Oleh :
Dr.Kunarso, ST., M.Si
Identifikasi upwelling secara kualitatif
Display Image > function > output > navigation > ASCII
> set up > klik geophysic data; klik latitude; klik longitude
> quid > isi Data of interes within region > klik line; isi
latitude; isi longitude; isi nama file output dalam asc.
> write file (maka data ascii akan masuk home).
2b
Data teks SST dan klorofil-a kemudian diolah dengan Software ArcGIS
9.2 untuk mendapatkan nilai spasial suhu permukaan laut dan klorofil-a.
Buka aplikasi ArcGIS, kemudian add ( +)data teks suhu permukaan laut.
Data teks suhu permukaan laut akan ditampilkan dalam bentuk layer
3. Penentuan pembacaan sistem koordinat pada teks data SST
Langkah-langkah:
Klik kanan pada layer teks suhu permukaan laut (yang
bernama 13 Agustus_SST.txt) – display XY data.
Hasilnya adalah data suhu permukaan laut yang berbentuk shape file,
data shape file ini yang dapat diolah oleh ArcGIS.
Data suhu permukaan laut yang sudah berbentuk shape file kemudian
diinterpolasi untuk mendapatkan data spasial suhu permukaan laut.
Data suhu permukaan laut yang sudah berbentuk shape file digabungkan
dengan data shape file daerah interpolasi. Dengan menambahkan (+)
shape file data suhu permukaan laut dan daerah interpolasi.
Sebelum data diinterpolasi, dilakukan pengaturan wilayah model.
Dengan cara pilih Spatial Analysist – Options. Pada General pilih
“daerah interpolasi”, pada Extent pilih “daerah interpolasi”, lalu pada
cell size diisikan nilai cell 0,089. Ini adalah ukuran cell 1 km2 dari
perhitungan derajat.
Lalu interpolasi data suhu permukaan laut dilakukan dengan langkah-
langkah: pilih Spatial Analyst > Interpolate to Raster > Inverse Distance
Weight
Kemudian akan muncul window option untuk interpolasi Inverse
Distance Weighted. Dipilih Input Points: shape file Suhu, Z value field:
SST dan Output cell size: 0.089. Dan Output raster disimpan dengan
Nama: Suhu_Permukaan_Laut.TIFF, pilih save lalu OK.
Cara yang sama juga dilakukan untuk nilai titik klorofil-a, sehingga
menghasilkan:
5. Pengklasifikasian nilai SST dan klorofil-a
Kunarso, 2014
Hasil yang didapat adalah:
Klasifikasi Ulang (Reclassify)
Klik spatial analyst > reclassify > isi classify (nilai ditambah 2
dari yang kita kehendaki (misal mau 3 klasifikasi maka classify
diisi 5); isi break volues (grid makin kecil maka hasilnya makin
halus tapi proses tambah lama) > OK > save…… akan
langsung running.
6. Penggabungan (overlay) dua variabel SST dan klorofil-a
Cara menggabungkan:
Langkah-langkah:
Caranya:
Klik spacial analysis > convert > raster to feature (ubah
raster to feature menu: - input : calculation
- Output : polygon
> save (kasih nama file dan tidak boleh ada spasi dalam
memberi nama file) dalam .shapefile > ok …….peta akan
berubah dari bentuk berwarna ke bentuk polygon (akan muncul
feature dalam bentuk polygon).
7.2. Membentuk sistem mercator
Supaya data peta upwelling bisa kita hitung luasanya maka harus
berada dalam koordinat sistem mercator.
Cara merubah:
Klik view > Data Frame Properties > Coordinate System >
Predifined (untuk seleksi koordinat sistem) > Projected
Coordinate System > Words > Mercator (word) > applay
> ok.
7.3. Mengeluarka data numerik hasil klasifikasi dari feature data
Cara tahap 1:
Klik kanan pada nama file yang akan dihitung luasnya pada kolom
“layer” > Open Antribute Table > options > add field (dirubah
obtion dalam add field: - Name : diisi nama kolom baru misal
“Luas”; -Type : pilih “double” > ok ……akan terbentuk kolom
Luas.
Cara tahap 2:
Cara:
Klik kanan pada “Grid Code” > Sort Ascending (mengurutkan dari grid
code terkecil ke terbesar) > blok grid code yang kita inginkan (semua
dalam kolom diblok) > selected (akan tampil data yang kita seleksi)
Cara:
Klik options > export > save (kasih nama file dalam bentuk .dbf) >
save > ok > ada option “ do you want to add the new table to the
current map?, pilih No.
7.6. Menghitung total luasan grid code yang telah kita simpan
dalam bentuk .dbf
Cara:
Klik kanan pada file dbf > open with exel > open read only > klik
baris terbawah dalam kolom luas > Auto Sum (∑) > enter …..akan
terjumlah total luas daerah yang kita kehendaki.
Cara:
Klik spacial analysis > convert > feature to raster (diisi options
feature to raster : input feature : tetap/nama file di gambar; Fealt : grid
code > save (diberi nama file dalam bentuk TIFF > ok ….hasil
raster analysis akan tersimpan.
8. Melengkapi Layout peta upwelling
Referensi