Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM REMOTE SENSING KELAUTAN

PEMETAAN SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA


PERAIRAN SUNGAI WOLO MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-2A

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah


Remote Sensing Kelautan

OLEH:

DEFRIN
I1F1 19 013

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
LAPORAN PRAKTIKUM REMOTE SENSING KELAUTAN
PEMETAAN SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA
PERAIRAN SUNGAI WOLO MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-2A

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah


Remote Sensing Kelautan

OLEH:

DEFRIN
I1F1 19 013

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktikum Remote Sensing Kelautan


Nama : Defrin
Stambuk : I1F119013
Kelompok : 2 (Dua)
Prodi : Oseanografi
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

Laporan Lengkap ini


Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Koordinator Asisten Asisten Pembimbing

Muh Iqra Prasetya S.Si. Ferdi


I1A115026

Menyetujui :
Koordinator Mata Kuliah

L.M. Yasir Haya, S.T.,M.Si.,Ph.D.


NIP. 19720715 200502 1 001

Kendari, 13 Juli 2021


Tanggal Pengesahan

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
Limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan “Laporan Lengkap Remote Sensing Kelautan”
dengan judul “Sebaran Total Suspended Solids di Sungai Wolo Menggunakan
Citra Sentinel 2A” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Ucapan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya saya ucapkan kepada LM. Yasir Haya,
S.T., M.Si., Ph.D selaku Koordinator Mata Kuliah Remote Sensing Kelautan dan
Muh. Iqra Prasetya, S.Si., C.M.Si selaku Asisten Pembimbing serta teman-
teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagai slah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam proses
kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari.
Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini saya akui masih lebih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.

Kendari, 13 Juli 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................................i

HALAMAN JUDUL.....................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iii

KATA PENGANTAR.................................................................................iv

DAFTAR ISI.................................................................................................v

DAFTAR TABEL........................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR..................................................................................vii

BABA I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat..........................................................................3

BAB II. TIJAUAN PUSTAK

BAB III. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat............................................................................9
B. Alat dan Bahan.................................................................................9
C. Prosedur Praktikum........................................................................10

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil................................................................................................11
B. Pembahasan....................................................................................14

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................17
B. Saran...............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................18

LAMPIRAN................................................................................................20

v
DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 1. Alata dan Bahan Praktikum..............................................................9

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

Gambar 1. Hasil Download Citra Sentinel-2A.............................................11

Gambar 2. Hasil Koreksi Atmosfer..............................................................12

Gambar 3. Penggabungan Band dan Cropping.............................................12

Gambar 4. Estimasi Penyebaran TSS...........................................................13

vii
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecamatan Wolo merupakan daerah yang memiliki aliran sungai

terpendek baik dari skala nasional maupun internasioal. Sungai yang ada di

kecamatan wolo tersebut di namakan dengan sungai wolo sesuai dengan nama

daerah tersebut. Sungai Wolo yang terletak di Kabupaten Kolaka Kecamatan

Wolo tersebut memiliki panjang sekitar kurang lebih 15 meter yang tersambung

langsung dengan laut. Sungai ini langsung keluar dari kaki tebing dan memiliki

air yang sangat jernih dan suhu air yang dingin.

Suatu perairan pasti mengalami perkembangan sedimentasi.

perkembangan sedimentasi dapat dilihat dari material padatan tersuspensi. Total

Suspended Solid (TSS) merupakan residu dari padatan total yang tertahan oleh

saringan dengan ukuran partikel maksimal 2µm atau lebih besar dari ukuran

partikel koloid. Marerial yang termasuk kedalam TSS antara lain bakteri, jamur,

ganggang, tanah liat, lumpur, sulfide dan logam oksida. Material tersebut

merupakan tempat berlangsungnya reaksi heterogen yang berfungsi sebagai bahan

pembentuk endapan yang paling awal yang dapat menghalangi kemampuan

produksi zat organik pada suatu perairan.

Perairan laut merupakan salah satu perairan yang dinamis, khususnya di

daerah swash zone. fenomena gelombang pecah, arus pantai, maupun resuspensi

atau transport sedimen menjadi parameter penting dalam mempelajari dinamika

pantai. Keterdapatan sedimen tersuspensi menjadi salah satu indikator fisik dalam

mempelajari kondisi lingkungan, khususnya pada parameter pencemaran. Secara

umum, kondisi lingkungan perairan di muara sungai Kampar relatife masih baik,
meski pada beberapa daerah sudah dalam kondisi memprihatinkan

(Siswanto, 2011).

Padatan tersuspensi total merupakan bahan tersuspensi dan tidak terlarut

dalam air. Nilai kecerahan akan rendah jika kekeruhan atau kandungan TSS-nya

tinggi, sebaliknya akan tinggi jika kekeruhan atau TSS-nya rendah. padatan

tersuspensi yang tinggi akan mempengaruhi biota air, dari dua sisi. Pertama,

mengahalangi atau mengurangi penetrasi cahaya kedalam kolam air sehingga

menghambat proses fotosintesis oleh fitoplankton atau tumbuhan air lainnya, yang

selanjutnya berarti mengurangi pasokan oksigen terlarut. Kedua, secara langsung

kandungan padatan tersuspensi yang tinggi dapat menggangu biota (Effendi,

2000).

2
B. Tujuan dan Manfaat

Adapun Tujuan dari Praktikum Remote Sensing Kelautan ini adalah

sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu dapat mendownload Data Citra sentinel 2A

melalui website USGS.

2. Mahasiswa dapat memahami Koreks DOS Stmosfer Citra Satelit

menggunakan Quantum GIS (QGIS)

3. Mahasiswa dapat memahami proses Composite Band, Cropping

dan Masking serta klasifkasi data Iso dengan menggunakan

Software ENVI 5.3

Adapun Manfaat dari Praktikum Remote Sensing Kelautan ini yaitu

untuk mengetahui sebaran Total suspended Solid (TSS) di Sungai Wolo

Kabupaten Kolaka Kecamatan Wolo.

3
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Sebagai bagian dari program Copernicus dari Uni Eropa (EU), Badan

Antariksa Eropa (ESA) telah mengembangkan dan mengoperasikan misi

Senrtinel-2 yang memperoleh citra optic resolusi spasial tinggi. Componen luar

angkasa dari program Copernicus terdiri dari lima misi: Sentinel 1-5, dirancang

untuk memberikan pengamatan rutin guna meneteapkan kapasitas Eropa untuk

aplikasi lingkungan dan keamanan dan memastikan kontinuitas data untuk misi

warisan (misalnya ERS, Envisat, SPOT dan Landsat) meningkatkan kemampuan

pengamatan (Arino, 2017)

Dalam konteks ini penginderaan jauh menjadi penting untuk mendukung

pencapaian manajemen kualitas air yang hemat biaya pada skala sinoptik dan

lintas batas dan untuk implementasi kebijakan maritime. Saat ini, pengamatan

satelit penting untuk mendokumentasikan pemantauan pantai, menyediakan data

multidisiplin untuk layanan operasional yang sesuai untuk mengatasi beberapa

tantangan yang terkait dengan memajukan Sistem Bumi dan Ilmu Kelautan.

Dalam kerangka program Copernicus, Badan Antariksa Eropa (ESA) dalam

kemitraan dengan Komisi Eropa (EC) sedang mengembangkan serangkaian lima

misiluar angkasa yang disebut “Penjaga” untuk memastikan penyediaan

operasional data Observasi Bumi (EO) yang sesuai. Secara khusus, misi

pencitraan optic Sentinel-2 di khususkan untuk pemantauan operasional area

daratan, menyediakan kontinuitas layanan yang mengandalkan pengamatan optic

resolusi tinggi multi-spektral. Konstelasi Sentinel-2 saat ini memiliki satelit

kembar sentinel-2A dan Sentinel-2B di orbit, yang pertama beroperasi penuh


sejak musim panas 2015 dan yang kedua sejak musim panas 2017. Multi Spektral

Image (MSI) onboard sentinel-2 memiliki

3
13 pita spectral, mulai dari domain, terlihat dan inframerah dekat (NIR)

hingga gelombang pendek inframerah (SWIR), pada resolusi spasial yang berbeda

di lapangan mulai dari 10 hingga 60 m (Caballero, 2018).

Penggunaan Citra Satelit dalam deteksi penutupan lahan telah banyak

digunakan karena memiliki resolusi temporal yang baik dan cangkupan

wilayahnya yang luas. Salah satu citra satelit yang dapat digunakan untuk

mendapatkan informasi penutupan dan penggunaan lahan adalah citra sentinel 2.

Sentinel 2 merupakan salah satu citra satelit yang memiliki 13 band, 4 band

beresolusi 10 m, 6 band beresolusi 20 m, dan 3 band beresolusi spasial 60 m

dengan area sapuan 290 Km. Sentinel 2 dapat digunakan untuk kepentingan

monitoring lahan, data dasar untuk penggunaan lahan yang dapat digunakan untuk

berbagai aplikasi monitoring dan perencanan lingkungan (Kawamuna, dkk.,

2017).

Bedasarkan Proses pengolahan, klasifikasi terdiri atas dua jenis, yaitu

manual dan digital. Klasifikasi manual meliputi klasifikasi digitasi on screen,

sedangkan klasifikasi digital meliputi klasifikasi berbasis piksel dan klasifikasi

berbasis objek. Metode yang digunakan untuk klasifikasi digital ini meliputi

Unsupervised, Supervised dan Decision tree (ENVI, 2011).

Sistem informasi geografis, atau GIS, adalah antarmuka virtual yang

memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi dan memvisualisasikan

hubungan spasial di dalam dan di antara kumpulan data yang eksplisit secara

spasial. GIS dapat menjadi alat yang berharga bagi mereka yang berada di

komunitas perusahaan dan ilmiah, serta bagi mereka yang terlibat dalam pertanian

dan pengelolaan lahan. GIS memungkinkan visualisasi intuitif dan komunikasi

5
informasi spasial menggunakan peta, bagan, dan grafik. Misalnya, perencana kota

dan pengelola sumber daya alam sering menggunakan GIS untuk mengamati pola

spasial tipe tutupan lahan di wilayah geografis tertentu. Demikian pula, ahli

biologi satwa liar dan rimbawan menggunakan GIS untuk memahami distribusi

spesies invasif berbahaya, spesies pohon yang penting secara ekonomi, dan

spesies langka atau terancam punah. Ini hanyalah beberapa contoh dari berbagai

aplikasi GIS (Flenniken, 2020)

QuantumGIS, atau QGIS, adalah paket perangkat lunak GIS open-source

gratis yang dibuat oleh Tim Pengembangan QGIS pada tahun 2002. QGIS adalah

proyek yang digerakkan oleh sukarelawan, menerima kontribusi dari pengguna

dalam bentuk kode, pengembangan alat, laporan/ perbaikan bug, dokumentasi,

dan advokasi/dukungan. Sifat sumber terbuka QGIS yang didorong oleh

sukarelawan mendorong pengendalian kualitas tingkat tinggi. Perangkat lunak

sumber terbuka mendapat manfaat dari kontribusi para ahli dan pengguna di

seluruh dunia dan dari kemampuan semua pengguna untuk mengakses dan

memverifikasi kode, algoritme prosedural, dll (Stuglik, 2020).

Satelit Sentinel-2A diluncurkan pada 23 Juni 2015 dan mengumpulkan

data multispektral termasuk 13 pita yang mencakup wilayah panjang gelombang

tampak dan SWIR, dan mencakup tiga pita atmosfer (Band 1, Band 9 dan Band

10). Selanjutnya, Sentinel-2B diluncurkan pada 7 Maret 2017 dan memberikan

peluang besar untuk memantau pertanianfiladang. Bahkan tidak termasuk tiga pita

atmosfer, berbagai indeks spektral dapat diekstraksi. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini kami menghitung 91 indeks spektral dari data Sentinel-2A dan

kepentingannya dalam identifikasi jenis tanaman.fikation dievaluasi. Analisis

6
gambar berbasis objek geografis (GEOBIA) telah mendapat perhatian besar

sekarang dan itu'berguna untuk memperjelas batas filadang. Namun,

sangatfiResolusi kurang dari 1 m diperlukan untuk memanfaatkan data

penginderaan jauh di GEOBIA (Baker, Warner, 2013).

Latihan Interkomparasi Cloud Masking (CMIX) adalah interkomparasi

mutakhir dari serangkaian algoritme pendeteksian awan untuk perwakilan

Sentinel-2 untuk sensor dalam rentang 10–30 m. Namun, CMIX terbatas untuk

membedakan hanya piksel berawan dan tidak berawan. Referensi juga terbatas

pada piksel yang valid dan tidak valid. Piksel yang valid dalam referensi adalah

piksel tak berawan seperti tanah, air dan salju dan yang tidak valid adalah awan

dan bayangan awan. Masker awan dari Koreksi Atmosfer Bersama MACCS

ATCOR (MAJA) algoritma menggunakan informasi multi-temporal dibandingkan

dengan klasifikasi monotemporal oleh Sen2Cor dan Fmask. Perbandingan dalam

referensi dilakukan dua kali: Sekali untuk topeng awan dari ketiga prosesor yang

melebar di sekitar awan dan kedua untuk semua prosesor dengan topeng awan

yang tidak melebar (Zekoll, 2021).

Berkat pengembangan teknologi Earth Observation (EO), data

penginderaan jauh telah dapat diakses oleh berbagai pengguna baik di sektor

publik maupun swasta dan mencakup banyak domain aplikasi penting, seperti

melindungi ekosistem yang rapuh, mengelola risiko iklim, dan meningkatkan

ketahanan pangan. Oleh karena itu, data yang diperoleh dari informasi EO

menjadi sangat diperlukan dalam mendukung banyak sektor masyarakat, terutama

untuk aplikasi agronomi. Memang, data penginderaan jauh yang berasal dari EO

telah membuktikan potensi dan efektivitasnya dalam pemantauan vegetasi

7
spatiotemporal, Oleh karena itu, pemantauan sumber daya pertanian

menggunakan penginderaan jauh menawarkan kesempatan untuk memperkirakan

area tanaman, memprediksi hasil panen, dan mengevaluasi kebutuhan air dan

untuk mengetahui total permukaan yang dibudidayakan dan distribusi yang tepat

dari tanaman(Hernandez, 2021).

8
BAB III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Pengambilan data dari Citra Satelit Sentinel-2A dengan mengunduh

(downloading) di wilayah Sungai Wolo, Kabupaten Kolaka dilakukan pada

tanggal 28 Maret 2021. Praktikum Remote Sensing Kelautan ini dilaksanakan

selama 5 minggu berturut-turut, setiap hari Sabtu. Praktikum ini dimulai dari

Tanggal 28 Mei 2021 s/d 04 Juli 2021, pukul 13.30-17.00 WITA, dilakukan

secara daring/online menggunakan Google Meet.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Remote

Sensing Kelautan yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum


No ALAT DAN BAHAN FUNGSI
1 Laptop Perangkat keras yang
digunakan sebagai pengolah
data
2 Colokan Sebagai sumber listrik
3 Charger Digunakan sebagai pengisi
daya Laptop
4 Citra Sentinel-2A Sebagai sumber data mentah
yang akan diolah
5 Quantum GIS Digunakan untuk mengoreksi
DOS Atmosfer Citra Satelit
yang telah di download dar
Sentinel-2A
6 ENVI 5.3 Digunakan untuk melakukan
klasifikasi Total Suspended
Solid (TSS)
C. Prosedur Praktikum

Awal

Citra Satelit Sentinel-2A Penginstalan ENVI 5.3

Penginstalan Quantum GIS


Koreksi Atmosfer

Composite Band, Cropping


dan Masking

Klasifikasi TSS

Selesai

10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil download Citra Sentinel-2A dari laman USGS dapat dilihat pada

Gambar di bawah ini.

Gambar 1. Hasil Download Citra Sentinel-2A


(Sumber. Dok. Pribadi)

Gambar di atas merupakan gambar hasil download Citra Sentinel-2a dari

lama USGS. Data Citra Sentinel-2A tersebut merupakan Citra Band 2 dan Band 8.

Dapat dilihat data Citra tersebut masih berwarna Hitam Putih dan perlu di lakukan

proses pengolahan selanjutnya.

Setelah melakukan pendownload tan Citra Sentinel-2A di laman USGS,

selanjutnya melangkah ketahap Koreksi Atmosfe menggunakan Software

Quantum GIS (QGIS). Koreksi Atmosfer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. Hasil Koreksi Atmosfer
(Sumber. Dok. Pribadi)

Dari hasil Koreksi Atmosfer di atas lanjut ke penggabungan Band. Dalam

Penggabungan Band dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Penggabungan Band dan Cropping


(Sumber. Dok. Pribadi)

Dapat dilihat pada gambar di atas penggabungan Band dan Cropping data

citra Sentinel-2A sudah terlihat lebih nyata. Setelah melakukan penggabungan

band, selanjutnya masuk pada estimasi sebaran Total Suspended Solid (TSS) di

sungai wolo dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

12
Gambar 4. Estimasi sebaran TSS
(Sumber. Dok. Pribadi)

13
B. Pembahasan

Citra merupakan informasi bentuk visual dari suatu objek. Citra juga

dapat diartikan sebagai gambaran yang representatif mengenai suatu objek

sedemikian sehingga citra tersebut dapat memberikan kesan yang mendalam

mengenai objek yang dimaksud. Citra dapat membentuk dua dimensi dan tiga

dimensi dan merepresentasikan bentuk suatu objek. Untuk melakukan proses

komputasi, citra yang bersifat kontinu harus didigitalisasi terlebih dahulu sehingga

didapatkan citra digital.

Ada tiga jenis citra yang umum digunakan dalam pemrosesan citra.

Ketiga jenis citra tersebut yaitu, citra berwarna, citra berskala keabuan, dan citra

biner. Yang pertama Citra berwarna atau biasa dinamakan citra RGB, merupakan

jenis citra yang menyajikan warna dalam bentuk komponen R (merah), G (hijau),

dan B (biru). Yang kedua citra berskala keabuan Sesuai dengan nama yang

melekat, citra jenis ini menangani gradasi warna hitam dan putih, yang tentu saja

menghasilkan efek warna abu-abu. Citra yang terakhir yaitu citra biner. Citra

biner adalah citra dengan setiap piksel hanya dinyatakan dengan sebuah nilai dari

dua kemungkinan (yaitu nilai 0 dan 1) atau hanya ada hitam dan putih saja.

Data yang digunakan dalam praktikum ini merupakan citra sentinel yang

dapat diperoleh melalui web United States Geological Survey (USGS). Untuk

mendownload citra pertmatama harus login di web USGS. Citra sentinel 2A yang

diunduh sebanyak 4 band mencakup wilayah dalam praktikum ini. Kriteria data

yang diambil yaitu citra yang termasuk kategori band NIR dengan persentase

tutupan awan pada daratan (land cloud cover) kurang dari 10 persen. Data yang

14
didapatkan dari sitra satelit sentinel 2A yang digunakan adalah band 2, band 3,

band 4 dan band 8. Band tersebut memiliki resolusi spasial 10m.

Citra Sentinel-2A yang digunakan untuk pemetaan estimasi sebaran TSS

diproses terlebih dahulu dengan melakukan koreksi atmosferik untuk mengurangi

pengaruh atmosfer pada citra. Koreksi atmosfer adalah koreksi untuk

menghilangkan kesalahan radiansi yang terekam pada citra sebagai akibat dari

hamburan atmosfer (path radiance). Hamburan atmosfer bervariasi menurut

panjang gelombang, oleh karena itu nilai koreksi atmosfer berbeda- beda pada

masing-masing band citra.

Koreksi atmosfer merupakan langkah pertama yang sangat penting

untuk melakukan penginderaan jauh pada water color. Koreksi atmosfer sendiri

adalah koreksi yang dilakukan sesaui dengan kebutuhan. Kadang kala perlu

dilakukan tapi juga dapat tidak dilakukan. Tidak perlu dilakukannya koreksi

atmosfer yaitu untuk keperluan klasifikasi misalnya. Sedangkan untuk proses

penelitian lebih lanjut yang menitik beratkan pada spectral dan kanal koreksi ini

harus dilakukan. Koreksi atmosferik diperlukan untuk memperbaiki kesalahan

pada data citra satelit yang diakibatkan oleh faktor atmosfer dimana nilai

reflektansi pada citra satelit tidak sesuai dengan nilai reflektansi yang sebenarnya

dikarenakan pengaruh penyerapan, hamburan, dan pantulan atmosfer.

Pada koreksi atmosferik yang dilakukan menggunakan software QGIS

kita menggunaakan proses secara otomatis. Setelah masuk di lembar kerja QGIS,

buka menu plugins manage and install plugins lalu pilih plugins yang akan

digunakan. Cari menu semi-automatic classification plugin kemudian install.

Sebenarnya ada banyak manfaat dari plugin tersebut, namun kali ini kita akan

15
menggunakannya untuk koreksi atmosferik. Lanjut di menu semi- automatic

classification plugin klik preprocessing lalu pilih sentinel 2. Setelah itu klik ikon

folder lalu masukkan folder dari citra satelit yang telah di download. Sebelum

melakukan pemanggilan citra ke QGIS sebaiknya empat band tampak dan NIR

band citra sentinel 2A (band 2, band 3, band 4 dan band 8) dipisahkan kedalam

satu folder tersendiri agar memudahkan dalam proses pemanggilan citra dan

proses koreksinya lebih cepat. Selain citra satelit kita juga harus memasukkan

meta datanya kedalam QGIS. Centang aplly DOS1 atmospheric correction lalu

klik RUN dan pilih penyimpanan untuk hasil koreksi atmosferik. Tunggu hingga

terdengar bunyi notifikasi yang menandakan proses telah selesai.

Setelah melakukan koreksi atmosferik kemudian lanjut pada komposit

band menggunakan perangkat lunak ENVI 5.3. Komposit band merupakan

penggabungan dari beberapa kanal (band) untuk membentuk tampilan warna yang

diinginkan. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (2015(b)),

susunan komposit warna dari kanal citra inderaja minimal terdapat kanal

inframerah dekat (NIR) untuk mempertajam penampakan unsur vegetasi. Sentinel

2A memiliki kanal NIR terdapat pada kanal 8.

16
BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Penginderaan jauh adalah perolehan informasi tentang suatu objek atau

fenomena tanpa melakukan kontak fisik dengan objek tersebut, berbeda dengan

pengamatan di tempat. Citra satelit dapat diartikan sebagai gambaran yang

representatif mengenai suatu objek sedemikian sehingga citra tersebut dapat

memberikan kesan yang mendalam mengenai objek yang dimaksud.

Untuk pengolahan data estimasi sebaran TSS harus menggunakan dua

software yaitu QGIS dan ENVI. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan

dalam pengolahan data tersebut antara lain mulai dari downoad citra sentinel 2A,

lanjut koreksi atmosferik menggunakan software QGIS. Setelah itu kita

menggunakan ENVI untuk melakukan composite band, layer stacking parameters,

cropping dan terakhir estimasi sebaran TSS mengggunakan algoritma syarif

budiman.

B. Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut maka saya memberikan saran yang

sangat bermanfat dan dapat membantu kepada praktikan untuk praktikum-

praktikum selanjutnya, praktikan perlu melatih diri dalam melakukan

pendownloadtan citra maupun dalam melakukan pengolahan-pengolahan citra

sentinel yang baru yang tanpa ada halangan awan agar dalam pengolahan

selanjutnya dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya ganguan atau error dalam

proses pengolahan data citra.


DAFTAR PUSTAKA

Awaliyah. R.M dan Sulistiodi.B.Y. (2018). Klasifikasi Penutupan Lahan pada

Citra Sentinel-2A dengan Metode Tree Algorithm. J Hut Trop. 2 (2);

98-104

Cakhar A, dkk. (2021). Meningkatkan Akurasi Beberapa Algoritma untuk

Klasifikasi Tanaman dengan Mengintergrasikan Pengamatan Sentinel-

1 dan Data Sentinel-2. Penginderaan Jauh. 13, 243

Cabalerro. I, dkk. (2018). Evaluasi Tahun Pertama Operasional Data Sentinel-

2A untuk Pengambilan Padatan Tersuspensi di Perairan Kekeruhan

Sedang hingga Tinggi. Penginderaan Jauh. 10. 982

Flekinniken MJ, dkk. (2020). Pengantar Alternatif Gratis untuk Platform GIS

yang lebih mahal. Quantum GIS. FL 32611

Jiyah, dkk. (2017). Studi Distribusi Total Suspended Solid (TSS) di Perairan

Pantai Kabupaten Demak Menggunakan Citra Landsat. Jurnal

Geodesi Undip. ISSN 2337-845. 6 (1)

Mohammadreza Moeini, dkk. (2021). Pembelajaran Mesin Terbimbing untuk

Estimasi Total Padatan Tersuspensi di Daerah Aliran Sungai

Perkotaan. Journal Water. 13. 143

Mohammadmehdi.S. (2020). Klorofil-a dan Total Suspended Solid

Pengambilan dan Pemetaan Menggunakan Sentinel 2-A dan Machine

Learning untuk Perairan Pedalaman. Indikator ekologis. 113. 106236

Ramoino. F, dkk. (2017). Sentinel-2A Sepuluh Meter Bebas Cloud Komposit-

Selatan Afrika 2016. Penginderaan Jauh. 9. 652


Selamat MB. (2020). Penggunaan Citra Sentinel-2A untuk meningkatkan

Inventarisasi Mangrove di Area Pemantauan Coremap CTI. Ilmu

Bumi dan Lingkungan. 564. 012065

Purba Haposan.R, dkk. (2018). Sebaran Total Suspended Solid (TSS) di

Kawasan Muara Sungai Kampar River Kabupaten Pelalawan Provinsi

Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 23. (1); 21-30

Van der Werff H dan Van der Merr. F.(2015). Sentinel-2 untuk Pemetaan

Parameter Fitur Penyerapan Besi. Penginderaan Jauh. ISSN 2072-

4292.7

Zekoll V, dkk. (2021). Perbandingan Algoritma Masking untuk Citra Sentinel-

2.Penginderaan Jauh. 13. 137


LAMPIRAN
12
12

Anda mungkin juga menyukai