KRIOPERSERVASI
Disusun oleh :
NIM : 1911102010056
KELOMPOK : 01(SATU)
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................. i
LAMPIRAN ............................................................................................................... 10
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pratikum
Produksi benih ikan pada umumnya masih tergantung pada stok di alam. Adanya
ketergantungan ini sangat rawan bagi kebutuhan budidaya secara kontinyu, sehingga
perlu adanya alternatif lain dengan membuat pembenihan secara buatan.
Perkembangan budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh teknologi pembenihan,
terutama dalam pengadaan benih ikan. Sering kali timbul masalah dalam pengadaan
benih yang dikarenakan masa pematangan gamet induk ikan jantan dan betina tidak
terjadi secara barsamaan, salah satu cara untuk memberikan alternatif pemecahan
dalam masalah tersebut melalui penerapan bioteknologi reproduksi yaitu pengawetan
sperma .Pengawetan sperma bertujuan dalam mengoptimalkan induk jantan yang
unggul dalam membuahi sel telur betina yang sejenis sehingga pengawetan sperma
mempunyai peran yang sangat besar dalam penyediaan benih ikan unggul.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
BAB III
METODE PRATIKUM
3.1 Waktu Patikum
Pratikum mengenai “Krioperservasi” dilaksanakan di zoom meeting clouds
pada hari selasa tanggal 23 november 2021, pukul 12.30-14.00 wib.
- Krayotup
- Nitrogen cair
- Gelas beker
- Tabung reaksi
- Mikropipet
- DMSO
- Gliserol
- Ikan Barbonymus gonionotus
- Larutan Ringer
- Kuning telur
4
- Dicampurkan extender larutan ringer,krioprotektan intraseluler dan
ekstraseluler, dan sperma ikan didalam wadah.konsentrasinya mengikuti
protol yang di tetapkan.
- Kemudian didiksrtibusikan kedalam krayotup 2 ml
e. Ekuilibrsi
- Tahap awal dibekukan sperma yang ditempatkan dalam es box dengan
suhu 4ºC.
f. Freezing dan Storing
- Kemudian dibekukan dan disimpan sampel sperma didalam nitrogen cair
dengan suhu 196ºc
g. Thawing
- Dikelurkan sampel perma yang telah dibekukan dari tabung nitrogen cair.
- Ditempatkan sampel sperma didalam water bas/air dengan suhu 31-35ºc
h. Pengamatan motilitas pasca thawing
- Motilitas dilihat pergerakan spermatozoa pasca thawing.
- Viabilitas dibuat terlebih dahulu preparat apus dengan digunakan
pewarnaan iosin.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Preparat Keterangan
1.
Dapat dilihat pergerakan spermatozoa
pasca thawing
2.
Dapat diperhatikan sperma yang hidup
berwana trasparan sedangkan sperma
yang sudah mati berwarna merah muda.
4.2 Pembahasan
Krioperservasi salah satu teknik mengawetkan sel organel jaringan/matetial
genetik lainnya dengan membekukan sampel pada suhu yang sangat rendah dan
biasanya menggunakan nitrogen cair dengan suhu -196derjat C. Pengamatan
krioperservasi sperma ikan yaitu batbonumus gonionotus dengan mempersiapkan
alat dan bahan terlebih dahulu berupa krayotup yang berfungsi sebagai wadah tempat
peletakan dari krioprotektan , kemudian ada nitrogen cair yang berfungsi tempat
pembekuan , ada gelas beker , tabung reaksi, mikropipet dan kedua larutan
krioprotektan berupa DMSO, Gliserol, dan kuning telur.
6
gliserol, kemudian krioprotektan ekstraseluler yang digunakan kuning telur dimana
kuning telur ini terlebih dahulu telur ayam diekstrak kemudian diambil bagian
kuningnya saja.Tahap selanjutnya berupa pengoleksian sperma ikan yaitu dilakukan
dengan induk ikan yang telah matang gonad yang selanjutnya dikoleksi
spermanya,untuk sperma yang telah terkumpul ditempatkan didalam tabung
reaksi.tahap berikutnya berupa pencampuran bahan pengenceran dan sprema dengan
dicampur extender larutan ringer,krioprotektan intraseluler dan ekstraseluler serta
sperma kedalam sebuah wadah yang konsentrasinya mengikuti protokol yang telah
ditetapkan,lalu didistribusikan kedalam krayotup 20ml.
7
BAB V
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Dewi W, Riviani. 2020. Efektifitas Penggunaan Jenis Ekstender dan Dosis Madu
Berbeda Terhadap Motilitas dan Viabilitas Sperma Ikan Nilem (Osteochilus
vittatus) Setelah Penyimpanan. Jurnal Airaha. 122 – 129.
Judycka, S., Nynca, J., & Ciereszko, A. (2019). Opportunities and challenges related
to the implementation of sperm cryopreservation into breeding of 187
salmonid fishes. Theriogenology, 132, 12–21 .
9
LAMPIRAN
10
Gambar 8. Krioprotektan ekstraseluler Gambar 9. Nitrogen cair
11