KELOMPOK 8
1. Yuliati Rokmah
2. Nining Aryani
3. Putri Khaeratu A’yun
4. Hierwan Alwi Yudistira
5. Made Anandam Prasetya A
Puji syukur kita panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ‘’Keperawatan
Pelayanan Keperawatan Jiwa Pada Situasi Bencana Gelombang Pasang Dan Badai’’.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan umumnya
kepada semua pihak yang membaca makalah ini. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis
banya kmendapat bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1. Latar belakang..................................................................................................................... 4
2. Rumusan masalah .............................................................................................................. 5
3. Tujuan ................................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6
1. Gelombang Pasang Dan Badai..................................................................................6
2. Pelayanan Kesehatan Jiwa........................................................................................10
1. Latar Belakang
Gelombang adalah peristiwa naik turunnya permukan air laut dari ukuran kecil
(riak) sampai yang paling panjang (pasang surut). Gelombang yang terjadi di perairan
Teluk Pelabuhan Ratu merupakan gelombang hasil rambatan yang terjadi di samudera
Indonesia. Gelombang ini dipengaruhi oleh kondisi topografi dasar laut dan keadaan
angin. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa keadaan gelombang tertinggi terjadi
pada periode bulan desember sampai februari (musim barat), ketinggian gelombang
mencapai 1,5 m – 2 m. Sedangkan pada bulan lainnya tinggi gelombang yang tercatat
kurang dari 1,5 meter (Jatilaksono, 2007).
Pada hakikatnya, gelombang yang terbentuk oleh hembusan angin akan merambat
lebih jauh dari daerah yang menimbulkan angin tersebut. Hal ini yang menyebabkan
daerah di pantai selatan Pulau Jawa memiliki gelombang yang besar meskipun angin
setempat tidak begitu besar. Gelombang besar yang datang itu bisa merupakan
gelombang kiriman yang berasal dari badai yang terjadi jauh dibagian selatan Samudera
Hindia (Jatilaksono, 2007).
2. Rumusan Masalah
1. Apakah bencana gelombang pasang dan badai ?
2. apakah Penyebab Gelombang Pasang Dan Badai ?
3. bagaimana cara perusakan Gelombang Pasang Dan Badai ?
3. Apakah tanda dan gejala Gelombang Badai ?
4. Apa Saja Kerugian, Korban Dan Kerusakan Akibat Bencana?
5. Apakah Tindakan Yang Dilakukan Sebelum, Dan Sesudah Terjadinya Bencana?
6. Bagaimana Cara Menghadapi Bencana Gelombang Pasang Dan Badai ?
7. Apakah Pentingnya Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa Dalam Bencana ?
8. Apakah Penyebab Timbulnya Masalah Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Dalam
Bencana ?
9. Apakah Masalah Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Akibat Bencana ?
10.Apakah Upaya Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Pada Bencana?
11. Apakah Upaya Intervensi Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Untuk Kesiapsiagaan
Bencana?
3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui penyebab gelombang pasang dan badai.
2. Untuk Mengetahui Cara Menghadapi Bencana gelombang pasang dan badai.
3. Untuk menangani psikologis pada penderita bencana
BAB II
PEMBAHASAN
Gelombang pasang laut atau badai laut terjadi di sebagian besar provinsi di
Indonesia. BNPB (http://www.dibi.bnpb.go.id) mencatat sampai dengan Oktober
2016, telah tejadi 20 kali gelombang pasang laut atau badai laut. Tidak ada korban
meninggal/hilang atau luka berat akibat bencana ini namun ada 631 orang
menderita/mengungsi. Sementara itu kerusakan rumah akibat gelombang pasang laut
atau badai laut dilaporkan ada 32 rumah rusak berat, 13 rusak sedang, 17 rusak
ringan dan rumah terendam sebanyak 589. Demikian pula tidak ada fasilitas
kesehatan dan peribadatan yang rusak tapi ada 1 fasilitas pendidikan yang rusak. Di
samping itu terdapat infrastruktur yang rusak akibat gelombang pasang laut atau
badai laut seperti jalan, saluran listrik, dan sebagainya.
Gelombang badai adalah gelombang besar, tinggi dan kuat yang timbul
karena efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, dan berpotensi kuat
menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis, tetapi
keberadaan siklon tropis di luar Indonesia akan memberikan pengaruh kuat
terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras. Secara fisika,
siklon tropis merupakan sistim udara bertekanan rendah yang mempunyai angin
berputar (siklonik) yang berasal dari daerah tropis dengan kecepatan rata-rata 34 –
64 knots di sekitar pusat badainya.
Angin dengan kecepatan besar yang terjadi di atas permukaan laut bisa
membangkitkan turun-naiknya muka air laut yang besar di sepanjang pantai. Apalagi
jika angin badai tersebut cukup kuat dan daerah pantainya dangkal dan luas.
Terjadinya siklon tropis, pasang surut purnama dan gempa bumi yang diikuti
tsunami menjadi penyebab badai laut.
Siklon tropis sesuai namanya yaitu berada di sekitar daerah tropis terutama
yang mempunyai suhu muka laut hangat. Terbentuknya siklon tropis karena adanya
wilayah perairan yang luas dengan suhu muka laut hangat sampai panas (lebih 270
C) sehingga udara lapisan bawah terangkat, tertiup perlahan, bergeser dan kemudian
berputar-putar serta menjauh dari khatulistiwa yang makin lama main besar dan
kuat. Oleh karena itu siklon tropis dimulai secara aktif di daerah lintang bumi 100 –
200 LU / LS.
C. CARA PERUSAKAN
gelombang pasang terjadi dalam periode yang cukup lama dengan
ketinggian gelombang yang berbeda-beda. Selama proses tersebut gelombang dapat
merusak dan menghancurkan kehidupan. Bangunan dan infrastruktur di daerah
pantai dan menenggelamkan kapal-kapal, gelombang badai dapat memutar air dan
menimbulkan gelombang yang tinggi sehingga mengganggu pelayaran yang
berpotensi menenggelamkan kapal. Tahap berhentinya siklon tropis terjadi pada saat
mencapai lautan yang dingin atau memasuki daratan karena sumber energi panasnya
mengecil, melemah dan akhirnya hilang. Sementra itu gelombang pasang tetap
menyerang pemukiman penduduk pesisir pantai.
Ada yang memang merupakan akibat langsung dari trauma yang dialami,
seperti reaksi stres akut dan gangguan stres pasca trauma; ada yang hanya dicetuskan
oleh peristiwa traumatik yang dialami, seperti gangguan psikotik, gangguan anxietas
dan depresi; dan ada yang secara tidak langsung disebabkan oleh bencana, karena
peristiwa itu menghentikan proses pengobatan gangguan yang telah diderita
sebelumnya sehingga terjadi kekambuhan. Pada beberapa kasus mungkin
memerlukan bantuan profesional atau ahli kesehatan jiwa untuk mengatasi hal
tersebut.
2) Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan komponen penting dalam pengembangan upaya
kesehatan jiwa pada kesiapsiagaan bencana. Hal ini bertujuan untuk :
a) Menjamin diseminasi informasi sampai pada masyarakat
b) Menjamin diseminasi informasi antar sistem yaitu dari sistem kesehatan
kepada sistem lain
c) Memudahkan akses oleh berbagai kelompok sasaran
4) Sistem Koordinasi
Maksud dan tujuan mengembangkan sistem koordinasi dalam upaya
pelayanan kesehatan jiwa pada kesiapsiagaan bencana ini agar:
a) Pemanfaatan sumber daya dapat lebih efektif dan efisien
b) Mencegah terjadinya fragmentasi dan duplikasi upaya dukungan kesehatan
jiwa dan psikososial yang diberikan
c) Intervensi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan fakta yang ada
dimasyarakat, dan tersebar secara geografis sesuai kebutuhan
5) Pemberdayaan Masyarakat
Upaya pemberdayaan masyarakat guna melakukan respon awal saat
bencana dan mengembangkan ketahanan masyarakat, kemampuan mengatasi
masalah dan mendorong hubungan masyarakat yang harmonis perlu diperkuat.
1. Kesimpulan
Gerakan air laut terdiri atas ombak (gelombang), arus, dan gerakan pasang. Gerakan air
laut memengaruhi perubahan bentuk permukaan pantai karena gerakan tersebut dapat
mengakibatkan pengikisan, pengangkutan, dan pengendapan material. Terjadinya
gelombang disebabkan oleh angin dan pasang serta gaya tarik bulan dan matahari.
Manfaat dari gerakan air laut ini ialah bahwa semua aktivitas didekat laut maupun
didalam laut sangat bermanfaat untuk makhluk hidup (manusia, hewan, dan organism
lainnya) ataupun non mahkluk hidup lainya (angin, udara dan lainnya).
Kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
2. Saran