PERCOBAAN II
PEWARNAAN GRAM
0LEH :
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2022
PEWARNAAN GRAM
A. Waktu dan Tempat
B. Tujuan
C. Landasan Teori
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram positif
dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode
tersebut diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans
Christian Gram (1853-1938) yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun
1884 untuk membedakan antara Pneumococcus dan bakteri Klebsiella
Pneumonia (Rosnawati, 2019).
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram
negatif, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal
violet. Beberapa bakteri tidak terwarnai dengan pewarnaan gram, karena
dinding selnya mengandung banyak lipid, sehingga digunakan pewarnaan
tahan asam untuk mengidentifikasinya. Pada pewarnaan tersebut sel bakteri
akan berwarna merah tetapi sel jaringan akan berwarna hijau (Ridwan, 2019).
Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, dengan
jumlah peptidoglikan yang relative banyak. Dinding sel bakteri gram negative
memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara structural lebih kompleks.
Membrane bagian luar pada dinding sel gram negatifmengandung
lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang terikat dengan lipid. Diantara bakteri
patogen, yang menyebabkan penyakit, spesies gram negative umumnya lebih
berbahaya dibandingkan dengan spesies gram positif (Saimima, 2015).
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan pewarnaan bakteri gram
terdapat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.2 Bahan dan Fungsinya
Pewarnaan Gram
Hasil
F. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada percobaan pewarnaan bakteri gram positif
dan gram negatif terdapat pada tabel di bawah ini
Tabel 1.1 Tabel Hasil Pengamatan
karakteristik Gambar
No Mikroskop 1 Mikroskop 2 Gambar 1 Gambar 2
.
1. Warna ungu Warna merah
2. Bentuk koloni Bentuk koloni
staphylococcus E. Coli
atau bulat
3. Koloni berderet Koloni
bergerombol
G. Pembahasan
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram positif
dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode
tersebut diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans
Christian Gram (1853-1938) yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun
1884 untuk membedakan antara Pneumococcus dan bakteri Klebsiella
Pneumonia.
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram
negatif, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal
violet. Beberapa bakteri tidak terwarnai dengan pewarnaan gram, karena
dinding selnya mengandung banyak lipid, sehingga digunakan pewarnaan
tahan asam untuk mengidentifikasinya. Pada pewarnaan tersebut sel bakteri
akan berwarna merah tetapi sel jaringan akan berwarna hijau.
Percobaan pewarnaan gram bertujuan untuk menegatahui jenis bakteri
gram positif dan gram negative, bakteri yang digunakan pada percobaan ini ada
dua yaitu staphylococcus aureus dan Escherichia Coli, Praktikum pewarnaan
Gram dengan menggunakan cairan pewarna kristal violet pada bakteri yang
diletakkan di atas gelas objek secara merata, lalu didiamkan selama 1 menit
yang bertujuan sebagai indikator bakteri gram positif. kemudian gelas objek
dimiiringkan dibilas dengan menggunakan air mengalir lalu d keringkan
kemudian di tambahkan gram iodium sedikit demi sedikit berfungsi untuk
pembentuk kompleks ungu lalu didiamkan selama 1 menit lalu dibilas kembali
menggunakan air mengalir lalu dikeringkan kemudian ditambahkan alkohol
70% berfungsi untuk menghilangkan warna pada gelas objek sampai warna
tidak luntur lagi (± 20detik) lalu dibilas dan dikeringkan lagi kemudian
ditambahkan dengan pewarnaan larutan safranin yang berfungsi sebagai
indikator bakteri gram nagatif ataupun positif selama ± 20 detik kemudian
dibilas dengan menggunakan aquades dan dikeringkan kemudian di panaskan
dengan menggunakan Bunsen atau di fiksasi sampai menguap bertujuan untuk
memperjelas pewarnaan gram lebih jelas lalu diamati di bawah mikroskop
mendapatkan warna yang khas yaitu warna ungu kebiruan yang menandakan
bakteri Gram positif yang menyerap pewarna kristal violet dan warna
kemerahan untuk bakteri Gramnegatif yang menyerap larutan safranin. Bakteri
gram positif adalah bakteriyang mempertahankan zat warna metil ungu
sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau
ungu di bawah mikroskop.Sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna
merah atau merah mudakarena tidak mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan Gram. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri
ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri.Bakteri
gram positif dinding selnya tersusun oleh peptidoglikan dalam jumlah besar.
Sedangkan bakteri gram negatif mengandung lebih sedikit peptidoglikan
namun strukturnya lebih kompleks, karena dibagian terluarnya tersusun atas
lipopolisakarida (rantai karbohidrat dan lipid). Bakteri gramnegatif lebih
berbahaya karena lipopolisakarida bersifat racun.
Kelebihan Pewarnaan Gram penting sebagai pedoman awal untuk
memutuskan terapi antibiotik, sebelum tersedia bukti definitif bakteri penyebab
infeksi (kultur dan tes kepekaan bakteri terhadap antibiotik). Hal ini karena
bakteri Gram positif dan negatif mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap
berbagai jenis antibiotika. Kadang-kadang morfologi bakteri yang telah dicat
Gram mempunyai makna diagnostik. Misalnya pada pemeriksaan Gram
ditemukan Gram negatif diplococci intraseluler dari spesimen pus (nana)
uretral, maka memberikan presumptive diagnosis untuk penyakit infeksi
gonore.
Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antara komponen
seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang disebut
kromogen. terjadi ikatanion karena adanya muatan listrik baik pada komponen
seluler maupunpada pewarnaan. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat
dibedakan.