Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM REMOTE SANGSING KELAUTAN

PENDUGAAN SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOIL ( TSS )


PADA PERAIRAN SUNGAI WOLO MENGGUNAKAN CITRA
SENTINEL-2A

OLEH

NAMA : RIWAN AULIA


STAMBUK : I1F119008
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : MUH. IQRA PRASTYA
S.Si.,M.Si

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pendugaan Sebaran Total Suspended Soil ( TSS ) Pada


Perairan Sungai
Wolo Menggunakan Citra Sentinel-2A
Nama : Riwan Aulia
Stambuk : I1F119008
Kelompok : 2 (Dua)
Jurusan : Oseanografi
Fakultas : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Laporan Lengkap ini


Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh

Koordinator Asisten Asisten Pembimbing

Muhammad Iqra Prastya S.Si., Muhammad Iqra Prastya S.Si., M.Si


M.Si.

Koordinatot Mata Kuliah


Instrumen Oseanografi

La Ode Muhammad Yasir Haya, S.T.,M.Si.., Ph.D.


NIP. 19720715 200502 1 001

Kendari, Juni 2021


Tanggal Pengesahan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

“Laporan Praktikum Remote Sangsing Kelautan” ini dalam bentuk maupun isinya

yang sangat sederhana. Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya saya ucapkan

kepadaLa Ode Muhammad Yasir Haya, S.T., M.Si., Ph.D. selaku Kordinator Mata

Kuliah Remote Sangsing Kelautan dan Muhammad Iqra Prastya, S.Si., M.Si. selaku

asisten pembimbing serta teman-teman yang telah membantu penyusunan laporan

lengkap ini, sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Semoga Laporan ini

dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi

pembaca dalam proses kuliah di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Halu Oleo Kendari.

Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

laporan ini.

Kendari, Juni 2021

Riwan Aulia
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia mempunyai kawasan perairan yang memiliki potensi sumber

daya alam yang tinggi.Daya dukung yang diberikan oleh sungai pada kehidupan

manusia adalah adanya sumber daya perairan yang potensial. Tingginya potensi

perairan dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat di Indonesia

bila diolah secara optimum khususnya sebagai sumber air baku (Prianto et. al.,

2012). Pemantuan dinamika pergerakan sedimen di perairan pesisir adalah salah

satu informasi yang cukup penting untuk mengukur kualitas lingkungan perairan.

Material tersuspensi di perairan dapat mempengaruhi kehidupan biota air,

mengurangi daya penetrasi cahaya matahari ke kolom air, menurunkan

produktifitas perairan, mengurangi produksi perikanan, meningkatkan biaya

penjernihan air dan banyak permasalahan lingkungan lain yang dapat

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah (Caballero et al.,

2018).

Total Suspended Solid (TSS) merupakan bahan-bahan tersuspensi

(diameter >1μm) yang bertahan pada saringan mili pore dengan diameter pori-

pori 0,45 μm yang terdiri atas lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik, yang

terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan

air (Effendi, 2003). Menurut Maeden dan Kapetsky (1991), keberadaan muatan
padatan tersuspensi dapat menyerap dan memantulkan spektrum radiasi cahaya

tampak yang menembus ke bawah permukaan air, namun pengaruhnya lebih

banyak bersifat sebagai pancaran balik (back scattering) sehingga

memperlihatkan wujud air yang keruh.

Penginderaan jarak jauh didefinisikan sebagai teknik atau metode dalam

pengamatan atau pengukuran suatu objek dengan menggunakan alat tanpa kontak

langsung dengan objek yang diteliti. Penggunaan citra satelit untuk pemantauan

sedimen tersuspensi telah digunakan mulai dari tahun 70-an. Teori dasarnya

adalah bahwa beberapa bagian dari spektrum elektromagnetik cahaya tampak

khususnya merah dan dan infra merah dekat memiliki korelasi kuat dengan

konsentrasi sedimen. Semakin tinggi sedimen tersuspensi maka semakin tinggi

pula reflektansi spektral pada gelombang merah dan infra merah tersebut

(Peterson et al., 2018).

Citra Sentinel-2A dalam pemantauan suatu perairan khususnya Total

Suspended Solid (TSS) masih belum banyak dikaji. Citra sentinel memiliki

resolusi spasial 10 meter dan dikatakan sebagai citra yang multisaluran. Citra

sentinel merupakan citra open source yang menawarkan tambahan pilihan

pengolahan data, dari ketiga belas band yang tersedia, pengguna dapat

memanfaatkan penjang gelombang berbeda untuk dijadikan suatu tampilan citra

sesuai dengan kebutuhan (Mayer dan Kylling, 2005 dalam Kawamuna, 2017).

Menurut Ariani, (2018) saluran yang dapat digunakan dalam menganalisis

konsentrasi TSS adalah saluran tampak dan saluran inframerah yang dimiliki oleh
citra sentinel-2. Sehingga citra sentinel-2 dapat digunakan dalam menganalisis

konsentrasi TSS menggunakan algoritma-algoritma yang telah dikembangkan

oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Muhammad Banda Selamat

dan Marzuki Ukkas mengenai monitoring sebarann TSS tahun 2019 pada Muara

Sungai Tallo Kota Makassar dengan menggunakan Citra Sentinel 2 dan metode

algoritma Syarif Budiman menunjukan secara rata-rata tahun nilai kosentrasi TSS

di Muara Sungai Tallo hasil estimasi citra adalah sekitar 144 ± 22 mg/L.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat di jadikan acuan dalam melakukan

pendugaan sebaran TSS di Muara Sungai Wolo. Serta masih terbatasnya

penelitian mengenai sebaran Total suspended Soil ( TSS ) di Sungai Wolo

membuat kami melakukan pendugaan TSS ini menggunakan citra Sentinel 2A,

karena terbilang citra satelit yang baru dan memiliki multisaluran 13 band,

diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi tentang nilai konsentrasi TSS

dan algoritma yang paling sesuai dalam analisis sebaran konsentrasi TSS di

perairan SungaiWolo.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan peraktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara menggunakan software pengelolahan citra dan satelit.


2. Dapat melakukkan pendugaan terhadap sebaran Total Suspended Soil ( TSS )

di Sungai Wolo.

Manfaat praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat menggunakan software pengelolahan data citra dan satelit.

2. Mahasiswa mampu menduga sebaran Total Suspended Soil ( TSS ) di Sungai

Wolo.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Proses sedimentasi terjadi ketika tanah yang tererosi terlepas, terangkut, dan

diendapkan ke tempat lain. Setelah terlepas, partikel-partikel tersebut kemudian

terbawa oleh limpasan yang dihasilkan dan menemukan jalannya ke dasar badan air

dan akan mengendap atau tetap dalam suspensi tergantung pada kepadatannya. Proses

pengendapan sedimen terjadi ketika partikel kohesif berflokulasi melalui gaya ikatan

antar partikel sedangkan; partikel non-kohesif mudah dipisahkan karena diameternya

yang besar. Partikel lumpur memiliki kedua kualitas dan tetap dalam suspensi lebih

lama dari butiran pasir. Setelah mengendap kemudian membentuk beban dasar , yang

mempengaruhi daya dukung air saluran. Konsentrasi padatan tersuspensi mengancam

kehidupan spesies ikan, yang menyebabkan infeksi yang mengganggu di antaranya

abrasi insang yang parah. Kemampuan mencari makan ikan juga berkurang karena

hambatan yang disebabkan oleh padatan yang bergerak dalam suspensi yang

selanjutnya membuat suatu spesies sulit di temukan. Oksigen terlarut yang ada di

dalam air sangat dipengaruhi oleh keberadaan partikel tersuspensi. Sinar matahari

yang diserap oleh partikel tersuspensi, meningkatkan suhu air yang mengurangi

kapasitas menahan oksigen dari air hangat dan mengganggu spesies air dingin .

Keberadaan TSS semakin mengurangi produksi oksigen karena mengganggu

penetrasi cahaya yang diperlukan untuk fotosintesis oleh tanaman (Shan, 2014 )
Pengindraan jauh dibedakan menjadi dua berdasarkan sensor yang digunakan

yakni pencitraan optis yang menggunakan sensor pasif dengan pencahayaan yang

bersumber dari cahaya matahari serta menggunakan gelombang tampak dan

inframerah, dan yang kedua yaitu pencitraan radar dengan sensor aktif yang tidak

membutuhkan cahaya matahari serta menggunakan gelombang mikro. Pengindraan

jauh optik merupakan sesnsor optik untuk mendeteksi radiasi sinyal matahari dalam

gelombang visible dan near infrared (disingkat menjadi VNIR) yang dipantulkan atau

dihamburkan dari permukaan bumi. Bentuk citranya seperti fotografi dengan kamera

tinggi pada wahana luar angkasa. Perbedaan material permukaan seperti air, tanah,

pepohonan, gedung dan jalan terletak pada pantulan gelombang tampak dan infrared

nya( Putri,2018 )

Sentinel-2 melibatkan dua satelit penginderaan dengan sensor pasif yang

diluncurkan pada tahun 2015 dan 2017 sebagai bagian dari program Copernicus

European Space Agency (ESA). Satelit Sentinel 2A diluncurkan sebagai bagian dari

ini misi menghasilkan citra dengan resolusi spektral yang terdiri dari 13 saluran yang

mencakup sensor tampak, NIR dan inframerah gelombang pendek,serta (SWIR).

Resolusi spasialnya tergolong cukup tinggi, yaitu 10 meter untuk pita merah, biru,

hijau dan NIR, di samping 6 pita dengan resolusi 20 m, dan 3 pita dengan resolusi

spasial 60 m. Ini memiliki bidang pandang 290 km Citra Sentinel 2A telah banyak

digunakan dalam berbagai aplikasi yang berbeda, termasuk analisis tutupan lahan dan

perubahan penggunaan lahan, mitigasi bencana, pertanian, kehutanan, pemantauan

lingkungan dan perencanaan kota (Purwanto,2019 )


Satelit Sentinal-2A adalah salah satu satelit canggih dengan data yang tersedia

secara gratis untuk aplikasi penginderaan jauh frekuensi tinggi jangka panjang.

Sentinel-2A dan Sentinel-2B yang dilengkapi dengan MSI yang mampu memperoleh

informasi 13 band pada resolusi spasial yang berbeda (10m, 20m dan 60m). Informasi

panjang gelombang pita Sentinel-2A digambar pada panjang gelombang pusat (lihat

Table 1. Spectral Band Information of Santinel-2A


Band Character Wavelength (μm) Resolution (m)
1 Coastal aerosol 0,443 60
2 Blue 0,490 10
3 Green 0,560 10
4 Red 0,665 10
5 Near Infrared 0,705 20
6 Near Infrared 0,740 20
7 Near Infrared 0,783 20
8 Near Infrared 0,842 10
8A Near Infrared 0,865 20
9 Water vapor 0,945 60
10 Cirrus 0,376 60
11 Show Wave Infrared 0,610 20
12 Show Wave Infrared 2,190 20
( Zhang,2019 )

Koreksi atmosfer merupakan salah satu algoritma koreksi radiometrik yang

relatif baru. Koreksi ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai parameter

atmosfer dalam proses koreksi. termasuk faktor musim, dan kondisi iklim di lokasi

perekaman citra (misalnya tropis, sub-tropis, dan lainnya). Kelebihannya ada pada

kemampuannya untuk memperbaiki gangguan atmosfer seperti kabut tipis, asap, dan

lain-lain.
Gambar 1 Pengaruh Atmosfer terhadap Data Citra ( Doc. Kristianingsih.2016)

Gambar 1 memperlihatkan bahwa atmosfer mampu mempengaruhi

gelombang elektromagnetik dari matahari ke objek dan dari objek ke sensor yang

menyebabkan terjadinya kesalahan pada data citra, di mana data citra yang diperoleh

dengan data yang diingikan tidak sama. kesalahan tersebut dapat diminimalkan

dengan melakukan koreksi atmosfer. Pengaruh atmosfer (noise) menurut Jaelani

(2016), secara umum dibagi menjadi dua yaitu pengaruh yang disebabkan oleh:

1. Molekul, disebut sebagai rayleigh scattering.

2. Partikel, disebut sebagai mie scattering atau aerosol scattering.

( Kristianingsih,2016 )

Atmosfer memberikan pengaruh pada sinyal radiasi yang direkam oleh sensor

satelit dengan cara menghamburkan, menyerap, dan membiaskan cahaya; ketika

reflektansi permukaan tanah diperoleh, koreksi atmosfer harus dilakukan untuk

mengoreksi efek atmosfer pada pemandangan satelit. Dengan perkembangan

penginderaan jauh kuantitatif, pengambilan akurat reflektansi permukaan tanah


menjadi semakin penting dan algoritma koreksi atmosfer dengan presisi yang dapat

diterima dan aplikasi praktis yang mudah sangat dibutuhkan. Untuk mengatasi

keterbatasan ini, berbagai metode lain telah diusulkan, misalnya metode pengurangan

objek gelap (DOS) (Chavez 1989, 1996, Moran dkk. 1992), metode objek invarian

(Hall dkk. 1991), metode pencocokan histogram (Richter 1996) dan metode vegetasi

gelap rapat (Kaufman dan Sendra 1988, Teillet dan Fedosejevs 1995, Liang dkk.

1997). Metode DOS banyak digunakan dan benar-benar berbasis gambar, tidak

memerlukan di tempat data pengukuran lapangan. Namun, kedalaman optik aerosol

(AOD) dan total kandungan uap air atmosfer adalah dua faktor penting yang

digunakan untuk menghitung transmitansi dalam model DOS. Algoritme koreksi

atmosfer yang ideal adalah yang hanya didasarkan pada gambar itu sendiri, tidak

memerlukan di tempat pengukuran lapangan pada saat lewat satelit. Pendekatan DOS,

teknik berbasis gambar yang ketat, merupakan upaya untuk mencapai tujuan ini. Ini

mengasumsikan keberadaan objek gelap (reflektansi permukaan nol) dalam gambar

penginderaan jauh, dan nilai angka digital (DN) bukan nol dalam histogram dari

seluruh pemandangan dikaitkan dengan efek atmosfer dan dikurangi dari semua

piksel. Hubungan antara pancaran at-satelit dan reflektansi tanah untuk permukaan

Lambertian yang seragam dan atmosfer yang homogen secara horizonta

(ZHANG,2010 )

ENVI adalah singkatan dari “Environment for Visualizing Images”, aplikasi

perangkat lunak yang dikembangkan oleh Harris Geospatial Solution. ENVI

Solutions menggabungkan pemrosesan citra spektral terbaru dan teknologi analisis


citra dengan antar muka yang intuitif dan ramah pengguna untuk membantu

mendapatkan informasi atau makna dari citra . ENVI menggabungkan pemrosesan

gambar spektral canggih, baik menggunakan citra pankromatik, LiDAR, SAR,

Multispektral, ataupun hiperspektral. ENVI memiliki alat pemrosesan dan analisis

terbaru untuk membantu mengekstrak informasi yang berarti untuk membuat

keputusan yang lebih baik. Aplikasi ENVI digunakan untuk mengolah dan

menganalisis citra geospasial. Penginderaan Jauh adalah perolehan informasi tentang

suatu objek atau fenomena tanpa melakukan kontak fisik dengan objek dan dengan

demikian berbeda dengan pengamatan di tempat, terutama bumi. Dalam penginderaan

Jauh digunakan dalam berbagai bidang, termasuk geografi, survei tanah dan sebagian

besar disiplin ilmu kebumian misalnya hidrologi, ekologi, meteorologi, oenologi,

geologi. Ia juga memiliki aplikasi militer, intelijen, komersial, ekonomi, perencanaan,

dan kemanusiaan. ENVI mendukung citra dari sensor satelit dan udara terbaru dan

terpopuler saat ini, termasuk multispektral, hiperspektral, meteorologi, oenologi,

geolog.Perangkat lunak pendukungnya slain Envi harus mengumpulkan database

spektral dari berbagai sampel dan dengan menggunakan aplikasi software ENVI

dapat membuat perpustakaan spektral. Pustaka spektral dapat digunakan untuk

mengidentifikasi objek dari data pencitraan dan non-pencitraan, dan juga digunakan

untuk menyimpan banyak sampel tanda spektral dalam satu paket. Di bumi, sensor

digital khusus energi elektromagnetik telah dikembangkan untuk mengukur semua

jenis energi elektromagnetik saat berinteraksi dengan objek . Dengan menggunakan

fungsi Spectral Library Viewer dari ENVI kita dapat memvisualisasikan data spektral
dari file spectral library (sli) standar ENVI. Perangkat Lunak ENVI mencakup

beberapa kelompok spektrum laboratorium dari NASA Jet Propulsion Laboratory

(JPL), Johns Hopkins University (JHU), dan US Geological Survey (UCGS).

Perpustakaan spektral yang tersedia di ENVI, seperti folder aster berisi perpustakaan

spektral ASTER (versi 2) yang mencakup ribuan spektrum laboratorium dari bahan

alami dan buatan yang mencakup 400 hingga 1540 nm ( Gupta, 2018 )

Penggabungan pada tingkat fitur memerlukan ekstraksi objek yang dikenali

dalam berbagai sumber data, misalnya, menggunakan prosedur segmentasi. Fitur ini

sesuai dengan karakteristik yang diekstraksi dari gambar awal yang tergantung pada

lingkungannya seperti luas, bentuk dan lingkungan (Mangolini 1994). Objek serupa

ini (misalnya, wilayah) dari berbagai sumber ditugaskan satu sama lain dan kemudian

digabungkan untuk penilaian lebih lanjut menggunakan pendekatan statistik atau

Jaringan Syaraf Tiruan (JST) . Fusi tingkat keputusan atau interpretasi mewakili

metode yang menggunakan data nilai tambah di mana gambar input diproses secara

individual untuk ekstraksi informasi. Informasi yang diperoleh kemudian

digabungkan dengan menerapkan aturan keputusan untuk memperkuat interpretasi

umum dan penyelesaian di erences dan memberikan pemahaman yang lebih baik dari

objek yang diamati ( Phol,2010 )

Algoritma Syarief Budiman dikembangkan oleh Budiman (2005) di wilayah

perairan Delta Mahakam dengan metode yang dikembangkan bio optical modelling

untuk menganalisis suatu distribusi dan materi yang tersuspensi melalu data citra

satelit. Adapaun persamaan agoritmanya dapat ditunjukkan pada persamaan :


TSS ( mg/l) = ((8,1429 × (exp(23,704 × 0,94 × Red Band))

 Keterangan :

1. Red Band = reflektansi band

2. exp = eksponen (pangkat)

( Pratama,2020 )

QGIS (sebelumnya dikenal sebagai Quantum GIS) adalah aplikasi kerangka

data geografis (GIS) dengan desktop lintas platform gratis dan open-source yang

mendukung survei, pengubahan, dan penyelidikan informasi geospasial. QIS tersedia

untuk kerangka kerja Windows, Mac OS X, Linux, BSD dan Android (beta).

Pemograman QGIS dibuat dengan memanfaatkan dialek pemrograman C++ dan

modul-modul proyek open source ventura Qt yang merupakan aplikasi lintas tahap

dan struktur UI. Sebelum rilis 2.0 pada tanggal 10 September 2013, program ini

disebut sebagai Quantum GIS dan sejak saat itu hanya disebut QGIS. QGIS dapat

diakses dalam 42 dialek dan terdiri dari empat komponen, QGIS Desktop, QGIS

Browser/Mobile, QGIS Web Client dan QGIS Server. QGIS Desktop sebanding

dengan ArcGIS, karena memberikan kapasitas GIS untuk pembuatan, peninjauan,

pengubahan, dan pemeriksaan informasi. QGIS Server dengan server WMS 1.3

dengan standar-konsisten yang dapat dirancang dengan catatan usaha dari QGIS

Desktop. Karena QGIS adalah open source, prosedur kemajuannya sama sekali

berbeda dengan ArcGIS. Usaha QGIS dimulai pada tahun 2002 oleh insinyur

perangkat lunak Alaska Gary Sherman yang sedang mencari pengamat informasi
geografis cepat yang terus berjalan di Linux dan mendukung beberapa desain

informasi. Karena pengejarannya yang gagal, dia memilih untuk memulai usaha GIS-

nya sendiri. Pada bulan Juni 2002 QGIS secara resmi terdaftar sebagai tugas dari

Open Source Geospatial Foundation (OSGeo), sebuah asosiasi yang tidak berorientasi

pada pendapatan dengan titik " (Khan, 2018 )


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pendugaan Total Suspended Soil ( TSS ) di analisi dengan

menggunakan citra Sentinel-2A yang di download pada tanggal 09 Januari 2021.

Praktikum ini di laksanakan pada tanggal 05 Juni – Juli 2021 di tiap hari Sabtu

dengan mengikuti bimbingan asistem melalui forum Google-meet dan chanel

youtube Geospacial La Project. Praktikum ini di laksanakan di Sungai Wolo dan

lokasi studinya disajikan pada gambar 2.

Gambar 2 Lokasi Studi di Muara Sungai Wolo.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunnakan pada praktikim ini dapat di lihat pada

table 2 sebagai berikut :

Table 2 Alat dan Bahan serta Kegunaan

No Alat dan Bahan Kegunaan


1 Software Envi 5.3 ( 32 bit Sebagai software yang melakukan Proses
) cropping, build masking, dan apply masking

2 Sofware Q.gis 3.18 Sebagai software untuk melakukan koreksi


atmosfer
3 Citra Sentinel 2-A Sungai Sebagai data pengamatan
Wolo

4 Leptop hp Sebagai hardware untuk mengelolah citra satelit

3.3 Prosedur Praktikum

Awal

Citra Satelit Penginstalan


Sentinel-2A Envi 5.3

Koreksi
Atmosfer
Pengistalan
Quantum GIS

Composite Band,
Cropping & Masking

Klasifikasi
TSS

Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 3 Peta Dugaan Sebaran Total Suspended Soil ( TSS ) Menggunakan


Algoritma Syarif Budiman ( Doc. Pribadi,2021 )
4.2 Pembahasan

Pengambilan data citra Sentinel 2A level 1C dengan kriteria penutupan awan

kurang dari 10% telah diunduh dari situs https://earthexplorer.usgs.gov,total ukuran

berkas citra dalam bentuk Zip 526,236 KB. Yang kemudian data citra tersebut

dilakukan pengkoreksian atmosfer menggunakan software QGIS, dimana citra satelit

sentinel tidak perlu di lakukan pengkoreksian secara geometric karena sudah

terkoreksi . Pada praktikum ini hanya menggunakan 4 band dari 13 band yang
tersedia pada citra sentinel 2A, diantara nya band 2 ( blue ) ,band 3 ( Green ),dan

band 4 ( Red ) ,serta menggunakan band 8 ( Near Infrared ) yang merupakan jenis

gelombang infared dengan tujuan untuk memudahkan dalam menganalisis antara

daratan dan peraira. Menurut Ardiansyah (2015), prinsip metode koreksi atmosfer

adalah memperbaiki nilai radiometrik (pixelvalue pada citra akibat gangguan

atmosfer). Jika tidak ada atmosfer, objek berwarna gelap atau biasanya berupa air dan

bayangan awan seharusnya memiliki nilai piksel 0, apabila pada objek tersebut tidak

bernilai 0 maka nilai tersebut adalah bias.

Gambar 4 Citra Sesudah ( Kanan ) dan Sebelum ( Kiri ) Proses Koreksi Atmosfer
( Dok. Pribadi, 2021 )

Dalam praktikum ini menggunakan software Envi dalam melakukan

penggabungan citra ( layer staking ),cropping, build masking dan aplly masking.Pada

tahapan selanjutnya melakukan penggabungan citra yakni menggunakan band RGB

dan band 8( NIR ). Metode RGB merupakan sebuah teknik untuk menampilkan

warna tertentu dari kombinasi 3 warna primer (merah, hijau, dan biru). Kombinasi
RGB dapat menghasilkan warna-warna turunan lainnya seperti kuning, magenta, sian,

coklat, hitam, dan putih. Dalam pengolahan data citra satelit, teknik RGB dilakukan

dengan cara menggabungkan beberapa kanal panjang gelombang yang berbeda

sehingga informasi yang diperoleh secara visual dapat teridentifikasi lebih baik

daripada menggunakan 1 kanal saja. Skema yang menggambarkan konsep teknik

komposit RGB yang menghasilkan citra true color dari kanal 665 nm (red), 560 nm

(green), dan 490 nm (blue

Gambar 5 Gabungan Band RGB daN Band NIR ( Doc. Pribadi,2021 )

Pemotongan citra dilakukan untuk membatasi daerah penelitian sehingga

memudahkan analisis pada komputer. Selain itu, pemotongan citra akan mengurangi

kapasitas memori sehingga memudahkan pada proses pengolahan data citra tersebut.

Teknik yang digunakan pada tahapan cropping adalah dengan memfokuskan lokasi

yang diinginkan pada citra. Pada proses cropping akan diperoleh sebuah objek hasil
pemotongan daripada sebuah citra atau bagian dari suatu gambar dengan ukuran

tertentu.

Gambar 6 Hasil Cropping Citra ( Doc. Pribadi,2021 )

Masking bertujuan untuk memisahkan tubuh air dengan daratan. Pada tahap

masking, band yang digunakan adalah band 4 dan 5 dimana aplikasi dari saluran ini

lebih fokus untuk membedakan tubuh air. Dalam software ENVI, terdapat dua

tahapan dalam melakukan masking, yaitu build mask dan apply mask. Build mask

digunakan untuk membangun citra mask dari nilai-nilai data tertentu, rentang nilai,

nilai-nilai terbatas atau tak terbatas, ROI, ENVI vector file (EVFs) dan file info.
Gambar 7 Build Masking Gambar 8 Apply Masking
( Doc.Pribadi,2021 ) (Doc. Pribadi,2021)

Selah di lakukan prosedur masking pada data cita maka selanjutnya menerapkan algoritma
Syarif Budiman yang ada pada persamaan 1. Pada Gambar
DAFTAR PUSTAKA

Gupta, Rohit S dkk.2018. Building Spectral Library of Soil Samples using


Specroscopic Device and ENVI Software. International Journal of Research
and Analytical Reviews (IJRAR) . No 1(6)

Khan, Shafat, Khalid Mohiuddin.2018. Evaluating the parameters of ArcGIS and


QGIS for GIS Applications.Internasional Journal Of Advance Research in
Shince and Engeneering. No 7 ( 03 ).

Kristianingsih,Lilik dkk.2016. Analisis Pengaruh Koreksi Atmosfer Terhadap


Estimasi Kandungan Klorofil-A Menggunakan Citra Landsat 8. Jurnal
Geodesi Undip.No 4 ( 5 )..
Phol, C dan J. L. Van Genderen.2010.Review article Multisensor image fusion in
remote sensing: Concepts, methods and applications. International Journal of
Remote Sensing.No 5 (19)HJHU

Pratama, Ardyan Satria Putra dkk,2020, Studi Perubahan Kerapatan Vegetasi Di


Daerah Aliran Sungai Blorong Terhadap Dinamika Total Suspended Solid
Perairan Sekitar Pelabuhan Kendal Dengan Citra Landsat 8, Jurnal Geodesi
Undip, No 2 ( 9 ).

Purwanto, Anang Dwi dan Wikanti Asriningrum.2019. Identification Of Mangrove


Forests Using Multispectral Satellite Imageries. International Journal of
Remote Sensing and Earth Sciences. No 1(16)

Putri, Dini Ramanda dkk.2018. Analisis Kombinasi Citra Sentinel-1a Dan Citra
Sentinel-2a Untuk Klasifikasi Tutupan Lahan (Studi Kasus: Kabupaten
Demak, Jawa Tengah). Jurnal Geodesi Undip. No 2 ( 7 )

Shan, S. M. H dkk.2014.Concentration of Total Suspended Solids (TSS) Influenced


by the Simulated Rainfall Event on Highway Embankment. IACSIT
International Journal of Engineering and Technology.No 6 ( 6)

Budianto, Syariful dan Teguh Harianto.2017. Analisis Perubahan Konsentrasi Total


Suspended Solids (TSS) Dampak Bencana Lumpur Sidoarjo Menggunakan
Citra Landsat Multi Temporal (Studi Kasus: Sungai Porong, Sidoarjo). Jurnal
Teknik ITS. No. 1 ( 6 ).

Zhang,Tian-Xiang dkk.2019.Potensial Bands Of Santinel-2A Satelite for


Clasification Problem in precision Agruculture. Internasional Journal of
Automation and Computing.No 16 ( 1).
Zhang, ZHAOMING dkk.2010.A practical DOS model-based atmospheric correction
algorithm. International Journal of Remote Sensing. No 11( 31 )

Anda mungkin juga menyukai