Disusun oleh :
KELAS A
KELOMPOK 3
DEPARTEMEN AKUNTANSI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................... 2
2.1. Memahami Isu Etika, Sosial, dan Politis yang diangkat oleh Sistem Informasi......................2
a. Konsep Dasar......................................................................................................................... 5
b. Analisis Etika........................................................................................................................... 6
2.3. Sistem Informasi menjadi Tantangan bagi Perlindungan Privasi Individu dan Kekayaan
Intelektual..................................................................................................................................... 8
ii
a. Hak Informasi : Privasi dan Kebebasan di Era Internet...........................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan dari sistem informasi yang semakin pesat memberi berbagai macam
dampak bagi penggunanya. Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Ia bisa menjadi
sumber yang memberi banyak manfaat misalnya dengan menunjukkan berbagai iklan yang
menurut minat seorang pengguna, tetapi teknologi juga dapat menciptakan peluang dalam
menyerang informasi data-data pribadi pengguna dan menggunakan informasi yang diperoleh
secara tidak bertanggung jawab tersebut dengan berbagai cara. Terlebih lagi, pengguna tidak
diberitahu mengenai penggunaan informasi tersebut ataupun mampu memperbaiki informasi
tentang data diri pengguna. Selain itu, pengguna juga tidak memiliki dasar hukum yang cukup
kuat untuk melindungi hak-hak privasinya. Dengan adanya dampak negatif dan positif yang
ditimbulkan oleh perkembangan teknologi terutama terhadap perkembangan sistem informasi
dalam perusahaan, manajer dituntut harus peka terhadap dampak negatif dan postif dari sisi
perusahaan, karyawan, dan pelanggan. Manajer perlu mempelajari bagaimana menyelesaikan
dilema etis yang melibatkan sistem informasi perusahaan. Dalam bab ini akan membahas
lebih lanjut mengenai isu sosial dan etika dalam sistem informasi.
iii
3. Mengapa internet dan teknologi sistem informasi terkini menimbulkan tantangan dalam
pengamanan privasi individu dan hak intelektual?
4. Bagaimana sistem informasi memengaruhi kehidupan sehari-hari?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui tentang isu-isu etika, sosial dan politik yang ditimbulkan oleh sistem informasi.
2. Mengetahui prinsip spesifik yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengambilan
keputusan yang etis.
3. Mengetahui alasan internet dan teknologi sistem informasi menimbulkan tantangan dalam
pengamanan privasi individu dan hak intelektual.
4. Mengetahui cara sistem informasi memengaruhi kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Memahami Isu Etika, Sosial, dan Politis yang diangkat oleh Sistem Informasi
Isu etika, sosial, dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin akan
anda hadapi sebagai manajer sistem informasi biasanya tercermin pada debat sosial dan
politik. Salah satu cara memikirkan hubungan-hubungan ini ditunjukkan oleh Gambar 4.1.
Bayangkan setiap individu tahu bagaimana harus berperilaku karena institusi sosial
(keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah mengembangkan aturan berperilaku yang
telah teruji dengan baik, dan hal ini didukung oleh hukum yang dibuat oleh sektor politik
yang mengatur perilaku serta menyediakan hukuman bagi yang melanggar. Lalu,
bayangkan teknologi dan sistem informasi yang baru melanda kalangan masyarakat.
Secara tiba-tiba pelaku individu bertentangan dengan situasi barunya, yang sering kali
belum pernah dibahas dalam peraturan lama. Institusi sosial tidak dapat merespon hal
tersebut dengan cepat, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan kode etik,
ekspektasi, dan tanggung jawab sosial, tindakan yang benar secara politik atau peraturan
yang disetujui.
iv
Kita dapat menggunakan model ini untuk mengilustrasikan dinamika yang
berhubungan dengan isu etika, sosial, dan politis. Model ini juga berguna untuk
mengidentifikasi dimensi moral utama pada masyarakat informatis, yang meliputi berbagai
tingkatan tindakan baik individu, sosial, maupun politis.
Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi apa saja yang dimiliki oleh individu dan
organisasi? Apa yang dapat mereka lindungi?
Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual model
lama dapat dilindungi dalam sebuah masayarakat digital di mana melacak serta
mengalkulasi kepemilikan sangatlah sulit dan mengabaikan hak-hak kepemilikan
semacam itu sangat mudah?
Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuhkan
untuk melindungi hak-hak individu dan keamanan dalam masyarakat?
Kualitas hidup. Nilai-nilai apa yang harus dipertahankan dalam sebuah masyarakat
yang sarat akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya apa yang
didukung oleh teknologi baru tersebut?
v
Ada empat tren utama dari teknologi yang bertanggung jawab terhadap tekanan-tekanan di
bidang etika dan mereka dirangkum pada Tabel 4.2.
Kemajuan dalam teknik analisis data bagi penggabungan data berkapasitas besar
adalah tren dari teknologi lainnya yang memicu perhatian di bidang etika karena
perusahaan dan lembaga pemerintah dapat dengan mudah menemukan informasi pribadi
seseorang secara detail. Dengan perangkat pengelolaan data terkini, perusahaan dapat
mengumpulkan dan menggabungkan potongan-potongan informasi yang tak terhitung
banyaknya yang tersimpan dalam komputer-komputer anda secara lebih mudah ketimbang
sebelumnya.
Pikirkan segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi yang dihasilkan oleh
komputer anda seperti, pembelian dengan kartu kredit, panggilan telepon, berlangganan
majalah, penyewaan video, pesanan pembelian lewat surel, catatan bank, catatan pada
pemerintah federal, negara bagian, wilayah (termasuk catatan pada kepolisian maupun
pengadilan), serta kunjungan pada situs web. Dikumpulkan sekaligus dan digali secara
profesional, maka informasi-informasi tersebut dapat menampilkan tidak hanya utang anda,
tetapi juga kebiasaan bepergian, selera anda, asosiasi-asosiasi anda, apa yang anda baca,
dan apa kepentingan politik anda. Perusahaan yang ingin menjual produknya, membeli
vi
informasi-informasi tersebut untuk membantu kampanye pemasaran mereka menemukan
sasaran konsumen secara lebih tepat dan lebih baik. Kemampuan komputer dalam
mengombinasikan data dari berbagai sumber dan menciptakan catatan pribadi seseorang
secara terperinci disebut profiling (pembuatan profil).
vii
2.2. Prinsip-Prinsip yang digunakan dalam Pengambilan Keputusan Etika
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih.
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab
untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya.
a. Konsep Dasar
1) Responsibilitas
Responsibilitas adalah elemen utama dari tindakan etika yang mengandung arti bahwa
anda akan menerima kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas dan kewajiban atas
keputusan yang anda buat.
2) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah fitur dari sistem dan institusi sosial. Hal tersebut berarti ada
mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab mengambil
tindakan dan siapa yang bertanggungjawab terhadap keputusan tersebut.
3) Liabilitas
Liabilitas adalah perluasan konsep dari responsibilitas yang mengarah jauh ke bidang
hukum. Liabilitas merupakan fitur dari sistem politik dimana suatu badan hukum di
suatu tempat mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan yang
terjadi pada dirinya sendiri yang disebabkan oleh orang lain, sistem, maupun
organisasi.
b. Analisis Etika
2.3. Sistem Informasi menjadi Tantangan bagi Perlindungan Privasi Individu dan Kekayaan
Intelektual
Pada bagian ini, kita akan melihat lebih dekat lima dimensi moral dari sistem informasi.
Pada tiap dimensi kita akan mengidentifikasi analisis pada tingkatan etika, sosial, dan politik
serta menggunakan contoh pada dunia nyata untuk menggambarkan nilai – nilai pemangku
kepentingan, dan pilihan lain yang terkandung di dalamnya.
xi
DoubleClick akan menggunakan cookies untuk membuat catatan yang
terperinci mengenai pembelian secara online yang dilakukan serta menguji perilaku
yang dilakukan pengunjung situs web. Situs web yang menggunakan teknologi cookie
tidak dapat serta merta memperoleh nama dan alamat pengunjung. Pemilik situs web
juga dapat mengombinasikan data yang mereka kumpulkan melalui cookies dan
perangkat pemantau situs web lainnya dengan data pribadi dari sumber lainnya.
Saat ini terdapat perangkat yang sangat cerdik dan tersembunyi guna
melakukan pengawasan terhadap pengguna internet. Perangkat yang disebut “super
cookies” atau “flash cookies” yang tidak dapa tdihapus dengan mudah dan dapat di-
install kapanpun seseorang meng-klik Flash Video pada internet. Inilah yang disebut
“Local Shared Object” file-file yang digunakan untuk memutar video dan
memasukkannya ke komputer pengguna tanpa sepengtahuan pengguna.Pemasar
menggunakan perangkat yang disebut Web Beacon.
Web Beacon sering juga disebut web bugs (file pelacak) adalah perangkat
lunak kecil yang berguna untuk menyimpan rekaman “klik” yang dilakukan oleh
pengguna selama online dan melaporkan hal ini ke pemilik perangkat lunak tersebut
secara tak terlihat dan melekat pada pesan melalui surel dan laman web yang
dirancang untuk memantau perilaku pengguna yang mengunjungi situs web atau
mengirimkan surel.
Spyware (perangkat pengintai) dapat meng-install dirinya sendiri ke komputer
pengguna dengan menumpang pada aplikasi yang lebih besar. Begitu ter-install
spyware tersebut akan meminta situs web mengirimkan iklan dan material-material lain
yang tidak diminta kepada pengguna dan melaporkan tindakan-tindakan yang
dilakukan pengguna selama menggunakan internet ke komputer lain.
Google sekarang menampilkan iklan yang ditujukan untuk kriteria konsumen
tertentu (targeted ads) ke Youtube dan aplikasi perangkat komunikasi genggamnya,
kemudian jaringan iklan DoubleClik menyediakan spanduk untuk targeted ads.
Pemerintah AS relah mengizinkan perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan
informasi transaksi yang terjadi di pasar dan menggunakan informasi tersebut untuk
kepentingan pemasaran tanpa perlu mengantongi persetujuan resmi dari si pemilik
informasi tersebut.
Model persetujuan informatif opt-ut, mengizinkan pengumpulan informasi
pribadi sampai konsumen secara spesifik meminta penghentian pengambilan data.
Para pendukung privasi lebih suka melihat model persetujuan informative opt-in
dipakai lebih meluas di mana perusahaan dilarang mengambil informasi apapun
sampai konsumen secara spesifik menyetujui pengambilan dan penggunaan informasi.
Solusi Teknis
xii
Sebagai pelengkap undang-undang, ada beberapa teknologi yang dapat melindungi
privasi pengguna selama berinteraksi menggunakan situs web. Kebanyakan perangkat
tersebut digunakan untuk mengenksripsi surel, atau berselancar di dalam dunia maya
secara anonim (mengaburkan identitas), atau mencegah komputer klien untuk menerima
cookies, atau untuk mendeteksi dan menghilangkan spyware. Karena publik semakin
waspada/kritis terhadap ancaman pelacakan perilaku, targeting ads, dan kegagalan
industry dalam menerapkan aturan internal yang memadai, perhatian beralih ke browser.
Bagi pengguna yang telah mengaktivasi fitur Do Not Track browser tersebut akan
memeinta ke situs web agar perilaku pengguna jangan dilacak.
xiv
sebagai program, buku, ataupun musik. Keringkasan membuat pencuian terhadap karya
mudah dilakukan dan juga sulitnya membuat keunikan dalam karya tersebut merupakan
tantangan yang cukup berat.
Penyebaran jaringan elektronis termasuk internet, telah mempersulit
perlindungan terhadap kekayaan intelektual. Internet diciptakan untuk memindahkan
informasi secara leluasa ke seluruh dunia termasuk informasi yang dilindungi hak cipta.
Dengan mengakses World Wide Web (WWW), kita dapat menyalin serta
mendistribusikan dengan mudah apapun ke seluruh dunia meskipun menggunakan
sistem komputer yang berbeda. Individu juga secara ilegal sudah menyalin dan
mendistribusikan musik digital selama bertahun-tahun. Namun, sejak dibukanya iTunes
Store pada tahun 2001, pendistribusian file musik digital itu pun menurun. Teknologi
secara radikal telah mengubah prospek perlindungan hukum terhadap kekayaan
intelektual dari peencurian, setidaknya untuk musik, video, dan tayangan televisi.
Pada tahun 1998, Undang-Undang Hak Cipta Milenium Digital atau The Digital
Millenium Copyright Act—DMCA menyediakan perlindungan hukum terhadap hak cipta.
DMCA menerapkan Perjanjian Organisasi Kekayaan Intelektual atau World Intellectual
Property Organization Treaty yang menyatakan tindakan mengakali atau memanipulasi
materi perlindungan hak cipta berbasis teknologi adalah tindakan illegal. Microsoft
beserta perwakilan dari Software and Information Industry Association mengajukan UU
penegakan hukum mengenai kekayaan intelektual diseluruh dunia. SIIA pun
meluncurkan hotline bagi masyarakat yang menemukan kasus pembajakan, program
pendidikan untuk memerangi kasus pembajakan serta panduan penggunaan perangkat
lunak kepada karyawan.
Beban sosial negatif dalam memperkenalkan teknologi dan sistem informasi terus
meningkat seiring pertumbuhan kekuatan teknologi. Komputer dan teknologi infromasi
berpotensi merusak elemen-elemen berharga dalam budaya dan kemasyarakatan kita
disamping membawa manfaat.
Ketakutan di awal era komputer begitu besar, komputer-komputer mainframe yang terpusat
akan memusatkan seluruh kekuatan sumber daya suatu negara sehingga menghasilkan
masyarakat Big Brother (suatu negara yang seluruh penduduknya diawasi oleh sistem komputer).
Peralihan menuju sistem komputasi menyebar dilengkapi dengan ideologi pemberdayaan ribuan
pekerja dan pendistribusian pengambilan keputusan di tingkatan yang lebih rendah telah
mengurangi ketakutan terhadap sentralisasi kekuatan di institusi pemerintahan. Karyawan tingkat
rendah diberi wewenang untuk mengambil keputusan dalam perkara kecil, namun keputusan
penting masih terpusat seperti dulu.
Sistem informasi banyak membantu dalam menciptakan pasar nasional dan internasional
yang lebih efisien. Pasar global yang lebih efisien saat ini telah mengurangi hambatan sosial bagi
organisasi bisnis yang biasanya butuh waktu bertahun-tahun untuk beradaptasi dengan
xvi
persaingan yang ada. Kompetisi yang didasarkan pada waktu memiliki sisi yang buruk yaitu
organisasi bisnis tempat Anda bekerja mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk merespon
pesaing global dan mungkin akan hancur dalam waktu setahun.
Penggunaan internet secara luas untuk tujuan hiburan dan rekreasi telah membawa orang-
orang jauh dari keluarga dan teman-teman mereka. Bahkan hal tersebut dapat menimbulkan
perilaku anti sosial yang merugikan seperti cyberbullying. Semakin melemahnya institusi ini akan
menimbulkan risiko yang nyata dan jelas. Secara historis, keluarga dan teman-teman berperan
sebagai titik penyeimbang dalam suatu masyarakat dalam mempertahankan kehidupan pribadi
seseorang.
Saat ini, organisasi bisnis, pemerintahan, sekolah dan perkumpulan pribadi lainnya sangat
bergantung pada sistem informasi, meski ada risiko yang tinggi terhadap gagalnya sistem ini.
Contohnya di sekolah tingkat menengah makin meningkatnya penggunaan perangkat lunak dan
makin bergantung padanya, hasil ujian sering disimpan pihak kampus dan jika system-sistem itu
gagal, maka tidak ada backup terhadap data-data yang hilang akibat kegagalan system tersebut.
Tidak adanya standar dan kritisnya beberapa aplikasi system mungkin akan membutuhkan
standar-standar nasional dan pengawasan dari segi regulasi.
Kejahatan komputer adalah rangkaian tindakan illegal yang dilakukan lewat penggunaan
computer/terhadap suatu sistem komputer. Sederhananya mengakses suatu sistem computer
tanpa wewenang/hak dengan tujuan untuk merugikan, meskipun tanpa sengaja, dapat dianggap
sebagai kejahatan yang sah. Salah satu sumber informasi tentang kejahatan computer bisa
didapatkan dari Pusat Pengaduan Kejahatan Internet (IC3) yang bekerja sama dengan Pusat
Penanganan Kejahatan Kerah Putih Nasional dan Biro Investigasi Federal (FBI). Data yang dimiliki
IC3 berguna untuk menaksir jenis-jenis kejahatan yang terjadi pada e-commerce seperti yang
banyak dilaporkan oleh pelanggan. Pada 2011, IC3 menerima hampir 315.000 keluhan yang
xvii
berkaitan dengan kejahatan di dunia maya. Keluhan paling banyak adalah penipuan yang
melibatkan FBI, pencurian identitas, serta penipuan uang muka
Penyedia layanan internet dan individu dapat memerangi spam dengan menggunakan
perangkat lunak penyaring spam untuk menghalau surel yang mencurigakan sebelum masuk ke
kotak masuk surel. Undang-Undang CAN-SPAM AS tahun 2003 yang efektif diberlakukan pada 1
Januari 2004, tidak melarang spamming, namun melarang praktik penipuan via surel dengan
mewajibkan pesan komersial via surel mencantumkan subjek yang jelas serta identitas pengirim
yang sesungguhnya, serta menyediakan penerima pesan cara mudah untuk menghapus nama
mereka dari daftar surel.
Ketenagakerjaan: Dampak Buruk Teknologi dan Penataan Ulang Pekerjaan yang Hilang
Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas system
informasi sebagai sebuah keunggulan teknologi informasi baru. Merekayasa ulang proses bisnis
dapat menyebabkan jutaan manajer tingkat menengah dan pekerja administrasi akan kehilangan
pekerjaan mereka. Seorang ekonom (Rifkin, 1993) mengungkapkan kemungkinan kemungkinan
bahwa kita akan menciptakan sebuah masyarakat yang dijalankan oleh sekelompok kecil
“professional perusahaan yang elit dan berteknologi tinggi…di suatu negara yang penduduknya
sebagian besar pengangguran tetap. Pada 2011 beberapa ekonom (Erik Brynjolfsson dan Andrew
P McAfee) telah menerima sinyal bahwa dari teknologi informasi dan computer yang mengancam
pekerja kelas menengah dan pekerja kerah putih.
Selain itu, ekonom lainnya lebih optimis tentang potensi menyusutnya lapangan pekerjaan.
Mereka percaya dengan melepas karyawan yang cemerlang dan terdidik akibat penataan ulang
bidang pekerjaan akan menyebabkan karyawan-karyawan ini mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik pada industri yang bertumbuh lebih cepat
Kesetaraan dan Hak Akses: Meningkatnya Kesenjangan Sosial dan Pembedaan Ras
Kita tahu bahwa informasi, pengetahuan computer, serta akses terhadap sumber-sumber
tersebut pada institusi pendidikan dan perpustakaan umum didistribusikan secara tidak adil melalui
xviii
kelas etnis dan sosial sebagai contoh kelompok minoritas dan miskin di AS memiliki computer dan
akses internet lebih sedikit dan keluarga dengan tingkat penghasilan lebih tinggi lebih banyak
memiliki computer dan akses internet ketimbang dengan penghasilan yang lebih rendah pada
kelompok yang sama
Penyakit yang paling umum saat ini adalah RSI (cedera stress yang berulang). RSI ini
terjadi ketika sekelompok otot dipaksa melakukan tindakan yang sama berulang-ulang dan sering
kali dengan beban berat (seperti tenis) atau beban ringan dengan puluhan ribu pengulangan
(bekerja dengan keyboard). Penyebab terbesar RSI adalah keyboard computer. Yang paling
sering terjadi yaitu sindrom carpal tunnel di mana saraf di seluruh pergelangan tangan (yang
disebut carpal tunnel) menimbulkan rasa sakit. Penyebabnya karena pengetikan secara berulang-
ulang yang biasanya dalam satu giliran kerja akan menekan tombol pada keyboard sebanyak
23.000 kali. Gejala yang dirasakan adalah mati rasa yang menyentak, ketidakmampuan
memegang benda dan kesemutan. RSI ini dapat dihindari dengan merancang tempat kerja dengan
posisi pergelangan tangan yang nyaman, memperbaiki keyboard secara ergonomis dan juga bisa
didukung dengan istirahat singkat rutin serta pergantian jenis pekerjaan yang berbeda.
Lalu, tidak hanya RSI ada juga penyakit yang terkait dengan pekerjaan computer yaitu
sindrom penglihatan computer (CVS) di mana kondisi mata tegang karena melihat layar monitor
computer, laptop, e-readers dan smartphone. CVS mempengaruhi 90% orang yang menghabiskan
waktu 3 jam lebih dalam satu hari di depan computer. Gejalanya adalah sakit kepala, mata
berkunang-kunang, kering dan iritasi.
Penyakit lainnya ada technostress yaitu stress yang ditimbulkan dari penggunaan
computer. Gejalanya adalah kejengkelan, permusuhan terhadap orang lain, ketidaksabaran serta
kelelahan. Menurut para ahli, manusia yang bekerja terus-menerus dengan computer
mengharapkan orang lain dan institusi manusia lainnya untuk bertindak seperti computer yang
menyediakan respons instan, tanpa perhatian, tanpa emosi. Pekerjaan yang berhubungan dengan
xix
computer, saat ini dianggap sebagai pekerjaan yang paling menimbulkan stress berdasarkan
statistic kesehatan dari beberapa negara industri di dunia
BAB III
PENUTUP
Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan kebijakan
dan prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan system informasi secara etis. Manajer juga
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan dilemma-dilema
etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat.
xx