Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“ Pengecetan Gram dan Pengujian KOH pada Bakteri “

OLEH :

NAMA : ASRANI
NIM : D1F121006
KELAS : PTP-A
ASISTEN : MUHAMAD ILHAM, S.P.

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bakteri mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas. Bakteri

merupakan mikroorganisme yang berukuran mikroskopik. Selain mikroskopik,

bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air.

Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk

mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri.

Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian

mikrobiologi. Hal itu untuk mempernudah proses identifikasi bakteri.

Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris

untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar yaitu Gram

positif dan Gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding selnya. Bakteri

Gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan warna metil ungu atau

kristal ungu setelah pembilasan dengan alkohol pada metode pewarnaan Gram.

Bakteri Garam positif adalah bakteri yang mempertahankan warna metil ungu

atau kristal ungu setelah pembilasan dengan alkohol pada proses pewarnaan gram.

Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri tersebut terutama didasarkan

pada perbedaan struktur dinding sel bakteri.

Dalam taksonomi mikroba alat yang paling ampuh digunakan yaitu

pewarnaan Gram (Gram Stain), yang dapat digunakan untuk memisahkan

anggota- anggota dominan bakteria ke dalam dua kelompok berdasarkan

perbedaan dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih

sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding sel bakteri
Gram negatif memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara struktural lebih

kompleks. Membran bagian luar pada dinding sel gram negatif mengandung

lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang terikat dengan lipid. Diantara bakteri

patogen, yang menyebabkan penyakit, spesies Gram-negatif umumnya lebih

berbahaya dibandingkan dengan spesies Gram positif.

Pengujian guna untuk mengidentifikasi dan mengetahui morfologi dari

bakteri utamanya pada bakteri yang Gram positif dan Gram negatif serta dapat

mengetahui morfologi bakteri aerob dan anaerob dengan cara pewarnaan gram, uji

KOH dan uji fisiologis mikroba.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat bentuk bakteri dan

mempelajari cara pewarnaan.


II . TINJAUAN PUSTAKA

Uji Gram bertujuan untuk menentukan apakah bakteri tersebut termasuk di

dalam kelompok bakteri Gram positif atau kelompok bakteri Gram negatif. Uji

Gram dengan KOH ini dilakukan dengan mengambil 1-2 ose bakteri yang

berumur 18-24 jam dan meletakkannya di atas gelas preparat. kemudian isolat

ditetesi KOH 3% sebanyak 1- 2 tetes dan dicampurratakan. Setelah itu, tusuk gigi

steril ditempelkan pada campuran tersebut dan diangkat secara perlahan. Apabila

terbentuk benang lendir atau viscus yang tidak terputus, maka bakteri yang

dibiakkan merupakan bakteri gram negatif, namun apabila tidak terbentuk, maka

bakteri tersebut termasuk bakteri gram positif (Yuka et al., 2021).

Dengan mengambil satu ose penuh kultur bakteri yang sedang tumbuh

aktif dan dicampurkan dengan setetes larutan KOH 3% diatas kaca objek yang

bersih kemudian dilakukan pengadukan hingga diperoleh suspensi yang rata. Jika

pada saat ose diangkat dan tampak benang lendir, maka bakteri tersebut adalah

gram negatif, namun jika dihasilkan suspensi berair dan tidak tampak adanya

benang lendir setelah ose digerakkan berulang maka kultur bakteri itu adalah gram

positif. Gram negatif akan membentuk lendir saat uji menggunakan KOH 3%

karena pecahnya dinding sel bakteri akibat berada dalam larutan alkali tinggi

(KOH 3%). Sedangkan bakteri gram positif tidak membentuk lendir karena

dinding sel bakteri gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal

(Hardiansyah et al., 2020).


Pada pewarnaan Gram terdapat 2 jenis bakteri yaitu Gram positif dan

Gram negatif. Tujuan dari pewarnaan Gram ini yaitu untuk mempermudah

melihat bakteri secara mikroskopik, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri,

melihat struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, dan menghasilkan

sifat-sifat fisik serta kimia khas dari bakteri dengan zat warna. Dalam pewarnaan,

bakteri Gram positif berwarna ungu sedangkan bakteri Gram negatif berwarna

merah. Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu bacillus (batang), coccus (bulat),

dan spirilum (lengkung). Kondisi pewarnaan Gram dan morfologi bakteri kadang-

kadang berubah karena terapi antimikroba. Spesies batang Gram negatif dapat

menjadi filamen dan pleomorfik sedangkan bakteri Gram positif dapat menjadi

bervariasi setelah terapi antimikroba (Bulele et al., 2019).

Identifikasi secara mikroskopis dilakukan dengan pewarnaan Gram pada

masing-masing isolat bakteri. Gram negatif ditandai dengan sel yang berwarna

merah dan Gram positif ditandai dengan sel berwarna ungu. Adanya perbedaan

warna tersebut dikarenakan komponen penyusun dinding sel bakteri Gram negatif

dan bakteri Gram positif berbeda. Bakteri Gram positif dapat mempertahankan cat

utama yang berisi kristal violet karena dinding selnya mempunyai kandungan

peptidoglikan yang tebal. Bakteri Gram negatif tidak dapat mempertahankan

warna cat utama karena pada dinding selnya terdapat lapisan lipoprotein yang

akan larut ketika dicuci dengan etanol (Wulandari et al., 2019).

Pada pengujian bakteri yang dilakukan menunjukkan bakteri dapat

berubah menjadi berlendir, lengket dan terangkat seperti benang bersama jarum

ose, hal ini menunjukkan bahwa bakteri termasuk ke dalam kelompok bakteri
Gram negatif. Jika pengujian bakteri menunjukkan tampak tidak berlendir dan

tidak terangkat seperti benang pada jarum ose, maka kelompok bakteri termasuk

Gram positif (Amrulloh et al., 2021).


III . METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini Bertempat di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Pendidikan, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, pada hari kamis, 02

Desember 2021, pukul 10.00 WITA Sampai selesai.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah biakan murni dan

larutan KOH 3%. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Lampu spritus,

jarum ose, kaca benda, dan pipet tetes.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mengambil satu ose biakan bakteri bacillus dan campurkan 1 tetes larutan

KOH 3%, di atas gelas objek.

2. Mengaduk secara merata dengan jarum ose, tarik jarum ose ke atas gelas objek

dan amati pembentukan lendir. Jika terbentuk lendir mengindikasikan bakteri

gram negatif (-), jika tidak berlendir mengindikasikan bakteri gram positif (+).

3. Melakukan hal yang sama (prosedur 1 dan 2) untuk isolat-isolat bakteri

lainnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

4.1.1. Pengujian KOH 3% pada Padi PDA dan Padi TSA

a b c

d e

Gambar 1 : Pengujian KOH Isolat Padi ; a. Padi PDA 1; b. Padi PDA 2; c. Padi PDA 3; d.
Padi TSA 1; e. Padi TSA 2.

4.1.1. Pengujian KOH 3% pada Tanah PDA dan Tanah TSA

a b c d e
Gambar 2 : Pengujian KOH Isolat Tanah : a. Tanah PDA 1; b. Tanah PDA 2; c. Tanah PDA 3;
d. Tanah TSA 1; e. Tanah TSA 2.
Hasil pengujian isolat padi dan tanah dapat di lihat pada Hasil tabel

dibawah ini :

No. Kode Isolat Reaksi Gram Keterangan

1. Padi PDA(kuning) Positif Tidak berlendir


2. Padi PDA (Putih) Negatif Berlendir
3. Padi PDA (Transparan) Negatif Berlendir
4. Padi TSA (Kuning) Positif Tidak berlendir
5. Padi TSA (Putih) Negatif Berlendir
6. Tanah PDA (Putih kekuningan) Positif Tidak berlendir
7. Tanah PDA (Putih) Positif Tidak berlendir
8. Tanah PDA (Transparan) Positif Tidak berlendir
9. Tanah TSA (Bening) Negatif Berlendir
10. Tanah TSA (Putih) Positif Tidak berlendir

4.2. Pembahasan

Menentukan suatu Gram bakteri dapat dilakukan dengan uji KOH, dalam

praktikum pengecetan Gram dan pengujian KOH pada bakteri, langkah-langkah

yang dilakukan untuk uji Gram yaitu pertama-tama, bersihkan kaca preparat,

panaskan jarum ose tunggu hingga dingin,  mengambil satu ose biakan bakteri

dan simpan dikaca preparat, selanjutnya mencampurkan dengan 1 tetes larutan

KOH 3% di atas kaca preparat, kemudian mengaduk secara merata dengan jarum

ose, dan menarik jarum ose ke atas kaca preparat dan mengamati pembentukan

lendir atau tidak berlendir. Jika suspensi (campuran bakteri dengan KOH) menjadi

berlendir maka dinyatakan sebagai Gram negatif, jika tidak   tampak seperti

lendir maka dinyatakan sebagai Gram positif.

Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk

membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu Gram positif (+)
dan Gram negatif (-), berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding selnya. Perbedaan

antara bakteri Gram positif dan Gram negatif adalah pada komponen dinding

selnya. Bakteri Gram positif lapisan peptidogliakannya tebal sehingga tidak

mengalami lisis atau kebocoran sel, sedangkan bakteri Gram negatif lapisan

peptidoglikannya tipis sehingga mengalami lisis atau kebocoran sel akibatnya

berlendir. Bakteri Gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi

peptidoglikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif lapisan

peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).

Berdasarkan reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi

dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada

mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel. Bakteri-bakteri dari kedua

kelompok ini diketahui memiliki sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di dalam

dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak permeabel

terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel bakteri tersebut tidak terwarnai

oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana atau Gram.

Bakteri Gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet. Bakteri ini

akan tampak berwarna ungu setelah dicuci dengan alkohol. Berbeda dengan

bakteri Gram negatif, ia akan kehilangan zat pewarna kristal violet dan akan

tampak berwarna merah sewaktu diberi warna tandingan.

Berdasarakan pengujian isolat padi dan tanah yaitu pada Padi

PDA(kuning) reaksi gramnya positif Tidak berlendir, Padi PDA (Putih) reaksi

gramnya negatif berlendir, Padi PDA (Transparan) reaksi gramnya negatif

berlendir, Padi TSA (Kuning) reaksi gramnya positif tidak berlendir, Padi TSA
(Putih) reaksi gramnya negatif berlendir, Tanah PDA (Putih kekuningan) reaksi

gramnya positif tidak berlendir, Tanah PDA (Putih) reaksi gramnya positif tidak

berlendir, Tanah PDA (Transparan) reaksi gramnya positif tidak berlendir, Tanah

TSA (Bening) reaksi gramnya negatif berlendir dan Tanah TSA (Putih) reaksi

gramnya positif tidak berlendir.

V . PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Bakteri Gram positif lapisan peptidogliakannya tebal sehingga tidak

mengalami lisis atau kebocoran sel, sedangkan bakteri Gram negatif lapisan

peptidoglikannya tipis sehingga mengalami lisis atau kebocoran sel dan berlendir.
Gram negatif dinyatan berlendir, jika tidak   tampak seperti lendir maka

dinyatakan sebagai Gram positif. Gram positif pewarnaan Gramnya akan

berwarna ungu sedangkan Gram negatif akan berwarna merah.

5.2. Saran

Dengan selesainya pratikum ini semoga apa yang telah dijelaskan oleh

asisten pratikan selalu memahami dan mengingat materi yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Amrulloh, M.K., H.S. Addy dan Wahyuni W.S. 2021. Karakterisasi Fisiologis dan
Biokimia Penyebab Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Pada Tanaman
Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) Di PT Tirta Harapan. Jurnal
Proteksi Tanaman Tropis. 2(1) : 1-7.
Bulele T., E.S.F. Rares dan John P. 2019. Identifikasi Bakteri Dengan Pewarnaan
Gram Pada Penderita Infeksi Mata Luar Di Rumah Sakit Mata Kota
Manado. Jurnal e-Biomedik (eBm). 7(1) : 30-34.
Hardiansyah, M.Y., Y. Musa, Abdul M. J. 2020. Identifikasi Plant Growth
Promoting Rhizobacteria Pada Rizosfer Bambu Duri Dengan Gram
KOH 3%. Jurnal Agrotechnology Research. 4(1) : 41-46.
Wulandari D. dan D. Purwaningsih. 2019. Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri
Yuka, R.A., A. Setyawan, dan Supono. 2021. Identifikasi Bakteri Bioremediasi
Pendegradasi Total Ammonia Nitrogen (Tan). Jurnal Kelautan. 14 (1) :
20-29.
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai