Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN”


ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI

DOSEN PENGAMPU:
KARSIM, S.KOM, M.M

DISUSUN OLEH:
STEFANI B1021221228
SINTA AMANDA PUTRI B1021221232
KARINA NADJWA AMARDI B1021221234
SYF. MARFIRAH WATI B1021221235
NASWA RIANTIKA B1021221236

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSUTAS TANJUNGPURA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat yang
telah diberikan. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pengantar bisnis tepat
pada waktunya. Demikian kata yang bisa kami ucapkan kepada pembaca makalah ini.
Jika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun tanda baca kami mohon maaf. Untuk
itu diharapkan berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan ilmu yang
bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca
yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

Pontianak, Oktober 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………
2.1 Memahami Masalah Etika & Sosial Yang Berkaitan Dengan Sistem…………
2.2 Etika Dalam Sebuah Masyarakat Informasi…………………………………
2.3 Dimensi Moral Dalam Sistem Informasi……................................................
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai masyarakat yang memiliki nilai-nilai moral, kita telah membawa etika sejak
masa kecil. Etika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang mempertimbangkan
nilai-nilai dan kualitas hidup individu berdasarkan standar moral yang berlaku. Penting
untuk memahami perbedaan antara etika dan moral. Etika adalah disiplin ilmiah yang
memeriksa prinsip-prinsip perilaku, sementara moralitas adalah pedoman tentang
bagaimana manusia seharusnya hidup dan bertindak untuk menjadi individu yang baik.
Manusia telah melibatkan diri dalam pemikiran abstrak sejak lama, mempertimbangkan
benar-salah, moralitas, hukum, etika, dan kewajiban.
Istilah "etika informasi" mulai populer pada tahun 1980-an melalui karya penulis
seperti Koenig, dkk (1981) dan Hauptman (1989). Kemudian, Hauptman mendirikan
Journal of Information Ethics pada tahun 1992 yang membahas aspek kerahasiaan,
keandalan, kualitas, serta penggunaan informasi dan data. Etika informasi adalah
cabang etika yang berkaitan dengan penciptaan, organisasi, penyebaran, dan
penggunaan informasi, serta standar etika dan kode moral yang mengatur perilaku
individu dalam masyarakat.
Teknologi informasi saat ini tidak hanya menghubungkan negara-negara di seluruh
dunia tetapi juga memengaruhi masyarakat menuju ke dunia yang lebih modern. Banyak
kegiatan manusia yang didominasi oleh sistem informasi, sehingga penting untuk
memperhatikan etika dan keamanan informasi dalam pengembangan sistem informasi
masyarakat. Etika dalam penggunaan teknologi informasi melibatkan tindakan seperti
menghindari penggunaan perangkat lunak bajakan yang dapat merugikan para
penciptanya dan menghormati hak cipta yang dimiliki oleh pembuat sistem informasi.
Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang etika
sosial dalam manajemen sistem informasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Isu-isu etika, sosial, dan politik apa saja yang ditimbulkan oleh sistem
informasi?
2. Prinsip spesifik apa saja yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengambilan
3. keputusan yang etis?
4. Mengapa internet dan teknologi informasi terkini menimbulkan tantangan dalam
pengamananprivasi individu danhak intelektual?
5. Bagaimanasisteminformasimemengaruhi kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui Isu-isu etika, sosial, dan politik apa saja yang ditimbulkan oleh
sistem informasi.
2. Mengetahui Prinsip spesifik apa saja yang diperlukan untuk menyelenggarakan
pengambilan keputusan yang etis.
3. Mengetahui mengapa internet dan teknologi informasi terkini menimbulkan
tantangan dalam pengamananprivasi individu danhak intelektual.
4. Mengetahui Bagaimana sistem informasi memengaruhi kehidupan sehari-hari.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Memahami Masalah Etika & Sosial Yang Berkaitan Dengan Sistem
Dalam 10 tahun belakangan ini, kita telah menyaksikan masalah etika yang paling
menantang bagi Amerika Serikat dan bisnis global lainnya. Penyimpangan dalam
penilaian etika dan bisnis ini terjadi di berbagai industri secara meluas. Dalam
lingkungan baru yang berasaskan hukum seperti sekarang, manajer yang melanggar
hukum dan dinyatakan bersalah, akan menghabiskan waktunya dipenjara. Pedoman
hukuman negara federal Amerika Serikat yang diterapkan pada 1987 memberikan kuasa
kepada hakmi negara federal untuk menjatuhkan hukuman yangtegas kepada pelaku
bisnis berdasarkan nali uang kejahatannya, perannya dalam pencegahan pengungkapan
kejahatan, dan pengunsan transaksi finansial yang diatur untuk menyembunyikan
kejahatannya, serta menolak bekerja sama dengan penegak hukum (U.S. Sentencing
Commission, 2004).
Meskipun organisasi bisnis mematuhinya, pada masa lalu, mereka sering kali
membayar
Pengacara bagi karyawanya yang terjaring investigasi tindak kriminal dan tuntutan dari
masyarakat, namun saat ini perusahaan didorong untuk lebih bekerja sama dengan
penegak hukum guna menghindari tuntutan terhadpat seluruh perusahaan dalam
menghambat peneyelidikan yang dilakukan. Perkembangan ini berarti bahwa sebagai
manat r adaupun karyawan, anda harus memutuskan tindakan apa yang sesuai dengan
undang-undang dan etika yang berlaku
Etika(ethics) mengacu pada prinsip-prinsip benar-salah mengenai apa yang dilakukan
seorang individu sebagai makhluk moral yang bebas, yang digunakan untuk
membimbing perlakunya. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan etika
baru, baik secara individu maupun bermasyarakat, karena menciptakan peluang dalm
melakukan perubahan sosial yang mendalam dan sekaligus mengancam eksistensi
distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewaliban. Layaknya teknologi lainnya seperti
mesin uap, listrik, telepon, dan radio, teknologi informasi dapat digunakan untuk
mencapai kemajuan sosial, tetapi dapat juga digunakan untuk melakukan kejahatan serta
mengancam nilai sosial yang sudah dihargai. Pengembangan teknologi informasi akan
menghasilkan banyak manfaat sekaligus biaya bagi pihak lain. Isu etika menjadi begitu
penting semenjak kemunculan internet dan perdagangan elektronik (e-commerce).
Internet dan teknologi perusahaan digital semakin memperrmudah dalam
mengumpulkan, memadukan, dan mendistribusikan informasi ketimbang sebelumnya,
memperlancar urusan mengenai penggunaan informasi konsumen secara tepat,
perlindungan privasipribadi, dan perlindungan kekayaanintelektual. Masalah etika
lainnya yang ditekankan terkait dengan sistem informasi adalah membangun
konsekuensi yangdapat diukurdalam sisteminformasi, menetukan standar untuk menjaga
kualitas sistem yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, serta
mempertahankan nilai dan institusi yangdianggap penting bagi kualitas hidupdi
dalammasyarakat yang informatis. Ketika menggunakansistem informasi, penting untuk
dipertanyakan "Apa tanggung jawab dan etikasosial yang berlaku atas tindakan ini"?

 MODEL PEMIKIRAN TENTANG ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIS


Isu etika, sosial,dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin akan
anda hadapi sebagai manajer sistem informasi biasanya tercermin pada debat sosial dan
politik. Setiap individu tahu bagaimana harus berperilaku dalam kolam ini karena
institusi sosial (keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah mengembangakan aturan
berperilaku yang telah teruji dengan baik, dan hal ini didukung oleh hukum yang dibuat
oelh sektor politik yang mengatur perilaku serta menyediakan hukuman bagi yang
melanggar. Sekarang lemparlah batu ke kolamtersebut. Apa yang terjadi?Tentu saja
beriak.
Bayangkan hal itu sebagai teknologi dan sistem informasi yang baru -melanda
kalangan masyarakat. Secara tiba-tiba pelaku individu bertentangan dengan situasi
barunya, yangsering kali belum pernah dibahas dalam peraturan lama. Institusi sosial
tidak dapat merespons riak (baca: perumpamaan melempar batu ke kolam)-ini dengan
cepat, butuh waktu bertahun- tahun untuk mengembangkan kode etik, ekspetasi,
tanggung jawabsosial, tindakanyang benar secara politik atau peraturan yang disetujui.
Institusi politik juga memerlukan waktu sebelum mengembangkan aturan-aturan baru
dansering kali memerlukan demonstrasi akibat kerugian nyata sebelum mereka
bertindak. Pada waktu itu, Anda harus bertindak. Anda dipaksa bertindak di
wilayahabu-abu.

2.1.1 LIMA DIMENSI MORAL DI ERA INFORMASI


Isu etika, sosial, dan politis yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam
5dimensi moral sebagai berikut.
 Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi (information rights) apa saj yang
dimilikiolet individu dan organisasi? Apa yang dapat mereka lindungi?
 Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual
model lama dapat dilindungi dalam sebuah masyarakat digital di mana melacak
serta mengalkulasi kepemilikan sangatlah suli tdan mengabaikan hak-hak
kepemilikan semacam itu sangat mudah?
 Akuntabilitas dan pergendalian.Siapa yang mampu menyelengarakan dan akan
diberi sanksi atas perbuatan yang merugikan terhadap informasi individu
maupun kelompok serta hak-hak kepemilikan?
 Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuhkan
untuk melindungi hak-hak individu dan keamanan dalam masyarakat?
 Kualitas hidup. Nilai-nilai apa saja yang harus dipertahankan dalam sebuah
masyarakat yang sarat akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai
budaya apa yang didukung oleh teknologi baru tersebut?

2.1.2 TREN UTAMA DARI TEKNOLOGI YANG MENGEDEPANKAN ISU


ETIKA
Isu etika telah mendahului teknologi informasi sejak lama. Namun, teknologi informasi
telah meningkatkan perhatian tentang isu etika, mengganggu tatanan sosial yang telah
ada,dan membuat beberapa aturan menjadi kuno atau beberapa menjadi lumpuh. Ada 4
tren utama dari teknologi yang bertanggung jawab terhadap tekanan-tekanan di bidang
etika. Kemampuan komputasi yang meningkat 2 kali lipat dalam 18 bulan telah
memungkinkan sebagian besar organisasi untuk menggunakan sistem informasi pada
proses produksi mereka. Sebagai hasilnya, ketergantungan kita terhadap sistem dan
kelemahan kita terhadap kesalahan sistem serta kualitas data yang buruk semakin
meningkat. Aturan hukum dan sosial belum disesuaikan dengan ketergantungan ini.
Standar untuk menjamin akurasi dan reliabilitas suatu sistem informasi, belum diterima
secara universal.
Kemajuan dalam teknik penyimpanan data serta biaya penyimpanan data yang
menurun dengan cepat telah bertanggung jawab terhadap penggandaan database tentang
individu-karyawan, pelanggan, dan pelanggan potensial yang dikelola perusahaan
swasta maupun pernerintah. Penyimpanan data yang mutakhir ini telah menyebabkan
pelanggaran terhadap privasi seseorang secara berulang-ulang karena murah dan efektif.
Sistem penyimpanan data berkapasitas sangat besar yang memungkinkan pengerjaan
data berkapasitas terabyte tidaklah mahal bagi perusahaan besaruntuk mengidentifikasi
pelanggannya.
Kemajuan dalam teknik analisis data bagi pengabungan data berkapasitas besar
adalah tren dari teknologi lainnya yang memicu perhatian di bidang etika karena
perusahaan dan lembaga pemerintah dapat dengan mudah menemukan informasi pribadi
seseorang secara detail/terperinci. Dengan perangkat pengelolaan data terkini,
perusahaan dapat mengumpulkan dan menggabungkan potongan-potongan informasi
yang tak terhitung banyaknya yang tersimpan dalamkomputer-komputer Anda secara
lebih mudah ketimbang sebelumnya.
Pikirkan segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi yang dihasilkan oleh
komputer anda seperti, pembelian dengan kartu kredit, panggilan telepon, berlangganan
majalah, penyewaan video, pesanan pembelian lewat surel, catatan bank, catatan pada
pemerintah federal, negara bagian, wilayah (termasuk catatan pada kepolisian maupun
pengadilan), serta kunjungan pada situs web. Dikumpulkan sekaligus dan digali secara
profesional, maka informasi-informasi tersebut dapat menampilkan tidak hanya utang
anda, tetapi juga kebiasaan bepergian, selera anda,asosiasi-asosiasi anda, apa yang anda
baca, dan apa kepentingan politik anda.
Teknologi analisis data baru yang disebut nonobvious relationship awarenes (NORA)
telah peningkatkan kemampuan organisasi swasta dan pemerintah dalam melakukan
profiling. NORA dapat memperoleh informasi mengenal seseorang dari berbagai
sumber yang berbeda, seperti lamaran pekerjaan,rekaman telepon, daftar pelanggan,
serta daftar orang "dicari" (penjahat)dan mengorelasikan hubungan-hubungan dalam
informasi tersebut untuk menemukan hubungan-hubungan tersembunyi dalam
mengidentifikasi kriminal maupun teroris.
Teknologi NORA dalam memindai/scan data dan mengekstrak informasi seketika
setelah data diperoleh memungkinkannya untuk menemukan seseorang di konter tiket
pesawat yang berbagi nomor kontak dengan seseorang yang diduga teroris sebelum
orang tersebut menaiki pesawat. Teknologi tersebut dianggap perangkat yang berharga
bagi keamanan negara, tetapi memiliki implikasi/keterlibatan terhadap privasi, karena
menyediakan gambaran terperinci mengenai aktivitas dan hubungan-hubungan
seseorang.
Akhirnya, kemajuan dibidang jaringan,termasuk diantaranya internet,menjanjikan
penurunan biaya perpindahan secara signifikan dan mengakses data dalam jumlah besar
serta penggalian data berskala besar dari jarak jauh dengan menggunakan mesin
desktop, memungkinkan terjadinya pelanggaran privasi berskala besar dengan tingkat
kecermatan yang tidak terbayangkan.

2.2 ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI


Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etika adalah tentang
pilihan seseorang.

2.2.1 KONSEP DASAR: RESPONSIBILITAS, AKUNTABILITAS &


LIABILITAS

Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu yang


bertanggung jawab terhadap konsekuensi tindakannya. Responsibility
(pertanggungjawaban) adalah elemen utama dari tindakan etika. Responsibility
mengandung arti bahwa anda menerima kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas
dan kewajiban atas keputusan yang anda buat. Akuntabilitas (accountability) adalah
fitur dari sistem dan institusi sosial hal tersebut berarti ada mekanisme yang sesuai
untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa yang
bertanggung Jawab terhadap keputusan tersebut. Liabilitas (liability) merupakan
perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih jauh ke bidang hukum.
Liabilitas merupakan fitur dari sister politik di mana suatu badan hukum di suatu tempat
mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan yang terjadi pada dirinya
yang disebabkan ole orang lain, sistem, maupun organisasi.

2.2.2 ANALISIS ETIKA


Ketika berhadapan dengan situasi yang memperlihatkan isu-isu etika, bagaimana
menganalisis hal tersebut? Lima langkah proses berikut akan membantu:

1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas. Temukan siapa dan untuk siapa
tindakan tersebut dilakukan, di mana, kapan,yang melakukan suatu tindakan contoh,
anda akan terkejut pada kesalahan-kesalahan dan bagaimana. Dalam banyak anda akan
menemukan fakta lebih mudah pada pada fakta yang dilaporkan, dan melibatkan pihak
yang bertentangan dalam saat membantu mendefinisikan solusinya. akan membantu.
dilema etika untuk menyetujui fakta-fakta juga.
2. Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih isu etika,
sosial, dan politis selalu mewakili nilai-nilai yang tinggi yang terlibat isu yang berselisih
semuanya mengklaim mengusung lebih tinggi. Kelompok-kelompok kebebasan, privasi,
perlindungan hak, serta sistem nilai-nilai yang lebih tinggi (contohnya, melibatkan
sebuah dilema dua program tindakan perdagangan bebas). Biasanya siu etika
mendukung/memiliki nilai manfaat. Sebagai contoh, yang bertentangan, namun sama-
sama dua nilai yang berseteru kebutuhan dalam studi kasus di akhir bab
mengilustrasikan kesehatan, dengan kebutuhan untuk meningkatkan penyimpanan
rekaman perawatan.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap isu etika, sosial, dan politis
selalu memiliki pihak pihak yang berkepentingan: para pemain yang memiliki
kepentingan terhadap hasil, pihak pihak yang telah berupaya dalam situasi tersebut, dan
biasanya pihak yang memiliki pendapat yang fokal. Temukan Identitas dari kelompok
kelompok ini dan apa yang mereka inginkan. Hal ini akan berguna kelak pada saat
merancang solusi.
4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa Anda ambil. Anda mungkin akan
menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua pihak, namun beberapa
pilihan lebih baik ketimbang yang lainnya terkadang solusi yang baik atau Etis tidak
selalu memiliki konsekuensi yang seimbang di antara pihak pihak yang berkepentingan.
5. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang Anda
ambil. Beberapa pilihan mungkin benar secara etika, namun membawa malapetaka dari
sudut pandang yang lain. Suatu pilihan mungkin berhasil dalam suatu kasus, namun
belum tentu berhasil dalam kasus serupa. Tanyakan terus pada diri Anda “ apa yang
akan terjadi seandainya saya terus mengambil keputusan ini”?

2.2.3 PRINSIP-PRINSIP UTAMA ETIKA


Ketika analisis telah sempurna, prinsip prinsip atau aturan apa yang Anda gunakan
dalam mengambil keputusan? Nilai nilai yang lebih tinggi apa saja yang seharusnya
mendasari penilaian Anda? meskipun Anda satu-satunya orang yang dapat memutuskan
diantara sekian banyak prinsip etika yang diikuti, dan bagaimana Anda akan
memprioritaskan mereka, akan sangat membantu untuk menyimak beberapa prinsip
etika yang berakar dalam banyak kebudayaan yang telah bertahan sepanjang sejarah:
Motci analsis Anda telal sempurna, prinsip-prinsip atau aturan apa yang: Anda qunakan
dalm Pengambi kepu utsan? Nali t-nilar yang lebit ting gi apa saja yang seharusnya
mendasari perilalan "noda? Meskpiun Anda sale satunya orang yang apat memutskan
diantara sekian banyak prinsip dita yang dikuti, dan bagaimana Anda akan
memprioritaskan mercka, akan sangat merbarip enetkl menymiak beberapa prinstip
etika yang berakar dalm banyakkebudayan yangtelah bertahansepanjang sejarah:
1. Perlakukan orang lain seperti yang kamu inginkan orang lain perlakukan kepadamu
(Golden Rule-Aturan Emas).
2. Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi seseorang
(Immanuel Kant’s Categorical Imperative-Imperatif Kategoris Immanuel Kant).
3. Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat
diterapkan secara menyeluruh (Descartes' rule of change-aturan perubahan Descartes).
4. Ambil tindakan yang memberi nilai yang lebih tinggi atau lebih besar. (Utilitarian
Principle- Prinsip Utilitarian).
5. Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit atau biaya paling murah
(Risk 'Aversion Principle-Prinsip Menghindari Risiko).
6. Asumsikan bahawa seluruh benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud adalah
milik seseorang sampai ada deklarasi spesifik yang menyatakan sebaliknya. (disebut
dengan aturan etika ethical"nofreelunch"rule-"tidak ada makan siang gratis").

2.2.4 KODE ETIK PROFESIONAL


Ketika kelompok orang mengklaim sebagai profesional, mereka memikul hak dan
kewajiban yang khusus karena perlakuan khusus mereka terhadap pengetahuan,
kebijaksanaan, dan kehormatan. Kode etik profesional diresmikan oleh asosiasi
profesional seperti Asosiasi Medis Amerika, Asosiasi Bar Amerika, Asosiasi
Profesional di Bidang Teknologi Informasi, dan Asosiasi Pemesanan Komputer.

2.2.5 BEBERAPA DILEMA ETIKA DALAM DUNIA NYATA


Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru, yang salah satunya berupa
rangkaian kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai contoh, banyak
perusahaan telepon yang bersekala besar di Amerika Serikat menggunakan teknologi
informasi untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka. Perangkat lunak suara
mengurangi kebutuhan operator manusia yang memungkinkan komputer mengenali
Respons pelanggan lewat serangkaian pertanyaan komputerisasi. Banyak perusahaan
mengawasi apa yang dilakukan karyawan nya di internet untuk mencegah mereka
membuang buang sumber daya perusahaan pada kegiatan yang tidak ada hubungannya
dengan bisnis. Facebook mengawasi pengikutnya kemudian menjual informasinya
kepada perusahaan iklan ataupun perusahaan pembuat aplikasi.

2.3 DIMENSI MORAL DALAM SISTEM


Pada tiap dimensi, kita akan mengidentifikasi analisis pada tingkatan etika,
sosial, dan politis, serta menggunakan contoh pada dunia nyata untuk menggambarkan
nilai- nilai, pemangku kepentingan, dan pilihan-pilihan yang terkandung di dalamnya.
2.3.1 HAK INFORMASI: PRIVASI DAN KEBEBASAN DI ERA INTERNET
Privasi (privacy) adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari
pengawasan maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara.
Hak atas privasi juga terdapat di tempat kerja: Jutaan karyawan merupakan subjek
pengawasan elektronis berteknologi tinggi. Teknologi sistem informasi mengancam hak
atas privasi individu dengan melakukan pelanggaran privasi secara murah, efektif, dan
menguntungkan.
Hak terhadap privasi dilindungi oleh konstitusi di AS, Kanada, dan Jerman
dengan berbagai cara yang berbeda serta di negara lainnya melalui berbagai undang-
undang. Di AS, hak terhadap privasi dilindungi oleh Amandemen Pertama jaminan
kebebasan berbicara dan berasosiasi, dan Amandemen Keempat tentang perlindungan
terhadap penggeledahan dan penyitaan atas dokumen maupun rumah pribadi tanpa
alasan dan jaminan terhadap proses hukum.
Undang-Undang Privasi (Privacy Act) yang dibuat pada 1974 adalah bagian
terpenting dari undang-undang ini. yang mengatur pemerintah federal dalam
pengumpulan, penggunaan, dan transparansi informasi. Saat ini, sebagian besar hukum
negara federal AS yang mengatur tentang hak-hak privasi hanya diterapkan kepada
pemerintah federal dan hanya sedikit yang menyentuh sektor swasta.
Sebagian besar undang-undang yang mengatur hak-hak privasi di Amerika dan
Eropa disusun berdasarkan aturan hidup yang disebut Praktik Informasi yang Adil (Fair
Information Practice-FIP), yang pertama kali dicetuskan pada 1973 oleh komite
penasihat pemerintah federal yang diperbarui pada 2010 yang menambahkan tentang
teknologi yang menyerang privasi (FTC, 2010: Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan
Kesejahteraan Amerika Serikat pada 1973). FIP adalah rangkaian prinsip yang
mengatur dalam pengumpulan dan penggunaan informasi tentang seseorang, Prinsip-
prinsip FIP didasari oleh gagasan tentang kepentingan yang saling memberi manfaat
antara pemegang rekaman dengan individu. Individu memiliki kepentingan dalam
sebuah transaksi dan pemegang rekaman-biasanya organisasi bisnis ataupun lembaga
pemerintah- memerlukan informasi tentang individu untuk mendukung transakai
tersebut.

 Instruksi Eropa mengenai Perlindungan Data


Di Eropa, perlindungan terhadap privasi lebih ketat daripada di Amerika Serikat.
Tidak seperti di AS, negara-negara Eropa tidak mengizinkan perusahaan untuk
menggunakan informasi pribadi milik seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut.
Pada 25 Oktober 1998, komisi instruksi Eropa mengenai perlindungan data (European
Commission's Directive on Data Protection) mulai diberlakukan, memperluas
pemberlakuan perlindungan privasi ke seluruh negara-negara Eropa. Petunjuk tersebut
mewajibkan setiap perusahaan untuk memberitahu orang yang bersangkutan apabila
mereka sedang mengumpulkan informasi tentangnya dan menjelaskan bagaimana data
tersebut akan disimpan dan digunakan.
Pada 2009, Parlemen Eropa menyetujui aturan baru yang mengatur penggunaan
cookies oleh pihak ketiga yang bertujuan melakukan pelacakan perilaku. Peraturan
tersebut diimplementasikan pada Mei tahun 2011 dan mensyaratkan pengunjung situs
web untuk memberikan persetujuan yang jelas, sebelum dilacak oleh cookies. Pada
Januari 2012, Uni Eropa mengajukan perubahan yang signifikan terhadap peraturan
tersebut akan diterapkan pada seluruh perusahaan penyedia layanan di Eropa dan
perusahaan berbasis internet, seperti Amazon, Facebook, Apple, Google, dan
perusahaan lainny untuk memiliki persetujuan yang jelas dari konsumen mengenal
penggunaan data pribadi mereka, menghapus informasi berdasarkan permintaan si
pemilik identitas, dan memelihara informa sepanjang diperlukan. Peraturan tersebut
mengenakan denda hingga 2% dari pendapatan brut tahunan bagi perusahaan yang
melanggar.
Kasus Google contohnya, dengan pendapatan tahunan sebesar $38 miliar, denda
maksimum akan bernilai $760 juta. Persyaratkan yang mewajibkan penyertaan
persetujuan dari pengguna dalam penggunaan cookies maupun super cookies yang
digunakan untuk melakukan pelacakan (pihak ketiga), dan bukan cookies yang terdapat
pada situs web.

 Tantangan Internet terhadap Privasi


Teknologi internet telah menghadirkah tantangan baru bagi perlindungan privasi
seseorang Informasi yang dikirim pada jaringan luas ini, akan melewati berbagai macam
sistem berbeda yang dapat memantau, menangkap, dan menyimpan setiap pertukaran
informasi yang melewatinya.

Pelacakan web yang telah terjadi pada situs web dan laman web yang telah Anda
kunjungi konten online yang sudah diakses seseorang dan item yang telah dibeli
seseorang melalui internet. Pengawasan dan pelacakan tersebut dilakukan tanpa
sepengetahuan pengunjung. Hal tersebut dilakukan bukan hanya oleh situs web
perorangan, namun juga jaringan perusahaan periklan seperti Microsoft Advertising.
Yahoo, dan DoubleClick yang dapat melacak perilaku seseorang dalam beraktivitas di
dalam dunia maya pada ribuan situs web. Baik pemilik situs web maupun industri
periklanan membiarkan pelacakan terhadap individu di situs web karena dengan jalan
demikian ikdan diterbitkan lebih terarah kepada sasaran yang tepat, dan hal itu akan
membiayai operational situs web. Hal ini seperti tayangan televist: perusahaan
periklanan mendukung (membiaya konten-konten gratis yang diakses pengguna.
Permintaan komersial terhadap informasi pribadi in betul-betul tak terpuaskan.

Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard disk ketika pengguna
mengunjungi sa situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yang digunakan
oleh pengunjung dalam melakukan browsing internet dan memantau kunjungan pada
situs web. Situs web yang menggunakan teknologi cookie tidak dapat serta merta
memperoleh nama dan alamat pengunjung. Bagaimanapun, ketika seseorang telah
mendaftar pada suatu situs web, informasi tersebut dapat dikombinasikan dengan data
dari cookie guna mengidentifikasi pengunjung tersebut. Pemilik situs web juga dapat
mengombinasikan data yang mereka kumpulkan lewat cookies dan perangkat pemantau
situs web lainnya dengan data pribadi dari sumber lainnya, seperti data offline yang
dikumpulkan lewat survei atau kertas katalog pembelian, untuk mengembangkan profil
yang sangat terperinci tentang pengunjung mereka.

 Solusi Teknis
Sebagai pelengkap undang-undang, ada beberapa teknologi yang dapat melindungi p
pengguna selama berinteraksi menggunakan situs web. Kebanyakan perangkat tersebut
digunakan untuk mengenkripsi surel, atau berselancar di dalam dunia maya secara
anonim (menggabun identitas), atau mencegah komputer klien untuk menerima cookies,
atau untuk mendetekal dan menghilangkan spyware. Dalam banyak kasus, solusi teknis
telah gagal dalam melindungi pengg dari pelacakan saat berpindah dari satu situs ke
situs lainnya.
Karena publik semakin waspada/kritis terhadap ancaman pelacakan perilaka,
targeting add kegagalan industri dalam menerapkan aturan internal yang memadai,
perhatian beralih ke brown Banyak browser tidak memiliki fitur Do Not Track. Bagi
pengguna yang telah mengada Do Not Track, browser tersebut akan meminta ke situs
web agar perilaku pengguna jangan dilak Baik Internet Explorer 9 maupun Mozilla's
Firefox telah menyediakan fitur ini. Bagaimanapun, f tersebut juga dapat di non-
aktifkan kembali seperti semula. Dan sebagian besar konsumen tidak pernah
mengunjungi bagian Options Privacy pada browser mereka. Industri periklanan online
menghadapi rencana Microsoft dengan pahit dan memperingatkan bahwa situs web
mlika tidak berkewajiban mengikuti keinginan pengguna untuk tidak dilacak (baca:
mengancam t melacak). Tidak ada persetujuan resmi dari kalangan industri periklanan
online dalam mersp permintaan Do Not Track dan belum ada undang-undang yang
mewajibkan situs web u berhenti melacak.

2.3.2 Hak Kekayaan : Hak Intelektual


Sistem informasi terkini telah menghadirkan tantangan yang luar biasa bagi
hukum dan practi praktik sosial yang melindungi kekayaan intelektual. Kekayaan
intelektual (intellectual property dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan
oleh seseorang ataupun organisasi. Teknologi informasi telah mempersulit perlindungan
terhadap kekayaan intelektual dikarenakan informasi yang terkomputerisasi dapat
dengan mudah disalin atau disebarluaskan lewat jaringan. Kekayaan intelektual adalah
subjek/pokok persoalan bagi berbagai macam jenis perlindungan di bawah naungan tiga
tradisi resmi berikut: rahasia dagang, hak cipta, dan hak paten.
 Rahasia Dagang
Setiap produk hasil karya intelektual-sebuah formula, perangkat, pola, atau
kompilasi data yang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia
dagang (trade sect dan bukanlah informasi yang dapat diakses secara umum.
Perlindungan terhadap rahasia dagang bervariasi antara satu negara dengan negara lain.
Umumnya, hukum yang mengatur rahasia perdagangan menjamin monopoli atas ide
yang digunakan dalam mengerjakan suatu produk, tetapi monopoli tersebut dapat
menjadi sangat lemah.
Perangkat lunak yang berisi elemen, prosedur, ataupun kompilasi yang bersifat baru
ataupun unik/khas dapat digolongkan sebagai rahasia dagang. Hukum rahasia dagang
melindungi ide pokok dalam pengerjaan suatu produk, tidak hanya manifestasi mereka.
Untuk membuat klaim ini, pencipta atau pemilik harus mengikat karyawan dan
pelanggannya dengan persetujuan tertutup untuk mencegah rahasia tersebut jatuh ke
masyarakat umum.
Keterbatasan perlindungan terhadap rahasia dagang program perangkat lunak
memiliki beberapa macam elemen yang unik dan rumit, adalah sangat sulit untuk
mencegah agar ide dalam pengerjaan dalam produk tersebut tidak jatuh ke masyarakat
umum mengingat perangkat lunak tersebut didistribusikan secara luas.

 Hak Cipta
Hak cipta (copyright) adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk
melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak
lain dengan tujuan apapun sepanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70 tahun
sesudah kematiannya. Bagi karya intelektual yang dihasilkan perusahaan, perlindungan
hak cipta diberikan selama 95 tahun sejak pertama kali karya tersebut diterbitkan.
Maksud dibalik pemberlakuan undang-undang hak cipta adalah untuk mendorong
kreativitas dan produktivitas karya dengan menjamin orang-orang yang kreatif
menerima imbalan finansial dan manfaat lainnya dari pekerjaan mereka.
Pada pertengahan tahun 1960-an, Badan Hak Cipta (Copyright Office) mulai
mendaftarkan program perangkat lunak, dan pada 1980, Kongres mengesahkan
Undang-Undang Hak Cipta Perangkat Lunak Komputer (Computer Software Copyright
Act), yang dengan jelas memberikan perlindungan terhadap kode yang terdapat pada
program perangkat lunak yang bersangkutan dan penduplikasian karya orisinal yang
diperdagangkan, dan mengatur hak tersebut kepada pembeli untuk menggunakan
perangkat lunak tersebut, sementara penciptanya tetap memiliki hak legal atas perangkat
lunak tersebut.
Dalam kasus pelanggaran hak cipta "lihat dan rasakan," contoh yang
menggambarkan perbedaan antara ide dan ekspresinya adalah ketika Apple menuntut
Microsoft dan Hewlett-Packard pada awal 1990-an. Apple mengklaim bahwa tampilan
Windows yang mirip dengan Macintosh mereka melanggar hak cipta. Microsoft
membela diri dengan berpendapat bahwa ide pengembangan windows yang beragam
hanya dapat diekspresikan dengan satu cara, sehingga tidak dapat dilindungi oleh
undang-undang hak cipta. Pengadilan umumnya mengikuti pendekatan yang mirip
dengan kasus Brown Bag Software versus Symantec Corp tahun 1989, di mana
pengadilan memeriksa elemen-elemen perangkat lunak yang diduga melanggar. Mereka
menyimpulkan bahwa konsep, fungsi, fitur umum, dan warna tidak dapat dilindungi
oleh undang-undang hak cipta.

 Paten
Paten (patent) mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli ekslusif terhadap ide
dibalik penemuan yang diperolehnya selama 20 tahun. Tujuan Kongres AS
mengesahkan undang-undang hak paten adalah untuk menjamin penemu mesin baru,
perangkat, ataupun metode baru menerima imbalan finansial secara utuh beserta dengan
penghargaan lainnya bagi kerja keras mereka, serta mendorong penyebarluasan
penemuan tersebut dengan menyediakan diagram yang terperinci bagi pihak-pihak yang
berharap menggunakan ide tersebut dengan seizin pemilik hak paten.
Konsep utama dari undang-undang hak paten adalah orisinalitas, kebaruan, dan
penemuan Badan paten tidak menerima aplikasi untuk pengajuan hak paten untuk
perangkat lunak hingga tahun 1981, pengadilan tinggi memutuskan bahwa program
komputer dapat menjadi bagian dalam sebuah proses pematenan. Sejak saat itu, ratusan
hak paten telah disahkan dan ribuan menunggu pertimbangan.
Kekuatan perlindungan hak paten adalah mereka memberi hak monopoli terhadap
ide dan konsep yang terkandung dalam perangkat lunak tersebut. Kesulitannya adalah
selain melewati kriteria ketat yang kurang jelas (contoh, hasil karya tersebut harus
merefleksikan beberapa pemahaman khusus dan kontribusi), orisinalitas, dan kebaruan,
termasuk waktu tunggu bertahun- tahun untuk memperoleh perlindungan hak paten
tersebut.

 Tantangan bagi Hak Kekayaan Intelektual


Perkembangan teknologi informasi, terutama dalam perangkat lunak, telah membawa
tantangan besar terhadap hak kekayaan intelektual dan juga menimbulkan masalah
etika, sosial, dan politis yang signifikan. Dalam era media digital, perbedaan antara
berbagai jenis karya seperti buku, majalah, dan perangkat lunak menjadi kabur, yang
membuat pencurian lebih mudah dan menciptakan kesulitan dalam menciptakan
keunikannya.
Jaringan elektronis, khususnya internet, telah mengubah cara perlindungan terhadap
kekayaan intelektual beroperasi. Sebelumnya, salinan fisik dari berbagai karya perlu
dibuat, sehingga ada hambatan dalam mendistribusikan mereka. Namun, teknologi
jaringan memungkinkan informasi dapat dengan cepat dan luas didistribusikan. Contoh
kasus adalah pembajakan perangkat lunak, yang secara global mencapai tingkat 42%
pada tahun 2011, menyebabkan kerugian sekitar $63 miliar.
Pendistribusian ilegal juga terjadi dalam musik digital, dengan layanan file-sharing
seperti Napster, Grokster, Kazaa, dan Morpheus. Meskipun beberapa jasa ini telah
ditutup oleh industri musik, pendistribusian ilegal masih berlangsung. Namun,
perkembangan toko musik online resmi seperti iTunes Store telah membantu
mengurangi masalah ini. Ini menciptakan lingkungan yang lebih terlindungi untuk
konten musik dan video, dengan kontrol yang lebih ketat.

Selain itu, layanan radio internet seperti Pandora dan Spotify serta situs streaming
film seperti Hulu dan Netflix juga telah mengurangi praktik pembajakan karena mereka
tidak memungkinkan tayangan tersebut direkam dengan mudah. Perusahaan besar
seperti Apple, Google, dan Amazon juga tidak mendukung pembajakan karena mereka
mengandalkan pendapatan dari musik dan video.

2.3.3 AKUNTABILITAS, LIABILITAS, DAN KONTROL


Bersamaan dengan undang-undang kekayaan dan privasi, teknologi informasi baru
memberikan tantangan bagi liabilitas hukum dan praktik sosial yang sudah ada dalam
melindungi institusi dan masyarakat. Jika seseorang terluka akibat mesin yang
dikendalikan, pada saat bekerja, diakibat oleh perangkat lunak, siapa yang harus
melakukan penyelidikan dan siapa yang harus bertanggung jawab? Bolehkah siaran
publik ataupun layanan elektronis seperti America Online mengizinkan penanyangan
materi berbau pornografi dan kekerasan? atau pantaskah mereka dinyatakan tidak
bersalah atas pertanggungjawaban siaran yang mereka tayangkan kepada pengguna
(seperti sistem operator telepon seluler)? Bagaimana dengan internet? Jika Anda
menyepakati penyewaan sistem pemrosesan informasi milik Anda, dapatkah Anda
memercayai pertanggungjawaban dari vende (pihak penyewa sistem) atas kerugian yang
diderita pelanggan Anda? Beberapa contoh di dalam dunia nyata akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini.

 Masalah Liabilitas yang Berkaitan dengan Komputer


Pada Oktober 2011, pengguna BlackBerry di seluruh dunia mengalami gangguan
layanan surel selama satu minggu, yang meliputi sebagian besar pengguna BlackBerry
di Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Gangguan ini berdampak signifikan
karena BlackBerry merupakan alat komunikasi penting bagi 70 juta penggunanya.
Meskipun iPhone dan Android mendominasi pasar ponsel, BlackBerry masih populer di
dunia bisnis karena tingkat keamanan surelnya yang tinggi.
Meskipun kasus ini menimbulkan kerugian ekonomis, sulit untuk menuntut
perusahaan penyedia layanan telepon seluler atas kerugian tersebut. Ini berbeda dengan
buku, di mana pengadilan enggan meminta pertanggungjawaban terhadap pengarang,
penerbit, atau penjual buku terhadap isi buku, kecuali ada fitnah atau penipuan.

Namun, perangkat lunak yang disediakan sebagai layanan, seperti mesin ATM,
berbeda. Jika layanan ini gagal, pengguna mungkin mengalami kerugian ekonomis, dan
perlindungan liabilitas dapat diperluas untuk mencakup penyedia jasa operator dan
pencipta perangkat lunak.
Sistem telepon tidak bertanggung jawab atas pesan yang dikirimnya, tetapi operator
telekomunikasi harus menyediakan akses berkualitas yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pihak stasiun TV kabel dan penayang siaran juga memiliki
tanggung jawab atas fasilitas dan konten siaran mereka. Di Amerika, situs web
umumnya tidak bertanggung jawab atas konten yang diposting, kecuali dalam kasus
tertentu.

2.3.4 KUALITAS SISTEM: KUALITAS DATA DAN KESALAHAN SISTEM


Perdebatan mengenai liabilitas dan akuntabilitas mengenai konsekuensi yang tidak
disengaja akibat penggunaan sistem melibatkan dimensi moral yang mandiri, namun
saling terkait. Seperti apa kualitas sistem yang layak dan patut diterima secara
teknologi? Pada poin mana manajer sistem mengatakan, "Hentikan pengujian, kita telah
melakukan semua yang kita bisa untuk menyempurnakan perangkat lunak ini. Kirim
saja"! Kalangan masyarakat dan perusahaan mungkin akan menuntut
pertanggungjawaban atas konsekuensi yang sebetulnya bisa diduga dan dihindari Dan
wilayah abu-abu tersebut adalah kegagalan sistem yang terjadi, hanya dapat diperbaiki
dengan biaya yang sangat mahal, dan biaya yang sangat besar guna menyempurnakan
sistem ini tidaklah sepadan secara ekonomis-tidak ada seorang pun yang mau membeli
produk ini.
Sebagai contoh, meskipun perusahaan perangkat lunak telah berupaya untuk
memperbaiki kelemahan pada produknya, sebelum diluncurkan ke pasaran, namun
akhirnya mereka tetap meluncurkan produk dengan sedikit kelemahan tersebut
dikarenakan waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyempurnakan sedikit
kelemahan tersebut dapat sama sekali meniadakan penerbitan perangkat lunak tersebut.
Bagaimana jika program tersebut tidak jadi dipasarkan, apakah kesejahteraan sosial
akan berhenti atau bahkan mengalami penurunan? Sejauh ini masalahnya adalah
bagaimana bentuk pertanggungjawaban yang diberikan oleh pencipta perangkat lunak
tersebut apakah menarik produk yang tidak pernah sempurna tersebut, memperingatkan
pengguna, atau melupakan semua risikonya (biarkan saja pembeli merasa was-was)?

2.3.5 KUALITAS HIDUP: KEADILAN, AKSES, DAN BATASAN


Beban sosial negatif dalam memperkenalkan teknologi dan sistem informasi terus
meningkat seiring pertumbuhan kekuatan teknologi. Banyak dari konsekuensi negatif di
bidang sosial ini datang bukan dari pelanggaran terhadap hak individu ataupun
pelanggaran kekayaan saja. Namun, konsekuensi negatif ini dapat sangat merugikan
individu, masyarakat, dan institusi politik sekalipun Komputer dan teknologi informasi
berpotensi merusak elemen-elemen berharga dalam budaya dan kemasyarakatan kita di
samping membawa manfaat. Jika ada konsekuensi baik dan konsekuensi buruk secara
seimbang siapa yang akan bertanggung jawab terhadap konsekuensi buruk tersebut?
Nanti kita akan membahas beberapa konsekuensi negatif di bidang sosial yang
ditimbulkan oleh sistem dengan mempertimbangkan respons dari individu, sosial,
maupun institusi politik.

 Menyeimbangkan Kekuatan: Pusat versus Tepian


Semakin melemahnya institusi ini akan menimbulkan risiko yang nyata dan jelas.
Secara historis, keluarga dan teman-teman telah menyediakan dukungan yang kuat bagi
mekanisme individu dan mereka berperan sebagai titik penyeimbang dalam suatu
masyarakat dalam mempertahankan kehidupan pribadi seseorang, menyediakan tempat
bagi orang-orang untuk saling bertukar pikiran, memungkinkan seseorang berpikir
dengan cara yang berbeda dengan atasannya serta mimpi-mimpinya.
 Ketergantungan dan Kerentanan
Saat ini, organisasi bisnis, pemerintahan, sekolah, dan perkumpulan pribadi lainnya
seperti gereja sangat bergantung pada sistem informasi, meskipun ada risiko yang tinggi
terhadap gagalnya sistem ini. Contohnya, sekolah tingkat menengah yang semakin
meningkatkan pengguna perangkat lunak pendidikan dan semakin bergantung padanya.
Hasil ujian sering kali disimpan oleh pihak kampus. Jika sistem-sistem tersebut gagal,
maka tidak ada struktur cadangan (back. up) terhadap data-data yang hilang akibat
kegagalan sistem tersebut. Dengan sistem-sistem yang saat ini sangat luas cakupannya,
seperti sistem telepon, betapa mengejutkannya fakta bahwa tidak ada aturan atau
kekuatan pembuat standar tersedia yang mirip dengan teknologi telepon, listrik, radio,
televisi, atau yang memiliki fungsi layanan umum lainnya. Tidak adanya standar dan
kritisnya beberapa aplikasi sistem mungkin akan membutuhkan standar-standar nasional
dan mungkin pengawasan dari segi regulasi.

 Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer


Kemajuan teknologi, termasuk komputer, telah membuka peluang baru bagi pelaku
kejahatan. Kejahatan komputer mencakup tindakan ilegal yang melibatkan penggunaan
komputer atau sistem komputer. Ini bisa berarti merusak sistem komputer atau
mengaksesnya tanpa izin untuk merugikan orang lain. Terkadang, bahkan akses tanpa
izin dapat dianggap sebagai kejahatan.
Kejahatan online semakin sering terjadi. Pusat Pengaduan Kejahatan Internet (IC3)
bekerja sama dengan National White Collar Crime Center dan FBI mencatat hampir
315.000 keluhan terkait kejahatan online pada tahun 2011, dengan lebih dari setengah
pelapor mengalami kerugian finansial, total kerugian mencapai $500 juta dengan rata-
rata kerugian lebih dari $4.100. Jenis keluhan termasuk penipuan yang melibatkan FBI,
pencurian identitas, dan penipuan uang muka.
Perubahan dalam teknologi komputer telah mengurangi ketakutan akan sentralisasi
kekuatan dalam pemerintahan, namun, perusahaan teknologi besar seperti Google,
Apple, Yahoo, Amazon, dan Microsoft semakin menguasai informasi pribadi warga
negara, yang mengarah pada sentralisasi kekuatan di tangan perusahaan oligopoli.
Meskipun teknologi telah menciptakan pasar global yang lebih efisien, ini juga
mempercepat persaingan. Kecepatan perubahan memaksa organisasi bisnis untuk
beradaptasi lebih cepat, dengan risiko kehilangan kompetitivitas dalam waktu singkat.
Hal ini bisa mengarah pada "masyarakat just-in-time" di mana pekerjaan dan kehidupan
terasa terburu-buru.

 Mengelola Batasan: Keluarga, Pekerjaan, dan Waktu Luang


Sebagian dari buku ini dibuat di atas kereta api dan pesawat terbang, serta liburan dan
waktu-waktu lainnya yang seharusnya dianggap sebagai waktu "keluarga". Bahaya dari
komputasi menyeluruh, telecommuting, komputasi nomaden, dan lingkungan komputasi
yang "melakukan segala sesuatunya di mana saja" mungkin akan menjadi kenyataan.
Jika memang begitu, batasan tradisional yang memisahkan pekerjaan dari keluarga dan
waktu luang menjadi melemah.
Meskipun para penulis buku ini telah bekerja hampir di mana saja (mesin ketik telah
menjadi portabel selama hampir satu abad), kemajuan sistem informasi yang didukung
oleh pertumbuhan bidang pekerjaan yang menuntut ilmu pengetahuan, menyebabkan
semakin banyak orang yang dapat bekerja sambil berkomunikasi dengan keluarga dan
teman-temannya. Payung pekerjaan berkembang semakin luas, mengubah batasan kerja
8 jam per-hari menjadi waktu dalam perjalanan, waktu liburan, dan waktu luang lainnya
(baca: jam kerja makin fleksibel).
Meskipun menghabiskan waktu luang di depan komputer mengancam hubungan
sosial yang akrab. Penggunaan internet secara luas untuk tujuan hiburan dan rekreasi,
telah membawa orang-orang jauh dari keluarga dan teman-teman mereka. Bagi
kalangan remaja, hal tersebut dapat menimbulkan perilaku anti-sosial yang merugikan,
seperti meningkatnya cyberbullying.
Semakin melemahnya institusi ini akan menimbulkan risiko yang nyata dan jelas.
Secara historis, keluarga dan teman-teman telah menyediakan dukungan yang kuat bagi
mekanisme individu dan mereka berperan sebagai titik penyeimbang dalam suatu
masyarakat dalam mempertahankan kehidupan pribadi seseorang, menyediakan tempat
bagi orang-orang untuk saling bertukar pikiran, memungkinkan seseorang berpikir
dengan cara yang berbeda dengan atasannya serta mimpi-mimpinya.
 Ketergantungan dan Kerentanan
Saat ini, organisasi bisnis, pemerintahan, sekolah, dan perkumpulan pribadi lainnya
seperti gereja sangat bergantung pada sistem informasi, meskipun ada risiko yang tinggi
terhadap gagalnya sistem ini. Contohnya, sekolah tingkat menengah yang semakin
meningkatkan pengguna perangkat lunak pendidikan dan semakin bergantung padanya.
Hasil ujian sering kali disimpan oleh pihak kampus. Jika sistem-sistem tersebut gagal,
maka tidak ada struktur cadangan (back. up) terhadap data-data yang hilang akibat
kegagalan sistem tersebut. Dengan sistem-sistem yang saat ini sangat luas cakupannya,
seperti sistem telepon, betapa mengejutkannya fakta bahwa tidak ada aturan atau
kekuatan pembuat standar tersedia yang mirip dengan teknologi telepon, listrik, radio,
televisi, atau yang memiliki fungsi layanan umum lainnya. Tidak adanya standar dan
kritisnya beberapa aplikasi sistem mungkin akan membutuhkan standar-standar nasional
dan mungkin pengawasan dari segi regulasi.

 Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer


Teknologi baru, termasuk komputer, telah membuka peluang baru bagi pelaku kejahatan
dengan menciptakan item berharga yang bisa dicuri, metode baru dalam melakukan
pencurian, dan cara baru untuk merugikan orang lain. Kejahatan komputer adalah
serangkaian tindakan ilegal yang melibatkan penggunaan komputer atau penyerangan
terhadap sistem komputer. Komputer dan sistem komputer dapat menjadi sasaran
kejahatan, seperti menghancurkan pusat komputer atau file perusahaan, atau digunakan
sebagai alat untuk melakukan kejahatan, seperti mencuri data dari komputer lain dengan
cara yang ilegal.
Sederhananya, mengakses suatu sistem komputer tanpa izin dengan tujuan
merugikan, bahkan tanpa niat jahat, dapat dianggap sebagai tindakan ilegal. Kejahatan
dalam dunia maya sering terjadi, dan untuk mengukur sejauh mana, Pusat Pengaduan
Kejahatan Internet (IC3) bekerja sama dengan Pusat Penanganan Kejahatan Kerah Putih
Nasional dan Biro Investigasi Federal (FBI). Data dari IC3 membantu dalam memahami
jenis-jenis kejahatan yang sering dilaporkan di dunia e-commerce. Pada tahun 2011,
IC3 menerima hampir 315.000 keluhan terkait kejahatan dalam dunia maya, yang
merupakan jumlah tertinggi kedua dalam 11 tahun. Lebih dari setengah pelapor
mengalami kerugian finansial, dengan total kerugian mencapai $500 juta. Rata-rata
jumlah uang yang dilaporkan hilang adalah lebih dari $4.100. Keluhan paling umum
melibatkan penipuan yang mengaku sebagai FBI, pencurian identitas, dan penipuan
uang muka (Pusat Penanganan Kejahatan Kerah Putih Nasional dan Biro Investigasi
Federal, 2012).
Selain itu, survei tentang kejahatan dan keamanan komputer yang dilakukan setiap
tahun oleh Institut Keamanan Komputer menunjukkan bahwa pada tahun 2011, sekitar
46% responden dari berbagai organisasi, termasuk perusahaan, lembaga pemerintah,
lembaga keuangan, institusi kesehatan, dan universitas, telah mengalami serangan
terhadap sistem keamanan komputer mereka dalam satu tahun terakhir. Jenis serangan
yang paling umum melibatkan infeksi malware (67%), penipuan kartu kredit (39%),
pencurian perangkat laptop dan ponsel (34%), serangan dari botnets (29%), dan
penyalahgunaan dari dalam organisasi (25%). Kerugian nyata yang diakibatkan oleh
kejahatan komputer diperkirakan mencapai miliaran dolar.

 Ketenagakerjaan: Dampak Buruk Teknologi dan Penataan Ulang


Pekerjaan yang hilang
Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas sistem
informa sebagai sebuah keunggulan utama dari teknologi informasi baru. Lebih sedikit
dicatat bahwa merekayasa ulang proses bisnis dapat menyebabkan jutaan manajer
tingkat menengah dan pekerja administrasi akan kehilangan pekerjaan mereka. Seorang
ekonom mengungkapkan kemungkinan bahwa kita akan menciptakan sebuah
masyarakat yang dijalankan oleh sekelompok kecil "profesional perusahaan yang elit
dan berteknologi tinggi... di suatu negara yang penduduknya sebagian besar
pengangguran tetap"(Rifkin, 1993). Pada 2011, beberapa ekonom telah menerima sinyal
dari teknologi informasi dan komputer yang mengancam pekerja kelas menengah, dan
pekerja kerah putih (sebagai tambahan pegawai kerah biru yang bekerja di pabrik). Erik
Brynjolfsson dan Andrew P. McAfee berpendapat bahwa laju otomatisasi semakin
meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini, dikarenakan kombinasi teknologi yang
melibatkan robotika, mesin pengontrol numerik, kontrol persediaan terkomputerisasi,
pengenalan pola (seperti mengenali kode dari retina mata, sidik juri), pengenalan suara,
serta perdagangan online. Salah satu hasilnya adalah mesin-mesin saat ini dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan hebat menggantikan manusia seperti dukungan teknis,
pekerjaan call center, petugas rontgen, bahkan meninjau dokumen legal (Brynjolfsson
dan McAfee, 2011).
Ekonom lainnya lebih optimis tentang potensi menyusutnya lapangan pekerjaan.
Mereka percaya dengan melepas karyawan yang cemerlang dan terdidik akibat penataan
ulang bidang pekerjaan akan menyebabkan karyawan-karyawan ini mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik pada industri yang bertumbuh lebih cepat. Pekerja kerah biru
dan berusia tua, serta manajer kelas menengah dengan tingkat pendidikan kurang
memadai juga akan kehilangan pekerjaan. Tidak jelas apakah kelompok ini dapat dilatih
ulang untuk bekerja di tingkat yang lebih tinggi (gji besar). Perencanaan yang hati-hati
serta kepekaan terhadap kebutuhan karyawan dapat membantu perusahaan dalam
merancang ulang pekerjaan untuk meminimalisasi pemecatan.

 Kesetaraan dan Hak Akses: Meningkatnya Kesenjangan Sosial dan


Pembedaan Ras
Apakah setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi di era
digital? Apakah kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya yang terdapat di AS dan
masyarakat lainnya akan berkurang dengan kehadiran teknologi sistem informasi?
Apakah kesenjangan akan meningkat. dengan mengizinkan mereka yang kaya menjadi
semakin kaya?
Pertanyaan-pertanyaan ini belum terjawab sepenuhnya karena dampak dari teknologi
informasi pada berbagai kelompok masyarakat yang belum dipelajari sebelumnya. Hal
yang kita tahu adalah informasi, pengetahuan, komputer, serta akses terhadap sumber-
sumber tersebut pada institusi pendidikan dan perpustakaan umum didistribusikan
secara tidak adil melalui kelas- kelas etnis dan sosial, seperti kebanyakan sumber
informasi lainnya. Beberapa studi menemukan kelompok miskin dan minoritas di AS
memiliki komputer dan akses internet lebih sedikit meskipun kepemilikan komputer dan
akses internet telah menyebar dalam 5 tahun terakhir. Meskipun kesenjangan tersebut
menyempit, keluarga dengan tingkat penghasilan lebih tinggi lebih banyak memiliki
komputer dan akses internet ketimbang keluarga dengan penghasilan lebih rendah pada
kelompok yang sama.
Kesenjangan digital (digital divide) serupa juga terjadi di sekolah-sekolah Amerika,
sekolah sekolah di wilayah misikin memiliki jumlah komputer, kualitas pendidikan,
serta akses internet yang lebih rendah bagi murid-muridnya. Apabila dibiarkan
kesenjangan digital akan menimbulkan gesekan/benturan antara golongan yang
memiliki informasi, pemahaman komputer, serta keahlian dengan golongan yang tidak
memiliki pemahaman dan kemampuan komputer. Kelompok pembela kepentingan
publik, ingin mempersempit kesenjangan digital ini dengan merancang layanan
informasi digital-termasuk internet-tersedia bagi semua orang seperti layanan telepon
saat ini. Dalam beberapa tahun belakangan ini, kepemilikian komputer dan perangkat
digital semakin meluas, namun kesenjangan digital masih ada. Saat ini kesenjangan
digital tidak hanya didasarkan pada akses terhadap teknologi digital, tetapi juga
bagaimana teknologi tersebut digunakan. Sesi Interaktif. Organisasi akan menjelaskan
topik ini.

 Risiko Kesehatan: RSI, CVS, dan Technostress


Penyakit paling umum pada masa sekarang adalah cedera stres yang berulang
(Repetitive Stress Injury - RSI). RSI terjadi ketika sekelompok otot terpaksa melakukan
gerakan yang sama secara berulang, seringkali dengan beban yang berat seperti bermain
tenis atau dengan melakukan gerakan sebanyak puluhan ribu kali dengan beban ringan
seperti saat bekerja dengan keyboard komputer.
Penyebab utama RSI adalah penggunaan keyboard komputer. Salah satu jenis RSI
yang sering terkait dengan penggunaan komputer adalah sindrom carpal tunnel (Carpal
Tunnel Syndrome - CTS), di mana saraf di sekitar pergelangan tangan, yang dikenal
sebagai carpal tunnel, menyebabkan rasa sakit. Penyakit ini disebabkan oleh penekanan
tombol keyboard secara berulang. Dalam satu hari kerja, seseorang mungkin menekan
tombol keyboard sebanyak 23.000 kali. Gejala CTS meliputi mati rasa, nyeri yang
tajam, kesulitan dalam menggenggam benda, dan kesemutan. Jutaan pekerja telah
didiagnosis menderita CTS.
RSI dapat dicegah dengan merancang tempat kerja yang ergonomis, termasuk
penyangga pergelangan tangan, posisi monitor yang sesuai, dan penyangga kaki untuk
mendukung postur tubuh serta mengurangi risiko RSI. Perbaikan ergonomis pada
keyboard juga merupakan opsi yang baik. Selain itu, istirahat singkat secara teratur dan
beragam jenis pekerjaan juga membantu mengurangi risiko RSI.
RSI bukan satu-satunya penyakit yang terkait dengan pekerjaan yang disebabkan oleh
penggunaan komputer. Sakit punggung, leher, kaki yang kram, dan sakit kaki juga bisa
disebabkan oleh desain meja komputer yang tidak ergonomis. Computer Vision
Syndrome (CVS) adalah kondisi mata yang tegang akibat melihat layar monitor
komputer, laptop, e-reader, smartphone, dan perangkat genggam permainan video. CVS
memengaruhi 90% dari orang yang menghabiskan lebih dari 3 jam sehari di depan
komputer. Gejalanya biasanya bersifat sementara, seperti sakit kepala, penglihatan
kabur, mata kering, dan iritasi.
Penyakit terkini yang terkait dengan penggunaan komputer adalah technostress, yang
merupakan stres yang muncul akibat penggunaan komputer. Gejalanya mencakup
kejengkelan, permusuhan terhadap orang lain, ketidak sabaran, dan kelelahan.
Technostress diyakini terkait dengan ekspektasi yang tinggi terhadap respons instan dan
tanpa emosi, seperti komputer, dalam interaksi manusia. Jumlah penderita technostress
belum jelas, tetapi diperkirakan mencapai jutaan dan terus meningkat di Amerika
Serikat. Pekerjaan yang berhubungan dengan komputer saat ini dianggap sebagai
pekerjaan yang paling stres menurut statistik kesehatan beberapa negara industri di
dunia.
3.1 KESIMPULAN

Etika informasi adalah cabang etika yang berkaitan dengan penciptaan,


organisasi, penyebaran, dan penggunaan informasi, serta standar etika dan kode moral
yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Etika dalam penggunaan teknologi
informasi melibatkan tindakan seperti menghindari penggunaan perangkat lunak
bajakan yang dapat merugikan para penciptanya dan menghormati hak cipta yang
dimiliki oleh pembuat sistem informasi.

Anda mungkin juga menyukai