OLEH:
DEFRIN
I1F1 19 013
OLEH:
DEFRIN
I1F1 19 013
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui :
Koordinator Mata Kuliah
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
Limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan “Laporan Lengkap Remote Sensing Kelautan”
dengan judul “Sebaran Total Suspended Solids di Sungai Wolo Menggunakan
Citra Sentinel 2A” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Ucapan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya saya ucapkan kepada LM. Yasir Haya,
S.T., M.Si., Ph.D selaku Koordinator Mata Kuliah Remote Sensing Kelautan dan
Muh. Iqra Prasetya, S.Si., C.M.Si selaku Asisten Pembimbing serta teman-
teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagai slah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam proses
kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari.
Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini saya akui masih lebih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
HALAMAN JUDUL.....................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................vii
BABA I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat..........................................................................3
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................17
B. Saran...............................................................................................17
LAMPIRAN................................................................................................20
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terpendek baik dari skala nasional maupun internasioal. Sungai yang ada di
kecamatan wolo tersebut di namakan dengan sungai wolo sesuai dengan nama
Wolo tersebut memiliki panjang sekitar kurang lebih 15 meter yang tersambung
langsung dengan laut. Sungai ini langsung keluar dari kaki tebing dan memiliki
Suspended Solid (TSS) merupakan residu dari padatan total yang tertahan oleh
saringan dengan ukuran partikel maksimal 2µm atau lebih besar dari ukuran
partikel koloid. Marerial yang termasuk kedalam TSS antara lain bakteri, jamur,
ganggang, tanah liat, lumpur, sulfide dan logam oksida. Material tersebut
daerah swash zone. fenomena gelombang pecah, arus pantai, maupun resuspensi
pantai. Keterdapatan sedimen tersuspensi menjadi salah satu indikator fisik dalam
umum, kondisi lingkungan perairan di muara sungai Kampar relatife masih baik,
meski pada beberapa daerah sudah dalam kondisi memprihatinkan
(Siswanto, 2011).
dalam air. Nilai kecerahan akan rendah jika kekeruhan atau kandungan TSS-nya
tinggi, sebaliknya akan tinggi jika kekeruhan atau TSS-nya rendah. padatan
tersuspensi yang tinggi akan mempengaruhi biota air, dari dua sisi. Pertama,
menghambat proses fotosintesis oleh fitoplankton atau tumbuhan air lainnya, yang
2000).
2
B. Tujuan dan Manfaat
sebagai berikut :
3
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai bagian dari program Copernicus dari Uni Eropa (EU), Badan
Senrtinel-2 yang memperoleh citra optic resolusi spasial tinggi. Componen luar
angkasa dari program Copernicus terdiri dari lima misi: Sentinel 1-5, dirancang
aplikasi lingkungan dan keamanan dan memastikan kontinuitas data untuk misi
pencapaian manajemen kualitas air yang hemat biaya pada skala sinoptik dan
lintas batas dan untuk implementasi kebijakan maritime. Saat ini, pengamatan
tantangan yang terkait dengan memajukan Sistem Bumi dan Ilmu Kelautan.
operasional data Observasi Bumi (EO) yang sesuai. Secara khusus, misi
3
13 pita spectral, mulai dari domain, terlihat dan inframerah dekat (NIR)
hingga gelombang pendek inframerah (SWIR), pada resolusi spasial yang berbeda
wilayahnya yang luas. Salah satu citra satelit yang dapat digunakan untuk
Sentinel 2 merupakan salah satu citra satelit yang memiliki 13 band, 4 band
dengan area sapuan 290 Km. Sentinel 2 dapat digunakan untuk kepentingan
monitoring lahan, data dasar untuk penggunaan lahan yang dapat digunakan untuk
2017).
berbasis objek. Metode yang digunakan untuk klasifikasi digital ini meliputi
hubungan spasial di dalam dan di antara kumpulan data yang eksplisit secara
spasial. GIS dapat menjadi alat yang berharga bagi mereka yang berada di
komunitas perusahaan dan ilmiah, serta bagi mereka yang terlibat dalam pertanian
5
informasi spasial menggunakan peta, bagan, dan grafik. Misalnya, perencana kota
dan pengelola sumber daya alam sering menggunakan GIS untuk mengamati pola
spasial tipe tutupan lahan di wilayah geografis tertentu. Demikian pula, ahli
biologi satwa liar dan rimbawan menggunakan GIS untuk memahami distribusi
spesies invasif berbahaya, spesies pohon yang penting secara ekonomi, dan
spesies langka atau terancam punah. Ini hanyalah beberapa contoh dari berbagai
gratis yang dibuat oleh Tim Pengembangan QGIS pada tahun 2002. QGIS adalah
sumber terbuka mendapat manfaat dari kontribusi para ahli dan pengguna di
seluruh dunia dan dari kemampuan semua pengguna untuk mengakses dan
tampak dan SWIR, dan mencakup tiga pita atmosfer (Band 1, Band 9 dan Band
peluang besar untuk memantau pertanianfiladang. Bahkan tidak termasuk tiga pita
atmosfer, berbagai indeks spektral dapat diekstraksi. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini kami menghitung 91 indeks spektral dari data Sentinel-2A dan
6
gambar berbasis objek geografis (GEOBIA) telah mendapat perhatian besar
Sentinel-2 untuk sensor dalam rentang 10–30 m. Namun, CMIX terbatas untuk
membedakan hanya piksel berawan dan tidak berawan. Referensi juga terbatas
pada piksel yang valid dan tidak valid. Piksel yang valid dalam referensi adalah
piksel tak berawan seperti tanah, air dan salju dan yang tidak valid adalah awan
dan bayangan awan. Masker awan dari Koreksi Atmosfer Bersama MACCS
referensi dilakukan dua kali: Sekali untuk topeng awan dari ketiga prosesor yang
melebar di sekitar awan dan kedua untuk semua prosesor dengan topeng awan
penginderaan jauh telah dapat diakses oleh berbagai pengguna baik di sektor
publik maupun swasta dan mencakup banyak domain aplikasi penting, seperti
ketahanan pangan. Oleh karena itu, data yang diperoleh dari informasi EO
untuk aplikasi agronomi. Memang, data penginderaan jauh yang berasal dari EO
7
spatiotemporal, Oleh karena itu, pemantauan sumber daya pertanian
area tanaman, memprediksi hasil panen, dan mengevaluasi kebutuhan air dan
untuk mengetahui total permukaan yang dibudidayakan dan distribusi yang tepat
8
BAB III. METODE PRAKTIKUM
selama 5 minggu berturut-turut, setiap hari Sabtu. Praktikum ini dimulai dari
Tanggal 28 Mei 2021 s/d 04 Juli 2021, pukul 13.30-17.00 WITA, dilakukan
Awal
Klasifikasi TSS
Selesai
10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil download Citra Sentinel-2A dari laman USGS dapat dilihat pada
lama USGS. Data Citra Sentinel-2A tersebut merupakan Citra Band 2 dan Band 8.
Dapat dilihat data Citra tersebut masih berwarna Hitam Putih dan perlu di lakukan
Quantum GIS (QGIS). Koreksi Atmosfer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. Hasil Koreksi Atmosfer
(Sumber. Dok. Pribadi)
Dapat dilihat pada gambar di atas penggabungan Band dan Cropping data
band, selanjutnya masuk pada estimasi sebaran Total Suspended Solid (TSS) di
12
Gambar 4. Estimasi sebaran TSS
(Sumber. Dok. Pribadi)
13
B. Pembahasan
Citra merupakan informasi bentuk visual dari suatu objek. Citra juga
mengenai objek yang dimaksud. Citra dapat membentuk dua dimensi dan tiga
komputasi, citra yang bersifat kontinu harus didigitalisasi terlebih dahulu sehingga
Ada tiga jenis citra yang umum digunakan dalam pemrosesan citra.
Ketiga jenis citra tersebut yaitu, citra berwarna, citra berskala keabuan, dan citra
biner. Yang pertama Citra berwarna atau biasa dinamakan citra RGB, merupakan
jenis citra yang menyajikan warna dalam bentuk komponen R (merah), G (hijau),
dan B (biru). Yang kedua citra berskala keabuan Sesuai dengan nama yang
melekat, citra jenis ini menangani gradasi warna hitam dan putih, yang tentu saja
menghasilkan efek warna abu-abu. Citra yang terakhir yaitu citra biner. Citra
biner adalah citra dengan setiap piksel hanya dinyatakan dengan sebuah nilai dari
dua kemungkinan (yaitu nilai 0 dan 1) atau hanya ada hitam dan putih saja.
Data yang digunakan dalam praktikum ini merupakan citra sentinel yang
dapat diperoleh melalui web United States Geological Survey (USGS). Untuk
mendownload citra pertmatama harus login di web USGS. Citra sentinel 2A yang
diunduh sebanyak 4 band mencakup wilayah dalam praktikum ini. Kriteria data
yang diambil yaitu citra yang termasuk kategori band NIR dengan persentase
tutupan awan pada daratan (land cloud cover) kurang dari 10 persen. Data yang
14
didapatkan dari sitra satelit sentinel 2A yang digunakan adalah band 2, band 3,
menghilangkan kesalahan radiansi yang terekam pada citra sebagai akibat dari
panjang gelombang, oleh karena itu nilai koreksi atmosfer berbeda- beda pada
untuk melakukan penginderaan jauh pada water color. Koreksi atmosfer sendiri
adalah koreksi yang dilakukan sesaui dengan kebutuhan. Kadang kala perlu
dilakukan tapi juga dapat tidak dilakukan. Tidak perlu dilakukannya koreksi
penelitian lebih lanjut yang menitik beratkan pada spectral dan kanal koreksi ini
pada data citra satelit yang diakibatkan oleh faktor atmosfer dimana nilai
reflektansi pada citra satelit tidak sesuai dengan nilai reflektansi yang sebenarnya
kita menggunaakan proses secara otomatis. Setelah masuk di lembar kerja QGIS,
buka menu plugins manage and install plugins lalu pilih plugins yang akan
Sebenarnya ada banyak manfaat dari plugin tersebut, namun kali ini kita akan
15
menggunakannya untuk koreksi atmosferik. Lanjut di menu semi- automatic
classification plugin klik preprocessing lalu pilih sentinel 2. Setelah itu klik ikon
folder lalu masukkan folder dari citra satelit yang telah di download. Sebelum
melakukan pemanggilan citra ke QGIS sebaiknya empat band tampak dan NIR
band citra sentinel 2A (band 2, band 3, band 4 dan band 8) dipisahkan kedalam
satu folder tersendiri agar memudahkan dalam proses pemanggilan citra dan
proses koreksinya lebih cepat. Selain citra satelit kita juga harus memasukkan
meta datanya kedalam QGIS. Centang aplly DOS1 atmospheric correction lalu
klik RUN dan pilih penyimpanan untuk hasil koreksi atmosferik. Tunggu hingga
penggabungan dari beberapa kanal (band) untuk membentuk tampilan warna yang
susunan komposit warna dari kanal citra inderaja minimal terdapat kanal
16
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
fenomena tanpa melakukan kontak fisik dengan objek tersebut, berbeda dengan
software yaitu QGIS dan ENVI. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan
dalam pengolahan data tersebut antara lain mulai dari downoad citra sentinel 2A,
budiman.
B. Saran
sentinel yang baru yang tanpa ada halangan awan agar dalam pengolahan
selanjutnya dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya ganguan atau error dalam
98-104
Flekinniken MJ, dkk. (2020). Pengantar Alternatif Gratis untuk Platform GIS
Jiyah, dkk. (2017). Studi Distribusi Total Suspended Solid (TSS) di Perairan
Van der Werff H dan Van der Merr. F.(2015). Sentinel-2 untuk Pemetaan
4292.7