Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Bencana Alam Tanah Longsor” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng
Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling
menumbuk. Akibat tumbukan antara lempeng itu maka terbentuk daerah
penunjaman memanjang di sebelah Barat Pulau Sumatera, sebelah Selatan
Pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara
Kepulauan Maluku, dan sebelah Utara Papua. Konsekuensi lain dari tumbukan
itu maka terbentuk palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busur
kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi. Gunung api
yang ada di Indonesia berjumlah 129. Angka itu merupakan 13% dari jumlah
gunung api aktif dunia. Dengan demikian Indonesia rawan terhadap bencana
letusan gunung api dan gempa bumi.
Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil
letusan gunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung
dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas
batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang
hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan
dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada
tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana
tanah longsor.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab tanah longsor.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya tanah longsor.
3. Untuk mengetahui tanah longsor di Brebes.
4. Untuk mengetahui korban tanah longsor.
5. Untuk mengetahui upaya pencegahan tanah longsor.
6. Untuk mengetahui upaya penyelamatan tanah longsor.
7. Untuk mengetahui mitigasi tanah longsor.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
A. Kesimpulan
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi
yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe
dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi
material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan
bergeraknya material tersebut.
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi,
pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan.
Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia.
Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia
adalah aliran bahan rombakan.
B. Saran
Kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana
agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup, korban meninggal dan
kerugian harta benda yang besar.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor
http://fadiluchiha.blogspot.co.id/2016/09/artikel-bencana-longsor.html
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/tanah-longsor
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/akibat-terjadinya-tanah-longsor
https://blog.act.id/daerah-rawan-longsor-di-indonesia
https://blog.act.id/upaya-penanggulangan-tanah-longsor