Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 1

EP
BAB VIII
PERKEMBANGAN IPTEK DAN ETIKA DALAM
PENGAPLIKASIANNYA

Disusun Oleh:
NPM Nama
1811021018 Marcelina Anggreani
1811021050 Ronaldo Darmawan Putra
1811021016 Alfath Farrel Mavinto H.
1811021010 Ghania Atiqasani

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mengenai perkembangan IPTEK dan etika dalam
perkembangannya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya dan kami bertanggung jawab penuh atas
makalah ini. Maka dari itu dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta
kesediaan pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun
mengenai penulisan makalah kami ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Irma Febriana MK,
S.E., M.Si dan Bapak Dr. Heru Wahyudi selaku dosen mata kuliah etika dan
kearifan lokal dan semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah
ini hingga akhir.

Bandar Lampung, 11 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................3

2.1 Perkembangan Iptek .......................................................................3

2.2. Etika Dalam Perkembangan Iptek .........................................................10

BAB III. PENUTUP .................................................................................18

3.1. Kesimpulan...................................................................................18

3.2. Saran ..........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA. ..............................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan terus menrus berkembang, tidak
bisa dipungkiri bahwa kedua aspek tersebut merupakah hal pokok yang
sangat dibutuhkan pada masa kini. Perkembangannya juga begitu pesat
sehingga berbagai dampak dapat kita rasakan, baik dampak positif maupun
dampak negatif. Jika perkembangan IPTEK tidak dapat diimbangi dengan
etika dalam penggunaannya, maka dampak negatif yang dirasakan akan
lebih dominan. Beberapa dampak positif dapat kita lihat saat ini, pekerjaan
sehari-hari menjadi lebih mudah dan aktivitas dapat dijalankan secara
efektif dan efisien sehingga tingkat produktivitas masyarakat semakin
tinggi namun di sisi lain, dampak negatif juga terlihat jelas—misalnya,
penyalahgunaan ilmu pengetahuan dalam teknologi seperti penipuan secara
online yang masih kerap mendominasi saat ini.
Maka dari itulah, perlu adanya edukasi dalam penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi—dan pengetahuan tentang tata cara prilaku atau
etika merupakan salah satu aspek penting yang perlu di terapkan dalam
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Etika sendiri membantu
menjaga prilaku kita dalam penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang terus menerus berkembang.

1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apa itu perkembangan IPTEK?
1.2.2. Apa pengaruh dari perkembangan IPTEK?
1.2.3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan
IPTEK?
1.2.4. Bagaimana bersikap dalam perkembangan IPTEK?
1.2.5. Apa itu Etika dalam Perkembangan IPTEK?
1.2.6. Apa saja jenis-jenis dan macam-macam etika?

1
1.2.7. Apa dampak yang ditimbulkan saat menghadapi
perkembangan IPTEK tanpa diimbangi etika?

1.3.Tujuan Penulisan
1.3.1. Mendefinisikan apa itu perkembangan IPTEK.
1.3.2. Menjelaskan pengaruh dari perkembangan IPTEK.
1.3.3. Menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan IPTEK.
1.3.4. Mengetahui sikap apa sajakah yang harus dimiliki
dalam perkembangan IPTEK
1.3.5. Mengenal apa makna etika dalam pekermbangan
IPTEK.
1.3.6. Menjelaskan jenis dan macam-macam etika
1.3.7. Menjabarkan beberapa damak bagi pengguna ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diimbangi
dengan etika.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan IPTEK

Iptek adalah ilmu pengetahuan dan teknologi dimana ilmu pengetahuan


dan teknologi memilki arti tersendiri. Ilmu dipandang sebagai produk, proses dan
paradigma etika. Ilmu diperoleh melalui kegiatan ilmiah sedangkan pengetahuan
didapatkan dengan proses pemahaman diluar metode ilmiah. Jika ilmu
pengetahuan rumus dan teori, teknologi merupakan praktek terapan darirumus dan
teori ilmu pengetahuan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa
dihindari dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ eksitensi kemampuan


diri manusia, telah menjadi kekuatan otonom yang justru membelenggu prilaku
dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar karena
ditopang oleh sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam kecepatan yang semakin
tinggi teknologi telah menjadi pengaruh bagi kehidupan manusia. Masyarakat
yang kurang kemampuan teknologinya cendrung tegantung dan hanya mampu
bereaksi terhadap dampak oleh kecanggihan teknologi.

Teknologi berasal dari bahasa yunani yaitu tekne yang berati pekerjaan,
dan logos berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan dari
berbagai cabang Industri. Menurut Prayitni dalam Ilyas (2001) teknologi adalah
seluru perangkat ide, metode,teknik benda-benda material yang digunakan dalam
waktu dan tempat tertentu mampu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut
Mardianto (1993) teknologi adalah suatu prilaku produk informasi dan praktek-
praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau
diterapkan oleh masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong
terjadinya perubahan Individu atau seluruh warga masyarakat. Ilmu pengetahuan
dan teknologi saling mempunyai hubungan, jika tida ada ilmu pengetahuan maka
teknologi tidak ada.

3
2.1.1 Hakikat IPTEK

Manusia sejak lahir diberikan kemampuan untuk memahami lingkungan


melalui panca indera sehingga manusia mendapatkan pengetauan berbagai hal di
lingkungan sekitar.Pengetahuan-pengetahuan yang masih acak disusun oleh
manusia melalui akal fikirannya, dalam upaya yang menghasillkan sesuatu yang
bermakna menjadi seperangkat pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dengan kaidah-kaidah tertentu.Pengetahuan-pengetahuan yang sudah tersusun
dinamakan ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan yang telah dimiliki sepantasnya disebarkan agar dapat


diperiksa dan dikontrol bersama.Ilmu pengetahuan selalu terus berkembang
sejalan dengan perkembangan masyarakatnya.Dari perkembangan masyarakat
dapat dibedakan dua golongan ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan murni
dan ilmu pengetahuan terapan.

Ilmu pengetahuan murni adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk


membentuk dan mengembangkan ilmu secara abstrak dalam rangka mempertinggi
mutunya.Sedangkan ilmu pengetahuan terapan adalah ilmu pengetahuan yang
bertujuan untuk menggunakan sekaligus menerapkan ilmu pengetahuan tersebut
di masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Ilmu
pengetahuan terapan ini lebih dikenal masyarakat dengan nama teknologi.

Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia dari bahasa
Yunani.Techne artinya seni kerajianan kemudian lahir kata technicoas yang
artinya seseorang yang memilki ketrampilan tertentu.Dan ketrampilan seseorang
kemudian berkembang menjadi semakin tetap dengan menunjukkan suatu pola,
langkah dan metode tertentu yang pasti sehingga menjadi ketrampilan-
ketrampilan berpola.Sehingga teknologi adalah penerapan ilmu pengetahauan
untuk tujuan praktis.Dengan teknologi kita dapat menggunakan keseluruhan
sarana produk dari hasil teknologi yang berupa barang-barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.Ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) merupakan satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan, karena

4
sama-sama berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Ilmu
pengetahuan digunakan untuk mengetahui apa, sedangkan teknologi digunakan
mengetahui bagaimana.

2.1.2 Perkembangan IPTEK secara Global

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat sudah


menjadi reaita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakat yang tidak
dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan masa
depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan
iptek, terutama teknologi informasi seperti internet sangat menunjang setiap orang
mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun ilegal daerah
menghalalkan semua cara untuk memperoleh keuntungan secara “potong
kompas”. Dampak buruk dari perkembangan “Dunia Maya” tidak dapat
dihindarkan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini dan masa depan.

Kemajuan teknologi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis


yang revolusioner yang dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis
berkomunikasi dan memperoleh informasi secara lebih mudah.Berkembangnya
teknologi informasi menimbulkan sisi
rawan yang gelap sampai tahap
mencemaskan dengan kekhawatiran
pada perkembangan tindak pidana di
bidang teknologi informasi yang
berhubungan dengan “cybercrime”
atau kejahatan mayantara. Kejahatan
Sumber : kataubay.wordpress.com
mayantara seharusnya mendapat
perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi di
masa depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu kejahatan luar biasa bahkan
sebagai kajahatan serius dan kejahatan antar negara yang mengancam kehidupan
warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana kejahatan ini
adalah sisi paling buruk dalam kehidupan modern dari masyarakat informasi
akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatknya peristiwa kejahatan
komputer, pornografi, terosisme digital, perang informasi sampah, bias informasi,

5
dan hacker. Peristiwa kejahatan mayantara pernah menimpa situs Mabes TNI,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Mabes Polri dan Departemen Luar
Negeri Republik Indonesia merupakan sisi gelap kejahatan teknologi informasi
yang memanfaatkan internet. Di Amerika Serikat terjadi hacker yang
menyerangsitus Microsoft, NASA dan Pentagon untuk dikacaukan sistem
informasi dan dan data. Salah satu sisi yang paling buruk adalah kemajuan
teknologi informasi yang merugikan pihak lain dalam tatanan globalisasi ekonomi
yang tidak dapat dihindarkan dan disembunyikan dari kemajuan teknologi dan
bahkan sudah diramalkan oleh John Naisbitt dan Patrica Aburdene bakal ada
perubahan dunia menjadi perkampungan global dengan pola satu sistem
perekonomian yaitu sistem ekonomi kapitalis. Sistem ini menyebabkan orang
menghalalkan segala cara, terutama pada saat berlakunya pasar bebas untuk
mencapai tujuannya dengan menggunakan teknologi canggih. Pada International
Information Industry Congress (IIC) 2000 Millenium di Quebec, Kanada, tanggal
19 September 2000 merumuskan perlunya kewaspadaan terhadap perkembangan
cybercrimes yang dapat merusak sistem dan data vital teknologi perusahaan dalam
kegiatan masyarakat industri. Panitia
Kerja Perlindungan Data Dewan Eropa
menyatakan pula bahwa cybercrime
adalah bagian sisi paling buruk dari
masyarakat informasi yang perlu
ditanggulangi dalam waktu singkat.
Konferensi Cybercrime International di

Sumber : kataubay.wordpress.com London, Februari 2001 menyatakan


dengan tegas bahwa cybercrime adalah
salah satu aktivitas kriminal yang paling cepat tumbuh dan berkembang di planet
bumi ini. Di Amerika Serikat menunjukkan sekitar 90% perusahaan corporates
berskala besar mengaku telah mendeteksi adanya pelanggaran keamanan terhadap
sistem komputerisasi yang mereka gunakan dalam kegiatan industri.

6
2.1.3 Perkembangan IPTEK di Indonesia

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal


jauh dan sangat memprihantinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika
Serikat, Jepang dan Cina. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yaitu:

a) Masih terbatasnya orang Indonesia yang mendapat pendidikan


barat terutama pendidikan tinggi.
b) Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta
yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi.
c) Tidak adanya inovasi teknologi dalam masyarakat Indonesia, ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia mulai berkembang yang
ditandai dengan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat
penelitian, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Badan Pengkaji
dan Penerapan Teknologi.

2.1.4 Peranan IPTEK terhadap Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya

1. Pengaruh Globalisasi terhadap Berbagai Bidang

Globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa.


Pengaruh globalisasi dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti
ekonomi, sosial budaya, serta bidang lain yang mempengaruhi nilai
nasionalisme bangsa. Secara umum globalisasi dikatakan suatu proses
tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Menurut Edison A. Jamli globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses
dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama
dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Sehingga proses globalisasi dapat disebut proses yang akan berdampak
melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.

7
2. Dampak Positif dan Negatif dari Perkembangan Teknologi di Berbagai
Bidang
a) Bidang informasi dan komunikasi

Dalam bidang informasi dan komunikasi terjadi kemajuan yang


sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya:

 Dapat lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang


akurat dan terbaru di bumi bagian maupun melalui internet.
 Dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang
sangat jauh hanya dengan melalui handphone.

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata


kemajuan-kemajuan teknologi dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang
negatif, antara lain:

 Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan terosis


(Kompas)
 Penggunaan informasi tertentu dan situs yang terdapat di
internert yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk
tujuan tertentu.

b) Bidang Ekonomi dan Industri

Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari


kemajuan teknologi dapat dirasakan manfaat positifnya, antara lain:

 Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi


 Terjadinya industrialisasi
 Produktifitas dunia industri semakin meningkat

c) Bidang Sosial dan Budaya


 Meningkatnya rasa percaya diri bagi kemajuan ekonomi di
negara-negara Asia yang melahirkan fenomena menarik.

8
 Tekanan, kompetisi yang tajam sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang displin , tekun
dan pekerja keras.

Meskipun kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada


aspek budaya:

 Kemorosatan moral dikalangan masyarakat


 Kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.

d) Bidang Pendidikan
 Munculnya media masa, khususnya media
elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan.
 Munculnya metode-metode pembelajaran yang
baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran.\

e) Bidang Politik
 Cenderung tumbuh berkembangnya regionalisme
 Melahirkan kekuatan ekonomi baru

2.1.5 Dampak-dampak yang Dihasilkan oleh Kemajuan Teknologi

1. Dampak Positif
Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar
berpendapat bahwa semakin besar porsi wanita yang
memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia
pemerintah dan dalam dunia bisnis.
Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di
negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik.
Tekanan, melahirkan generasi yang disiplin.

9
Memberikan berbagi kemudahan. Perkembangan IPTEK
dapat membantu manusia dalam beraktifitas dalam hal
berhubungan dengan perindustrian dan telekomunikasi.
Mempermudah meluasnya berbagai informasi.
Bertambahnya pengetahuan dan wawasan.
2. Dampak Negatif
Mempengaruhi pola pikir
Hilangnya budaya Tradisional
Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Kemerosotan moral
Kenakalan remaja

2.2. Etika dalam Perkembangan IPTEK

Perkembangan IPTEK, merupakan salah satu hal yang tidak asing bagi
masyarakat milenial saat inimeskipun perkembangan itu sendiri memiliki berbagai
dampak baik negatif maupun positif. Tidak bisa dapat dipungkiri bahwa setiap
aktivitas saat ini memerlukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga
memaksa setiap individu harus terus mengikuti perkembangan tanpa
menghilangkan budaya asli masyarakat itu sendiri.Di Indonesia sebagai negara
berkembang yang masih belum memiliki kemampuan yang cukup di bidang
IPTEK yang menglobal.Menurut Tumanggor yang tersisa di Indonesia saat ini
hanyalah budaya.Dengan keanekaragaman budaya inilah dapat diharapkan
timbulnya pengembangan industri kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif dapat
memadukan unsur ide, seni dan teknologi dan ini perlu dukungan dari berbagai
sector dalam pengembangan ide-ide kreatif dari anak bangsa indonesia.

Herimanto dalam bukunya menyatakan bahwa Indonesia memiliki


masalah dalam pemanfaatan dan kemampuan Iptek yang dijabarkan dalam 8
bidang seebagai berikut :

10
1. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan
global.
2. Rendahnya kontribusi Iptek nasional dalam sector industri.
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani
interaksi antara kapasitas penyedia IPTEK dengan kebutuhan pengguna.
4. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumberdaya Iptek, yang tercermin dari rendahnya
kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek
6. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat.
7. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi
lingkungan hidup.
8. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menangulangi
bencana alam.

Lantas bagaimana etika yang baik dalam menghadapi perkembangan ini?


Sebelum membahas lebih dalam, tidak ada salahnya jika kita mencari tahu
terlebih dahulu apa itu etika.

2.2.1. Definisi Etika

Etika berasal dari kata Yunani Kuno yaitu "ethikos" yang berarti "timbul
dari kebiasaan". Etika adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang
utama filsafatyang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral (Wikipedia, 2018). Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab, beberapa
ahli seperti James J. Spillane SJ, W.J.S. Poerwadarminto, Ahmad Amin, Soegarda
Poerbakatwaja, A. Mustafa, Drs. Sidi Gajabla, Bertens, dan beberapa ahli lainnya
memiliki pengertian etika tersendiri.

11
“Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia
dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih
mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk
menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang
lain.” (James J. Spillane SJ).

“Etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau dasar-dasar moral


dan akhlak.” (W.J.S. Poerwadarminto).

“Etika sebagai ilmu yang menyelidiki terhadap perilaku mana yang baik dan
yang buruk dan juga dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa
yang telah diketahui oleh akal pikiran.” (Ahmad Amin).

Meskipun terdapat perbedaan diantara setiap pengertian etika namun itu


semua memiliki dasar yang sama, etika memiliki keterkaitan dengan moral dan
prilaku sehari-hari.Etika memberi manusia orientasi bagaimana menjalani kehipan
melalui rangkaian tindakan sehari–hari, etika dapat diterapkan dalam segala aspek
atau segi kehidupan. Etika merupakan budi, yang merupakan kualitas non-fisik,
yang membatasi tingkah laku seseorang untuk senantiasa mematuhi atau
mengikuti norma atau moral yang sedang berlaku. Artinya, budi akan mencegah
seseorang akan hertindak destruktif, baik terhadap lingkungan sosialnya maupun
dirinya sendiri (Gani 1984:31).

Etika merupakan dasar pijakan perilaku seseorang. Menurut Mulyono


Gandadiputra (Sorjani dan Bahrin Smad, 1983 : 42-46) pandangan, sikap, dan
perbuatan seseorang dalam hubungan dengan orang lain, Iingkungan dan dirinya
sendiri dipengaruhi oleh 'konsep diri'. Beberapa petunjuk (indikator) tentang
konsep diri seseorang antara lain adalah perbedaan dalam hal:

12
a) Keterbukaan terhadap orang lain;
b) Kelancaran dalam penyesuaian diri terhadap Iingkungan baru dan situasi
baru;
c) Pengaruh sikap orang tuanya, yang pada masa anak-anak menjadi contoh
ideal baginya, akan tetapi lambat laun dapat berubah, yaitu
berpindahkepada orang lain yang lebih dikaguminya;
d) Keefektifan bergaul dengan orang asing/baru.

2.2.2. Macam–macam Etika

Terdapat 2 (dua) macam etika :

1. Etika Deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional
tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang
dalam hidupnya sebagai suatu yang bernilai. Etika Deskriptif berbicara mengenai
fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu
fakta yang terkait dengan realiatas yang membudaya serta dikaitkan dengan
kondisi tertentu yang memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis. Etika
Deskriptif juga merupakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
perilaku atau sikap yang mau diambil.

2. Etika Normatif Adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan


perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang
seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup
ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma- norma yang dapat menuntun agar
manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal – hal yang buruk, sesuai
dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

13
2.2.3. Jenis-jenis Etika

Etika dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Etika Filosofis, secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal
dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu,
etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.

2. Etika Teologis, Etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang


bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis.

2.2.4. Etika IPTEK

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menjadi hal pokok dalam


aktivitasmanusia, mayoritas besar aktivitas memiliki korelasi kuat dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dalam penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
perlu adanya kesadaran beretika. Mengapa demikian? Karena jika kita terus
mengikuti perkembangan namun tidak diimbangi dengan etika yang baik,
berkemungkinan besar bahwa dalam penggunaannya kita bersikap kurang bijak
sehingga menimbulkan dampak negatif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap orang lain.
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa etika sendiri
merupakan tingkah laku atau akhlak dalam bermasyarakat. Tanpa kesadaran etika,
kita dapat terjerumus kedalam pergaulan buruk etika sendiri dapat menjadi alat
pembatas pergaulan dan sebagai batasan mana yang baik mana yang buruk.
Jacob lebih menyatakan bahwa dampak tersebut disebabkan oleh
perkembangan yang makin kompleks dalam segala bidang kehidupan masyarakat,
yang menyangkut perkara-perkara (Jacob, 1988: 40-42):

1. Birokrasi dan teknokrasi. Pengelolaan teknologi yang berkembang amat


pesat membutuhkan birokrasi yang besar dan makin terpusat. Spesialisasi dan
fragmentasi ilmu pengetahuan menyebabkan tidak semua orang tahu secara
mendalam tentang suatu masalah, sehingga ada suatu masalah, sehingga ada
ketergantungan antara teknokrat (ahli IPTEK) dengan para pengambil

14
kepultusan (birokrat). Para teknokrat memberi petunjuk kepada para birokrat,
selanjutnyalah birokratlah yang harus mempertanggung jawabkan keputusan
yang diambil. Namun ada. kalanya keputusan yang telah diambil tidak
selamanya benar, karena sebetulnya mereka tidak menguasai persoalannya
secara keseluruhan.

2. Eksploitasi alam memuncak. Karena bidang-bidang kegiatan manusia


modern menunjukkan kecendenmgan makin beragam dan meningkat,
kebutuhan akan sumber daya alam makin meningkat pula. Peralatan untuk
eksploitasi dan pengolahan hasil makin berkembang, sehingga dunia mesin
telah menggantikan tenaga manusia dalam ruang, pekerjaan, dan hiburan. la
menuntut pula cara kerja yang berbeda dari pada yang sesuai dengan manusia.

3. Militerisasi kehidupan. Bagian terbesar dari anggaran i1mu pengetahuan


jatuh ke sektor militer. Setengah dari ahli ilmu pengetahuan dan teknologi di
dunia bekerja dalam bidang militer, sehingga menurut cara kerja yang sesuai
militer.

4. Eksperimentasi. Metode eksperimen telah membawa ilmu pengetahuan


berkembang dengan kecepatan yang seolah sebagai lompatan. Maka untuk
pemngembangan lebih lanjut memaksa ilmu pengetahuan untuk membuka
jalur-jalur baru, misal hewan percobaan, embrio, janin, bayi, narapidana,
tawiman, pendudllk asing, pulau atau daerah terpencil, angkasa dan antariksa.

5. Emansipasi dari ruang dan waktu. IPTEK telah membawa manusia berhasil
membebaskan dirinya dari ruang, tetapi belum berhasil membebaskan dirinya
dari waktu.

6. Komersialisasi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa aspek komersial telah


merasuk ke dalam empat darma IPTEK, yakni penelitian, pengajaran,
penerapan, dan pengawetan (konservasi). Komersialisasi menyebabkan
berbagai hak bersinggllng pada berbagai peringkat. Yang paling besar ialah

15
perbedaan kaya-miskin, sehingga informasi ilmiah yang diterima oleh
masyarakat semakin tidak merata. Bakat dan kepribadian manusia harus
disesuaikan dengan pasar dan harga.

Dari keenam perkara tersebut, untuk membatasi pengaruh buruk IPTEK


dan perkembangan diperlukan etika ilmiah, meliputi etika ilmiah yang umum
meliputi, seluruh ilmu pengetahuan, yang murni serta terpakai, serta etika yang
khusus untuk suatu spesialisasi dan profesi. Keduanya berlaku bagi individu,
perhimpunan profesi, jahatan, dam lembaga i1miah.

2.2.5. Dampak Perkembangan IPTEK Tanpa Etika Penggunaannya

Beberapa dampak negatif dapat dihadapi ketika dalam perkembangan


IPTEK tidak diimbangi dengan etika dalam penggunaannya, beberapa yang dapat
dihadapi diantaranya adalah cyber-bullying, penyebaran hoax, tidak tersaringnya
budaya luar yang menyimpang dari budaya asli lokal, dan masih banyak lagi.
Cyber-bullying, merupakan satu
diantara banyaknya dampak
negatif yangditimbulkan dalam
perkembangan IPTEK yang
menyerang psikologis individu
yang menjadi korban dalam hal
ini. Cyber-bullying sendiri
disebabkan oleh kurangnya etika
dalam penggunaan perkembangan
Sumber : useherald.com
IPTEK. Hasil riset Unicef
Indonesia pada tahun 2012, menunjukkan bahwa yang dikhawatirkan adalah
persentase yang relatif tinggi anak-anak yang menjadi korban cyberbullying.
Hanya 42 % responden menyadari risiko ditindas secara online, dan di antara
mereka 13 % telah menjadi korban selama tiga bulan sebelumnya, yang
diterjemahkan ke dalam ribuan anak-anak. Contoh yang disebutkan oleh
responden meliputi nama - panggilan dan sedang dipermainkan karena pekerjaan

16
orang tua mereka (misalnya petani atau nelayan) atau penampilan fisik mereka ,
atau bahkan terancam online.
Cukup ironis jika kita melihat fakta bahwa remaja saat ini menggunakan
kata demokrasi bebas beropini tanpa memperhatikan tata kalimat yang digunakan
dan efek samping dari kalimat yang mereka gunakan, beberapa korban cyber-
bullying mengalami depresi hebat yang merusak mental mereka dan beberapa dari
mereka memilih hal yang salah dalam melampiaskan depresinya dengan cara self-
injured misalnya.
Selain cyber-bullying,
penyebaran hoax atau rumor
memiliki dampak negatif yang
cukup besar. Maraknya berita
bohong membuat masyarakat
semakin sulit membedakan
informasi mana yang akurat dan
sesuai fakta informasi mana yang
Sumber : suakaonline.com
dibuat untuk menjatuhkan nama baik
individu atau instansi belaka. Beberapa oknum memanfaatkan hoax sebagai alat
pencari sensasi atau perhatian juga sebagai cara menjatuhkan lawan, misal sebuah
instansi dengan sistem kinerja baik, baik secara tim maupun individu mengalami
kesuksesan besar dan dibalik kesuksesan tersebut pesaing membuat sebuah berita
bohong tentang instansi tersebut yang berefek instansi tersebut gulung tikar
karena banyak masyarakat yang melepas kepercayaan mereka terhadap instansi
tersebut hanya karena termakan rumor buruk tentang instansi tersebut.
Maka dari itu kita sebagai generasi milenial memerlukan etika dalam
perkembangan IPTEK sehingga dapat mengurangi risiko negatif yang dapat
merusak individu maupun kelompok lain. Mungkin beberapa aktivitas yang
dilakukan tanpa etika masih dianggap remeh-temeh karena efek negatifnya tidak
langsung dirasakan namun perlu kita tanamkan bahwa setiap aktivitas termasuk
dalam meghadapi perkembangan IPTEK perlu adanya etika sebagai penjaga nilai
moral akhlak seseorang dalam berprilaku sehingga tidak merugikan individu atau
kelompok manapun.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Iptek adalah ilmu pengetahuan dan teknologi dimana ilmu pengetahuan dan
teknologi memilki arti tersendiri. Ilmu diperoleh melalui kegiatan ilmiah
sedangkan pengetahuan didapatkan dengan proses pemahaman diluar metode
ilmiah. Jika ilmu pengetahuan rumus dan teori, teknologi merupakan praktek
terapan darirumus dan teori ilmu pengetahuan. Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi
akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Iptek memiliki pengaruh yang sangat besar diberbagai bidang kehidupan
seperti ekonomi, sosial budaya, serta bidang lain yang mempengaruhi nilai
nasionalisme bangsa.Perkembangan Iptek disuatu negara dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti terbatasnya pendidikan, kurangnya ahli teknologi dan tidak adanya
inovasi teknologi dalam masyarakat suatu bangsa.
Sikap yang paling bijak dalam menghadapi perkembangan IPTEK adalah
memanfaatkan dan mengunakan sebaik-baiknya dan kemudahan-kemudahan yang
tercipta berkat kemajuan perkembangan IPTEK agar hal-hal yang tidak diinginkan
tidak terjadi.
Dalam perkembangan iptek, kita harus mempunyai etika dalam
penggunaannya, jika kita menggunakan iptek tanpa disertai dengan etika
penggunaannya maka yang akan terjadi adalah cyber-bullying, penyebaran hoax,
tidak tersaringnya budaya luar yang menyimpang dari budaya asli lokal, dan
masih banyak lagi. Maka dari itu kita harus selalu memiliki etika dalam
penggunaan iptek agar tidak dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas maka penulis menyarankan agar solusi-solusi yang
diterapkan bisa dilaksanakan agar pada nantinya dapat meminimalisir dampak
negatif yang ditimbulkan. Sehingga IPTEK akan menjadi sangat bermanfaat bagi
kita semua tanpa harus mengorbankan salah satu pihak.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sudjoko. 1995. Etika Sains. Jakarta: Cakrawala Pendidikan.


Khairani, Desi. 2016. Etika Dalam IPTEK Makalah Etika Profesi. Medan:
Makalah.
Anonim. 2013. Pengertian Etika.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1.%20Pengertian%20Etika.pdf. Diakses 07
Oktober 2018.
Wikipedia. 2017. Etika. https://id.wikipedia.org/wiki/Etika. Diakses 07 Oktober
2018.
Daldjoeni, N. dan A. Suyitno 1979.Pedesaan, Lingkungan, dan Pembangunan.
Bandung: Alumni.
Hassan, F. 1985. Manusia dan Citranya. Surabaya: Express.
Haynes, R. 1982. Environmental Science Methods. London: Chapmann and HalI.
Vos, de H. (Alih Bahasa: Soejono Soemargo). 1987. Pengantar Etika. PT.
Yohyakarta: Tiara Wacana.
Thalia, Sianto. 2017. Perkembangan IPTEK. Dikutip dari http://indas.id/jurnal-
22-pekembangan-iptek
Asis, Gande. 2009. Dampak dan Peranan IPTEK terhadap Kehidupan Manusia.

Adbul, Latief. 2014. Perkembangan IPTEK di Indonesia. Dikutip dari


https://www.kompasiana.com/nenene/54f79810a33311417b8b47a6/perkembanga
n-iptek-di-indonesia .Diakses 08 Oktober 2018.

19

Anda mungkin juga menyukai