Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN

TEKNOLOGI TERHADAP DEKADENSI MORAL

Dosen Pengampu: Dr. I Ketut R.Sudiarditha, M.Si.

Disusun Oleh:
Anissa Maudina 1701617104
Aurika Maula Putri 1701617051
Ayu Riastuti 1701617014
Ayu Ristiana 1701617097
Ayu Tazkiyatunnufus 1701617006
Zita Fira Maranik 1701617158

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah


Filsafat Ilmu

PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan
salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu berjudul “Pengaruh Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Dekadensi Moral”.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW
yang mana telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
terang benderang seperti yang telah kita rasakan saat ini, sehingga kita dapat
merasakan manfaat ilmu yang berkembang sangat pesat menurut perkembangan
zaman.
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami pun menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kepada para
pembaca kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah yang
kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi para
pembaca dan khususnya pada kami. Aamiin

Jakarta, April 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.5 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3
1.6 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
KERANGKA TEORI ............................................................................................. 5
2.1 Kajian Teori .................................................................................................. 5
2.1.1 Teori Ilmu............................................................................................... 5
2.1.2 Teori Pengetahuan ................................................................................. 7
2.1.3 Teori Teknologi ...................................................................................... 7
2.1.4 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi........................................................... 8
2.1.5 Teori Moral ............................................................................................ 9
2.2 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 9
2.3 Rumusan Hipotesis ..................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................. 12
PEMBAHASAN ................................................................................................... 12
3.1 Studi Kasus ................................................................................................. 12
3.2 Pengaruh Kasus Penyalahgunaan Teknologi .............................................. 15
3.3 Solusi Terhadap Pengaruh Perkembangan IPTEK ..................................... 19
BAB IV ................................................................................................................. 20
PENUTUP ............................................................................................................. 20
4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 20
4.2 Kritik dan Saran .......................................................................................... 20

iii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya setiap individu tidak dapat lepas dari aturan-aturan, norma-
norma atau nilai-nilai yang ada di lingkungan tempat ia tinggal untuk mengatur
antar individu sehingga tercipta kerukunan. Manusia akan memaknai nilai dalam
dua konteks, pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif,
apabila ia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya. Kedua,
memandang nilai sebagai sesuatu yang subjektif, artinya nilai sangat tergantung
pada subjek yang menilainya1.
Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula pola pikir
manusia untuk terus bereksperimen dan menciptakan inovasi-inovasi baru untuk
membantu aktivitas kehidupan manusia, hasil pola pikir manusia yang sangat
populer saat ini adalah IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Saat ini
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sudah menjadi elemen penting
bagi seluruh lapisan masyarakat dalam bersosialisasi dan berinteraksi, salah
satunya ialah berkembangnya teknologi informasi. Teknologi Informasi
merupakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari tentang perangkat-perangkat
informasi baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi untuk
mengolah dan menghasilkan informasi maupun menyampaikan suatu informasi
tersebut ke perangkat informasi lainnya. Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya
kita mengadakan suatu interaksi sosial baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan media perantara seperti alat komunikasi portabel
atau handphone, email maupun dengan menggunakan jaringan informasi sosial
yang sekarang sering digunakan, misalnya facebook, twitter, instagram, whatsapp,
line, dan lain sebagainya.
Dengan adanya perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
yang signifikan norma-norma dan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari mulai

1
Tri Cahyana Nugraha, “Dampak Teknologi Terhadap Moral Bangsa Indonesia”,
http://tricahyananugraha1993.blogspot.co.id/2013/11/dampak-teknologi-terhadap-nilai-moral.html
(diakses pada 12 April 2018, pukul 21:45 WIB).

1
2

terkikis. Kecanggihan teknologi secara langsung maupun tidak langsung dapat


mempengaruhi perkembangan moral. Seseorang dapat berperilaku buruk akibat
penggunaan teknologi yang tidak pada tempatnya. Efek dari kecanggihan
teknologi tersebut dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Menghilangnya norma dan nilai serta sopan santun yang ada di masyarakat akibat
pengaruh teknologi membuat generasi muda tidak lagi mengindahkan moral yang
ada di Indonesia. Setiap individu cenderung menggunakan teknologi agar tidak
dianggap ketinggalan zaman tanpa mengindahkan baik buruknya teknologi
tersebut
Oleh karena itu, dalam menyikapi perkembangan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) saat ini dan seterusnya, kita harus mengetahui
seberapa besarkah pengaruh yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
berbanding negatif dengan perkembangan moral?
2. Apakah pemanfaatan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sudah
sesuai dengan tujuan awal dikembangkannya IPTEK?
3. Apakah dengan adanya kemudahan mendapatkan informasi akan
berpengaruh terhadap perkembangan moral?
4. Apakah semakin canggihnya perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi) dapat membuat manusia dikendalikan teknologi?
5. Apakah dengan adanya kemudahan untuk berinteraksi sosial melalui
perangat lunak jejaring sosial media dapat menjauhkan yang dekat dan
mendekatkan yang jauh?
6. Apakah semakin berkembangnya IPTEK (Ilmu Perkembangan dan
Teknologi) dapat membuat dekadensi moral yang sangat signifikan?
3

7. Apakah terdapat cara atau solusi agar perkembangan IPTEK (Ilmu dan
Teknologi) dapat berbanding positif dengan perkembangan moral?

1.3 Pembatasan Masalah


Pembatasan masalah ini berdasarkan identifikasi masalah maka dibatasi
pada pengaruh perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) terhadap
dekadensi moral (penurunan moral).

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan
masalah yang dibahas adalah:
1. Bagaimana pengaruh perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) terhadap dekadensi moral?

1.5 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah, penulisan ini memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mendeskripsikan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan
dekadensi moral.
2. Untuk mengetahui penyebab yang membuat semakin canggihnya
perkembangan IPTEK semakin berbanding negatif dengan perkembangan
moral.
3. Untuk menemukan adakah cara agar perkembangan ilmu pegetahuan dan
teknologi bersinergi dengan perkembangan moral sehingga akan
menunjukkan perbandingan positif antara perkembangan IPTEK dengan
perkembangan moral.
4

1.6 Manfaat Penulisan


Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini yang berjudul “Pengaruh

Perkembangan Ilmu dan Teknologi Terhadap Dekadensi Moral”, adalah sebagai

berikut:

1. Kegunaan bagi penulis


Dengan adanya makalah ini akan menambah wawasan tentang
ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan dekadensi moral.
Sehingga dapat mengetahui perkembangan IPTEK memiliki korelasi
dengan perkembangan moral.

2. Keguanaan bagi pembaca


Dengan adanya makalah ini akan meningkatkan pengetahuan
pembaca tentang ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan
dekadensi moral. Sehingga pembaca dapat termotivasi memanfaatkan
perkembangan IPTEK sesuai pada tempatnya.
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Teori Ilmu


Secara bahasa ilmu berasal dari kata arab yakni ‘alima yang
bermakna mengetahui/perbuatan yang bertujuan untuk mengetahui
segala sesuatu dengan sebenar-benarnya. Dan bisa juga berasal dari
bahasa latin yaitu science yang artinya pengetahuan, mengetahui
atau memahami. Sedangkan secara istilah kata ilmu ialah segala
bentuk pengetahuan tentang sesuatu yang datang dari Allah SWT,
yang diturunkan kepada nabi dan rasul serta alam yang
diciptakannya termasuk manusia dan seluruh ciptaanya yang ada di
muka bumi. Atau pengetahuan yang sistematis dan bersifat ilmiah.
Jadi secara umum ilmu berarti kepandaian dan pengetahuan
berkenaan dengan bidang yang tersusun secara sistematis menurut
kaidah dan metode yang bisa digunakan untuk menerangkan dan
menjelaskan serta memahami hal yang terkait dengan bidang ilmu
tersebut.
Afanasyef, seorang ilmuan pemikir Marxist dari Rusia yang
menjelaskan tentang ilmu, dimana ilmu merupakan pengetahuan
manusia tentang alam, pikiran dan masyarakat. Beliau
mencerminkan alam dan berbagai konsep, kategori dan hukum-
hukum, yang mana ketetapan dan kebenarannya diuji oleh
pengalaman praktis. Sedangkan Mohammad Hatta berpendapat
bahwa Ilmu ialah sebuah pengetahuan yang teratur mengenai
pekerjaan hukum secara kausal dalam suatu golongan masalah yang
sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya yang tampak dari
luar, maupun dari dalam.
Dapat disimpulkan dari dua ahli diatas bahwa secara garis
besar ilmu dapat dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang

5
6

membahas tentang seluruh konsep yang didasarkan pada hubungan


kausalitas dalam suatu masalah berdasarkan pada pemikiran yang
ilmiah serta disusun dengan teori yang bersifat empiris.
Namun, Izuddin Taufiq mengatakan Ilmu
merupakan penelusuran informasi atau data melalui sebuah
pengamatan, pengkajian dan eksperimen, yang bertujuan untuk
menetapkan hakikat, landasan dasar maupun asal usulnya. Lalu
menurut Karl Pearson Ilmu ialah keterangan yang stabil dan
komprehensif tentang suatu fakta dari pengalaman dengan istilah
yang sederhana. Lain halnya dengan John G. Kemenybeliau
mengatakan bahwa Ilmu ialah segala pengetahuan yang
dikumpulkan dengan menggunakan metode ilmiah dan merupakan
hasil dari sebuah proses yang dibuat dengan menggunakan metode
tersebut. Dapat disimpulkan dari ketiga ahli diatas bahwa secara
garis besar ilmu dapat dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan
yang didapat dari sebuah eksperimen atau penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah yang dapat menghasilkan suatu fakta
dari pengalaman yang ada.
Ilmu didapatkan dari sebuah kajian ilmiah yang bersifat
empiris dan mempunyai hubungan kausalitas yang saling terkait satu
sama lain sehingga suatu ilmu didapatkan dari pengalaman yang
dapat menghasilkan fakta. Dengan begitu ilmu dapat diartikan
sebagai pengetehuan yang dapat dijadikan sebagai landasan
seseorang untuk berfikir dengan menggunakan konsep dan hukum
yang memiliki hubungan saling terkait terhadap suatu hal. Dengan
ini ilmu dapat dijadikan sebagai suatu penyelesaian terhadap
berbagai masalah yang ada didalam kehidupan manusia2.

2
Bobsusanto, “23 Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli Terlengkap”, Seputar Pengetahuan com,
diakses dari http://www.spengetahuan.com/2015/05/15-pengertian-ilmu-menurut-para-ahli-
terlengkap.html&hl=id-ID, pada tanggal 20 mei 2015 (diakses pada tanggal 13 April 2018, pukul
09:30 WIB).
7

2.1.2 Teori Pengetahuan


Notoatmodjo berpendapat bahwa Pengetahuan adalah hasil
penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek
melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour). Selain itu
Pudjawidjana mengartikan pengetahuan sebagai suatu reaksi yang
ada pada manusia dengan segala rangsangan yang terjadi pada alat
indranya untuk melakukan pengindraan jauh pada objek tertentu.
Sedangkan menurut Onny S. Prijono pengetahuan didapat dari suatu
nilai yang membiasakan orang tersebut mengembangkan rasa ingin
tahunya.
Pengetahuan didapat seseorang dari hasil berfikir panjang
dan berkaitan langsung dengan panca indera (mata, hidung,
telinga, dan sebagainya) yang dimiliki oleh manusia untuk dijadikan
pedoman menganalisis suatu hal. Dengan begitu dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengetahuan merupakan suatu hasil berfikir atau
pengalaman seseorang yang dapat dijadikan sebagai acuan atau
tindakan untuk melakukan suatu hal3.

2.1.3 Teori Teknologi


Teknologi merupakan kata dalam Bahasa Indonesia yang
merupakan hasil serapan dari bahasa Inggris, yaitu technology. Saat
ini penggunaan kata teknologi umum digunakan untuk segala
sesuatu yang memiliki sifat teknis dapat mempermudah pekerjaan
manusia dan tentu saja teknologi merupakan salah satu hasil
3
Soekidjo, Notoadmodjo, “Pengertian Pengetahuan Menurut Para Ahli”, Balai Pustaka, diakses
dari http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-penetahuan-menurut-para.html, pada tahun
2002 (diakses pada 13 April 2018, pukul 10:00 WIB)
8

kebudayaan yang sengaja ataupun tidak sengaja dibuat oleh manusia.


Sebelum itu, teknologi juga diyakini berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana
seni.
Poerbahawadja Harahap mengatakan bahwa
penggunaan kata teknologi dasarnya mengacu pada ilmu yang
meneliti bagaimana bekerja di bidang teknik, serta mengacu juga
pada ilmu yang digunakan di pabrik-pabrik atau industri. Lalu
menurut Toynbee teknologi adalah karakteristik dari keberadaan
kemuliaan manusia, di mana ia membuktikan bahwa manusia tidak
bisa hidup hanya untuk makan, tetapi membutuhkan lebih dari itu.
Selanjutnya dinyatakan oleh Toynbee, bahwa teknologi dapat
mengaktifkan konstituen non-materi dari kehidupan manusia,
perasaan, ide-ide, pikiran, intuisi, dan juga ideal. Sedangkan menurut
Merriam Webster menyatakan bahwa teknologi adalah sebuah
aplikasi atau implementasi ilmu pengetahuan praktis. Aplikasi
praktis kadang-kadang diarahkan juga untuk ruang lingkup tertentu.
Dari beberapa pengertian para ahli diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa teknologi merupakan suatu sarana yang
digunakan oleh setiap individu untuk memperoleh berbagai
informasi yang dibutuhkan dimanapun dan kapanpun.4

2.1.4 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Berdasarkan teori ilmu, teori pengetahuan, dan teori
teknologi di atas yang sudah di jabarkan di atas maka secara
keseluruhan dapat di katakan bahwa Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi adalah suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi, baik

4
Dosen IT, “16 Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli”, DosenIT.Com, di akses dari
https://dosenit.com/kuliah-it/teknologi-informasi/pengertian-teknologi-menurut-para-
ahli&hl=id.ID, Pada tanggal 14 September 2015 pukul 06.35. (diakses pada tanggal 13 April 2018,
pukul 10:22 WIB).
9

itu teknologi yang terbaru ataupun perkembangan dibidang teknologi


itu sendiri.

2.1.5 Teori Moral


Moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Apa hal yang berkaitan dengan proses sosialisasi moral yang
eksplisit dari individu tanpa orang yang bermoral tidak bisa
melakukan proses sosialisasi. Menurut Chaplin, moral yang sesuai
dengan aturan yang mengatur hukum sosial atau adat atau perilaku.
Lalu menurutHurlock, moral adalah sopan santun, kebiasaan, adat
istiadat dan aturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi
anggota suatu budaya.Sedangkan menurut Baron dkk, Mengatakan
bahwa moral adalah hal-hal yang terkait dengan pelarangan dan
mendiskusikan tindakan yang benar atau salah.Tingkah laku
seseorangdapat disebutjuga sebagai moral. Tingkah laku dan moral
adalah dua hal yang saling berdampingan. Berdasarkan pendapat
para ahli diatas mengenaimoral, maka dapat disimpulkan bahwa
moral adalah tingkah laku/tabiat/cara seseorang dalam berperangai.
Baik buruknya sifat seseorang dapat mencerminkan moral yang
dimilikinya5.

2.2 Kerangka Pemikiran


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini dapat dirasakan
oleh semua pihak dan juga memiliki dampak positif dan negatif terhadap
kehidupan seseorang. Sepertti yang sudah kita ketahui bahwa IPTEK banyak
memiliki dampak posisif terhadap kehidupan manusia, misalnya dalalam bidang
komunikasi seseorang bisa lebih mudah menghubungi keluarganya yang sangat
jauh serta seseorang lebih mudah mendapatkan informasi kapanpun dan
dimanapun, dalam bidang pendidikan dampak positif IPTEK sudah kita rasakan

5
Aris Kurniawan, “11 Pengertian Moral Menurut Para Ahli Lengkap”, Guru Pendidikan , diakses
dari http://www.gurupendidikan.co.id/11-pengertian-moral-menurut-para -ahli-lengkap/ , pada
tanggal 21 September 2015 (diakses pada tanggal 13 April 2018, pukul 10:23 WIB).
10

anata lain yaitu adanya media massa seperti internet sebagai sumber ilmu karena
dengan begitu tidak lagi menjadikan seorang guru sebagai satu-satunya sumber
ilmu serta adanya teknologi baru mempermudah jalannya proses pembelajaran.
Tetapi tidak hanya dampak positif yang dirasakan banyak juga dampak
negatif dari perkembangan IPTEK yang kita rasakan yaitu dalam bidang
komunikasi seperti penyalahgunaan informasi yang terdapat dimedia massa
seperti internet serta kecemasaan teknologi seperti kerusakan komputer karena
terserang virus,dalam bidang pendidikan pengetahuan digunakan seseorang
sebagai dasar tindak kriminalitas yang dia lakukan kerena dengan adanya
teknologi mampu mencetak seseorang memiliki pengathuan yang tinggi tetapi
moral yang rendah karena tidak dibarengi oleh pendidikan moral itu sendiri maka
dengan begitu mengakibatkan moral seseorang akan mengalami
penurunan.Namun semua itu tergantung pada masing-masing pengguna teknologi
mampukah ia menyaring berbagai informasi yang didapat atau justru sebaliknya
dengan menggunakan teknologi untuk hal yang negatif.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bisa juga berdampak
kepada moral seseorang, dimana IPTEK dapat diakses kapanpun dan dimanapun
oleh setiap individu diseluruh penjuru dunia. Disini setiap individu diharapkan
untuk memiliki perangai yang baik terhadap IPTEK yang semakin berkembang
agar dapat terjadi korelasi yang positif antara IPTEK dengan moral setiap
individu. Realitanya di Era millenia saat ini banyak seseorang yang
menyalahgunakan keberadaan IPTEK untuk kepentingan pribadinya. Maka dari
itu banyak terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang
menggunakan teknologi sehingga terjadilah penurunan moral seseorang karena
seseorang tersebut sudah tidak lagi menganggap bahwa moral sangat berpengaruh
terhadap tingkah lakunya. Mereka berfikir bahwa saat ini apapun yang meraka
inginkan akan terpenuhi dengan adanya perkembangan IPKTEK sehingga mereka
merasa apa yang dilakukannya adalah benar.
11

2.3 Rumusan Hipotesis


Keberadaan IPTEK yang sangat berkembang saat ini mampu menurunkan
moral seseorang karena seseorang tersebut memanfaatkan IPTEK untuk hal-hal
yang negatif seperti menggunakan media sosial hanya untuk merekam kegiatan
pribadi yang menimbulkan kekhawatiran orang bayak serta melecehkan dan
memfitnah seseorang di media sosial tidak hanya itu saat ini banyak orang
menjadikan pengetahuannya sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang buruk
seperti kriminalitas.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus


Di zaman yang dimana tidak ada batas yang tidak terjangkau oleh
canggihnya teknologi pada zaman sekarang. Oleh sebab itu, dikatakan teknologi
hidup berdampingan dengan kehidupan manusia. Dengan perkembangan yang
begitu menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap harinya. Perkembangan
teknologi membawa dampak positif dan dampak negatif dalam beberapa bidang.
Misalnya, masyarakat dapat dengan mudah melakukan mobilitas dari satu tempat
ke tempat yang lain, masyarakat dapat mendapatkan hiburan di rumah melalui
saluran televisi, masyarakat dapat melakukan interaksi dengan negara lain untuk
mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan ilmu pengetahuan, dalam
hal kegiatan belajar mengajar guru dipermudah dalam hal pemberian tugas dan
menambah pilihan guru dalam menerapkan metode pembelajaran dikelas, siswa
dipermudah dalam mencari materi pembelajaran di situs internet jika dirasa
penjelasan guru dianggap masih kurang, dan lain sebagainya. Tetapi dibalik
dampak positif yang dilihat dengan kasat mata menunjukkan adanya kemajuan
yang signifikan dibandingkan dari tahun sebelumnya. Jika dilihat dengan tidak
kasat mata disisi lain terdapat kemunduran yang diakibatkan dari dampak negatif
dari perkembangan teknologi. Terutama terhadap perkembangan moral. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki konsekuensi logis terciptanya kondisi
yang mencerminkan kemerosotan akhlak (dekadensi moral) (Haidar Putra Daulay,
2012:141)6. Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi kurang mampu
menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia (Iptek sebagai faktor conditioning)
(Abdul Munir Mulkhan, dkk. 1998:29)7.

6
Mochammad Iskarim, “Dekadensi Moral Di Kalangan Pelajar”. Edukasia Islamika. Vol.1. No.1.
Desember 2016, hal. 2.
7
Ibid.

12
13

Di Indonesia perkembangan IPTEK sangat terlihat diikuti dengan gejala


dekadensi moral yang benar-benar berada pada taraf yang memprihatinkan.
Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong-menolong, gotong royong, toleransi, rasa
simpati dan empati sudah mulai terkikis oleh penyelewengan, penipuan,
permusuhan, penindasan, saling menjatuhkan, menjilat, mengambil hak seseorang
dengan sesuka hati dan secar paksa, diskriminasi ras, dan perbuatan-perbuatan
tercela yang lainnya. Pada saat ini di Indonesia sendiri sudah banyak terdapat
kasus yang berhubungan dengan perkembangan IPTEK terhadap dekadensi moral.
Misalnya, kasus anak jenderal membunuh siswa Taruna Nusantara ternyata
meniru adegan film Rambo, kasus pornografi yang sedang marak di lingkungan
generasi muda baik dari hal pelecehan seksual, pergaulan bebas, pedofilia, video
pornografi dan kasus seksualitas lainnya yang menyebabkan menurunnya moral
generasi muda, kasus plagiarisme di puluhan universitas sudah mengarah ke jual
beli-ijazah, dan beberapa kasus lainnya yang sudah terjadi di Indonesia.
Dari kasus pertama, seorang anak jenderal membunuh siswa Taruna
Nusantara dengan alasan karena meniru adegan film Rambo8. Dalam kasus ini
terlihat teknologi ikut berperan karena dengan teknologi pelaku dapat dengan
mudah mengakses film yang tidak lolos uji kelayakan oleh KPI atau Lembaga
Sensor Indonesia di situs internet ilegal untuk mendowload film-film yang tidak
lolos sensor. Dari kasus tersebut, kita menemukan beberapa fakta yang
mengejutkan. Pelaku merupakan siswa kelas X dan terbukti melakukan
pembunuhan terhadap temannya sendiri. Pelaku yang merupakan anak seorang
jenderal bintang dua aktif, yang mengatakan jika sebelum terjadinya pembunuhan,
ia menonton film aksi Rambo. Menurut Kapolda Jateng, Irjen (Pol) Condro
Kirono, aksi yang dilakukan Rambo tersebut tergolong sangat kejam. Dalam
melakukan pembunuhannya, pelaku mengaku bahwa ia memerankan apa yang
dilakukan Rambo didalam filmnya, yaitu menyekap dan menikam korban
menggunakan pisau berukuran 30 cm yang pelaku beli di minimarket sebelum

8
Delta Lidina Putri, “Terkuak! Anak Jenderal Membunuh Siswa Taruna Nusantara Ternyata
Meniru Adegan Film Rambo Ini”. (http://style.tribunnews.com/2017/04/02/terkuak-anak-jenderal-
membunuh-siswa-taruna-nusantara-ternyata-meniru-adegan-film-rambo-ini). (diakses pada
tanggal 13 April 2018, pukul 11:00 WIB).
14

melancarkan aksi pembunuhannya. Pelaku juga mengaku bahwa latar belakang ia


melakukan pembunuhan terhadap temannya ini lantaran sang korban tak mau
bertanggung jawab mengambil ponsel pelaku yang disita oleh pihak sekolah
(aturan yang dibuat sekolah untuk melarang siswa kelas X membawa ponsel),
serta pelaku mengaku malu dan sakit hati karena aksinya mencuri uang siswa lain
berulang kali diketahui oleh korban.
Dari fakta tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa kita sebagai
pengkonsumsi kecanggihan teknologi harus lebih menyaring hal mana yang dapat
kita akses dan tidak. Karena jika kita terlanjur mengakses situs yang bukan
porsinya untuk kita tonton, kita tidak tahu apa efek samping yang akan timbul
setelah menonton film berbau kekerasan. Lain halnya jika kita menonton film aksi
didampingi oleh orang yang lebih dewasa. Mereka akan menjaga kita untuk tidak
melihat bagian dari film yang tidak pantas kita lihat pada umur kelas satu SMA.
Dalam menggunakan teknologi kita harus menjadi konsumen yang cerdas jangan
menjadi konsumen yang haus akan nafsu.
Dari kasus kedua, kasus pornografi yang sedang marak di lingkungan
generasi muda baik dari hal pelecehan seksual, pergaulan bebas, pedofilia, video
pornografi dan kasus seksualitas lainnya yang menyebabkan menurunnya moral
generasi muda9. Di zaman globalisasi ini teknologi sangat berkembang pesat
terutama internet. Apapun bisa diakses melalui internet, baik itu yang positif
maupun yang negatif. Salah satunya adalah situs yang bermuat pornografi.
Pornografi dapat menyebabkan dekadensi moral yang mengakibatkan dengan
menipisnya kesusilaan dan norma-norma di masyarakat serta meningkatkan tindak
kriminal. Pornografi ini juga dapat membuat seseorang melakukan perilaku
seksual menyimpang, seperti pencabulan anak di bawah umur, penyuka sesama
jenis, dan sebagainya. Dengan mudahnya mengakses video yang berbau
pornografi menandakan terancamnya moral suatu bangsa. Karena dengan awal
menonton sebuah video akan menimbulkan bibit-bibit permasalahan seksualitas
yang baru, misalnya maraknya pelecehan seksual, pedofilia, transgender,
9
Ngah, “Waspada Pornogradi Sebabkan Dekadensi Moral”.
(http://www.kemendagri.go.id/news/2017/11/28/waspada-pornografi-sebabkan-dekadensi-moral).
(diakses pada 13 April 2018, pukul 20:00 WIB).
15

bisexsual, LGBT dan kasus seksualitas lainnya. Maka dari itu penting bagi
pemerintah untuk melakukan pemblokiran website. Sudah lebih dari 773.097
website yang di blokir pemerintah pada tahun ini dan website tumblr adalah salah
satu contoh website yang telah di blokir oleh Kementrian Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia (KEMKOMINFO RI). Serta pentingnya
mensosialisasikan bahaya pornografi mulai dari sekolah-sekolah sampai
lingkungan masyarakat.
Dari kasus ketiga, kasus plagiarisme di puluhan universitas sudah
mengarah ke jual beli-ijazah10. Kita dapat mengetahui bahwa kemudahan
mendapatkan informasi melalui media elektronik membuat mahasiswa dengan
mudah meniru karya orang lain. Ini tentu menjadi salah satu bukti bahwa IPTEK
ikut berpengaruh dalam dekandensi moral. Sikap untuk jujur, kreatif, dan
berinovasi pun berkurang. Ditambah dengan bantuan pihak universitas yang
menyetujui disertasi tersebut, ini dapat meningkatkan dekandensi moral
mahasiswa. Plagiatrisme ini tentu sangat memalukan bagi dunia pendidikan.
Seharusnya pihak universitas selektif dalam mengecek disertasi mahasiswa.
Universitas dapat menggunakan berbagai aplikasi yang ada untuk menseleksi
disertasi-disertasi yang dianggap memplagiat disertasi milik mahasiswa lain.

3.2 Pengaruh Kasus Penyalahgunaan Teknologi Terhadap Perkembangan


Moral
Kita tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa era teknologi
informasi dan komunikasi mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi
kehidupan kita. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia
terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif perkembangan teknologi ini terhadap
kehidupan umat manusia. Kalaupun teknologi informasi mampu mengungkap
semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi informasi sinonim
dengan kebenaran. Sebab hal tersebut hanya mampu menampilkan kenyataan.

10
Jerome Wirawan, “Plagiarisme Di Puluhan Universitas Sudah Mengarah Ke Jual-Beli Ijazah”.
(http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41262922) (diakses pada tanggal 13 April 2018, pukul
21:45 WIB).
16

Sedangkan kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan


obyektif. Tentu saja teknologi informasi dan komunikasi tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena itu hal tersebut tidak pernah bisa mejadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan. Semakin kuatnya
gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini,
merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan teknologi tersebut.
Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu
dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus
atau makhluk teomorfis11.
Segala sesuatu yang tidak dimanfaatkan atau tidak digunakan sesuai
dengan aturan dan ajuran atau dengan kata lain disalah gunakan akan
menimbulkan permasalahan baru. Misalnya, jika kita tidak mengontrol diri kita
terhadap perkembangan teknologi contohnya gadget, kita akan terbawa arus yang
dimana kita tidak melihat kegunaan atau fungsi dari gadget tersebut melainkan
berdasarkan gengsi. Dan bahkan mungkin masyarakat yang di kategorikan
menengah keatas mereka menanamkan prinsip “jika ada gadget keluaran baru,
harus segera dibeli agar tidak tertinggal dengan yang lain”. Hal kecil tersebut
adalah satu dari sekian banyak contoh dari penggunaan teknologi bukan
berdasarkan kebutuhan tetapi berdasarkan memuaskan hasrat di dalam diri.
Dibawah ini adalah beberapa contoh pengaruh penyalahgunaan teknologi terhadap
perkembangan moral.
1. Alat Komunikasi
Alat komunikasi yang sudah dimiliki oleh banyak kalangan
berdasarkan umur, pendapatan, dan profesi adalah gadget/smartphone.
Dengan adanya perkembangan teknologi pada alat komunikasi awalnya
bertujuan untuk mempermudah dan mempersingkat waktu untuk
menyampaikan sebuah informasi. Namun dengan berkembangnya
teknologi, dipastikan ilmu pengetahuan juga ikut berkembang yang

11
Arnaldi Nasrum, “Pengaruh Perkembangan Teknologi dan Informasi di Era Globalisasi”.
(https://www.kompasiana.com/arnaldinasrum/pengaruh-perkembangan-teknologi-informasi-dan-
komunikasi-dalam-era-globalisasi_550045e7a33311bb7451058d). (diakses pada tanggal 15 April
2018, pukul 24:00 WIB).
17

menimbulkan pembaharuan baru dengan mengembangkan fungsi dari alat


komunikasi yaitu dengan adanya sosial media, applikasi media chatting
online, dan lain sebagainya. Dengan adanya perluasan fungsi alat
komunikasi tersebut menimbulkan masalah kecanduan para pengguna.
Contohnya, setiap hari kita pasti melakukan chatting melalui applikasi
online dengan teman, rekan kerja, dan kerabat. Tetapi jika kita melakukan
hal tersebut pada saat kita sedang menyebrang, makan, bermain,
berkumpul, menyetir dan lain sebagainya seakan-akan kita menjauhkan
yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Dan juga akan membawa kita
kepada keadaan yang berbahaya dan merugikan dirikita sendiri. Contoh
selanjutnya, kita sendiri sebagai generasi Z sudah tidak asing lagi dengan
namanya sosial media yaitu instagram. Di instagram itu sendiri pemilik
akun berhak dan bebas memposting foto atau video asalkan tidak berbau
sara. Namun, dengan semakin pintarnya para generasi sekarang dan tidak
tahan untuk mengemukakan pendapat tanpa memikirkan perasaan orang
dari akun tersebut mereka menulis komentar yang tidak pantas dituliskan
dan disampaikan melalui akun jejaring sosial media. Sudah banyak sekali
kasus public figure Indonesia yang merasa gerah dan dianggap sudah
kelewatan komentar netizen di akunnya, melakukan pelaporan untuk akun-
akun yang menuliskan komentar yang sudah dianggap melampaui batas.
Oleh sebab itu dengan adanya bentuk kemajuan teknologi berupa
smartphone kita juga harus menunjukkan kamajuan pengetahuan kita
berupa menjadi smartuser.

2. Internet
Pada zaman sekarang tidak ada lagi yang tidak mengenal internet.
Karena hampir semua kegiatan manusia pada saat ini menggunakan
internet. Contohnya, belanja dapat melalui online, transfer dapat melalui
mobile banking, sidang tilang dapat melalui persidangan secara online,
mencari tugas dapat menggunakan google, butuh tukang ojek sekarang
sudah ada ojek online, ingin membeli makanan atau minuman dapat
18

melalui applikasi online dengan delivery order, setiap ruang atau wilayah
tertentu sudah di lengkapi dengan jaringan wifi agar dapat mengakses
internet, hampir semua kegiatan manusia pada saat ini dipermudah dengan
adanya internet. Dan hampir semua kalangan berdasarkan umur,
pendapatan, dan profesi merupakan pengguna internet. Dengan mudahnya
dalam mengakses internet tentu membawa dampak negatif. Contohnya
terdapat iklan-iklan berbau pornografi di situs web yang sedang diakses,
mudahnya mengakses informasi dari negara luar sehingga secara tidak
langsung culture (kebudayaan) dari luar ikut berpadu dengan budaya asli
Indonesia timbul lah asimilasi dan akulturasi. Dengan penggunaan internet
yang begitu luas, internet dapat menjadi wadah kejahatan. Misalnya
penipuan akan undian yang dipasangkan dalam iklan di web yang sedang
di akses, penipuan dengan metode kenalan di sosial media, dan penipuan-
penipuan jenis lainnya yang sudah berhasil terangkat kasusnya di
Indonesia. Salah satu contohnya kasus nikah online.
Sebenarnya masih banyak lagi alat teknologi yang sudah hidup
berdampingan dengan kehidupan manusia pada saat ini. Tetapi dengan dua contoh
diatas kita dapat menyimpulkan dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan
tidak menjamin tidak akan terjadi dekadensi moral. Karena penggunaan teknologi
tanpa pengawasan dan tanpa batasan akan menjadikan pengguna itu melampaui
batas. Yang dimana nanti pengguna teknologi tersebut akan mengalami masalah
kepribadian dan kesehatan tubuh. Contohnya, dengan terbiasanya menggunakan
smartphone/gadget/tablet/pc akan menjadikan pengguna tersebut menjadi manusia
yang individualistik, antisosial, dan kurang kepekaannya terhadap lingkungan.
Kesehatan badannya juga akan terganggu dari matanya. Oleh sebab itu pada saat
ini banyak sekali anak kecil yang sudah menggunakan kacamata. Sensor motorik
dan gerak refleknya pun ikut terganggu karena tidak biasa melakukan gerakan
bebas lain halnya jika pengguna tersebut melakukan permainan tradisional.
19

3.3 Solusi Terhadap Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi
Sikap yang paling bijak dalam menghadapi perkembangan IPTEK adalah
memanfaatkan dan mengunakan sebaik-baiknya kemudahan-kemudahan yang
tercipta berkat kemajuan perkembangan IPTEK agar hal-hal yang tidak diinginkan
tidak terjadi. Dalam menyikapi perkembangan teknologi itu sendiri, semuanya
tergantung dari pribadi kita masing-masing. Karena teknologi informasi dan
komunikasi itu memiliki warna dasar putih. Tergantung dari penggunanya.
Apakah kita ingin membelokkannya ke kiri dengan mengubah warna putih
menjadi kehitaman yang melambangkan sisi negatif teknologi tersebut, atau kita
ingin membelokkannya ke kanan dengan mengubah warna putih menjadi
keemasan yang melambangkan sisi positif dari teknologi informasi dan
komunikasi itu sendiri. Untuk pengguna teknologi dibawah umur alangkah lebih
baiknya selalu berada di pengawasan orang dewasa. Dan sebaliknya jika orang
dewasa melihat pengguna teknologi dibawah umur sebaiknya diawasi dan di
bimbing.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan suatu
sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan
seseorang dibidang teknologi, baik itu teknologi yang terbaru ataupun
perkembangan di bidang teknologi itu sendiri. Sedangkan moral adalah tingkah
laku/tabiat/cara seseorang dalam berperangai. Baik buruknya sifat seseorang dapat
mencerminkan moral yang dimilikinya.
Jadi, Kecanggihan teknologi secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi perkembangan moral. Faktanya dalam kehidupan bermasyarakat
sudah ada kasus mengenai pembunuhan siswa akibat menonton film, aksi
pornografi yang dilakukan oleh anak dibawah umur, serta kasus plagiarisme di
perguruan tinggi. Hal tersebut merupakan bukti bahwa selain berdampak positif,
Penggunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang tidak pada tempatnya dapat
menyebabkan seseorang berperilaku buruk yang pada akhirnya dapat berdampak
pada penurunan moral masyarakat.

4.2 Kritik dan Saran


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat tidak
dapat dihindari, tetapi kita sebagai umat beragama dan berbangsa sudah
seharusnya dapat memilah-milah dan menggunakan pengetahuan dan teknologi
yang sudah ada sekarang sesuai nilai dan norma yang baik di masyarakat. Hal
tersebut sangat penting demi mencegah dekandensi moral akibat perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin canggih ini.

20
DAFTAR PUSTAKA
http://tricahyananugraha1993.blogspot.co.id/2013/11/dampak-teknologi-terhadap-
nilai-moral.html (12 April 2018, pukul 21:45 WIB).

http://www.spengetahuan.com/2015/05/15-pengertian-ilmu-menurut-para-ahli-
terlengkap.html&hl=id-ID (13 April 2018, pukul 09:30 WIB).

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-penetahuan-menurut-para.html
(13 April 2018, pukul 10:00 WIB)

https://dosenit.com/kuliah-it/teknologi-informasi/pengertian-teknologi-menurut-
para-ahli&hl=id.ID (13 April 2018, pukul 10:22 WIB)

http://www.gurupendidikan.co.id/11-pengertian-moral-menurut-para-ahli-
lengkap/ (13 April 2018, pukul 10:23 WIB)

Iskarim, Mochamad. Jurnal Edukasia Islamika: Dekadensi Moral di Kalangan


Pelajar. Vol.1. No.1. 2548-58322, Desember 2016. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/321935865_Dekadensi_Moral_di_Kalan
gan_Pelajar_Revitalisasi_Strategi_PAI_dalam_Menumbuhkan_Moralitas_Genera
si_Bangsa

http://style.tribunnews.com/2017/04/02/terkuak-anak-jenderal-membunuh-siswa-
taruna-nusantara-ternyata-meniru-adegan-film-rambo-ini (13 April 2018, pukul
11:00 WIB)

http://www.kemendagri.go.id/news/2017/11/28/waspada-pornografi-sebabkan-
dekadensi-moral (13 April 2018, pukul 20:00 WIB)

http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41262922 (13 April 2018, pukul 21:45


WIB).

https://www.kompasiana.com/arnaldinasrum/pengaruh-perkembangan-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-dalam-era-globalisasi_550045e7a33311bb7451058d).
(15 April 2018, pukul 24:00 WIB).

21

Anda mungkin juga menyukai