Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

K3(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

Disusun untuk memenuhi tuga mata kuliah K3

Dosen Pengampuh : S Deni Ramdhani M. Pd.

Disusun Oleh :

Royyan Abdullah Assidqi

(2284170015)

JURUSAN PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikah kesehatan dan keselamatan serta
kemudahan hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Solawat besertasalam saya
curah limpahkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang di nantikan
syafaatnya kelak.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sehingga penulis
bersemangat untuk membuat tulisan tulisan lain yang jauh lebih bermanfaat. Penulis sadar
bahwa tuisan ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran sangat di
butuhkan untuk penulis agar dapat memberikan tulisan yang lebih baik lagi.

Demikian saya ucapkan terima kasih kurang dan lebihnya mohon di maafkan

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Serang, 27 mei 2019

Royyan Abdullah Assidqi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii

BAB I...........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................................1

BAB II.........................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...........................................................................................................................................2

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja......................................................................2

B. Dasar Adanya K3 di Indonesia..................................................................................................3

C. Tujuan Di adakannya K3............................................................................................................6

D. Hubungan Kesehatan dan Keselamatan kerja terhadap produktifitas kerja...................6

E. Penerapan K3 di Idonesia..........................................................................................................6

BAB III........................................................................................................................................................9

PENUTUP...................................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk dapat bertahan hidup.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia di tuntut untuk bekerja agar
hidupnya dapat terjamin, bahkan manusia berlomba - lomba untuk mendapatkan
pekerjan yang senyaman mungkin. Karena hanya dengan bekerja saja belum
menjamin kehidupannya. Dalam proses bekerja melibatkan tenaga dan pikiran
yang harus di keluarkan oleh pekerja, sehingga melibatkan fisik dan psikis dari
pekerja. Setiap pekerjaan memiliki resiko kerja masing – masing, baik resiko
terhadap fisik dan psikis pekerja yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Maka dari itu kondisi pekerjaan amat sangat lah penting untuk di perhatikan
agar setiap pekerjaan terhindar dari kecelakaan kerja. K3(Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) berperan penting dalam kehidupan manusia baik di tempat
kerja atau bahkan di rumah. Dengan adanya K3(Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) di harapkan tingkat kecelakaan yang terjadi dapat berkurang bahkan
tidak adanya kecelakaan terutama pada proses bekerja. Sehingga proses
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan kondusif. Dalam bekerja pekerja
juga harus memperhatikan kesehatan dari dirinya sendiri sehingga tidak
menghambat proses pekerjaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan K3(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ?
2. Apa dasar adanya K3 di Indonesia ?
3. Apa tujuan diadakannya K3 ?
4. Apa hubungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap produktifitas
kerja ?
5. Apakah penerpan K3 di Indonesia sesuai ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Pengertian K3 di bagi menjadi 2 yaitu:
1. Secara filosofi
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil
dan makmur.
2. Secara keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Beberapa pendapat ahli mengenai pengertian Kesehatan dan Keselamatan


Kerja antara lain:
1. Pengertian K3 Menurut OHSAS 18001:2007
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang
dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja
maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat
kerja.
2. Pengertian K3 Menurut Mangkunegara
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
3. Pengertian K3 Menurut Simanjuntak (1994)
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko
kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang
kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja

2
4. Pengertian K3 Menurut Mathis dan Jackson
Menyatakan bahwa keselamatan adalah merujuk pada perlindunganterhadap
kesejahteraan fisik seseorang terhadap cidera yang terkait dengan pekerjaan.
Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas
emosi secara umum.
5. Pengertian K3 Menurut Ridley, John (1983)
Mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja
tersebut.
6. Pengertian K3 Menurut Suma’mur (1981: 2)
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana
kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan
yang bersangkutan
7. Lalu Husni, 2003: 138
Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja.

B. Dasar Adanya K3 di Indonesia


Dasar hukum yang paling banyak di jadikan acuan sebagai dasar hukum
K3 di Indonesia terdapat pada Undang Undang no.1 tahun 1970 dalam bab iii
tentang syarat – syarat keselamatan kerja :

BAB III
Syarat-Syarat Keselamatan Kerja

Pasal 3
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk: 
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

3
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan
dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
2. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam
ayat (1) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi
serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian hari.

Selanjutnya terdapat pada Undang Undang no.13 tahun 2003 tentang


ketenagakerjaan yang berisi:

Paragraf 5

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pasal 86

4
1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama.
1. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal   diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 87

1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan


kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

Selain undang Undang terdapat dasar hukum lain yang mendasari adanya k3 di
Indonesia yaitu:

Peraturan Pemerintah no.50 tahun 2012

Pasal 5

(1)  Setiap  perusahaan  wajib  menerapkan SMK3  di perusahaannya.

(2)  Kewajiban  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) berlaku bagi perusahaan:

1. mempekerjakan pekerja/buruh  paling  sedikit  100 (seratus) orang; atau

2. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5
(4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada peraturan
pemerintah ini dan ketentuan peraturan perundang - undangan serta dapat
memperhatikan konvensi atau standar internasional.

C. Tujuan Di adakannya K3
Berdasarkan UU no.1 tahun 1970 tujuan di adakannya K3 adalah
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan, dan
juga melindungisemua sumber produksi agar dapat di gunakan secara efektif.
Secara umum tujuan di adakannya K3 yaitu:
1. Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja sehingga kinerjanya dapat meningkat.
2. Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang
yang berada di lingkungan kerja.
3. Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan secara aman dan efisien.

D. Hubungan Kesehatan dan Keselamatan kerja terhadap produktifitas kerja.


Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap berjalannya suatu
perusahaan. Pada proses bekerja produktifitas karyawan di dapatkan jika
kondisi pekerjaan atau tempat kerja terasa aman dan nyaman. Ketika
perusahaan memanajemen K3 secara baik dan sesuai dengan standar yang ada,
harapannya terciptanya kondisi pekerjaan yang aman dan terhindar dari
kecelakaan kerja sehingga perusahaan dapat melakukan proses produksi secara
efektif . Lingkungan kerja sangat berpengaruh kepada kesehatan kerja karena
saat ini sudah banyak sekali penyakit akibat kerja yang ada di indonesia. Dengan
memberlakukan K3 pada tempat kerja baik dari pengelolaan lingkungan dan
penggunaan kelengkapan APD yang di anjurkan. Ketika pekerja di pastikan aman
dari penyakit akibat kerja maka produktifitas kerja juga pasti akan meningkat.

6
E. Penerapan K3 di Idonesia.
Berdasarkan berita yang di muat dalam Bisnis.com,jAKARTA bawasanya
Kementerian Ketenagakerjaan menilai penerapan dan pengawasan Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja yang dilakukan pengusaha, pekerja dan masyarakat belum
berjalan secara optimal karena sepanjang tahun lalu, jumlah kecelakaan kerja
sebanyak 157.313 kasus. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan
telah terjadi 157.313 kecelakaan kerja sepanjang 2018, baik di tempat kerja
maupun dalam perjalanan ke atau dari tempat kerja. "Angka tersebut termasuk
kategori kecelakaan lalu lintas saat pekerja dalam perjalanan pergi ke tempat
kerja serta perjalanan pulang dari tempat kerja," ujarnya dalam upacara
pembukaan bulan K3, Selasa (15/1/2019). Kecenderungan tingginya kasus
tersebut secara umum disebabkan masih kurangnya kesadaran dari pengusaha,
pekerja dan masyarakat akan pentingnya K3 serta pengawasan K3 yang belum
berjalan secara optimal. Selama ini, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Kemenaker telah menetapkan berbagai
upaya melalui program K3, yakni dengan menyempurnaan peraturan
perundang-undangan serta standar di bidang K3, peningkatan peran pengawas
bidang K3 dalam pembinaan dan pemeriksaan serta penegakan hukum bidang
K3. Lalu, peningkatan kesadaran pengusaha/pengurus, tenaga kerja dan
masyarakat sehingga memiliki kompetensi dan kewenangan bidang K3 dan
peran peran asosiasi-asosiasi profesi K3 dan perguruan tinggi yang memiliki
program K3. Kecelakaan kerja, sambungnya, tak hanya menyebabkan kematian,
kerugian materi, moril dan pencemaran lingkungan, namun juga dapat
mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. "Kecelakaan kerja
juga mempengaruhi indeks pembangunan manusia dan daya saing nasional,"
katanya. Hanif memperkirakan kecelakaan kerja akan menurun pada era industri
4.0 karena teknologi akan semakin canggih sehingga keselamatan juga akan
semakin meningkat. "K3 ini harus tetap menjadi prioritas semua perusahaan.
Semua pihak melakukan upaya konkret terhadap pelaksanaan K3 di
lingkungannya masing-masing," ucapnya. Sementara itu, Direktur Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kemnaker Irjen Pol Sugeng Priyanto menuturkan sektor kecelakaan kerja paling
banyak masih di bidang konstruksi. "Negara ini sedang banyak membangun, jadi

7
kecelakaan kerja banyak terjadi dibidang kosntruksi," ujarnya. Untuk menekan
angka kecelakaan kerja tersebut Kemnaker akan meningkatkan pengawasan dan
penegakan hukum bidang K3. Pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para
perusahaan terus mematuhi K3 dan meprioritaskan keamanan para pekerja.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan
Krishna Syarif memaparkan setiap tahunnya, rerata BPJS Ketenagakerjaan
melayani 130.000 kasus kecelakaan kerja dari kasus ringan hingga kasus yang
berdampak fatal."Di 2017 angka kecelakaan kerja yang dilaporkan sebanyak
123.041 kasus, sementara itu sepanjang tahun 2018 mencapai 173.105 kasus
dengan nominal santunan yang dibayarkan mencapai Rp1,2 triliun," ucapnya.
Dengan pernyataan tersebut kita ketahui bahwa penerapan K3 di
Indonesia belum berjalan dengan baik di tiap tahunnya di karenakan kecelakaan
kerja semakin meningkat di tiap tahunnya. Maka dari itu perlu adanya
penerapan dan kesadaran dari pihak yang bersangkutan untuk menerapka K3
secara maksimal. Dengan begitu kecelakaan kerja dapat berkurang seiring
dengan produktifitas kerja yang semakin meningkat.

8
BAB III

PENUTUP

Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa


kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi
kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja,
tetapi juga mental, psikologis dan emosional.

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan
perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur masalah kesehatan dan keselamatan
kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata.
Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan
kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja. Dan kurangnya kesadaran
dari berbagai pihak untuk menerapkan K3 sehingga kecelakaan kerja terus meningkat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja menurut beberapa ahli


https://sonysugiarto.wordpress.com/2015/05/03/pengertian-sejarah-undang-
undang-yang-mengatur-k3/

https://badrulmozila.com/2019/03/14/pengertian-k3-menurut-para-ahli/

Dasar hukum K3 https://badrulmozila.com/2019/03/14/pengertian-k3-


menurut-para-ahli/

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190115/12/878983/penerapan-standar-
keselamatan-kerja-di-indonesia-belum-optimal

10

Anda mungkin juga menyukai