MIKROBIOLOGI DASAR
OLEH :
ASISTEN : ILMIA
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2019
BAB I. PENDAHULUAN
mikroskopik, bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras
dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat
sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan
sel bakteri dan pengujian KOH pada bakteri. Hal ini merupakan cara yang paling
identifikasi bakteri.
dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad renik
lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau
struktural hanya mewarnai satu bagian dari sel sehingga dapat membedakan
endospora, flagella dan pengecatan kapsul. Berdasarkan uraian di atas maka perlu
dari bakteri utamanya pada bakteri Gram positif dan Gram negatif. Cara
pewarnaan terlebih dahulu dilakukan olesan (smear) dan juga fiksasi pada bakteri
identifikasi awal.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan pratikum ini guna untuk
I.2 Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk melihat bentuk bakteri dan
pewarnaan Gram, pewarnaan kapsul dan pewarnaan tanah asam. Pewarnaan Gram
mempunyai selubung inti) namun bakteri memiliki informasi genetik berupa DNA
yang berbentuk sirkuler, panjang dan bisa disebut nucleoid. Tes bokimia
pewarnaan akan menunjukkan perbedaan dasar dan kompleks pada sel bakteri
(struktur dinding sel), sehingga dapat membagi bakteri menjadi 2 kelompok yaitu
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif (Holderman et al., 2017).
bakteri yan diambil secara aseptis menggunakan jarum ose dengan dioleskan di
atas gelas objek yang telah ditetesi aquades. Kemudian difiksasi diatas lampu
bakteri ditetesi dengan larutan iodine selama 1 menit dan cuci dengan air mengalir
tetes aquades steril diletakkan di atas kaca objek, koloni bakteri di ambil satu ose
dari media diletakkan di atas aquades steril dan sebarkan hingga merata, biarkan
olesan tersebut kering karena udara. Setelah olesan benar-benar kering kemuadian
lalukan kaca objek tersebut beberapa kali di atas nyala api sampai kaca objek
terasa agak panas bila ditempelkan ke punggung tangan (Nurhidayati et al., 2015).
dinkubasi dengan suhu 37°C selama 24 jam. Setelah melakukan inkubasi, lakukan
pengamatan dan catat perubahan yang terjadi pada media tersebut. Koloni terpisah
yang tumbuh pada media BAP dibuat preparasi untuk pewarnaan Gram dan
pewarnaan Gram ini menjadi dasar untuk menentukan media selektif yang
digunakan untuk tiap koloni terpisah yang ditemukan (Agustina et al., 2019).
tunggal yang akan dimurnikan. Pengamatan yang dilakukan yaitu bentuk koloni,
warna, tepian, dan elevasi koloni. Kemudian dilakukan kultur murni bakteri yaitu
satu koloni bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose dan digoreskan zig
zag pada media TSA. Kemudian media diinkubasi pada suhu 28 oC selama 24 jam
Alat yang digunakan adalah kaca benda, jarum ose, pipet, lampu spritus,
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah biakan murni, zat warna
2. Mengaduk secara merata dengan jarum ose, menarik jarum ose ke atas gelas
lainnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan
dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat
bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh
komposisi dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan
pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel. Bakteri dari kedua
genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di dalam
dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak permeabel
terhadap zat-zat warna yang umum seperti pewarnaan sederhana atau Gram.
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada
komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel
lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alkohol
memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal
isolat tanah A dan isolat tanah B reaksi gramnya adalah negative (-) dan bentuk
selnya adalah bentuk basil, hal ini dapat diketahui dengan melihat suspensi
(campuran KOH dengan bakteri) saat melakukan pengujian dengan KOH tidak
terlihat adanya lendir pada suspensi tersebut sehingga digolongkan dalam bakteri
Gram negatif
Pengujian KOH 3% pada bakteri gram (-) pada saat biakan dicampurkan
dengan KOH dan diaduk-aduk secara merata dengan jarum ose dan kemudian
ditarik apabila terjadi pembentukan lendir maka termasuk dalam bakteri gram (-)
dan pada bakteri gram (+) ditandai dengan tidak adanya lendir/tidak berlendir.
Pada praktikum ini diperoleh bahwa bakteri tidak berlendir, hal ini menandakan
Secara teoritis Gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan lemak
yang tipis sedangkan Gram negatif berlemak tebal dan berdinding sel tipis yang
berada di ruang periplasma. KOH akan menyerang lemak (bilayer lipid) ini dan
membuat sel gram negatif pecah. Pecahnya sel melepaskan materi genetik (DNA)
yang merupakan substansi melimpah di dalam sel bakteri. Molekul DNA sangat
panjang bersifat sticky strings (menyerupai lendir, getah atau dapat berarti
lengket) yang memberikan hasil seperti lendir saat diangkat dengan jarum
inokulum.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pada pengujian KOH pada
tiap isolat memiliki bentuk bakteri yang sama yakni pada bakteri isolat tanah A
dan isolat tanah B gramnya adalah negative (-), bakteri Gramnya adalah positif
(+) dan bentuk hal ini dapat diketahui dengan melihat suspensi (campuran KOH
dengan bakteri) saat melakukan pengujian dengan KOH tidak terlihat adanya
lendir pada suspensi tersebut sehingga digolongkan dalam bakteri Gram positif
5.2 Saran
materi yang diberikan pada pratikan dan terutama menjaga sikap kepada asisten
agar pratikum bisa berjalan dengan baik sesuai apa yang diinginkan.
DAFTAsR PUSTAKA
Afriyanti S.R, Muhammad H.G. 2017. Uji Cemaran Air Minum Masyarakat
Sekitar Margahayu Raya Bandung Dengan Identifikasi Bakteri Escherichia
Coli. Jurnal IJPST. 4 (2) : 50-56.
Holderman M.V, Queljoe E.D, dan Rondonuwu S.B. 2017. Identifikasi Bakteri
pada Pegangan Eskalator di Salah Satu Pusat Perbelanjaan di Kota Manado.
Jurnal Ilmiah Sains. 17 (1) :13-18.
Rahma H, Aprizal Z, dan Suryati. (2016). Isolasi dan Seleksi Rizobakteri yang
Berpotensi sebagai Agen Pengendalian Pantoea Stewarti pada Tanaman
Jagung. Jurnal HPT Tropika.16(2) : 124-134.