DISUSUN OLEH :
Muhammad Ikbar Assana
Muhammad Yusuf Al Buchori
Muhammad Fakhri Pratama
Muahammad Andika
DOSEN :
Ir. Dailami,MT
MATA KULIAH :
Keselamatan Kesehatan Kerja
JURUSAN / PRODI :
Teknik mesin / Teknologi Industri
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang harus dibenahi dalam
penyusunan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik serta saran
yang membangun demi sepenuhnya karya ilmiah ini dimasa yang akan datang. Akhir kata
penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga karya ilmiah yang
penulis rancang ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
A. Latar Belakang................................................................................................................5
B. Tujuan UTAMA..............................................................................................................6
C. Manfaat............................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................7
A. Definisi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)...........................................................7
B. Tujuan dan fungsi Kesehatan, Keselamatan Dan Keamanan Kerja...............................9
BAB III.....................................................................................................................................13
PEMBAHASAN.......................................................................................................................13
A. Kerja Bangku.................................................................................................................13
B. Kerja Frais.....................................................................................................................13
C. Kerja Bubut...................................................................................................................19
D. Kerja Gerindra...............................................................................................................21
E. Kerja las.............................................................................................................................
BAB IV.....................................................................................................................................22
PENUTUP................................................................................................................................22
A. Kesimpulan....................................................................................................................22
B. Saran..............................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Setelah mengetahui bagimana cara kerja, prinsip kerja serta pengantar kecelakaan kerja dan
keamanan kerja di laboratorium maka dapat berguna bagi kita sebagai panduan sebelum
melakukan praktikum di laboratorium. Cara kerja dan prinsip kerja di laboratorium ini
merupakan langkah-langkah sebelum dan sesudah kita melakukan praktikum agar selama
proses praktikum tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak di inginkan serta dapat
menimbulkan kecelakaan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain (Salim,
2012). Untuk keamanan kerja di laboratorium kita mengetahui bagaimana agar diri kita bisa
terhindar dari kecelakaan di laboratorium dan jika terjadi kecelakaan maka kita sudah
mengetahui bagaimana cara menanganinya. Dalam keamanan kerja hal pertama yang harus di
patuhi adalah kedisiplinan terhadap tata tertib serta aturan-aturan yang ada di laboratorium
agar tidak terjadinya kecelakaan (Subiantoro, 2011).
B. Tujuan Utama
Adapun tujuan utama adalah sebagai berikut:
Mengetahui definisi dan tujuan dari keselamatan kerja.
Mengetahui sumber yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di laboratorium.
Mengetahui contoh kasus kecelakaan kerja di laboratorium.
Mengetahui pengendalian kecelakaan kerja di laboratorium.
C. MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini khususnya untuk mahasiswa adalah untuk
menambah pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja diperusahaan, dan diharapkan
dapat bermanfaat bagi pembaca makalah ini serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
BAB II
TEORI DASAR
A. Kerja Bangku
Potensi Kecelakaan saat mengerjakan Kerja Bangku yaitu :
1. Mengikir
a. Potensinya adalah tertusuk serpihan besi saat proses mengikir bisa terkena
tangan sehingga menyebabkan infeksi pada tangan.
2. Menggergaji
a. Potensinya adalah tangan terluka tergores mata gergaji pada
b. tahap awal menggergaji jika dalam keadaan lalai.
B. Kerja Frais
Potensi Kecelakaan saat mengerjakan Kerja Frais yaitu :
1. Mata terkena serpihan besi pada saat penyayatan karena tidak menggunakan
kacamata pelindung.
2. Tangan bisa melepuh pada saat terkena percikan saat penyayatan pada benda kerja
3. Mata pahat yang tidak terkunci kuat bisa mengakibatkan mata pahat itu terpental
mengenai anggota tubuh sehingga terjadi luka fatal.
4. Tidak kuat dalam memasang benda kerja dapat mengakibatkan benda kerja
rusak,mata pahat frais patah sehingga mesin tergores fatal
5. Berdiri di dekat mesin frais tidak menggunakan alat pelindung diri (safety)
Pencegahan potensi kecelakaan Kerja Frais yaitu :
C. Kerja Bubut
Potensi Kecelakaannya adalah:
1. Dapat menimbulkan bunyi bising, sehingga menggangu pendengaran
2. Pahat yang tidak terpasang dengan benar dapat merusak benda kerja, jika patah
dan terpental dapat mencederai pekerja
3. Mata terkena percikan serbuk dari hasil pemotongan benda kerja jika terlalu dekat
saat proses pembubutan
4. Pekerja tidak menggunakan baju kerja dengan rapi sehingga baju kerja tersebut
bisa tersangkut pada putaran mesin bubut
5. Rambut yang terurai Panjang tidak rapi dapat dapat tersangkut pada putaran mesin
bubut
6. Putaran mesin yang cukup tinggi berpotensi kecelakaan kerja
7. Pikiran tidak fokus saat melakukan pembubutan
8. Tangan,wajah terkena percikan
1. Tiap tiap pekerja bubut harus memakai baju kerja sesuai dengan standar
kerja,sepatu safety yg aman serta kacamatan pelindung
2. Memperhatikan panduan atau arahan keselamatan yang ada dibengkel
terutama berkaitan mengoperasian mesin bubut
3. Sesudah usai bekerja bersihkan mesin atau sekitarnya untuk tidak terkena
serpihan di kaki maupun di tangan dan jangan membersihkannya dengan
tangan kosong
4. Dilarang bercanda ketika menjalankan mesin
5. Pikiran harus fokus
6. Selalu di awasi agar pekerja tidak bermain main saat melakukan kerja bubut.
7. Memakai sarung tangan guna untuk melindungi tangan dari benda kerja yang
panas.
D. Kerja Gerinda
Potensi kecelakaannya adalah:
1. Jari tangan melepuh ketika memegang benda kerja yang terlalu panas saat proses
menggerinda
2. batuk / gangguan saluran pernafasan karena terkena paparan debu dari proses
menggerinda
3. iritasi pada kulit karena terkena percikan bunga api pada proses menngerinda
4. mata gerinda tidak terpasang dengan kuat menyebabkan mata gerinda terpental
pada saat gerinda dalam keadaan hidup sehingga mengenai anggota tubuh
5. Menimbulkan bunyi bising, sehingga menggangu pendengaran.
1. Tersengat arus listrik,di dalam pengelasan dapat terjadi pelepasan arus listrik secara
mendadak,selain itu kecelakaan kerja ini juga sering disebabkan oleh kelalaian
operator misalnya,memegang logam dudukan elektroda saat tangan dalam keadaan
basah
2. Mata terkena sinar las inframerah ini yang paling berbahaya karena tidak terlihat dan
terasa serta dapat menyebabkan rabun,presbiopi dini,dan penyakit kelopak mata
3. Paparan asap dan gas dapat menimbulkan penyakit yaitu,gangguan pernafasan dan
penciuman serta kanker
1. Selalu periksa peralatan las dan penahan elektroda sebelum mulai bekerja
2. Selalu menggunakan alat pelindung diri yang sesuai,seperti helm las dan kacamata las
untuk melindungi kepala dan area mata pekerja dari panas,percikan api,cahaya intens,
serta luka bakar kimia.selain itu,gunakan pula pakaian las yang tahan api dan listrik
seperti sarung tangan las,celemek las,dan sepatu safety
3. Jangan lalai dalam bekerja
4. Pastikan selesai bekerja mesin las dalam keadaan mati
5. Tetap mengikuti prosedur keselamatan kerja agar tidak terjadi hal hal yang diinginkan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengendalian kecelakaan kerja dilaboratorium diantaranya sebelum mulai bekerja
kenalilah dulu kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan ambil tindakan untuk mengurangi
bahaya tersebut, menggunakan perlengkapan keamanan, setiap orang harus mengetahui letak
kotak P3K dan lain lain
B. SARAN
Disarankan kepada praktikan, dosen dan peneliti agar dapat mematuhi prosedur
keselamatan kerja di laboratorium dan harus mempelajari pengantar kecelakaan kerja supaya
dapat meminimalisir dan dapat menangani apabila terjadi kecelakaan di laboratorium.