Anda di halaman 1dari 17

JURNAL PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2019

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE


NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA SISWA KELAS X TEKNIK JARINGAN
TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
T.A 2018/2019

Peneliti :
Kurnia Sari Harahap
NIM. 5151131027

Dosen Pembimbing Skripsi


Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd.
NIP. 19621020.198903.2.002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JULI 2019
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE


NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA SISWA KELAS X TEKNIK JARINGAN
TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
T.A 2018/2019

Kurnia Sari Harahap


Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Email : kurniasariharahap529@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model


pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil
belajar mata pelajaran Dasar Listrik Dan Elektronika siswa kelas X Teknik
Jaringan Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2018/2019. Jenis
penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan model Posttest-Only
Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TJTL
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
teknik Non Probabiliy Sampling jenis penarikan sampel jenuh. Sampel penelitian
ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas kontrol yang diajarkan dengan
model pembelajran skript. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes
menggunakan soal pilihan ganda yang telah teruji validitas, realibilitas, tingkat
kesukaran, daya beda soal dan distractor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hasil uji hipotesis dengan uji Chi-square Ha diterima, hasil belajar siswa pada
kompetensi dasar menerapkan pengukuran arus dan tegangan listrik dan
menerapkan hukum-hukum rangkaian arus bolak-balik lebih tinggi jika
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dibanding dengan
kooperatif skript.

Kata kunci : model pembelajaran NHT, skript, hasil belajar.

1
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PENDAHULUAN memperoleh nilai di bawah standar


A. Latar Belakang kelulusan maksimal.
Pendidikan adalah pembelajaran Kondisi siswa pada saat kegiatan
pengetahuan, keterampilan, dan belajar mengajar dasar listrik dan
kebiasaan sekelompok orang yang elektronika cenderung kurang
diturunkan dari satu generasi ke maksimal. Hal ini terlihat dari 32
generasi berikutnya melalui siswa cenderung sibuk sendiri
pengajaran, pelatihan, atau diantaranya sibuk mengobrol dengan
penelitian. Pembelajaran merupakan teman sebangku dikarenakan meja
suatu sistem, yang terdiri atas yang digunakan adalah meja panjang
berbagai komponen pembelajaran yang memungkinkan ditempati 4-5
yang saling berhubungan satu dengan orang siswa, kemudian bermain hp
yang lainnya. Komponen tersebut saat pembelajaran berlangsung
meliputi : tujuan, materi, metode, dan sehingga pemahaman materi
evaluasi. Keempat kompenen pelajaran kurang tercapai. Saat
pelajaran tersebut harus diperhatikan praktek berlangsung guru akan
oleh guru dalam memilih dan membagi siswa menjadi dua
menentukan model-model kelompok, satu kelompok melakukan
pembelajaran apa yang akan praktek bersama guru di ruang
digunakan dalam kegiatan praktek dan satu kelompok lagi
pembelajaran (Rusman, 2012 : 1). tinggal di kelas mengerjakan tugas
Model pembelajaran adalah seluruh yang diberikan guru tanpa ada
rangkaian penyajian materi ajar yang bimbingan dari guru, setelah
meliputi segala aspek sebelum, kelompok siswa yang melakukan
sedang dan sesudah pembelajaran praktek selesai mereka kembali ke
yang dilakukan guru serta segala kelas dan kelompok siswa yang di
fasilitas yang terkait yang digunakan kelas melakukan praktek. Dalam hal
secara langsung atau tidak langsung ini, siswa yang tidak melakukan
dalam proses belajar mengajar. praktek menjadi bosan di kelas,
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan banyak siswa yang keluar masuk
merupakan salah satu SMK Negeri kelas, mengobrol dan tidak mencatat
yang ada di Medan yang memiliki seperti yang diperintahkan oleh guru,
beberapa program keahlian. Salah sehingga ruang belajar yang
satu program keahliannya adalah disampingnya akan tergangu.
Teknik Jaringan Tenaga Listrik Model pembelajaran yang
(TJTL). Dasar Listrik dan digunakan pada mata pelajaran dasar
Elektronika (DLDE) adalah salah listrik dan elekronika adalah model
satu mata pelajaran yang diberikan di pembelajaran kooperatif skripts.
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Dari Model pembelajaran kooperatif
hasil observasi yang dilakukan script adalah model pembelajaran
penulis di SMK Negeri 1 Percut Sei dimana siswa bekerja secara
Tuan pada hari Jumat, 01 Februari berkelompok dan guru sudah
2019 dengan mewawancarai / menetapkan siapa diantara pasangan
mendengarkan pendapat bapak yang menjadi pembicara dan
Darwin sebagai guru bidang studi, pendengar. Dalam penggunaan
bahwasanya hasil belajar siswa kelas model pembelajaran kooperatif
X TJTL untuk mata pelajaran DLDE skripts pada mata pelajaran dasar
masih banyak siswa yang listrik dan elektronika hasil belajar

2
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

siswa masih rendah. Untuk sehingga pemahaman materi


mengatasi hal tersebut, maka penulis pelajaran kurang tercapai
ingin melihat bagaimana pengaruh 4. Saat praktek hanya sebagian dari
model pembelajaran kooperatif tipe jumlah siswa yang bisa
Numbered Head Together (NHT) melakukan praktek, sehingga
terhadap hasil belajar siswa pada siswa yang tidak melakukan
mata dasar listrik dan elektronika. praktek menjadi tidak terkontrol
Numbered Head Together (NHT) dan mengganggu siswa diruangan
merupakan suatu model lain.
pembelajaran berkelompok yang 5. Model pembelajaran yang
setiap anggota kelompoknya digunakan adalah kooperatif script
bertanggung jawab atas tugas dimana siswa bekerja secara
kelompokknya, sehingga tidak ada berkelompok sehingga
pemisah antara siswa yang satu memerlukan waktu yang banyak
dengan siswa yang lain dalam satu untuk dapat menyelesaikan satu
kelompok untuk saling memberi dan materi pelajaran.
menerima antara satu dengan yang
lainnya (Shoimin, 2016 : 108). C. Pembatas
Dalam model pembelajaran Agar penelitian ini lebih terfokus
Numbered Head Together (NHT) dan kajiaannya lebih mendalam
siswa dibagi atas beberapa kelompok maka penelitian ini dibatasi pada
yang terdiri dari 4 sampai 6 orang. masalah pembelajaran Dasar Listrik
Setiap anggota kelompok memiliki dan Elektronika dengan
nomor urut masing-masing yang menggunakan model pembelajaran
nantinya di pakai untuk menentukan Kooperatif tipe Numbered Head
siapa yang akan mempresentasikan Together pada materi menerapkan
hasil akhir kelompok. pengukuran arus dan tegangan listrik
dan menerapkan hukum-hukum
B. Identifikasi Masalah rangkaian arus bolak-balik di kelas X
Berdasarkan latar belakang yang Teknik Jaringan Tenaga Listrik SMK
telah dipaparkan diatas, terdapat Negeri 1 Percut Sei Tuan.
beberapa masalah yang muncul,
diantaranya yaitu: D. Perumusan Masalah
1. Hasil belajar Dasar Listrik Dan Berdasarkan identifikasi dan
Elektronika kelas X Teknik batasan masalah yang telah
Jaringan Tenaga Listrik masih dikemukakan sebelumnya maka
tergolong rendah, masih banyak dapat dirumuskan masalah, yaitu :
siswa yang memiliki nilai 1. Berapa hasil belajar siswa pada
dibawah 75 (KKM). kompetensi dasar menerapkan
2. Siswa cenderung sibuk mengobrol pengukuran arus dan tegangan
dengan teman sebangku listrik dan menerapkan hukum-
dikarenakan meja yang digunakan hukum rangkaian arus bolak-balik
adalah meja panjang yang dengan menggunakan model
memungkinkan ditempati 4-5 pembelajaran kooperatif skripts?
orang siswa 2. Berapa hasil belajar siswa pada
3. Siswa bermain hp saat kompetensi dasar menerapkan
pembelajaran berlangsung pengukuran arus dan tegangan
listrik dan menerapkan hukum-

3
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

hukum rangkaian arus bolak-balik menggunakan model


dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif script
pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together F. Manfaat Penelitian
(NHT))? Hasil penelitian ini diharapkan
3. Apakah hasil belajar siswa pada dapat memberikan manfaat
kompetensi dasar menerapkan diantaranya sebagai berikut :
pengukuran arus dan tegangan 1. Manfaat teoritis
listrik dan menerapkan hukum- a. Dapat menambah ilmu
hukum rangkaian arus bolak-balik pengetahuan secara praktis
lebih tinggi dengan menggunakan sebagai hasil dari pengamatan
model pembelajaran kooperatif langsung serta dapat
tipe Numbered Head Together memahami penerapan disiplin
(NHT)) dari pada menggunakan ilmu yang diperoleh selama
model pembelajaran kooperarif studi di Perguruan Tinggi
skript? khususnya bidang Ilmu
Kependidikan.
E. Tujuan Penelitian b. Dengan penelitian ini
Sesuai dengan permasalahan di diharapkan dapat menambah
atas, maka tujuan yang ingin dicapai ilmu pengetahuan secara umum
dalam penelitian ini adalah: dan khususnya ilmu
1. Untuk mengetahui hasil belajar kependidikan.
siswa pada kompetensi dasar 2. Manfaat Praktis
menerapkan pengukuran arus dan a. Bagi Kepala Sekolah
tegangan listrik dan menerapkan 1) Memberi masukan yang
hukum-hukum rangkaian arus baik bagi kepala sekolah
bolak-balik dengan menggunakan sehingga dapat
model pembelajaran kooperatif meningkatkan hasil belajar
skripts siswa.
2. Untuk mengetahui hasil belajar 2) Memberi sumbangan
siswa pada kompetensi dasar pemikiran dalam usaha
menerapkan pengukuran arus dan meningkatkan mutu
tegangan listrik dan menerapkan pembelajaran disekolah
hukum-hukum rangkaian arus b. Bagi Guru
bolak-balik dengan menggunakan 1) Membantu guru dalam
model pembelajaran kooperatif memilih model
tipe Numbered Head Together pembelajaran yang sesuai,
(NHT)) sehingga dapat
3. Untuk mengetahui apakah hasil meningkatkan hasil belajar
belajar siswa pada kompetensi siswa.
dasar menerapkan pengukuran 2) Memberi informasi
arus dan tegangan listrik dan seberapa besar pengaruh
menerapkan hukum-hukum model pembelajaran
rangkaian arus bolak-balik lebih kooperatif tipr Numbered
tinggi dengan menggunakan Head Together (NHT)
model pembelajaran Numbered terhadap hasil belajar
Head Together (NHT)) dari pada siswa.
c. Bagi Siswa

4
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

1) Menambah pemahaman b. Hasil Belajar Dasar Listrik


siswa dalam proses Dan Elektronika
pembelajaran. Pemberian tekanan
2) Dapat meningkatkan hasil penguasaan materi akibat
belajar siswa. perubahan dalam diri siswa
d. Bagi Peneliti Selanjutnya setelah belajar dijelaskan oleh
1) Sebagai bahan referensi Soedijarto yang mendefenisikan
penelitian dan tambahan hasil belajar sebagai tingkat
pengetahuan di waktu penguasaan yang dicapai oleh
yang akan datang. mahasiswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar sesuai
KAJIAN TEORI dengan tujuan pendidikan yang
A. Kajian Pustaka ditetapkan (Soedijarto, 1993 : 49)
1. Hakikat Hasil Belajar Dasar dalam (Purwanto, 2017 : 46).
Listrik Dan Elektronika Dengan demikian hasil belajar
a. Pengertian Belajar adalah perubahan perilaku siswa
Belajar adalah serangkaian akibat belajar. Dasar listrik dan
kegiatan jiwa raga untuk elektronika merupakan salah satu
memperoleh suau perubahan pelajaran produktif yang harus
tingkah laku sebagai hasil dari dikuasai oleh siswa SMK jurusan
pengalaman individu dalam teknik jaringan tenaga listrik. Jadi
interaksi dengan lingkungannya hasil belajar dasar listrik dan
yang menyangkut kognitif, elektronika adalah bentuk
afektif, dan psikomotorik penguasaan dalam wujud
(Djamarah, 2011 : 13). perilaku kognitif yang diperoleh
Belajar hakikatnya adalah akibat adanya suatu proses
suatu prosess yang ditandai pembelajaran.
dengan adanya perubahan pada Berdasarkan uraian tersebut
diri seseorang. Perubahan sebagai diatas, dapat disimpulkan bahwa
hasil dari prosses belajar dapat hasil belajar dasar listrik dan
diindikasikan dalam berbagai elektronika merupakan
bentuk seperti berubah perubahan tingkah laku yang
pengetahuan, pemahaman, sikap dimiliki siswa baik secara
dan tingkah laku, kecakapan, kualitas maupun kuantitas setelah
keterampilan dan kemampuan, mengalami proses pembelajaran
serta perubahan aspek-aspek dalam jangka waktu tertentu
yang lain yang ada pada individu dengan berbagai rentang situasi
yang belajar. berdasarkan tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, inti dari
belajar adalah adanya perubahan 2. Hakikat Model Pembelajaran
tingkah laku karena adanya suatu Kooperatif Tipe Numbered
pengalaman. Perubahan tingkah Head Together (NHT)
laku tersebut dapat berupa Numbered Head Together (NHT)
perubahan keterampilan, atau penomoran berpikir bersama
kebiasaan, sikap, pengetahuan, adalah merupakan jenis
pemahaman, dan apresiasi. pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa dan sebagai alternatif

5
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

terhadap struktur kelas tradisional mengacungkan tangannya dan


(Trianto, 2009 : 82). Numbered mencoba untuk menjawab
Head Together (NHT) merupakan pertanyaan untuk seluruh kelas.
suatu model pembelajaran
berkelompok yang setiap anggota 3. Hakikat Model Pembelajaran
kelompoknya bertanggung jawab Kooperatif Skript
atas tugas kelompoknya, sehingga Pembelajaran kooperatif skripts
tidak ada pemisah antara siswa yang merupakan salah satu bentuk atau
satu dengan siswa yang lain dalam model pembelajaran koopertaif..
satu kelompok untuk saling memberi Pengertian model pembelajaran
dan menerima antara satu dengan kooperatif skripts menurut
yang lainnya. Metode kerja Danseresau dalam Slavin (1994)
kelompok teknik kepala bernomor dalam (Shoimin, 2016 : 49) adalah
atau NHT (Numbered Heads scenario pembelajaran kooperatif.
Together) adalah suatu metode Artinya, setiap siswa mempunyai
belajar dimana setiap siswa diberi peran dalam saat diskusi
nomor kemudian dibuat suatu berlangsung. Kurniasih, Sani (2015 :
kelompok kemudian secara acak 120) mengatakan bahwa model
guru memanggil nomor dari siswa. pembelajaran kooperatif script ini
Dalam mengajukan pertanyaan merupakan metode pembelajaran
kepada seluruh kelas, guru berpasang-pasangan dan masing-
menggunakan struktur empat fase masing individu dalam pasangan
sebagai sintaks NHT, diantaranya yang ada mengikhtisarkan materi-
sebagai berikut : materi yang telah dipelajari.
1) Fase 1 : Penomoran Pada pembelajaran kooperatif
Dalam fase ini, guru skripts terjadi kesepakatan antara
membagi siswa kedalam siswa tentang aturan-aturan dalam
kelompok empat sampai enam berkolaborasi, yaitu siswa satu
orang dan setiap anggota dengan yang lainnya bersepakat
kelompok diberi nomor antara untuk menjalankan peran masing-
satu sampai enam. masing. Siswa yang berperan
2) Fase 2 : Mengajukan pertanyaan menjadi pembicara membacakan
Guru mengajukan sebuah hasil pemecahan yang diperoleh
pertanyaan kepada siswa. beserta prosedurnya dan siswa yang
Pertanyaan dapat bervariasi. menjadi pendengar menyimak dan
Pertanyaan dapat amat spesifik mendengarkan penjelasan dari
vcft5 dan dalam bentuk kalimat pembicara serta mengingatkan
tanyak. pembicara jika ada kesalahan.
3) Fase 3 : Berpikir bersama Masalah dipecahkan bersama untuk
Siswa menyatukan kemudian di simpulkan bersama.
pendapatnya terhadap jawaban Langkah-langkah model
pertanyaan itu dan menyakinkan pembelajaran kooperatif skripts
tiap anggota dalam timnya menurut Shoimin (2016 : 50) adalah:
mengetahui jawaban tim. (a) Guru membagi siswa untuk
4) Fase 4 : Menjawab berpasangan
Guru memanggil suatu nomor (b) Guru membagikan
tertentu, kemudian siswa yang wacana/materi kepada masing-
nomornya sesuai

6
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

masing siswa untuk dibaca dan berjudul “Pengaruh Model


dibuat ringkasan Pembelajaran Kooperatif Tipe
(c) Guru dan siswa menetapkan Numbered Head Together (NHT)
siapa yang pertama berperan Terhadap Hasil Belajar
sebagai pembicara dan siapa Pengetahuan Dasar Teknik Otomotif
yang berperan sebagai Siswa Kelas X TKR SMK
pendengar Muhammadiyah 1 Padang” . dari
(d) Sesuai kesepakatan, siswa yang hasil penelitian ditemukan bahwa
menjadi pembicara membacakan Hasil belajar Pengetahuan Dasar
ringkasan atau prosedur Teknik Otomotif yang menggunakan
pemecahan masalah selengkap model pembelajaran kooperatif tipe
mungkin dengan memasukkan NHT lebih efektif dari pada
ide-ide pokok dalam ringkasan pembelajaran yang menggunakan
dan pemecahan masalahnya. metode ceramah.
Sementara pendengar
menyimak/mengoreksi/menunju C. Kerangka Berpikir
kkan ide-ide pokok yang kurang Pembelajaran dasar listrik dan
lengkap dan membantu elektronika dilakukan dengan model
mengingat/menghafal ide-ide pembelajaran kooperatif sktipt.
pokok dengan menghubungkan Kooperatif script adalah model
materi sebelumnya atau dengan pembelajaran dimana siswa bekerja
materi lainnya secara berpasangan. Langkah-
(e) Bertukar peran, semula sebagai langkah pembelajaran mengunakan
pembicara, ditukar menjadi model ini adalah guru membagi
pendengar dan sebaliknya serta siswa untuk berpasangan dan
lakukan seperti diatas menentukan siapa yang berperan
(f) Guru bersama siswa membuat sebagai pembicara dan siapa sebagai
kesimpulan pendengar, guru memberikan
tugas/masalah kepada siswa sesuai
B. Hasil Penelitian Yang Relevan topik yang dijelaskan, membimbing
Hasil penelitian Anpriliasnyah, siswa untuk melakukan diskusi, dan
M.F. (2018: 27-33), yang berjudul meminta siswa yang berperan
“Pengaruh Model Pembelajaran sebagai pembicara untuk
Tipe Numbered Head Together (Nht) mempresentasikan hasil diskusi dan
Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata siswa lain (pendengar) menyimak
Pelajaran Gambar Teknik Kelas X hasil presentasi. Model kooperatif
Di Smk Pgri 1 Gresik” menunjukkan skript dapat melatih pendengaran,
bahwa bahwa hasil belajar siswa ketelitian dan kecermatan; melatih
antara kelas eksperimen dan kelas mengungkapkan kesalahan orang
kontrol terdapat perbedaan yang lain dan setiap siswa mendapat
signifikan, yaitu hasil belajar siswa peran. Namun hasil belajar siswa jika
yang diberi perlakuan model menggunakan model kooperatif
pembelajaran Numbered Head script masih tergolong rendah, masih
Together lebih tinggi dibandingkan banyak siswa yang memperoleh nilai
dengan kelas kontrol atau yang tidak di bawah standar kelulusan
diberi perlakuan. maksimal.
Hasil penelitian Rozi,P., Model pembelajaran kooperatif
Maksum,H., Andrizal (2015), yang tipe Numbered Head Together adalah

7
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

model dimana siswa bekerja secara masalah yang sedang di diskusikan,


berlompok yang terdiri dari 4 sampai karena semua anggota kelompok
6 orang. Setiap anggota kelompok tidak mengetahui siapa nantinya
memiliki nomor urut masing-masing yang akan mempresentasikan hasil
yang nantinya di pakai untuk akhir diskusi. Melihat hasil
menentukan siapa yang akan perbandingan dari kedua model
mempresentasikan hasil akhir pembelajaran dapat dikatakan bahwa
kelompok. Model pembelajaran hasil belajar siswa lebih tinggi jika
kooperatif tipe Numbered Head menggunakan model pembelajaran
Together dapat membuat setiap siswa kooperatif tipe Numbered Head
menjadi siap, dapat melakukan Together dibandingkan dengan
diskusi dengan sungguh-sungguh, kooperatif script.
siswa pandai mengajari siswa yang
kurang pandai, terjadi interaksi D. Hipotesis Penelitian
secara intens antar siswa dalam Adapun hipotesis yang diajukan
menjawab soal, tidak ada siswa yang pada penelitian ini adalah :
mendominasi dalam kelompok Ho : Hasil belajar siswa pada
karena ada nomor yang membatasi. kompetensi dasar menerapkan
Berdasarkan paparan diatas, pengukuran arus dan tegangan
diketahui bahwa model kooperatif listrik dan menerapkan hukum-
script membuat siswa belajar secara hukum rangkaian arus bolak-balik
berpasangan, dan sudah ditentukan lebih rendah jika menggunakan
siapa yang berperan sebagai model pembelajaran kooperatif
pembicaran dan siapa yang berperan tipe NHT dibanding dengan
sebagai pendengar. Saat akan model kooperatif script
mepresentasikan hasil akhir Ha : Hasil belajar siswa pada
kelompok si pembicara mungkin kompetensi dasar menerapkan
sudah menguasai materi yang akan pengukuran arus dan tegangan
dipresentasikan tapi kita tidak listrik dan menerapkan hukum-
mengetahui bagaimana dengan si hukum rangkaian arus bolak-balik
pendengar. Sehingga kemungkinan lebih tinggi jika menggunakan
hanya si pembicara yang menguasai model pembelajaran kooperatif
materi. Sedangkan Numbered Head tipe NHT dibanding dengan
Together membuat siswa belajar kooperatif skript
secara berkelompok yang terdiri dari
4 sampai 6 orang siswa, dimana METODE PENELITIAN
setiap anggota kelompok memiliki A. Tempat dan Waktu Penelitian
nomor urut masing-masing yang Penelitian dilaksanakan di
nantinya akan menentukan siapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang akan mempresentasikan hasil Negeri 1 Percut Sei Tuan dengan
akhir kelompok. Karena tidak melibatkan siswa kelas X Teknik
diketahui siapa nantinya yang akan Jaringan Tenaga Listrik pada Mata
mempresentasikan hasil akhir, jadi Pelajaran Dasar Listrik Dan
semua anggota kelompok harus Elektronika. Penelitian ini
bersungguh-sungguh dalam direncanakan pelaksanaannya di
menyelesaikan masalah yang mulai dari bulan April – Juni pada
diberikan, tidak ada anggota tahun 2019.
kelompok yang bisa mengabaikan

8
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

B. Populasi dan Sampel Penelitian akan mempresentasikan hasil


1. Populasi Penelitian akhir kelompok.
Populasi penelitian ini adalah b. Model pembelajaran kooperatif
siswa kelas X TJTL SMK Negeri 1 script merupakan model
Percut Sei Tuan pada semester II pembelajaran dimana siswa
Tahun Ajaran 2018/2019 yang terdiri bekerja secara berkelompok
dari 2 kelas dengan jumlah 64 orang dan sudah ditentukan siapa
dengan rincian kelas X TJTL1 terdiri yang berperan sebagai
dari 32 siswa dan kelas X TJTL2 pembicara dan pendengar.
terdiri dari 32 siswa. c. Hasil belajar dasar listrik dan
2. Sampel Penelitian elektronika dalam menerapkan
Sampel penelitian diambil dengan pengukuran arus dan tegangan
menggunakan teknik Non Probabiliy listrik dan menerapkan hukum-
Sampling jenis penarikan sampel hukum rangkaian arus bolak-
jenuh dimana semua anggota balik merupakan penguasaan
populasi digunakan sebagai sampel. pengetahuan yang dicapai oleh
Sampel diambil dari populasi yaitu 2 siswa dalam mengikuti proses
kelas. belajar mengajar dalam mata
pelajaran dasar listrik dan
C. Desain Penelitian elektronika.
Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen dengan 2. Variabel Penelitian
menggunakan desain penelitian a. Variabel bebas. Variabel bebas
bentuk Quasi Experimental Design dalam penelitian ini adalah
dengan model Posttest-Only Control model pembelajaran Numbered
Group Design. Dalam desain ini Head Together (NHT) dan
terdapat dua kelas, yaitu kelas model pembelajaran kooperatif
eksperimen dan kelas kontrol. skript.
Kelompok eksperimen diberi b. Variabel terikat. Variabel
perlakuan (X) dengan menggunakan terikat dalam penelitian ini
model kooperatit tipe NHT dan adalah hasil belajar siswa
kelompok kontrol menggunakan
kooperatif script. E. Instrument Penelitian dan
Teknik Pengumpulan Data
D. Defenisi Operasional Variabel 1. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian a. Metode Observasi
1. Defenisi Operasional (Pengamatan)
a. Model pembelajaran Numbered Observasi adalah suatu
Head Together (NHT) kegiatan dengan tujuan
merupakan model mengamati obyek penelitian
pembelajaran dimana siswa dan dilakukan pencatatan
bekerja secara berkelompok secara sistematis.
yang terdiri dari 4-6 orang b. Metode Dokumentasi
perkelompok dan setiap Metode ini digunakan untuk
anggota kelompok memiliki memperolah data mengenai
nomor urut masing-masing daftar nama siswa, jumlah
yang nantinya akan digunakan siswa yang menjadi anggota
untuk menentukan siapa yang populasi serta nilai pada

9
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

ulangan akhir semester kelas X 3) Daya Pembeda Soal


data ini diperlukan untuk Untuk menghitung daya
analisis data. pembeda soal digunakan rumus
c. Metode Tes :
𝐵𝐴 𝐵𝐵
Tes adalah seperangkat D=
𝐽𝐴
-
𝐽𝐵
= PA - PB
rangsangan atau stimulus yang (Arikunto, 2012 : 228)
diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk Tabel 2. Klasifikasi Daya
mendapat jawaban yang dapat Pembeda Soal
dijadikan dasar untuk Interval Kriteria
penetapan skor. D : 0,00 - 0,20 Jelek
D : 0,21 – 0,40 Cukup
2. Instrumen penelitian D : 0,41 – 0,70 Baik
a. Tes hasil belajar D : 0,71 – 1.00 Baik sekali
Bentuk tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes 4) Distractor (Pengecoh)
objektif yang telah di uji Aras Sudjono (2011 : 411),
validitas dan reliabilitasnya. mengungkapkan bahwa distractor
telah dapat menjalankan
b. Pelaksanaan Uji Coba Tes fungsinya dengan baik apabila
Hasil Belajar distractor telah dipilih sekurang-
1) Uji Validitas tes kurangnya 5% dari seluruh
Untuk mengetahui validitas peserta tes. Rumus untuk
tes hasil belajar dasar listrik menghitung nilai distractor
dan elektronika digunakan (pengecoh) yaitu :
korelasi point biserial seperti
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑜𝑝𝑡𝑖𝑜𝑛
berikut ini : P=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠
𝑥 100%
𝑀𝑝 −𝑀𝑡 𝑝
𝛾𝑝𝑏𝑖 = √𝑞 (Arikunto, 2012 : 93)
𝑆𝑡
5) Realibilitas Soal
2) Tingkat Kesukaran Soal Perhitungan reliabilitas tes
Bilangan yang menunjukkan dilakukan dengan menggunakan
sukar dan mudahnya suatu soal pengujian reabilitas internal
disebut indeks kesukaran consistency dengan teknik Kuder-
(difficulty index). Rumus yang Richarson (KR 20) yaitu :
𝑛 𝑠2 −∑ 𝑝𝑞
digunakan untuk mencari P 𝑟𝑖 = (𝑛−1 ) ( )
𝑠2
adalah : (Arikunto, 2012 : 115)
𝐵
P= (Arikunto, 2012 : 223)
𝐽𝑆
Table 1. Klasifikasi Taraf F. Teknik Analisis Data
Kesukaran 1) Deskripsi Data
Interval Kriteria (a) Mean (𝑥̅ ) dihitung dengan
Soal dengan TK Soal ∑𝒙
̅= 𝒊
rumus : 𝒙
0,00 – 0,30 Sukar 𝒏
Soal dengan TK Soal (b)Menghitung standart deviasi
0,30 – 0,70 Sedang (Simpangan baku) dengan
Soal dengan TK Soal ∑ 𝑥2 ∑𝑋 2
rumus : S = √ 𝑁 − ( 𝑁 )
0,70 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2012:299)
(Arikunto, 2012 : 225)

10
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

(c) Untuk menghitung Variansi 1. Deskripsi Data Hasil Belajar


Sample digunakan rumus Siswa yang diberi Perlakuan
sebagai berikut: dengan Model Pembelajaran
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 Kooperatif Tipe NHT
𝑆2 =
𝑛(𝑛 − 1) Berdasarkan data yang
diperoleh dari hasil penelitian,
2) Uji Persyaratan Analisis deskripsi data hasil belajar siswa
(a) Uji normalitas yang diberi perlakuan dengan
Uji normalitas bertujuan untuk model pembelajaran kooperatif
melihat apakah sampel tipe Numbered Head Togethe
berdistribusi normal atau tidak. dengan 31 responden terdapat
Uji kenormalan dapat dilakukan nilai yang paling tertinggi yaitu
dengan menggunakan Uji nilai 97 dan nilai paling terendah
Lilliefors yaitu nilai 61 dengan nilai rata-
(b)Uji Homogenitas rata 80,2, standar deviasi 9. Siswa
Homogenitas data penelitian yang memiliki nilai diatas KKM
dapat diuji dengan sebesar 77,42% dan siswa yang
membandingkan varians terbesar memiliki nilai dibawah KKM
dengan varians terkecil. sebesar 22,58%. Dilihat dari
𝑺 proses saat pembelajaran
F = 𝑺𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓
𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍 berlangsung dan hasil belajar
yang diperoleh siswa setelah
(c) Uji Hipotesis diberikan perlakuan, model
Pengujian hipotesis penelitian pembelajaran kooperatif
ini dilakukan dengan Numbered Head Together dapat
menggunakan rumus uji Chi- meningkatkat minat belajar siswa
square (statistik non parametrik sehingga proses pembelajaran
berkorelasi) sebagai berikut dapat berlangsung dengan baik
∑ (𝑓𝑜 − 𝑓𝑒 )2 dan siswa memiliki nilai diatas
𝑥2 = [ ]
𝑓𝑒 KKM.
Tabel 3. Frekuensi Data Hasil
HASIL PENELITIAN Belajar Dasar Listrik Dan
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Elektronika yang diajarkan
Berdasarkan hasil tes penelitiaan, dengan model pembelajaran
setelah dilakukan perhitungan Kooperatif tipe NHT
diperoleh rata-rata belajar siswa dari No Interval F Fr(%)
kedua kelas adalah 72, 45. Terdapat
1 61 – 66 3 9,68
31 siswa yang memiliki nilai diatas
2 67 – 72 3 9,68
nilai KKM (75). Sebelum diberikan
perlakuan hanya 22 siswa yang 3 73 – 78 2 6,5
memiliki nilai diatas KKM (75). 4 79 – 84 10 32,23
Dengan demikian dapat disimpulkan 5 85 – 90 10 32,23
bahwa model pembelajaran yang 6 91 – 97 3 9,68
diterapkan dapat mendorong siswa Jumlah 31 100
untuk lebih giat belajar, hal ini Dari data distribusi frekuensi
dibuktikan dengan nilai siswa yang terdapat pada tabel, dapat
cenderung lebih tinggi setelah diketahui bahwa frekuensi
diberikan perlakuan. terbanyak terdapat pada kelas

11
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

interval keempat dan kelima, yaitu 4 69-75 3 10,34


79-84 sebanyak 32,23% dan 85- 5 76-82 5 17,24
90 sebanyak 32,23%. Dari data 6 83-89 2 6,9
distribusi frekuensi tersebut dapat Jumlah 29 100
juga dilihat histogram distribusi Dari data distribusi frekuensi
seperti pada Gambar 1. yang terdapat pada tabel, dapat
diketahui bahwa frekuensi
terbanyak terdapat pada kelas
interval kedua yaitu 55-61
sebanyak 31,03%. Dari data
distribusi frekuensi tersebut dapat
juga dilihat histogram distribusi
seperti pada Gambar.

Gambar 1. Histogram hasil belajar


siswa pada Mata Pelajaran Dasar
Listrik Dan Elektronika dengan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe
NHT

2. Deskripsi Data Hasil Belajar


Siswa yang diberi Perlakuan
dengan Model Pembelajaran Gambar 2. Histogram hasil belajar
Kooperatif Skript siswa pada Mata Pelajaran Dasar
Berdasarkan data yang Listrik Dan Elektronika dengan
diperoleh dari hasil penelitian, Model Pembelajaran Kooperatif
deskripsi data hasil belajar siswa Skript
yang diberi perlakuan dengan
model pembelajaran kooperatif B. Uji Persyaratan Analisis
Skript dengan 29 responden 1. Uji Normalitas
terdapat nilai yang paling tetingi Hasil uji normalitas data kedua
yaitu nilai 85 dan nilai paling kelas ditunjukkan dalam Tabel 5.
terendah yaitu nilai 48 dengan Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data
No Kelas Lhitung Α Ltabel Kesimpulan
nilai rata-rata 64,7, standar deviasi Kelas Tidak
10,7. Siswa yang memiliki nilai 0,1 0,155
1 eksperime Norma
9 9
diatas KKM sebesar 24,13% dan n (NHT) 5 l
siswa yang memiliki nilai Kelas %
0,1 0,161 Norma
2 kontrol
dibawah KKM sebesar 75,87%. 5 4 l
(Skript)
Sebagian besar siswa masih Sampel berasal dari populasi tidak
memiliki nilai dibawah KKM. berdistribusi normal, dibuktikan
Tabel 4. Frekuensi Data Hasil dalam perhitungan bahwa Lhitung ≥
Belajar Dasar Listrik Dan Ltabel. Tabel diatas menunjukkan
Elektronika yang diajarkan bahwa pada kelas eksperimen dan
dengan model pembelajaran kontrol Lhitung ≥ Ltabel dengan α 5%,
kooperatif script sehingga dapat disimpulkan bahwa
No Interval F Fr(%) data tersebut tidak berdistribusi
1 48-54 6 20,69 normal.
2 55-61 9 31,03 2. Uji Homogenitas
3 62-68 4 13,8

12
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Uji homogenitas data kelas dengan hasil belajar siswa pada mata
eksperimen dan kelas kontrol pelajaran dasar listrik dan elektronika
menggunakan kesamaan dua varians. yang diajar menggunakan model
Hasil perhitungan uji homogenitas pembelajaran kooperatif skript.
tersebut ditunjukkan pada Tabel 6. Dari hasil penelitian terdapat
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Data perbedaan rata-rata hasil belajar
N Varia Fhit Ftab
Kesi siswa antara kelas yang menggunkan
Kelas Α mpu
o ns ung el
lan
model pembelajaran kooperatif tipe
Kelas Numbered Head Together (NHT)
83,8
1 Eksperi
0, 1,8 Hom dengan kelas yang menggunakan
men 1,42
Kelas
05 5 ogen model pembelajaran kooperatif
2 119,2 skript. Rata-rata hasil belajar di kelas
Kontrol
Hasil perhitungan uji homogenitas yang menggunkan model
posttest diperoleh nilai Fhitung = 1,42. pembelajaran kooperatif tipe
Pada taraf signifikasi α = 0,05 Numbered Head Together (NHT)
diperole harga Ftabel = 1,85. Karena lebih baik dibandingkan dengan rata-
Fhitung ≤ Ftabel maka data posttest rata hasil belajar siswa di kelas yang
kedua sampel adalah homogen. menggunakan model pembelajaran
kooperatif skript. Hal ini terlihat
3. Uji Hipotesis bahwa ada perbedaan hasil belajar
Uji hipotesis yang digunakan siswa yang diajar menggunakan
dalam penelitian ini adalah uji Non model pembelajaran kooperatif tipe
Parametrik dan berkorelasi (Uji Chi- Numbered Head Together (NHT)
Square). Setelah diuji dengan uji dengan siswa yang diajar
Chi-Square diperoleh 𝑥 2 hitung menggunakan model pembelajaran
(57,05169) >𝑥 2 tabel (43,77297) kooperatif skript.
dengan taraf signifikan α = 5% dan Model pembelajaran kooperatif
Df = (baris-1)(kolom-1) = (31-1)(2- tipe Numbered Head Together (NHT)
1) = 30. Jadi H0 ditolak dan Ha menempatkan siswa dalam
diterima, maka Hasil belajar siswa kelompok–kelompok yang terdiri 4-6
pada kompetensi dasar menerapkan orang perkelompok. Kemudian setiap
pengukuran arus dan tegangan listrik anggota kelompok diberi nomor urut
dan menerapkan hukum-hukum masing-masing. Dengan
rangkaian arus bolak-balik lebih menggunakan model pembelajaran
tinggi jika menggunakan model ini siswa dituntut untuk dapat
pembelajaran kooperatif tipe NHT memecahkan permasalahan secara
dibanding dengan kooperatif skript. berkelompok, dan seluruh anggota
kelompok harus ikut serta dalam
C. Pembahasan Hasil Penelitian memecahkan masalah agar semua
Berdasarkan analisis data hasil anggota kelompok memahami dan
belajar pada mata pelajaran dasar mengerti hasil kerja kelompok.
listrik dan elektronika, dapat Selanjutnya guru akan mencabut
diketahui bahwa terdapat perbedaan salah satu nomor, lalu nomor-nomor
antara hasil belajar siswa pada mata yang terpilih akan mempresentasikan
dasar listrik dan elektronika yang hasil kerja kelompoknya. Pada saat
diajar menggunakan model inilah siswa dituntut agar mampu
pembelajaran kooperatif tipe mempertahankan argument atau
Numbered Head Together (NHT) pendapat hasil kelompoknya,serta

13
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

dapat saling berbagi dengan siswa siswa sebesar 64,7. Jumlah


yang lain sehingga dapat ditentukan siswa yang tuntas adalah 7
pemecahan masalah manakah yang siswa dari 29 siswa atau
paling baik. Hal tersebut akan 24,13% yang sudah tercapai
merangsang siswa unutk lebih kriteria ketuntasan minimal
berpikir kritis dalam menyelesaikan (KKM).
tugas atau masalah yang diberikan 2. Berdasarkan data yang
dengan baik. Model pembelajaran diperoleh dari hasil penelitian
kooperatif tipe Numbered Head pada mata pelajaran dasar
Together (NHT) mengharapkan listrik dan elektronika yang
siswa untuk tidak mudah menyerah diajar menggunakan model
dalam mendapatkan informasi dalam pembelajaran kooperatif tipe
menyelsaikan tugas. Numbered Head Together
Sedangkan pada saat diperoleh rata-rata sebesar
menggunakan model pembelajaran 80,2. Jumlah siswa yang tuntas
kooperatif skript siswa dibuat adalah 24 siswa dari 31 siswa
berpasangan, guru sudah menentukan atau 77,42% yang sudah
siapa yang berperan sebagai tercapai kriteria ketuntasan
pembicara dan siapa yang berperan minimal (KKM).
sebagai penulis. Pembicara bertugas 3. Hasil belajar siswa yang diajar
untuk mempresentasikan hasil dengan mengunakan model
diskusi, sedangkan penulis hanya pembelajaran kooperatif tipe
bertugas untuk menulis. Hal ini yang NHT lebih tinggi dari hasil
membuat semua siswa tidak dapat belajar yang diajarkan dengan
menguasai pelajaran, karena semua menggunakan model
tugas yang diberikan kepada setiap pembelajaran kooperatif Skript.
pasangan diserahkan kepada si Hal ini dibuktikan dari hasil uji
pembicara karena dia nantinya yang Chi-Square dimana 𝑥 2 hitung
akan mempertanggung jawabkan >𝑥 2 tabel, yaitu 57,05169 >
hasil diskusi. Sementara si penulis 43,77297
tidak peduli terhadap tugas yang
diberikan karena dia hanya bertugas B. Implikasi Hasil Penelitian
untuk mencatat, sehinga siswa yang 1. Hasil penelitian menunjukkan
berperan sebagai penulis kebanyakan bahwa terdapat perbedaan
tidak menguasai pelajaran. peningkatan hasil belajar siswa
pada pembelajaran dasar listrik
KESIMPULAN DAN SARAN dan elektronika dengan
A. Kesimpulan menggunakan model
Berdasarkan hasil penelitian dan pembelajaran kooperatif tipe
pembahasan yang telah dipaparkan, Numbered Head Together (NHT).
maka dapat disimpulkan bahwa: Namun hasil ini hanya berlaku
1. Berdasarkan data yang pada kelompok sampel yang
diperoleh dari hasil penelitian diteliti.
pada mata pelajaran dasar 2. Penggunaan Numbered Head
listrik dan elektronika yang Together (NHT) oleh guru yang
diajar menggunakan model mengharapkan pengujian hasil
pembelajaran kooperatif Skript penelitian harus dilakukan sesuai
diperoleh rata-rata nilai kelas dengan karakteristik siswa yang

14
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

menjadi sampel dalam penelitian 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun


ini. 2003 Tentang Sistem
3. Guru masih memungkinkan pendidikan Nasional. Jakarta
melakukan perlakuan skript untuk Alimi, R. (2017). Pengaruh Model
mendapatkan hasil yang lebih Pembelajaran Kooperatif
baik dengan kelompok yang Tipe Numbered Head
berbeda dari sampel penelitian ini. Together Terhadap Hasil
4. Guru masih memungkinkan Belajar Dasar Dan
melakukan perlakuan skript untuk Pengukuran Listrik Siswa
mata pelajaran dasar listrik dan Kelas X Teknik Instalasi
elektronika dengan karakteristik Pemanfaatan Tenaga Listrik
yang berbeda dari sampel SMK Negeri 1 Percut Sei
penelitian. Tuan T.A 2016/2017. Skripsi
Sarjana, tidak diterbitkan.
C. Saran Medan : Jurusan Pendidikan
1. Model pembelajaran kooperatif Teknik Elektro, FT-
tipe Numbered Head Together UNIMED.
(NHT) dapat diterapkan guru Anpriliasnyah, M.F. (2018).
Pengaruh Model
untuk meningkatkan kompetensi
Pembelajaran Tipe
pengetahuan siswa pada mata Numbered Head Together
pelajaran dasar listrik dan (Nht) Terhadap Hasil Belajar
elektronika, khususnya pada Siswa Mata Pelajaran
materi pengukuran arus & Gambar Teknik Kelas X Di
tegangan listrik dan hukum- Smk Pgri 1 Gresik. JPTM, 06,
hukum rangkaian arus bolak- 27-33.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar
balik.
Evaluasi Pendidikan. Jakarta
2. Model pembelajaran kooperatif : Bumi Aksara.
tipe Numbered Head Together Djamarah, S.B (2011). Psikologi
(NHT) bisa diterapkan pada siswa Pendidikan. Jakarta : Rineka
yang memiliki karakteristik yang Cipta
sama dengan sampel penelitian Gunawan, M.A. (2013). Statistik
3. Model pembelajaran kooperatif Untuk Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta : Parama
tipe skript bisa diterapkan kepada Publishing
siswa selain sampel untuk Irfan, K. (2011). Pengaruh Strategi
meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran Numbered
4. Model pembelajaran kooperatif Heads Together Terhadap
tipe skript bisa diterapkan pada Hasil Belajar Menggunakan
mata pelajaran dasar listrik dan Alat-Alat Ukur Pada Siswa
Kelas X SMK Swasta Taman
elektronika dengan karakteristik
Siswa Tebing Tinggi T.A
siswa yang berbeda dari sampel 2010/2011. Skripsi Sarjana,
penelitian. tidak diterbitkan. Medan :
Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan, FT-UNIMED.
DAFTAR PUSTAKA

15
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Istarani. (2011). 58 Model Sudijono, A. (2011). Pengantar


Pembelajaran Inovatif. Evaluasi Pendidikan. Jakarta
Medan : Media Persada. : Rajawali Press.
Kanginan, M. (2013). Fisika untuk Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pendidikan. Bandung :
Erlangga Alpabeta
Kementrian pendidikan dan Syahri, M.M. (2015). Pengaruh
kebudayaan republik Strategi Pembelajaran
Indonesia. (2013). Kurikulum Numbered Heads Together
2013. Dasar dan pengukuran Dan Ekspositori Terhadap
listrik 1. Jakarta Hasil Belajar Siswa
Kurniasih, I., Sani, B., ((2015), Mengoperasikan Sistem
Ragam Pengembangan Pengendalian
Model Pembelajaran Untuk Elektromagnetik Kelas XI Di
Peningkatan Profesionalisasi SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
Guru : Kata Pena T.A 2014/2015. Skripsi
Milfayetty, dkk. (2018). Psikologi Sarjana, tidak diterbitkan.
Pendidikan. Medan : PPS UNIMED Medan : Jurusan Pendidikan
Purwanto, (2017). Evaluasi Hasil Teknik Elektro, FT-
Belajar. Yogyakarta : Pustaka UNIMED.
Belajar Tilanova, K.S. (2014). Pengaruh
Rozi,P., Maksum,H., Andrizal. Strategi Pembelajaran
(2015). Pengaruh Model Kooperatif Tipe Numbered
Pembelajaran Kooperatif Head Together Terhadap
Tipe Numbered Head Hasil Belajar Mata Pelajaran
Together (NHT) Terhadap Mengaplikasikan Rangkain
Hasil Belajar Pengetahuan Listrik Siswa Kelas X TITL
Dasar Teknik Otomotif Siswa SMK Negeri 1 Percut Sei
Kelas X TKR SMK Tuan Medan T.P 2013/2014.
Muhammadiyah 1 Padang. Skripsi Sarjana, tidak
Rusman, (2012). Model-Model diterbitkan. Medan : Jurusan
Pembelajaran : Pendidikan Teknik Elektro,
Pengembangan FT-UNIMED.
Profesionalisme Guru. Trianto. (2009). Mendesain Model
Jakarta : PT. Raja Grafindo Pembelajaran Inovatif-
Persada. Progresif : Konsep Landasan
Sapiie, S. dan Nishino, O. (2015). & Implementasinya Pada
Pengukuran dan Alat-alat Kurikulum Tingkat Satuan
Ukur Listrik.Jakarta : Pradnya Pendidikan (KTSP). Jakarta :
Paramita Kencana Prenada Media
Shoimin, A. (2016). 68 Model Group.
Pembelajaran Inovatif Dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta
: Ar-Ruzz Media.
Sudjana. (2001). Metoda Statistika.
Bandung : Tarsito

16

Anda mungkin juga menyukai