Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN OBSERVASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP DI CV. BONJOR JAYA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KESEHATAN,KESELAMATAN,KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP

Disusun oleh :

1. Ahmad Nur Amirulloh (18503241020)


2. Mohammad Azriel Syahputra (18503241002)
3. Mellenio Habibil A.R(18503241018)
4. Fajar Fadhila (18503241008)

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI,DAN PENDIDIKAN TINGGI


PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Tujuan penulisan laporan ini
adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
dan Lingkungan Hidupjuga agar mahasiswa dapat menjelaskan dan memahai
tentang pentingnya penerapan kesehatan,keselamatan,kerja yang ada di industri.
Kami mengucapkan kepada pihak CV. Bonjor Jaya yang telah mengizinkan
kami untuk melaksanakan observasi.Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada dosen kami, Bapak Yulianto Eko Wibowo M.Pd. yang telah
membimbing dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan.Dan harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca, dan kami sendiri.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kami.Aamiin.

Yogyakarta,20 Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
A Latar Belakang ......................................................................... 4
B Tujuan Masalah ........................................................................ 5
C Manfaat Penelitian .................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........... ........................................................... 6
A Kajian Teori…………………………………………………… 6
BAB III METODE OBSERVASI………………… ..................................... 15
A Lokasi dan waktu penelitian....... .......................................... 15
B Profil Perusahaan ....... ........................................................... 16
C Subjek observasi……………………………………………. 16
D Jenis tindakan ........................................................................ 16
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 17
A Hasil penelitian ....................................................................... 17
B Pembahasan…… .................................................................... 20
BAB V PENUTUP………………………. ..................................................... 23
A Kesimpulan…… ..................................................................... 23
B Implikasi……… ..................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA………………………. ................................................ 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan industri sekarang semakin pesat yang diikuti dengan kemajuan


ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal tersebut yang mendukung
penggunaan peralatan atau mesin dan bahan-bahan kimia dalam proses produksi
untuk mengahasilkan produk atau jasa yang bagus agar dapat bersaing di pasaran.
Namun, disisi lain kemajuan dan perkembangan tersebut memicu berbagai
masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3), seperti bertambahnya sumber
bahaya, meningkatnya potensi bahaya, penyakit akibat kerja di tempat kerja
(Notoatmodjo, 2007).

Aspek K3 pada beberapa industri di Indonesia masih belum menjadi prioritas,


khususnya perusahaan swasta. Hal ini disebabkan karena masih banyak
perusahaan swasta yang kurang peduli terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan
meminimalisir pengeluaran demimeraup keuntungan yang sebesar-besarnya serta
kurang pedulinya pengusaha akan pentingnya aspek K3. Sehingga, masih banyak
peristiwa kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang terjadi.

Padahal dengan adanya peristiwa kecelakaan yang terjadi di suatu perusahaan


akan mengurangi profit perusahaan itu sendiri karena harus membayar biaya
perawatan korban kecelakaan kerja, membayar kerugian bahkan mengganti alat
atau mesin yang rusak akibat kecelakaan tersebut (Nasution, 2011). Untuk
mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja,
pemerintah menghimbau setiap perusahaan harus menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ataupun OHSAS:18001 (Occupational
Health and Safety Series).

Pelaksanaan K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang aman,


nyaman, dan sehat. Sehingga peristiwa kecelakaan kerja dan akibat penyakit kerja
dapat dicegah serta produktivitas kerja meningkat (Notoatmodjo, 2007)

4
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui atau menambah wawasan terhadap kesehatan,keselamatan
kerja dan lingkungan hidup di industri.
2. Sebagai tugas dari mata kuliah K3LH.

C. MANFAAT PENULISAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana penerapan K3 di lingkungan
industri
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) yang perlu diterapkan dalam usaha industri.
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis kecelakaan kerja yang perlu
diwaspadai dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
4. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan kerja Keselamatan dan Kesehatan
Kerja agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Purwadarmitnto,1984)penerapan


adalah cara menerapkan. Keselamatan adalah keadaan selamat menurut
Chaidir Situmorang (2003:1), Keselamatan dan Kesehatan Kerjadapat
dideskripsikan secara filosofis dan keilmuan.Secara filosofis yaitusuatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaanbaik
jasmani dan rohaniah tenaga kerja, hasil karya dan budayanya
menujumasyarakat adil dan makmur.Sedangkan secara keilmuan keselamatan
dan kesehatan kerja adalah merupakan ilmu pengetahuan dan
penerapannyadalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.

Menurut Dainur (1993:75) Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah


keselamatan yang berkaitan dengan hubungan tenaga kerja dengan peralatan
kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan cara – cara
melakukan pekerjaan tersebut.

Menurut Suma’mur (2001:104) keselamatan kerja merupakan suatu


rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram
bagi para karyawan yang berkerja di perusahaan yang bersangkutan.

Anwar Sutrisno yang dikutip Moenir (1993:201) mengemukakan


keselamatan kerja adalah suatu keadaan dalam lingkungan /tempat kerja yang
dapat menjamin secara maksimal keselamatan serta kesehatan orang– orang
yang berada didaerah/ditempat tersebut, baik orang tersebut pegawai maupun
bukan pegawai organisasi kerja itu. Keselamatan kerja adalah keselamatan
yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja dan lingkungan, serta cara
– cara melakukan pekerjaan.

6
Pendapat lain juga diungkapkan oleh H.A.Taslimin (1993:1) bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja menyangkut semua unsur yang terkait
didalam aktifitas kerja yang menyangkut subyek (orang yang melakukan
pekerjaan), objek (material) yaitu benda – benda atau barang – barang yang
dikerjakan, alat – alat yang dipergunakan dalam bekerja serta menyangkut
lingkungannya.

Dari beberapa definisi dan konsep di atas peneliti menyimpulkan bahwa


penerapan dan keselamatan kerja adalah suatu cara untuk menerapkan diri
atau mengatur diri sendiri pada suatu pekerjaan agar bisa bekerja dengan
aman dan sehat baik secara jasmani dan rohani yang berhubungan dengan
proses kerja dan lingkungan kerjanya.

2. Unsur dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Untuk dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja
diperlukan adanya unsur – unsur dan prinsip – prinsip keselamatan dan
kesehatan kerja.Adapun unsur –unsur keselamatan dan kesehatan kerja
menurut Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi (2007:5) antara lain adalah :

a. Adanya APD (Alat Pelindung Diri) di tempat kerja


b. Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya
c. Adanya peraturan pembagiaan tugas dan tanggungjawab
d. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat –syarat
lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril daridebu,kotoran, asap
rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin danperalatan, kebisingan, tempat
kerja aman dari arus listrik, lampupenerangan cukup memedai, ventilasi
dan sirkulasi udaraseimbang, adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan.
e. Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja
f. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja
g. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja

7
Selain unsur – unsur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di atas, hal yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).Menurut Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi (2007:54) prinsip – prinsip
keselamatan kerja meliputi aspek hiegene, aspek sanitasi, dan aspek
lingkungan kerja.

Aspek Hygiene meliputi kesehatan dan kebersihan pribadi, makanan,


minuman serta pakaian.Aspek sanitasi meliputi pengadaan air bersih,
pengadaan tempat sampah, merawat dan menyimpan peralatan, serta penataan
lingkungan.Sedangkan aspek lingkungan kerja meliputi mengantisipasi
penyebab penyakit dan kondisi fisik di lingkungan tempat kerja, kondisi
kimia, kondisi biologi, dan kondisi psikologi pekerja.

Sanitasi Hygiene adalah mengikuti prosedur Hygiene, mengidentifikasi


dan mencegah resiko Hygiene, menilai dan merespon situasi darurat pada
kecelakaan kerja memberikan perawatan tempat, memonitor situasi,
membersikan dan menyimpan peralatan, membersihkan dan mensanitasi
tempat kerja, serta menangani limbah linen.

Syarat – syarat lingkungan kerja yang baik menurut Sutrisno dan


Kusmawan Ruswandi (2007:6) adalah, a) tempat kerja yang steril dari debu,
kotoran, asap rokok, uap, gas, radiasi, peralatan, kebisingan, b) tempat kerja
aman dari sengatan listrik, c) lampu penerangan cukup memadai, d) ventilasi
dan sirkulasi udara seimbang, d) adanya tata tertib atau aturan keperilakuan
kerja.

Sedangkan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1992:13)


kondisi gedung yang yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan
kerja meliputi bentuk bangunan yang kuat atau tidak, pembagian ruangan,
keadaan lantai, dinding, langit – langit/atap, fasilitas ventilasi udara,
pencahayaan, saluran air, dan tempat sampah.

Untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja perlu diperhatikan juga tentang


aspek sanitasi. Menurut pendapat Ichsan (1979:25) sanitasi adalah usaha
pencegahan penyakit melalui cara pemberantasan atau pengawasan berbagai

8
faktor lingkungan yang merupakan mata rantai penghubung dari penularan
penyakit. Aspek sanitasi, meliputi prinsip – prinsip yang berhubungan dengan
lingkungan misalnyapengadaan air bersih, pembuangan air kotor dan
limbah.Aspek sanitasi lainya adalah pengadaan tempat sampah sementara,
pemberantasan serangga dan tikus, penataan lingkungan kerja dan perumahan
karyawan, pengendalian suara – suara bising.

Pemeliharaan area kerja termasuk merapikan dan membersihkan adalah


suatu proses dimana area kerja harus selalu terjaga kebersihan. Kerapian dan
keteraturannya yang merupakan tanggung jawab fasilitator dan peserta
didik.Untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, maka setiap
pekerja/siswa harus menjaga kebersihan dan kesegaran lingkungan kerja serta
pribadi masing – masing.

3. Tujuan dan Syarat - syarat Keselamatan dan Keselamatan Kerja

Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada intinya adalah untuk


melindungi pekerja dari kecelakaan akibat kerja.Menurut Sutrisno dan
Kusmawan Ruswandi (2007:7) mengemukakan bahwa tujuan keselamatan
dan kesehatan kerja adalah untuk tercapainya keselamatan karyawan saat
bekerja dan setelah bekerja.

Menurut Suma’mur (1981:70) Tujuan Keselamatan Kesehatan Kerja


adalah untuk melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
serta produktifitas kerja, untuk menjamin keselamatan orang lain yang berada
dilingkungan tempat kerja dan sumber produksi dipelihara dan digunakan
secara efisien.

Sedangkan menurut Ernawati (2008:70). Tujuan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja adalah :

a. Melindungi para pekerja dari kemungkinan – kemungkinan buruk yang


mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja.

9
b. Memelihara kesehatan para pekerja untuk memperoleh hasil pekerjaan
yang optimal.
c. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja
d. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit – penyakit lain yang
ditimbulkan oleh sesame pekerja.
e. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
f. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja
g. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwatujuan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja di sekolah adalah untuk menjamin
Keselamatan dan Kesehatan Kerja para siswa dari potensi terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta dapat menggunakan dan
memelihara sumber produksi secara aman danefisien.

Sedangkan syarat – syarat keselamatan kerja dalam peraturan perundangan


No. 1 tahun 1970 Pasal 3 seperti yang dikutip oleh Bennett Silalahi (1985:44)
terdiri dari:

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan


b. Mencegah, mengurangi, dan memedamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangu bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian – kejadian yang berbahaya
e. Member pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi alat – alat perlindungan diri pada para pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau memyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, dan hembusan angin, cuaca,
sinar radiasi, suara dan gertaran
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
j. Menyelanggaraka suhu dan lembab udara yang baik
k. Menyelenggarakan kesegaran udara yang cukup

10
l. Memelihara kesehatan, ketertiban, dan kebersihan
m. Meperoleh keserasiaan antara tenega kerja, alat kerja, linkungan, cara
proses kerjanya.
n. Mengamankan dan mempelancar pengangkatan kerja orang, binatang,
tanaman atau barang.

Berdasarkan tujuan dan syarat keselamatan kerja diatas, maka peneliti


dapat menyimpulkan bahwa salah satu upaya yang dapat ditempuh agar
keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah dapat terlaksana dengan baik
adalah dengan menghilangkan sumber bahaya melalui identifikasi bahaya dan
mendeskripsikan upaya penanganan bahaya sehingga dapat tercipta suasana
kerja yang aman dan kondusif bagi siswa serta dapat tercapai kecelakaan
kerja nol (zero accident)

4. Mengikuti Prosedur Keselamatan dan Kesehatan kerja

Cara kerja sangat mempengaruhi tercapainya keselamatan dan kesehatan


dalam bekerja. Jika seorang pekerja tidak bekerja sesuai dengan cara kerja
yang ditentukan maka akan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau
gangguan kerja. Prosedur bekerja dengan aman dan tertib yang berlaku di
setiap dunia usaha atau industri biasanya telah dibuat dalam bentuk tata tertib
dan aturan keperilakuan (Sutrisno dan Kusmawan, 2007:11).Sehingga untuk
mencapai keselamatan dan kesehatan adalah melalui penerapan ergonomi dan
pemakaian APD (Alat Pelindung Diri).Ergonomi adalah peraturan yang
mengatur tenaga kerja, sarana kerja dan pekerjaannya.Ergonomijuga dapat
didefinisikan sebagai rencanana kerja yang memungkinkan manusia bekerja
dengan baik tanpa melewati batas kemampuannya (Nurseha, 2005:43).Alat
pelindung diri berkemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan
yang fungsinya mengisolasitubuh dari bahaya ditempat kerja (Widarto,
2008:68).Perlengkapan dan pakaian pelindung Sumber : (AusAID, 2001 : 91)
juga dapat didefinisikan sebagai rencanana kerja yang memungkinkan baik
tanpa melewati batas kemampuannya.

11
Menurut Ernawati (2008 :82), perlindungan tenaga kerja melalui usaha-
usaha teknis pengamanan tempat, peralatan dan lingkungan kerja adalah
sangat diutamakan. Alat-alat demikian harus memenuhi persyaratan: enak
dipakai, tidak mengganggu kerja, memberi perlindungan yang efektif
terhadap jenis bahaya. Jenis alat proteksi diri beraneka ragam macamnya,
antara lain :

a. Untuk kepala, pengikat dan penutup rambut, topi dari berbagai bahan,
b. Untuk mata, kaca mata dari berbagai bahan,
c. Untuk muka, perisai muka,
d. Untuk tangan dan jari, sarung tangan, bidal jari,
e. Untuk kaki, sepatu dan sendal,
f. Untuk alat pernapasan, respirator atau master khusus,
g. Untuk telinga, sumbat telinga atau tutup telinga,
h. Untuk tubuh, pakaian kerja yang memenuhi persyaratan sesuaikan dengan
jenis pekerjaan.

Menurut Nurul Triaini dkk (1996 : 25), peralatan yang bersifat melindungi
pribadi yaitu menggunakan sarung tangan sesuai jenis untuk bahan kimia dan
termasuk resikonya, menggunakan kaca tameng dengan perisai sisi, perisai
muka penuh atau kaca mata hitam, melindungi kaki dari bahan kimia bersifat
menghancurkan, menggunakan celemek bersifat menahan bahan kimia.

Berdasarkan beberapa teori di atas peneliti menyimpulkan bahwa Alat


Pelindung Diri adalah alat yang digunakan untuk pekerja atau siswa untuk
melindungi diri dari bahaya di tempat kerja dan dapat memberikan rasa aman
kepada siswa atau pekerja. Alat yang di gunakan harus memenihi persyaratan
berikut : enak dipakai, tidak menggangu pekerjaan dan dapat memberikan
perlindungan secara efektif. Bagian yang harus dilindungi meliputi kepala,
muka, mata, tangan dan kaki, alat pernafasan, telinga dan badan.

5. Menjaga kebersihan diri

Menurut Ernawati dkk (2008 : 85), standar penampilan diri yang aman
dalam Standar K3 yaitu menciptakan lingkungan yang sehat, setiap siswa

12
menjaga kebersihan dan kesegaran pribadi masing masing. Pekerja/siswa
akan mengeluarkan banyak keringat ketika dalam kondisi ruangan hangat.
Keringat tidak menimbulkan bau karena akan menguap dengan cepat, tetapi
bakteri yang tertinggal di peluh dapat menimbulkan bau, terutama pada
bagian ketiak, karena keringat tidak dapat menguap dengan bebas. Mandi
setiap hari dan menggunakan pewangi dan anti-perspiran dapat melindungi
diri dari bau badan. Penampilan pekerja atau siswa seperti rambut panjang
dan terurai tidak tepat bagi yang bekerja di industri garment dan perhotelan.
Karena dapat menggangu proses kerja, rambut panjang juga sangat potensial
untuk tertinggal pada permukaan benda yang dikerjakan. Pekerja wanita yang
berambut panjang harus diikat danditata dengan baik sehingga tidak
mengganggu dalam bekerja.Pakaian kerja harus nyaman dan memberikan
kesan yang baik kepada semua orang yang melihatnya.Hindari asesoris dan
milineris yang dapat mengganggu pekerjaan seperti gelang, cincin.

Penampilan kesehatan pribadi sesuai standar industri menurut Sutrisno dan


Kusmawan Ruswadi (2007:52) meliputi kebersihan tubuh, kebersihan
pakaian.

a. Menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh antara lain, mandi setiaphari


minimal 2 kali sehari sebelum dan sesudah bekarja untukmenghilangkan
debu, keringat dan bau badan, menggunakanhanduk pribadi untuk
mencegah penularan penyakit kulit.
b. Menjaga kebersihan dan kesehatan rambut antara lain rambut yangbersih
dan rapi, memotong rambut secara berkala, rambut dikeramasminimal 2
kali dalam satu minggu, memakai tutup kepala yangdisarankan
perusahaan saat bekerja sesuai pekerjaannya
c. Menjaga kebersihan dan kesehatan mata, hidung dan telinga antaralain,
jangan membersihkan kotoran mata dan hidung saat
bekerja,menggunakan alat pelindung apabila menggunakan peralatan
kerjayang membahayakan, memeriksa kesehatan mata secara berkala,bagi
yang menderita penyakit influensasebaiknya menggunakanmasker atau

13
sputangan saat bekerja, untuk menjaga kesehatantelinga, bersihkan
kotoran telinga dengan hati – hati menggunakancotton bud,
d. Menjaga kebersihan tangan, kaki dan kuku, memiliki tangan, kakidan
kuku yang bersih, mencuci tangan dengan air dan sabunsebelum memulai
pekerjaan, menggunakan sarung tangan saatbekerja, kuku senantiasa
dipotong pendek, mengganti kaos kakisetiap hari, jangan membuka alas
kaki atau sepatu saat bekarja,jangan menggunakan sepatu yang terlalu
tinggi dan licin.
e. Menjaga kesehatan gigi dan mulut, menggosok gigi secara teratur,jangan
batuk dan meludah disembarang tempat, jangan merokokselama bekerja,
f. Memakai pakaian bersih dan licin, memakai pakaian yang nyamandan
ringan, memakai pakaian yang dapat menyerap keringat,menggunakan
pakaian sesuai aturan kerja,
g. Memakai perhiasan seperlunya, hindari perhiasan yang bisamengganggu
aktivita pada saat kerja,
h. Menjaga kebersihan makanan, makan teratur, mengkonsumsimakanan
yang mengandung serat dan gizi, menyimpan makanandengan baik agar
terhindar dari serangga dan kotoran, memesakmakanan dengan baik,
jangan makan saat bekerja,
i. Olahraga teratur dan istirahat yang cukup,

14
BAB III
METODE OBSERVASI

A. LOKASI DAN WAKTU OBSERVASI

Observasi Lapangan dilaksanakandi :

Perusahaan : CV. Bonjor Jaya Utama

Alamat : Kurung baru, Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten

Hari/Tanggal : Jumat,1 Maret 2019

Waktu : 09.00 – 11.30 WIB

B. PROFIL PERUSAHAAN
CV. Bonjor Jaya Utama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengecoran logam.Produknya antara lain adalahseperti pulley, pengecoran logam
dan pembuatan manhole, grill, kursi taman, pulley, hot plate, lampu jalan,
roofdrain, roda besi, roda gigi, ornament dan lain-lain. Berlokasi di Kurung baru,
Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten.Industri yang telah berdiri sejak 1986 ini sekarang
sudah memiliki 98 karyawan yang dibagi dalam 3 divisi,yaitu divisi
smelting,divisi machining,dan divisi finishing.Jam kerjanya mulai jam 08.00 WIB
-16.00 WIB
Perusahaan yang didirikan oleh H. Iskak Isnanto di daerah sentra industri
pengecoran logam klaten di Batur, Ceper, Klaten ini pun sudah memiliki 1 unit
usaha baru yang bergerak di bidang pengecoran logam yang bernama CV Mega
Jaya Logam yang mana anak perusahaan tersebut mempunyai spesialisasi produk
yaitu Bollard dengan berbagai tipe dan ukuran.CV Bonjor Jaya telah memiliki izin
usaha dari kementrian perindustrin dengan nomor 503/1051/00/1993 dan juga
telah mengantongi Sertifikasi ISO 9001:2008

15
C. SUBJEK OBSERVASI
Observasi dilakukan terahadap karyawan divisi smelting,divisi finishing dan
divisi machining yang berada di workshop CV. Bonjor Jaya,Klaten pada hari
efektif kerja.Observasi di khususkan terkait penerapan K3LH oleh para pekerja.

D. METODE OBSERVASI
1. Interview
Dalam pencarian data di perusahaan, melakukan tanya jawab langsung dengan
pihak yang berkaitan dengan objek penelitian.
2. Observasi
Teknik observasi yang dilakukan adalah non partisipasi yaitu mengamati dan
mencatat fenomena-fenomena yang berhubungan langsung dengan tujuan
pelaksanaan Observasi.
3. Dokumentasi
Mendapatkan dokumen-dokumen berupa sejarah singkat perusahaan, informasi
tentang pengawasan penerapan K3LH, dan hal yang menyangkut peraturan
penerapan K3LH di workshop sebagai jaminan terhadap kesehatan dan
keselamatan karyawan dan lingkungan hidup.

16
BAB IV
HASIL PENELTIAN

A. HASIL PENGAMATAN
Telah dilaksanakan observasi mengenai penerapan K3LH di workshop CV.
Bonjor Jaya.Terdapat 3 divisi yang kami observasi sebagai berikut.
1. Divisi Smelting
a) Jenis Pekerjaan
1) Pembentukan cetakan logam menggunakan pasir silika
2) Peleburan logam
3) Penuangan logam kedalam cetakan

b) Lingkungan Kerja
1) Tembok dengan kerangka dan atap baja ringan dengan ketinggian
kurang lebih 6 meter.
2) Tembok plesteran tanpa aci
3) Kurangnya fentilasi udara
4) Penerangan yang kurang maksimal
5) Belum maksimalnya penempatan APAR di setiap sudut workshop
6) Sampah yang menumpuk di beberapa sudut workshop
7) Kubah peleburan logam yang sudah berkarat

c) Penggunaan Alat Pelindung Diri


1) Banyak pekerja belum menggunakan APD dan ada yang hanya
memakai kaos dan celana pendek
2) Tidak bersepatu
3) Banyak pekerja yang tidak menggunakan masker

d) Etika Bekerja
1) Ada beberapa karyawan yang merokok saat bekerja
2) Memarkir motor di dalam workshop
3) Bercanda sambil bekerja

17
e) Keluhan kesehatan dan kecelakaan kerja yang pernah terjadi
1) Sesak Nafas
2) Terkena Radiasi panas dari logam cair
3) Terkena percikan logam cair

2. Divisi Machining
a) Jenis Pekerjaan
1) Pembubutan hasil cetakan logam agar sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki
2) Lingkungan Kerja
3) Tembok dengan kerangka dan atap baja ringan dengan ketinggian
kurang lebih 6 meter.
4) Tembok plesteran tanpa aci
5) Ventilasi udara sudah cukup baik
6) Penerangan yang cukup dengan mengandalkan sinar matahari
7) Belum maksimalnya penempatan APAR di setiap sudut workshop
8) Sampah dan tatal yang berserakan dan beberapa menumpuk di beberapa
sudut workshop
9) Tata letak mesin yang kurang efektif

b) Penggunaan Alat Pelindung Diri


1) Sudah ada beberapa pekerja yang telah menggunakan masker dan
bersepatu
2) Masih banyak pekerja yang hanya menggunakan kaos dan celana
pendek

c) Etika Bekerja
1) Menggunakan topi
2) Ada beberapa karyawan yang merokok saat bekerja
3) Ada beberapa motor yang terparkir di dalam workshop
4) Beberapa pekerja bercanda sambil bekerja

18
5) Menaruh hasil bubutan atau benda kerja dengan cara dilempar

d) Keluhan kesehatan dan kecelakaan kerja yang pernah terjadi


1) Terkena tatal bubut

3. Divisi Finishing
a) Jenis Pekerjaan
1) Penggerindaan hasil cetakan agar lebih rapi
2) Penambalan dengan dempul logam hasil cetakan yang keropos atau
berlubang
3) Pengelasan logam hasil cetakan yang keropos,berlubang atau retak

b) Lingkungan Kerja
1) Tembok dengan kerangka dan atap baja ringan dengan ketinggian
kurang lebih 6 meter.
2) Tembok plesteran tanpa aci
3) Ventilasi udara sudah cukup baik
4) Penerangan yang cukup dengan mengandalkan sinar matahari
5) Belum maksimalnya penempatan APAR di setiap sudut workshop
6) Sampah yang menumpuk di beberapa sudut workshop

c) Penggunaan Alat Pelindung Diri


1) Sudah ada beberapa pekerja yang telah menggunakan masker
2) Beberapa pekerja tidak menggunakan kacamata saat menggerinda
3) Menggunakan topeng las saat mengelas
4) Masih banyak pekerja yang hanya menggunakan kaos dan celana
pendek dan tidak bersepatu
5) Belum adanya penggunaan penutup telinga pada pekerja yang
melakukan penggerindaan

19
d) Etika Bekerja
1) Ada beberapa karyawan yang merokok saat bekerja
2) Beberapa pekerja bercanda sambil bekerja
3) Alat kerja berserakan di lantai
4) Tetap menghidupkan gerinda duduk saat tidak di gunakan

e) Keluhan kesehatan dan kecelakaan kerja yang pernah terjadi


1) Menggunakan topi
2) Terkena percikan gerinda di permukaan kulit
3) Terkena percikan gerinda di mata
4) Jari puturs akibat terkena gerinda

Dari penelitian yang sudah di lakukan, penerapan K3LH di CV.Bonjor


Jaya adalah sebagai berikut

B. PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang terdapat dalam tabel, penerapan K3LH di CV.Bonjor
Jaya jauh dari standar yang telah di tentukan. Penerapan K3LH di setiap divisi
pun berbeda-beda, akan tetapi tenaga kerja yang bekerja disana tidak
menerapkannya. Padahal para petinggi telah memberikan sosialisai yang memadai
tentang pentingnya penerapan K3LH dalam bekerja dan telah menyediakan APD
untk para pekerjanya. Para pekerja pun memiliki berbagai alasan mengapa tidak
menggunakan APD dan Menerapkan K3LH, mulai dari ketidaknyamanan saat
memakai APD sampai lupa mengenakan APD dalam bekerja. Kurangnya
Penerapan K3LH ini dapat ditinjau dari berbagai devisi. Hal tersebut dapat di
uraikan sebagai berikut

1. Resiko Kerja
Resiko kerja yang dapat menyebabkan keluhan kesehatan, kecelakaan
kerja,dan kerusakan alat maupun material.
a) Terkena percikan logam dipermukaan kulit atau mata saat pembubutan.
b) Arus pendek listrik

20
c) Tangan terkena putaran chuck
d) Kunci chuck yang terlempar akibat lupa melepas saat menjalankan mesin
e) Rambut tersangkut kedalam chuck yang berputar
f) Benda kerja pecah
g) Benda kerja jatuh mengenai kaki
h) Batu gerinda pecah saat sedang digunakan sehingga mengenai anggota
tubuh
i) Terkena putaran batu gerinda
j) Terkena percikan logam dipermukaan kulit atau mata saat penggerindaan
dan pengelasan
k) Menghirup asap yang dihasilkan saat proses pengelasan
l) Menendang atau menginjak alat yang diletakkan di lantai
m) Mengirup debu/pasir silika yang dijadikan sebagai bahan utama cetakan
logam
n) Terkena percikan logam dipermukaan kulit atau mata saat proses
pencetakan dan penuangan logam
o) Ledakan yang diakibatkan kubah peleburan logam
p) Kubah peleburan yang ambruk
q) Radiasi panas yang ekstrem dari logam cair

2. Kemungkinan Akibat Kecelakaan Kerja


Kemungkinan keluhan kesehatan,luka,cacat,dan kerusakan alat maupun
material yang diakibatkan pekerjaan
a) Luka bakar akibat terkena percikan logam panas maupun las.
b) Cacat permanen atau sementara akibat terkena putaran atau pecahan batu
gerinda.
c) Jari kaki putus akibat tertumbuk logam.
d) Luka bakar akibat ledakan kubah peleburan.
e) Kebakaran yang terjadi akibat arus pendek listrik
f) Luka gores terkena benda tajam ataupun batu gerinda.

21
g) Radang tenggorokan,radang paru-paru dan sesak nafas akibat menghirup
debu silika maupun gas yang dihasilkan cairan logam.
h) Patah tulang akibat jatuh dari ketinggian saat memasukkan logam kedalam
kubah peleburan.
i) Benda kerja rusak akibat kesalahan prosedur dan perlakuan.
j) Penurunan kualitas sperma yang diakibatkan radiasi panas dari logam cair

3. Langkah-Langkah Manajemen
Langkah-langkah yang telah diambil oleh manajemen perusahaan sebagai
bentuk penerapan K3LH antara lain
a) Memberikan masker kepada beberapa karyawan
b) Memberikan sepatu pada beberapa karyawan
c) Menyarankan para pekerja untuk menggunakan APD yang telah
disediakan
d) Menyarankan para pekerja untuk tidak merokok saat bekerja
e) Menanggung biaya berobat karena kecelakaan kerja yang terjadi saat jam
kerja
f) Menempel peringatan berupa spanduk pentingnya K3LH

22
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari hasil observasi bahwasanya industry tersebut kurangnya
kesadaran dan perhatian tentang pentingnya kesehatan keselamatan kerja dan
lingkungan hidup.Serta kurangnya pengawasan dari pihak management.

B. SARAN
Sebaiknya dari pihak management lebih tegas dalam menerapkan peraturan K3LH
dan karyawan lebih memperhatikan penerapan K3LH serta memperbaiki
lingkungan kerja dengan sebaik baiknya.

23
DAFTAR PUSTAKA

24
LAMPIRAN

25
26
27

Anda mungkin juga menyukai