PEMETAAN
Suhu Permukaan Laut dari Penginderaan Jauh
DOSEN PENGAMPU
OLEH
RETNO DWI SEPTIASARI
2104126506
ILMU KELAUTAN B
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Suhu Permukaan Laut dari Penginderaan Jauh” ini dengan sebaik mungkin. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus
satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Arief
Wibowo, S.Kel., M.Si selaku dosen mata kuliah SIG Kelautan Remote Sensing dan
Pemetaan. Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun
dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal saya selaku para
penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.
3.1. Kesimpulan
Penginderaan jauh merupakan perkembangan dari teknologi pemotretan yang
dilakukan diudara. Pemotretan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan permukaan
bumi secara detail untuk membantu proses pemetaan bumi. Variasi suhu harian
permukaan benda dipengaruhi oleh sifat termal tersebut. Suhu permukaan laut adalah
parameter iklim dan cuaca yang dapat diukur secara harian dengan gelombang
inframerah pada satelit, gelombang mikro pasif, pengukuran in situ dengan
mooring/pemasangan buoy dan pengukuran langsung dengan perahu.
3.2. Saran
Dengan mempelajari SIG ini kita harus dapat mengetahui penginderaan jarak
jauh yang memuat satelit-satelitnya juga. Dan kita dapat menerapkan serta mengetahui
kelebihan dan kelemahan penginderaan jarak jauh.
DAFTAR PUSTAKA
Lilesand. T.M., W. Kiefer., Chipman, J.W. 2004. Remote Sensing and Image
Interpretation (Fifth Edition). John Wiley & Sons, Inc., New York.
Lubis, Darwin P., Mbina Pinem, and M. Ali N. Simanjuntak. 2017. “Analisis
Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Citra Penginderaan Jauh
(Studi Kasus Di Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara).” Jurnal Geografi
9(1)
Martin, S. 2014. An Introduction to Ocean Remote Sensing. 2nd ed. Cambridge
University Press, New York: 521p
Prahasta, Edi. 2002. Konsep Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: CV.
Informatika.
Seaman, C. 2013. Beginner’ S Guide to VIIRS Imagery Data VIIRS Intro. Colorado
State University
Syofyan, I., Rommie Jhonerie, Yusni Ikhwan Siregar. (2010). Aplikasi Sistem
Informasi Geografis dalam Penentuan Kesesuaian Kawasan Keramba Jaring
Tancap dan Rumput Laut Diperairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna.
Jurnal Perikanan dan Kelautan. halaman 111-120.
Winarso, G., dkk (2014). Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Mendukung Program
Kemaritiman. Publikasi ilmiah
Yulius., M. Ramdhan. 2013. Perubahan Garis Pantai Di Teluk Bungus Kota Padang
Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan Analisis Citra Satelit. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis, 5 (2): 417-427