Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

“Analisis Kasus Terkait Legal Etik Teknologi Informasi”


oleh :
Kelompok 1 Reguler 3
Putri Nira Rahmawati (215070200111026)
Razita Husmadhilah (215070200111007)
Sabi'in Febrianto Akhsan (215070200111013)
Safina Rahma Mayasari (215070200111023)
Shahifah Mutiara Az'zahra (215070200111003)
Shinta Mayasari (215070200111002)
Shella Virasadha Putria Permata (215070200111032)
Syahla Hamdun Khairiyah (215070200111022)
Sinta Dian Ariyani (215070200111036)
Silvia Putri Darmawangsa (215070200111045)
Shabrina Anggun Tri Cahyani (215070200111035)
Tara Indy Harashti (215070200111012)
Tegar Setiawan Pratama (215070200111021)
Sofie Erina Putri Tanjani (205070200111030)
Yunita Dwi Lestari (215070200111031)
Ariska Anisa'ul Khoiriyah (632201200034)
Fara Billah Alisha (632201200035)
Titik Sandiva Yustiana (632201200036)
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami ucapkan
juga terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam
pembentukan makalah ini dengan memberikan sumbangan pikiran terhadap
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembacanya mengenai “Analisis Kasus Terkait Legal
Etik Teknologi Informasi”.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 23 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
1.3. Manfaat......................................................................................................2
BAB 2 KASUS........................................................................................................3
BAB 3 PEMBAHASAN..........................................................................................4
3.1. Konsep Legal Etik Teknologi Informasi...................................................4
3.2. Prinsip Legal Etik Teknologi Informasi....................................................6
3.3. Pembahasan Kasus Legal Etik Teknologi Informasi................................7
BAB 4 PENUTUP...................................................................................................9
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
4.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi informasi semakin berkembang pesat seiring


berjalannya waktu di era globalisasi saat ini. Teknologi informasi sendiri
merupakan suatu perangkat yang digunakan seseorang untuk mengolah
data, mendapatkan informasi, dan lainnya serta sangat berpengaruh
terhadap lingkungan di masyarakat dan bisa memberikan dampak positif
maupun negatif tergantung bagaimana orang tersebut memanfaatkan atau
menggunakannya. Ketersediaan akses informasi yang tidak kenal batas
dan waktu seperti internet menjadi komponen penting pada saat ini,
sehingga kita merasa seolah-olah dimanjakan oleh pesatnya perkembangan
teknologi informasi yang ada. Hal ini juga menjadi penyebab pergeseran
gaya hidup masyarakat di dunia yang semakin bergantung kepada akses
internet. Berkembang pesatnya internet serta smartphone juga beriringan
dengan berkembangnya media sosial. Interaksi sosial dalam media sosial
menjadi komunikasi dua arah dan bisa bersifat privat maupun terbuka, tak
jarang orang diluar sana bisa mendapatkan informasi dengan mudah dan
cepat, semua tersedia di internet. Berkembangnya teknologi informasi
yang semakin pesat memberikan pengaruh langsung baik positif maupun
negatif. Bahaya atau dampak negatif dalam perkembangan teknologi
informasi mengintai masyarakat melalui infiltrasi budaya, menciptakan
ketergantungan, penyalahgunaan fitur-fitur internet, perubahan sistem nilai
dan norma yang berlaku, serta berbagai masalah sosial lain yang ada pada
jaringan internet atau teknologi informasi yang berkembang pesat. Untuk
itu dibutuhkan aspek legal etik atau hukum dalam perkembangan atau
penerapan teknologi informasi. Aspek legal etik tersebut antara lain
keamanan dan kerahasiaan data, serta privasi dan integritas informasi.

1
1.2. Tujuan
1.2.1. Mengetahui kasus legal etik mengenai teknologi informasi dalam
kesehatan
1.2.2. Menganalisis kasus tersebut dan memberikan pandangan
kelompok terhadap kasus tersebut
1.2.3. Mengetahui tindakan preventif yang dapat dilakukan terhadap
masalah yang terdapat pada kasus
1.3. Manfaat

Makalah ini dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu


pengetahuan mengenai legal etik teknologi informasi dalam kesehatan
serta pemecahan kasus legal etik teknologi informasi yang terjadi akhir-
akhir ini, selain itu makalah ini juga dapat menambah wawasan serta
pengetahuan dari pembaca makalah ini.

2
BAB 2
KASUS

Sebagai perawat yang kompeten, sudah seharusnya seluruh perawat


menjunjung tinggi legal etik keperawatan. Namun, banyak perawat yang masih
belum paham betul mengenai legal etik keperawatan saat menjalankan tugasnya.
Banyak dari perawat yang masih melanggar legal etik keperawatan, salah satunya
dalam hal teknologi informasi. Dewasa ini, teknologi informasi telah memasuki
seluruh bidang pekerjaan tidak terkecuali keperawatan. Teknologi informasi di
keperawatan digunakan dalam sistem pendokumentasian asuhan keperawatan.
Selain itu, teknologi informasi juga digunakan untuk edukasi atau promosi
kesehatan melalui media sosial seperti instagram, tiktok, dan lainnya. Penggunaan
media sosial sebagai sarana edukasi membutuhkan kecermatan karena bila tidak
teliti dapat menimbulkan permasalahan seperti pelanggaran privasi pasien.
Pelanggaran legal etik keperawatan khususnya masalah privasi pasien
belakangan ini terjadi pada salah satu rumah sakit di Yogyakarta tepatnya RSUD
Wonosari, Gunungkidul. Dalam hal ini, terdapat mahasiswi praktik yang membuat
konten di media sosial tiktok. Konten tersebut berisi ungkapan mahasiswi yang
telah melakukan pemasangan kateter ke pasien pria dimana pasien tersebut sebaya
dengannya dan menurutnya ganteng, ia juga bisa melakukan sebuah
"kesempatan". Mahasiswi asal Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta tersebut memang
tidak menyebutkan nama maupun wajah dari pasien, tetapi dia sudah
mengungkapkan kalimat yang bernada pelecehan. Hal tersebut sangatlah tidak
pantas diungkapkan dan hal tersebut melanggar privasi pasien.

3
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1. Konsep Legal Etik Teknologi Informasi

Menurut Timmons, Evans, dan Nair (2016) dalam Rohayati, R (2020)


menyatakan bahwa perawat tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Globalisasi
dapat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi tersebut yang menjadi tantangan di semua bidang
keilmuan termasuk keperawatan. Teknologi informasi keperawatan didalamnya
terdapat aspek legal dan etik, dimana hal tersebut penting untuk mencegah adanya
malpraktek atau permasalahan lain yang dapat merugikan baik petugas maupun
klien.
Dalam Damayanti, et.al (2020) terdapat 8 kode etik penggunaan teknologi
informasi di layanan kesehatan, diantaranya.
1. Keterbukaan
Pemberi layanan kesehatan wajib memberikan informasi kepada pasien
terkait kondisinya
2. Kejujuran
Informasi yang disampaikan kepada klien harus benar dan sesuai
kenyataan
3. Kualitas
Informasi yang diberikan oleh pemberi layanan kesehatan harus
berkualitas, akurat, dan terbaru
4. Informed consent
Layanan kesehatan harus menghormati keputusan klien atas data atau
informasi yang harus disimpan, dipakai, dan dibagikan
5. Privacy
Layanan kesehatan harus menjaga dan melindungi privasi pengguna serta
melakukan pencegahan atas terjadinya akses data pribadi tanpa izin dari
pengguna

4
6. Profesionalisme
Tenaga kesehatan yang memberikan perawatan harus patuh terhadap kode
etik masing-masing profesional.
7. Responsible partnering
Afiliasi yang bekerja sama dengan layanan kesehatan harus dapat
dipercaya, menjunjung tinggi standar etika yang sama, serta patuh
terhadap hukum yang berlaku
8. Accountability
Layanan kesehatan wajib memberikan kesempatan klien untuk
memberikan kritik saran serta pengawasan kepatuhan situs pada kode etik

Berbagai negara di dunia sudah memiliki undang - undang mengenai


komputer sebagai hukum yang dapat digunakan untuk mengatasi kejahatan
komputer, pengelolaan data, hak mendapatkan akses data, dan privasi terhadap
data. Berkembangnya teknologi informasi menjadikan setiap negara tidak
memiliki dinding batasan dengan negara yang lain. Perkembangan teknologi tidak
hanya memiliki kelebihan yang positif, tetapi terdapat bahaya negatif yang
mengintai terkait privasi, data, informasi, properti, bahkan identitas. Apabila lima
hal tersebut dimiliki orang lain tanpa persetujuan pemilik aslinya, maka akan
menimbulkan kerugian bagi pemilik jika pemilik tidak berkenan. Hal ini berkaitan
dengan aspek legal dalam teknologi informasi.
1. Privacy
Aspek privasi merupakan hak individu untuk melindungi data maupun
informasi mengenai hal - hal yang berkaitan dengan identitas pribadi dan
urusan personalnya dari publik. Pelaku pelanggaran privasi akan dihukum
sesuai dengan undang - undang yang berlaku.
2. Data
Data merupakan hal utama yang sangat penting dalam teknologi informasi.
Terdapat banyak jenis data yang ada dalam teknologi informasi seperti
data keuangan, data pribadi, data perusahaan, data karyawan, dan lain
sebagainya. Apabila data tersebut hilang atau dicuri orang lain, maka akan
terjadi kekacauan pada pemilik data yang sebenarnya.
3. Information

5
Informasi merupakan kumpulan dari data atau fakta yang memiliki nilai
dan kemudian diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya yang
menunjukkan kejadian yang nyata dan dapat dipahami.
4. Property
Aspek properti merupakan sesuatu yang dikenal sebagai kepemilikan dari
seseorang atau kelompok. Properti dapat berbentuk pengetahuan seperti
data (e-book) maupun berbentuk produk seperti digital art, video, audio,
font, dan sebagainya.
5. Identity
Identitas merupakan refleksi diri yang berasal dari gender, keluarga,
budaya, etnis, dan cara bersosialisasi. Identitas tidak akan sama antara satu
orang dengan orang yang lain karena merupakan khas dari masing -
masing orang.

3.2. Prinsip Legal Etik Teknologi Informasi


1. Confidentiality
Confidentiality memiliki arti kerahasiaan. Informasi yang
dimiliki atau yang terdapat di dalam database bersifat rahasia.
Dalam dunia kesehatan, informasi seperti data dan riwayat
kesehatan pasien bersifat rahasia dan tidak dapat disebarkan secara
sembarangan oleh siapapun termasuk perawat. Terdapat beberapa
ancaman yang dapat muncul dari pihak yang tidak berkepentingan
terhadap prinsip confidentiality, diantaranya seperti password
strength (lemahnya password) yang dapat memudahkan pihak luar
untuk meretas, malware (masuknya virus), serta social engineering
yaitu lemahnya security awareness dari pengguna sehingga mudah
untuk dibohongi oleh attacker.

2. Integrity
Setiap orang pasti memiliki privasi yang tidak boleh diubah
oleh siapapun. Integrity merupakan salah satu prinsip di mana data
dari seseorang tidak boleh di diubah dari data aslinya yang tidak
memiliki hak. Melalui prinsip legal etik ini, segala data-data pasien

6
harus konsisten, akurasi, dan validitas data tetap terjaga. Penerapan
prinsip integrity dapat dilakukan dengan penerapan strong
encryption pada penyimpanan dan transmisi data, menerapkan
strong authentication dan validation pada setiap file/akun login
yang diterapkan. Authentication dan validation ini bertujuan
menjamin legalitas dari akses yang dilakukan sehingga
membutuhkan persetujuan, termasuk ketika perawat membutuhkan
data pasien yang bersifat rahasia. Kemudian, pemilik data dapat
menerapkan access control yang ketat ke sistem dengan cara
membatasi jumlah akun yang dapat hak akses.

3. Availability
Availability adalah memastikan sumber daya yang ada siap
untuk diakses kapanpun oleh pengguna atau sistem yang
membutuhkannya. Apabila availability data atau informasi yang
dibutuhkan tidak dapat dipenuhi, maka akan mengganggu proses
kegiatan itu sendiri. Hilangnya data yang disebabkan oleh
kesalahan atau kejadian yang tidak diinginkan dapat diatasi dengan
sistem back up yang dilengkapi dengan panduan untuk pemulihan.
Untuk memastikan tercapainya aspek availability ini maka instansi
dapat menerapkan disaster recovery plan (cadangan tempat dan
resource apabila terjadi hal yang tidak diinginkan pada sistem),
redundant hardware (misalnya memiliki banyak power supply),
RAID (salah satu cara untuk menanggulangi disk failure), dan data
backup (rutin melakukan back up data).

3.3. Pembahasan Kasus Legal Etik Teknologi Informasi

Pada zaman sekarang, internet merupakan alat komunikasi


yang paling populer dari berbagai kalangan masyarakat.
Pemasangan alamat situs web di internet terus bertambah dari
waktu ke waktu karena memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Terlebih dengan adanya internet,
masyarakat mudah sekali mengakses informasi atau berita, baik

7
dari dalam maupun luar negeri. Media sosial sendiri merupakan
media berbasis online yang memfasilitasi penggunanya dengan
bermacam ide, pemikiran, dan informasi melalui pembangunan
jaringan berbasis virtual. Beberapa platform media sosial yang
populer dan memiliki banyak pengguna di antaranya adalah
Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, Twitter, dan TikTok.
Konten elektronik yang dibagikan dalam beberapa platform media
sosial tersebut hampir serupa yakni mencakup informasi pribadi,
dokumen, tulisan, video, maupun foto.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari adanya


perkembangan teknologi, akan tetapi tidak sedikit juga akibat
negatif dari adanya perkembangan teknologi tersebut seperti
adanya tindak pidana yang memanfaatkan teknologi internet yang
dikenal dengan cybercrime atau secara umum dikenal sebagai
kejahatan di dunia maya. Banyaknya cybercrime dapat memicu
banyaknya pelaku tindak pidana kejahatan selain untuk menipu
juga sebagai akun untuk melakukan pelecehan seksual. Baru-baru
ini terdapat suatu video kontroversi yang viral di Tiktok dimana
seorang mahasiswi praktik sedang melakukan pemasangan kateter
ke pasien pria, pasien tersebut sebaya dengannya dan menurutnya
pasien tersebut memiliki wajah yang tampan.

Pada kasus ini banyak menimbulkan kontra dan protes di kalangan


masyarakat luas. Adapun bentuk sanksi yang diberikan oleh para
pelanggar biasanya berupa teguran lisan atau tulisan dahulu.
Namun jika dilihat dari bentuk pelanggarannya yang sangat berat
maka bisa juga mendapatkan skors atau cuti kerja, bahkan juga bisa
dicabut dari kontrak kerjanya. Hal yang dilakukan oleh perawat
tersebut melanggar privasi klien. Dalam aspek legal teknologi
informasi, privasi merupakan aspek yang bersifat individu/pribadi
yang berkaitan dengan identitas, kehidupan, atau urusan
personalnya. Hal ini tentu tidak boleh diketahui atau

8
disebarluaskan ke publik apabila pemilik tidak berkenan atau tidak
mengizinkan hal peribadinya diketahui oleh khalayak umum.
Apabila privasi ini dilanggar oeh orang lain dan pemilik tidak
menghendaki maka orang tersebut akan dapat dijatuhi hukuman
sesuai dengan undang – undang yang berlaku.

Sebagai seorang tenaga kesehatan, aspek legal dan etik tentu


menjadi hal yang sensitif serta sangat dijunjung tinggi. Di
Indonesia terdapat perlindungan hukum terhadap data pribadinya
sebagai hak privasi. Salah satu peraturan perundang – undangan
yang berkaitan dengan perlindungan data pribadi yaitu Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik atau disebut UU KIP dimana Pasal 1 Angka (1) menyatakan
bahwa “Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan
tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik
data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar,
dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik”. Sedangkan
pada Pasal 1 Angka (2) menyatakan bahwa “Informasi Publik
adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,
dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan
dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau
penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang
sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang
berkaitan dengan kepentingan publik”. Ada informasi yang tidak
dapat disebarluaskan kepada publik yang diatur pada Pasal 6 Ayat
(3) yang secara tersirat menyatakan bahwa hal tersebut merupakan
upaya perlindungan hak-hak pribadi atas informasi. Informasi yang
dimaksud berkaitan dengan diri seseorang yang tercakup dalam
kepentingan publik dimana pasal tersebut menjadi salah satu dasar
perlindungan data pribadi karena terdapat larangan terhadap

9
informasi publik yang berkaitan dengan hak-hak pribadi tidak
diperbolehkan untuk diberikan kepada publik.

Oleh karena itu, pada kasus ini dapat disimpulkan bahwa apa yang
sudah dilakukan tenaga kesehatan tersebut merupakan salah satu
pelanggaran yang sangat merugikan. Selain itu, (bahas ttg kode etik
lg ga?)..

10
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Teknologi informasi semakin berkembang pesat seiring berjalannya waktu
di era globalisasi saat ini. Berkembangnya teknologi informasi yang semakin
pesat memberikan pengaruh langsung baik positif maupun negatif. Perkembangan
teknologi menjadi tantangan di semua bidang keilmuan termasuk keperawatan
khususnya teknologi informasi keperawatan yang didalamnya terdapat aspek legal
dan etik. Terdapat 8 kode etik penggunaan teknologi informasi di layanan
kesehatan yaitu, keterbukaan, kejujuran, kualitas, informed consent, privacy,
profesionalisme, responsible partnering, dan accountability. Dalam menggunakan
teknologi informasi terdapat 3 prinsip legal etik yang harus dipahami yakni,
Confidentiality memiliki arti kerahasiaan, Integrity merupakan salah satu prinsip
di mana data dari seseorang tidak boleh di diubah dari data aslinya yang tidak
memiliki hak dan Availability yaitu memastikan sumber daya yang ada siap untuk
diakses kapanpun oleh pengguna atau sistem yang membutuhkannya.

4.2 Saran
Dengan berkembangnya teknologi informasi, sebaiknya semua pengguna
teknologi informasi terutama perawat harus menggunakannya untuk hal-hal yang
positif dan bermanfaat untuk banyak orang. Teknologi yang berkembang saat ini
bisa digunakan sebagai platform untuk memberikan edukasi-edukasi kepada
masyarakat mengenai kesehatan dan tetap memperhatikan legal etik keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, F.N., Absori, A., Wardiono, K. and Rejeki, S., 2020. Ethical
and Legal Issues in the Use of Online-Based Health Services (E-
Health). SOEPRA, 6(1), pp.15-23.

Destiawati, F. et al. (2020). ‘Sosialisasi Etika Pemanfaatan Teknologi


Media Sosial Dalam Penyampaian Informasi Sesuai Uu Ite’,
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), pp. 404–
409. doi: 10.31949/jb.v1i4.462.

Novi Yona Sidratul Munti and Dwi Asril Syaifuddin .(2020). ‘Analisa
Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Dalam Bidang Pendidikan’, Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), pp.
1799–1805. Available at:
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/655.

Rohayati, R., 2020. Aplikasi e-Health Berbasis Teknologi Smartphone


dalam Monitoring Klien di Komunitas: Studi Literatur. Jurnal
Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health
Research" Forikes Voice"), 11(2), pp.120-124.

Sutrisna, C. .(2016). ‘Aspek Hukum Perlindungan Data Pribadi Dan


Kondisi Darurat Kebocoran Atas Data Pribadi Di Indonesia’, 4(1),
pp. 1–23. Available at:
http://paramarta.web.id/index.php/paramarta/article/view/138.

Widiastuti, I.A.K.S., 2021. Telenursing Integrated Application-Based


Home Care Services as an Effort to Improve Children's Health in
the" Zettabyte" Era. Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan,
4(2), pp.89-96.

12

Anda mungkin juga menyukai