Anda di halaman 1dari 19

Fakultas Ekonomi Bisnis

Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nantinatikan syafa‟atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Tangerang, 12 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin besar, terutama


dampaknya terhadap etika dan sosial pada masyarakat pengguna. Di sisi lain, perkembangan
teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan. Salah satu
manfaatnya adalah dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mempermudah
pengambilan keputusan dengan cepat secara lebih akurat, tepat dan berkualitas. Namun, di
sisi lain juga perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah
baru. Secara umum, perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi individu.

Pada perkembangannnya, terdapat faktor negatif berkaitan dengan penggunaan sistem


informasi oleh manusia, mengingat dalam menggunakan komputer, pengguna berhubungan
dengan sesuatu yang tidak tampak. Dibalik kecepatan, kecermatan dan keotomatisan dalam
memproses pekerjaan, ternyata teknologi informasi memuat dilema-dilema etis sebagai akibat
sampingan dari adanya unsur manusia sebagai pembuat, operator dan sekaligus
penggunanya.Terdapat fakta-fakta yang mengindikasikan bahwa mayoritas penjahat
komputer adalah mereka yang masih muda, cerdas dan kebanyakan laki-laki. Kemampuan
mereka dalam menerobos bahkan merusak sistem semakin maju seolah kejar-mengejar
dengan perkembangan proteksi yang dibuat untuk melindungi sistem tersebut.

Manusia sebagai pembuat, operator dan sekaligus pengguna sistem tersebutlah yang
akhirnya menjadi faktor yang sangat menentukan kelancaran dan keamanan sistem. Hal-hal
inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting kaitannya
dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, mengingat salah satu penyebab
pentingnya etika adalah karena etika melingkupi wilayah-wilayah yang belum tercakup
dalam wilayah hukum. Faktor etika disini menyangkut identifikasi dan penghindaran
terhadap unethical behavior dalam penggunaan sistem informasi berbasis komputer.
Identifikasi terhadap unethical behavior melibatkan unsur-unsur didalam dan diluar diri
manusia sebagai atribut-atribut yang mempengaruhi perilaku manusia. Atribut-atribut
karakteristik demografi manusia seperti umur, gender, tingkat kecerdasan, disamping nilai-
nilai agama dan keluarga adalah unsur internal yang dimaksud. Sedangkan lingkungan sekitar
seperti struktur organisasi, budaya dan situasi sekitar adalah faktor eksternal yang ikut
menentukan perilaku manusia.

1.2 Rumus Masalah


1. Pengertian sistem informasi manajemen
2. Fungsi sistem informasi manajemen
3. Tujuan sistem informasi manajemen
4. Manfaat sistem informasi manajemen
5. Komponen-komponen sistem informasi manajemen
6. Kategori Sistem Informasi Manajemen (SIM)

1.3 Tujuan

Penyusunan makalah Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi Manajemen ini
untuk memenuhi Tugas Besar 1 (satu) mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
yang dikerjakan secara berkelompok, selain itu untuk memberikan pemahaman yang
mendalam bagi kami anggota kelompok 4 (empat) dan bagi teman-teman yang
membaca makalah ini sehingga akan memberikan manfaat bagi kita semua.
BAB II
ISI

2.1 Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi Manajemen

Dalam melakukan aktivitas sosial kita sudah tidak asing lagi ketika terdapat isu-isu
sosial yang merugikan dan umumnya sebagian besar disebabkan oleh informasi yang
menyesatkan dan belum terbukti kebenaranya hal ini juga mengaitkannya dengan sistem
karena teknologi sudah mulai diminati oleh masyarakat sebab memberikan kemudahan dalam
mengakses dan mencari yang dibutuhkan.
Penyimpangan yang terjadi bukan hanya dimasyarakat umumnya namun juga dapat
terjadi di lingkungan bisnis, sehingga etika juga diperlukan ketika berkaitan dengan sistem.
Menurut Laudon (2014:131) Etika (ethics) merupakan prinsip benar dan salah yang
dilakukan individu masyarakat sebagai makhluk moral yang bebas, yang digunakan untuk
membimbing perilakunya. Masalah etika yang sangat ditekankan terkait Sistem Informasi
adalah membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi, menetukan
standar sistem yang melindungi masyarakat dan mempertahankan nilai institusi yang penting
bagi kualitas hidup di masyarakat yang informatif.

2.2 Hubungan Antara Isu Sosial dan Etika dalalm Sistem Informasi

Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang
kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap
pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik
berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang
yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar
sesuai dengan tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5(lima)
dimensi moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri
atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data
melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan
interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu
atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap
kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat
dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya.
Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru
yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk
menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari
informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari
kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar
tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi
anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti
mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya
yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka,
kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak
akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak
tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman
bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan,
seperti cedera stress berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada
aktivitas menekan tombol-tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu
kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan
dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam
lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan
pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan
dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah
sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang
menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.

2.3 Dimensi moral dari Sistem Informasi


1. Hak – Hak Informasi: Kebebasan Pribadi dan Kebebasan Dalam Era Internet

Privasi (privacy) adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari
pengawasan atau invervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara. Klaim
atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja: jutaan karyawan menjadi subjek
pengawasan elektronik dan bentuk teknologi tinggi lainnya. Teknologi dan sistem
informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap
privasi menjadi murah, menguntungkan, dan efektif.

Klaim terhadap privasi dilindungi oleh UU Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman
dengan berbagai cara dan di beberapa negara lain melalui banyak undang-undang. Di
Amerika Serikat, klaim terhadap privasi dilindungi terutama oleh Amandemen
Pertama yang menjamin kebebasan berbicara dan berkumpul, Amandemen Keempat
yang memberi perlindungan atas pemeriksaan tanpa alasan dan perampasan dokumen
pribadi atau rumah seseorang, dan menjamin proses wajib.

Sebagian besar hukum privasi di Amerika dan Eropa didasarkan pada sebuah
aturan yang disebut praktik informasi yang terbuka (Fair Information Practices-FIP)
yang pertama kali ditetapkan dalam laporan tertulis pada tahun 1973 oleh sebuah
komite penasihat pemerintah federal (departemen kesehatan, pendidikan, dan
kesejahteraan AS, 1973). Fair Information Practices (FIP) adalah sekumpulan prinsip
yang mengatur pengumpulan dan penggunaan informasi tentang individu. Prinsip FIP
didasarkan pada kepentingan bersama yang saling mengguntungkan antara yang
menyimpan catatan dengan orang-orang yang informasinya disimpan.

Fair Information Practices (FIP) berisi yaitu :


1. Informasi tersebut harus bukan dari sistem catatan personal yang merupakan
rahasia.

2. Individu memiliki hak atas akses, pengawasan, peninjauan dan merubah pada
sistem yang memuat informasi tentang mereka.

3. Tidak ada penggunaan informasi personal untuk tujuan tertentu kecuali dengan ijin
sebelumnya.

4. Manajer sistem bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi karena sistem untuk
reliabilitas dan keamanan.

5. Pemerintah memiliki hak untuk campur tangan dalam hubungan informasi antara
pihak swasta.

a. Tantangan Internet terhadap Privasi

Teknologi Internet telah menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi


pribadi. Informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati
banyak sistem komputer yang berbeda sebelum informasi ini mencapai tujuan akhirnya.
Setiap sistem ini mampu melakukan pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan
komunikasi yang melewati sistem ini. Internet memperkenalkan teknologi yang
memunculkan tantangan baru dalam perlindungan privacy individu yang tidak dapat
diselesaikan dengan FIP.

Informasi yang dikirim melalui jaringan yang luas ini akan melalui beberapa
sistem komputer yang berbeda-beda sebelum sampai pada tujuan akhirnya. Setiap sistem
tersebut akan mampu memonitor, menangkap dan menyimpan komunikasi yang
melaluinya.

Sebuah web dapat mengetahui identitas jika pengunjung dengan suka rela
mendaftarkan diri untuk membeli produk atau jasa atau untuk mendapatkan jasa gratis
seperti informasi. Sebuah web juga dapat memperoleh informasi tentang pengunjungnya
tanpa diketahui yaitu dengan cookie.

Cookie adalah file kecil yang tersimpan dalam hard drive komputer ketika seorang
user berkunjung ke dlm web tertentu. Cookie mengenali peranti lunak penjelajah Web
pengunjung dan melacak kunjungan ke situs Web tersebut. Ketika pengunjung kembali ke
sebuah situs yang telah menyimpan sebuah cookie, peranti lunak Web akan mencari
komputer pengunjung, menemukan cookie-nya, dan mengetahui apa yang telah dilakukan
oleh orang ini di masa lalu. Cookie sangat mungkin untuk diperbarui, bergantung pada
aktivitas selama kunjungan.

b. Solusi Teknis

Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk melindungi


privasi pengguna selama berinterkasi di Web. Banyak perangkat ini digunakan untuk
mengenkripsi e-mail, untuk membuat e-mail atau aktivitas Webnya menjadi anonim,
untuk melindungi komputer klien dari penerimaan cookie, atau untuk mendeteksi dan
menghilangkan spyware.

Sebuah tool dapat membantu user menentukan jenis data personal yang dapat
diketahui oleh web sites. yaitu The Platform for Privacy Preferences (P3P). P3P
memungkinkan komunikasi secara otomatis tentang kebijakan privacy antara e-
commerce dengan pengunjungnya. P3P mencakup isu etika, isu sosial dan isu politik.

2. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual


Sistem informasi yang kontemporer memiliki tantangan yang berat bagi undang-undang
dan praktik yang ada serta melindungi kekayaan intelektual pribadi.
a. Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang
digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade
secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk
rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya, undang-undang rahasia dagang
mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya, meskipun monopoli tersebut
bisa jadi sangat lemah.
b. Hak Cipta
Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan
intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia
hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk
perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelah penciptaan pertamanya.
c. Hak Paten
Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar
belakangi suatu penemuan selama 20 tahun.
d. Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual
Dengan berkembangnya jaringan elektronik, termasuk internet, telah membuat
perlindungan kekayaan intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh International Data Corporation untuk business software alliance mendapati
bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru atau dibajak, dan usiness
alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap tahunnya mencapai $
29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004)

3. Akuntabilitas , Pertanggungjawaban Secara Hukum, dan Kontrol


a. Masalah Liabilitas Yang Berkaitan Dengan Komputer
Selama akhir pekan 15 Maret 2002, sepuluh ribu nasabah Bank of America di California,
Arizona, dan Nevada tidak dapat menggunakan cek dan pembayaran jaminan sosial mereka
yang telah dimasukkan kedalam tabungan secara elektronik. Cek-cek ditolak. Penarikan
diblok karena dananya tidak cukup. Karena adanya kesalahan operasional dikomputer pusat,
sejumlah transaksi deposit langsung tidak dapat diproses. Bank ini tidak dapat melacak uang
yang harus dikreditkan ke rekening nasabah, dan butuh waktu sehari untuk mengatasinya
(Carr dan Gallagher, 2002).
Kasus ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh para eksekutif informasi sistem yang
harus bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan oleh sistem yang
dikembangkan oleh staf mereka.

4. Kualitas Sistem: Kualitas Data dan Kesalahan Sistem


Ada tiga sumber prinsip kinerja sistem yang buruk adalah sebagai berikut:
1. Bug dan kesalahan dari peranti lunak.
2. Kegagalan fasilitas atau peranti keras yang disebabkan oleh penyebab alami atau
lainnya.
3. Kualitas input data yang buruk.

5. Kualitas Hidup: Ekuitas, Akses, dan Batasan


Biaya sosial yang negatif menghadirkan teknologi dan sistem informasi yang baru mulai
meningkat bersamaan dengan semakin majunya teknologi. Komputer dan teknologi informasi
mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan dan masyarakat meskipun
disisi lain juga memberikan manfaat.

a. Menyeimbangkan Kekuatan: Pusat Vs Tepian


Ketakutan di era komputer adalah mainframe komputer yang terpusat yang akan
memusatkan kekuatan dikantor-kantor pusat perusahaan dan diibu kota negara,
menghasilkan masyarakat Big Brother seperti yang telah dikisahkan di novel George
Orwell, 1984.
b. Kecepatan Perubahan : Berkurangnya Waktu Respons terhadap Kompetisi
Kompetisi yang didasarkan pada waktu memiliki sisi buruk : perusahaan mungkin
tidak memiliki cukup waktu untuk merepons para pesaing global dan mungkin telah
diambang kehancuran.
c. Ketergantungan dan Kerentanan
Banyak instansi-instansi pemerintah maupun perusahaan yang bergantung pada sistem
informasi, tanpa disadari para pengguna akan bergantung pada sistem informasi padahal
sistem informasi yang digunakan sehari-hari itu sangat rentan terganggu.
d. Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer
Penyalahgunaan komputer (computer abuse) adalah tindakan menggunkan komputer
yang mungkin legal tetapi dianggap tidak beretika. Popularitas internet dan e-mail
membuat salah satu bentuk penyalahgunaan komputer spamming menjadi masalah besar,
baik bagi perusahan maupun individu.
e. Pekerjaan : Teknologi Trickle-Down dan Merekayasa Ulang Hilangnya Lapangan
Kerja
Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas sistem
informasi sebagai suatu keunggulan utama dari teknologi informasi baru. Lebih sedikit
dicatat bahwa merekayasa ulang proses bisnis dapat menyebabkan jutaan manajer tingkat
menengah dan pekerja administrasi akan kehilangan pekerjaan.
f. Ekuitas dan Akses : Jurang Ras dan Kelas Sosial yang Semakin Melebar
Jurang digital (digital divide) yang terjadi disekolah-sekolah di Amerika Serikat,
dengan sekolah yang terletak diwilayah kemiskinan cukup tinggi akan lebih kecil
peluangnya memiliki komputer, program teknologi pendidikan berkualitas tinggi, atau
akses internet bagi siswa. Jika tidak dikoreksi maka pemisahan digital akan menciptakan
sebuah masyarakat yang kaya dengan kemampuan dan keahlian komputer.
g. Resiko Kesehatan : RSI, CVS, dan TECHNOSTRES
Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan yang paling penting adalah
cedera stress yang berulang (repetitive stress injury-RSI). RSI terjadi ketika sekelompok
otot yang dipaksa melakukan tindakan yang berulang-ulang dan dengan beban yang
tinggi.
Penyebab dari RSI adalah keyboard komputer jenis RSI yang terkait dengan komputer
paling umum adalah sindrom carpal turnel (CTS). Yaitu adanya tekanan pada saraf
tengah yang melewati pergelangan tangan.

2.4 Trend Teknologi yang Menimbulkan Isu Etika

Menurut Laudon (2014:133) Ada 4 (empat) tren utama dari teknologi yang
bertanggungjawab terhadap tekanan-tekanan di bidang etika yaitu;

1. Kecepatan Komputasi Dua Kali Lipat Setiap 18 Bulan

Banyak perusahaan bergantung pada komputer dalam menjalankan kegiatan utama. Semakin
meningkatnya kemampuan komputasi semakin pula kita tergantung pada computer dalam
melakukan aktivitas perusahaan, hal ini tidak diimbangi dengan kemampuan kita dalam
mengatasi kelemahan yang ada dan hokum belum disesuaikan dengan ketergantungan kita
ini.

2. Biaya Penyimpanan Data Menurun dengan Cepat

Database mudah untuk memelihara secara terperinci. Data perusahaan seperti pekerja,
pelanggan, dan pelanggan potensial dapat dikelola dengan mudah, hal tersebut menyebabkan
pelanggaran privasi atas data-data yang ada

3. Kemajuan Analisis Data

Menganalisis data dalam jumlah besar guna mengambangkan profil dengan terperinj.
Perusahaan mampu memilah dengan terperinci data yang tak terhitung banyaknya dengan
lebih mudah, mulai dari hutang anda, kemana anda pergi, apa yang anda baca (profilling).

4. Kemajuan Teknologi Jaringan

Menyalin dan mengakses data pribadi yang jauh dengan mudah Mengakses lokasi seseorang
pun tidak perlu sulit. Dengan kemajuan teknologi jaringan mampu mengetahui dimana
keberadaan seseorang

2.5 Etika Dalam Masyarakat Informasi

1. Defenisi etika dalam masyarakat informasi


Etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethikos yang berarti karakter atau
timbul dari kebiasaan. Etika adalah cabang dari ilmu fisafat yang mempelajari nilai atau
kualitas mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik dan buruk, dan tanggung jawab. Etika adalah
kepercayaan standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas perilaku
mereka. Etika dalam masyarakat informasi pada dasarnya ialah telaah dan saran-saran
mengenai haluan tindakan untuk menghadapi masalah-masalah yang timbul sebagai
akibat perkembangan yang cepat dan revolusioner dari teknologi komputer serta perelutan
(permeation) nya ke dalam kegiatan manusia sehari-hari dan ke dalam lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
Information society atau masyarakat Informasi adalah sebuah istilah yang digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang dapat membuat
kemungkinan terbaik dalam menggunakan informasi dan teknologi komunikasi baru (new
information and communication technologies (ICT's)). Defenisi lain dari informastion
society atau masyarakat informasi adalah suatu keadaan masyarakat dimana produksi,
distribusi dan manipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Masyarakat informasi
diartikan suatu masyarakat dimana kualitas hidup, dan juga prospek perubahan sosial dan
pembangunan ekonomi, tergantung pada peningkatan dan pemanfaatan informasi. Dalam
masyarakat seperti ini standar hidup, pola kerja dan kesenangan, sistem pendidikan, dan
pemasaran barang-barang sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan informasi
Sekarang Etika Informasi masih dipandang sebagai sebuah cabang baru dari etika terapan,
tetapi dua pemikir di bidang ini, yakni Krystyna Gorniak-Kocikowiska (1996) dan
Deborah Johnson (1999) meramalkan bahwa Etika informasi akan kehilangan statusnya
sebagai suatu cabang tersendiri dari etika. Semua cabang etika menurut Gorniak -
Kocikowiska akan digantikan oleh etika global yang berkembang dari Etika informasi,
sedangkan menurut Johnson, Teknologi dan Informasi akan terserap dan terintegrasi ke
dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga menjadi hal biasa dan tidak istimewa lagi.
Maka istilah Etika Teknologi dan Informasi tidak diperlukan lagi untuk mengkhususkan
cabang etika ini ke masalah-masalah yang timbul dari penerapan TIK.
2. Masalah Etika Dalam Masyarakat Informasi
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan
pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun
1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.
a. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya.
Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah
pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki
bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email
pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya
dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.
b. Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah
sistem informasi. Tidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang
mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat
kesalahan penghapusan nomor keamanan sosial dialami oleh Edna Rismeller.
Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik
kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam
sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya
benar-benar harus diperhatikan.
c. Properti
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal
dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur
melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan
(trade secret).
1) Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang
melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak
cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film,
musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti
ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masih
hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
2) Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang
paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan
inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan
selama 20 tahun.
3) Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui
lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang
menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak
tersebut untuk diserahkan pada orang lain atau dijual.

d. Akses

Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semuaa kalangan.
Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan
terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung
pengaksesan untuk semua pihak.

3. Contoh Kasus Etika Dalam Masyarakat Informasi di Indonesia Media sosial memang
memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya, dengan akses serta jangkauannya
yang tanpa batas. Namun sekaligus juga membawa pengaruh buruk, dengan
semakin mudahnya sebuah ‘status’ yang berisi pernyataan yang belum tentu
kebenarannya diketahui banyak orang bahkan menjadi viral (baca juga: etika
komunikasi digital). Pencemaran nama baik bisa berupa penghinaan, fitnah,
maupun penistaan.
Contoh kasus penghinaan di media sosial misalnya kasus status facebookk Ibnu
Rachal Farhansyah pada 16 Maret 2010 silam, yang memicu kemarahan masyarakat
Bali. Status yang memicu konflik saat masyarakat Bali menggelar ritual Nyepi
tersebut menuai kemarahan banyak pihak, hingga dilaporkan kepada pihak yang
berwenang.
Contoh kasus penistaan misalnya penangkapan Bagus Panji oleh Polres Banyuwangi
pada bulan Juni 2016 silam, akibat ulahnya memposting status yang isinya berisi
penghinaan terhadap agama Islam serta Nabi Muhammad akibat rasa sakit hatinya
melihat pemberitaan razia pedagang yang dilakukan Satpol PP di Serang, Banten.
Contoh kasus pencemaran nama baik berupa fitnah misalnya kasus yang
dilakukan oleh Muhammad Arsyad, seorang pedagang sate yang mengedit lalu
menyebarkan foto seronok antara Jokowi dan Megawati Soekarno Putri melalui
facebook.
Contoh Penipuan Online. Jangkauan publik yang menjadi lebih luas dengan
penggunaan media komunikasi modern seperti media sosial juga membuat penipuan
online semakin meningkat. Contoh kasus penipuan online di media sosial misalnya fitur
permainan kuis di facebook, yang bukan hanya meminta akses ke profil facebok kita, tapi
juga mengajukan beberapa pertanyaan lebih jauh mengenai diri kita, dengan tujuan untuk
mengumpulkan data. Contoh kasus lain misalnya penangkapan terhadap pelaku
penipuan melalui facebook, yaitu Dede Rahmat dan Hasan Rarwis pada awal tahun 2015
silam oleh Porles Sukabumi Kota. Yang bersangkutan membuat akun facebook palsu,
untuk memperdayai Wilda Silviani. Setelah dua bulan berkenalan, pelaku mulai
melancarkan aksinya dengan meminjam uang secara bertahap, hingga total mencapai 37
juta.

2.6 Analisis Etika Dalam Masyarakat Informasi


Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika,bagaimana
sehatusnya anda menganalisis masalah ini? Proses lima langkah berikut dapat membantu.
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
2. Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil denagn beralasan.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.

2.7 Konsep Dasar Etika Dalam Masyarakat Informasi


Ada beberapa konsep dasar dalam etika dalam masyarakat informasi sebagi berikut:
 Tanggungjawab (responbility) adalah sebuah elemen pentingnya dari tindakan etika.
 Akuntabilitas (accountability) adalah cirri-ciri dari sistem dan institusi sosial, ini
berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang
bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab.
 Liabilitas (liability) adalah cirri dari sistem politis dimana suatu badan hokum
mengambil peranan yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian
yang disebabkan oleh pelaku, sistem atau organisasi lain.

2.8 Prinsip-prinsip Etika Dalam Masyarakat Informasi


Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan
adalah :

1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik
untuk    dilakukan oleh siapa pun juga
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk
diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang
kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.
Walaupun aturan-aturan etika ini tidak bisa member tuntunan praktis, namun tindakan-
tindakan yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu mendapat
perhatian yang lebih banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis yang belum jelas
itu mungkin sama merugikannya dengan perilaku non-etis yang nyata bagi anda dan
perusahaan anda.

2.9 Kode Etik Profesi


Setiap sekolompok orang ingin mengaku sebagai profesional, mereka mengambil hak
khusus dan kewajiban karena klaim khusus mereka untuk pengetahuan, kebijaksanaan, dan
rasa hormat. Kode etik profesional yang diumumkan oleh asosiasi profesional, seperti
Asosiasi Medis Amerika (AMA), American Bar Association (ABA), Asosiasi Profesi
TeknologiInformasi (AITP), dan Association for Computing Machinery (ACM). Kelompok-
kelompok professional mengambil tanggung jawab untuk pengaturan parsial profesi mereka
dengan menentukan kualifikasi masuk dan kompetensi. Kode etika dalah janji-janji oleh
profesi untuk mengatur diri mereka sendiri untuk kepentingan umum masyarakat.
Sebagaicontoh, menghindari merugikan orang lain, menghormati ha kmilik (termasuk
kekayaan intelektual), dan menghormat iprivasi antara General Moral Imperatifdari ACM
Kode Etikdan Perilaku Profesional. (Laudon, 2017: 138).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Isu Sosial dan Etika yang berkaitan dengan Sistem Dalam melakukan
aktivitas sosial kita sudah tidak asing lagi ketika terdapat isu-isu sosial yang
merugikan dan menyesatkan masyarakat, dan umumnya sebagian besar
terjadi karena adanya informasi yang menyesatkan dan belum terbukti
kebenarannya hal ini juga mengaitkannya dengan sistem karena teknologi
sudah mulai diminati oleh masyarakat karena memberikan kemudahan dalam
mengakses dan mencari yang dibutuhkan.
Manajemen Informasi adalah pengelolaan data dimana didalamnya
mencakup proses mencari, menyusun, mengklarifikasikan, serta menyajikan
berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan
sehinggadapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh
manajemen. Prinsip etika yang disarankan, nilai lebih seperti apa yang
seharusnya diinformasikan untuk pertimbangan meskipun satu-satunya orang
yang dapat menentukan mana di antara prinsip etika yang diikuti dan
bagaimana dapat memprioritaskannya, maka hal tersebut akan menolong
untuk mempertimbangkan beberapa prinsip etika yang sudah mengakar pada
banyak budaya yang dapat bertahan dalam sejarah.
Permasalahan etika yang mendesak disebabkan dengan semakin maraknya
penggunaan internet dan perdagangan elektronik dan masalah lainnya
disebabkan oleh sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas
konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem
pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, dan
melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam
masyarakat informasi.

3.2 Daftar Pustaka

EDAN CIO - researchgate.net

Elistia. Sistem Informasi Manajemen.


Basuki, S. 2019. Media Pustakawan. Etika Informasi. Vo. 26, No.1
Pakarkomunikasi.com 10 Contoh Kasus Pelanggaran Etika Dalam Sosial
Media. Di posting pada 5 April 2018

FreedomToRiders. Etika Dalam Sistem Informasi. Diposting pada tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai