Disusun oleh :
Manajemen
Universitas Riau
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadiran Allah swt., karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Shalawat serta salam kita ucapkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang
terang menerang ini dan penuh ilmu pengetahuan. Dengan ini kami
mempersembahkan sebuah makalah dengan judul ‘Pengelolaan Etika dan
Politik’’.
Terimakasih kami sampaikan kepada ibu Rika Promalessy, SE., M.Si.
selaku Dosen mata kuliah Sistem Teknologi Informasi serta kepada teman-teman,
terima kasih atas kerjasamanya dalam menyusun makalah ini.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
Teknologi ibaratnya seperti pedang bermata dua. Satu sisi dari pedang
dapat digunakan untuk keperluan yang bermanfaat dan satu sisinya lagi dapat
mengakibatkan hal yang negatif. Manfaat teknologi sistem informasi sudah tidak
diragukan lagi karena mempunyai peran membantu organisasi beroperasi dengan
efesien, efektif dan kompetitif. Pada saat yang sama teknologi memberikan
manfaat yang positif, teknologi di dalam sistem informasi dapat juga
menyebabkan permasalahan etika dan politik.
Bab ini akan membahas tentang permasalahan etika dan politik informasi
di dalam organisasi. Jika permasalahan etika dan politik sudah dapat dipahami,
maka permasalahan-permasalahan tersebut perlu diselesaikan dengan baik. Bab
ini juga akan membahas cara menyelesaikan permasalahan etika dan politik
informasi tersebut.
1. Monitor e-mail
Contoh dari kasus ini adalah yang dialami oleh dua pekerja di Amerika
Serikat yang bernama Rhonda Hall dan Bonita Bourke. Dua pekerja ini
mengeluh dan protes bahwa e-mail mereka sudah dimonitor. Sebagai
akibat protesnya, mereka dikeluarkan dari peerusahaan. Kemudian mereka
melaporkan ke pengadilan karena merasa privasi mereka sudah dilanggar.
Kenyataan kasus mereka kalah di pengadilan. Undang-undang Electronic
Communications Privacy Act of 1986 di Amerika Serikat melarang
pemonitoran e-mail oleh pihak ketiga yaitu pemerintah.
Masalah privasi e-mail juga dialami oleh Alana Shoars, seorang e-mail
administrator di perusahaan Epson America maret 1990, dia mengadukan
ke pengadilan di Los Angeles tentang pemonitoran e-mail dan
pemecatannya oleh perusahaannya dengan tuntutan ganti rugi $1 juta. Di
bulan juli 1990, dia mangajukan tuntutan kelas (class-action suit) untuk
700 karyawan lainnya di perusahaan Epson dan sekitar 1800 pihak luar
yang e-mail mereka juga dimonitor.
Isu etika ini mirip dengan isu etika monitor e-mail. Perbedaanya
adalah yang dimonitor untuk kasus ini adalah perilaku dari para pekerja
dengan menggunakan kamera.
Bentuk umum dari RSI yang umumnya terjadi adalah carpal tunnel
syndrome (CTS). Terajadi karena tekanan syaraf yang menimbulkan sakit leawat
struktur tulang pinggang. CTS dapat dihindari dengan cara merancang letak
komputer sedemikian rupa yang disebut dengan ergonomic, sehingga tidak
menyebabkan sakit di pinggang.
Martin (1999) menjelaskan bahwa standar etik tiap orang berbeda karena
latar belakangnya yang berbeda tergantung dari integritas, kejujuran,
kompetensi, kehormatan, keadilan, kepercayaan, keberanian, dan tanggung
jawab yang dibentuk dari masa kecil sampai sekarang. Seseorang seharusnya
memikirkan isu etika yang dapat terjadi akibat tindakannya, walaupun
nilainya berbeda, tetapi diharapkan tidak melanggar etik yang ada.
1. Menyadari permasalah etika yang akan muncul dari tindakan yang akan
diambil. Standar etik manusia ada di dalam hati, jika seseorang merasa
suatu tindakan tidak benar, kemungkinan permasalahan etika akan terjadi.
Cara lain yaitu dengan mengacu pada kode etik ( code of ethics ) yang ada.
Kode etik yang berhubungan dengan Sistem Informasi yaitu ACM
( Association for Computing Machinery ) dan Ten Commandments of
Computer Ethics yang diusulkan The Computer Ethics Institute, Loyola
University di Chicago, Amerika Serikat.
2. Permasalahan dianalisis dan dipecahkan. Beberapa pendekatan dapat
digunakan untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan etika yaitu
( Loudon and London, 2000):
Penolakan dari perubahan akan lebih besar lagi jika system inforamsi
digunakan untuk melakukan proses rekayasa ulang (business
reengineering). Caldwell (1994) melakukan survey dan melaporkan bahwa
penolakan terhadap perubahan (resistance to change) menduduki rangking
tertinggi dari halangan yang dihadapi oleh proses rekayasa ulang bisnis.