OLEH :
RAHMI AULIA
1804111962
BUDIDAYA PERAIRAN
Jum’at
10.00 - 12.30 WIB
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
Gabus (Channa striata) Dan Ikan Mas Koki (Carassius auratus)” tepat pada
waktunya. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen maupun asisten Mata Kuliah Parasit Dan Penyakit Ikan dan
bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, rasa hormat dan terima kasih saya
laporan ini. Dan juga dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum........................................................................... 3
1.3. Manfaat Praktikum......................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3. Lernea sp.................................................................................................. 12
4. Dactylogyrus sp........................................................................................ 13
6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Prosedur Praktikum.................................................................................. 20
I. PENDAHULUAN
Kegiatan budidaya merupakan salah satu kegiatan bidang perikanan yang saat
ini sedang naik daun dan memiliki prospek kedepan yang cerah. Dalam usaha
budidaya perikanan pada umumnya, tidak semuanya berjalan dengan baik lebih
berkembang dalam media air sehingga akan menjadi pathogen dan ikan-ikan yang
di budidayakan sering sekali terlihat sakit atau malah mengalami kematian akibat
gangguan pada ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan
pada ikan dapat disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun kondisi
lingkungan yang kurang menunjang kehidupan ikan. Ikan dikatakan sakit apabila
terjadi gangguan atau kelainan baik secara anatomi maupun fisiologinya. Menurut
penyebabnya, penyakit ikan dibedakan atas penyakit infeksi dan non infeksi.
Penyakit infeksi adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh jasad
2
parasitik, bakteri, jamur dan virus sedangkan penyakit non infeksi adalah penyakit
yang tidak menular. Penyakit yang sangat berbahaya dan ditakutkan oleh kalangan
produksi.
Jenis parasit ada dua yaitu endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah
parasit yang berada di dalam tubuh ikan. Endoparasit yang mungkin menginfeksi
ikan air tawar adalah dari golongan Metazoa. Parasit dari golongan Metazoa yang
tidak mudah dideteksi dengan cepat karena penyakit ini terdapat di dalam tubuh
endoparasit yang terdapat di dalam tubuh ikan. Ektoparasit adalah parasit yang
hidup pada organ bagian luar organisme yang ditumpanginya. Organ luar yang
sering terinfeksi adalah sirip, insang dan kulit. Insang yang terinfeksi biasanya
solusi dan upaya yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena
itu, melalui Praktikum Parasit dan Penyakit ikan ini dilakukan identifikasi
Adapun tujuan dari praktikum parasit dan penyakit ikan adalah untuk
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mempratikan cara
mengambil dan mengamati sampel parasit dari ikan dan agar mahasiswa mampu
Ikan gabus (Ophiocephalus striatus) merupakan salah satu jenis ikan yang
manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka (Yuniarti, 2013).
Menurut Setiawan (2013) ikan gabus (Ophiocephalus striatus) merupakan ikan air
tawar yang memiliki protein cukup tinggi. Disamping itu ikan ini memiliki
kandungan albumin yang cukup tinggi pula. Albumin berguna untuk membantu
proses penyembuhan luka pasca operasi. Sehingga ikangabus ini sangat potensial
Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan rawa yang belum banyak
dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan gabus (Karimah, 2018). Ikan gabus
merupakan ikan air tawar yang dapat dijumpai di perairan sungai, danau, rawa,
bahkan perairan dengan kandungan oksigen yang rendah (Yulisman et al., 2012).
Ikan gabus memiliki daya tahan yang tinggi untuk tetap hidup diberbagai
lokasi seperti di kolam air maupun limbah, dan dapat hidup dengan baik karena
kaya akan makanan (plankton). Memelihara ikan gabus sesuai dengan sifat
hidupnya, maka hasil budidaya yang diperoleh tentu akan lebih baik (Kordi,
2010).
5
Ikan maskoki (Carassius auratus) merupakan ikan hias air tawar yang
banyak ditemukan di Indonesia salah satunya daerah Jawa Timur. Ikan maskoki
dapat dijadikan ikan hias yang jinak, dan memiliki warna yang indah dan bentuk
tubuh unik. Meskipun demikian, ikan hias umumnya cukup rawan terserang
Famili Cyprinidae merupakan famili ikan dengan genus terbesar, yaitu 210
diseluruh dunia menyatakan bawa pasokan ikan mas dan ikan maskoki yang ada
di Lampung berasal dari daerah DKI Jakarta, Depok, dan Bogor. Selama
pengangkutan ikan sampai mencapai konsumen memiliki resiko ikan stres dan
sungai atau danau. Ikan maskoki sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum
masehi di Cina. Di Indonesia, ikan mas koki mulai dipelihara sekitar tahun 1920.
Ikan mas koki yang terdapat di Indonesia merupakan ikan yang dibawa dari Cina.
2.3. Ektoparasit
patogen lain seperti virus dan bakteri, namun menurut Scholz (dalam Islami,
6
biasanya menyerang Scylla serrata antara lain berasal dari kelompok Protozoa
ektoparasit akan lebih cepat dibandingkan endoparasit seiring dengan kualitas air
stres, buruknya kualitas air, padat tebar, dan tidak seimbangannya daya dukung
lingkungan dengan kuantitas produksi dalam satu areal budi daya (Bauw, 2016).
menjadi pathogen dan ikan-ikan yang di budidayakan sering sekali terlihat sakit
atau malah mengalami kematian akibat kualitas air yang buruk (Murdjani, 2010).
2.4. Endoparasit
2015).
sistem pencernaan ikan, dan keberadaan parasit ini ditandai dengan adanya
pembengkakan pada usus bagian belakang, dan untuk parasit jenis digenia tidak
terlalu berakibat fatal dan berdampak besar apabila serangan pada saluran
pencernaan, akan tetapi efek dari serangan parasit ini berakibat fatal dan
7
berpengaruh besar apabila parasit ini menyerang organ hati dan pembuluh darah
Endoparasit yang mungkin menginfeksi ikan air tawar adalah dari golongan
Metazoa. Parasit dari golongan Metazoa yang mungkin menginfeksi ikan air tawar
2012).
8
gabus (Channa striata) dan Ikan mas koki (Carrasius auratus)” telah
dilaksanakan pada Jum’at 28 Februari 2020 dan Jum’at 6 maret 2020, pada pukul
Alat yang digunakan adalah scaple untuk mengerok mucus ikan, mikroskop
untuk melihat jenis parasit, gunting bedah untuk membedah ikan, nampan sebagai
wadah tempat ikan, tisu untuk membersihkan peralatan, objek glass untuk tempat
sampel, cover glass untuk penutup sampel yang akan diuji, buku penuntun
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ikan gabus
(Channa striata) dan ikan mas koki (Carrasius auratus) yang sakit sebagai ikan
sampel untuk pengamatan parasit masing – masing tiga ekor, aquades sebagai
cairan kontrol untuk parasit yang akan diamati dibawah mikroskop dan dan NaCl
0,85 % sebagai cairan untuk melepaskan atau memisahkan parasit dari inangnya
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode pengamatan secara
menyerang.
diperhatikan gejala - gejala klinis apa yang dialami oleh ikan sampel yang sakit
seperti adanya bintik-bintik merah pada kulit, kulit yang terkelupas, sirip yang
putus dan ditumbuhi jamur, insang pucat, tubuh banyak lendir. Pengambilan
permukaan tubuh ikan terutama didaerah luka, organ yang abnormal, pada bagian
insang untuk mengamati jenis parasit pada ikan cukup bagian insang yang diluar
dipotong secara tipis menggunakan gunting bedah begitu juga pada sirip.
Hasil kerokan atau yang telah digunting tersebut diletakkan pada gelas
objek yang terlebih dahulu diberi aquades 1 tetes. Selanjutnya, preparat yang
siap diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran terkecil terlebih dahulu, dan
setelah objek ditemukan, baru diamati dengan pembesaran yang lebih besar.
organ viscera in situ (jantung, kandung kemih, usus, lambung, limpa, ginjal)
kemudian masukan kedalam petri dish tambahkan dengan larutan Nacl. Setelah itu
setelah objek ditemukan, baru diamati dengan pembesaran yang lebih besar.
10
Setelah kita menemukan jumlah ekto dan endoparasit yang menyerang ikan
dan jumlah ikan yang terserang atau tidak, kita lanjutkan untuk mengamati
4.1. Hasil
Kingdom: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Channidae
Genus : Channa
Spesies: Channa striata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
4.1.3. Gejala Klinis Dan Parasit Yang Terdapat Pada Ikan Gabus
Gejala klinis yang dialami ikan gabus adalah ikan berenang tidak beraturan
tidak leluasa. Ketika pengamatan ikan gabus, ikan gabus yang kami amati
tergolong sehat sehingga tidak terdapat parasit yang menyerang ikan gabus.
4.1.4. Gejala Klinis Dan Parasit Yang Terdapat Pada Ikan Mas Koki
Gejala klinis yang dialami ikan mas koki terjadinya pendarahan di dekat sirip ekor
tempat menempel, sisik ikan banyak yang terlepas dari tubuh ikan, erdapat bintik
putih di dekat mata, irip ikan terluka, erdapat beberapa ernea sp yang melekat di
permukaan tubuh ikan tersebut. Adapun parasit yang terdapat pada ikan mas
Gambar 3. Lernea sp
13
Gambar 4. Dactylogyrus sp
4.2. Pembahasan
Didapatkan hasiIkan bahwa hanya ikan maskoki saja yang terinfeksi parasit,
sedangkan ikan gabus tidak terinfeksi. Parasit yang menginfeksi ikan mas, hanya
Tabel 1. Kriteria prevalensi infeksi parasit menurut William dan Bunkley (dalam
Maulana et al, 2017).
No Tingkat Serangan Keterangan Prevalensi
1. Selalu Infeksi sangat parah 100-99%
2. Hampir selalu Infeksi parah 98-90%
3. Biasanya Infeksi sedang 89-70%
4. Sangat sering Infeksi sangat sering 69-50%
5. Umumnya Infeksi biasa 49-30%
6. Sering Infeksi sering 29-10%
7. Kadang Infeksi kadang 9-1%
8. Jarang Infeksi jarang >1-0,1%
9. Sangat jarang Infeksi sangat jarang >0,1-0,01%
10. Hampir tidak pernah Infeksi tidak pernah >P0,01%
Nilai pravalensi infeksi parasit dari ikan mas didapatkan sebesar 66%,
berdasarkan tabel William dan Bunkley (dalam Maulana et al., 2017) tingkat
infeksi tersebut sangat sering. Berarti parasit tersebut sangat sering menyerang
ikan mas koki.
14
Tabel 2. Kriteria intensitas menurut Williams dan Bunkley (dalam Maulana et al,
2017).
No Tingkat Infeksi Intensitas (ind/ekor)
1. Sangat rendah <1
2. Rendah 1-5
3. Sedang 6-55
4. Parah 51-100
5. Sangat parah >100
6. Super infeksi >1000
parasit ini tingkat menginfeksi ikan mas koki rendah. Intensitas parasit
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah parasit bisa
diidentifikasi tanpa membedah tubuh ikan, dan ada juga parasit yang apabila ingin
mengidentifikasinya harus membedah tubuh ikan. Parasit yang lebih sering menyerang
ikan adalah ektoparasit, contohnya Lernea sp dan Dactylogyrus sp. Dan pada praktikum
ini Dactylogyrus sp. ditemukan pada insang ikan mas koki (Carrasius auratus) dan
Lernea sp pada pemukaan tubuh ikan mas koki. Gejala yang didapati pada ikan mas koki
adalah produksi mukus yang berlebihan, insang menjadi pucat, nafsu makan rendah, ikan
biasanya kurus dan ikan sering mangambil oksigen ke permukaan, sisik ada lepas.
5.2. Saran
Agar ikan terhindar dari serangan parasit dan penyakit pembudidaya hendaknya
memperhatikan kualitas air, kualitas paka yang diberikan, dan tebar benih. Karena jka
tebar benihnya terlalu padat di tempat atau wadah yang sempit, maka permukaan ikan
akan tergesek satu sama lain, dan hal tersebut dapat menyebabkan luka. Jika ikan sudah
sakit maka parasit akan lebih mudah masuk dan dapat meninbulkan penyakit. Jika parasit
dan penyakit ikan tersebut tidak di tindak lanjuti atau diobati maka ikan akan mati.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, L.N. 2019. Identifikasi Intensitas dan Prevalensi Endoparasit pada Ikan
Bawal Bintang Trachinotus blochii di Lokasi Budidaya Kota
Tanjungpinang. Intek Akuakultu. 1(3), hal:45-56.
Handayani, Retna. 2014. Identifikasi Dan Keragaman Parasit Pada Ikan Mas Koki
(Carrasius auratus) Dan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Yang Berasal Dari
Lampung Dan Luar Lampung. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya
Perairan. Hal: 149-156.
Irvansyah, M.Y. 2012. Identifikasi Dan Intensitas Ektoparasit Pada Kepiting
Bakau (Scylla serrata) Stadia Kepiting Muda Di Pertambakan Kepiting,
Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Sains Dan Seni Its. 1(1),
ha: 5-9.
Karimah, Siti. 2018. Jenis Endoparasit Pada Ikan Gabus (Canna striata) Di Desa
Seuneubok Cina Kecamatan Indra Makmu Kabupaten Aceh Timur.
Skripsi. Tidak diterbitkan.
Kordi, M. Gufron. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam
Terpal. Yogyakarta. Lily Publisher.
Kusdarwati, Rahayu. 2016. Isolasi Dan Identifikasi Fungi Pada Ikan Maskoki
(Carassius auratus) Di Bursa Ikan Hias Gunung Sari Surabaya, Jawa
Timur. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1(8), hal: 1-15.
Maulana, Denda Mastura., et al. 2017. Intensitas dan Prevalensi Parasit Pada Ikan
Betok (Anabas testudineus) dari Perairan Umum Daratan Aceh Bagian
Utara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan, 2(1), hlm. 1-
11.
Murdjani. 2002. Identifikasi dan patologi pada ikan kerapu tikus (Chromileptes
altivelis). Ringkasan Disertasi. Program Studi Ilmu-ilmu Pertanian
Khusus Perlindungan tananam. Program Pasca Sarjana. Universitas
bahaya malang.48 b.
Novianto, Bagus Rizki dan Abdul Manan. 2013. Studi Kualitas Air Pada
Pembesaran Ikan Mas Koki (Carassius auratus) Di Sukabumi. Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol. 5 No. 1
LAMPIRAN
19