Dilaksanakan dan disusun sebagai salah satu studi Akhir dalam memperoleh
gelar Sarjana Kelautan di
Universitas Jendral Soedirman
Oleh:
Fery Sadewa
NIM. L1C016057
ii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 3
1.4 Manfaat.............................................................................................................................. 3
iii
4.1.2. Kecepatan Arus.............................................................................................................. 21
4.2. Pengaruh pasang surut dan arus terhadap Konsentrasi TDS (Total ............................
Dissolved Solid) dan Turbiditas ................................................................................... 23
4.2.1 Konsentrasi TDS (Total Dissolved Solid) Perairan cirebon ........................................ 23
4.2.2. Hubungan pasang surut dan arus terhadap Konsentrasi TDS (Total .......................
Dissolved Solid) ............................................................................................................. 25
4.2.3. Konsentrasi Kekeruhan Perairan cirebon ................................................................. 28
4.2.4. Hubungan pasang surut dan arus terhadap Konsentrasi Kekeruhan .................. 30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 34
LAMPIRAN .................................................................................................................. 38
UCAPAN TERIMAKASIH ......................................................................................... 51
RIWAYAT HIDUP SINGKAT ................................................................................... 52
iv
DAFTAR TABEL
Tabel .................................................................................................................... Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar ............................................................................................................... Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ............................................................................................................. Halaman
1. Data TDS (Tottal Dissolved Solids) dan Turbiditas pada perairan Cirebon ..... 38
2.Data Prediksi Pasut BIG ........................................................................................... 39
3. Data Flowtracking Arus ............................................................................................ 40
4. Foto Dokumentasi alat ............................................................................................ 49
5.Foto Dokumentasi Kegiatan .................................................................................... 50
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
yang berjudul Pengaruh pasang surut dan arus terhadap TDS (Total Dissolved
Solids) dan Turbiditas di perairan Cirebon, Jawa Barat. Laporan kerja praktik ini
adalah salah satu syarat yang harus penulis lakukan guna mendapatkan gelar
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
Semoga laporan kerja praktik ini dapat memberikan informasi yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa
laporan kerja praktik ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
Penulis
viii
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pengaruh Pasang Surut dan Pola Arus Terhadap Total
Dissolved Solids (TDS) dan Turbiditas di Perairan Cirebon, Jawa Barat. Kondisi
suatu perairan dipengaruhi oleh faktor hidro-oseanografi seperti arus laut dan
pasang surut. Tujuan kerja praktek ini untuk mengetahui kondisi pasang surut
dan pola arus di perairan Cirebon, serta mengetahui pengaruh pasang surut dan
arus terhadap nilai TDS dan turbiditas di perairan Cirebon, Jawa Barat.
Metode penelitian ini adalah metode survei lapang dengan pertimbangan
pasang surut BIG dan penentuan jalur tracking kapal. Data arus diukur dengan
flow tracking arus yang sudah dipasang GPS Garmin 60Csx, sampel air diambil
dengan water sampler, TDS diukur dengan TDS -3 meter dan turbiditas diukur
dengan Turbidity meter TU-2016 . Analisis deskriptif digunakan untuk
menggambarkan pasang surut dan pola arus di perairan Cirebon. Sedangkan
analisis stastistik digunakan untuk melihat pengaruh pasang surut dan arus
terhadap TDS dan Turbiditas.
Hasil penelitian ini adalah pada perairan Cirebon dalam satu hari terjadi
dua kali pasang dan satu kali surut, sementara kecepatan arus ketika pasang
lebih cepat dibandingkan kecepatan arus ketika surut. Pengaruh pasang surut
dan arus terhadap nilai TDS memiliki pengaruh sangat lemah, yaitu memiliki
persentase 6,4% , sedangkan pengaruh pasang surut dan arus terhadap nilai
Turbiditas memiliki pengaruh sangat kuat, yaitu memiliki persentase 90,2 %.
Kata kunci: Perairan Cirebon, Pasang surut, Arus, Total Dissolved Solid,
Turbiditas.
ix
ABSTRACT
The study entitled The Effect of Tides and Current Patterns on Total
Dissolved Solids (TDS) and Turbidity in the Cirebon Waters, West Java. The
conditions affected by hydro-oceanographic factors such as ocean currents and
tides. The purpose of this practical work is to find out the tidal conditions and
current patterns in Cirebon Waters, and to find out the tides and currents of the
TDS values and turbidity in the movements of Cirebon Waters, West Java.
The research method is a field survey method with considered BIG tidal
data and ship tracking lines. The current data was determined by the current flow
tracking that has been installed GPS Garmin 60Csx, the water sample by a water
sampler, TDS by TDS-3 meters and turbidity is measured by the Turbidity meter
TU-2016. Descriptive analysis was used to test the tides and flow patterns in
Cirebon waters. While the statistical analysis was used to see the effect of tides
and currents on TDS and Turbidity.
The results of this research showed in Cirebon on one day occured two
high tide and one ebb tide, while the speed of current when high tide is faster
than the speed of current when ebb tide. The effect of tides and currents on the
value of TDS has a very weak effect, which has a percentage of 6.4%, while the
influence of tides and currents on the value of Turbidity has a very strong
influence, which has 90.2%.
Key Words: Cirebon Waters, Tidal, Current Patterns, Total Dissolved Solids,
Turbidity
x
I. PENDAHULUAN
30’ – 7° 00’ Lintang Selatan dengan luas daerah administrasi mencapai 990,36
Km2 dan ketinggian daratan 0 – 130 mdpl. Wilayah Kecamatan yang terletak
sepanjang jalur pantura termasuk pada dataran rendah yang memiliki letak
perairan pantai teluk terbuka terhadap laut Jawa dengan batimetri yang relatif
dangkal (<12 Meter) dan memiliki konfigurasi pantai yang melengkung dan
kasar serta mengalir banyak sungai. Kabupaten Cirebon dilalui oleh 18 aliran
sungai yang berhulu di bagian selatan. Sungai – sungai yang ada di Kabupaten
Pada bagian pesisir pantai Cirebon umumnya landai dan memiliki tingkat
kekeruhan tinggi akibat suplai sedimen dan limbah dari sungai yang bermuara
ke laut. Kondisi pesisir erat kaitannya dengan sungai, muara, dan laut pada
wilayah tersebut, perubahan sifat sungai yang terjadi akibat kegiatan manusia
2009). Selain kondisi perairan Cirebon yang terpengaruh secara alami dari faktor
lingkungan Laut Jawa dan daratan Cirebon, kondisi perairan Cirebon juga
1
dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik manusia (Hindarti, 2017) yang dapat
surut yang dapat membangkitkan arus laut nantinya perlu dikaji pengaruhnya,
yang digunakan dapat berupa kandungan nilai TDS dan turbiditas. Kedua
Lingkungan Hidup Nomor: 51 Tahun 2004 Baku Mutu Air Laut adalah ukuran
batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus
ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air laut
Perairan pantai Cirebon adalah perairan yang berada pada posisi 6,6° -
6,8° LS dan 108,5° - 108,8° BT. Aktivitas yang dapat mempengaruhi perairan baik
nilai TDS dan kekeruhan perairan. Karakter dari TDS dan kekeruhan perairan
Barat.
2. Bagaimanakah pengaruh pasang surut dan pola arus terdap nilai Total
1.3 Tujuan
Tujuan dari kerja praktik dengan judul Pengaruh Pasang Surut Dan Pola
Arus Terhadap Total Dissolved Solids (TDS) dan Turbiditas Di Perairan Cirebon,
1. Mengetahui kondisi pasang surut dan arus di perairan Cirebon, Jawa Barat.
2. Mengetahui pengaruh pasang surut dan pola arus terdap nilai Total
1.4 Manfaat
Manfaat dari kerja praktik ini adalah sebagai informasi dan referensi
3
II. Tinjauan Pustaka
tingkat kekeruhan tinggi akibat suplai sedimen dan limbah dari sungai yang
bermuara ke laut. Kondisi pesisir erat kaitannya dengan sungai, muara, dan laut
pada wilayah tersebut, perubahan sifat sungai yang terjadi akibat kegiatan
Kondisi perairan ini dipengaruhi oleh Laut Jawa dan daratan Cirebon
secara alamiah. Perairan Cirebon berada di pesisir Laut Jawa dan merupakan
yang terletak di Jawa Barat dan sekaligus sebagai pintu gerbang keluar
masuknya arus komiditi barang ekspor impor yang berfungsi sebagai pusat
biota laut yang tinggi dengan kegiatan utama budidaya ikan menggunakan
metode rumpon buatan. Selain faktor dari alam yang berpengaruh terhadap
4
yang positif terhadap perekonomian daerah namun juga akan memberikan
Pasang surut merupakan salah satu gejala alam yang tampak nyata dilaut,
yakni suatu gerakan vertikal (naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-
ulang) dari seluruh massa partikel air laut dari permukaan sampai bagian
terdalam dasar laut. Gerakan tersebut disebabkan oleh pengaruh gravitasi (gaya
tarik-menarik) antara bumi dan bulan, bumi dan matahari atau dengan bulan
dan matahari. Fenomena lain yang berhubungan dengan pasut adalah arus
pasut, yaitu gerak badan air menuju dan meninggalkan pantai saat air pasang
teori dinamis adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya
coriolis), dan gesekan dasar. Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang
dapat mempengaruhi pasut disuatu perairan seperti, topogafi dasar laut, lebar
selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri
pasang surut yang berlainan ( Taslim dan Tousif, 2013). Menurut (Handoyo et. al
, 2015), Perairan Indonesia mempunyai kisaran tinggi pasang surut yang berbeda
stasiun (Girsang dan Rifardi, 2014). Faktor yang menyebabkan terjadinya pasang
pengaruh rotasi bumi dan gesekan dasar. Selain itu juga terdapat beberapa faktor
lokal yang dapat mempengaruhi pasang surut di suatu perairan seperti topografi
dasar laut, lebar selat dan bentuk teluk ( Ayunarita et al., 2017).
melainkan seluruh massa air yang bisa menimbulkan energi yang besar. Di
perairan pantai, terutama di teluk atau selat sempit, gerakan naik turunnya muka
air akan menimbulkan terjadinya arus pasut. Jika muka air bergerak naik, maka
arus mengalir masuk, sedangkan pada saat muka air bergerak turun, arus
di pantai dan lepas pantai, serta dalam hal lain seperti pengelolaan dan budidaya
pasang, pola umum gerakan massa air dan sebagainya. Namun yang paling
tenaga listrik.
6
Ada tiga tipe dasar pasang surut yang didasarkan pada periode dan
1) Pasang surut harian tunggal (diurnal tide) yaitu bila dalam sehari terjadi satu
satu kali pasang dan satu kali surut. Biasanya terjadi di laut sekitar
2) Pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide) yaitu bila dalam sehari terjadi
dua kali pasang dan dua kali surut yang hampir sama tingginya.
merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat
2.3 Arus
Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang sering terjadi pada
arus pantai (nearshore current). Arus juga dapat terbentuk akibat oleh angin yang
bertiup dalam selang waktu yang sangat lama, dapat juga disebabkan oleh
horizontal atau vertikal dari suatu massa air sehingga massa air tersebut
suatu besaran vektor yang memiliki arah dan kecepatan, dimana arah panah
termohalin, arus pasang surut dan arus ekman. Arus geostropik adalah arus
yang terjadi di permukaan laut akibat pengaruh gaya gradien tekanan mendatar
dan diseimbangkan oleh gaya coriolis. Arus termohalin adalah arus yang timbul
akibat perubahan suhu dan salinitas. Arus pasang surut adalah arus yang
disebabkan adanya gaya pembangkit pasut. Arus ekman adalah arus yang
tiga jenis, yaitu arus sepanjang pantai (Longshore current), arus seret (Rip current),
dan aliran balik (Back flows/cross-shore flows). Sistem sirkulasi arus tersebut
terhadap garis pantai, arus dominan yang akan terjadi adalah arus sejajar pantai
dengan garis pantai, maka akan terjadi 2 kemungkinan arus dominan di pantai.
Yang pertama, bila di daerah surf zone terdapat banyak penghalang bukit pasir
(sand bars) dan celah-celah (gaps) maka arus yang terjadi adalah berupa sirkulasi
sel dengan rip current yang menuju laut. Kemungkinan kedua, bila di daerah surf
zone tidak terdapat penghalang yang mengganggu maka arus dominan yang
Faktor yang mempengaruhi arus antara lain gaya gravitasi, tekanan angin,
seismik, dan gaya coriolois, serta gaya friksi. Pergerakan massa air pada
dasarnya dipengaruhi oleh angin dan topografi. Angin merupakan salah satu
8
faktor yang dapat membangkitkan arus di perairan air laut terutama arus
permukaan. Oleh karena itu, arah angin dapat mempengaruhi arah dan
terbentuk dari gelombang yang datang menuju garis pantai. Dengan demikian
akan terjadi dua system arus yang mendominasi pergerakan air laut yaitu arus
meretas pantai (rip current) dan arus sejajar pantai atau arus susur pantai
air, perbedaan tekanan densitas air, gaya coriolis dan arus ekman, topografi
dasar laut, arus permukaan, upwelling dan downwelling serta pasang surut
(Imam, 2014). Pola angin yang sangat berperan adalah angin musim. Angin
musim bertiup secara mantap kearah tertentu pada satu periode sedangkan
pada periode lainnya angin bertiup secara mantap pula kearah yang berlainan
organisme yang ada di perairan tersebut. Apabila di dalam air media terjadi
kekeruhan yang tinggi maka kandungan oksigen akan menurun., hal ini
9
Murti, (2015) menyatakan bahwa kekeruhan suatu perairan dipengaruhi
makhluk hidup dalam air, jika cahaya matahari yang masuk berkurang maka
makhluk hidup atau ekosistem dalam air terganggu, khususnya makhluk hidup
bagi ikan maupun bagi organisme makanan ikan karena dapat mengganggu
proses respirasi dan metabolisme, dan juga dapat mempengaruhi corak dan sifat
balik (back scattering) sehingga memperlihatkan wujud air yang keruh (Firdaus
et al, 2015). Kekeruhan pada air juga merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan
yang paling awal, juga dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik
suatu perairan. Penetrasi cahaya matahari ke permukaan dan bagian yang lebih
dalam tidak berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat tersuspensi,
10
tersuspensi di laut antara lain dipengaruhi oleh masukan yang berasal dari darat
melalui aliran sungai, ataupun dari udara dan perpindahan karena resuspensi
endapan akibat pengikisan dan mempengaruhi kecerahan air laut (Tarigan dan
Edward ,2000).
menciptakan relung besar bagi spesies ikan menjadi berkurang terutama dalam
mendukung siklus hidup seperti reproduksi dan mencari makan ( Muslih, 2014).
part per million (ppm) sama dengan miligram per liter (mg/l) (Effendi, 2003).
Irwan dan Afdal (2016) menyatakan bahwa zat padat di dalam air secara umum
dapat dibedakan menjadi dua yaitu padatan terlarut (TDS) dan padatan
11
tersuspensi (TSS). Effendi (2003) menyatakan bahwa TDS dapat dianalisis
melalui proses penyaringan dengan kertas saring yang berukuran 0,45 μm. TDS
dapat melewati filter yang lebih kecil daripada 2 μm (Irwan dan Afdal, 2016).
Nilai-nilai TDS dapat diketahui dengan bahan yang mudah menguap (Effendi,
2003).
Zat – zat yang terkandung pada TDS dapat berupa bahan anorganik dan
ion-ion yang terdapat di laut (Nicola, 2015), sedangkan Putra (2016) menyatakan
bahwa untuk larutan ion-ion dan bahan senyawa anorganik dan organik tersebut
adalah molekul sabun, surfaktan dan deterjen yang tidak tersaring dengan kertas
saring berukuran 0,45 μm pada kondisi tersebut dilakukan dengan metode lain,
kandungan ion-ion pada TDS dibagi menjadi dua jenis yaitu major ion (ion
sehubungan dengan hal tersebut Affan (2012) menyatakan bahwa parameter dari
lingkungan akan mempengaruhi daya tahan hidup ikan laut sementara faktor
12
fisika adalah temperatur, konduktifitas, kecerahan, dan kepadatan terlarut.
adalah plankton.
temperatur, salinitas dan kejernihan perairan yang dilihat atau ditinjau dari
penetrasi cahaya yang masuk ke dalam perairan tersebut (Gundo et.al, 2011).
13
III. MATERI METODE
3.1.1 Alat
No Alat Kegunaan
3.1.2 Bahan
No Bahan Kegunaan
1. Data Prediksi Pasut BIG Koreksi Pasut
2. Data GPS garmin Menentukan posisi flow tracking
3. Sampel Air Pengukuran kualitas Perairan
14
3.2 Metode Kerja Praktik
Metode kerja praktik ini adalah metode survei lapang. Menurut Nazir
(2013) metode survei adalah cara untuk mendapatkan data secara obyektif
dilaksanakan dalam kerja praktik ini adalah penentuan prediksi pasang surut
dan penentuan jalur tracking kapal, kemudian diambil data arus dan sampel air.
Pada data arus diukur dengan flow tracking arus yang sudah dipasang GPS
Garmin 60Csx setelah itu dicari kecepatan arus setiap 10 menit, sampel air
diambil dengan water sampler, TDS diukur dengan TDS -3 meter dan turbiitas
menggambarkan pasang surut dan pola arus di perairan Cirebon, Jawa Barat.
pertimbangan pasang dan surut sangat diperlukan, karena ketika kita ingin
15
mengambil sampel yang terapung diatas air atau yang ikut terbawa air perlu
diberikan keterangan yang jelas. Hal ini sesuai dengan Wyrtki (1961) yang
saat sedang pasang atau saat surut ketika sampel itu diambil.
surut dan arus terhadap TDS dan turbiditas dilakukan analisa regresi linear
sampai -1 atau nilai semakin mendekati 1 dan -1 berarti hubungan antara dua
antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah
(X naik, maka Y turun). Data yang digunakan dalam korelasi parsial biasanya
memiliki skala interval atau rasio. Berikut adalah pedoman untuk memberikan
interpretasi serta analisis bagi koefisien korelasi yaitu 0.00 - 0,199 = sangat
rendah. 0,20 - 0,3999 = rendah. 0,40 - 0,5999 = sedang. 0,60 - 0,799 = kuat. 0,80 -
Pada nilai signifikansi yaitu di antara 0.05. apabila nilai signifikansi t <
0.05, maka H0 ditolak yang artinya antara satu variabel independen terhadap
variabel dependen yang signifikan. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel
16
Tahapan yang dilaksanakan di gambarkan melalui Flow Chart berikut:
Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan pada Rabu, 6 Febuari 2019 - Rabu
Bandung Jawa Barat dan Pengambilan data sampel air, sounding kedalaman dan
arus dilakukan pada tanggal 23 – 24 Febuari 2019 pada 7 titik stasiun di perairan
17
Gambar 3 Lokasi Pengambilan Sampel
menentukan jalur tracking pada kapal dan kondisi sekitar dari pengambilan
sampel air, Titik koordinat pengambilan sampel air pada perairan Cirebon, Jawa
18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang didapat dari prediksi Pasang Surut pada perairan Cirebon
0,7 0,7
0,5 0,5
0,4 0,4
0,3 0,3
0,2 0,2
0,117 0,117 0,117 0,117
0,1 0,1
0 0
7:00:00
11:00:00
15:00:00
19:00:00
23:00:00
3:00:00
7:00:00
11:00:00
15:00:00
19:00:00
23:00:00
7:00:00
11:00:00
15:00:00
19:00:00
23:00:00
3:00:00
7:00:00
11:00:00
15:00:00
19:00:00
23:00:00
Waktu Waktu
sampel air 1,2 dan 3 diperoleh nilai surut atau pengurangan muka air laut dari
0.23 - 0 m pada pukul 07.00 - 10.00 WIB. Ketika memasuki fase pasang untuk
pengambilan sampel air 4,5,6 dan 7 maka muka air laut menglami penambahan
dari 0 - 0.283 m pada pukul 10.00 - 14.00 WIB dan hasil tersebut sangat
pengamatan pasang dan surut yang diperoleh pada perairan Cirebon dalam satu
19
hari terjadi dua kali pasang dan satu kali surut. Sedangkan menurut ( Tawas., et
al, 2013). menyatakan bahwa tipe pasang surut campuran dominan ke harian
ganda ditandai dengan dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut ganda perlu dilakukan pengamatan pasang dan surut yang lebih
mendalam.
kondisi pasang pergerakan massa air akan menuju dari arah sungai kearah laut
sehingga massa air ini akan membawa padatan tersuspensi ke wilayah perairan.
Aliran massa air ini akan membawa padatan tersuspensi yang berasal dari
massa air yang berasal dari arah laut saat pasang, hal ini dapat
adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi dan gesekan dasar.
Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi
20
pasang surut di suatu perairan seperti topografi dasar laut, lebar selat dan bentuk
Hasil yang didapat dari pengukuran arus pada perairan Cirebon adalah
sebagai berikut :
Tabel 4. Tabel Kcepatan Arus saat pasang (kiri) dan saat surut (kanan)
Kecepatan Arus pasang per 10 menit Kecepatan Arus surut per 10 menit
Waktu Kecepatan Waktu Kecepatan arus
arus (ms-1) (ms-1)
12:15:52 - 12:25:22 0.0500 7:39:35 - 7:48:05 0.0425
12:25:52 - 12:35:22 0.0538 7:49:35 - 7:58:05 0.0467
12:35:52 - 12:45:22 0.0543 7:59:35 - 8:09:05 0.0367
12:45:52 - 12:55:22 0.0533 8:09:35 - 8:19:05 0.0383
12:55:52 - 13:05:22 0.0633 8:19:35 - 8:29:05 0.0458
13:05:52 - 13:15:22 0.0667 8:29:35 - 8:39:05 0.0533
13:15:52 - 13:25:22 0.0676 8:39:35 - 8:49:05 0.0458
13:25:52 - 13:35:22 0.0667 8:49:35 - 9:04:35 0.0485
13:35:52 - 13:45:22 0.0652
13:45:52 - 13:58:52 0.0553
Rata-rata 0.0596 Rata-rata 0.0447
Minimum 0.0500 Minimum 0.0367
Maximum 0.0676 Maximum 0.0533
Pada pengukuran arus yang dilakukan saat sedang surut, kecepatan arus
tertinggi yang ditemukan pada pengukuran arus yaitu 0.0533 ms-1 kecepatan
arus terendah yaitu 0.0367 ms-1 dan rata rata kecepatan arus yaitu 0.0447 ms-1.
Sedangkan pada pengukuran arus yang dilakukan saat sedang pasang kecepatan
arus tertinggi yang ditemukan pada pengukuran arus yaitu 0.0676 ms-1. Pada
kecepatan arus terendah yaitu 0.05 ms-1. Kemudian rata rata kecepatan arus saat
pasang yang didapat yaitu 0.0596 ms-1 , kecepatan arus pada saat pasang lebih
21
Gambar 5. Arah arus saat surut (kiri) dan arah arus saat pasang (kanan)
Untuk sampel air yang diambil pada stasiun 1 ketika sedang mengalami
fase surut memiliki kecepatan arus yaitu 0.0485 ms-1 dengan arah menjauhi pantai
atau kearah utara seperti pada gambar 5 . Sedangkan ketika fase pasang pada
sampel air di stasiun 7 , diwilayah ini sedang mengami kecepatan arus maksimal
yaitu 0,0676 ms-1 dan arah arus ketika perairan pasang yaitu arah arusnya
Hal ini sesuai dengan Surbakti (2015) yang menyaakan arus pasang surut
pada saat pasang mentrasportkan air dari laut menuju perairan pantai atau
muara sungai, dan pada surut mentrasportkan air dari perairan pantai atau
muara sungai ke aut lepas. Kecepatan arus pasang surut berubah-ubah secara
periodik dalam suatu selang waktu tertentu atau sering disebut dalam satu
22
siklus pasang surut sehingga arus pasang surut dapat diramalkan (Dubury et al.,
2002)
Cirebon adalah sebesar 0.060 ms-1 dengan kecepatan maksimum 0.623 ms-1 dan
kecepatan minimum 0.0051 ms-1 pada saat pasang. Sedangkan pada saat surut
Kecepatan arus rata-rata di perairan pelabuhan Cirebon adalah sebesar 0.040 ms-
1 dengan kecepatan maksimum 0.523 ms-1 dan kecepatan minimum 0.015 ms-1.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh saat perairan sedang pasang dimana
permukaan air laut semakin tinggi sehingga kecepatan arus semakin cepat,
sebaliknya permukaan air laut pada saat menuju surut, air laut semakin rendah
sehingga kecepatan arus semakin lambat. Hal ini di dukung oleh Simatupang
(2016) yang menyatakan bahwa kecepatan arus pasang surut maksimum terjadi
pada saat kedudukan muka air tinggi dan Kecepatan arus pasang surut
minimum terjadi saat muka air rendah .Meskipun kecepatan arus pada saat
pasang lebih tinggi dari pada kecepatan arus pada saat surut, namun tidak ada
4.2. Pengaruh pasang surut dan arus terhadap Konsentrasi TDS (Total
Dissolved Solid) dan Turbiditas
Zat – zat yang terkandung pada TDS dapat berupa bahan anorganik dan
menyatakan bahwa untuk larutan ion-ion serta bahan senyawa anorganik dan
organik contohnya seperti molekul sabun, surfaktan dan deterjen yang tidak
23
tersaring dengan kertas saring berukuran 0,45 µm. Hasil yang didapat dari
pengukuran TDS (Total Dissolved Solid) pada Perairan Cirebon di 7 titik lokasi
710 0,3
0,283
699
700 0,25
696
0,083
660 0,05
0,033 0 0,019
650 0
1 2 3 4 5 6 7
Stasiun
konsentrasi TDS antara 667 – 699 ppm. Menurut Rinawati (2016) menyatakan
bahwa TDS pada perairan cirebon memiliki rata rata kisaran 650- 750 ppm
Pada stasiun 1 yang berada di sebelah barat PLTU 1 diperoleh konsentrasi 667
ppm dan pada Stasiun 2 memiliki konsentrasi TDS yaitu 696 ppm. Stasiun 3
berada di bagian paling timur konsentrasi TDS adalah 699 ppm. Pada stasiun 1,2
dan 3 pengambilan sampel air dilakuan saat sedang surut. Sedangkan stasiun 4
dan 5 berada dekat dengan pembangunan PLTU 2 dengan konsentrasi 681 ppm
dan 686 ppm. Konsentrasi TDS pada stasiun 6 yaitu 683 ppm dan Konsentrasi
24
TDS pada stasiun 7 yaitu 687 ppm, pada stasiun 4,5,6 dan 7 pengambilan sampel
air dilakukan pada saat pasang. Menurut Todd (1970) menyatakan Perbedaan
jumlah TDS antara air tawar dan air asin adalah air laut memiliki jumlah
kandungan TDS >1000 ppm sedangkan air tawar <1000 ppm Perhitungan
jumlah kandungan TDS (Total Dissolved Solid) menurut Oram (2010) bahwa
Berdasarkan data yang didapat hal tersebut sesuai dengan Scannel dan
dan surut atau dengan adanya intrusi air laut. Effendi (2003) menyatakan
relatif lama. Musim mempengaruhi nilai TDS apabila keadaan musim hujan
dan air sungai akan membawa massa air yang keruh menuju air laut sehingga
meningkatkan nilai TDS, hal yang sama juga terjadi bila musim panas aktifitas
25
4.2.2. Hubungan pasang surut dan arus terhadap Konsentrasi TDS (Total
Dissolved Solid)
Pada pengaruh pasang surut dan arus terhadap TDS, dari hasil Tabel 5
nilai pengambilan keputusan (Sig. F Change) memiliki nilai 0.875 yang berarti
dua variabel independent (pasang surut dan arus) terhadap variabel dependent
(TDS), jika di tinjau dari R square terdapat nilai sebesar 0.064 yang berarti
pengaruh dari variabel lain. Hal tersebut juga semakin diperkuat dengan nilai
derajat hubungan korelasi R yang memiliki nilai 0.254 yang diartikan derajat
pasang surut dan arus secara bersamaan terhadap kadar TDS) tidak dapat
dilakukan. Tetapi lain halnya dengan uji T dimana dalam uji T tersebut
26
masing masing variabel independent terhadap variabel dependent, hasil akan
probabilitas ( nilai sig t) ≤ 0.05 maka Ho diterima atau tidak ada berpengaruh
yang signifikan dan jika probabilitas (nilai sig t) ≥ 0.05 maka Ho akan ditolak
atau ada berpengaruh yang signifikan. Dari hasil yang didapat dengan melihat
nilai probabilitas pada kolom sig pasang surut yaitu 0.708 atau (0.708 > 0.05) dan
begitu juga arus nilai probabilitasnya yaitu 0.648 atau (0.648 > 0.05). Dari variabel
pasang surut dan arus nilai sig dari kedua variabel tersebut melebihi nilai 0.05
yang berarti pasang surut memang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai TDS dan begitu pula denga arus terhadap TDS. Dari uji yang sudah
dilakukan diatas perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap pengaruh arus dan
pasang surut terhadap TDS serta faktor apa saja yang benar- benar
27
4.2.3. Konsentrasi Kekeruhan Perairan Cirebon
10 0,3
9 8,72
0,283
0,25
8
6,25 0,2
6
5 0,178
5 0,15
2,64 0,1
3 2,51
0,083
2 1,35
1,16 0,05
1
0,033 0 0,019
0 0
1 2 3 4 5 6 7
Stasiun
konsentrasi TDS antara 1,16 – 8,72 NTU. Pada stasiun 1 yang berada di sebelah
barat PLTU 1 diperoleh konsentrasi 1,6 NTU dan pada Stasiun 2 memiliki
konsentrasi TDS yaitu 1,35 NTU. Stasiun 3 berada di bagian paling timur
konsentrasi TDS adalah 2,64 NTU . Pada stasiun 1,2 dan 3 pengambilan sampel
air dilakuan saat sedang surut. sedangkan stasiun 4 dan 5 berada dekat dengan
TDS pada stasiun 6 yaitu 8.72 NTU kadar kekeruhan yang tinggi dikarenakan
pada massa air yang berasal dari sungai dan membawa partikel tersuspensi
tersebut akan tertahan oleh pergerakan massa air yang berasal dari arah laut
28
saat pasang dan Konsentrasi TDS pada stasiun 7 yaitu 2.51 NTU dan pada
stasiun 4,5,6 dan 7 pengambilan sampel air dilakukan pada saat pasang.
pada perairan Cirebon memiliki nilai kisaran rata- rata yatiu 4,5- 5 NTU dan pada
nilai kekeruhan ini berada di atas ambang batas untuk wisata bahari yang
nilainya tidak lebih dari 5 ntu. Indeks pencemaran (IP) adalah nilai yang telah
Negara Lingkungan Hidup Nomor : 115 Tahun 2003 maka perairan Cirebon
Dari data yang didapat diketahui bahwa stasiun 1,2,3 dan 7 memiliki
indeks konsentrasi tercemar ringan dan pada stasiun 4,5 dan 6 memiliki indeks
terpengaruh oleh adanya berbagai faktor seperti lokasi dan waktu saat
29
4.2.4. Hubungan pasang surut dan arus terhadap Konsentrasi Kekeruhan
Pada pengaruh pasang surut dan arus terhadap Turbiditas dari hasil
Tabel 7 nilai pengambilan keputusan (Sig. F Change) memiliki nilai 0.01 yang
dua variabel independent atau variabel bebas (pasang surut dan arus) terhadap
variabel terikat atau variabel dependent (Turbiditas), jika di tinjau dari R square
terdapat nilai sebesar 0.902 yang berarti pengaruh variabel independent (pasang
surut dan arus) terhadap variabel dependent (TDS) sebasar 90,2 % , sedangkan
sisanya 9.8 % merupakan pengaruh dari variabel lain. Hal tersebut juga semakin
diperkuat dengan nilai derajat hubungan Korelasi R yang memiliki nilai 0.950
yang diartikan derajat hubungan antara pasang surut dan arus terhadap
30
Tabel 8.Hasil korelasi ANOVA uji F (Turbiditas)
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 42.847 2 21.423 18.500 .010a
Residual 4.632 4 1.158
Total 47.479 6
a. Predictors: (Constant), arus, pasangsurut
b. Dependent Variable: Turbiditas
Dari uji- F sebesar 18.500 dengan sig = 0.01, yang berarti signifikansi <
0.05. maka model regressi bisa dipakai untuk memprediksi kadar Turbiditas.
Atau bisa dikatakan pasang surut dan arus secara bersama-sama berpengaruh
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -22.340 4.453 -5.017 .007
pasangsurut -60.094 12.519 -2.202 -4.800 .009
arus 619.368 107.054 2.653 5.786 .004
a. Dependent Variable: Turbiditas
Konstanta sebesar -22, 340 menyatakan bahwa jika tidak ada pasang surut
dan arus maka nilai turbiditas yaitu bisa mencapi -22, 340. Koefisien pasang
surut sebesar -22,340 menyatakan bahwa setiap penambahan tanda 1,00 pada
NTU, atau jika hanya ada penambahan 0,01 pada pasang surut maka nilai
Demikian juga untuk ketiga variabel independen lain sperti arus apabila
619,368 NTU, atau jika hanya ada penambahan 0,01 pada pasang surut maka
indipendent. Hasil yang didapat dengan melihat nilai probabilitas pada kolom
sig pasang surut yaitu 0,009 atau (0.009 < 0.05) dan untuk nilai probabilitas arus
yaitu 0.004 atau (0.004 < 0.05). Dengan demikian nilai sig dari kedua variabel
tersebut berada diabawah nilai 0.05 yang dapat diartikan kedua variabel
32
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pada perairan Cirebon dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan satu kali
2. Besarnya pengaruh pasang surut dan arus terhadap nilai TDS memiliki
pengaruh sangat lemah, yaitu memiliki persentase 6,4% dan 93,6% sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain seperti salinitas dan partikel terlarut lainnya .
memiliki pengaruh sangat kuat, yaitu memiliki persentase 90,2 % dan 9.8 %
5.2 Saran
Saran untuk kerja praktik ini yaitu perlu dilakukannya peninjauan faktor
33
DAFTAR PUSTAKA
34
Handoyo, G., Suryoputro, A.A.D ., Praktiyo, I. 2015. Konversi Tinggi Pasang
Surut Di Perairan Cilacap Terhadap Energi Yang Dihasilkan. Jurnal
Kelautan Tropis .18 (2): 112-120.
Hindarti, D. 2017.Pengembangan Pedoman Kualitas Sedimen Laut: Monitoring
dan baseline pencemaran Cu dan Cd dalam sedimen dan uji toksisitas
(bioassay) sedimen. Laporan Akhir Tahunan kegiatan Penelitian Tahun
Anggaran 2017.
Hoar, W. S. 1975. General and Comperative Physiology. Prentice Hall of India.
New Delhi. 319-756
Hutabarat, S., dan Evans, S. M. 1986. Pengantar Oseanografi. Universitas Press.
Jakarta. 150 Hal.
Irwan, Fadhilah., dan Afdal. 2016. Analisis Hubungan Konduktivitas Listrik Dengan
Total Dissolved Solid (TDS) dan Temperature pada Beberapa Jenis Air.
Jurnal Fisika. Universitas Andalas; Padang. 5 (1)
Liu, c., Wang zy., Yun, H. 2003. Water Pollution In The River Mouths Around
Bohai Bay. Intern J sea Res. 18 (4): 326-332.
Loupatty, G. 2013. Karakteristik Energi Gelombang Dan Arus Perairan Di
Provinsi Maluku. Journal Ilmu Matematika dan Terapan, 7 (1): 19-22.
Manan, A. 2011. Kelimpahan Larva Ikan Pada Kondisi Air Pasang dan Surut di
Muara Sungai Pilang Sari. Jurnal Ilmiah Perikanan Kelautan, 3 (2): 151-160.
Manil,S., dan R, Situmorang. 2016. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Pencemaran Air Sumur Gali dengan Konduktivitimeter di Desa Bogak
Besar Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal
Einstein . 4 (1): 1-7.
Muslih, K., Adiwilaga, E.M., Adiwibowo, S. 2014. Pengaruh Penambangan
Timah Terhadap Keanekaragaman Ikan Sungai Dan Kearifan Lokal
Masyarakat Di Kabupaten Bangka. Jurnal LIMNOTEK. 21 (1): 52-63.
Murti, N. S. 2015 Hubungan Total Dissolved Solid, Nitrat, Dan Ortofosfat
Dengan Struktur Komunitas Mikrofitobenthos Di Sungai Banjaran,
Banyumas. Skripsi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Biologi : Purwokerto. 49 Hal.
Nicola, F. 2015. Hubungan Antara Konduktivitas, TDS (Total Dissolved Solid) dan
TSS (Total Suspended Solid) Dengan Kadar Fe2+ dan Fe Total Pada Air
Sumur Gali. Skripsi. Universitas Jember: Jember. 78 Hal.
Norman, Y., Ihsan, N., Arsyad, M. 2012. Analisis Distribusi Arus Permukaan
Laut di Teluk Bone pada Tahun 2006-2010. Jurnal Sains dan Pendidikan
Fisika. 8 (3) : 288-295.
Oram. 2010. Total Dissolved Solids. http://www.fondriest.com/environmental-
measurements/parameters/water-quality/turbidity-total-suspended-
solids-water-clarity/ (diaskes pada 19 Maret 2019)
35
Putra, H. 2016. Monitoring Sedimen Dan Perubahan Garis Pantai Di Estuary
Muara Gombong, Bekasi. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian
bogor. Bogor. 62 hal
Rositasari, R., Wahyu, B.S., Indarto, H.S., Hasanudin., Bayu. P. 2011. Kajian Dan
Prediksi Kerentanan Pesisir Terhadap Perubahan Iklim: Studi Kasus Di
Pesisir Cirebon, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 3 (1): 52-64
Scannel, P., and Duffy, L. 2007. Effect of Total Dissolved Solids on Aquatic
Organisms: A Revies of Literature And Recommendation for Salmonid
Species. American Journal of Environmental Sciences. University of Alaska
Fairbanks; Alaska. 3 (1).
Simanjuntak, M. 2009. The Corelation Of Environment Factor Chemistry, Physics
On Plankton Distribution In The East Belitung Waters, Bangka Belitung.
Jurnal Perikanan. Pusat Penelitian Oseanografi; Jakarta. 6 (1).
Simatupang , C. M. 2016. Analisis Data Arus diPerairan Muara Sungai Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal. 8 (1): 15-24.Tentang konsep
pasut
Situmorang, M. 2007. Kimia Lingkungan. Medan : FMIPA-UNIMED. 200 Hal.
Sugiyono. 2006 . Statistika untuk penelitian: Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. 416 Hal.
Surbakti, H. 2015. Penuntun Praktikum Oseanografi Fisika. Laboratorium Oseanografi.
Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam: Universitas Sriwijaya. 43 Hal.
Sudarto, P.W., dan Tarumingkeng, A.A. 2013. Kondisi Arus Permukaan di
Perairan Pantai: Pengamatan dengan metode Lagrangian. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Perikanan Tangkap. 1 (3) : 98-102.
Sudirman. N ., Husrin, S ., Ruswahyuni. 2013. Baku Mutu Air Laut untuk
kawasan Pelabuhan dan Indeks Pencemaran perairan Di Pelabuhan
Perikanan Nusantara Kejawenan, Cirebon. Jurnal Saintek Perikanan . 9 (1)
: 14-22.
Surianti, D. 2014. Pasang Surut dan Energinya. Oseana 32 (1): 15-22
Suhartono, E., 2009, Identifikasi Kualitas Perairan Pantai Akibat Limbah
Domestik Pada Monsoon Timur Dengan Metode Indeks Pencemaran,
Wahana TEKNIK SIPIL . 14 (1) : 51-62.
Tawas, H., Tangkudung. H., Mamoto, J.D . 2013. Analisis Karakteristik
Gelombang Pecah Terhadap Perubahan Garis Pantai Di Atep Oki. Jurnal
Sipil Statik .1 (12): 784-796.
Tarigan, M.S., dan Edward, 2000. Perubahan Musiman Suhu, Salinitas, Oksigen
Terlarut, Fosfat dan Nitrat di Perairan Teluk Ambon. Pesisir dan Pantai
Indonesia IV. Puslitbang Oseanologi-LIPI. Jakarta 77 Hal.
Todd, D. K. 1970. The water encyclopedia. Water Information Center, Port
Washington. New York. P: 559
36
Tousif, S. Md. R., and Taslim, S. Md. B. 2011. “Tidal Power: An Effective Method
of Generating Power”. International Journal of Sciencetific and Engineering
Research 2 (5):2229-5518.
Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of The South East Asian Waters. Naga Report.
Vol 2, Institute Oceanography, California. 173 P.
37
LAMPIRAN
38
Lampiran 2.Data Prediksi Pasut BIG
Pasut Pasut
Lattitude Longtitude Tanggal Jam Kotor Bersih
-6.7329 108.6286 23/02/2019 7:00:00 -0.207 0.148
-6.7329 108.6286 23/02/2019 8:00:00 -0.269 0.086
-6.7329 108.6286 23/02/2019 9:00:00 -0.291 0.064
-6.7329 108.6286 23/02/2019 10:00:00 -0.272 0.083
-6.7329 108.6286 23/02/2019 11:00:00 -0.221 0.134
-6.7329 108.6286 23/02/2019 12:00:00 -0.15 0.205
-6.7329 108.6286 23/02/2019 13:00:00 -0.074 0.281
-6.7329 108.6286 23/02/2019 14:00:00 -0.009 0.346
-6.7329 108.6286 23/02/2019 15:00:00 0.034 0.389
-6.7329 108.6286 23/02/2019 16:00:00 0.051 0.406
-6.7329 108.6286 23/02/2019 17:00:00 0.047 0.402
-6.7329 108.6286 23/02/2019 18:00:00 0.029 0.384
-6.7329 108.6286 23/02/2019 19:00:00 0.012 0.367
-6.7329 108.6286 23/02/2019 20:00:00 0.007 0.362
-6.7329 108.6286 23/02/2019 21:00:00 0.024 0.379
-6.7329 108.6286 23/02/2019 22:00:00 0.065 0.42
-6.7329 108.6286 23/02/2019 23:00:00 0.124 0.479
-6.7329 108.6286 24/02/2019 0:00:00 0.191 0.546
-6.7329 108.6286 24/02/2019 1:00:00 0.248 0.603
-6.7329 108.6286 24/02/2019 2:00:00 0.279 0.634
-6.7329 108.6286 24/02/2019 3:00:00 0.271 0.626
-6.7329 108.6286 24/02/2019 4:00:00 0.219 0.574
-6.7329 108.6286 24/02/2019 5:00:00 0.126 0.481
-6.7329 108.6286 24/02/2019 6:00:00 0.004 0.359
-6.7329 108.6286 24/02/2019 7:00:00 -0.125 0.23
-6.7329 108.6286 24/02/2019 8:00:00 -0.241 0.114
-6.7329 108.6286 24/02/2019 9:00:00 -0.322 0.033
-6.7329 108.6286 24/02/2019 10:00:00 -0.355 0
-6.7329 108.6286 24/02/2019 11:00:00 -0.336 0.019
-6.7329 108.6286 24/02/2019 12:00:00 -0.272 0.083
-6.7329 108.6286 24/02/2019 13:00:00 -0.177 0.178
-6.7329 108.6286 24/02/2019 14:00:00 -0.072 0.283
-6.7329 108.6286 24/02/2019 15:00:00 0.021 0.376
-6.7329 108.6286 24/02/2019 16:00:00 0.086 0.441
-6.7329 108.6286 24/02/2019 17:00:00 0.114 0.469
-6.7329 108.6286 24/02/2019 18:00:00 0.107 0.462
-6.7329 108.6286 24/02/2019 19:00:00 0.075 0.43
-6.7329 108.6286 24/02/2019 20:00:00 0.037 0.392
-6.7329 108.6286 24/02/2019 21:00:00 0.009 0.364
-6.7329 108.6286 24/02/2019 22:00:00 0.007 0.362
-6.7329 108.6286 24/02/2019 23:00:00 0.036 0.391
39
Lampiran 3. Data Flowtracking Arus
40
-6.747880 108.621740 24/02/2019 7:59:35
-6.747870 108.621740 24/02/2019 8:00:05
-6.747870 108.621750 24/02/2019 8:00:35
-6.747860 108.621760 24/02/2019 8:01:05
-6.747860 108.621760 24/02/2019 8:01:35
-6.747850 108.621770 24/02/2019 8:02:05
-6.747850 108.621770 24/02/2019 8:02:35
-6.747840 108.621770 24/02/2019 8:03:05
-6.747840 108.621780 24/02/2019 8:03:35
-6.747830 108.621780 24/02/2019 8:04:05
-6.747830 108.621780 24/02/2019 8:04:35
-6.747830 108.621780 24/02/2019 8:05:05
-6.747820 108.621790 24/02/2019 8:05:35
-6.747820 108.621790 24/02/2019 8:06:05
-6.747810 108.621790 24/02/2019 8:06:35
-6.747810 108.621790 24/02/2019 8:07:05
-6.747800 108.621800 24/02/2019 8:07:35
-6.747800 108.621800 24/02/2019 8:08:05
-6.747800 108.621800 24/02/2019 8:08:35
-6.747790 108.621810 24/02/2019 8:09:05
-6.747780 108.621810 24/02/2019 8:09:35
-6.747780 108.621820 24/02/2019 8:10:05
-6.747770 108.621820 24/02/2019 8:10:35
-6.747760 108.621820 24/02/2019 8:11:05
-6.747760 108.621830 24/02/2019 8:11:35
-6.747750 108.621830 24/02/2019 8:12:05
-6.747750 108.621830 24/02/2019 8:12:35
-6.747740 108.621840 24/02/2019 8:13:05
-6.747730 108.621840 24/02/2019 8:13:35
-6.747730 108.621850 24/02/2019 8:14:05
-6.747720 108.621850 24/02/2019 8:14:35
-6.747710 108.621860 24/02/2019 8:15:05
-6.747710 108.621860 24/02/2019 8:15:35
-6.747700 108.621860 24/02/2019 8:16:05
-6.747700 108.621870 24/02/2019 8:16:35
-6.747690 108.621870 24/02/2019 8:17:05
-6.747690 108.621870 24/02/2019 8:17:35
-6.747690 108.621880 24/02/2019 8:18:05
-6.747680 108.621880 24/02/2019 8:18:35
-6.747680 108.621880 24/02/2019 8:19:05
-6.747670 108.621890 24/02/2019 8:19:35
-6.747670 108.621900 24/02/2019 8:20:05
-6.747660 108.621900 24/02/2019 8:20:35
-6.747660 108.621900 24/02/2019 8:21:05
-6.747650 108.621910 24/02/2019 8:21:35
41
-6.747640 108.621920 24/02/2019 8:22:05
-6.747640 108.621930 24/02/2019 8:22:35
-6.747630 108.621930 24/02/2019 8:23:05
-6.747620 108.621950 24/02/2019 8:23:35
-6.747620 108.621950 24/02/2019 8:24:05
-6.747610 108.621960 24/02/2019 8:24:35
-6.747610 108.621960 24/02/2019 8:25:05
-6.747610 108.621970 24/02/2019 8:25:35
-6.747600 108.621980 24/02/2019 8:26:05
-6.747600 108.621980 24/02/2019 8:26:35
-6.747590 108.621990 24/02/2019 8:27:05
-6.747580 108.621990 24/02/2019 8:27:35
-6.747580 108.622000 24/02/2019 8:28:05
-6.747570 108.622010 24/02/2019 8:28:35
-6.747560 108.622020 24/02/2019 8:29:05
-6.747560 108.622030 24/02/2019 8:29:35
-6.747550 108.622030 24/02/2019 8:30:05
-6.747550 108.622030 24/02/2019 8:30:35
-6.747540 108.622040 24/02/2019 8:31:05
-6.747540 108.622050 24/02/2019 8:31:35
-6.747530 108.622050 24/02/2019 8:32:05
-6.747520 108.622060 24/02/2019 8:32:35
-6.747520 108.622060 24/02/2019 8:33:05
-6.747510 108.622070 24/02/2019 8:33:35
-6.747500 108.622080 24/02/2019 8:34:05
-6.747490 108.622090 24/02/2019 8:34:35
-6.747480 108.622100 24/02/2019 8:35:05
-6.747480 108.622100 24/02/2019 8:35:35
-6.747470 108.622110 24/02/2019 8:36:05
-6.747460 108.622120 24/02/2019 8:36:35
-6.747460 108.622120 24/02/2019 8:37:05
-6.747450 108.622130 24/02/2019 8:37:35
-6.747440 108.622130 24/02/2019 8:38:05
-6.747430 108.622140 24/02/2019 8:38:35
-6.747430 108.622150 24/02/2019 8:39:05
-6.747430 108.622150 24/02/2019 8:39:35
-6.747420 108.622150 24/02/2019 8:40:05
-6.747420 108.622150 24/02/2019 8:40:35
-6.747420 108.622160 24/02/2019 8:41:05
-6.747410 108.622160 24/02/2019 8:41:35
-6.747410 108.622160 24/02/2019 8:42:05
-6.747400 108.622170 24/02/2019 8:42:35
-6.747400 108.622170 24/02/2019 8:43:05
-6.747400 108.622170 24/02/2019 8:43:35
-6.747390 108.622170 24/02/2019 8:44:05
42
-6.747390 108.622180 24/02/2019 8:44:35
-6.747380 108.622180 24/02/2019 8:45:05
-6.747380 108.622180 24/02/2019 8:45:35
-6.747380 108.622180 24/02/2019 8:46:05
-6.747370 108.622190 24/02/2019 8:46:35
-6.747370 108.622190 24/02/2019 8:47:05
-6.747360 108.622190 24/02/2019 8:47:35
-6.747360 108.622200 24/02/2019 8:48:05
-6.747360 108.622200 24/02/2019 8:48:35
-6.747350 108.622200 24/02/2019 8:49:05
-6.747350 108.622210 24/02/2019 8:49:35
-6.747340 108.622210 24/02/2019 8:50:05
-6.747340 108.622210 24/02/2019 8:50:35
-6.747330 108.622220 24/02/2019 8:51:05
-6.747330 108.622220 24/02/2019 8:51:35
-6.747330 108.622220 24/02/2019 8:52:05
-6.747320 108.622230 24/02/2019 8:52:35
-6.747320 108.622230 24/02/2019 8:53:05
-6.747320 108.622240 24/02/2019 8:53:35
-6.747310 108.622240 24/02/2019 8:54:05
-6.747310 108.622240 24/02/2019 8:54:35
-6.747310 108.622250 24/02/2019 8:55:05
-6.747310 108.622250 24/02/2019 8:55:35
-6.747300 108.622260 24/02/2019 8:56:05
-6.747300 108.622260 24/02/2019 8:56:35
-6.747300 108.622270 24/02/2019 8:57:05
-6.747290 108.622270 24/02/2019 8:57:35
-6.747290 108.622280 24/02/2019 8:58:05
-6.747290 108.622280 24/02/2019 8:58:35
-6.747290 108.622290 24/02/2019 8:59:05
-6.747280 108.622290 24/02/2019 8:59:35
-6.747280 108.622300 24/02/2019 9:00:05
-6.747280 108.622300 24/02/2019 9:00:35
-6.747280 108.622310 24/02/2019 9:01:05
-6.747270 108.622310 24/02/2019 9:01:35
-6.747270 108.622320 24/02/2019 9:02:05
-6.747270 108.622320 24/02/2019 9:02:35
-6.747270 108.622330 24/02/2019 9:03:05
-6.747260 108.622340 24/02/2019 9:03:35
-6.747260 108.622340 24/02/2019 9:04:05
-6.747260 108.622350 24/02/2019 9:04:35
-6.741920 108.621780 24/02/2019 12:15:52
-6.741920 108.621770 24/02/2019 12:16:22
-6.741920 108.621770 24/02/2019 12:16:52
-6.741920 108.621770 24/02/2019 12:17:22
43
-6.741920 108.621760 24/02/2019 12:17:52
-6.741920 108.621760 24/02/2019 12:18:22
-6.741930 108.621760 24/02/2019 12:18:52
-6.741930 108.621760 24/02/2019 12:19:22
-6.741940 108.621760 24/02/2019 12:19:52
-6.741940 108.621760 24/02/2019 12:20:22
-6.741950 108.621750 24/02/2019 12:20:52
-6.741960 108.621750 24/02/2019 12:21:22
-6.741960 108.621750 24/02/2019 12:21:52
-6.741970 108.621750 24/02/2019 12:22:22
-6.741970 108.621740 24/02/2019 12:22:52
-6.741980 108.621740 24/02/2019 12:23:22
-6.741980 108.621740 24/02/2019 12:23:52
-6.741990 108.621740 24/02/2019 12:24:22
-6.742000 108.621730 24/02/2019 12:24:52
-6.742010 108.621730 24/02/2019 12:25:22
-6.742020 108.621720 24/02/2019 12:25:52
-6.742030 108.621720 24/02/2019 12:26:22
-6.742050 108.621710 24/02/2019 12:26:52
-6.742070 108.621700 24/02/2019 12:27:22
-6.742080 108.621700 24/02/2019 12:27:52
-6.742100 108.621690 24/02/2019 12:28:22
-6.742120 108.621690 24/02/2019 12:28:52
-6.742140 108.621680 24/02/2019 12:29:22
-6.742160 108.621670 24/02/2019 12:29:52
-6.742180 108.621670 24/02/2019 12:30:22
-6.742200 108.621660 24/02/2019 12:30:52
-6.742220 108.621650 24/02/2019 12:31:22
-6.742240 108.621650 24/02/2019 12:31:52
-6.742260 108.621640 24/02/2019 12:32:22
-6.742290 108.621630 24/02/2019 12:32:52
-6.742310 108.621630 24/02/2019 12:33:22
-6.742330 108.621620 24/02/2019 12:33:52
-6.742350 108.621620 24/02/2019 12:34:22
-6.742380 108.621610 24/02/2019 12:34:52
-6.742400 108.621600 24/02/2019 12:35:22
-6.742420 108.621600 24/02/2019 12:35:52
-6.742440 108.621590 24/02/2019 12:36:22
-6.742460 108.621580 24/02/2019 12:36:52
-6.742490 108.621580 24/02/2019 12:37:22
-6.742510 108.621570 24/02/2019 12:37:52
-6.742530 108.621560 24/02/2019 12:38:22
-6.742550 108.621560 24/02/2019 12:38:52
-6.742570 108.621550 24/02/2019 12:39:22
-6.742600 108.621540 24/02/2019 12:39:52
44
-6.742620 108.621540 24/02/2019 12:40:22
-6.742640 108.621530 24/02/2019 12:40:52
-6.742670 108.621520 24/02/2019 12:41:22
-6.742690 108.621510 24/02/2019 12:41:52
-6.742720 108.621510 24/02/2019 12:42:22
-6.742740 108.621500 24/02/2019 12:42:52
-6.742760 108.621490 24/02/2019 12:43:22
-6.742780 108.621480 24/02/2019 12:43:52
-6.742810 108.621480 24/02/2019 12:44:22
-6.742830 108.621470 24/02/2019 12:44:52
-6.742850 108.621460 24/02/2019 12:45:22
-6.742870 108.621450 24/02/2019 12:45:52
-6.742890 108.621450 24/02/2019 12:46:22
-6.742910 108.621440 24/02/2019 12:46:52
-6.742930 108.621430 24/02/2019 12:47:22
-6.742960 108.621420 24/02/2019 12:47:52
-6.742970 108.621420 24/02/2019 12:48:22
-6.743000 108.621410 24/02/2019 12:48:52
-6.743020 108.621410 24/02/2019 12:49:22
-6.743050 108.621400 24/02/2019 12:49:52
-6.743070 108.621390 24/02/2019 12:50:22
-6.743090 108.621390 24/02/2019 12:50:52
-6.743120 108.621380 24/02/2019 12:51:22
-6.743140 108.621370 24/02/2019 12:51:52
-6.743160 108.621370 24/02/2019 12:52:22
-6.743190 108.621360 24/02/2019 12:52:52
-6.743210 108.621360 24/02/2019 12:53:22
-6.743240 108.621350 24/02/2019 12:53:52
-6.743260 108.621340 24/02/2019 12:54:22
-6.743290 108.621340 24/02/2019 12:54:52
-6.743310 108.621330 24/02/2019 12:55:22
-6.743330 108.621320 24/02/2019 12:55:52
-6.743350 108.621320 24/02/2019 12:56:22
-6.743380 108.621310 24/02/2019 12:56:52
-6.743400 108.621300 24/02/2019 12:57:22
-6.743420 108.621300 24/02/2019 12:57:52
-6.743450 108.621290 24/02/2019 12:58:22
-6.743470 108.621290 24/02/2019 12:58:52
-6.743490 108.621280 24/02/2019 12:59:22
-6.743520 108.621280 24/02/2019 12:59:52
-6.743540 108.621270 24/02/2019 13:00:22
-6.743570 108.621270 24/02/2019 13:00:52
-6.743590 108.621260 24/02/2019 13:01:22
-6.743610 108.621250 24/02/2019 13:01:52
-6.743640 108.621250 24/02/2019 13:02:22
45
-6.743670 108.621240 24/02/2019 13:02:52
-6.743690 108.621240 24/02/2019 13:03:22
-6.743710 108.621240 24/02/2019 13:03:52
-6.743730 108.621230 24/02/2019 13:04:22
-6.743760 108.621230 24/02/2019 13:04:52
-6.743780 108.621230 24/02/2019 13:05:22
-6.743810 108.621220 24/02/2019 13:05:52
-6.743830 108.621220 24/02/2019 13:06:22
-6.743850 108.621220 24/02/2019 13:06:52
-6.743870 108.621210 24/02/2019 13:07:22
-6.743900 108.621210 24/02/2019 13:07:52
-6.743930 108.621200 24/02/2019 13:08:22
-6.743950 108.621200 24/02/2019 13:08:52
-6.743970 108.621200 24/02/2019 13:09:22
-6.743990 108.621190 24/02/2019 13:09:52
-6.744000 108.621190 24/02/2019 13:10:22
-6.744020 108.621190 24/02/2019 13:10:52
-6.744040 108.621190 24/02/2019 13:11:22
-6.744060 108.621180 24/02/2019 13:11:52
-6.744080 108.621180 24/02/2019 13:12:22
-6.744100 108.621180 24/02/2019 13:12:52
-6.744130 108.621180 24/02/2019 13:13:22
-6.744150 108.621180 24/02/2019 13:13:52
-6.744170 108.621170 24/02/2019 13:14:22
-6.744190 108.621170 24/02/2019 13:14:52
-6.744210 108.621170 24/02/2019 13:15:22
-6.744230 108.621170 24/02/2019 13:15:52
-6.744250 108.621170 24/02/2019 13:16:22
-6.744270 108.621170 24/02/2019 13:16:52
-6.744280 108.621170 24/02/2019 13:17:22
-6.744300 108.621170 24/02/2019 13:17:52
-6.744320 108.621170 24/02/2019 13:18:22
-6.744340 108.621170 24/02/2019 13:18:52
-6.744360 108.621170 24/02/2019 13:19:22
-6.744380 108.621160 24/02/2019 13:19:52
-6.744400 108.621160 24/02/2019 13:20:22
-6.744420 108.621160 24/02/2019 13:20:52
-6.744430 108.621160 24/02/2019 13:21:22
-6.744450 108.621160 24/02/2019 13:21:52
-6.744470 108.621160 24/02/2019 13:22:22
-6.744490 108.621160 24/02/2019 13:22:52
-6.744510 108.621160 24/02/2019 13:23:22
-6.744540 108.621160 24/02/2019 13:23:52
-6.744560 108.621160 24/02/2019 13:24:22
-6.744580 108.621160 24/02/2019 13:24:52
46
-6.744610 108.621160 24/02/2019 13:25:22
-6.744630 108.621150 24/02/2019 13:25:52
-6.744640 108.621150 24/02/2019 13:26:22
-6.744660 108.621160 24/02/2019 13:26:52
-6.744680 108.621160 24/02/2019 13:27:22
-6.744690 108.621160 24/02/2019 13:27:52
-6.744710 108.621160 24/02/2019 13:28:22
-6.744720 108.621160 24/02/2019 13:28:52
-6.744740 108.621160 24/02/2019 13:29:22
-6.744760 108.621160 24/02/2019 13:29:52
-6.744770 108.621160 24/02/2019 13:30:22
-6.744790 108.621160 24/02/2019 13:30:52
-6.744810 108.621160 24/02/2019 13:31:22
-6.744830 108.621160 24/02/2019 13:31:52
-6.744840 108.621160 24/02/2019 13:32:22
-6.744860 108.621170 24/02/2019 13:32:52
-6.744870 108.621170 24/02/2019 13:33:22
-6.744880 108.621170 24/02/2019 13:33:52
-6.744890 108.621170 24/02/2019 13:34:22
-6.744900 108.621170 24/02/2019 13:34:52
-6.744920 108.621170 24/02/2019 13:35:22
-6.744930 108.621170 24/02/2019 13:35:52
-6.744950 108.621170 24/02/2019 13:36:22
-6.744970 108.621170 24/02/2019 13:36:52
-6.744990 108.621180 24/02/2019 13:37:22
-6.745000 108.621180 24/02/2019 13:37:52
-6.745010 108.621180 24/02/2019 13:38:22
-6.745030 108.621180 24/02/2019 13:38:52
-6.745040 108.621180 24/02/2019 13:39:22
-6.745060 108.621180 24/02/2019 13:39:52
-6.745070 108.621180 24/02/2019 13:40:22
-6.745080 108.621180 24/02/2019 13:40:52
-6.745100 108.621180 24/02/2019 13:41:22
-6.745110 108.621180 24/02/2019 13:41:52
-6.745130 108.621180 24/02/2019 13:42:22
-6.745140 108.621180 24/02/2019 13:42:52
-6.745160 108.621180 24/02/2019 13:43:22
-6.745180 108.621190 24/02/2019 13:43:52
-6.745190 108.621190 24/02/2019 13:44:22
-6.745220 108.621190 24/02/2019 13:44:52
-6.745240 108.621190 24/02/2019 13:45:22
-6.745260 108.621190 24/02/2019 13:45:52
-6.745270 108.621190 24/02/2019 13:46:22
-6.745290 108.621200 24/02/2019 13:46:52
-6.745320 108.621200 24/02/2019 13:47:22
47
-6.745340 108.621210 24/02/2019 13:47:52
-6.745360 108.621210 24/02/2019 13:48:22
-6.745370 108.621210 24/02/2019 13:48:52
-6.745390 108.621220 24/02/2019 13:49:22
-6.745410 108.621220 24/02/2019 13:49:52
-6.745430 108.621220 24/02/2019 13:50:22
-6.745450 108.621230 24/02/2019 13:50:52
-6.745460 108.621230 24/02/2019 13:51:22
-6.745480 108.621230 24/02/2019 13:51:52
-6.745500 108.621240 24/02/2019 13:52:22
-6.745520 108.621240 24/02/2019 13:52:52
-6.745540 108.621250 24/02/2019 13:53:22
-6.745550 108.621250 24/02/2019 13:53:52
-6.745600 108.621270 24/02/2019 13:54:22
-6.745640 108.621290 24/02/2019 13:54:52
-6.745670 108.621310 24/02/2019 13:55:22
-6.745710 108.621320 24/02/2019 13:55:52
-6.745740 108.621330 24/02/2019 13:56:22
-6.745790 108.621340 24/02/2019 13:56:52
-6.745850 108.621360 24/02/2019 13:57:22
-6.745890 108.621380 24/02/2019 13:57:52
-6.745920 108.621400 24/02/2019 13:58:22
-6.745960 108.621430 24/02/2019 13:58:52
48
Lampiran 4. Foto Dokumentasi alat
49
Lampiran 5.Foto Dokumentasi Kegiatan
50
UCAPAN TERIMAKASIH
terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan Kerja Praktek saya kali ini,
yaitu:
1. Bapak Mukti Trenggono S.Kel, M.Si selaku dosen pembimbing Praktek Kerja
2. Bapak Ir. Yusuf Adam Priohandono, M.Sc selaku pembimbing Praktek Kerja
Bandung.
3. Ibu Kantin, Bapak Hj. Oha dan seluruh staff dinas Pusat Penelitian
4. Ayah, Ibunda serta kakak saya yang telah mendo’akan, dan membantu baik
secara materi, moral,serta dukungan yang tak terhingga sehingga saya bisa
Asisten Biologi Dasar dan PSDM BEM FPIK UNSOED 2018 yang senantiasa
serta pihak lainnya yang telah terlibat dalam pembuatan dan penyusunan
51
RIWAYAT HIDUP SINGKAT
52