MIKROBIOLOGI DASAR
“ Pengecetan Gram dan Pengujian KOH pada Bakteri “
OLEH :
NAMA : ASRANI
NIM : D1F121006
KELAS : PTP-A
ASISTEN : MUHAMAD ILHAM, S.P.
bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air.
Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri.
Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
positif dan Gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding selnya. Bakteri
Gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan warna metil ungu atau
kristal ungu setelah pembilasan dengan alkohol pada metode pewarnaan Gram.
Bakteri Garam positif adalah bakteri yang mempertahankan warna metil ungu
atau kristal ungu setelah pembilasan dengan alkohol pada proses pewarnaan gram.
perbedaan dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih
sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding sel bakteri
Gram negatif memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara struktural lebih
kompleks. Membran bagian luar pada dinding sel gram negatif mengandung
bakteri utamanya pada bakteri yang Gram positif dan Gram negatif serta dapat
mengetahui morfologi bakteri aerob dan anaerob dengan cara pewarnaan gram, uji
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat bentuk bakteri dan
dalam kelompok bakteri Gram positif atau kelompok bakteri Gram negatif. Uji
Gram dengan KOH ini dilakukan dengan mengambil 1-2 ose bakteri yang
berumur 18-24 jam dan meletakkannya di atas gelas preparat. kemudian isolat
ditetesi KOH 3% sebanyak 1- 2 tetes dan dicampurratakan. Setelah itu, tusuk gigi
steril ditempelkan pada campuran tersebut dan diangkat secara perlahan. Apabila
terbentuk benang lendir atau viscus yang tidak terputus, maka bakteri yang
dibiakkan merupakan bakteri gram negatif, namun apabila tidak terbentuk, maka
Dengan mengambil satu ose penuh kultur bakteri yang sedang tumbuh
aktif dan dicampurkan dengan setetes larutan KOH 3% diatas kaca objek yang
bersih kemudian dilakukan pengadukan hingga diperoleh suspensi yang rata. Jika
pada saat ose diangkat dan tampak benang lendir, maka bakteri tersebut adalah
gram negatif, namun jika dihasilkan suspensi berair dan tidak tampak adanya
benang lendir setelah ose digerakkan berulang maka kultur bakteri itu adalah gram
positif. Gram negatif akan membentuk lendir saat uji menggunakan KOH 3%
karena pecahnya dinding sel bakteri akibat berada dalam larutan alkali tinggi
(KOH 3%). Sedangkan bakteri gram positif tidak membentuk lendir karena
dinding sel bakteri gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal
Gram negatif. Tujuan dari pewarnaan Gram ini yaitu untuk mempermudah
melihat struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, dan menghasilkan
sifat-sifat fisik serta kimia khas dari bakteri dengan zat warna. Dalam pewarnaan,
bakteri Gram positif berwarna ungu sedangkan bakteri Gram negatif berwarna
merah. Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu bacillus (batang), coccus (bulat),
dan spirilum (lengkung). Kondisi pewarnaan Gram dan morfologi bakteri kadang-
kadang berubah karena terapi antimikroba. Spesies batang Gram negatif dapat
menjadi filamen dan pleomorfik sedangkan bakteri Gram positif dapat menjadi
masing-masing isolat bakteri. Gram negatif ditandai dengan sel yang berwarna
merah dan Gram positif ditandai dengan sel berwarna ungu. Adanya perbedaan
warna tersebut dikarenakan komponen penyusun dinding sel bakteri Gram negatif
dan bakteri Gram positif berbeda. Bakteri Gram positif dapat mempertahankan cat
utama yang berisi kristal violet karena dinding selnya mempunyai kandungan
warna cat utama karena pada dinding selnya terdapat lapisan lipoprotein yang
berubah menjadi berlendir, lengket dan terangkat seperti benang bersama jarum
ose, hal ini menunjukkan bahwa bakteri termasuk ke dalam kelompok bakteri
Gram negatif. Jika pengujian bakteri menunjukkan tampak tidak berlendir dan
tidak terangkat seperti benang pada jarum ose, maka kelompok bakteri termasuk
Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah biakan murni dan
larutan KOH 3%. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Lampu spritus,
1. Mengambil satu ose biakan bakteri bacillus dan campurkan 1 tetes larutan
2. Mengaduk secara merata dengan jarum ose, tarik jarum ose ke atas gelas objek
gram negatif (-), jika tidak berlendir mengindikasikan bakteri gram positif (+).
lainnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
a b c
d e
Gambar 1 : Pengujian KOH Isolat Padi ; a. Padi PDA 1; b. Padi PDA 2; c. Padi PDA 3; d.
Padi TSA 1; e. Padi TSA 2.
a b c d e
Gambar 2 : Pengujian KOH Isolat Tanah : a. Tanah PDA 1; b. Tanah PDA 2; c. Tanah PDA 3;
d. Tanah TSA 1; e. Tanah TSA 2.
Hasil pengujian isolat padi dan tanah dapat di lihat pada Hasil tabel
dibawah ini :
4.2. Pembahasan
yang dilakukan untuk uji Gram yaitu pertama-tama, bersihkan kaca preparat,
panaskan jarum ose tunggu hingga dingin, mengambil satu ose biakan bakteri
KOH 3% di atas kaca preparat, kemudian mengaduk secara merata dengan jarum
berlendir maka dinyatakan sebagai Gram negatif, jika tidak tampak seperti
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu Gram positif (+)
dan Gram negatif (-), berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding selnya. Perbedaan
antara bakteri Gram positif dan Gram negatif adalah pada komponen dinding
mengalami lisis atau kebocoran sel, sedangkan bakteri Gram negatif lapisan
dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada
kelompok ini diketahui memiliki sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di dalam
dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak permeabel
terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel bakteri tersebut tidak terwarnai
bakteri Gram negatif, ia akan kehilangan zat pewarna kristal violet dan akan
PDA(kuning) reaksi gramnya positif Tidak berlendir, Padi PDA (Putih) reaksi
berlendir, Padi TSA (Kuning) reaksi gramnya positif tidak berlendir, Padi TSA
(Putih) reaksi gramnya negatif berlendir, Tanah PDA (Putih kekuningan) reaksi
gramnya positif tidak berlendir, Tanah PDA (Putih) reaksi gramnya positif tidak
berlendir, Tanah PDA (Transparan) reaksi gramnya positif tidak berlendir, Tanah
TSA (Bening) reaksi gramnya negatif berlendir dan Tanah TSA (Putih) reaksi
V . PENUTUP
5.1. Kesimpulan
mengalami lisis atau kebocoran sel, sedangkan bakteri Gram negatif lapisan
peptidoglikannya tipis sehingga mengalami lisis atau kebocoran sel dan berlendir.
Gram negatif dinyatan berlendir, jika tidak tampak seperti lendir maka
5.2. Saran
Dengan selesainya pratikum ini semoga apa yang telah dijelaskan oleh
DAFTAR PUSTAKA
Amrulloh, M.K., H.S. Addy dan Wahyuni W.S. 2021. Karakterisasi Fisiologis dan
Biokimia Penyebab Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Pada Tanaman
Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) Di PT Tirta Harapan. Jurnal
Proteksi Tanaman Tropis. 2(1) : 1-7.
Bulele T., E.S.F. Rares dan John P. 2019. Identifikasi Bakteri Dengan Pewarnaan
Gram Pada Penderita Infeksi Mata Luar Di Rumah Sakit Mata Kota
Manado. Jurnal e-Biomedik (eBm). 7(1) : 30-34.
Hardiansyah, M.Y., Y. Musa, Abdul M. J. 2020. Identifikasi Plant Growth
Promoting Rhizobacteria Pada Rizosfer Bambu Duri Dengan Gram
KOH 3%. Jurnal Agrotechnology Research. 4(1) : 41-46.
Wulandari D. dan D. Purwaningsih. 2019. Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri
Yuka, R.A., A. Setyawan, dan Supono. 2021. Identifikasi Bakteri Bioremediasi
Pendegradasi Total Ammonia Nitrogen (Tan). Jurnal Kelautan. 14 (1) :
20-29.
Lampiran :