Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANTROPOLOGI

PROSES PEWARISAN IPTEK &


ELEMEN DALAM PROSES MODERNISASI DAN
PENGENALAN TEKNOLOGI

KELAS: XII BABUD 1

NAMA KELOMPOK :

1. Kadek Arini (10)


2. Kadek Natasya Putri Maharani (15)
3. Ni Luh Putu Eka Sutiarini (20)
4. Ni Putu Erniyanti (21)
5. Ni Putu Sudharsih (23)
6. Putu Angga Riani Parmi (26)
7. Putu Artani (27)

SMA NEGERI 2 BANJAR


TAHUN PELAJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan pikiran atau materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi yang membaca. Dan juga dapat dipraktekan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Banjar, 6 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………..........
DAFTAR ISI…………………………………………………............
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………….........1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………........1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………..........1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Proses Pewarisan Iptek................
…………………....................................................
2.2 Elemen dalam Proses Modernisasi dan Pengenalan
Teknologi…….......……………………..…………………..........

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………..............
3.2 Saran………………………………………………………............
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..........
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam masnyarakat unsur-unsur kebudayaan senantiasa berubah dan
berkembang maka ilmu pengetahuan dan teknologi(iptek) memiliki pengaruh yang
cukup besar dalam proses perubahan kebudayaan karena iptek sangat dibutuhkan
dalam kehidupan manusia. Sebuah ide atau teknologi baru yang di temukan akan
disebarluaskan kepada masyarakat untuk dimanfaatkan.
Iptek merupakan hasil pemikiran manusia yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dalam pewarisannya tidak di lakukan secara turun menurun.
Melainkan melalui proses perpindahan informasi dari pihak satu ke pihak lain. Proses
pewarisan iptek adalah proses pengenalan iptek sebagai suatu unsur yang dianggap
baru dalam suatu masyarakat. Dengan demikian pewarisan iptek lebih mengacu pada
proses interaksi. Dalan proses pengenalan iptek membutuhkan unsur-unsur atau
elemen agar diterima oleh masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana pewarisan iptek?
b. Apa saja unsur-unsur dalam penyebaran iptek dalam masyarakat?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui bagaimana pewarisan iptek
b. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur dalam penyebaran iptek dalam
masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Pewarisan Iptek

Dalam sebuah Masyarakat dimana unsur-unsur kebudayaan senantiasa berubah


dan berkembang maka ilmu pengetahuan dan teknologi(iptek)memiliki pengaruh yang
cukup besar dalam proses perubahan kebudayaan karena iptek sangat dibutuhkan
dalam kehidupan manusia.

Proses pewarisan iptek bukanlah sebuah proses yang berlangsung secara turun-
temurun antar generasi .Proses pewarisan iptek adalah proses perpindahannya
informasi dari satu pihak ke pihak lain hasil akhir dari proses pewarisan iptek
tersebut adalah penerimaan,penolakan,atau resintensi Masyarakat terhadap sesuatu
yang baru.Dalam studi antropologi istilah proses pewarisan iptek memiliki beragam
arti.

Pewarisan yang dimaksud bukanlah proses pewarisan iptek secaara turun-temurun


atau melalui Pendidikan formal,akan tetapi mengacu pada proses interaksi
individu.Dalam bab ini kata pewarisan akan lebih mengacu pada kata difusi atau
penyebaran. Proses pewarisan iptek adalah proses pengenalan iptek sebagai suatu
unsur yang dianggap baru dalam suatu Masyarakat.

1. Pewarisan IPTEK di masyarakat tradisional

Proses pewarisan IPTEK cenderung tertutup dan hanya dilakukan melalui jalur
keluarga atau keturunan. Penyebarluasan yang terbatas menyebabkan ilmu
pengetahuan dan teknologi hanya dikuasai oleh kalangan tertentu saja secara turun-
temurun. Sebagai contoh, ilmu pengobatan yang dikuasai seseorang kemudian
diwariskan kepada anak-anaknya. Dengan demikian, ilmu pengobatan tersebut hanya
diketahui oleh keluarga yang bersangkutan.

2. Pewarisan IPTEK di masyarakat modern

Proses pewarisan IPTEK cenderung terbuka dan dilakukan melalui jalur pendidikan,
baik secara formal maupun non-formal. Hal ini menyebabkan penyebarluasan ilmu
pengetahuan dan teknologi jadi lebih cepat. Tak hanya itu, jangkauannya pun jadi
lebih luas karena semua orang memiliki peluang yang sama untuk menguasai IPTEK.
Contoh pewarisan IPTEK di masyarakat modern adalah dengan dibangunnya sekolah,
kursus, atau munculnya lembaga-lembaga penelitian seperti LIPI dan LAPAN.
Sarana Pewarisan IPTEK

Proses pewarisan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa dilakukan dengan baik
jika didukung dengan sarana yang memadai. Berikut macam-macam sarana pewarisan
IPTEK:

1. Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama yang berperan besar dalam perkembangan


individu. Dari keluargalah seseorang mendapatkan banyak ilmu yang berguna untuk
kehidupannya. Contoh proses pewarisan yang dilakukan dalam lingkup keluarga
adalah saat orang tua mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik sejak anaknya masih
kecil. Bila orang tua memiliki ilmu atau keahlian tertentu, ia juga akan mengajarkan
atau mewariskannya kepada sang anak.

1. Masyarakat

Setelah keluarga, setiap individu akan bersosialisasi dalam kelompok masyarakat


di sekitarnya. Di sinilah seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas
dari sebelumnya. Salah satu yang akan dipelajari adalah adanya aturan atau norma-
norma tertentu yang harus dipatuhi dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh lain
dari peran masyarakat sebagai sarana pewarisan IPTEK adalah terbentuknya
lembaga-lembaga pendidikan non-formal seperti kursus.

2. Sekolah

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sekaligus sarana pewarisan IPTEK di


dalam masyarakat modern. Dengan bersekolah, seseorang bisa mempelajari ilmu-ilmu
formal seperti matematika atau sains. Tidak hanya itu, sekolah juga akan mengajarkan
hal-hal lain yang berkaitan dengan hubungan sosial, kemandirian, persiapan diri untuk
terjun ke masyarakat, dan masih banyak lagi.

3. Media Massa

Media massa, baik cetak maupun elektronik, berpengaruh besar dalam proses
penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh, media elektronik
yang didukung dengan internet akan membuat seseorang begitu mudah mengakses
beragam informasi. Hal ini membuat media massa menjadi salah satu sarana yang
sangat baik dalam pewarisan IPTEK. Selain informasi yang sangat lengkap,
jangkauannya juga sangat luas karena bisa diakses oleh siapa saja. Selain itu, sarana
ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal bila dibandingkan dengan sekolah
formal maupun non-formal.
2.2 ELEMEN DALAM PROSES MODERNISASI DAN
PENGENALAN TEKNOLOGI

Proses penyebaran (difusi) ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Masyarakat


membutuhkan beberapa elemen penting yang saling berkaitan satu sama lain.Unsur-
unsur penyebaran iptek dalam Masyarakat antara lain sebagai berikut:

1. Inovasi
Inovasi adalah gagasan, ide, tindakan , atau benda yang dianggap baru oleh
seseorang. Berbagai ide atau benda yang dihasilkan dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah bentuk riil dari proses inovasi . misalnya ,
teknologi suntik dalam bidang kesehatan teknologi vasektomi dan tubektomi dalam
bidang kontrasepsi keluarga berencana , dan teknologi intensifikasi pertanian.
Pada dasarnya , penemuan baru atau inovasi dapat berupa hal-hal sebagai
berikut.
a. Discover
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa peralatan baru
maupun gagasan baru yang diciptakan oleh seseorang atau rangkaian individu dari
masyarakat yang bersangkutan.
b. Invention
Invention terjadi setelah masyarakat mengakui atau menerima dan menerapkan
penemuan baru.proses discovery berubah menjadi invention biasnya dilakukan oleh
penciptanya.

2. Saluran komunikasi
Proses penyebaran iptek membutuhkan saluran komunikasi sebagai media atau
sarana penyebaranya. Komunikasi adalah pengalihan pesan-pesan dari sumber pesan
kepada penerima. Unsur saluran komunikasi terdiri atas komunikasi interpersonal dan
media massa.
a. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah interaksi dua arah yang melibatkan individu
yang mengetahui inovasi dengan individu yang belum mengetahui inovasi atau
sedang berusaha mencari informasi mengenai inovasi tersebut.
b. Media massa
Media massa adalah media yang digunakan oleh penemu inovasi untuk
disebarkan kepada masyarakat. Media massa terdiri atas televisi, radio, koran atau
majalah. Penyebarluasan inovasi dalam media massa disebut dengan model
hipodermik (hypodermic model).
Rogers dan shoemaker dalam hari purwanto (2010:182) mengembangkan
sebuah model berupa pengambilan tahapan atau proses pengambilan keputusan dalam
suatu inovasi. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Tahap pengenalan, yaitu tahapan ketika seseorang mulai mengetahui dan


memperoleh beberapa pengertian mengenai suatu inovasi.
2) Tahap persuasi, yaitu saat pembentukan sikap seseorang berkenaan dengan suatu
inovasi yang diperkenalkan.
3) Tahap keputusan, yaitu tatkala seseorang terlibat dalam berbagai aktivitas yang
nantinya akan terlibat dalam berbagai aktivitas yang nantinya akan menentukan
apakah ia akan menerima atau menolak suatu inovasi.
4) Tahap konfirmasi, yaitu tahapan ketika seseorang yang terlibat dalam suatu inovasi
berusaha mencari penguat atas keputusan inovasi yang diambilnya.

Menurut Rogers dan Shoemaker, unsur komunikasi dalam proses difusi kebudayaan
dapat digambarkan dalam bagan. Proses komunikasi SMRCE atau Sources (sumber),
Message (pesan), Channel (saluran komunikasi), Receiver (penerima), dan Effect
(akibat).

3. Sistem Sosial
Sistem sosial adalah sebuah populasi individu yang berbeda secara fungsional,
namun terikat dalam kerja sama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai
tujuan bersama. Anggota dari sistem sosial adalah perseorangan (individu), kelompok
informal, organisasi modern atau subsistem.

Menurut Rogers dan Shoemakers, da- lam suatu sistem sosial terdapat individu yang
memegang peranan penting dalam proses difusi yang disebut agen perubahan dan
pemuka pendapat (agent of change). Agen perubahan adalah orang yang ber- usaha
aktif menyebarkan inovasi ke dalam suatu sistem sosial. Agen perubahan adalah
orang yang tergabung dalam sebuah lembaga yang bertujuan untuk menyebarkan
sebuah inovasi dalam masyarakat. Misalnya, pada masyarakat pedesaan, agen
perubahan dilakukan oleh kesehatan, penyuluh pertanian, dan penyuluh lapangan
keluarga berencana (PLKB). Contoh, pemuka pendapat adalah anggota dari sistem
sosial yang relatif dapat memengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain untuk
bertindak dalam cara-cara tertentu.

Pemuka pendapat adalah orang yang sering dimintai pendapat dan nasihat mengenai
suatu perkara oleh anggota masyarakat lain. seperti kiai, tokoh masyarakat, atau
anggota masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam melaksanakan tugasnya agen perubahan mempunyai peran-peran. Menurut


Rogers, M. Everrets (1983:112), ada tujuh peran agen perubahan yang dapat diiden-
tifikasi dalam proses mengenalkan sebuah inovasi kepada suatu sistem klien sebagai
berikut.

a. Membangkitkan Kebutuhan untuk Berubah

Seorang agen perubahan awalnya sering membantu klien menjadi sadar akan
kebutuhan untuk merubah sikap tingkah laku mereka. Dalam tujuan untuk memulai
proses
Penyuluhan keluarga berencana perubahan, agen perubahan mengusulkan alternatif
baru dari masalah yang terjadi, menguraikan dengan baik dan jelas pentingnya
masalah tersebut untuk diatasi, dan klien bahwa mereka mampu untuk menghadapi
masalah tersebut. Agen perubahan menilai kebutuhan klien sangat penting pada tahap
ini dan juga mencoba membantu klien untuk mendapat kebutuhan yang lebih baik.

b. Memantapkan Hubungan Pertukaran Informasi

Ketika kebutuhan akan perubahan dibuat/diciptakan, se- orang agen perubahan


harus mengembangkan hubungan dengan kliennya. Agen perubahan dapat
meningkatkan hubungan dengan klien dengan sikap dapat dipercaya (credible),
kompeten, dan terpercaya (trustworthy) dan juga empati terhadap kebutuhan dan
masalah klien. Klien harus menerima agen perubahan sebelum mereka akan
menerima inovasi yang dipromosikannya. Inovasi dinilai pada dasar bagaimana agen
perubahan itu dirasakan oleh klien.

c. Mendiagnosa Masalah yang Dihadapi

Agen perubahan bertanggung jawab untuk menganalisis masalah para klien untuk
menentukan mengapa alternatif yang ada tidak cocok dengan kebutuhan mereka.
Dalam menuju kesimpulan analisis, agen perubahan harus melihat situasi dengan
empatik dari sudut pandang klien. Di sini perubahan akan mencoba untuk mengetahui
masalah apa yang agen dihadapi klien dan mencoba menemukan inovasi yang paling
tepat. Agen perubahan melihat masalah dengan kacamata klien, artinya kesimpulan
diagnosa harus berdasarkan analisa situasi dan psikologi klien, bukan berdasarkan
pandangan pribadi agen perubahan.

d. Membangkitkan Kemauan Klien untuk Berubah

Setelah agen perubahan mengeksplorasi/menyelidiki bermacam-macam kesempatan


dari tindakan yang dapat mengantarkan klien mencapai tujuan mereka, agen
perubahan mencari cara agar mereka tertarik dengan inovasi. Namun, cara yang
digunakan harus tetap berorientasi pada klien, artinya berpusat pada kebutuhan klien
jangan terlalu menonjolkan inovasi (tersirat).

e. Mewujudkan Kemauan dalam Perbuatan

Agen perubahan mencoba untuk mempengaruhi sikap klien dalam menyesuaikan


saran/rekomendasi berdasarkan kebutuhan para klien. Jaringan interpersonal
mempengaruhi dari pengamatan dekat yang penting pada tahap persuasi dan
keputusan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Agen perubahan dapat
secara efektif menstabilkan perilaku baru di kalangan sistem klien melalui penguatan
pesan kepada klien yang sudah mengadopsi. Komunikasi interpersonal akan lebih
efektif kalau dilakukan antar teman yang dekat dan bermanfaat kalau dimanfaatkan
pada tahap persuasi dan tahap sangat keputusan inovasi. Oleh kerena itu, dalam hal
tindakan agen perubahan yang paling tepat menggunakan pengaruh secara tidak
langsung, yaitu dapat menggunakan pemuka masyarakat agar mengaktifkan kegiatan
kelompok lain.

f. Menjaga Kestabilan Penerimaan Inovasi

Agen perubahan mungkin secara efektif menstabilkan tingkah laku baru sampai
menguatkan pesan kepada klien yang telah mengadopsi. Bantuan ini diberikan ketika
seorang sedang berada pada tahap implementasi atau konfirmasi dalam proses
keputusan inovasi.

g. Mengakhiri Hubungan Ketergantungan

Tujuan akhir dari agen perubahan adalah untuk mengem- bangkan sikap
memperbaharui diri (self-renewing) dalam bagian dari klien. Ketika perubahan telah
terjadi pada klien dan dipandang telah stabil, maka seorang agen perubahan harus
dapat menarik dirinya untuk keluar dari urusan dengan mengembangkan kemampuan
klien untuk menjadi change agent bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain, change agent
berusaha untuk merubah sistem klien dari posisi mempercayai change agent menjadi
mempercayai dirinya sendiri atau seseorang dari kalangan mereka sendiri.

4. Waktu

Proses penyebaran iptek atau inovasi tidak berlangsung dalam waktu singkat.
Proses penyebaran iptek atau inovasi baru mem- butuhkan waktu dan bersifat relatif
dalam masyarakat setiap sistem sosial karena ada anggota masyarakat yang cepat
menerima dan ada anggota masyarakat yang sangat lambat dalam menerima sebuah
inovasi. Menurut Rogers dan Shoemaker kecepatan penerimaan inovasi dalam
masyarakat bergantung pada tingkat kebutuhan terhadap suatu inovasi baru. Oleh
karena itu, sebuah proses penyebaran inovasi yang dilakukan berdasarkan atas
keempat unsur di atas dapat digambarkan pada bagan berikut.
Menurut Katz, esensi setiap proses penyebaran inovasi meliputi berbagai hal, antara
lain
a. adanya inovasi:
b berlangsung dalam suatu kurun waktu;
c. melalui saluran-saluran komunikasi tertentu;
d. dalam sebuah sistem sosial.
Laswell menyatakan bahwa semua penelitian tentang kom nikasi meliputi who say
what, throught what channels (media) of communication, to whom (with) what...
results. (Apa yang disampaikan, melalui media komunikasi, dan apa dampak dari
komunikasi tersebut pada pihak lain).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa pewarisan iptek
sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.Pewarisan iptek dapat
mempermudah komunikasi,mempermudah pekerjaan manusia dan waktu yang
digunakan lebih efisien membantu meningkatkan dan memanfaatkan sumber energi
baru yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia daya alam yang ada di bumi
lebih mudah di kelola dengan optimal dan berkualitas.

3.2 Saran
Penulis menyarankan agar penyebaran iptek yang masuk ke masyarakat harus
di pertimbangkan kembali untuk di adopsi ke dalam ke hidupan. Selain itu dalam
penyebaran iptek kita sebagai bagian dari masyarakat harus lebih selektif dalam
memilih hal-hal yang akan di sebarluaskan. Dan kita sebagikanya lebih mempelajari
kembali apa itu iptek.
DAFTAR PUSTAKA

Siany Indira Lestyasari, Atik Catur Budiati 2016. Buku Siswa Antropologi 3
untuk Kelas XII SMA dan MA Kelompok Perminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan
Budaya. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari.

Anda mungkin juga menyukai