Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“ISU SOSIAL DAN ETIKA SISTEM INFORMASI”


DOSEN PENGAMPU
WANDA YULIA UTAMI, SE., MM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Noval Wahyu Kurniawan (2006010247)
Dewi Sintia Ningrum (2006010015)
Mahlail Matussala (2006010254)
Asmia (2006010244)
Arief Hidayatullah (2006010224)
Ani Pebriyanti (2006010058)
Annisa Anggraeni Setiawati (2006010093)
Citra Aprillia (2006010078)
Fadiya Haya Utami (2006010033)
Putri Prianingrum (2006010044)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF
TANGERANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ISU SOSIAL DAN

ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada

mata kuliah Sistem informasi manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

memberikan informasi kepada para pembaca tentang definisi serta tujuan, wewenang dan

yang lainnya mengenai Isu sosial dan etika dalam sistem informasi manajemen.

Kami mengucapkan terima kasih kepada IBU WANDA YULIA UTAMI, SE., MM.

selaku dosen mata kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN yang telah memberikan

tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi

yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi

sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

Tangerang, Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.2.Latar Belakang...............................................................................................................1
1.3.Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.4.Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1. MEMAHAMI ISU SOSIAL DAN ETIKA YANG BERKAITAN DENGAN
SISTEM.................................................................................................................................4
2.1.1 MODEL PEMIKIRAN TENTANG ISU ETIKA, SOSIAL DAN POLITIS............................................4
2.1.2 LIMA DIMENSI MODRAL DI ERA INFORMASI........................................................................5
2.1.3 Tren Teknologi yang Menimbulkan Isu Etika........................................................................7
2.2. Etika dalam Masyarakat Informasi............................................................................7
2.2.1 Defenisi etika dalam masyarakat informasi..........................................................................7
2.2.2 Masalah Etika Dalam Masyarakat Informasi.........................................................................8
2.2.3 Konsep Dasar: Responsibilitas, Akuntabilitas, dan Liabilitas.................................................9
2.2.4 Analisis Etika.........................................................................................................................9
2.2.5 Prinsip Etika Kandidat.........................................................................................................10
2.2.6 Kode Etika Profesional........................................................................................................11
2.3. DIMENSI MORAL DARI SISTEM INFORMASI.................................................11
2.3.1 Hak Informasi : Privasi Dan Kebebasan Di Era Internet.......................................................11
2.3.2 Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual.................................................................................12
2.3.3 Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual..........................................................................13
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
2.5. Kesimpulan..................................................................................................................14
2.6. SARAN.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.2.Latar Belakang

Pada masa sekarang ini manusia berada pada era informasi, hal itu berarti bahwa

informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan penghidupan, baik pada

tingkatindividu, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Begitu banyak sekali manfaat

adanya sistem informasi melalui teknologi-teknologi canggih seperti saat ini, tapi banyak

juga dampak negatif untuk masyarakat. Sistem informasi meninbulkan pertanyaan etika yang

baru baik individu maupun masyarakat karena sistem informasi menciptakan kesempatan

untuk perubahan sosial yang besar dan juga membayakan distribusi kekuatan, uang, dan

kewajiban yang ada. Seperti teknologi (mesin uap, listrik, telepon, dan radioa, teknologi

informasi dapat digunakan untuk kemajuan sosial).

Masyarakat mulai perhatian terhadap etika, terutama karena kesadaran bahwa

komputer dapat menggangu hak privacy individu. Dalam dunia bisnis, salah satu alasan

utamanya adalah masalah pembajakan. Namun, subyek etika komputer lebih dalam daripada

hanya sekedar masalah privacy dan pembajakan. Untuk itu, isu sosial yang menyebabkan

etika berubah negatif maka harus di cegah dari individu dan masyarakat sekitar yang bisa

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri sendiri maupun orang lain.

Perkembangan dunia menuju dunia tanpa batas (borderless world) telah banyak

merubah berbagai aspek kehidupan. Proses ini menggerakkan perdagangan bebas antar

benua, perpindahan manusia, barang dan modal yang semakin leluasa, serta pemakaiaan

sumber daya -sumber daya diseluruh dunia menuju efisiensi yang lebih tinggi. Salah satu

1
penyebab hal ini adalah kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

memudahkan manusia.Teknologi informasi telah menawarkan berbagai macam kemudahan

seperti kecepatan akses data dan informasi, pemecahan masalah serta otomatisasi

pekerjaandan sebagainya. Penggunaan secara intensif maupun ekstensif atas komputer,

internet, teleponseluler dan ATM telah mengatasi batasan ruang dan waktu. Menjadi sebuah

fenomena dramatis yang disebut dengan digitalisasi.

Pada perkembangannnya, beberapa faktor negatif terjadi berkaitan dengan

penggunaan sistem informasi oleh manusia, mengingat dalam menggunakan komputer,

pengguna berhubungan dengan sesuatu yang tidak tampak yaitu bit-bit. Dibalik kecepatan,

kecermatan dan keotomatisan dalam memproses pekerjaan, ternyata teknologi informasi

memuat dilema-dilema etis sebagai akibat sampingan dari adanya unsur manusia sebagai

pembuat, operator dan sekaligus penggunanya. akhirnya menjadi faktor yang sangat

menentukan kelancaran dan keamanannya. Hal-hal inilah yang kemudian memunculkan

unsur etika sebagai faktor yangsangat penting kaitannya dengan penggunaan teknologi

informasi.

Meningkatnya jumlah interaksi manusia terhadap Teknologi Informasi dan

Komunikasi dari waktu ke waktu,maka etika sangat di butuhkan untuk dijadikan suatu

peraturan dasar dalam pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi yang juga harus di

pahami oleh masyarakat luas. Hal ini di sebabkan karena dalam pemanfatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menemukan

adanya hal-hal yang melanggar etika,hal itu dapat kita lihat dari tindakan-tindakan sebagian

masyarakat yang memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi tanpa

memperhatikan etika.

2
Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat

mempengeruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg terlibat

didalamnya, dilain pihak perusahaan di dalam usahanya memasarkan suatu produk

memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam

menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif

dalam mengantisipasi situasi tersebut

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah-masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem?

2. Bagaimana etika dalam Masyarakat Informasi?

3. Apa dimensi moral dan sistem informasi?

1.4.Tujuan

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah-masalah

sebagai berikut:

1. Dapat memahami isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem

2. Mengetahui etika dalam masyarakat informasi

3. Mengetahui dimensi moral dari sistem informasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. MEMAHAMI ISU SOSIAL DAN ETIKA YANG BERKAITAN DENGAN

SISTEM

Etika (ethics) mengacu pada prinsip-prinsip benar-salah mengenai apa yang dilakukan

seorang individu sebagai makhluk moral yang bebas, yang digunakan untuk membimbing

perilakunya. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan etika baru, baik secara

individu maupun bermasyarakat, karena menciptakan peluang dalam melakukan perubahan

sosial yang mendalam dan sekaligus mengancam eksistensi distribusi kekuasaan, uang, hak

dan kewajiban.

Isu etika menjadi begitu penting semenjak kemunculan internet dan perdagangan

elektronik (e-commerce). Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada

diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari

konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang

memberikanarahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai

dengantindakan yang benar.

Masalah etika lainnya yang ditekankan terkait dengan sistem informasi adalah

membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi, menentukan standar

untuk menjaga kualitas sistem yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, serta

mepertahankan nilai dan institusi yang dianggap penting bagi kualitas hidup di dalam

masyarakat yang informatis.

4
2.1.1 MODEL PEMIKIRAN TENTANG ISU ETIKA, SOSIAL DAN POLITIS

Isu etika, sosial dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin akan

anda hadapi sebagai manejer sistem informasi biasanya tercermin pada debat sosial dan

politik. Salah satu cara memikirkan hubungan-hubungan ini ditunjukkan oleh Gambar 2.1.

Bayangkan masyarakat seperti kolom yang tenang pada musim panas, ekosistem yang lembut

dengan keseimbangan diantara individu, masyarakat, dan institusi politik. Setiap individu

tahu bagaimana harus berperilaku dalam kolom ini karena institusi sosial (keluarga,

pendidikan, danorganisasi) telah mengembangkan aturan berperilaku yang telah teruji dengan

baik, dan hal ini didukung oleh hukum yang dibuat oleh sektor politik yang mengatur

perilaku serta menyediakan hukuman bagi yang melanggar.

Gambar 2.1: Hubungan antara isu etika, social, dan politis dalam masyarakat

informasi

5
2.1.2 LIMA DIMENSI MODRAL DI ERA INFORMASI

1) Hak dan Kewajiban Informasi

Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri

atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-

data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yang bersangkutan.

2) Hak dan Kewajiban

Terkait Kepemilikan Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual

pribadi. kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan

oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat

perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi

yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan

pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi

meliputi rahasia dagang, hak ciptadan hak paten.

3) Akuntabilitas dan Pengendalian

Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru

yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial

untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang

terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.

4) Kualitas Sistem

Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari

kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan

agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.

5) Kualitas Hidup

Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari

kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat

6
memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman

atau musuh bagianak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal

kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau

mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.

2.1.3 Tren Teknologi yang Menimbulkan Isu Etika

Menurut Laudon (2014:133) Ada 4 (empat) tren utama dari teknologi yang

bertanggungjawab terhadap tekanan-tekanan di bidang etika yaitu;

 Kecepatan Komputasi dua kali lipat setiap 18 bulan Banyak perusahaan

bergantung pada komputer dalam menjalankan kegiatan utama.

 Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat.

 Kemajuan analisis data Menganalisis data dalam jumlah besar guna

mengambangkan profil dengan terperinci.

 Kemajuan teknologi jaringan Menyalin dan mengakses data pribadi yang jauh

dengan mudah.

2.2. Etika dalam Masyarakat Informasi

2.2.1 Defenisi etika dalam masyarakat informasi

Etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethikos yang berarti karakter atau

timbul dari kebiasaan. Etika adalah kepercayaan standar atau pemikiran yang mengisi suatu

individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada

masyarakat atas perilaku mereka. Etika dalam masyarakat informasi pada dasarnya ialah

telaah dan saran-saran mengenai haluan tindakan untuk menghadapi masalah-masalah yang

timbul sebagai akibat perkembangan yang cepat dan revolusioner dari teknologi komputer

7
serta perelutan (permeation) nya ke dalam kegiatan manusia sehari-hari dan ke dalam

lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Information society atau masyarakat Informasi adalah sebuah istilah yang digunakan

untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang dapat membuat

kemungkinan terbaik dalam menggunakan informasi dan teknologi komunikasi baru (new

information and communication technologies (ICT's)). Masyarakat informasi diartikan suatu

masyarakat dimana kualitas hidup, dan juga prospek perubahan sosial dan pembangunan

ekonomi, tergantung pada peningkatan dan pemanfaatan informasi. Dalam masyarakat seperti

ini standar hidup, pola kerja dan kesenangan, sistem pendidikan, dan pemasaran barang-

barang sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan informasi.

2.2.2 Masalah Etika Dalam Masyarakat Informasi

Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi.

Masalah ini di identifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup

privasi, akurasi, property, dan akses.

 Privasi

Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan

oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu

mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang

manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena

diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para

pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah

melanggar privasi bawahannya.

 Akurasi

Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem

informasi. Tidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan,

8
dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor

keamanan sosial dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa

digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening

banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan

keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.

 Properti

Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan

sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).

 Akses

Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semuaa kalangan. Teknologi

informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap

informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan

untuk semua pihak.

2.2.3 Konsep Dasar: Responsibilitas, Akuntabilitas, dan Liabilitas

Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung

jawabuntuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya, yaitu:

 Responsibility (pertanggungjawaban) adalah sebuah elemen penting dari tindakan

etika.

 Akuntabilitas (accountability) adalah Fitur dari sistem dan institusi sosial: hal tersebut

berarti ada mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab

mengambil tindakan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap keputusa tersebut.

 Liabilitas (liability) adalah Merupakan perluasan konsep dari responsibility yang

mengarah lebih jauh kebidang hukum. Proses hukum adalah fitur yang berhubungan

dengan masyarakat yang berbadan hukum dan merupukan sebuah proses dimana

hukum dipahami dandimengerti.

9
2.2.4 Analisis Etika

Beberapa cara menganalisis ketika kita dihadapkan pada situasi yang memunculkan nilai

etika, yaitu sebagai berikut :

 Identifikasi dan gambarkan faktanya dengan jelas.

 Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi

yangterlibat.

 Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan.

 Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa anda ambil.

 Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang

andaambil.

 Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang anda

ambil

2.2.5 Prinsip Etika Kandidat

Beberapa prinsip etika di beberapa kebudayaan yang bertahan sepanjang sejarah, yaitu :

 Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan maka orang lain akan

perlakukananda sesuai dengan yang kita terapkan (Aturan Emas- Golden Rules).

 Jika sebuah tindakan tidak pantas untuk dilakukan oleh setiap orang, tindakan itu

tidak pantas untuk dilakukan oleh siapapun juga (Immanuel Kant’s Categorical

Imperative -Imperatif Kategoris Immanuel Kant).

 Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat

diterapkansecara menyeluruh (Descartes Rules of Change- Aturan Perubahan

Descartes).

10
 Ambil tindakan dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur

(UltilitarianPrinciple- Prinsip Utilitarian).

 Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi biaya atau biaya yang paling

sedikit(Risk Aversion Principle- Prinsip Menghindari Risiko).

 Asumsikan bahwa sebenarnya semua obyek nyata dan tidak nyata dimiliki

olehseseorang kecuali jika ada pernyataan khusus lain (disebut dengan Aturan Etika

ethical“no free lunch” rule -“tidak ada makan siang gratis”)

2.2.6 Kode Etika Profesional

Beberapa kelompok manusia mengklaim diri mereka profesional, mereka

memilikikewajiban dan hak khusus karena klaim khusus mereka atas pendidikan,

kebijaksanaan, dankehormatan. Kode perilaku profesional disebarluaskan oleh sebuah

asosiasi profesional,seperti American Medical association (AMA), American Bar Association

(ABA),Association in Information Tecnology Profesionals (AITP), dan association of

ComputtingMachinery (ACM). Kelompo profesional ini memiliki tanggung jawab atas

sebagian aturandari profesi mereka dengan menentukan kualifikasi dan kopetensi yang

dibutuhkan. Kodeetik adalah janji profesi untuk menata diri mereka sendiri dalam masyarakat

2.3. DIMENSI MORAL DARI SISTEM INFORMASI

2.3.1 Hak Informasi : Privasi Dan Kebebasan Di Era Internet

Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan

atauintervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi juga

terdapat dalam dunia kerja, contoh ; jutaan karyawan menjadi subyek pengawasanelektronik

dan bentuk teknologi tinggi lainnya (Ball, 2001). Teknologi dan sistem informasi

membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap privasi menjadi

murah, menguntungkan, dan efisien.

11
 Tantangan Internet Terhadap Privasi

Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi.

Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja

melewati banyak sisten komputer yang Berbeda sebelum informasi mencapai tujuan

akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan,

pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati sistem tersebut.

Sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta

orang, termasuk kelompok berita (news group) atau file online mana yang telah

diakses,situs web dan halaman web mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja

yang telah dilihat oleh orang-orang.

 Solusi Teknis

Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk melindungi

privasi pengguna selama berinteraksi di Web. Saat ini juga ada perangkat yang

membantu pengguna menentukan jenis data pribadi yang dapat diambil oleh situs-

situs Web. Batasan preferensi Privasi, yang disebut dengan P3P, menentukan

komunikasi otomatis kebujakan privasi antara sebuah situs perdagangan dan

pengunjungnya

2.3.2 Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual

Sistem informasi terkini telah menghadirkan tantangan yang luar biasa bagi hukum dan

praktik-praktik sosial yang melindungi kekayaan intelektual. Kekayaan Intelektual

(intellectual property) dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh seseorang

ataupun organisasi.

 Rahasia Dagang

12
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data

yangdigunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia

dagang(trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain

publik.Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya,

undang-undang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah

produk karya,meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah.

 Hak Cipta

Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta

kekayaanintelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan

apapun selamausia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal.

Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelah

penciptaan pertamanya.

 Paten

Paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar

belakangi suatu penemuan

2.3.3 Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual

Dengan berkembangnya jaringan elektronik, termasuk internet, telah membuat

perlindungan kekayaan intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yangdilakukan

oleh International Data Corporation untuk business software alliance mendapati bahwa lebih

dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru atau dibajak, danusiness alliance

mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap tahunnyamencapai $ 29 milliar

(Geitner, 2004: Lohr, 2004)

13
BAB III

PENUTUP

2.5. Kesimpulan

Isu Sosial dan Etika yang berkaitan dengan Sistem Dalam melakukan aktivitas sosial

kita sudah tidak asing lagi ketika terdapat isu-isu sosial yang merugikan dan menyesatkan

masyarakat, dan umumnya sebagian besar terjadi karena adanya informasi yang menyesatkan

dan belum terbukti kebenarannya hal ini juga mengaitkannya dengan sistem karena teknologi

sudah mulai diminati oleh masyarakat karena memberikan kemudahan dalam mengakses dan

mencari yang dibutuhkan.

Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan

kebijakan dan prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan sistem informasi secara etika.

Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan

dilema-dilemaetika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat.

Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi

baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam

“grayarea” dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan sistem

etika yang baru untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam

mengambil tindakan.Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang

menciptakan isu-isu etika baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya.

14
Meningkatkan kekuatan komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan

jaringantermasuk internet bisa memperluas jangkauan tindakan individu dan organisasi dan

memperbesar dampaknya. Kasus dan aninimitas dimana informasi dikomunikasikan,

digandakan, dan diatur dalam lingkungan online, mengedepankan tantangan tantangan atas

aturan-aturan tradisionalmengenai perilaku benar salah.

2.6. SARAN

Masalah Etika yang sangat ditekankan terkait Sistem Informasi yaitu dalam

membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sitem informasi, menentukan standar

sistem yang melindungi masyarakat dan mempertahankan nilai istitusi yang penting bagi

kualitas hidup di masyarakat yang informatis. Maka, Internet dan teknologi akan membuat

masalah-masalah yang ada menjadi semakin mudah daripada sebelumnya untuk menyusun,

menggabungkan dan mendistribusikan informasi, perlindungan privasi pribadi dan

perlindungan hak kekayaan intelektual.

15
DAFTAR PUSTAKA

Audon, Kenneth C; Jane, P, Laudon. (2017). Sistem Informasi Manajemen: Mengelola

Perusahaan Digital. Jakarta: Salemba Empat

Basuki, S. (2019). Media Pustakawan. Etika Informasi. Vo. 26, No.1

Elistia. Sistem Informasi Manajemen. Akses pada April 2021.Pdf

Gaol, C. J. L. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Grasindo.

Indrajit, R. E. (2000). Manajemen sistem informasi dan teknologi informasi. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Pakarkomunikasi.com 10 Contoh Kasus Pelanggaran Etika Dalam Sosial Media. Di posting

pada 5 April 2018

Wijoyo, H. (2021). sistem informasi Manajemen. Insan Cendekia Mandiri.

Hastriana, U. S. (2017). Etika dan Hukum PelaksanaanSistem Informasi ManajemenSerta

DampaknyaTerhadap MasalahSosial dan Budaya Organisasi. Sinteks: Jurnal Teknik, 6(1).

Hertati, L., Asmawati, A., & Widiyanti, M. (2021). Peran sistem informasi manajemen di

dalam mengendalikan operasional badan usaha milik daerah. Insight Management Journal,

1(2), 55-67.

16
17

Anda mungkin juga menyukai