pd
MAKALAH
DI SUSUN OLEH :
SITI MARWA
A202101029
KENDARI
i
KATA PENGANTAR
Tuhan yang maha Esa, karna bimbingnnya saya dapat menyelesaikan sebuah
Makalah ini di buat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
jawabkan hasilnya. Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, hal ini di sebabkan karena keterbatasan kemampuan yan saya
miliki. Dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari reverensi buku, jurnal,
dan artikel di internet. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa di praktekan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca dami kesempurnaan makalah ini
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ketertarikan pada bidang yang dipelajari. Kelas praktikum adalah bagian penting
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
1
Dilaboratorium analis kesehatan melaksanakan upaya kesehatan kerja,
agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan
kecelakaan kerja dan keamanan kerja di laboratorium maka dapat berguna bagi
sesudah kita melakukan praktikum agar selama proses praktikum tidak terjadi
yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain (Salim, 2012). Untuk
keamanan kerja di laboratorium kita mengetahui bagaimana agar diri kita bisa
terhindar dari kecelakaan di laboratorium dan jika terjadi kecelakaan maka kita
berhubungan dengan sifat-sifat fisik, biologi, dan kimia serta lainnya yang
tentunya akan berdampak kesehatan dan keselamtan pada aspek fisik, mental dan
2
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Manfaat
kecelakaan di laboratorium.
3
BAB II
PEMBAHASAN
tenaga kerja dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman serta mencapai
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini harus ditanamkan pada diri
baik agar mereka menyadari arti penting keselamatan kerja bagi dirinya maupun
abkan cedera atau luka, sedangkan risiko adalah kemungkinan kecelakan akan
lingkungan lain, bersifat akut atau kronis (sementara atau berkelanjutan) dan
efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. Efek terhadap kesehatan
dapat secara langsung maupun tidak langsung. Kesehatan masyarakat kerja perlu
pekerjaanya. Sasaran kesehatan kerja khususnya adalah para pekerja dan peralatan
4
Menurut hasil penelitian (Sholihah, 2015) menyatakan “penyuluhan K3
Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat
pekerja dan pihak yang mempekerjakan. Oleh karena itu perlu dilakukan
bahaya melalui pengendalian bahaya kerja yang dilakukan sesuai hasil analisa
identifikasi bahaya kerja. Agar tindak lanjut penangan dari hasil identifikasi lebih
maksimal maka perlu dilakukan juga suatu penilaian risiko. Penilaian resiko
adalah metode sistematis dalam melihat aktivitas kerja, memikirkan apa yang
dapat menjadi buruk, dan memutuskan kendali yang cocok untuk mencegah
posisi yang sangat penting terhadap kecelakaan kerja yaitu antara 80-85%
(Soyuno, 2013).
5
Terjadinya kecelakaan dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi dari
melakukan kegiatan
kegitan labolatorium.
harus ditaati.
6
3. Proses kerja laboratorium, seperti kesalahan prosedur, penggunaan alat yang
tidak tepat, atau faktor psikologi kerja (terburu-buru, takut dan lain-lain)
(Hidayati, 2011).
2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah petugas laboratorium itu
sendiri.
Ringan: memar
Pencegahannya :
Pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar,
hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak
bila terdapat 3 unsur bersama sama yaitu: oksigen, bahan yang mudah
Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai berat
bahkan kematian.
7
Pencegahannya :
Konstruksi bangunan yang tahan api, sistem penyimpanan yang baik dan
segera.
labolatorium :
labolatorium.
keamanan.
dikurangi.
8
Selain hal diatas dalam pengantar kecelakaan kerja kita harus mengetahui
3. Hentikan pendarahan.
yang mungkin dapat terjadi dan hal-hal yang perlu dilakukan jika terjadi suatu
dapat dianalisis potensi bahayanya dengan Metode Job Safety Analysis (JSA)
laboratorium. Ruangan perlu ditata dengan rapi, berikan tempat untuk jalan
2. Setiap orang harus cukup akrab dengan lokasi dan perlengkapan darurat
seperti kotak P3K, pemadam kebakaran, botol cuci mata dan lain-lain.
9
3. Gunakan perlengkapan keamanan bila sedang melakukan eksperimen.
tertentu.
7. Gunakan tempat sampah yang sesuai untuk sisa pelarut, pecahan gelas,
pelindung harus nyaman dipakai dan mudah untuk dilepaskan bila terjadi
dari panas, bahan kimia, dan bahaya lain. Sarung tangan karet diperlukan
tangan kulit digunakan untuk melindungi tangan dan jari dari benda-benda
tajam seperti pada saat bekerja di bengkel. Sarung tangan asbes diperlukan
10
untuk menangani bahan-bahan Sarung tangan karet perlu disimpan
dengan baik dan perlu ditaburi talk agar tidak lengket saat disimpan.
nyaman dipakai dan cukup ringan. Kacamata pelindung perlu dipakai bila
bekerja dengan asam, bromin, amonia atau bila bekerja dibengkel seperti
uap dan debu yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Bila bekerja
bromine dan nitrogen dioksida maka perlu dilakukan dilemari uap dan pelu
ventilasi yang baik untuk melindungi dari keracunan. Kecelakaan sering terjadi
karena meninggalkan kran gas dalam keadaan terbuka. Kran pengeluaran gas di
5. Sepatu pengaman. Sepatu khusus dengan bagian atas yang kuat dan solnya
yang padat harus dipakai saat bekerja dilaboratorium atau bengkel. Jangan
6. Layar pelindung. Digunakan jika kita ragu akan terjadinya ledakan dari
11
Dalam Laboratorium juga terdapat limbah yang harus ditanggualangi, ini
merupakan salah satu cara supaya dalam pengantar kecelakaan kerja dapat
dikurangi.
laboratorium:
contoh: (hal ini paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan) Pelarut
berupa sisa bahan kimia. Selain menghemat bahan yang ada, hal ini juga
dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air.
Bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui
bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat
12
4. Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat diterapkan
untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu
ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif
dan beracun.
13
BAB lll
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
alat alat laboratorium, bahan dan proses praktikum. Tujuanya adalah agar
kita dapat terhindar dari kecelakaan dan tidak terjadi gangguan kesehatan
APD.
bekerja kenalilah dulu kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan ambil
keamanan, setiap orang harus mengetahui letak kotak P3K dan lain-lain.
14
3.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan semoga dengan makala ini kita lebih
Tentunya saya sebagai penulis menyadari jika makala ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna, saya sangat mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik
15
DAFTAR PUSTAKA
pada halaman 1
Sholihah Qomariyatus, dkk. (2015) Analisi siff keja, masa kerja, dan Budaya
Fathimahhayati Lina, dkk. (2015). Analisis Potensi Baya dengan Metode Job
16