Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


“PROBLEMATIKA PEMANFAATAN IPTEKS”

Di Susun Oleh:
1. I Made Ferdy Kana Winata F33122017
2. Wayan Angga Kurniawan_F33122020
3. Ardy Budi Pratama_F33122019
4. Muh. Nasrullah_F33122039
5. Fiki Fyanto

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “PROBLEMATIKA PEMANFAATAN IPTEKS” tepat
pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang makna, peran serta dampak sains, teknologi,
dan seni bagi kehidupan manusia. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua, khususnya bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas
Tadulako.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapakan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta memberi dukungan berupa
moril maupun materi’il sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Palu, 25 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PRNGANTAR ....................................................................................


DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1 Latar Beelakang ...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
5.1 Pengertian Iptek...................................................................................
5.2 Dampak Iptek Pada Kehidupan ...........................................................
5.3 Problematika Pemanfaatan Iptek Di Indonesia ...................................
5.4 Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Pemanfaatan Iptek ..............
BAB III PENUTUP .........................................................................................
3.1 Kesimpulan .........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sudah umum dalam masyarakat masa kini bahwa penggunaan IPTEK telah
mengakar dalam banyak aspek kehidupan. Bidang kesehatan, olahraga, pendidikan,
dan bahkan alatalat rumah tangga telah banyak dipengaruhi oleh perkembangan
IPTEK. Penggunaan IPTEK juga tidak terbatas pada kalangan tertentu saja. Saat
ini, tidak hanya kalangan atas, sebagian masyarakat dari kalangan menengah ke
bawah juga telah merasakan beberapa bentuk pemanfaatan IPTEK dalam
kehidupan mereka. Manusia yang telah dibeklai dengan potensi besar oleh Tuhan
dalam bentuk kepintaran dan kreatifitas, telah mengembangkan dan mewujudkan
kemampuan tersebut dalam berbagai bentuk. Salah satunya dengan berkembang
pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pada dasarnya, pengembangan IPTEK
terus dilakukan dengan harapan bahwa hal ini di masa depan dapat membantu
manusia meningkatkan kualitas SDM, di mana dalam hal ini pengembangan IPtek
tentulah harus didasarkan pada nilai-nilai moral dan kemanusiaan.
Dalam konteks pemanfaatan IPTEK di Indonesia, pengembangan IPTEK
selain didasarkan pada nilai-nilai moral dam kemanusiaan juga didasarkan pada
norma-norma di Indonesia serta tidak menyalahi asas dasar Negara Indonesia
seperti Pancasila dan UUD 1945. Namun, dalam banyak kasus, sayangnya tidak
sesuai dengan harapan di atas. Alih-alih perkembangan IPTEK sejalan dengan
kepatuhan moralitas dan kemanusiaan, seringkali kita dapati saat ini bahwa
kecanggihan teknologi telah membawa banyak kalangan masyarakat pada
degradasi moral dan kurangnya rasa kemanusiaan dan bahkan di Indonesia
kecanggihan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa
masyarakat mulau menjauh dari nilai-nilai kebudayaan dan kebangsaan Indonesia.
Terlepas dari beberapa hal di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan
IPTEK telah sangat berjasa dan bermanfaat dalam berbagai bidang terutama untuk
telekomunikasi. Sayangnya, meski manfaat ini akan sangat baik jika dapat
dirasakan dan digunakan dengan bijak oleh berbagai kalangan, seringkali
pemerataan perkembangan dan pemanfaatan IPTEK sendiri masih belum merata
dengan baik. Beberapa kalangan dapat mengaksesnya dengan mudah, beberapa
kalangan lain harus mengeluarakan usaha yang kerasa agar dapat bisa mengakses,
sementara yang lainnya terkadang sama sekali tidak dapat mengaksesnya. Oleh
karena beberapa hal-hal di atas, sangat penting untuk memahami sejauh mana
perkembangan IPTEK di Indonesia agar masalah-masalah di atas dapat teratasi.
Serta melihat lebih dekat problematika-problematika apa saja yang bangsa
Indonesia hadapi terkait dengan Pemnafaatan IPTEK di Indonesia serta upaya-
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IPTEK?
2. Apa saja dampak penggunaan IPTEK pada beberapa elemen kehidupan?
3. Apa saja yang menjadi problematika pemanfaatan IPTEK di Indonesia?
4. Upaya- upaya apa sajakah yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasi
problematika
IPTEK di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahu pengertia IPTEK.
2. Mengetahui dan memahami dampak-dampak yang muncul dalam beberapa aspek
kehidupan akibat penggunaan IPTEK.
3. Mengetahui dan memahami beberapa problematika yang muncul dalam
pemanfaatan
IPTEK di Indonesia.
4. Mengetahui dan memahami serta mampu mengatasi masalah-masalah
pemanfaatan
IPTEK melalui beberapa upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Iptek


Berbagai macam atau ragam kebudayaan sebenarnya hanya meliputi ketujuh
undur budaya saja. Ketujuh unsure pokok itu meliputi peralatan hidup (teknologi),
system mata pencaharian hidup (ekonomi), system kemasyarakatn (organisasi
sosial), system bahasa, kesenian (seni), system pengetahuan (sains), dan system
kepercayaan (religi/agama).
Dua dari unsure di atas yaitu ilmu pengetahuan (sains), peralatan hidup
(teknologi) atau yang lebih umum disingkat menjadi IPTEK merupakan salah satu
unsure kebudayaan yang paling sering kita temui dan melekat dalam kehidupan kita.
Kini IPTEK telah berkembang mengikuti zaman dan masa. Salah satu fungsi utama
IPTEK adalah sebagai sarana bagi kehidupan manusia, yakni untuk membantu
manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi semakin mudah dan lancar, efisien
dan produktif serta lebih bermakna dan berkualitas. Dengan demikian IPTEK bagi
manusia selalu berkaitan dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf kehidupan
yang lebih baik.
Dalam define yang berkaitan dengan filsafat ilmu, istilah IPTEK sering kali
dibedakan secara terpisah karena masing-masing dari pengertiannya yaitu ilmu
pengetahuan dan teknologi dianggap memiliki bobot yang berbeda. Menurut
pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri
tiapp orang yang tumbuh sejaknia dilahirkan. Pengetahuan dapat dikembangakn
manusia karea dua hal. Pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat
mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi infromasi
tersebut. Kedua, manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut suatu alur
pikiran tertentu yang merupakan kemampuan bernalar/ Dalam kaitannya dengan
ilmu, ilmu sendiri sesungguhnya adalah pengetahuan yang sudah mencapai taraf
tertentu yang telah memenuhi sistematika, memiliki objek kajian, dan metode
pembahasan akan kajian.
Sementara itu, secara lebih khusus dan mendalam, apabila pengetahuan dari
ilmu pengetahuan tadi digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka untuk
menghasilkan sesuatu yang dapat membantu hidup, maka akan menghasilkan
sesuatu yang lain yang dapat kita sebut sebagai teknologi.
Dalam keterkaitannya dengan filsafat ilmu, suatu pengetahuan dapat
dikategorikan sebagai suatu ilmu apabila ia memenuhi setidaknya 3 kriteria, yaitu:
1) Adanya aspek ontologisme; artinya ilmu yang dikaji harus memiliki objek kajian
yang jelas.

3
2) Adanya aspek epistimologi; artinya objek studinya memiliki metode kerja yang
jelas.
3) Adanya aspek aksiologi; artinya studi kajiannya memiliki kegunaan dan manfaat.
Di samping itu, dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu
unsure budaya sebagai hasil penerapan praktis dari sains. Meskipun pada dasarnya
teknologi juga memiliki karakteristik objektid dan netral, namun pada
kenyataannya teknologi tidak selamanya bisa sepenuhnya netral karena teknologi
juga membutuhkan sentuhan-sentuhan estetika yang umumnya bersifat subjektif.

2.2 Dampak Iptek Pada Kehidupan


IPTEK pada dasarnya diciptakan dengan tujuan untuk memberikan berbagai
kemudahan dan meringankan beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat
melelahnkan dan banyak menjadi lebih sedikit. Namun, beberapa kemudahan yang
disajikan ilmu pengetahuan dan teknologi seringkali mengarahkan manusia pada
beberapa efek buruk. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang manju dan canggih
seringkali membuat manusia menjadi terbuai sehingga mengarahkan manusia pada
gaya hidup yang cenderung konsumtif, hedonistic dan materialistik jika tidak
mampu digunakan dengan bijak. Perkembangan IPTEK yang demikian pesat
mampu menciptakan perubahan-perubahan yang berpengaruh langsung pada
kehidupan masyrakat, khususnya dalam elemen-elemen kehidupan sebagai berikut:
1) Perubahan dibidng intelektual; masyarakat meninggalkan kebiasaan lama
atau kebiasaan tradisional atau kepercayaan tradisional serta mulai mengdopsi
banyak kebiasaan atau kepercayaan baru.
2) Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah kepada kehidupan politik.
3) Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya/
4) Perubahan di bidang industry dan kemampuan di bidang perang atau militer.
Keempat persoalan di atas kini secara langsung telah menyentuh sendi-sendi
kehidupan manusia yang menuntut keterlibatan semua pihak, yang pada akhirnya
ikut menentukan pula kelangsungan hidup manusia di muka bumi.
Pada dasarnya, kecenderungan dampak penggunaan IPTEK untuk menjadi
negative atau positif adalh tergantung dari kemampuan pihak-pihak yang
memanfaatkan IPTEK itu sendiri. Tanpa ada kemampuan yang mumpuni serta tidak
adanya kebijaksanaan dalam penggunaan IPTEK seringkali membawa pada
kemelaratan dan berbagai dampak bururk. Sementara apabila pihak-pihak yang
menggunakan dan memanfaatkan IPTEK mampu menggunakannya dengan bijak,
maka selaras dengan tujuan penciptaan dan perkembangan IPTEK yang berusaha
untuk memudahkan berbagaiaktivitas manusia serta meningkatakn produktivitas
dan kualitas hidup akan dapat dicapai.

4
2.3 Problematika Pemanfaatan Iptek Di Indonesia
Bangsa Indonesia telah lama menyadari akan pentingnya peranan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan bangsa dan Negara. Faktor yang
paling menentukan dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
manusia, yaitu para pelaku yang menggeluti bidang ini.
Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dalam bidang IPTEK
disbanding Negara-negara lain. Hal ini disebabkan oleh:
1. Indeks Pencapain Teknologi (IPT) menunjukkan tingkat pencapaian
teknologi Indonesia masih berada di urutan ke-60 dari 72 negara menurut laporan
UNDP tahun 2001 menunjukkan bahwa Indonesia rendah dalam kemampuan
IPTEK nasional untuk menghadapi perkembangan global.
2. Rendahnya kontribusi IPTEKs nasional di sector produksi. Ini dapat dilihat
oleh minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor serta oleh kurangnya
efisiensi dan rendahnya produktivitas.
3. Belum tertatanya infrastruktur IPTEK karena belum optimalnya mekanisme
intermediasi IPTEK yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia IPTEK
dengan kebutuhan pengguna antara lain institusi yang mengolah dan
menerjemahkan hasil pengembangan IPTEK menjadi pendeskripsi teknologi yang
siap pakai untuk difungsikan dalam system produksi.
4. Kegiatan IPTEK belum sanggup memberikan hasil yang signifikan karena
lemahnya sinergi kebijakan IPTEK.
5. Rasio tenaga peneliti Indonesi tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000
penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7 ini berarti masih
terbatasnya sumber daya IPTEK, yang dapat dilihat dari rendahnya kualitas SDM
dan kesenjangan pendidikan di bidang IPTEK.
6. Pola piker masyarakat belum berkembangan kea rah yang lebih suka
menciptakan daripada sekadar memakai, lebih suka membuat daripada membeli.
Serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi
yang ada. Budaya bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai
IPTEK yang mempunyai penalaran objektif, rasional maju, unggul, dan mandiri.
Disini dapat diketahui bahwa belum berkembangnya budaya IPTEK di kalangan
masyarakat, apalagi masyarakat pelosok desa.
7. Kemajuan IPTEK dapat berakibat pada munculnya permasalahan
lingkungan. Seperti belum optimalnya peran IPTEK untuk mengatasi degrasi funsi
lingkungan hidup. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh system manajemen dan
teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup yang belum sepenuhnya berkembang.
8. Masih lemahnya peran IPTEK untuk menanggulangi bencana alam. Wilayah
Indonesia dalam konteks bidang ilmu kebumian global merupakan wilayah yang
rawan bencana. Dimana peran IPTEK dalam hal ini juga terbatas, sehingga

5
banyaknya korban akibat bencana alam merupakan indicator bahwa
pembangunanIndonesia berkawasan bencana. Kemampuan IPTEK nasional belum
optimal dalam memberiakan antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai
permasalahan bencana alam, seperti anomaly iklim, pemanasan global, kebakaran
hutan, banjir, gempa bumi, longsor, tsunai dan banjir.
9. Beberapa tempat di Indonesia masih merupakan daerah yang tertinggal. Hal
tersebut disebabkan karena akses yang sulit, sehingga untuk membangun sarana
penunjang IPTEK sangat diperlukan guna menunjang pemanfaatan dari IPTEK
tersebut. Seperti, pembangunan tower sinyal untuk sarana teknologi komunikasi
handphone maupun lainnya.
10. Budaya penggunaan IPTEK yang masih kurang juga menjadi salah satu
problem pemanfaatan IPTEK di Indonesia. Budaya yang berkembangan untuk
mempelajari dan menggunakan IPTEK masih kurang. Padahal, pemanfaatan
penggunaan ipteks yang maksimal bagi masyarakat Indonesia akan memberikan
efek perubahan yang besar.
11. Manusia yang menjadi operator dari iptek juga sangat mempengaruhi,
kemampuan dalam menjalankan sebuah program maupun alat merupakan factor
penentu suskesnya perkembangan IPTEK. Di Indonesia sebagai Negara
berkembang ia masih belum mampu mencukupi untuk mencakup seluruh bidang
IPTEK terebut di lapangan yang teredia di Indonesia.

2.4 Upaya Meminimalisir Dampak Negatif Pemanfaatan Iptek


Secara umum, cara terbaik untuk menyelesaikan sebuah masalah adalah
dengan mengetahui sumber dari masalah itu sendiri. Dalam bahasan di atas, telah
disebutkan beberapa problematika pemanfaatan iptek di Indonesia. Problematika
tersebut harus diatasi sesuai dengan akar masalahnya. Namun secara lebih khusus
ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
Agar tidak tersisih dari arus masyarakat dunia, kita harus dapat memanfaatkan
kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena itu kita harus memberdayakan
masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi. Memberdayakan teknologi
informasi kepada masyarakat dan mencegah dampak negative teknologi. Adapun
cara-caranya adalah sebagai berikut.
1. Mengenalkan IPTEK atau teknologi informasi dan pemanfaatannya terhadap
kehidupan sosial masyrakat.
2. Mengingatkan masyarakat akan dampak-dampak negative yang muncul dari
kesalahan penggunaan IPTEK.
3. Meningkatkan angka “melek teknologi” dalam masyarakat.
4. Mengajarkan masyarakat agar kritis menyeleksi informasi-informasi yang
diterima agar tidak mudah termakan berita hoax atau menjadi dewasa dalam
menyikapi berbagai macam informasi.

6
5. Membangun dan memperluas infrastruktur teknologi untuk mempermudah
akses ke berbagai kalangan masyarakat.
6. Meningkatkan pemanfaatan IPTEK untuk meningkatkan perekonomian
Negara yang akan berdampak pula pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat.
7. Meningkatkan penguasaan kapabilitas IPTEK pertahanan di kalangan
industry nasional melalui regulasi penanganan alokasi pendanaan yang kondusif.
Selain beberapa cara di atas, beberapa upaya lainnya untuk mengatasi
problematika IPTEK terutama dalam bidang teknologi informasi secara sederhana
dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Memanfaatkan sosial media sebagai tempat mempererat hubungan dengan
orang lain yang sudah dikenal di dunia nyata daripada fokus pada mencari
kenalan baru di dunia maya.
2. Pilihlah teman-teman di dunia maya yang terlibat dalam komunitas positif
yang sering melakukan pertemuan di dunia nyata yang dapat meningkatkan
dan mengasah kemampuan kita.
3. Perlunya polisi internet dalam mengawasi pergerakan dalam teknologi
informasi.
4. Membatasi, mengawasi atau bahkan melarang anak-anak di bawah umur
untuk menggunakan smartphone.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya, kemajuan IPTEK sangat berpengaruh besar dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat saat ini. Terlepas dari status sosial dan aspek
kehidupan, pemanfaatan IPTEK telah merambah dalam banyak hal dan telah
menjadi bagian yang begitu erat dengan kehidupan kita. Pemanfaatan kemajuan
IPTEK yang baik, merata, dan bijaksana sesungguhnya memberikan berbagai
macam bentuk manfaat dan kemudahan serta digadang-gadang mampu
meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kualitas hidupa. Hal-hal yang tadinya
sangat sulit dan terkesan berat dilakukan menjadi lebih mungkin dan mudah
dilakukan ketika IPTEK dimanfaatkan dalam penggunaannya. Namun di sisi lain,
pemanfaatan IPTEK sendiri sering kali masih menimbulkan berbagai problematika.
Problematika-problematika ini akhirnya menimbulkan banyaknya ketidakefisienn
dalam hidup dan bahkan menghambat berlangsungnya berbagai aktivitas.
Indonesia telah menjadi salah satu Negara yang cukup banyak mengalami
problematika seputar pemanfaatan IPTEK. Mulai dari kurang merata penyebaran
IPTEK, kualitas SDM yang tidak memadai hingga berbagai problematika lainnya
telah menjadi perhatian bangsa kita selama beberapa tahun terakhir. Mengenal dan
memahami problematika pemanfaatan IPTEK yang terjadi di Indonesia sendiri
diharapkan nantinya dapat dijadikan acuan kita untuk mencari upaya-upaya yang
dapat kita lakukan demi memberantas atau setidaknya meminimalisir problematika
yang terjadi.
3.2 Saran
Sebaiknya sebagai manusia, kita harus dapat memanfaatkan IPTEK dengan
bijak sesuai dengan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu perlu
juga dukungan dari pemerintah dalam membatasi penggunaan teknologi sesuai
dengan hukum dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo, 1983. Problematika Perkembangan Ilmu Pengetahuan,


Yogyakarta: Kanisius
Ratnaya, I Gede. 2011. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Informatika dan
Komunikasi dan Cara Antisipasinya. JPTK, Universitas Pendidikan
Ganesha. 8(1):12.
Saepuloh, A. 2016. Ilmu Sosial &Budaya Dasar. Bandung. Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Press.

Anda mungkin juga menyukai