Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nama:
Nim:
a. Kesehatan Lapangan;
c. Kesehatan Kedirgantaraan.
b. Kesehatan migran;
Kesehatan Matra
MATRA
adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup dalam
lingkungan tersebut.
Kesehatan Kedirgantaraan
adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan penerbangan dan kesehatan ruang
angkasa dengan keadaan lingkungan yang bertekanan rendah (hipobarik).
Atmosfer bumi adalah suatu lingkungan dimana manusia dan organisme lain hidup di
permukaan bumi. Di dalam atmosfir bumi terdapat udara, yaitu campuran gas-gas
yang mengelilingi lapisan atmosfer bumi. Fungsi utama atmosfer bumi dalam
menopang kehidupan di permukaan bumi adalah untuk mencegah pemanasan dan
pendinginan suhu bumi, serta menyediakan gas-gas tertentu bagi kehidupan
organisme. Gangguan atau penyakit yang dapat timbul antara lain — Gaya akselerasi
Yaitu perubahan dari kecepatan besar dan arah yang besar. Dampak dari gaya
akselerasi :
Penyakit dekompresi Yaitu gejala yang timbul sebagai akibat dari penguapan gas atau
pengembangan gas dalam rongga tubuh,pada waktu tekanan udara luar menurun.
Bising atau fibrasi Yaitu suara yang tidak nyaman, tidak dikehendaki dan dapat
merusak fungsi pendengaran
HIPOKSIA di penerbangan Yaitu suatu sindrom yang terjadi secara akut sebagai
akibat dari tidak adekuatnya oksigenisasi jaringan yang merupakan kelanjutan dari
menurunnya tekanan parsial oksigen dalam udara yang dihisap pada pernapasan.
Dapat menyebabkan gangguan,kerusakan bahkan kematian sel otak. Kumpulan gejala
yang biasa dijumpai antara lain :
Perasaan aneh atau pusing ,Euphoria, sikap dan psikis yang tidak menentuGangguan
penglihatan (hilangnya penglihatan tepi,suram,kabur dan berkurangnya penglihatan
malam)Penyebab Hipoksia Hipoksia dapat disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen
di lingkungan, adanya penyakit atau gangguan pada paru-paru dan saluran
pernapasan, atau karena efek samping obat. TIPE-TIPE HIPOKSIA : Berdasarkan
penyebab kurangnya oksigen di sel dan jaringan, hipoksia dapat dibagi menjadi
beberapa tipe, yaitu: HIPOKSIA HIPOSIK (hipoksemia hipoksia), disebabkan
kurangnya oksigen di dalam darahHIPOKSIA HISTOTOKSIK, disebabkan jaringan
tubuh yang tidak dapat menggunakan oksigen yang tersediaHIPOKSIA
METABOLIK, disebabkan lebih banyak oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh
daripada biasanya
c. Aktivitas Menggigil atau pergerakan yang berlebihan pada area sensor dapat
menggangu pembacaan SpO2 yang
Ventilasi
Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru, jumlahnya
sekitar 500 ml. Ventilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis
serta persyarafan yang utuh. Otot pernafasan inspirasi utama adalah diafragma
a. Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan napas akan
menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke paru-paru.b. Adekuatnya sistem
saraf pusat dan pusat pernafasan . Adekuatnya pengembangan dan pengempisan paru-
paru
gerakan darah melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi, dimana pada sirkulasi paru
adalah darah deoksigenasi yang mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan
jantung
Oksigen terus-menerus berdifusi dari udara dalam alveoli ke dalam aliran darah dan
karbon dioksida (CO2) terus berdifusi dari darah ke dalam alveoli. Difusi adalah
pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah.
Difusi udara respirasi terjadi antara alveolus dengan membrane kapilerSatu (1) gram
hemoglobin, bila mengalami saturasi sempurna (SaO2 100%), akan mengikat oksigen
sebesar 1,34 ml. Dalam 100 ml darah, untuk setiap 1 mm Hg tekanan oksigen (1
mmHg PaO2), akan terlarut sebanyak 0,003 ml oksigen. Berdasarkan data ini dapat
dihitung besarnya kandungan oksigen didalam darah. Untuk menghitung kandungan
oksigen darah itu diperlukan diperlukan data-data nilai hemoglobin (Hb), saturasi
oksigen darah (SO2), tekanan partial oksigen darah (PO2).Setiap gram hemoglobin
dapat membawa 1,39 ml oksigen bila sepenuhnya jenuh. setiap liter darah dengan
konsentrasi Hb 15 g/dl dapat mengangkut sekitar 200 ml oksigen ketika penuh jenuh
dengan oksigen(PO2 > 100 mm Hg), dan hanya 3 ml oksigen yang larut dalam setiap
liter plasmaJika PaO2 oksigen dalam darah arteri meningkat secara signifikan (dengan
bernapas oksigen 100%) maka sejumlah kecil oksigen ekstra akan larut dalam plasma
(dengan kecepatan 0,003 ml O2/100 ml darah/mm Hg PO2 ) tetapi biasanya akan ada
peningkatan yang signifikan dalam jumlah yang dibawa oleh hemoglobin, yang lebih
dari 95% jenuh dengan oksigen
jumlah total oksigen yang dialirkan darah ke jaringan setiap menit. Kadar oxygen
delivery tergantung dari cardiac output (CO) dan oxygen content of the arterial
blood (CaO2). Komponen dari CaO2 adalah oksigen yang berikatan dalam serum
(2-3%) yang dapat ditelusuri dengan kadar PaO2 dan oksigen yang berikatan dengan
hemoglobin (97-98%) yang dapat ditelusuri dengan SaO2 (saturasi oksigen pada
pembuluh darah arteri).
Pasal 13
(1) Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat merupakan
Kesehatan Matra untuk mendukung kesehatan prajurit di satuan militer dan
pemberian pertolongan medik kepada korban dalam kegiatan operasi militer
perang dan selain perang, serta tugas latihan militer di darat..
Pasal 13
(2) Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan pada saat:
Pasal 13
(3) Kegiatan kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
Pasal 13
(6) Dalam hal terjadi kedaruratan medik pada kegiatan kesehatan sebagaimana
dimaksud ayat (3) dan ayat (4) dilakukan pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan.
(7) Tata cara pelaksanaan kegiatan kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer
di darat sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (6) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
Ketinggian.
Cagar hutan.
ASPEK KESEHATAN :
Kelelahan (Fatique)
Kehilangan Orientasi.
Hipoksia.
Gigitan binatang.
Trauma (cedera, tenggelam, terperosok, tertimbun, luka bakar).
PENANGGULANGAN
PRINSIP PRINSIP
REGU
PELETON
baru lulus
RUKESKI, mendarat pd gel terencana (1, 2, 3) bersama kompi POS LONG YON
ESELON I (DEPAN), mendarat pada gel terencana ke-3 atau 4, tergantung situasi
taktis. Dokter BTP mendarat bersama Dan BTP, di daerah pantaiPOS LONG YON
ESELON II (BELAKANG) , mendarat pada gel terencana ke 5 atau 6. beserta sisa
anggota tonkes mendarat bersama unsur kemarkasan BTP. Maju melewati eselon
depan mendirikan posnya dibelakang rukeski.Eselon belakang akan BERGABUNG
dgn eselon depan.AMBULANCE, mendarat pada gel atas panggilan, yaitu saat kapal
merapat ke pantai pendaratan yang telah dikuasai.
TIM RUDIK mendarat dilanjutkan TIM OLP kemudian DENKES mendarat atas
panggilan, sisanya pada pembongkaran umum
TON PENYARING
Menyelenggarakan pos pertolongan & mampu merawat korban
sebanyak 40 orang
Korban dikirim dari pos long yon atau garis depan untuk disaring,
dirawat atau dievakuasi ke pantai atau rumkit devisi
TON PENGUMPUL
Organisasi dimana Pos Long Yon tidak mampu melaksanakan perawatan korban dan
fasilitas perawatan di kapal telah meninggalkan perairan operasi atau keadaan lain
TUGAS
Gel 4 – 5 eselon belakang pos long yon dan ½ regu tandu bersama regu
cadangan batalyon
Gel 6-7 regu tandu dan pleton pengumpul ki p & p yg di bp kan yon mendarat
Korban di darat di tolong rukeski, korban bisa berjalan disuruh menuju pantai
tempat sekoci mendarat.
Korban tidak dapat berjalan di beri pertolongan dan ditinggalkan ditempat
terlindung dari tembakan dan diberi tanda.
Jalur pengungsian
Garis depan - pos long yon - pantai sekoci – lewat PPPK ke kapal penampung korban
Rukes ki – pos long yon – kes tim olp – PPPK – kapal penampung
korban
TAHAP PERENCANAAN
. TAHAP PERSIAPAN
1. Siapkan sarana prasarana lat (Ruang Ko,Kom, Peta dll).
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yg disebabkan baik oleh faktor alam dan/ atau non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.Korban masal
setelah terjadinya bencana memiliki
karakteristik
– jumlah,
– keparahan dan beraneka ragamnya cedera tidak dapat diatasi oleh pemerintah
setempat
description)
& dana
• Hentikan perdarahan!
• Cegah hypothermia
• Masa tugas ≤ 14 hari dan berkesinambungan dimana tim pengganti akan bertugas
setelah serah terima dengan tim sebelumnya
• Pemerintah Pusat
• Pemerintah Daerah
Peralatan medis dan peralatan non medis di rumah sakit harus memenuhi standar
pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan,kemanfaatan dan laik pakai.
• Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit yang tergantung kepada jumlah
kasus, jumlah tempat tidur, frekuensi pemakaian, dll.Penyiapan Peralatan
• Dekat dengan fasilitas umum dan ketersediaan air bersih, listrik dan lain-lain
SDM
• Harus mengenal alat-alat Rumah Sakit Lapangan dan memiliki latarbelakang
TEMPAT PENYIMPANAN
• Peralatan yang rentan terhadap kerusakan disimpan dalam tempat khusus yang dapat
melindungi alat tersebut.
• Memberikan kode identitas, mencantumkan berat barang dan daftar barang beserta
jumlahnya pada kartu inventaris dan ditempelkan di sisi dalam dan luar boks modul.
MOBILISASI
• Penataan dan penempatan alat saat mobilisasi dilakukan sesuai dengan karakteristik
alat
• Melakukan inventarisasi dan monitoring peralatan dan bahan habis pakai untuk
operasionalisasi rumah sakit lapangan
• Melakukan pemeliharaan peralatan secara berkala sesuai dengan pedoman
pemeliharaan masing-masing alat dan memperbaiki peralatan yang mengalami
kerusakan.
• Inventarisasi peralatan dan bahan habis pakai yang akan digunakan di RS Lapangan,
serta membuat berita acara serah terima penggunaan alat dan bahan habis pakaI
Monitoring penggunaan peralatan dan bahan habis pakai di masing-masing unit
pelayanan dan membuat laporan evaluasi harian oleh petugas penanggung jawab yang
ditetapkan di masing-masing unit pelayanan.
• Reinventarisasi peralatan yang dibuat dalam buku laporan dan kartu inventarihabis
pakai yang sudah kadaluwarsa.
PENANGGULANGAN KORBAN BENCANA
JenisBencana
Manajemen bencana adalah segala upaya atau kegiatan yang dilaksan akan
dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggapdarurat dan
pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada sebelum, pada saat
dan setelah bencana.
5. Koordinasi(coordination)
9. Gladi / Simulasi(drilling/simulation)
UnsurspesifikdalamMitigasi
1. Asuransi
2. Regulasi
3. Codes
4. Legislasi
5. UpayaStruktural
6. Rencana
7. Pendidikan
8. Pelatihan
9. Sumberdaya
LingkupMitigasi
1. EliminasiRisiko
2. ReduksiRisiko
3. Transmisi/pegalihan tanggungjawab
1. PLANNING (perencanaan)
Transport pasiendalamkeadaankritisdibagimenjadiduayaitu :
INTRAMURAL (didalamlingkunganrumahsakit)
EKSTRAMURAL (diluarlingkunganrumahsakit).
Ekstramural Transport
Perencanaan
Personel
PemilihanPasien
Kriteriapasienmemerlukanevakuasimedis:
Komunikasi
Selimutpasien yang
ditransportmelaluipesawatudarauntukmemproteksidariperubahansuhu
1. Intubasi
4. Alat suction
Portable suction
5. Self inflating hand ventilator, mask dan PEEP (positive end expiratory pressure)
valve.
2. Peralatanpemberiancairanintravena:
III PeralatanLainnya.
AgenFarmakologi
1. Obat-obatansusunansarafpusat:
Ansiolitik / sedatif
Trankuiliser mayor
2. Obat-obatanjantung:
Antiaritmia.
Antikolinergik.
Inotropik/ vasokonstriktor.
Sodium bikarbonat.
Kalsiumklorida
Magnesium
Insulin S
Teroid
PeralatanTambahan
5. Peralatankhususpediatriktambahan.
Monitoring
Ventilator mekanikportabel.
Tidaktergantungdaritenagalistrikeksternal.
Gampungdipergunakan, dayatahanthdgoncangan.
Iritdalampenggunaan gas.
Infus
Pilihan Transport-Evakuasi
JALAN DARAT
HELIKOPTER (BALING-BALING).
1 . Jalan Darat
Persyaratankendaraan transport-evakuasimedis
Senantiasasiapuntukmelaksanakantugas.
Persyaratankendaraan transport-evakuasimedis
Kecepatankendaraanshgkenyamanansaattiba-
tibaterjadiakselerasidarisegalasudut.
2. Pesawatudarabersayap
Kelebihannyadibandingkandenganhelikopteradalahterdapatnyakabindenganpe
ngaturantekanan, kabin yang tenangdibandingkandenganhelikopter
3. Pesawatdengan baling-baling.
Penerbangandgnhelikopterataudekompresitiba-tibakabinpesawat,
akanmengakibatkantimbulnyahipoksia pada anggota team.
Ekspansi Gas
Ekspansi gas ygterperangkapdptbermanifestasi pd ronggaudarafisiologis,
ronggaudarapatologis dan alat-alatmedis yang mengandungudara
Katagorironggaudarafisiologisyaitu
Ronggatelingatengah,
Saluranpencernaan
Katag
orironggaudarapatologisyaitu
Pneumothoraks,
Kisteparuemfisematus
Peralatanmedisygmengandungudaradidalamnya :
Balonkateterarteripulmoner,
Air splint,
PerdarahanEksternaharussudahterkontrol
Dokumentansiyang
lengkapharusdilakukantermasuksuratrujukan
PengawasanPasienSaat Transport-EvakuasiMedis
EVAKUASI
Definisi
Suatutindakanpemindahanpenderitadarisuatutempatketempat lain
gunamendapatkantindakanpertolongankesehatan yang
lebihsempurnadalammedanoperasiataulatihandgnatautanpaalat Bantu.
SAR
Filosofi SAR
• L Locate
• A Access
• S Stabilize
• T Transport
Locate
Menentukanlokasi korban
ACCESS
- Dropping dariudara
- Rappeling
- Ascending
- Jalan
- Kapal
- PerahuKaret, dll
Stabilize
(Usaha penanganan korban)
- Scene size-up
• Tujuanmendapatkanperawatanlebihlanjut
• Model untukmemindahkanakandisesuaikandengankondisikorban :
- Jalan kaki
- Pesawat (medivac)
Kumpulkaninformasisebanyakmungkin
5W +1H
Apa (situasibencana)
PenyebabBencana ?
Bagaimanacarauntukmencapailokasibencana
Keamanan
Terapkanmanajemendarurat
Identifikasikebutuhanpenyelamatan (peralatan, komunikasi, logistik,
transportasi, pengamanan) untukpenyediaan
PrinsipEvakuasi
Dilakukanjikamutlakperlu
Alasanmelakukanevakuasi
Evakuasi dapat dilakukan sebelum, selama atau setelah bencana alam seperti:
Letusangunungberapi,
Siklon
Banjir,
Badai,
Gempabumiatau
Tsunami.
PrinsipMengangkat
a. Janganmenambahciderakepada korban.
c. Janganmembahayakandiripenolong.
e. Janganpernahlakukansendiri.
f. Satu komando/aba-aba.
Dasar-dasarpengangkatan
a Rencanakansetiapgerakan.
e Saatmengangkatdengantangan, telapaktanganmenghadapkearahdepan.
f Jaga titikbebansedekatmungkinketubuhanda.
Operasional
a. - Memprioritaskanpasien GD yang
memerlukanpelayananrumahsakitdngsegera.
2. TransportasiPasienTdkGawatDarurat :
a. - Pasientdkdlmkeadaan GD (tdkperlupertolongansegera),
dptdievakuasitanpamenggunakanambulans.
b. - Korban meninggaldievakuasikerumahsakitdenganfasilitasforensik.
-
Sebaiknyamenggunakankendaraanjenasahataubilatidakmemungkinkandapatdigunakan
kendaraan yang tersedia
- Penggunaankantongjenasahdisarankan.
Evakuasidapat di lakukandengan :
1. Tenaga manusia :
satu orang
dua orang
2. tandu :
khusus
papan
bambu/dahan
matras
3. kendaraan:
darat
laut
udara
Cara Menggotong
EvakuasiDua Orang
Cara Memapah
bilapenderitamasihbisaberjalan
bilapenderitatdkbisaatautdkkuatberjalan.
Cara Menggotong
MembuatTanduDarurat
Dari karunggoni
Teknik EvakuasiKhusus
Evakuasi di darat
Pertolongan 1 orang
Supporting Carry
(dipapahsatu orang)
Pasienbisajalan :
korban dapatberjalandenganpenolongberlakusebagaipenunjang.
KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Satu kasus tunggal
dari penyakit menular yang lama tidak ditemukan, atau adanya penyakit baru yang
belum diketahui sebelumnya di suatu daerah memerlukan laporan yang secepatnya
disertai dengan penyelidikan epidemiologis.Apabila ditemukan penderita kedua dari
jenis penyakit yang sama dan diperkirakan penyakit ini dapat menimbulkan
malapetaka à dapat diindikasikan sebagai wabah Kejadian luar biasa (KLB) penyakit
menular, keracunan makanan, dan keracunan bahan berbahaya lainnya masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat; Diare, campak, dan demam berdarah dengue (DBD) à
penyebab utama KLB di Indonesia; Daerah risiko tinggi KLB penyakit tertentu dapat
diidentifikasi, ditetapkan prioritasnya dan disusun rancangan penanggulangan KLB
berkelanjutan dalam suatu program penanggulangan KLB.
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal.
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat
atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
Tujuan khusus :
PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7) : KLB adalah timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat
menjurus pada terjadinya wabah
Kadinkes Kab./kota, Kadinkes Prov., atau Menkes dpt menetapkan daerah dlm
keadaan KLB, apabila suatu daerah memenuhi salah satu kriteria diatas.
Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih lama dan
masa tunas yang lebih lama pula. Propagated atau progressive epidemic terjadi karena
adanya penularan dari orang ke orang baik langsung maupun melalui vector, relatif
lama waktunya dan lama masa tunas, dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta
penyebaran anggota masya yang rentan serta morbilitas dari pddk setempat, masa
epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu
sampai pada batas minimal anggota masyarakat yang rentan, lebih memperlihatkan
penyebaran geografis yang sesuai dengan urutan generasi kasus. Tahap survey
pendahuluan ;a. Memastikan adanya KLBb. Menegakan diagnosa c. Buat hypotesa
sementara ( penyebab, cara penularan, faktor yg mempengaruhi)
2. Tahap Pengumpulan Data ;a. Identifikasi kasus kedalam variabel epid (orang,
tempat, waktu)b. Uji hipotesis c. Menentukan kelompok yg rentan
b. Laakukan analisa data menurut variabel epid, menurut ukuran epid, menurut nilai
statistik. Bandingkan dg nilai2 yg sudah ada c. Buat intepretasi hasil analisa
• Typus abdominalis
• Desentri baciler
• Hepatitis infectiose
• Bab III : Jenis Penyakit yang dapat menimbulkan Wabah : Menteri yang
menetapkan jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah.
• Dengan adanya UU ini maka UU No.6 tahun 1962 dan UU No.7 tahun 1968
dicabut.
• Batasan/pengertian KLB
• Klasifikasi KLB
• Tata cara pemeriksaan klinik
a. Penyakit menular
ialah penyakit yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme atau produk toksinnya,
yang ditularkan dari penderita atau reservoirnya kepada manusia lain yang rentan.
• Keadaan malapetaka ini tdk selalu berarti apabila jumlah penderita telah
meningkat saja.
• Terjadinya suatu kasus penyakit menular dng penderita tunggal, ttp peny tsb
sudah lama tdk ditemukan/sama sekali belum diketahui, maka keadaan yg
seperti ini telah dianggap mempunyai potensi untuk menimbulkan malapetaka.
• KOLERA
• Berak mendadak
• Muntah
• Cepat dehidrasi
• PES
– Demam mendadak
– Kulit kuning
– Sakit kepala
– Lemah
– Lesu
– Mual/muntah
– Nadi lambat/lemah
– Epistaxis
– Perdarahan mulut
– Demam 2-9 hari kemudian tanpa demam 3-4 hari, kejadian ini
berulang 2 – 10 kali
– Demam 2 minggu
– Sakit kepala
– Menggigil
– Badan lemah
– Lemah,lesu,gelisah
– Ruam ( purpura )
– Lebam ( echymosis )
– Pemeriksaan Laboratorium
Hemoconcentrasi,Thrombocytopeni,antibody
• CAMPAK
– Panas tinggi
– Sakit kepala
– Batuk
– Pilek
– Timbul rash ( bercak merah ) di kulit, setelah 3 hari timbul koplik spot
= bercak putih pada selaput lender pipi, mula-mula belakang telinga
kemudian muka,dada,dan anggota badan . Keadaan ini berlangsung 4-6
hari
• DIFTERI
– Panas kurang lebih 38 derajad Celcius
– Mudah berdarah
– Sakit menelan
• RABIES
– Demam tinggi
– Sulit napas
– Kesadaran menurun
• MALARIA
– Muka pucat
– Mual,muntah
– Limpha membesar
– Kejang
– Kesadaran menurun
• INFLUENZA
– Demam
– Rasa dingin
– Pilek 1 -6 hari
– Batuk
• 2. Pengertian Penanggulangan
- penderita
- masyarakat
- lingkungan
1. Pelaporan wabah
- penanganan wabah
penyakit menular.
- Epidemiologi
- UU
Bila angg masy yg tdk memiliki kekebalan berkelp pd suatu daerah ttt, sdgkan yg
punya kekebalan jg berkelp di daerah ttt.
• Macam wabah
» - POINT (COMMON) SOURCE EPIDEMIC
EPIDEMIC)
- jenis penyakit
Hitung NBKW untuk daerah itu sendiri, tidak tepat dipakai nilai nasional
2. Standar deviasi
1) darah
2) tinja
3) contoh makanan (100-500 gram) dibungkus rapat dan kuat
d. Diagnosis
dilengkapi hasil laboratorium (bila tidak mungkin atau hasilnya terlalu lama dapat
diabaikan)
e. Terapi
-etiologis
-simptomatis
f. Isolasi
ialah memisahkan penderita dari orang lain untuk beberapa waktu, pada tempat
dan kondisi khusus untuk mencegah baik langsung atau tidak langsung adanya
pemindahan penyakit dari penderita. Lama isolasi tergantung pada masa inkubasi
penyakit.
Bila perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehtan yang lebih tinggi (rujukan
medis)
a. Promosi kesehatan:
b. Specific protection
- memberikan imunisasi
KESEHATAN PENDUDUK
1. Kesehatan perpindahan penduduk merupakan Kesehatan Matra yang
dilakukan terhadap masyarakat yang melakukan perpindahan ke tempat baru
yang bersifat menetap, yang diselenggarakan pada saat:Sebelumperpindahan ,
selama proses perpindahan , setelahmenepatitempatbaru.
2. Kesehatan migrasi dan relokasipenduduk
3. Kegiataansebelumperpindahandilakukan paling sedikitatas :
- PENDATAAN DEMOGRAFI;
- SURVEILANS KESEHATAN;
- PENYULUHAN KESEHATAN;
- pemberian informasi lokasi tujuan;
- pemeriksaan kesehatan; dan
- PELAYANAN KESEHATAN PRIMER.
4. Kegiataanselama proses perpindahan
- penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
- pelayanan kesehatan primer;
- Surveilans Kesehatan; dan
- penyediaan dukungan logistik
5. kegiataansetelahmenepatitempatbaru
- peningkatan kualitas media lingkungan;
- penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
- pelayanan kesehatan primer;
- Surveilans Kesehatan;
- PENGENDALIAN PENY & PENYEHATAN LINGKUNGAN;
- PELAYANAN KESEHATAN JIWA; dan
- penyediaan dukungan logistik
6. Bilaterjadikedaruratanmedisataupunjiwadapatdilakukan
- pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan; dan
- TINDAKAN KARANTINA DAN/ATAU ISOLASI;
- pelayanan kesehatan jiwa
Pendataandemografi
- Demografiterapan( catatanpenduduk ) memilikisifatilmumultidisiplin dan
interdisiplin.
- Sensusmemilikikarakteristik :
o Cakupansemua orang/penduduk (yang hidup) dalam wilayah yang
dicacah
o Waktu dilakukan pada saattertentu, periodik dan serentak
o Ruang lingkupruanglingkupmeliputibatas wilayah tertentu
o Topiktetapdemografi, sosial&ekonomi
o Pendudukbersifatpasif
- Survei /memilikikarakteristik :
o Cakupansebagianpenduduk/sampel
o Waktu fleksible
o Topikdapatberganti-gantisesuaikebutuhan
o Pendudukbersifatpasif
- Registrasikumpulanketeranganmengenaiterjadinyaperistiwalahir,
matisertasegalakejadianpenting yang merubah status
sipilseseorangsejakdialahirhinggamati.
Surveilans Kesehatan
Tujuansurveilans (WHO)
Langkah kegiatansurveilans :
1. Pengumpulan data
4. Pembuatanlaporan / tindakanlebihlanjut
Penyuluhan Kesehatan
Tujuan Umum :Perubahan perilaku pada sasaran penyuluhan baik perorangan maupun
masyarakat agar sesuai dgn norma.
Metodepenyuluhandapatdilakukandengancara :
1. Ceramah
2. Diskusikelompok
3. Simulasi
4. Sandiwara
5. Peragaan /demostras
6. Praktik
7. Kunjunganlapangan
JeniskarantinaKesehatan :
Di pintu masuk daerah/negara
WHO menyatakan
“Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan sosial serta
bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.
“Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik), rohani (jiwa) dan sosial dan
bukan hanya deadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”.
LINGKUNGAN
Sarana peningkatanatauperbaikanlingkungan
Permenaker 05/MEN/1996
(mis: Sucofindo)
e. Gas-gas beracun/berbahaya
3. Ergonomi :
- tempat duduk
- alat kerja
• Tidak direncanakan
• Tidak diinginkan
• Tidak diduga
• Dimana saja
• Hipertensi
• Diabetes Mellitus
• Obesitas
• Dyslipidemia
• Asthma
• Pengendalian
• Pola hidup sehat (diet seimbang, olah raga, tidak merokok, cek up
teratur, dll)
• Suhu/Temperatur
• Pencahayaan
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident. Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang
terjadi.
¦ PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
¦ STANDARISASI
¦ PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui penerapan &
pemaksaan melalui sanksi-sanksi
- ceramah-ceramah K3
- pemasangan poster-poster K3
- pemutaran film/slide K3
C. Safety Training
- Alat Perlengkapan K3
J. Organisasi K3
K. Program K3 Tahunan
Unsur-unsur program K3 :
- Kebijakan/Policy K3
- Tanggung Jawab K3
- Rasa Keterlibatan
- Motivasi
PERTOLONGAN PERTAMA GAWATDARURAT
Dalammelakukanasuhankeperawatan pada
kasuskegawatdaruratanselaludiawalidenganmelakukanpengkajian.
Pengkajiankegawatdaruratan pada umumnyamenggunakanpendekatan A-B-C
(Airway= JALAN NAFAS, Breathing=PERNAFASAN dan Circulation =
SIRKULASI). Perludiingatsebelummelakukanpengkajian Anda
harusmemperhatikanproteksidiri (keamanan dan keselamatandiri) dan
keadaanlingkungansekitar.
ProteksidirisangatlahpentingbagiAndadengantujuanuntukmelindungi dan
mencegahterjadinyapenularandariberbagaipenyakit yang dibawa oleh korban. Begitu
juga keadaanlingkungansekitarharuslahaman,nyaman dan
mendukungkeselamatanbaik korban maupunpenolong. Cobabayangkanbila Anda
menolong korban apabilaadaapi di dekat Anda, tentu Anda tidakakanaman dan
nyamanketikaandamenolong korban. Oleh sebabsangatlahpentingproteksidiri dan
lingkungan yang aman dan nyamantersebut.
Apabiladitemukanjalannafastidakefektifmakalakukantindakanuntukmembebas
kanjalannafas.
PENGKAJIAN BREATHING (PERNAFASAN)
TRIAGE
PRINSIP TRIAGE
HENTI JANTUNG
Hentijantungadalahpenghentiantiba-tibaaktivitaspompajantungefektif yang
mengakibatkanpenghentiansirkulasi.
Denganberhentinyasirkulasiakanmenyebabkankematiandalamwaktu yang singkat.
Kematianbiologisdimanakerusakanotaktidakdapatdiperbaikilagihanyaterjadikurangleb
ih 4 menitsetelahtanda-tandakematianklinis.
Kematianklinisditandaidenganhilangnyanadikarotis dan femoralis,
terhentinyadenyutjantung dan
ataupernafasansertaterjadinyapenurunan/hilangnyakesadaran.
PENYEBAB HENTI JANTUNG
- Penyakitkardiovaskuler: penyakitjantungiskemik,
infarkmiokardakutaritmialain, emboli paruKekuranganoskigen:
sumbatanbendaasing, hentinafas
- Kelebihandosisobat: digitalis, quinidin, anti depresantrisiklik
- Gangguanasambasa/elektrolit: asidosis, hiperkalemi, hiperkalsemi,
hipomagnesium
- Kecelakaan: tenggelam, tersengatlistrik
- Refleks vagal
- Syok
MANAJEMEN PERTOLONGAN DARAT/ LAPANGAN
PRINSIP KGD
Ruang LingkupKeperawatanGawatDarurat
InstalansiGawatDarurat
suatutempat / unit di
rsygmemilikitimkerjadengankemampuankhusus&peralatankhusus,
ygmemberikanpelayananpasiengawatdarurat,
Sifat PasienGawatDarurat
◦ perlupertolongansegera, cepat, tepat dan aman
PerawatGawatDarurat
◦ Orang terdekatdenganpasien
• Pelayanan
• Administrasimanajemen
• Pendidikan
Tingkat KompetensiPerawatGawatDarurat
• Tingkat kompetensidasar/basic
• Tingkat kompetensimenengah/intermediate
• Tingkat kompetensilanjut/advance
Issue etikdalampelayanankegawatan
Penolakantindakan
• Pasienharusdiberitahutentangkonsekuensidarimenolakperawatan.
• Dokumentasikansemuatemuandalampenilaian.
KomunikasiDalamPelayananKegawatan
Prinsipkomunikasidalamsituasikrisis
• Ketakutan dan rasa bersalah yang diekspresikan oleh staf IGD, pasien dan
keluargaadalahhalwajar
• Asertif
• Bertanggungjawab
• Caring
• Hangat
• Menghargai
• Tulus
• Empati
Discharge planning
• Meningkatkanpelayanankepadapasiensecarakeseluruhan
• Meminimalkan error
• Mencegahpengulangantindakan
SPGDT bencanaTerdiridari :
First responder
• CPR
• Imobilisasi
• transportasi
1. APD
2. Peralatanresusitasi :defibrilator, airway ventilation adjuncts,
peralatanaksesvaskuler
3. Imobilisasi spinal
4. Imobilisasiekstremitas
5. Oksigen dan sungkup
6. Obat-obat live saving : adrenalin, sulfastropin, amiodaron, glukosa,
nitrogliserin,, sodium bicarbonaldll
AskepGadarPengkajian
Kecelakaantidakterjadikebetulan, melainkanadasebabnya.
Sebabkecelakaanharusdianalisis dan ditemukan, agar
tindakankorektifkepadapenyebabitudapatdilakukansertadenganupayapreventiflebihlan
jutkecelakaandapatdicegah.
Berdasarkandaripenjelasan di atasdapatkitalihatbahwafaktor-
faktorpenyebabkecelakaanlalulintasadalahfaktorkesalahanmanusia; factor pengemudi;
faktorjalan; faktorkendaraan; dan faktoralam.
Pertama,
faktorkesalahanmanusiayaknidalamhaliniadalahfaktorpenyebabdariadanyakecelakaanl
alulintasdapatdisebabkankarenapelanggaranlalulintas. Kajian perbaikan yang
harusdilakukanadalahdengancaramemberikanpenyuluhanatausosialisasikepadaseluruh
masyarakat agar selalumentaatiperaturanlalulintas.
Dengansosialisasimakadiharapkanmasyarakatlebihpatuh dan
dapatmeminimalisirkecelakaan yang terjadikarenafaktorkesalahanmanusia.
Tujuanevakuasimedis:
Alat evakuasi:
- Manusia
- Binatang
- Alat kendaraandarat, laut, udara
Transportasidenganalat:
- Kursi
- Tandu (kayu, bambu, selimut dan sarung)
- Usunganroda
KendaraanTransportasitanpaalat:
- Human cratch (bersandar)
- Drag method (metodeseret)
- Craddle method (metodegendongayun)
- Diggy back ( gendongpunggung)
- Two handed seat (gendong 2 tangan)
- Fore and aft carry (gendonglengan dan tungkai)
- Rescue strecther
- Scoop / orthopedic stretcher
- Trolley cot / tanduambulan
- Long spine board
- Canvas poles stretcher
- Ambulansdarat
- Ambulanslaut
- Ambulansudara
- Kesadaran
- Pernafasan
- Sistemkardiovaskuler
- Perdarahan
PRAKTEK EVAKUASI KORBAN DI JALAN
Pembuluhnadi
- Mengalirkandarahdarijantungkeseluruhtubuh
- Menghantarkanoksigen dan nutrisikesemuasel
- Mengangkutzatbuanganmisalnyakarbondioksida
- Menjagakeseimbanganmobilitasi protein, kimia, unsur-
unsurdarisistemkekebalantubuh dan sel
Perdarahanpembuluhnadi
Tanda-tandaperdarahanpembuluhnadi:
- Darah menyembursesuaidengandenyutjantung
- Darah berwarnamerah segar
Tindakan pertolongan
Pencegahaninfeksi
- Pakaisarungtangan
- Pakaiscortplastikkedap air
- Cucitangan
- Jangansentuhluka
- Jangansentuhpenutupluka yang akandigunakan
- Usahakantidakbanyakbicara, bersin, batukdidepanluka
- Rendamdalamkaporit 8 gram/ 10 liter air semuaalat yang
bekasterkenadarahataucairan korban, termasuklantaidipeldenganlarutanini
Prinsip – prinsippembalutan
- Balutanharusrapatrapi, janganterlalueratkarenadapatmengganggusirkulasi
- Janganterlalukendorsehinggamudahbergeserataulepas
- Ujung-ujungjaridibiarkanterbukauntukmengetahuiadanyagangguansirkulasi
- Bilaadakeluhanbalutanterlaluerathendaknyasedikitdilonggarkantapitetaprapat,
kemudianevaluasikeadaansirkulasi
Syarat – syaratpembalutan