OLEH
SARAH SIJABAT
2104126058
ILMU KELAUTAN
UNENG RHAHMA SARI
SENIN, 13:30-15:30 WIB /2
KELOMPOK 3
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Rahmat karuniaNya
saya dapat menyelesaikan tugas laporan pratikum yang berjudul “Pengenalan Jenis
Ikan Dan Identifikasi, Seksualitas Ikan Dan Kematangan Gonad Ikan Kembung
(Rastrellinger kanagurta)” dengan tepat waktu.
Laporan pratikum ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi
Perikanan. Selain itu, laporan pratikum ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Identifikasi ciri seksual pada ikan dan kematangan gonad pada ikan
Kembung (Rastrellinger Kanagurta).
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
pembimbing yaitu kak Uneng Rhahma Sari serta semua asisten pembimbing
laboratorium Biologi Laut yang telah banyak membantu dan membimbing selama
praktikum ini berlangsung dan dilaksanakan. Laporan praktikum ini masih jauh dari
sempurna, Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan pembaca.
Sarah Sijabat
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum...................................................................... 1
1.3. Manfaat Praktikum.................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
2.1. Morfologi dan Identifikasi ........................................................ 3
2.2. Seksualitas Ikan kembung......................................................... 5
2.3. Tingkat Kematangan Gonad ..................................................... 6
2.4. Indeks kematangan Gonad ........................................................ 7
2.5. Saluran Pencernaan ................................................................... 7
III. METODOLOGI PRAKTIKUM ..................................................
3.1. Waktu dan Tempat .................................................................... 8
3.2. Bahan dan Alat .......................................................................... 8
3.3. Metode Praktikum ..................................................................... 8
3.4. Prosedur Praktikum ................................................................... 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
4.1. Hasil .......................................................................................... 10
4.2. Pembahasan ............................................................................... 16
V. PENUTUP ........................................................................................
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 18
5.2. Saran ......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Isi Halaman
1. Bahan................................................................................................... 8
2. Alat ...................................................................................................... 8
3. Perhitungan Morfometrik .................................................................... 11
4. IKG (Indeks Kematangan Gonad) ...................................................... 13
5. Penentuan IKG .................................................................................... 15
DAFTAR GAMBAR
Isi Halaman
Isi Halaman
memiliki organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang
memiliki organ penghasil telur. Setelah ikan melakukan seksualitas ikan dan
menghasilkan gonad maka dapat dihitung tingkat kematangan gonad. Tingkat
kematangan gonad adalah tahapan perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan
memijah. Pengamatan tingkat kematangan gonad dilakukan dengan cara histologis
dan morfologi.
Ikan kembung (Rastrellinger kanagurta) yang merupakan jenis ikan laut
yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga terhitung sebagai komoditas yang
cukup tinggi bagi nelayan lokal.dimana ikan kembung memiliki daerah penyebaran
yang sangat luas, serta pertambahan penduduk menyebabkan peningkatan
permintaan ikan konsumsi.
Ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti torpedo dengan panjang tubuh serta
hidup di sekitar dasar perairan dan permukaan perairan laut, tergolong ikan pelagis
yang menyukai perairan bersalinitas tinggi, suka hidup secara bergerombol baik
diperairan pantai maupun dilepas pantai. Ukuran ikan kembung jantan berkisar
antara 18,4 cm - 30 cm dan ikan kembung jantan memiliki tapis insang yang lebih
besar karena plankton yang dimakannya memiliki ukuran yang besar, sedangkan
ikan kembung betina berukuran 19,0 cm - 22,4 cm karena ikan kembung betina
memiliki tapis insang yang halus karena plankton yang dimakannya berukuran
4
yang menjadi tanda itu warna maka ikan itu mempunyai seksual dichromatisme
dimana pada ikan jantan biasanya warnanya agak lebih cerah dan menarik dari pada
ikan betina. Apabila suatu spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat
dipakai untuk membedakan jantan dan betina maka spesies ikan mempunyai
seksual dimorphisme.
Selanjutnya dikatakan juga bahwa gonad yang terdapat didalam tubuh
mengalami perkembangan dari bentuk sehelai benang yang berisi cairan bening
kemudian berkembang dan membesar sesuai dengan kapasitas rongga perut yang
di miliki ikan tersebut.
Saluran pencernaan pada ikan kembung terdiri dari mulut, rongga mulut,
tekak, kerongkongan, lambung, pilorus, usus, dan anus. Sedangkan kelenjar
pencernaan terdiri dari hati dan pancreas yang berguna untuk menghasilkan enzim
pencernaan yang hasilnyaakan bertugas membantu proses penghancuran makanan.
Ikan kembung perempuan memiliki organ pencernaan tambahan yaitu pyloric
caeca. Pyloric caeca berperan untuk mengatur masuknya makanan dari lambung ke
usus. Pyloric caeca juga berperan dalam pembentukan hormone, namun hormone
ini tidak ada hubungannya dengan sistem pencernaan. Pyloric caeca ini juga sebagai
tempat penyerapan makanan terutama lemak dan sebagai sumber enzim lipase yang
memecah lemak menjadi asam lemak gliserin.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1. Hasil
B. Seksualitas ikan
Dari satu sampai dua puluh lima ikan yang di berikan dilakukan
pembedahan untuk mengeluarkan isi dari bagian perut ikan, dua puluh lima ekor
ikan yang sudah di bedah dan di pisahkan isi perutnya antara saluran pencernaan
dan gonad untuk mencari ikan yang memiliki testis dan ovari dan ditemukan bahwa
dari satu sampai dua puluh lima ikan terdapat tiga ekor ikan yang memilki ovari
yang dicirikan dengan adanya butiran-butiran telur yang dapat di lihat oleh mata
dan dirasakan serta ovari semakin membesar dan berwarna kekuningan dan mudah
untuk dipisahkan, butiran minyak tidak tampak dan sudah mengisi setengah sampai
dua pertiga dari rongga perut. Adapun tiga ekor ikan itu sudah sampai pada
kematangan gonad IV yaitu ikan nomor 12, ikan 19 dan ikan 22. Selain dari yang
ketiganya ikan-ikan yang lain masih belum terlihat bentuk gonadnya apakah testis
atau ovari karena masih pada tahap perkembangan gonad 1 atau 3 yaitu masih
berbentuk benang halus, permukaan jernih warna jernih serta permukaan kecil.
2. Ciri seksualitas sekunder
Penentuan jenis kelamin pada ikan selain dilihat dari seksualitas primernya
dapat di lihat juga secara sekunder yaitu dengan memperhatikan bentuk tubuh dan
ukuran tubuh ikan. Dimana pada ikan yang berkelamin jantan (testis) ukuran
tubuhnya lebih kecil sedangkan pada betina (ovari) memiliki bentuk tubuh lebih
besar serta kepala yang besar dan bentuk mulut yang runcing. Selain pada bentuk
tubuh ikan dapat dilihat dari warnanya, warna pada ikan jantan biru kehijauan
dengan terdapat dua sampai tiga baris totol-totol hitam, perut ikan jantan berwarna
keperakan, sirip punggung depan berwarna kekuningan dengan tepi hitam, sirip
ekor gelap serta sirip lainnya berwarna abu kehitaman dan jarak anatar sirip
punggung pertama dan kedua cukup jauh. Sedangkan pada betina warna tubuhnya
memiliki warna yang kontraks antara bagian punggung dan perut bagian atas nya
berwarna hijau keperak-perakan dengan bitnik-bintik hitam kecil dan sirip ekornya
berwarna kekuning-kuningan.
C. Kematangan Gonad
Nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG) yaitu suatu nilai dalam persen
sebagai hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk
gonad dikali dengan 100%.
Rumus Indeks Kematangan Gonad (IKG)
13
𝐵𝐺
IKG = 𝐵𝑇 𝑥 100%
= 0,017 %
2. Ikan no 19
𝐵𝐺
IKG : 𝐵𝑇 𝑥 100%
0,64
= 𝑥 100%
30
= 0,021 %
3. Ikan no 22
𝐵𝐺
IKG : 𝐵𝑇 𝑥 100%
0,82
= 𝑥 100 %
35
= 0,234 %
Tabel 4 : IKG ( Indeks Kematangan Gonad)
No Jenis kelamin TKG Berat Berat IKG
Ikan ♂ ♀ Gonad Tubuh
1. jantan I - 50 gr -
2. jantan I - 40 gr -
3. jantan I - 45 gr -
4. jantan I - 50 gr -
5. betina I - 50 gr -
6. betina I - 50 gr -
7. jantan I - 45 gr -
8. jantan I - 40 gr -
9. betina I - 60 gr -
10. jantan I - 40 gr -
11. betina I - 45 gr -
14
Tingkat kematangan gonad pada ikan jantan dan betina pada tahap I-IV sebagai
berikut:
Jantan Betina
15
4.2. Pembahasan
ikan jantan lebih kecil dari Pada betina. Selain dari ukuran tubuh dapat dilihat dari
warna tubuh ikan untuk ikan jantan warna tubuhnya lebih cerah yaitu biru
kehijauan, sirip punggung dan ekor nya berwarna hitam kegelapan sedangkan pada
betina berwarna hijau keperakan dan sirip punggung dan ekornya tidak terlalu
gelap. Dari tabel didapatkan bahwa ikan yang berkelamin jantan sebanyak tujuh
belas ekor dan betina sebanyak delapan ekor.
Setelah mengetahui jenis kelamin dari pada ikan selanjutnya kita
mengamati tingkat kematangan gonad pada ikan. Tingkat kematangan gonad pada
setiap ikan berbeda-beda tergantung pada ukuran/bentuk tubuh ikan dari dua puluh
jenis ikan yang diamati didapatkan hasil bahwa Sebagian besar ikan masih pada
tingkat kematangan gonad I dan hanya tiga individu ikan yang berada pada tingkat
kematangan gonad IV. Jadi tingkat kematangan gonad tertinggi pada praktikum ini
pada tingkat IV. Untuk mengetahui indeks kematangan gonad pada praktikum ini
digunakan rumus yaitu dengan membagi berat godan dan berat tubuh di kali 100%.
untuk berat dari dua puluh lima ikan ini berkisar diantara 30-60 gram. Dan di
dapatkan indeks kematangan gonad terbesar yaitu 0,234% dan yang terkecil yaitu
0,017%.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Perlu dilakukan pengamatan yang lebih lanjut untuk melihat gonad ikan
testes atau gonad dan saluran pencernaan pada ikan. Supaya dapat memperdalam
pengetahuan tentang ikan kembung.
DAFTAR PUSTAKA
Hariati, T., Zamroni, A., & Setiawan, R. 2017. Sebaran Panjang FL, Tingkat
Kematangan Gonad dan Komposisi Makanan Ikan Kembung (Rastrelliger
brachyosoma) pada bulan Nopember 2006 dI Perairan Pantai Kalimantan
Barat. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2 5, 253-258.
Indaryanto, F. R., Tiuria, R., & Yusli Wardiatno, Z. 2019. Ikan Kembung
{Scombridae: Rastrelliger sp.} Genetik, Biologi, Reproduksi, Habitat,
Penyebaran, Pertumbuhan, dan Penyakit. PT Penerbit IPB Press.
Islam, A. D. 2002. Kajian Morfometrik Dan Meristik Ikan Kembung (Rastrelliger
Sp) Yang Didaratkan Di Kabupaten Padang Pariaman Dan Kota Pariaman.
Article of Undergraduate Research, Faculty of Fisheries and Marine
Science, Bung Hatta University, 20 2, 1-2.
Kasmi, M. S. Hadi & W. Kantun. 2017. Biologi reproduksi ikan kembung lelaki,
Rastreliger kanagurta Cuvier, 1816 di perairan pesisir Takalar, Sulawesi
Selatan. Jurnal Iktiologi Indonesia, 17 3, 259-271.
Lukman, E. I. Kajian Aspek Pertumbuhan, Reproduksi, dan Kebiasaan Makan Ikan
Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta, Cuvier 1817) di Perairan Selat
sunda.
Nasution, M. A., Kamal, M. M., & Azis, K. A. 2015. Pertumbuhan Dan Reproduksi
Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger Kanagurta Cuvier 1817) Yang
Didaratkan Di Ppn Palabuhan Ratu. Jurnal Perikanan Tropis, 2(1).
Prahadina, V. D., Boer, M., & Fahrudin, A. 2015. Sumberdaya ikan kembung
(Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di perairan selat sunda yang
didaratkan di PPP Labuan, Banten (Resources of Indian Mackerel
(Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) in Sunda Strait Water that Landed on
PPP Labuan, Banten). Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries
Technology and Management, 6 2, 169-175.
Susanti, E., Setyanto, A., Setyohadi, D., & Jatmiko, I. 2019. Studi aspek reproduksi
ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta, Cuvier 1817) pada musim
peralihan di selat madura. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 11 1,
45-58.
Telleng, A. T. R. 2010. Perikanan tangkap kembung (Rastrelliger sp.) di perairan
sekitar Teluk Buyat. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 1 1, 51-
59.
Utami, M. N. F., Redjeki, S., & Supriyantini, E. 2014. Komposisi isi lambung ikan
kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Rembang. Journal of Marine
Research, 3 2 , 99-106.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bahan yang digunakan