NAMA KELOMPOK :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan pikiran atau materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi yang membaca. Dan juga dapat dipraktekan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………..........
DAFTAR ISI…………………………………………………............
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………….........1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………........1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………..........1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Proses Pewarisan Iptek................
…………………....................................................
2.2 Elemen dalam Proses Modernisasi dan Pengenalan
Teknologi…….......……………………..…………………..........
Proses pewarisan iptek bukanlah sebuah proses yang berlangsung secara turun-
temurun antar generasi .Proses pewarisan iptek adalah proses perpindahannya
informasi dari satu pihak ke pihak lain hasil akhir dari proses pewarisan iptek
tersebut adalah penerimaan,penolakan,atau resintensi Masyarakat terhadap sesuatu
yang baru.Dalam studi antropologi istilah proses pewarisan iptek memiliki beragam
arti.
Proses pewarisan IPTEK cenderung tertutup dan hanya dilakukan melalui jalur
keluarga atau keturunan. Penyebarluasan yang terbatas menyebabkan ilmu
pengetahuan dan teknologi hanya dikuasai oleh kalangan tertentu saja secara turun-
temurun. Sebagai contoh, ilmu pengobatan yang dikuasai seseorang kemudian
diwariskan kepada anak-anaknya. Dengan demikian, ilmu pengobatan tersebut hanya
diketahui oleh keluarga yang bersangkutan.
Proses pewarisan IPTEK cenderung terbuka dan dilakukan melalui jalur pendidikan,
baik secara formal maupun non-formal. Hal ini menyebabkan penyebarluasan ilmu
pengetahuan dan teknologi jadi lebih cepat. Tak hanya itu, jangkauannya pun jadi
lebih luas karena semua orang memiliki peluang yang sama untuk menguasai IPTEK.
Contoh pewarisan IPTEK di masyarakat modern adalah dengan dibangunnya sekolah,
kursus, atau munculnya lembaga-lembaga penelitian seperti LIPI dan LAPAN.
Sarana Pewarisan IPTEK
Proses pewarisan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa dilakukan dengan baik
jika didukung dengan sarana yang memadai. Berikut macam-macam sarana pewarisan
IPTEK:
1. Keluarga
1. Masyarakat
2. Sekolah
3. Media Massa
Media massa, baik cetak maupun elektronik, berpengaruh besar dalam proses
penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh, media elektronik
yang didukung dengan internet akan membuat seseorang begitu mudah mengakses
beragam informasi. Hal ini membuat media massa menjadi salah satu sarana yang
sangat baik dalam pewarisan IPTEK. Selain informasi yang sangat lengkap,
jangkauannya juga sangat luas karena bisa diakses oleh siapa saja. Selain itu, sarana
ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal bila dibandingkan dengan sekolah
formal maupun non-formal.
2.2 ELEMEN DALAM PROSES MODERNISASI DAN
PENGENALAN TEKNOLOGI
1. Inovasi
Inovasi adalah gagasan, ide, tindakan , atau benda yang dianggap baru oleh
seseorang. Berbagai ide atau benda yang dihasilkan dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah bentuk riil dari proses inovasi . misalnya ,
teknologi suntik dalam bidang kesehatan teknologi vasektomi dan tubektomi dalam
bidang kontrasepsi keluarga berencana , dan teknologi intensifikasi pertanian.
Pada dasarnya , penemuan baru atau inovasi dapat berupa hal-hal sebagai
berikut.
a. Discover
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa peralatan baru
maupun gagasan baru yang diciptakan oleh seseorang atau rangkaian individu dari
masyarakat yang bersangkutan.
b. Invention
Invention terjadi setelah masyarakat mengakui atau menerima dan menerapkan
penemuan baru.proses discovery berubah menjadi invention biasnya dilakukan oleh
penciptanya.
2. Saluran komunikasi
Proses penyebaran iptek membutuhkan saluran komunikasi sebagai media atau
sarana penyebaranya. Komunikasi adalah pengalihan pesan-pesan dari sumber pesan
kepada penerima. Unsur saluran komunikasi terdiri atas komunikasi interpersonal dan
media massa.
a. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah interaksi dua arah yang melibatkan individu
yang mengetahui inovasi dengan individu yang belum mengetahui inovasi atau
sedang berusaha mencari informasi mengenai inovasi tersebut.
b. Media massa
Media massa adalah media yang digunakan oleh penemu inovasi untuk
disebarkan kepada masyarakat. Media massa terdiri atas televisi, radio, koran atau
majalah. Penyebarluasan inovasi dalam media massa disebut dengan model
hipodermik (hypodermic model).
Rogers dan shoemaker dalam hari purwanto (2010:182) mengembangkan
sebuah model berupa pengambilan tahapan atau proses pengambilan keputusan dalam
suatu inovasi. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
Menurut Rogers dan Shoemaker, unsur komunikasi dalam proses difusi kebudayaan
dapat digambarkan dalam bagan. Proses komunikasi SMRCE atau Sources (sumber),
Message (pesan), Channel (saluran komunikasi), Receiver (penerima), dan Effect
(akibat).
3. Sistem Sosial
Sistem sosial adalah sebuah populasi individu yang berbeda secara fungsional,
namun terikat dalam kerja sama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai
tujuan bersama. Anggota dari sistem sosial adalah perseorangan (individu), kelompok
informal, organisasi modern atau subsistem.
Menurut Rogers dan Shoemakers, da- lam suatu sistem sosial terdapat individu yang
memegang peranan penting dalam proses difusi yang disebut agen perubahan dan
pemuka pendapat (agent of change). Agen perubahan adalah orang yang ber- usaha
aktif menyebarkan inovasi ke dalam suatu sistem sosial. Agen perubahan adalah
orang yang tergabung dalam sebuah lembaga yang bertujuan untuk menyebarkan
sebuah inovasi dalam masyarakat. Misalnya, pada masyarakat pedesaan, agen
perubahan dilakukan oleh kesehatan, penyuluh pertanian, dan penyuluh lapangan
keluarga berencana (PLKB). Contoh, pemuka pendapat adalah anggota dari sistem
sosial yang relatif dapat memengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain untuk
bertindak dalam cara-cara tertentu.
Pemuka pendapat adalah orang yang sering dimintai pendapat dan nasihat mengenai
suatu perkara oleh anggota masyarakat lain. seperti kiai, tokoh masyarakat, atau
anggota masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi.
Seorang agen perubahan awalnya sering membantu klien menjadi sadar akan
kebutuhan untuk merubah sikap tingkah laku mereka. Dalam tujuan untuk memulai
proses
Penyuluhan keluarga berencana perubahan, agen perubahan mengusulkan alternatif
baru dari masalah yang terjadi, menguraikan dengan baik dan jelas pentingnya
masalah tersebut untuk diatasi, dan klien bahwa mereka mampu untuk menghadapi
masalah tersebut. Agen perubahan menilai kebutuhan klien sangat penting pada tahap
ini dan juga mencoba membantu klien untuk mendapat kebutuhan yang lebih baik.
Agen perubahan bertanggung jawab untuk menganalisis masalah para klien untuk
menentukan mengapa alternatif yang ada tidak cocok dengan kebutuhan mereka.
Dalam menuju kesimpulan analisis, agen perubahan harus melihat situasi dengan
empatik dari sudut pandang klien. Di sini perubahan akan mencoba untuk mengetahui
masalah apa yang agen dihadapi klien dan mencoba menemukan inovasi yang paling
tepat. Agen perubahan melihat masalah dengan kacamata klien, artinya kesimpulan
diagnosa harus berdasarkan analisa situasi dan psikologi klien, bukan berdasarkan
pandangan pribadi agen perubahan.
Agen perubahan mungkin secara efektif menstabilkan tingkah laku baru sampai
menguatkan pesan kepada klien yang telah mengadopsi. Bantuan ini diberikan ketika
seorang sedang berada pada tahap implementasi atau konfirmasi dalam proses
keputusan inovasi.
Tujuan akhir dari agen perubahan adalah untuk mengem- bangkan sikap
memperbaharui diri (self-renewing) dalam bagian dari klien. Ketika perubahan telah
terjadi pada klien dan dipandang telah stabil, maka seorang agen perubahan harus
dapat menarik dirinya untuk keluar dari urusan dengan mengembangkan kemampuan
klien untuk menjadi change agent bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain, change agent
berusaha untuk merubah sistem klien dari posisi mempercayai change agent menjadi
mempercayai dirinya sendiri atau seseorang dari kalangan mereka sendiri.
4. Waktu
Proses penyebaran iptek atau inovasi tidak berlangsung dalam waktu singkat.
Proses penyebaran iptek atau inovasi baru mem- butuhkan waktu dan bersifat relatif
dalam masyarakat setiap sistem sosial karena ada anggota masyarakat yang cepat
menerima dan ada anggota masyarakat yang sangat lambat dalam menerima sebuah
inovasi. Menurut Rogers dan Shoemaker kecepatan penerimaan inovasi dalam
masyarakat bergantung pada tingkat kebutuhan terhadap suatu inovasi baru. Oleh
karena itu, sebuah proses penyebaran inovasi yang dilakukan berdasarkan atas
keempat unsur di atas dapat digambarkan pada bagan berikut.
Menurut Katz, esensi setiap proses penyebaran inovasi meliputi berbagai hal, antara
lain
a. adanya inovasi:
b berlangsung dalam suatu kurun waktu;
c. melalui saluran-saluran komunikasi tertentu;
d. dalam sebuah sistem sosial.
Laswell menyatakan bahwa semua penelitian tentang kom nikasi meliputi who say
what, throught what channels (media) of communication, to whom (with) what...
results. (Apa yang disampaikan, melalui media komunikasi, dan apa dampak dari
komunikasi tersebut pada pihak lain).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa pewarisan iptek
sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.Pewarisan iptek dapat
mempermudah komunikasi,mempermudah pekerjaan manusia dan waktu yang
digunakan lebih efisien membantu meningkatkan dan memanfaatkan sumber energi
baru yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia daya alam yang ada di bumi
lebih mudah di kelola dengan optimal dan berkualitas.
3.2 Saran
Penulis menyarankan agar penyebaran iptek yang masuk ke masyarakat harus
di pertimbangkan kembali untuk di adopsi ke dalam ke hidupan. Selain itu dalam
penyebaran iptek kita sebagai bagian dari masyarakat harus lebih selektif dalam
memilih hal-hal yang akan di sebarluaskan. Dan kita sebagikanya lebih mempelajari
kembali apa itu iptek.
DAFTAR PUSTAKA
Siany Indira Lestyasari, Atik Catur Budiati 2016. Buku Siswa Antropologi 3
untuk Kelas XII SMA dan MA Kelompok Perminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan
Budaya. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari.