Dosen Pengampu :
Abi Hanif Dzulquarnain, S. KM., M. SM.
Disusun Oleh:
Kelompok 1 / Manajemen 5 C Sore
1. Muhammad Tariq Arrahman (190301251)
2. Syaikhur rohman (190301180)
3. Arvida Triagustin (190301176)
4. Listya Ratna M (210301279)
5. Patrisya Rosalina (190301208)
6. Mohammad Farhan Renaldo (190301193)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami isu sosial, dan etika apa saja yang ditimbulkan oleh sistem
informasi.
2. Mengetahui konsep dasar responsibilitas, akuntabilitas, dan reabilitas.
3. Mengetahui langkah-langkah analisis etika.
4. Mengetahui prinsip utama etika.
5. Memahami kode etik profesional dan dilema etika kode profesional.
6. Memahami dimensi moral dalam sistem informasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Memahami Isu Sosial dan Etika yang Berkaitan dengan Sistem
Etika (ethics) mengacu pada prinsip-prinsip benar-salah mengenai apa
yang dilakukan seorang individu sebagai makhluk moral yang bebas, yang
digunakan untuk membimbing perilakunya. Sistem informasi menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan etika baru, baik secara individu maupun
bermasyarakat, karena menciptakan peluang dalam melakukan perubahan
sosial yang mendalam dan sekaligus mengancam eksistensi distribusi
kekuasaan, uang, hak dan kewajiban. Layaknya teknologi lainnya seperti
mesin uap, listrik, telepon, dan radio, teknologi informasi dapat digunakan
untuk mencapai kemajuan sosial, dapat juga digunakan untuk melakukan
kejahatan serta mengancam nilai sosial yang sudah dihargai.
Isu etika menjadi begitu penting semenjak kemunculan internet dan
perdagangan elektronik (e-commerce). Internet dan teknologi perusahaan
digital semakin mempermudah dalam mengumpulkan, memadukan, dan
mendistribusikan informasi ketimbang sebelumnya, memperlancar urusan
mengenai penggunaan informasi konsumen secara tepat, perlindungan
privasi pribadi, dan perlindungan kekayaan intelektual. Isu sosial berasal
dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat
melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik
sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang
yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam
beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar.
Masalah etika yang ditekankan terkait dengan sistem informasi adalah:
1. Membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi.
2. Menentukan standar untuk menjaga kualitas sistem yang melindungi
keamanan individu dan masyarakat.
3. Mempertahankan nilai dan institusi yang dianggap penting bagi kualitas
hidup didalam masyarakat yang informatis.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa masalah etika ini
mempertanyakan bagaimana tanggung jawab dan etika sosial atas tindakan
yang dilak ukan terkait dengan permasalahan system tersebut.
Isu etika, sosial dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang
mungkin akan Anda hadapi sebagai manajer sistem informasi biasanya
3
tercermin pada debat sosial dan politik. Salah satu cara memikirkan
hubungan-hubungan ini ditunjukkan oleh Gambar 1.1. Bayangkan
masyarakat seperti kolom yang tenang pada musim panas, ekosistem yang
lembut dengan keseimbangan diantara individu, masyarakat, dan institusi
politik. Setiap individu tahu bagaimana harus berperilaku dalam kolom ini
karena institusi sosial (keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah
mengembangkan aturan berperilaku yang telah teruji dengan baik, dan hal
ini didukung oleh hukum yang dibuat oleh sektor politik yang mengatur
perilaku serta menyediakan hukuman bagi yang melanggar.
Gambar 1.1 Hubungan Antara Isu Etika, Sosial, dan Politis dalam Masyarakat
Informasi
Dalam gambar di atas dapat kita lihat bahwa ada beberapa komponen
yang terlibat dan saling berhubungan satu sama lain. Pengenalan teknologi
informasi baru memiliki dampak seperti gelombang menimbulkan isu etika,
isu sosial, politis baru yang harus ditangani individu, sosial dan politis.
Isu etika, sosial, dan politis yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup
dalam 5 dimensi moral sebagai berikut:
1. Hak dan kewajiban informasi. Berkaitan dengan perlindungan privasi
seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan
individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data- data melalui
teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yang bersangkutan.
2. Hak dan kewajiban terkait kepemilikan.
4 Berkaitan dengan perlindungan
kekayaan dan intelektual pribadi. Kekayaan intelektual sebagai kekayaan
yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap
kekayaan intelektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang
terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau
mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan
intelektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak
paten.
3. Akuntabilitas dan pengendalian. Berkaitan dengan undang-undang privasi
individu, dimana teknologi informasi baruyang membawa tantangan bagi
undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut
tanggungjawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang
terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas sistem. Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus
dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk
melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan
kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
Kualitas hidup. Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat
merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam
masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh
bagi anak-anak.
Isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-
isu itu merupakan perhatian yang terus-menerus ada pada masyarakat bebas
dimanapun. Namun demikian, teknologi informasi semakin mempertinggi
perhatan atas etika, memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan sosial
yang ada, dan membuat hukum yang telah ada menjadi kuno/tidak berlaku
secara luas atau sedikit pincang. Ada empat tren teknologi yang bertanggung
jawab atas tekanan-tekanan etika dan keempatnya terangkum pada tabel
dibawah ini.
TREN DAMPAK
Kecepatan komputasi berlipat Semakin banyak perusahaan yang
dua kali setiap 18 bulan bergantung pada sistem komputer
dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
utamanya.
5
Biaya penyimpanan data Perusahaan dapat dengan mudah
menurun dengan cepat memelihara secara terperinci masing-
masing database-nya.
Kemajuan analisis data Perusahaan dapat menganalisis data
dalam jumlah besar tentang seseorang
guna dikembangkan menjadi profil
perilaku mereka secara terperinci.
Kemajuan teknologi jaringan Menyalin data dari satu lokasi ke
lokasi lain dan mengakses data
pribadi dari lokasi yang jauh dengan
lebih mudah.
Dampak pertumbuhan Ponsel seseorang mungkin sedang
perangkat telepon genggam disadap tanpa sepengetahuan
pemiliknya.
6
Gambar 1.2 Non-Obvious Relationship Awareness (NORA)
Ciri Profesional
Ada tiga sumber prinsip kinerja sistem yang buruk adalah sebagai berikut:
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan sistem telah memicu banyak perkembangan yang sangat
membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Keefektifan,
kemudahan serta biaya yang murah sring kali membuat manusia bergantung
dengan teknologi, hal ini tidak diimbangi dengan kemampuan yang baik
dalam menyelesaikan masalah ketergantungan pada sistem. Persoalan lain
yang hangat belakangan ini adalah isu-isu sosial dan etika kaitannya dengan
sistem informasi. Hal tersebut menimbulkan masalah yang saling
berhubungan dalam individu dan masyarakat.
Sebagai manusia yang hidup pada era ini, kita sudah seharusnya tahu
bagaimana menyikapi perkembangan yang ada, dengan tidak hanya sekedar
memanfaatkan kemudahan yang diberikan namun mampu menanggulangi
atau setidaknya meminimalisir akibat buruk dari teknologi.
Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan
situasi-situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan
lagi. Muncul berbagai macam “gray area” dimana standar etika belum
ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan sistem etika yang baru untuk era
informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam mengambil
tindakan.
Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang
menciptakan isu-isu etika baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari
jalan keluarnya. Meningkatkan kekuatan komputasi, penyimpanan data, dan
kemampuan jaringan termasuk internet bisa memperluas jangkauan
tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya. Kasus
dimana informasi dikomunikasikan, digandakan, dan diatur dalam
lingkungan online, mengedepankan tantangan tantangan atas aturan- aturan
tradisional mengenai perilaku benar salah.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan
dalam penyusunan makalah ini. Kami mohon kritik dan saran teman-teman semua serta
masukan-masukan yang bersifat membangun demi masa depannya. Semoga makalah
yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
FORM PENILAIAN KINERJA KELOMPOK
Tariq 8 8 8 8 8
Syaikhur 8 9 8 7 7
Arvida 8 9 8 8 7
Listya 8 9 9 8 8
Patrisya 8 8 8 8 8
Farhan 9 9 9 8 7
19