Anda di halaman 1dari 20

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI

Disusun oleh :

KELAS A

KELOMPOK 3

1. Charissa Viananda Putri (12030119120003)

2. Titis Aulia Rahma Juniarti (12030119120005)

3. Witha Handayani (12030119120025)

4. Yogi Indra Ardana (12030119130075)

5. Jennifer Claverine Pratama (12030119130147)

6. Muhammad Faruq Hanifudin (12030119130257)

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang...................................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................1

1.3. Tujuan................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................... 2

2.1. Memahami Isu Etika, Sosial, dan Politis yang diangkat oleh Sistem Informasi......................2

a. Model Pemikiran tentang Isu Etika, Sosial, dan Politis............................................................2

b. Lima Dimensi Moral di Era Informasi......................................................................................3

c. Tren Utama dari Teknologi yang Mengedepankan Isu Etika...................................................3

2.2. Prinsip-Prinsip yang digunakan dalam Pengambilan Keputusan Etika..................................5

a. Konsep Dasar......................................................................................................................... 5

b. Analisis Etika........................................................................................................................... 6

c. Prinsip-Prinsip Utama Etika.....................................................................................................6

d. Kode Etik Profesional.............................................................................................................. 7

e. Beberapa Dilema Etika dalam Dunia Nyata............................................................................8

2.3. Sistem Informasi menjadi Tantangan bagi Perlindungan Privasi Individu dan Kekayaan
Intelektual..................................................................................................................................... 8

ii
a. Hak Informasi : Privasi dan Kebebasan di Era Internet...........................................................8

b. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual...................................................................................11

2.4. Sistem Informasi Memengaruhi Undang-Undang untuk Membangun Akuntabilitas,


Tanggung Jawab, dan Kualitas Sehari-hari................................................................................13

a. Kualitas Sistem: Kualitas Data dan Kesalahan Sistem..........................................................14

b. Kualitas Hidup: Keadilan, Akses, dan Batasan......................................................................14

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................... 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan dari sistem informasi yang semakin pesat memberi berbagai macam
dampak bagi penggunanya. Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Ia bisa menjadi
sumber yang memberi banyak manfaat misalnya dengan menunjukkan berbagai iklan yang
menurut minat seorang pengguna, tetapi teknologi juga dapat menciptakan peluang dalam
menyerang informasi data-data pribadi pengguna dan menggunakan informasi yang diperoleh
secara tidak bertanggung jawab tersebut dengan berbagai cara. Terlebih lagi, pengguna tidak
diberitahu mengenai penggunaan informasi tersebut ataupun mampu memperbaiki informasi
tentang data diri pengguna. Selain itu, pengguna juga tidak memiliki dasar hukum yang cukup
kuat untuk melindungi hak-hak privasinya. Dengan adanya dampak negatif dan positif yang
ditimbulkan oleh perkembangan teknologi terutama terhadap perkembangan sistem informasi
dalam perusahaan, manajer dituntut harus peka terhadap dampak negatif dan postif dari sisi
perusahaan, karyawan, dan pelanggan. Manajer perlu mempelajari bagaimana menyelesaikan
dilema etis yang melibatkan sistem informasi perusahaan. Dalam bab ini akan membahas
lebih lanjut mengenai isu sosial dan etika dalam sistem informasi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Isu-isu etika, sosial, dan politik apa saja yang ditimbulkan oleh sistem informasi?
2. Prinsip spesifik apa saja yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengambilan keputusan
yang etis?

iii
3. Mengapa internet dan teknologi sistem informasi terkini menimbulkan tantangan dalam
pengamanan privasi individu dan hak intelektual?
4. Bagaimana sistem informasi memengaruhi kehidupan sehari-hari?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui tentang isu-isu etika, sosial dan politik yang ditimbulkan oleh sistem informasi.
2. Mengetahui prinsip spesifik yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengambilan
keputusan yang etis.
3. Mengetahui alasan internet dan teknologi sistem informasi menimbulkan tantangan dalam
pengamanan privasi individu dan hak intelektual.
4. Mengetahui cara sistem informasi memengaruhi kehidupan sehari-hari.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Memahami Isu Etika, Sosial, dan Politis yang diangkat oleh Sistem Informasi

a. Model Pemikiran tentang Isu Etika, Sosial, dan Politis

Isu etika, sosial, dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin akan
anda hadapi sebagai manajer sistem informasi biasanya tercermin pada debat sosial dan
politik. Salah satu cara memikirkan hubungan-hubungan ini ditunjukkan oleh Gambar 4.1.
Bayangkan setiap individu tahu bagaimana harus berperilaku karena institusi sosial
(keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah mengembangkan aturan berperilaku yang
telah teruji dengan baik, dan hal ini didukung oleh hukum yang dibuat oleh sektor politik
yang mengatur perilaku serta menyediakan hukuman bagi yang melanggar. Lalu,
bayangkan teknologi dan sistem informasi yang baru melanda kalangan masyarakat.
Secara tiba-tiba pelaku individu bertentangan dengan situasi barunya, yang sering kali
belum pernah dibahas dalam peraturan lama. Institusi sosial tidak dapat merespon hal
tersebut dengan cepat, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan kode etik,
ekspektasi, dan tanggung jawab sosial, tindakan yang benar secara politik atau peraturan
yang disetujui.

iv
Kita dapat menggunakan model ini untuk mengilustrasikan dinamika yang
berhubungan dengan isu etika, sosial, dan politis. Model ini juga berguna untuk
mengidentifikasi dimensi moral utama pada masyarakat informatis, yang meliputi berbagai
tingkatan tindakan baik individu, sosial, maupun politis.

b. Lima Dimensi Moral di Era Informasi


Isu etika, sosial, dan politis yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam lima
dimensi moral sebagai berikut:

 Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi apa saja yang dimiliki oleh individu dan
organisasi? Apa yang dapat mereka lindungi?

 Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual model
lama dapat dilindungi dalam sebuah masayarakat digital di mana melacak serta
mengalkulasi kepemilikan sangatlah sulit dan mengabaikan hak-hak kepemilikan
semacam itu sangat mudah?

 Akuntabilitas dan pengendalian. Siapa yang mampu menyelenggarakan dan akan


diberi sanksi atas perbuatan yang merugikan terhadap informasi individu maupun
kelompok serta hak-hak kepemilikan?

 Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuhkan
untuk melindungi hak-hak individu dan keamanan dalam masyarakat?

 Kualitas hidup. Nilai-nilai apa yang harus dipertahankan dalam sebuah masyarakat
yang sarat akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya apa yang
didukung oleh teknologi baru tersebut?

c. Tren Utama dari Teknologi yang Mengedepankan Isu Etika


Isu etika telah mendahului teknologi informasi sejak lama. Namun, teknologi
informasi telah meningkatkan perhatian tentang isu etika, mengganggu tatanan sosial yang
telah ada, dan membuat beberapa aturan menjadi kuno atau beberapa menjadi lumpuh.

v
Ada empat tren utama dari teknologi yang bertanggung jawab terhadap tekanan-tekanan di
bidang etika dan mereka dirangkum pada Tabel 4.2.

Kemampuan komputasi yang meningkat 2 kali lipat dalam 18 bulan telah


memungkinkan sebagian besar organisasi untuk menggunakan sistem informasi pada
proses produksi mereka. Sebagai hasilnya, ketergantungan kita terhadap sistem dan
kelemahan kita terhadap kesalahan sistem serta kualitas data yang buruk semakin
meningkat. Kemajuan dalam teknik penyimpanan data serta biaya penyimpanan data yang
menurun dengan cepat telah bertanggung jawab terhadap penggandaan database tentang
individu-karyawan, pelanggan, dan pelanggan potensial yang dikelola perusahaan swasta
maupun pemerintah. Penyimpanan data yang mutakhir ini telah menyebabkan pelanggaran
terhadap privasi seseorang secara berulang-ulang karena murah dan efektif. Sistem
penyimpanan data berkapasitas sangat besar yang memungkinkan pengerjaan data
berkapasitas terabyte tidaklah mahal bagi perusahaan besar untuk mengidentifikasi
pelanggannya.

Kemajuan dalam teknik analisis data bagi penggabungan data berkapasitas besar
adalah tren dari teknologi lainnya yang memicu perhatian di bidang etika karena
perusahaan dan lembaga pemerintah dapat dengan mudah menemukan informasi pribadi
seseorang secara detail. Dengan perangkat pengelolaan data terkini, perusahaan dapat
mengumpulkan dan menggabungkan potongan-potongan informasi yang tak terhitung
banyaknya yang tersimpan dalam komputer-komputer anda secara lebih mudah ketimbang
sebelumnya.

Pikirkan segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi yang dihasilkan oleh
komputer anda seperti, pembelian dengan kartu kredit, panggilan telepon, berlangganan
majalah, penyewaan video, pesanan pembelian lewat surel, catatan bank, catatan pada
pemerintah federal, negara bagian, wilayah (termasuk catatan pada kepolisian maupun
pengadilan), serta kunjungan pada situs web. Dikumpulkan sekaligus dan digali secara
profesional, maka informasi-informasi tersebut dapat menampilkan tidak hanya utang anda,
tetapi juga kebiasaan bepergian, selera anda, asosiasi-asosiasi anda, apa yang anda baca,
dan apa kepentingan politik anda. Perusahaan yang ingin menjual produknya, membeli

vi
informasi-informasi tersebut untuk membantu kampanye pemasaran mereka menemukan
sasaran konsumen secara lebih tepat dan lebih baik. Kemampuan komputer dalam
mengombinasikan data dari berbagai sumber dan menciptakan catatan pribadi seseorang
secara terperinci disebut profiling (pembuatan profil).

Teknologi analisis data baru yang disebut nonobvious relationship awareness


(NORA) telah meningkatkan kemampuan organisasi swasta dan pemerintah dalam
melakukan profiling. NORA dapat memperoleh informasi mengenai seseorang dari
berbagai sumber yang berbeda, seperti lamaran pekerjaan, rekaman telepon, daftar
pelanggan, serta daftar orang “dicari” (penjahat) dan mengorelasikan hubungan-hubungan
dalam informasi tersebut untuk menemukan hubungan-hubungan tersembunyi dalam
mengidentifikasi kriminal mauipun teroris. Teknologi NORA dalam memindai data dan
mengekstrak informasi seketika setelah data diperoleh memungkinkannya untuk
menemukan seseorang di konter tiker pesawat yang berbagi nomor kontak dengan
seseorang yang diduga teroris sebelum orang tersebut menaiki pesawat. Teknologi
tersebut dianggap perangkat yang berharga bagi keamanan negara, tetapi memiliki
keterlibatan terhadap privasi, karena menyediakan gambaran terperinci mengenai aktivitas
dan hubungan seseorang.

Akhirnya, kemajuan di bidang jaringan termasuk diantaranya internet menjanjikan


penurunan biaya perpindahan secara signifikan dan mengakses data dalam jumlah besar
serta penggalian data berskala besar dari jarak jauh dengan menggunakan mesin desktop,
memungkinkan terjadinya pelanggaran privasi berskala besar dengan tingkat kecermatan
yang tak tidak terbayangkan.

vii
2.2. Prinsip-Prinsip yang digunakan dalam Pengambilan Keputusan Etika

Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih.
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab
untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya.

a. Konsep Dasar

1) Responsibilitas
Responsibilitas adalah elemen utama dari tindakan etika yang mengandung arti bahwa
anda akan menerima kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas dan kewajiban atas
keputusan yang anda buat.
2) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah fitur dari sistem dan institusi sosial. Hal tersebut berarti ada
mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab mengambil
tindakan dan siapa yang bertanggungjawab terhadap keputusan tersebut.

3) Liabilitas
Liabilitas adalah perluasan konsep dari responsibilitas yang mengarah jauh ke bidang
hukum. Liabilitas merupakan fitur dari sistem politik dimana suatu badan hukum di
suatu tempat mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan yang
terjadi pada dirinya sendiri yang disebabkan oleh orang lain, sistem, maupun
organisasi.

b. Analisis Etika

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis etika, yaitu :


1) Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas
Temukan siapa yang melakukan suatu tindakan dan untuk siapa tindakan tersebut
dilakukan, dimana, kapan, dan bagaimana.
2) Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi yang
terlibat
Isu-isu etika, sosial, dan politis selalu mewakili nilai-nilai yang lebih tinggi. Kelompok-
kelompok yang berselisih semuanya mengklaim mengusung nilai-nilai yang lebih tinggi.
Biasanya isu etika melibatkan sebuah dilema yaitu dua program tindakan yang
bertentangan namun sama-sama mendukung/memiliki nilai manfaat.
3) Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan
Setiap isu etika, sosial, dan politis selalu memiliki pihak-pihak yang berkepentingan.
Temukan identitas dari kelompok-kelompok ini dan apa yang mereka inginkan, hal ini
akan berguna kelak pada saat merancang solusi.
4) Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa anda ambil
viii
Anda mungkin akan menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua
pihak, namun beberapa pilihan lebih baik ketimbang yang lainnya.
5) Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang anda ambil
Beberapa pilihan mungkin benar secara etika, namun membawa malapetaka dari sudut
pandang yang lain. Suatu pilihan mungkin berhasil dalam suatu kasus, namun belum
tentu berhasil dalam kasus serupa.

c. Prinsip-Prinsip Utama Etika

Berikut ini adalah prinsip-prinsip utama etika, yaitu :


1) Perlakukan orang lain seperti yang kamu inginkan orang lain perlakukan kepadamu
(Golden Rule / Aturan Emas)
Posisikan diri anda pada posisi orang lain dan berpikir seolah-olah anda adalah objek
dari keputusan yang anda buat dapat membantu anda dalam membuat keputusan yang
adil.
2) Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi seseorang
(Immanuel Kant’s Categorial Imperative / Imperatif Kategoris Immanuel Kant)
Tanyakan kepada diri anda jika setiap orang melakukan hal ini, dapatkah organisasi
ataupun masyarakat bertahan?
3) Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat diterapkan
secara menyeluruh (Descartes’ Rule of Change / Aturan Perubahan Descartes)
Suatu tindakan mungkin akan membawa perubahan kecil saat ini dan hal tersebut
dapat diterima, namun apabila hal tersebut dilakukan berulang-ulang, hal tersebut akan
membawa perubahan yang tidak dapat diterima dalam jangka panjang.
4) Ambil tindakan yang memberi nilai lebih tinggi atau lebih besar (Utilitarian Principle /
Prinsip Utilitarian)
Aturan ini mengasumsikan anda dapat memprioritaskan tingkatan nilai dan memahami
konsekuensi dari berbagai macam tindakan.
5) Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit atau biaya paling murah (Risk
Aversion Principle / Prinsip Menghindari Risiko)
Beberapa tindakan memiliki biaya kegagalan yang sangat mahal dengan kemungkinan
yang rendah atau biaya kegagalan yang sangat mahal dengan kemungkinan yang
cukup besar. Hindari tindakan yang memiliki biaya kegagalan yang sangat mahal.
6) Asumsikan bahwa seluruh benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud adalah
milik seseorang sampai ada deklarasi spesifik yang menyatakan sebaliknya (“no free
lunch” Rule / Aturan “tidak ada makan siang gratis”)
Jika segala sesuatu diciptakan berguna untukmu, maka hal tersebut memiliki nilai dan
anda seharusnya berasumsi orang yang menciptakannya mengharapkan kompensasi
atas pekerjaannya.
ix
d. Kode Etik Profesional

Setiap sekelompok orang ingin mengaku sebagai profesional, mereka mengambil


hak khusus dan kewajiban karena klaim khusus mereka untuk pengetahuan,
kebijaksanaan, dan rasa hormat. Kelompok-kelompok profesional mengambil tanggung
jawab untuk pengaturan parsial profesi mereka dengan menentukan kualifikasi masuk dan
kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh profesi untuk mengatur diri mereka sendiri
untuk kepentingan umum masyarakat.

e. Beberapa Dilema Etika dalam Dunia Nyata


Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru dimana rangkaian
kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai contoh, banyak perusahaan
telepon besar di Amerika Serikat menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi
jumlah tenaga kerja mereka. Perangkat lunak pengenal suara mengurangi kebutuhan
operator manusia yang memungkinkan computer mengenali respons pelanggat lewat
serangkaian pertanyaan terkomputerisasi.

2.3. Sistem Informasi menjadi Tantangan bagi Perlindungan Privasi Individu dan Kekayaan
Intelektual

Pada bagian ini, kita akan melihat lebih dekat lima dimensi moral dari sistem informasi.
Pada tiap dimensi kita akan mengidentifikasi analisis pada tingkatan etika, sosial, dan politik
serta menggunakan contoh pada dunia nyata untuk menggambarkan nilai – nilai pemangku
kepentingan, dan pilihan lain yang terkandung di dalamnya.

a. Hak Informasi : Privasi dan Kebebasan di Era Internet


Privasi adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari pengawasan
maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara. Hak privasi
dilindungi oleh peraturan perundang – undangan di setiap negara dengan caranya masing
– masing. Sebagian besar undang – undang mengatur hak – hak privasi di Amerika dan
Eropa yang disusun berdasarkan aturan hidup yang disebut Fair information practice (FIP).
FIP merupakan rangkaian prinsip yang mengatur dalam pengumpulan dan penggunaan
informasi tentang seseorang. FTC menggunakan FIP sebagai pedoman untuk membuat
undang – undang perlindungan privasi online anak – anak dan menambahkan undang –
undang privasi konsumen. Perlindungan privasi juga telah ditambahkan dalam hukum yang
mengatur jasa keuangan, dan perindungan terhadap perawatan dan pemindahan informasi
kesehatan seseorang serta undang – undang Akuntabilitas dan portabilitas asuransi
kesehatan kedua.
 Instruksi Eropa mengenai Perlindungan Data
x
Di negara Eropa perlindungan terhadap privasi lebih ketat daripada di Amerika
Serikat. Berdasarkan pada Komisi Instruksi Eropa mengenai perlindungan data yang
berlaku pada 25 oktober 1998, mewajibkan perusahan untuk memberikan informasi
kepada orang yang bersangkutan bahwa perusahaan sedang mengumpulkan
informasi tentangnya dan bagaimana informasi tersebut disimpan dan digunakan serta
konsumen harus memberikan persetujuan secara resmi sebelum data digunakan. Izin
sepengetahuan adalah persetujuan yang menyertakan pengetahuan terhadap setiap
aspek yang diperlukan guna membuat keputusan yang masuk akal. Pada tahun 2011
cookies mulai digunakan oleh pihak ketiga yang bertujuan untuk melacak perilaku dan
mensyaratkan pengunjung situs web untuk memberikan persetujuan yang jelas
sebelum dilacak oleh cookies.
Pada januari 2012 terdapat peraturan baru yang diterapkan pada seluruh
perusahaan penyedia layanan di Eropa dan mewajibkan perusahaan yang berbasis
Internet untuk meminta persetujuan yang jelas dari konsumen mengenai penggunaan
data pribadi mereka, menghapus identitas berdasarkan permintaan si pemilik dan
memelihara informasi sepanjang diperlukan.
 Tantangan Internet terhadap Privasi
Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan
privasi seseorang. Pelacakan web yang telah terjadi pada situs web dan laman web
yang telah dikunjungi, konten online yang sudah diakses seseorang, dan item yang
telah dibeli seseorang melalui internet. Pengawasan dan pelacakan tersebut dilakukan
tanpa sepengetahuan pengunjung, hal ini dilakukan bukan hanya oleh situs web
perorangan, namun juga jaringan perusahaan periklanan seperti Microsoft Advertising,
Yahoo, dan Double Click yang dapat melacak perilaku seseorang dalam beraktivitas di
dalam dunia maya pada ribuan situs web. Baik pemilik situs web maupun industry
periklanan membiarkan pelacakan terhadap individu di situs web karena dengan jalan
demikian iklan yang diterbitkan lebih terarah kepada sasaran yang tepat, dan hal itu
akan membiayai operasional situs web.
Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard disk ketika pengguna
mengunjungi suatu situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yan
digunakan oleh pengunjung dalam melakukan browsing internet dan memantau
kunjungan pada situs web. Ketika seorang pengunjung kembali ke sebuah situs yang
telah menyimpan sebuah cookie, perangkat lunak pada situs web akan mencari
komputer pengunjung, menemukan cookie-nya dan mengetahui apa yang telah
dilakukan sebelumnya. Dengan cara ini situs tersebut dapat menyesuaikan kontennya
sesuai dengan kepentingan tiap pengunjung.

xi
DoubleClick akan menggunakan cookies untuk membuat catatan yang
terperinci mengenai pembelian secara online yang dilakukan serta menguji perilaku
yang dilakukan pengunjung situs web. Situs web yang menggunakan teknologi cookie
tidak dapat serta merta memperoleh nama dan alamat pengunjung. Pemilik situs web
juga dapat mengombinasikan data yang mereka kumpulkan melalui cookies dan
perangkat pemantau situs web lainnya dengan data pribadi dari sumber lainnya.
Saat ini terdapat perangkat yang sangat cerdik dan tersembunyi guna
melakukan pengawasan terhadap pengguna internet. Perangkat yang disebut “super
cookies” atau “flash cookies” yang tidak dapa tdihapus dengan mudah dan dapat di-
install kapanpun seseorang meng-klik Flash Video pada internet. Inilah yang disebut
“Local Shared Object” file-file yang digunakan untuk memutar video dan
memasukkannya ke komputer pengguna tanpa sepengtahuan pengguna.Pemasar
menggunakan perangkat yang disebut Web Beacon.
Web Beacon sering juga disebut web bugs (file pelacak) adalah perangkat
lunak kecil yang berguna untuk menyimpan rekaman “klik” yang dilakukan oleh
pengguna selama online dan melaporkan hal ini ke pemilik perangkat lunak tersebut
secara tak terlihat dan melekat pada pesan melalui surel dan laman web yang
dirancang untuk memantau perilaku pengguna yang mengunjungi situs web atau
mengirimkan surel.
Spyware (perangkat pengintai) dapat meng-install dirinya sendiri ke komputer
pengguna dengan menumpang pada aplikasi yang lebih besar. Begitu ter-install
spyware tersebut akan meminta situs web mengirimkan iklan dan material-material lain
yang tidak diminta kepada pengguna dan melaporkan tindakan-tindakan yang
dilakukan pengguna selama menggunakan internet ke komputer lain.
Google sekarang menampilkan iklan yang ditujukan untuk kriteria konsumen
tertentu (targeted ads) ke Youtube dan aplikasi perangkat komunikasi genggamnya,
kemudian jaringan iklan DoubleClik menyediakan spanduk untuk targeted ads.
Pemerintah AS relah mengizinkan perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan
informasi transaksi yang terjadi di pasar dan menggunakan informasi tersebut untuk
kepentingan pemasaran tanpa perlu mengantongi persetujuan resmi dari si pemilik
informasi tersebut.
Model persetujuan informatif opt-ut, mengizinkan pengumpulan informasi
pribadi sampai konsumen secara spesifik meminta penghentian pengambilan data.
Para pendukung privasi lebih suka melihat model persetujuan informative opt-in
dipakai lebih meluas di mana perusahaan dilarang mengambil informasi apapun
sampai konsumen secara spesifik menyetujui pengambilan dan penggunaan informasi.
Solusi Teknis

xii
Sebagai pelengkap undang-undang, ada beberapa teknologi yang dapat melindungi
privasi pengguna selama berinteraksi menggunakan situs web. Kebanyakan perangkat
tersebut digunakan untuk mengenksripsi surel, atau berselancar di dalam dunia maya
secara anonim (mengaburkan identitas), atau mencegah komputer klien untuk menerima
cookies, atau untuk mendeteksi dan menghilangkan spyware. Karena publik semakin
waspada/kritis terhadap ancaman pelacakan perilaku, targeting ads, dan kegagalan
industry dalam menerapkan aturan internal yang memadai, perhatian beralih ke browser.
Bagi pengguna yang telah mengaktivasi fitur Do Not Track browser tersebut akan
memeinta ke situs web agar perilaku pengguna jangan dilacak.

b. Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual


Kekayaan Intelektual (intellectual property) dianggap sebagai harta tak berwujud
yang diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi. Teknologi informasi telah mempersulit
perlindungan terhadap kekayaan intelektual dikarenakan informasi yang terkomputerisasi
dapat dengan mudah disalin atau disebarluaskan lewat jaringan. Kekayaan intelektual
adalah subjek/pokok persoala bagi berbagai macam jenis perlindungan di bawah naungan
tiga tradisi resmi berikut:
1) Rahasia Dagang
Setiap produk hasil karya intelektual sebuah formula, perangkat, pola, atau
kompilasi data yang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digunakan sebagai rahasia
dagang (trade secret), dan bukanlah informasi yang dapat diakses secara
umum.Perlindungan terhadap rahasia dagang bervariasi antara satu negara dengan
negara lainnya. Umumnya hukum yang mengatur rahasia perdagangan menjamin
monopoli tersebut dapat menjadi sangat lemah. Hukum rahasia dagang melindungi ide
pokok dalam pengerjaan suatu produk, tidak hanya manifestasi mereka. Untuk
membuat klaim ini, pencipta atau pemilik harus mengikat karyawan dan pelanggannya
dengan persetujuan tertutup untuk mencegah rahasia tersebut jatuh ke masyarakat
umum.
2) Hak Cipta
Hak cipta atau copyright adalah hak yang dijamin oleh udang-undang untuk
melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak
lain dengan tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70
tahun sesudah kematiannya. Bagi karya intelektual yang dihasilkan perusahaan,
perlindungan hak cipta diberikan selama 95 tahun sejak pertama kali karya tersebut
diterbitkan. Kongres telah memperpanjang masa berlaku hak cipta terhadap buku,
mata pelajaran berkala, drama, komposisi musik, peta, gambar, karya seni dalam
bentuk apapun, serta gambar atau kartun. Maksud dibalik pemberlakuan undang-
undang hak cipta adalah untuk mendorong kreativitas dan produktivitas karya dengan
xiii
menjamin orang-orang yang kreatif menerima imnalan finansial dan manfaat lainnya
dari pekerjaan mereka. Setiap negara industri memiliki undang-undang hak ciptanya
masing-masing.
Pertengahan tahun 1960-an Badan Hak Cipta atau Copyright Office memulai
mendaftarkan perangkat lunak, lalu pada tahun 1980-an kongres mengesahkan
Undang-Undang Hak Cipta Perangkat Lunak Komputer atau Computer Software
Copyright Act yang dengan jelas memberikan perlindungan terhadap kode yang
terdapat pada program perangkat lunak yang bersangkutan dan penduplikasian karya
orisinil yang di perdagangkan, dan mengatur hak tersebut kepada pembeli untuk
menggunakan perangat lunak tersebut, sementara penciptanya tetap memiliki hak
legal atas perangkat lunak tersebut.
Hak cipta memberikan perlindungan terhadap tindakan menyalin keseluruhan
isi maupun sebagian isi program. Merusaknya atau menghilangkannya dapat dikenai
pelanggaran. Kekurangan dari adanya hak cipta adalah ide atau pemikiran yang ada
didalam karya tersebut tidak dilindungi jadi hanya dalam bentuk fisiknya saja.
3) Paten (patent)
Paten mengizinkan pemilikya melakukan monopoli eksklusif terhadap ide
dibalik penentuan yang diperolehnya selama 20 tahun. Tujuan kongres AS
mengesahkan undang-undang hak paten adalah untuk menjamin penemu mesin baru,
perangkat, ataupun metode baru menerima imbalan finansial secara utuh beserta
dengan penghargaan lainnya bagi kerja keras mereka, serta mendorong
penyebarluasan penemuan tersebut dengan menyediakan diagram yang terperinci bagi
pihak-pihak yang berharap menggunakan ide tersebut dengan seizin pemilik hak
patennya.
Konsep utama dari hak paten adalah orisinalitas, kebaruan, dan penemuan.
Pada tahun 1981 program komputer baru menjadi bagian dari sebuah proses
pematenan. Dan sejak itu pula ratusan hak paten telah disahkan dan ribuan menunggu
pertimbangan. Kekuatan perlindungan hak paten adalah mereka memberi hak monopoli
terhadap ide dan konsep yang terkandung dalam perangkat lunak tersebut.
Kesulitannya adalah melewati kriteria ketat yang kurang jelas orisinalitas, kebaruan, dan
juga waktu tunggu bertahun-tahun untuk memperoleh perlindungan hak paten tersebut.
4) Tantangan bagi Hak Kekayaan Intelektual
Teknologi informasi saat ini, terutama perangkat lunak menimbulkan tantangan-
tantangan yang luar biasa terhadap hak kekayaan intelektual dan juga menciptakan
masalah-masalah etika, sosial, dan politis yang signifikan. Media digital yang dibedakan
dalam berbagai macam bentuk seperti, buku, majalah hingga media lainnya membuat
replikasi terjadi. Selain itu, kesulitan dalam mengelompokkan karya perangkat lunak

xiv
sebagai program, buku, ataupun musik. Keringkasan membuat pencuian terhadap karya
mudah dilakukan dan juga sulitnya membuat keunikan dalam karya tersebut merupakan
tantangan yang cukup berat.
Penyebaran jaringan elektronis termasuk internet, telah mempersulit
perlindungan terhadap kekayaan intelektual. Internet diciptakan untuk memindahkan
informasi secara leluasa ke seluruh dunia termasuk informasi yang dilindungi hak cipta.
Dengan mengakses World Wide Web (WWW), kita dapat menyalin serta
mendistribusikan dengan mudah apapun ke seluruh dunia meskipun menggunakan
sistem komputer yang berbeda. Individu juga secara ilegal sudah menyalin dan
mendistribusikan musik digital selama bertahun-tahun. Namun, sejak dibukanya iTunes
Store pada tahun 2001, pendistribusian file musik digital itu pun menurun. Teknologi
secara radikal telah mengubah prospek perlindungan hukum terhadap kekayaan
intelektual dari peencurian, setidaknya untuk musik, video, dan tayangan televisi.
Pada tahun 1998, Undang-Undang Hak Cipta Milenium Digital atau The Digital
Millenium Copyright Act—DMCA menyediakan perlindungan hukum terhadap hak cipta.
DMCA menerapkan Perjanjian Organisasi Kekayaan Intelektual atau World Intellectual
Property Organization Treaty yang menyatakan tindakan mengakali atau memanipulasi
materi perlindungan hak cipta berbasis teknologi adalah tindakan illegal. Microsoft
beserta perwakilan dari Software and Information Industry Association mengajukan UU
penegakan hukum mengenai kekayaan intelektual diseluruh dunia. SIIA pun
meluncurkan hotline bagi masyarakat yang menemukan kasus pembajakan, program
pendidikan untuk memerangi kasus pembajakan serta panduan penggunaan perangkat
lunak kepada karyawan.

2.4. Sistem Informasi Memengaruhi Undang-Undang untuk Membangun Akuntabilitas,


Tanggung Jawab, dan Kualitas Sehari-hari
Dengan adanya undang-undang kekayaan dan privasi, teknologi informasi baru
memberikan tantangan bagi liabilitas hukum dan praktik sosial yang sudah ada dalam
melindungi institusi dan masyarakat. Jika seseorang terluka akibat perangkat lunak, siapa
yang harus bertanggung jawab? Siapa yang bertanggung jawab apabila ada tayangan
pornografi? Banyak hal yang menjadi pertanyaan mengenai akuntabiltas dan tanggung jawab
dari penggunaan teknologi informasi.
Pada tahun 2013 terjadi peretasan terhadap kartu kredit, debit dan informasi tentang
70-110 juta pelanggan Target. Target merupakan salah satu pengecer terbesar di AS. Target
mengatakan telah menghabiskan 60 juta dollar untuk memperkuat sistem, dan pada tahun
2015 Target juga setuju untuk membayar 10 juta dollar kepada pelanggan dan 19 juta dollar
ke MasterCard. Dari kasus ini siapa yang bertanggung jawab atas kerugian ekonomi yang
xv
disebabkan oleh individu atau bisnis?. Secara umum, sangat sulit untuk meminta pertanggung
jawaban kepada pihak pencipta perangkat lunak terhadap produk buatannya yang bersifat
seperti buku tanpa melihat besaran kerugian yang diakibatkan dari segi fisik maupun
ekonomis.
Peran dari perangkat lunak yang begitu sentral terhadap kehidupan sehari-hari
merupakan kesempatan yang baik untuk memperluas undang-undang liabilitas atau disebut
dengan undang-undang perlindungan terhadap kerugian yang diderita oleh konsumen guna
menjangkau perangkat lunak, meskipun perangkat lunak tersebut menyediakan layanan
informasi.

a. Kualitas Sistem: Kualitas Data dan Kesalahan Sistem


Terdapat tiga sumber pokok dari kinerja sistem yang buruk diantaranya adalah, 1)
celah atau kelemahan dan keselamatan sistem; 2) kegagalan perangkat keras ataupun
fasilitas lainnya yang disebabkan oleh alam atau lainya; 3) kualitas input data yang buruk.
Dengan adanya hambatan dalam teknologi maka akan menyempurnakan perangkat lunak
dan pengguna harus waspada terhadap kegagalan sistem. Sejauh ini sumber kegagalan
sistem dalam organisasi adalah kualitas data.

b. Kualitas Hidup: Keadilan, Akses, dan Batasan

Beban sosial negatif dalam memperkenalkan teknologi dan sistem informasi terus
meningkat seiring pertumbuhan kekuatan teknologi. Komputer dan teknologi infromasi
berpotensi merusak elemen-elemen berharga dalam budaya dan kemasyarakatan kita
disamping membawa manfaat.

Menyeimbangkan Kekuatan: Pusat versus Tepian

Ketakutan di awal era komputer begitu besar, komputer-komputer mainframe yang terpusat
akan memusatkan seluruh kekuatan sumber daya suatu negara sehingga menghasilkan
masyarakat Big Brother (suatu negara yang seluruh penduduknya diawasi oleh sistem komputer).
Peralihan menuju sistem komputasi menyebar dilengkapi dengan ideologi pemberdayaan ribuan
pekerja dan pendistribusian pengambilan keputusan di tingkatan yang lebih rendah telah
mengurangi ketakutan terhadap sentralisasi kekuatan di institusi pemerintahan. Karyawan tingkat
rendah diberi wewenang untuk mengambil keputusan dalam perkara kecil, namun keputusan
penting masih terpusat seperti dulu.

Kecepatan Perubahan: Berkurangnya Waktu Respons terhadap Persaingan

Sistem informasi banyak membantu dalam menciptakan pasar nasional dan internasional
yang lebih efisien. Pasar global yang lebih efisien saat ini telah mengurangi hambatan sosial bagi
organisasi bisnis yang biasanya butuh waktu bertahun-tahun untuk beradaptasi dengan

xvi
persaingan yang ada. Kompetisi yang didasarkan pada waktu memiliki sisi yang buruk yaitu
organisasi bisnis tempat Anda bekerja mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk merespon
pesaing global dan mungkin akan hancur dalam waktu setahun.

Mengelola Batasan: Keluarga, Pekerjaan dan Waktu Luang

Bahaya dari komputasi menyeluruh telecommuting, komputasi nomaden, dan lingkungan


komputasi yang “melakukan segala sesuatunya di mana saja” mungkin akan menjadi kenyataan.
Jika memang begitu, batasan tradisional yang memisahkan pekerjaan dari keluarga dan waktu
luang menjadi melemah. Kemajuan sistem informasi yang didukung oleh pertumbuhan bidang
pekerjaan yang menuntut ilmu pengetahuan, menyebabkan semakin banyak orang yang dapat
bekerja sambil berkomunikasi dengan keluarga dan teman-temannya. Payung pekerjaan semakin
luas, mengubah batasan kerja 8 jam per hari menjadi waktu liburan, dan waktu luang lainnya (jam
kerja fleksibel)

Penggunaan internet secara luas untuk tujuan hiburan dan rekreasi telah membawa orang-
orang jauh dari keluarga dan teman-teman mereka. Bahkan hal tersebut dapat menimbulkan
perilaku anti sosial yang merugikan seperti cyberbullying. Semakin melemahnya institusi ini akan
menimbulkan risiko yang nyata dan jelas. Secara historis, keluarga dan teman-teman berperan
sebagai titik penyeimbang dalam suatu masyarakat dalam mempertahankan kehidupan pribadi
seseorang.

Ketergantungan dan Kerentanan

Saat ini, organisasi bisnis, pemerintahan, sekolah dan perkumpulan pribadi lainnya sangat
bergantung pada sistem informasi, meski ada risiko yang tinggi terhadap gagalnya sistem ini.
Contohnya di sekolah tingkat menengah makin meningkatnya penggunaan perangkat lunak dan
makin bergantung padanya, hasil ujian sering disimpan pihak kampus dan jika system-sistem itu
gagal, maka tidak ada backup terhadap data-data yang hilang akibat kegagalan system tersebut.
Tidak adanya standar dan kritisnya beberapa aplikasi system mungkin akan membutuhkan
standar-standar nasional dan pengawasan dari segi regulasi.

Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer

Kejahatan komputer adalah rangkaian tindakan illegal yang dilakukan lewat penggunaan
computer/terhadap suatu sistem komputer. Sederhananya mengakses suatu sistem computer
tanpa wewenang/hak dengan tujuan untuk merugikan, meskipun tanpa sengaja, dapat dianggap
sebagai kejahatan yang sah. Salah satu sumber informasi tentang kejahatan computer bisa
didapatkan dari Pusat Pengaduan Kejahatan Internet (IC3) yang bekerja sama dengan Pusat
Penanganan Kejahatan Kerah Putih Nasional dan Biro Investigasi Federal (FBI). Data yang dimiliki
IC3 berguna untuk menaksir jenis-jenis kejahatan yang terjadi pada e-commerce seperti yang
banyak dilaporkan oleh pelanggan. Pada 2011, IC3 menerima hampir 315.000 keluhan yang
xvii
berkaitan dengan kejahatan di dunia maya. Keluhan paling banyak adalah penipuan yang
melibatkan FBI, pencurian identitas, serta penipuan uang muka

Penyalahgunaan komputer adalah serangkaian tindakan menggunakan computer yang


belum tentu merupakan tindakan illegal namun dianggap kurang etis. Kepopuleran internet dan
surat elektronik telah mengubah spamming menjadi suatu masalah yang serius bagi individu dan
organisasi bisnis. Spam adalah surel sampah yang dikirim suatu organisasi /individu kepada
khalayak ramai di internet yang tidak memiliki ketertarikan terhadap produk maupun layanan yang
dipasarkan. Spammer cenderung memasarkan pornografi, jasa dan layanan yang menipu,
penipuan langsung dan produk lainnya yang tidak diterima secara luas oleh masyarakat. Beberapa
negara pun sudah menyutujui UU untuk menjerat aksi spamming maupun melarang
penggunaannya

Penyedia layanan internet dan individu dapat memerangi spam dengan menggunakan
perangkat lunak penyaring spam untuk menghalau surel yang mencurigakan sebelum masuk ke
kotak masuk surel. Undang-Undang CAN-SPAM AS tahun 2003 yang efektif diberlakukan pada 1
Januari 2004, tidak melarang spamming, namun melarang praktik penipuan via surel dengan
mewajibkan pesan komersial via surel mencantumkan subjek yang jelas serta identitas pengirim
yang sesungguhnya, serta menyediakan penerima pesan cara mudah untuk menghapus nama
mereka dari daftar surel.

Ketenagakerjaan: Dampak Buruk Teknologi dan Penataan Ulang Pekerjaan yang Hilang

Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas system
informasi sebagai sebuah keunggulan teknologi informasi baru. Merekayasa ulang proses bisnis
dapat menyebabkan jutaan manajer tingkat menengah dan pekerja administrasi akan kehilangan
pekerjaan mereka. Seorang ekonom (Rifkin, 1993) mengungkapkan kemungkinan kemungkinan
bahwa kita akan menciptakan sebuah masyarakat yang dijalankan oleh sekelompok kecil
“professional perusahaan yang elit dan berteknologi tinggi…di suatu negara yang penduduknya
sebagian besar pengangguran tetap. Pada 2011 beberapa ekonom (Erik Brynjolfsson dan Andrew
P McAfee) telah menerima sinyal bahwa dari teknologi informasi dan computer yang mengancam
pekerja kelas menengah dan pekerja kerah putih.

Selain itu, ekonom lainnya lebih optimis tentang potensi menyusutnya lapangan pekerjaan.
Mereka percaya dengan melepas karyawan yang cemerlang dan terdidik akibat penataan ulang
bidang pekerjaan akan menyebabkan karyawan-karyawan ini mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik pada industri yang bertumbuh lebih cepat

Kesetaraan dan Hak Akses: Meningkatnya Kesenjangan Sosial dan Pembedaan Ras

Kita tahu bahwa informasi, pengetahuan computer, serta akses terhadap sumber-sumber
tersebut pada institusi pendidikan dan perpustakaan umum didistribusikan secara tidak adil melalui
xviii
kelas etnis dan sosial sebagai contoh kelompok minoritas dan miskin di AS memiliki computer dan
akses internet lebih sedikit dan keluarga dengan tingkat penghasilan lebih tinggi lebih banyak
memiliki computer dan akses internet ketimbang dengan penghasilan yang lebih rendah pada
kelompok yang sama

Kesenjangan digital terjadi di sekolah-sekolah di wilayah miskin Amerika memiliki jumlah


computer, kualitas pendidikan serta akses internet yang lebih rendah bagi murid-murid nya.
Apabila kesenjangan digital dibiarkan bisa menimbulkan gesekan antara golongan yang memiliki
informasi, pemahaman computer serta keahlian dengan golongan yang tidak memiliki pemahaman
dan kemampuan computer. Dalam beberapa tahun terakhir, kepemilikan computer dan perangkat
digital semakin meluas namun kesenjangan digital masih ada. Saat ini, kesenjangan digital tidak
hanya didasarkan pada akses terhadap teknologi digital tetapi juga bagaimana teknologi itu
digunakan.

Risiko Kesehatan: RSI, CVS dan Technostress

Penyakit yang paling umum saat ini adalah RSI (cedera stress yang berulang). RSI ini
terjadi ketika sekelompok otot dipaksa melakukan tindakan yang sama berulang-ulang dan sering
kali dengan beban berat (seperti tenis) atau beban ringan dengan puluhan ribu pengulangan
(bekerja dengan keyboard). Penyebab terbesar RSI adalah keyboard computer. Yang paling
sering terjadi yaitu sindrom carpal tunnel di mana saraf di seluruh pergelangan tangan (yang
disebut carpal tunnel) menimbulkan rasa sakit. Penyebabnya karena pengetikan secara berulang-
ulang yang biasanya dalam satu giliran kerja akan menekan tombol pada keyboard sebanyak
23.000 kali. Gejala yang dirasakan adalah mati rasa yang menyentak, ketidakmampuan
memegang benda dan kesemutan. RSI ini dapat dihindari dengan merancang tempat kerja dengan
posisi pergelangan tangan yang nyaman, memperbaiki keyboard secara ergonomis dan juga bisa
didukung dengan istirahat singkat rutin serta pergantian jenis pekerjaan yang berbeda.

Lalu, tidak hanya RSI ada juga penyakit yang terkait dengan pekerjaan computer yaitu
sindrom penglihatan computer (CVS) di mana kondisi mata tegang karena melihat layar monitor
computer, laptop, e-readers dan smartphone. CVS mempengaruhi 90% orang yang menghabiskan
waktu 3 jam lebih dalam satu hari di depan computer. Gejalanya adalah sakit kepala, mata
berkunang-kunang, kering dan iritasi.

Penyakit lainnya ada technostress yaitu stress yang ditimbulkan dari penggunaan
computer. Gejalanya adalah kejengkelan, permusuhan terhadap orang lain, ketidaksabaran serta
kelelahan. Menurut para ahli, manusia yang bekerja terus-menerus dengan computer
mengharapkan orang lain dan institusi manusia lainnya untuk bertindak seperti computer yang
menyediakan respons instan, tanpa perhatian, tanpa emosi. Pekerjaan yang berhubungan dengan

xix
computer, saat ini dianggap sebagai pekerjaan yang paling menimbulkan stress berdasarkan
statistic kesehatan dari beberapa negara industri di dunia

BAB III

PENUTUP

Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan kebijakan
dan prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan system informasi secara etis. Manajer juga
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan dilemma-dilema
etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat.

Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi


baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam “gray
area” dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan system etika yang
baru untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan.

Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan isu-isu etika


baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya. Meningkatkan kekuatan
komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan trmasuk internet bisa memperluas
jangkauan tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya. Kasus dan aninimitas
dimana informasi dikomunikasikan, digandakan, dan diatur dalam lingkungan online,
mengedepankan tantangan-tantangan atas aturan-aturan tradisional mengenai perilaku benar
salah.

xx

Anda mungkin juga menyukai