MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah
yang diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P, M.T.
oleh,
Tria Sri Jayanti
1801095
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kelancaran sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul GPS Navstar dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.6 Sistematika
Sistematika yang diuraikan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
3
4
5
melakukan pemetaan, GPS geodetik lebih banyak digunakan karena ketelitian GPS
geodetik GPS lebih tinggi dari GPS tipe navigasi
Sebagai contoh GPS tipe Geodetik dapat menghasilkan ketelitian milimeter hingga
centimeter sedangkan GPS tipe navigasi dapat menghasilkan ketelitian meter
hingga puluhan meter. Aplikasi yang dapat diterapkan dengan GPS tipe geodetik
adalah untuk penentuan batas wilayah, penentuan titik kontrol, penentuan stake out
dan lain-lain.
Ada beberapa hal yang membuat GPS geodetik sering digunakan. Pertama,
penggunaan GPS dalam penentuan posisi relatif tidak terlalu terpengaruh dengan
kondisi topografis daerah. Dalam artian tidak memerlukan adanya saling
keterlihatan antara satu titik dengan titik lainnya. Kedua, pengoprasian alat
penerima GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif mudah dan tidak
mengeluarkan banyak tenaga dan waktu.
3.1 Lokasi
Penelitian makalah ini dilaksanakan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
3.2 Waktu
Pembuatan makalah ini dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2020.
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Studi Literatur
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah yaitu dengan melakukan
pencarian terhadap berbagai sumber tertulis seperti buku, arsip, majalah,
artikel dan jurnal.
2. Deskriptif Kualitatif
Deskriptif kualitatif merupakan pengumpulan data berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka. Walaupun kemudian terdapat data yang
berupa angka-angka, maka akan dijelaskan atau dideskripsikan berupa kata-
kata.
6
7
3.6 Instrumen
Instrumen atau alat yang digunakan ketika penulisan makalah ini
diantaranya sebagai berikut:
1. Komputer jinjing (Laptop).
2. Kertas HVS.
3. Buku Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 3.
GPS Navstar
Pekerjaan :
1. GPS untuk militer
2. GPS untuk Navigasi
3. GPS untuk SIG
4. GPS untuk Pelacakan
kendaraan
5. GPS untuk Pemantauan
gempa
6. GPS untuk Pertanian
7. 7. GPS untuk Kelautan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
11
pembuatan sistem GPS sebenarnya datang dari Uni Soviet yang pada saat itu,
tahun 1957, meluncurkan satelit pertama mereka, Sputnik.
Sebuah tim ilmuwan AS yang dipimpin oleh Dr. Richard B. Kershner saat
itu memonitor transmisi radio Sputnik. Mereka menemukan bahwa Efek
Doppler berpengaruh pada transmisi radio, di mana sinyal frekuensi yang
ditransmisi Sputnik sangat tinggi saat baru diluncurkan dan semakin rendah
seiring dengan satelit menjauhi bumi. Mereka menyadari bahwa dengan
mengetahui letak bujur lokasi mereka dengan tepat di peta dunia, mereka
mampu melacak posisi satelit tersebut mengorbit berdasarkan tolak ukur
penyimpangan Efek Doppler.
Transit, satelit sistem navigasi pertama yang digunakan oleh Angkatan Laut
AS sukses diujicobakan pertama kali pada tahun 1960. Sistem yang
menggunakan kumpulan dari lima satelit ini mampu menentukan posisi sekali
tiap jamnya. Pada tahun 1967, AL AS mengembangkan satelit Timation yang
membuktikan kemampuannya dengan menetapkan waktu yang akurat di
angkasa, merupakan teknologi acuan sistem GPS. Tahun 1970-an, Sistem
Navigasi Omega pangkalan pusat, berdasarkan pembandingan fase sinyal,
menjadi sistem navigasi radio pertama yang meliputi seluruh dunia.
Satelit percobaan pertama Block-I GPS diluncurkan pada Februari 1978.
Satelit-satelit GPS pertama kali dibuat oleh Rockwell International (sekarang
merupakan bagian dari Boeing) dan sekarang dibuat oleh Lockheed Martin
(IIR/IIR-M) dan Boeing (IIF)
dan pemetaan jalan serta system kereta api juga dapat dicapai dari platform
mobile untuk menghemat waktu dan uang.
medan yang penuh dengan blok-blok bangunan dan gedung seperti pada
saat terjadinya perang di perkotaan) untuk mencapai targetnya. Walaupun
demikian, jika dikaitkan dengan kepentingan-kepentingan aktivitas-
aktivitas di bidang militer yang lebih luas lagi dimana masalah koordinasi
dan kerja sama antar-individu menjadi sangat penting, sistem navigasi
semata nampaknya sudah tidak memadai. Pada sistem navigasi, setiap
individu tidak dapat mengetahui posisi individuindividu yang lain yang
berada di luar jangkauan visualnya. Oleh karena itu, kemudian
dikembangkan suatu tracking system (sistem monitoring atau pemantauan)
sebagai salah satu solusi untuk permasalahan di bidang militer. Dengan
sistem ini, setiap individu atau kelompok individu (baik yang berkendaraan
maupun yang tidak) yang terlibat di dalam aktivitas militer dilengkapi
dengan sebuah receiver GPS yang sudah terintegrasi dengan fasilitas
komunikasi (dua arah) dan sebuah processor. Perangkat-perangkat ini
dikemas kompak sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah sub-sistem
mobile unit. Setiap mobile unit ini akan mengirimkan (baik secara periodik
setiap interval waktu tertentu maupun berdasarkan permintaan atau
interrogate) pesan, posisi, dan waktu ke base-station-nya. Sebelum
dikirimkan, informasi (items) pesan, posisi, dan waktu (berikut informasi
lain yang diambil dari sensor-sensor terpasang) ini terlebih dahulu
diintegrasikan hingga menjadi suatu stream data. Dengan demikian, sub-
sistem base-station akan menerima banyak stream data dari berbagai sub-
sistem mobile unit yang telah terdaftar. Setiap stream data yang diterima
kemudian akan diekstrak hingga menjadi informasi (items) nomor pengenal
(Id) individu atau kelompok, posisi, dan waktunya. Kemudian, posisi-
posisi (berikut perubahannya) ini ditampilkan di atas peta dijital dalam
bentuk simbol-simbol (manusia atau kendaraan) yang bergerak dari waktu-
ke-waktu. Berdasarkan informasi inilah pengambil keputusan (misalnya
seorang ‘Komandan’) dapat mengkoordinasikan setiap sub-sistem mobile
unitnya secara efektif, efisien, realtime, dan kemudian dapat melakukan
rekonstruksi gerakan atau progress operasi militer yang telah dilakukan
(mode replay atau playback). Sementara itu, hasil rekonstruksi berikut
evaluasi gerakan operasi militer ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan yang sangat penting bagi perencanaan operasi berikutnya.
17
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada makalah ini, maka dapat
disimpulkan:
1. Global Positioning System (GPS) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR
GPS, kependekan dari “NAVigation Satellite Timing and Ranging Global
Positioning System”. Sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang
sekaligus dalam segalacuaca ini, didesain untuk memberikan posisi dan
kecepatan tiga dimensi yangteliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara
kontinyu di seluruh dunia (Abidin, 2007).
2. GPS untuk militer, GPS dapat dimanfaatkan untuk mendukung sistem
pertahanan militer. Lebih jauh dari itu dapat memantau pergerakan muasuh
saat terjadi peperangan, juga bisa menjadi penuntunan arah jatuhnya bom,
sehingga bisa lebih tertarget.
GPS untuk Navigasi, GPS Tracker merupakan pemenuhan kebutuhan pada
saat berkendara, dengan adanya GPS Tracker pada kendaraan memudahkan
pengendara mencari arah dan tujuan jalan. Mengirim posisi kendaraan kita
yang diterjemahkan dalam bentuk peta digital.
GPS untuk Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga digunakan untuk
keperluan sistem informasi geografis, seperti untuk pembuatan peta,
mengukur jarak perbatasan, atau bisa dijadikan sebagai referensi pengukuran
suatu wilayah.
GPS untuk Sistem Pelacakan Kendaraan, Fungsi ini hampir sama dengan
navigasi, jika dalam navigasi menggunakan perangkat penerima sinyal GPS
berikut penampil titik koordinatnya dalam satu perangkat
GPS untuk Pemantau Gempa, GPS dapat dimanfaatkan untuk memantau
pergerakan tanah di bumi. Dengan hal itu maka para pakar Geologi dapat
memperkirakan kemungkinan terjadinya gempa di suatu wilayah.
19
20
sehingga data waktu yang terbungkus dalam sinyal GPS mempunyai tingkat
ketepatan/ akurasi yang tingi.
5.2 Implikasi
Berdasarkan materi yang telah dikemukakan, maka dapat diambil
implikasi sebagai berikut:
1. Memahami yang dimaksud dengan GPS dan bagaimana sejarah
perkembangan GPS.
2. Memahami fungsi GPS dan Bagaimana kegunaannya pada berbagai sektor
pekerjaan.
3. Memahami kelebihan dan kekurangan GPS.
4. Memahami cara kerja GPS.
5.3 Rekomendasi
Dari pembuatan makalah ini, maka dapat direkomendasikan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Memahami terlebih dahulu GPS Navstar.
2. Agar dilaksanakan riset atau praktikum guna memperdalam pemahaman
dan kemampuan dari teori yang telah dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. (2007). Analisis Eksistensial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Angkasasena. (2010). Global positioning system. [Online]. Diakses dari
http://angkasasena.blogspot.com/2010/08/global-positioning
systemgps.html?m=1
Maulana,S I. (2014). Pengukuran GPS Geodetic dan Terrestial Laser (TSL) untuk
pembangunan rel kereta api baru di Menteng Jaya Jakarta. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Wordpress. 2016. Sejarah perkembangan perkembangan gps. [Online]. Diakses
dari https://fsteknologi.wordpress.com/2016/12/04/sejarah-perkembangan-
gps/
22