ASUHAN KEPERAWATAN
PADA REMAJA; NAPZA
DI SUSUN OLEH :
FEHGA ARDIANTO
201701061
3B KEPERAWATAN
A. LATAR BELAKANG
Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya
melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan fisik
maupun pembangunan mental spiritual manusia seutuhnya lahir maupun
batin. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa
ini berkembang pengaruh pemakaian obat-obatan dikalangan masyarakat. Hal
ini sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
lama semakin berkembang dengan pesat, dan salah satu yang paling marak
saat ini adalah “Masalah Narkotika dan Psikotropika.”
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya
(NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA
(Narkotika dan Bahan/ Obat berbahanya) merupakan masalah yang sangat
kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif
dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta
masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
konsekuen dan konsisten. Meskipun dalam Kedokteran, sebagian besar
golongan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih
bermanfaat bagi pengobatan, pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, namun di sisi lain dapat pula menimbulkan addication
(ketagihan dan ketergantungan) tanpa adanya pembatasan, pengendalian dan
pengawasan yang ketat dan seksama dari pihak yang berwenang, dan juga
jika disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar
pengobatan akan berakibat sangat merugikan bagi individu maupun
masyarakat luas khususnya generasi muda.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif) ?
2. Apa saja jenis-jenis dari NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat
adiktif) ?
3. Bagaimana Epidemiologi , Demografi dan Komobiditas dari pengguna
NAPZA ?
4. Bagaimana Penyalahgunaan dari NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan
Zat adiktif) ?
5. Efek Dan dampak apa saja yang ditimbulkan dari pemakaian NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif) ?
6. Faktor apa saja yang menjadi penyebab penggunaan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika dan Zat adiktif) ?
7. Bagaimana Penanggulangan dan pencegahan yang dilakukan ?
8. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien dengan penggunaan
NAPZA?
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN TEORITIS
1. DEFINISI
Narkotika adalah suatu zat atau obat yg berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yg dpt menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan ( Undang-undang RI No.22 thn 1997 ttg Narkotika)
Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat adiktif lain adalah bahan/zat yg berpengaruh psikoaktif diluar
yang disebut Narkotika dan Psikotropika.
2. EPIDEMIOLOGI
Di Amerika, prevalensi :
a. 16,7 % > usia 18 tahun
b. Alkohol 13,8%
c. Non – alcohol 6,2%
d. Marijuana 12- 33% per tahun, 5% pengguna baru
e. Zat psikotherapetic dan kokain : 12,5% zat psikotherapetic, 11,5%
kokin
f. Zat – zat lain inhalan – halusinogen : 9%
b. KOMORBIDITAS
1) Ditemukan 76% laki-laki dan 65% wanita
2) Paling sering penggunaan alcohol dan zat lain
3) Gangguan kepribadian atau autisosial
4) Depresi dan bunuh diri
b. Golongan Psikotropika
Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan
sindroma ketergantungan digolongkan menjadi 4 golongan yaitu :
1) Psikotropika Golongan I :
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD).
2) Psikotropika Golongan II :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta
menpunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan . ( Contoh amfetamin, metilfenidat atau ritalin).
3) Psikotropika Golongan III :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan (Contoh : pentobarbital,
Flunitrazepam).
4) Psikotropika Golongan IV :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam, bromazepam,
Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti
pil BK, pil Koplo, Rohip, Dum, MG).
b. Nikotin
Adalah obat yang bersifat adiktif, sama seperti Kokain dan
Heroin. Bentuk nikotin yang paling umum adalah tembakau,
yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa. Tembakau
juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan dan dikunyah
(tembakau tanpa asap).
Walaupun kampanye tentang bahaya merokok sudah
menyebutkan betapa berbahayanya merokok bagi kesehatan
tetapi pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak orang
yang terus merokok. Hal ini membuktikan bahwa sifat adiktif
dari nikotin adalah sangat kuat.
1. Dampak Fisik:
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
a. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
i.
2. Dampak Psikologi:
a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
f. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan
g. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
h. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
2. Pohon Masalah
Resti Menciderai Diri
(CP)
HDR
4. Intervensi
a. Strategi Pertemuan 1- klien :
1) Mendiskusikan dampak penggunaan NAPZA bagi kesehatan,
cara meningkatkan motivasi berhenti, dan cara mengontrol
keinginan.
2) Melatih cara meningkatkan motivasi dan cara mengontrol
keinginan
3) Membuat jadwal latihan
Sp 2-
2) Keluarga
Sp1
a) Mendiskusikan masalah yang dialami
b) Mendiskusikan tentang NAPZA
c) Mendiskusikan tahapan penyembuhan
d) Mendiskusikan cara merawat
e) Mendiskusikan kondisi yang perlu dirujuk
f) latihan cara merawat
Sp2
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada
remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya
dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk, baik
dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas
dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya
pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah
baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan
tersebut.
B. SARAN
1. Kita sebagai generasi penerus bangsa seharusnya sadar akan pentingnya
bahaya narkoba di lingkungan sekitar kita.
2. Memahami dan mendalami ilmu pengetahuan yang cukup tentang bahaya
narkoba.
3. Adanya penyuluhan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait mengenai
bahaya narkoba dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat luas,
agar upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilaksanakan
dalam tugas bersama.
4. Kesadaran untuk menjahui barang-barang haram narkoba.
5. Kuatkan tekad untuk berkata, “TIDAK PADA NARKOBA”.
DAFTAR PUSTAKA