Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH K3 SECARA UMUM DAN K3 DALAM

TELEKOMUNIKASI

Dosen Pengampu : Irma Salamah, S.T., M. T

Disusun Oleh :

Nama : Noer Ramadhon

Kelas : 3 TEB

NIM : 062140352381

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI D4-TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2022-2023


KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyusun makalah sederhana ini. semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Terimakasih penulis ucapkan kepada dosen yang telah mengarahkan penulis dalam
membuat makalah ini, juga kepada teman-teman yang memotivasi dan diri sendiri yang
sudah berusaha keras sehingga dapat menyusun makalah ini sebagai tugas dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
diharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga dapat menjadikan makalah ini lebih baik.

Palembang, 30 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
1.3. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Pengertian K3 Secara Umum...........................................................................................6
2.2 Penerapan K3 dalam Bidang Telekomunikasi.................................................................8
2.3 Penyebab Kecelakaan Kerja.............................................................................................9
2.4 Cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja...............................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................11
3.2. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
LATIHAN SOAL.....................................................................................................................14
A. PILIHAN GANDA.........................................................................................................14
B. ESAI................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya,
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur.
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap faktor
kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal yang
negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang
diderita karyawan tanpa sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap
kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan
pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan
dalam lingkungan kerja, karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang
baik jasmani maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja
terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat
kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para
pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana
yang terjamin keselamatannya maka produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah
kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-
masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik
kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, antara lain: keturunan, lingkungan,
perilaku, dan pelayanan kesehatan.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud K3 secara umum?


2. Bagaimana penerapan K3 dalam Bidang Telekomunikasi?
3. Apa saja penyebab kecelakaan kerja?
4. Bagaimana cara mencegah terjadinya kecelakaan kerja?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian K3 secara umum.


2. Mengetahui penerapan K3 dalam bidang Telkomunikasi.
3. Mengetahui penyebab kecelakaan kerja.
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian K3 Secara Umum

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut WHO ialah sebuah upaya
untuk memelihara dan juga meningkatkan kesehatan fisik tubuh kita meningkatkan kesehatan
mental pekerja dan juga meningkatkan kesehatan sosial pada setiap para pekerja yang ada.
Dengan adanya K3, maka derajat semua pekerja harus ditingkatkan setinggi mungkin dan ini
berlaku untuk semua jenis dari suatu pekerjaan. Perusahaan harus melakukan tindakan untuk
pencegahan pada saat terjadi gangguan kesehatan yang terjadi pada pekerja yang disebabkan
oleh pekerjaan yang ia lakukan ditempat kerja yang sedang ia kerjakan.
Pengertian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang biasa disebut dengan K3
itu bisa terbagi menjadi 3 versi, ada menurut filosofi, ada yang menurut keilmuan dan ada
juga yang menurut OHSAS.
1.) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Filosofi.
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu pemikiran untuk
menjamin keutuhan atau kesehatan bagi jasmani maupun rohani para tenaga kerja dan semua
orang atau warga di setiap Negara khususnya Indonesia.
2.) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Ilmuan.
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan semua yang ada pada ilmu dan
penerapannya untuk mencegah terjadinya suatu kejadian seperti kecelakaan, penyakit yang
terjadi akibat kejadian di tempat kerja, kebakaran, pencemaran lingkungan dan lain
sebagainya yang menyangkut kejadian di tempat kerja.
3.) Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut OHSAS 18001:2007
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sebuah kondisi dan faktor yang
berdampak pada keselamatan dan kesehatan para ketenagakerjaan maupun orang lain yang
menyangkut atau yang berada di sekitar lingkungan pekerjaan tersebut.
Dari ketiga versi dari semua pengertian atau definisi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja atau yang biasa disebut dengan K3 yang ada diatas ini, semuanya adalah pengertian
yang secara umum yang sering kali digunakan daripada pengertian lain. Kata keselamatan itu
berasal dari Bahasa Inggris ‘safety’ yang selalu dikaitkan atau dihubungkan dengan
terbebasnya atau selamat dari sebuah kecelakaan. Dari kata keselamatan itu sendiri berarti
bebas dari kecelakaan. Sedangkan kata kerja diambil dari kata dari Bahasa Inggris yaitu
‘work’ yang maksudnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang mendapatkan
hasil. Dari pemilihan suku kata diatas ini dapat disimpulkan bahwa Keselamatan Kerja itu
merupakan suatu ilmu yang mempelajari metode yang bisa menjamin agar pekerja yang ada
itu terbebas dari kecelakaan pada saat mereka sedang melakukan sebuah proyek atau
pekerjaan. Ciri dari Keselamatan Kerja itu mempunyai potensi yang dapat menimbulkan
gangguan atau cacat pada saat proses terjadi dan kerusakan alat.

Kesehatan Kerja itu juga bisa dijabarkan seperti keselamatan kerja yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Kesehatan diambil dari kata Bahasa Inggris yang bermaksud atau
bermakna tidak hanya terbebasnya dari sebuah kecelakaan atau penyakit, tetapi sehat disini
mempunyai makna sehat yang dilihat secara fisik, mental dan juga sehat pada sosial.
Kesehatan Kerja adalah suatu bagian dari K3 bertujuan agar seseorang selalu selamat, sehat
dan berdaya saing kuat dan dengan demikian, pekerjaan bisa berjalan dengan lancar dan tidak
ada kejadian kecelakaan yang terjadi saat melakukan pekerjaan ataupun pekerja yang sakit
yang menjadikannya tidak produktif. Kecelakaan kerja diminimalisasi kejadiannya oleh
upaya Keselamatan Kerja, sedangkan Kesehatan Kerja bisa dipelihara dan ditingkatkan oleh
Kesehatan Kerja.
Berikut terdapat perbedaan antara Keselamatan dan Kesehatan kerja secara umum,
diantaranya :
- Keselamatan itu fokus terhadap bahaya dan resiko yang menimbulkan kerugian dan bersifat
akut. Sedangkan Kesehatan itu fokus terhadap bahaya dan resiko yang menimbulkan
kerugian tetapi bersifat kronis.
- Keselamatan itu berdampak yang langsung terlihat. Sedangkan Kesehatan itu berdampak
yang tidak langsung terlihat atau butuh waktu dan besaran bahaya yang terjadi.
Keselamatan itu bisa kita hindari seperti dari suatu kebakaran, kecelakaan, cidera.
Sedangkan Kesehatan itu bisa diantisipasi biar ga terkena penyakit yang diakibatkan pada
saat bekerja.

2.2 Penerapan K3 dalam Bidang Telekomunikasi

Para pemain utama di industri telekomunikasi meluncurkan Jaring K3 Telko, sebagai


jaringan industri penggiat keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja bidang
Telekomunikasi di Indonesia. Jaring K3 Telko memfokuskan pada upaya untuk membangun
pemahaman yang lebih mendalam mengenai K3 di sektor telekomunikasi di Tanah Air dan
taat melaksanakannya.
Forum ini didukung oleh para perwakilan dari beberapa operator, vendor,
subkontraktor, dan mitra telekomunikasi di Indonesia. Anggota Jaring K3 Telko saat ini
adalah manajer/praktisi K3 dari Nokia Siemens Networks dan beberapa pemain di industri
telekomunikasi seperti Telkom, Indosat, XL, Bakrie Telecom dan NTS.
"Indonesia adalah salah satu pasar telekomunikasi yang tumbuh paling cepat di
dunia. Bagi kami adalah sebuah keharusan untuk mengikuti standar K3 global yang ketat
ketika menggelar proyek telekomunikasi, hal ini untuk memastikan proyek terlaksana tanpa
gangguan dan juga menjamin keselamatan pekerja," kata Lord Mangaraja, sekretaris jenderal
Jaring K3 Telko dan OHS manager, Nokia Siemens Networks Indonesia dalam siaran
persnya, pekan lalu.
Para pekerja yang terlibat dalam proyek-proyek telekomunikasi di lapangan akan
menghadapi berbagai lingkungan yang penuh tantangan—beberapa di antaranya sangat
berisiko dan berbahaya. Dengan mengetahui standar-standar K3 serta menjalankannya secara
ketat, akan dapat membantu menurunkan tingkat risiko kecelakaan kerja dan korban jiwa
akibat melaksanakan pekerjaan tanpa mengikuti standar K3 yang ada.
Dengan peluncuran resmi Jaring K3 Telko, para anggota pendiri akan secara aktif
merekrut dan mengajak para pemain lain di sektor telekomunikasi Indonesia untuk
bergabung. Di antara kegiatan yang direncanakan untuk para anggota adalah seminar,
pelatihan dan lokakarya. Forum ini juga bertujuan untuk ikut mendorong kelahiran draft
regulasi K3 yang nantinya akan menjadi draft yg pertama kali ada di sektor telekomunikasi
Indonesia.
2.3 Penyebab Kecelakaan Kerja

Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja ada beberapa pendapat.Faktor yang


merupakan penyebab terjadinya kecelakaan pada umumnya dapatdiakibatkan oleh 4 faktor
penyebab utama (Husni:2003) yaitu :
a. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan,dan sikap.
b. Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatanatau
keselamatan pekerja.
c. Faktor sumber bahaya yaitu:
Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya karena metode kerjayang salah,
keletihan/kecapekan, sikap kerja yang tidak sesuai dan sebagainya;
Kondisi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak aman dari keberadaanmesin
atau peralatan, lingkungan, proses, sifat pekerjaan
d. Faktor yang dihadapi, misalnya kurangnya
pemeliharaan/perawatanmesin/peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan
sempurna
Selain itu, faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja menurutBennet dan
Rumondang (1985) pada umumnya selalu diartikan sebagai “ kejadian yang tidak dapat
diduga“. Sebenarnya , setiap kecelakaan kerja itu dapatdiramalkan atau diduga dari semula
jika perbuatan dan kondisi tidakmemenuhi persyaratan. Oleh karena itu kewajiban berbuat
secara selamatdan mengatur peralatan serta perlengkapan produksi sesuai dengan standar
yang diwajibkan.
Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamatmemiliki porsi
80 % dan kondisi yang tidak selamat sebayak 20%. Perbuatan berbahaya biasanya
disebabkan oleh:
a. Sikap dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap
b. Keletihan
c. Gangguan psikologis
2.4 Cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja

Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu bentuk kerugian baik bagi korban
kecelakaan kerja maupun Perusahaan/Organisasi. Upaya pencegahan kecelakaan
kerja diperlukan untuk menghindari kerugian-kerugian yang timbul serta untuk meningkatkan
kinerja keselamatan kerja di tempat kerja. Berdasarkan teori domino effect penyebab
kecelakaan kerja (H.W. Heinrich), maka dapat dirancang berbagai upaya untuk mencegah
kecelakaan kerja di tempat kerja, antara lain :

1. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat


Kerja :
 Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman di tempat
kerja.
 Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman di tempat
kerja.
2. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan :
 Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.
 Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama
tenaga kerja.
 Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan
dengan peningkatan penerapan K3 di tempat kerja.
3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen :
 Prosedur dan Aturan K3 di tempat kerja.
 Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di
tempat kerja.
 Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja
kepada tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan
dankeselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan
keamanandari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak
melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalamketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-
undangan yangdibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun
banyak ketentuanyang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih
banyak faktor dilapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut
sebagai bahayakerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
standarkeselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja yangdalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak. Tidak hanya bagi para
pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri, masyarakat dan lingkungan sehingga dapat tercapai
peningkatanmutu kehidupan dan produktivitas nasional.

3.2. Saran

1. Untuk mengurangi dan meminimalisir kejadian kecelakaan kerja yang terjadi


sebaiknya tenaga K3 (personil HSE) melakukan pengawasan penerapan SMK3 di
perusahaan secara optimal.
2. Dalam upaya peningkatan rasa aman dalam bekerja diperlukannya evaluasi yang
bersifat rutin untuk selalu mengingatkan pentingnya bekerja dalam keadaan sehat dan
aman seperti melakukan siklus aktivitas penanganan K3 secara periodik harian,
mingguan, dan evaluasi bulanan dapat dimulai dari 83 kelompok-kelompok kecil
pekerja yang menangani pekerjaan sejenis, dipimpin langsung oleh kepala grup kerja.
3. Tingkatan risiko dapat dikurangi dengan cara pembuatan Standar Operasional
Prosedur pada setiap bagian pekerjaan dan monitoring pelaksanaan standar
keselamatan kerja secara rutin
4. Mengenai pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, perlu adanya penambahan
materi, penjadwalan dan pelatihan tambahan (re-training).
5. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa karyawan sudah memahami akan
pentingnya peraturan dan pelaksanaan K3. Namun pada realisasinya, tidak
sepenuhnya maksimal. Diharapkan para karyawan dapat merubah persepsinya
menjadi berorientasi profesional, sehingga pelaksanaan K3 dapat terealisasi dengan
maksimal.
6. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan K3 dan berbagai informasi tentang K3 dilakukan
secara berulang-ulang dan terus-menerus oleh pihak manajemen dengan melibatkan
semua unsur dalam perusahaan agar penerapan SMK3 di perusahaan dapat mencapai
nilai optimal
DAFTAR PUSTAKA

Abdi, H. (2020, Mei 22). Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja di Indonesia, dari Manusia,
Lingkungan, hingga Peralatan. Retrieved from hot liputan 6:
https://hot.liputan6.com/read/4261052/faktor-penyebab-kecelakaan-kerja-di-
indonesia-dari-manusia-lingkungan-hingga-peralatan#:~:text=Faktor%20penyebab
%20kecelakaan%20kerja%20bisa,perlu%20memahami%20prosedur%20keselamatan
%20kerja.
DISNAKERTRANS, P. (2020, April 1). PENGERTIAN DAN PENTINGNYA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Retrieved from
disnakertrans.bantenprov.go.id:
https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/288#:~:text=Pengertian
%20K3%20Menurut%20Keilmuan%20Keselamatan,kebakaran%2C%20peledakan
%20dan%20pencemaran%20lingkungan.
LATIHAN SOAL
A. PILIHAN GANDA
1. Keselamatn kerja dalam bahasa inggris ialah …
A. Storage safeti
B. Work safety
C. Work storage
D. Colt safety
E. Mining safety

2. Berikut ini yang bukan merupakan sasaran keselamatan kerja adalah …


A. Mencegah pemborosan tenaga kerja
B. Mencegah terjadinya kecelakaan
C. Mencegah timbulnya penyakit
D. Menjamin kebersihan tempat kerja
E. Mencegah keselamatan kerja di pabrik

3. Sebab- sebab kurangnya pekerja sepada motor memerhatikan keselamatan kerja adalah …
A. Tidak memiliki pengetahuan tentang keselamatan kerja
B. Tidak cinta pada diri sendiri
C. Merasa tidak penting
D. Sikap tledor
E. Ikut-ikutan temannya

4. Berikut yang merupakan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, kecuali …


A. Melindungi tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaaan untuk memperoleh
keselamatan dan kesehatan serta kesejahteraan hidup
B. Menjamin tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitas
C. Menjamin dan melindungi tenaga kerja dan lingkungannya
D. Menjamin sumber-sumber produksi dan peralatan yang digunakan
E. Mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja dan lingkungannya

5. Berikut ini merupakan UU keselamatan kerja …


A. UU. No 1 1970
B. UU. No 2 1980
C. UU. No 3 1970
D. UU. No 1 1980
E. UU. No 5 1982
6. Untuk mencegah kecelakaan kerja hal-hal yang harus harus di pahami, Kecuali …
A. Memahami kondisi atau bahaya di tempatnya
B. Memakai alat pengaman keselamatan diri
C. Selalu ceroboh dalam bekerja
D. Bekerja dengan aman dan hati-hati
E. Pengaman dan perlindungan di tempat kerja

7. Apa istilah dari K3?


A. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
B. Kesehatan dan Kekuatan Kerja
C. Keterampilan dan Kesehatan Kerja
D. Kesehatan dan Keluarga Kerja
E. Kesehatan, Kekuatan, Keselamatan
8. Keselamatan dan kesehatan kerja diatur dalam UU RI Nomor…
A. 32 tahun 2005
B. 1 tahun 1970
C. 4 tahun 2002
D. 3 tahun 1992
E. 26 tahun 2003

9. Alat perlindung muka dan mata berfungsi untuk melindungi …


A. Bagian kepala
B. Muka dari debu
C. Muka dan mata dari benturan benda-benda
D. Muka dan mata dari pengaruh cahaya
E. Bagian muka dari api

10. Alat pelindung kepala dapat dilengkapi dengan alat pelindung diri yang lain, kecuali …
A. Kaca mata
B. Penutup mata
C. Penutup muka
D. Penutup telinga
E. Respirator

11. Alat pelindung kepala jenis tutup kepala berfungsi untuk …


A. Menjaga kebersihan kepala dan rambut untuk mencegah lilitan rambut dari mesin
B. Melindungi kepala dari api
C. Melindungi kepala dari uap-uap korosif
D. Melindungi kepala dari debu
E. Melindungi kepala dari lemparan benda-benda keras

12. Alat pelindungan pernafasan yang digunakan pada pencegahan debu adalah jenis
respirator …
A. Dengan supplai oksigen
B. Yang berupa tabung gas
C. Biasa
D. Yang dihubungkan dengan supplai oksigen supplai udara
E. Yang sifatnya memurnikan udara

13. Suatu peristiwa yang tidak disengaja seperti kejadian yang tidak diharapkan dan tidak
terkontrol yang dapat menyebabkan kerusakan peralatan, material, bahkan kerusakan pada
pekerja disebut..
A. Kerusakan kerja
B. Kecelakaan kerja
C. Keuntungan kerja
D. Fatal kerja
E. Kerugian kerja

14. Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari
kecelakaan kerja disebut..
A. Kesehatan kerja
B. Keselamatan kerja
C. Kerugian kerja
D. Kecelakaa kerja
E. Keuntungan kerja
15. Unsafe human act atau tindakan aman merupakan sebab utama yang biasa terjadi pada
kecelakaan kerja yang berasal dari..
A. Kerugian kerja
B. Perlengkapan kerja
C. Operator kerja
D. Lingkungan kerja
E. Sarana kerja

16. Untuk memperingatkan adanya kebakaran aatau ada sumber api diperlukan..
A. Fire hydrant
B. Fire blanket
C. Fire alarm
D. Fire extinguisher
E. Fire sprinkler
17. Berikut yang termasuk bahaya/resiko lingkungan adalah …
A. Bahaya-bahaya biologi, kimia, ruang kerja, suhu, dan kualitas udara
B. Pekerjaann-pekerjaan yang dilakukan secara manual
C. Kejahatan ditempat kerja, termasuk kekerasan, sifat pekerja itu sendiri yang
berbahaya, dan umur pekerja
D. Getaran, faktor ergonomi, dan bahan/material
E. Kelelahan dan setress dalam pekerjaan, dan pelatihan

18. Beban tambahan lingkungan kerja yang berupa faktor fisik adalah …
A. Tumbuhan dan hewan
B. Kontruksi mesin, sikap, dan cara kerja
C. Gas, uap, debu, cairan, dan benda padat
D. Suasana kerja dan hubungan antar pekerja
E. Suhu, pencahayaan dan suara

19. Berikut ini adalah unsur terjadinya sumber api …


A. Air – panas – bahan bakar
B. Besi – oksigen – panas
C. Oksigen – bahan bakar – panas
D. Kertas – oksigen – air
E. Oksigen – bahan bakar – air

20. Pemadam pada kebakaran tipe B, memiliki ciri khas …


A. Tabung bersimbol A dalam segitiga warna hijau
B. Tabung bersimbol B dalam segitiga warna merah
C. Tabung bersimbol C dalam segitiga warna biru
D. Tabung bersimbol D dalam segitiga warna kuning
E. Tabung bersimbol B dalam segitiga warna biru
JAWABAN
1. B 11. A
2. E 12. E
3. A 13. B
4. D 14. B
5. A 15. C
6. C 16. C
7. A 17. A
8. B 18. E
9. D 19. C
10. A 20. B

B. ESAI
1.Apa yang dimaksud Keselamatan dan Kesehatan kerja? Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
2. Apa pengertian K3 menurut WHO? Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut
WHO ialah sebuah upaya untuk memelihara dan juga meningkatkan kesehatan fisik tubuh
kita meningkatkan kesehatan mental pekerja dan juga meningkatkan kesehatan sosial pada
setiap para pekerja yang ada.
3. Sebutkan perbedaan antara keselematan dan Kesehatan kerja secara umum!
Perbedaan antara Keselamatan dan Kesehatan kerja secara umum, diantaranya :
- Keselamatan itu fokus terhadap bahaya dan resiko yang menimbulkan kerugian dan bersifat
akut. Sedangkan Kesehatan itu fokus terhadap bahaya dan resiko yang menimbulkan
kerugian tetapi bersifat kronis.
- Keselamatan itu berdampak yang langsung terlihat. Sedangkan Kesehatan itu berdampak
yang tidak langsung terlihat atau butuh waktu dan besaran bahaya yang terjadi.
Keselamatan itu bisa kita hindari seperti dari suatu kebakaran, kecelakaan, cidera.
Sedangkan Kesehatan itu bisa diantisipasi biar ga terkena penyakit yang diakibatkan pada
saat bekerja.
4. Sebutkan 4 faktor penyebab kecelakaan kerja ?
a. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan,dan sikap.
b. Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatanatau
keselamatan pekerja.
c. Faktor sumber bahaya yaitu:
Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya karena metode kerjayang salah,
keletihan/kecapekan, sikap kerja yang tidak sesuai dan sebagainya;
Kondisi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak aman dari keberadaanmesin
atau peralatan, lingkungan, proses, sifat pekerjaan
d. Faktor yang dihadapi, misalnya kurangnya
pemeliharaan/perawatanmesin/peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan
sempurna
5. Bagaimana cara mencegah kecelakaan kerja menurut teori domino effect?
1. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat
Kerja :
 Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman di tempat
kerja.
 Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman di tempat
kerja.
2. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan :
 Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.
 Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama
tenaga kerja.
 Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan
dengan peningkatan penerapan K3 di tempat kerja.
3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen :
 Prosedur dan Aturan K3 di tempat kerja.
 Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di
tempat kerja.
 Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja
kepada tenaga kerja.

6. Sebutkan syarat-syarat K3!


1. 1.Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. 2.Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. 3.Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
7. Digunakan pada saat kapan P2K3 (Pedoman Pelaksanaan Kesehatan Keselamatan Kerja )?
P2K3 digunakan untuk melindungi kesejahteraan pekerja atau buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
8. Apa tujuan dari K3 ? K-3 bertujuan untuk menyeimbangkan resiko-resiko akibat
kecelakaan kerja yang tidak dapat dihindari dalam berbagai proses kerja di dunia industry.
9. Kondisi tidak aman merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja, kondisi
bagaimana yang dikatakan tidak aman ?
 Peralatan pelindung yang tidak memadai .
 Prosedur yang berbahaya dalam, pada atau di sekitar mesin atau peralatan .
 Gudang yang tidak aman / terlalu penuh .
10. Mengapa K3 harus dilaksanakan?
 Menjamin tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja dalam keadaan
selamat dan sehat
 Menjamin sumber produksi dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien
 Menjamin proses produksi berlangsung secara lancar

Anda mungkin juga menyukai