Anda di halaman 1dari 182

SIAP

UJIAN NASIONAL
2016

MATEMATIKA
untuk SMK/MAK

Kelompok
Akuntansi dan Pemasaran
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002
TENTANG HAK CIPTA

PASAL 72
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,


atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau
hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).
SIAP
UJIAN NASIONAL
2016

MATEMATIKA
untuk SMK/MAK

Kelompok
Akuntansi dan Pemasaran

Disusun oleh:
Adnan Puspa Wijaya, S.Pd
SIAP
UJIAN NASIONAL
2016

MATEMATIKA
untuk SMK/MAK

Kelompok
Akuntansi dan Pemasaran

Disusun oleh:
Adnan Puspa Wijaya, S.Pd

Editor:
Adnan Puspa Wijaya, S.Pd

Desainer Sampul:
Adnan Puspa Wijaya, S.Pd

Cetakan Pertama: Maret 2016


ISBN: 978-602-74304-0-2

Diterbitkan oleh:
SMKN 1 METRO
Jl. Kemiri 15 A
Iringmulyo, Metro Timur
Kota Metro-Lampung, 34111

Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanyak, atau memfotokopi baik sebagian atau
seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Penulis.
©HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku “Siap Ujian Nasional 2016
Matematika untuk SMK/MAK Kelompok Akuntansi dan Pemasaran”. Penyusunan
buku ini terdorong oleh kenyataan masih kurangnya buku penunjang untuk peserta
didik yang akan menghadapi ujian nasional terutama bagi siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).

Pada buku “Siap Ujian Nasional 2016 Matematika untuk SMK/MAK


Kelompok Akuntansi dan Pemasaran” tiap-tiap materi terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Rangkuman Materi, rangkuman materi disajikan secara ringkas tanpa
mengurangi poin penting yang harus dikuasai peserta didik.
2. Contoh Soal dan Pembahasan, contoh soal yang disajikan merujuk ke jenis soal
yang sering muncul pada ujian nasional.
3. Latihan Soal Ujian Nasional, disinilah keunggulan buku ini latihan soal yang
diberikan merupakan soal ujian nasional asli pada tahun-tahun 2001 s.d 2015 dan
soal-soal prediksi UN yang penulis sajikan.

Akhirnya, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada


semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian buku ini. Penulis
mengharapkan buku ini dapat membantu guru matematika dan peserta didik dalam
menghadapi ujian nasional. Semoga semua peserta didik dapat sukses dan lulus ujian
nasional matematika. Amin….

Metro, Maret 2016

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2016
MATEMATIKA SMK
(KELOMPOK AKUNTANSI DAN PEMASARAN)

LEVEL KOGNITIF ALJABAR GEOMETRI STATISTIK DAN PELUANG


Pengetahuan dan Siswa mampu memahami dan Siswa mampu memahami dan Siswa mampu memahami dan
Pemahaman menguasai tentang: menguasai tentang: menguasai tentang:
 Mengidentifikasi - Pangkat dan logaritma - transformasi geometri - penyajian data dalam tabel dan
 Menafsirkan data - Fungsi kuadrat diagram
 Mengklasifikasi data - Matriks dan sifat-sifatnya
 Membandingkan - Sistem persamaan linier 2
 Menentukan variabel
Siswa mampu mengaplikasikan Siswa mampu mengaplikasikan Siswa mampu mengaplikasikan
Aplikasi tentang: tentang: tentang:
 Menangkap informasi - sistem persamaan linear 2 - transformasi geometri - ukuran pemusatan dan ukuran
implisit variabel penyebaran
- operasi matriks - peluang kejadian
 Menemukan ide utama
- determinan dan invers matriks - kaidah pencacahan
 Menggunakan
- fungsi kuadrat
 Menyusun - persamaan kuadrat
 Memecahkan masalah - barisan dan deret
- program linear
Penalaran Siswa mampu mengunakan nalar Siswa mampu mengunakan nalar Siswa mampu mengunakan nalar
 Menganalisis yang berkaitan dengan: yang berkaitan dengan: yang berkaitan dengan:
 Mensintesis - barisan dan deret - transformasi geometri - menyelesaikan masalah
 Menerapkan gagasan - program linear statistika
 Mengorganisasi ide
 Menyimpulkan
 Menjelaskan
 Menyimpulkan
 Menginterpretasikan
*Sumber BSNP.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v


KISI-KISI UJIAN NASIONAL ....................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

BAB 1 PANGKAT & LOGARITMA ........................................................ 1


BAB 2 PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN...................................... 15
BAB 3 MATRIKS ........................................................................................ 30
BAB 4 PROGRAM LINIER....................................................................... 46
BAB 5 BANGUN DATAR & TRANSFORMASI GEOMETRI ............ 60
BAB 6 FUNGSI ............................................................................................ 77
BAB 7 BARISAN & DERET ...................................................................... 94
BAB 8 PELUANG ....................................................................................... 109
BAB 9 STATISTIK ..................................................................................... 126

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 169


1. Operasi Bilangan Berpangkat
a. Sifat-sifat bilangan berpangkat:
1) a n  a  a  ...  a 6) (am )n  amn
n faktor m
a am
2) a  a  a
m n mn 7)    m
b b
am
3) n
 a mn 8) a  1
0
a
4) (a  b)n  anbn
1
5) a  m  m
a
b. Persamaan pangkat sederhana
Misalkan a  0
1) Jika a f ( x )  1 , maka f ( x)  0 .
2) Jika a f ( x )  a p , maka f ( x)  p .
3) Jika a f ( x )  a g ( x ) , maka f ( x)  g ( x) .

2. Operasi Bilangan Bentuk Akar


a. Sifat-sifat bilangan bentuk akar:
1) a c  b c  (a  b) c a a
5) 
2) a c  b c  (a  b) c b b
3) a a a 6) a c  b d  ab cd
4) ab  a  b 7) a  b  ( a  b)  2 a  b

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Pangkat dan Logaritma 1


b. Merasionalkan penyebut:
1 1 a 1
1)    a
a a a a
1 1 a b a b
2)    2
a  b a  b a  b a b
1 1 a b a b
3)   
a b a b a b a b

3. Logaritma
a. Sifat-sifat logaritma:
1) a log xy  a log x  a log y 1
6)
a
log x  x
x a log a
2)
a
log  log x  a log y
y 7) a
log b  blog c  a log c
3) a
log xm  m  a log x 8) a
a
log x
x
m a a
log a 1
log xm 
 log x
n
4) a 9)
n 10) a
log an  n
log x p log x
5) log x 
a
 11) a
log1  0
log a p log a
b. Persamaan Logaritma:
1) a log x  a log y  x  y Syarat : x  0 dan y  0
2) a log x  b  x  ab

4  x y z
3 2 2

1. Bentuk sederhana dari adalah ….


16  x5 y 4 z 3
x x
A. D.
y 2z
x xy
B. E.
z z
2x
C.
z

2 Pangkat dan Logaritma Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


Pembahasan:

4  x y z3 2 2
4 2 x32 y 22 z 2

16  x 5 y 4 z 3 16 x5 y 4 z 3
16 x 6 y 4 z 2

16 x 5 y 4 z 3
 x 6 5 y 4  4 z 2 3
 xy 0 z 1
x

z
Jawaban: B

2. Nilai x yang memenuhi persamaan 3


25 x  4  125 x 1 adalah ….
1 1
A.  D. 
3 6
1 1
B.  E. 
4 7
1
C. 
5

Pembahasan:
3
25 x  4  125 x 1 2 x  8  3(3 x  3)
2x  8  9x  9
5  2 x4
  53 
x 1
3
2x  9x  9  8
3
5 2 x 8
5 3 x 3 7 x  1
2 x 8 1
5 3
 53 x  3 x
7
2x  8 1
 3x  3 x
3 7
Jawaban: E

3. Bentuk sederhana dari 75  2 3  12 adalah ….


A. 31 3 D. 9 3
B. 29 3 E. 5 3
C. 25 3

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Pangkat dan Logaritma 3


Pembahasan:
 75  2 3  12
 25  3  2 3  4  3
 25  3  2 3  4  3
5 32 32 3
 (5  2  2) 3
5 3 Jawaban: E

2
4. Bentuk sederhana dari adalah ….
2 3
A. 2 3 D. 4 3
B. 
2 2 3  E. 42 3
C. 2 2  3 

Pembahasan:
2 2 2 3 42 3
  
2 3 2 3 2 3 43



2 2 3  
42 3
1
  3
2
22 42 3 Jawaban: E

5. Nilai 2 log 4  2log12  2log6  ….


A. 8 D. 4
B. 6 E. 3
C. 5

Pembahasan:
 2 log 4  2 log12  2 log 6  2 log 23
 4  12   3. 2 log 2
 2 log  
 6   3.1
 2 log8 3
Jawaban: E

4 Pangkat dan Logaritma Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


6. Diketahui 2 log3  p dan 2 log5  q , maka 2 log 45  ….
A. p 2  q D. p  2q
B. 2 p  q E. p  q2
C. 2( p  q)

Pembahasan:
2
log 45  2 log(9  5)
 2 log(32  5)
 2 log 32  2 log 5
 2  2 log 3  2 log 5
 2  ( p)  q
 2p  q
Jawaban: B

7. Jika 3
log5  1,465 dan 3 log7  1,771 maka 3 log105  ….
A. 2,336 D. 4,2306
B. 2,337 E. 4,236
C. 3,237

Pembahasan:
3
log105  3log(3  5  7)
 3log 3  3log 5  3log 7
 1  1, 465  1,771
 4, 236
Jawaban: E

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Pangkat dan Logaritma 5


2
 22  3  52 
1. Bentuk sederhana dari  3 3 5  adalah ....
 2 3 5 
3 6
22  54
A. D.
23  5 34
3 8
2  56
10
B. E.
210  56 38
35
C.
27  5
(UN 2015)
2
 12 32 2 
2 4 3 
   ....
2. Bentuk sederhana dari
1 3
 2 3 3 
2 4 3 
 
A. 27  46  35 D. 27  46  35
7 6 5
B. 2  4  3 E. 26  47  35
C. 27  46  35

a 6 b 4 c 5
3. Bentuk sederhana dari adalah ….
c 5 a 2 b 5
b a8
A. D.
a4 b9
a4 b 20
B. E.
b a12
b9
C.
a8

6 Pangkat dan Logaritma Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


8 p2 q6 r 5
4. Bentuk sederhana dari adalah ....
24 p 9 q 2 r 7
q3 q4
A. D.
3 p8 q 2 r 7 3 p7 r
q4 3q 4
B. E.
3 p7 r 2 p7 r 2
q3
C.
3 p7 r 2

7 x3 y 4 z 6
5. Bentuk sederhana dari adalah ….
84 x 7 y 1 z 4
x10 z10 y3 z 2
A. D.
12 y 3 12 x 4
z2 x10
B. E.
12 x 4 y 3 12 y 3 z 2
x10 y 5
C.
12 z 2

2
 a 4 .b 2 .c 
6. Bentuk sederhana dari  6 3  adalah ….
 a.b .c 
a16 b16
A. D.
b10 c 4 a10 c 4
a16 a10 b16
B. E.
b10 c 4 c4
a16
C.
b10 c 4
(UN 2010 PSP Paket P43/No.3)
(UN 2010 PSP Paket P10/No.3)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Pangkat dan Logaritma 7


1
 8 2  3 2

7. Bentuk sederhana dari 4  ….


16
3
A. 22 D. 211
B. 22 E. 215
C. 23
(UN 2006 AKP Paket P2/No.2)

2
 2 x 5 y 3 
8. Bentuk sederhana dari  3 2  adalah ….
 4x y 
y 10 y 10
A. D.
4x 16 2x16
y2 y2
B. E.
2x16 4x16
y2
C.
4x 4

3
 2 x 5 y 4 
9. Bentuk sederhana dari  8 6  adalah …
 5x y 
8 x3 125 x9
A. D.
125 y 8 y6
8 x9 625 x 9
B. E.
125 y 6 125 y 6
16 y 6
C.
625 x 9

1
 2  13 
10. Untuk a = 4 dan b = 8, nilai 
ab 
1 
 ....
 2a  2 b 
 
A. −2 D. 1
B. −1 E. 2
1
C.
2

8 Pangkat dan Logaritma Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1 a 2bc3
11. Diketahui a  , b  2, dan c = 1 .Nilai dari adalah ….
2 ab 2 c 1
A. 1 D. 64
B. 4 E. 96
C. 16

12. Nilai x yang memenuhi persamaan 5x 6  252 x 9 adalah ….


A. 4 D. 3
B. 3 E. 4
C. 0
(UN 2008 AKP Paket P10/No.1)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.2)

1
13. Hasil dari 75  48  27  6  2 adalah ….
4
A. 6 3 D. 2 3
B. 5 3 E. 2 3
C. 4 3
(UN 2010 AKP Paket P43/No.1)

14. Hasil dari 75  12 adalah ….


A. 3 D. 4 3
B. 2 3 E. 5 3
C. 3 3

15. Hasil dari 48  3 12  2 27  ….


A. 4 3 D. 3 2
B. 2 3 E. 4 2
C.  3
(UN 2010 AKP Paket P10/No.2)

  
16. Bentuk sederhana dari 3 7  5 4 7  2 adalah ….
A. 74 D. 84  14 7
B. 84  6 7 E. 74  14 7
C. 74  6 7

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Pangkat dan Logaritma 9


4
17. Bentuk sederhana dari adalah …
3 5
1 4
A. 5 D. 5
5 15
1 4
B. 5 E. 15
15 15
2
C. 5
15

6
18. Bentuk sederhana dari adalah ….
32
A. 12  6 3 D. 18  6 3
B. 6 3  12 E. 33 3
C. 12  6 3
(UN 2009 AKP Paket P43/No.1)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.2)

3
19. Bentuk sederhana pecahan adalah …
6 2
A. 
4 3 2 6  D.
1
8
 3 2 6 
B.
1
4

3 2 6  E.
1
12

3 2 6 
C.
1
4

3 2 6 
(UN 2010 AKP Paket P43/No.3)
(UN 2011 AKP Semua Paket)

3
20. Bentuk sederhana dari adalah ....
2 5
63 5
A. 6  3 5 D.
23
6  3 5
B. 6  3 5 E.
23
C. 6  3 5
(UN 2015)

10 Pangkat dan Logaritma Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


6 3
21. Bentuk sederhana dari adalah …
3 3
A. 3  3 3 D. 3  18 3
B. 3  3 3 E. 3  18 3
C. 3  3 3
(UN 2015 PSP)

3 2 7
22. Hasil dari adalah ….
2 2 7
A. 19  5 7 D. 24 14
B. 19  5 14 E. 24 18
C. 19  5 28
(UN 2010 PSP Paket P43/No.5)

5 2
23. Bentuk sederhana dari adalah ....
5 3 2
A. 
1
13

11  4 10  D. 
1
13

11  4 10 
B. 
1
13

1  4 10  E.
1
13
11  4 10 
C.
1
13

11  4 10 
24. Nilai dari 3 log 7  3log 4  3log 8  3log 14 adalah ....
A. −1 D. 2
B. 0 E. 4
C. 1
(UN 2015 PSP)

25. Nilai dari 5 log 4  5log150  5log 24 adalah ….


A. 1 D. 5
B. 2 E. 25
C. 4
(UN 2010 PSP Paket P10/No.5)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Pangkat dan Logaritma 11


26. Nilai p dari 6 log 4  4log 3p  2 adalah ….
A. 2 D. 12
B. 3 E. 36
C. 6
(UN 2005 AKP Paket P2/No.2)

27. Nilai x yang memenuhi 2 log3  2log 4 x  2log6  2 adalah ….


1
A. D. 2
4
1
B. E. 4
2
C. 1
(UN 2007 AKP Paket 43/No.9)

28. Nilai x yang memenuhi 2 log12  2log6  2log x  1 adalah ….


A. 0 D. 4
B. 1 E. 6
C. 2
(UN 2007 AKP Paket 10/No.9)

29. Hasil dari log 25  log12  log3 adalah ….


A. 2 D. 10
B. 5 E. 12
C. 8
(UN 2004 AKP Paket P2/No.3)

30. Hasil dari: 3 log36  4log 2  36log 4  2 2log3 adalah ….


A. 6 D. 3
B. 5 E. 2
C. 4
(UN 2008 AKP Paket P10/No.2)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.1)

log 8 3  log 9 3
31. Nilai dari =…
log 6
A. 1 D. 6
B. 2 E. 36
C. 3

12 Pangkat dan Logaritma Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


log 2 6  2log 2 3
2
32. Nilai dari 2
=…
log 18
A. 2 D. −1
B. 1 E. −2
C. 0

33. Jika log 2  a dan log3  b , nilai log120  ….


A. 1  a  2b D. a  2b
B. 1  2a  b E. a  b 2
C. 1  a  b 2

(UN 2012 PSP Paket A63/No.7)


(UN 2011 PSP Paket 43/No.6)
(UN 2010 PSP Paket P43/No.1)

34. Jika log 2  a dan log 3  b , maka nilai dari 9 log 32 adalah ….
2a a
A. D.
5b b
5a b
B. E. 
2b a
2 a
C.
5b

35. Diketahui 2log 3 = m dan 2log 5 = n. Nilai 2log 90 adalah …


A. 2m + 2n D. 2 + 2m + n
B. 1 + 2m + n E. 2 + m2 + n
2
C. 1 + m + n

36. Diketahui 2log 3 = a dan 2log 5 = b. Nilai dari 9log 150 dalam a dan b adalah

1  a  2b
A. 1  b D.
2a
1  2b 1 a  b
B. E.
2 a
2a
C.
1  2b

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Pangkat dan Logaritma 13


37. Diketahui 2log 5 = p dan 5log 3 = q. Bentuk 3log 10 dinyatakan dalam p dan q
adalah …
p 1 q 1
A. D.
q pq
p 1 pq  1
B. E.
pq q
q 1
C.
p

14 Pangkat dan Logaritma Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1. Persamaan dan Pertidaksamaan Linier
a. Persamaan linier
Persamaan linier adalah persamaan yang mempunyai variabel berpangkat
tertinggi satu.
1) Persamaan linier satu variabel
Bentuk umum: ax  b  c .
Langkah penyelesaian persamaan linier satu variabel adalah
a) Menambah kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b) Mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
c) Membagi atau mengalikan kedua ruas dengan bilangan yang sama dan
bukan nol.
2) Sistem persamaan linier dua variabel
ax  by  c
Bentuk umum: 
 px  qy  r
Metode-metode penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel sebagai
berikut
a) Metode Grafik
b) Metode Subtitusi
c) Metode Eliminasi
d) Metode Eliminasi dan Subtitusi (Metode favorit)
b. Pertidaksamaan linier satu variabel
Pertidaksamaan linier satu variabel adalah pertidaksamaan satu variabel dengan
pangkat tertinggi variabelnya adalah satu.
Bentuk umum: ax  b( R)c, dimana R = >, <, , atau  .
Langkah penyelesaian persamaan linier satu variabel adalah
1) Menambah kedua ruas dengan bilangan yang sama.
2) Mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Persamaan dan Pertidaksamaan 15


3) Membagi atau mengalikan kedua ruas dengan bilangan yang sama dan
bukan nol. (cat: jika pembagi atau pengali bilangan negatif maka tanda di
balik).

2. Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat


a. Persamaan kuadrat
1) Bentuk umum persamaan kuadrat:
ax 2  bx  c  0 , dengan a, b, c Real dan a  0 .
2) Penyelesaian persamaan kuadrat
a) Memfaktorkan
Untuk a  1 ,
x 2  bx  c  0
( x  p)( x  q)  0 , dengan p  q  b dan p  q  c .
Untuk a  1 ,
ax 2  bx  c  0
(ax  p)  ax  q 
 0 , dengan p  q  b dan p  q  ac .
a
b) Melengkapkan kuadrat sempurna
Persamaan ax 2  bx  c  0 diubah menjadi bentuk ( x  p)2  q , dengan
q0.
c) Rumus abc
b  b 2  4ac
x1.2 
2a
3) Diskriminan persamaan kuadrat
Diskriminan persamaan kuadrat dinyatakan dengan D, D  b2  4ac .
Jenis-jenis akar persamaan kuadrat berdasarkan nilai D:
a) Jika D  0 , maka persamaan kuadrat memiliki 2 akar real yang berlainan
b) Jika D  0 , maka persamaan kuadrat memiliki 2 akar real yang sama
c) Jika D  0 , maka persamaan kuadrat tidak memiliki akar real
4) Rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
Misalkan x1 dan x2 akar-akar persamaan ax 2  bx  c  0 , berlaku:
b
a) x1  x2  
a
c
b) x1  x2 
a
D
c) x1  x2 
a

16 Persamaan dan Pertidaksamaan Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


5) Menyusun persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya
Jika x1 dan x2 akar-akar suatu persamaan kuadrat, persamaan kuadrat itu
adalah:
a) ( x  x1 )( x  x2 )  0 , atau
b) x2  ( x1  x2 ) x  x1  x2  0
6) Menyusun persamaan kuadrat baru
Misalkan persamaan kuadrat ax 2  bx  c  0 mempunyai akar x1 dan x2 .
Langkah-langkah menentukan persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya
mempunyai hubungan dengan akar-akar persamaan yang diketahui, sebagai
berikut
a) Mengidentifikasi akar-akar persamaan kuadrat baru yang diinginkan soal
b) Menentukan invers dari akar akar persamaan baru
c) Men-subtitusi-kan invers akar ke dalam persamaan kuadrat.
d) Menyelesaikan sehingga terbentuk persamaan yang baru.
Untuk lebih jelas perhatikan tabel di bawah ini:
Invers
Akar-akar baru Persamaan kuadrat baru
akar-akar baru
x1  k dan x2  k xk a( x  k )2  b( x  k )  c  0
x1  k dan x2  k xk a( x  k )2  b( x  k )  c  0
2
x  x  x
kx1 dan kx2 a   b   c  0
k  
k k
x1 x
dan 2 kx a(kx)2  b(kx)  c  0
k k
2
k k k k k
dan a   b   c  0
x1 x2 x  
x  x
b. Pertidaksamaan Kuadrat
1) Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat:
ax2  bx  c( R)0 , dengan a, b, c Real dan a  0 .
Dimana: R = >, <, , atau  .
2) Penyelesaian pertidaksamaan kuadrat
Langkah penyelesaian pertidaksamaan kuadrat:
a) Jadikan ruas kanan nol, ax 2  bx  c  0
b) Menentukan akar-akarnya dengan metode pemfaktoran, misalkan akar-
akarnya x1  3 dan x2  1 .

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Persamaan dan Pertidaksamaan 17


c) Menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan
 Menggambar garis bilangan
daerah 3 daerah 2 daerah 1

 Menentukan tanda positif atau negatif untuk nilai yang dihasilkan oleh
persamaan kuadrat pada masing-masing daerah dengan cara
memasukkan nilai x yang terletak pada masing-masing daerah ke
persamaan kuadrat.
 Himpunan Penyelesaian (HP) pertidaksamaan adalah daerah yang
mempunyai tanda sesuai dengan pertidaksamaan pada soal
 Jika tanda pertidaksamaan > 0 atau ≥ 0  HP adalah daerah
dengan tanda positif ( + )
 Jika tanda pertidaksamaan < 0 atau ≤ 0  HP adalah daerah
dengan tanda negatif (  )

2x  5 1
1. Himpunan penyelesaian yang memenuhi pertidaksamaan  x 2, xR
6 2
adalah ….
A. x x  1, x  R D. x x  7, x  R
B. x x  1, x  R E. x x  7, x  R
C. x x  7, x  R
Pembahasan:
2x  5 1
 x  2 (kedua ruas  6)
6 2
2 x  5  3x  12
2 x  3x  5  12
1x  7
7
x (tanda dibalik karena dibagi dengan bilangan negatif)
1
x7
Jawaban: D

18 Persamaan dan Pertidaksamaan Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


2. Jika x dan y merupakan penyelesaian dari sistem persamaan 2 x  3 y  6 dan
3x  2 y  1 , maka nilai x  y adalah ….
A. 6 D. 2
B. 5 E. 1
C. 4

Pembahasan:
Eliminasi: Subtitusikan y  4 ke persamaan
2 x  3 y  6 3 6 x  9 y  18 3x  2 y  1 .

3 x  2 y  1 2 6x  4 y  2 3x  2 y  1
5 y  20 3x  2(4)  1
20 3x  8  1
y 
5 3x  1  8
y  4 3x  9
9
x
3
x3
Jadi, nilai x  y  3  (4)  1 .
Jawaban: E

7. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya 4 dan 6 adalah ….


A. x 2  10 x  24  0 D. x2  2 x  24  0
B. x  10 x  24  0
2
E. x2  2 x  24  0
C. x2  2 x  24  0

Pembahasan:
x1  4 dan x2  6
x 2   x1  x2  x   x1  x2   0
x 2   4  (6)  x   4  (6)   0
x 2  (2) x  (24)  0
x 2  2 x  24  0
Jawaban: E

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Persamaan dan Pertidaksamaan 19


3. Harga satu meter sutera sama dengan tiga kali harga satu meter katun. Kakak
membeli 5 meter sutera dan 4 meter katun dengan harga Rp228.000,00. Harga
satu meter sutera adalah ….
A. Rp12.000,00 D. Rp144.000,00
B. Rp36.000,00 E. Rp204.000,00
C. Rp108.000,00

Pembahasan:
Misalkan: Subtitusikan pers. 1 ke pers. 2
Kain sutra = S 5S  4 K  228.000
Kain katun = K 5(3K )  4 K  228.000
Diket soal: 15 K  4 K  228.000
S  3K pers. 1 19 K  228.000
5S  4 K  228.000 pers. 2 228.000
K
19
K  12.000
Subtitusikan K = 12.000 ke pers. 1
S  3K  3  12.000  36.000 .
Jawaban: B

4. Akar-akar dari 2 x2  3x  9  0 adalah x1 dan x2 , maka nilai dari x12  x22  ….


1 3
A. 11 D. 6
4 4
3 1
B. 6 E. 11
4 4
1
C. 2
4

Pembahasan:
Pers. Kuadrat 2 x 2  3x  9  0 ,  ( 3) 
2
 9 
didapat a  2, b  3, c  9 . x12  x22      2 
 2   2 
x12  x22   x1  x2   2 x1 x2
2
9
2
x12  x22   9
 b c 4
x12  x22      2   1
 a a x12  x22  11
4
Jawaban: A

20 Persamaan dan Pertidaksamaan Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


3x  5 1 1
5. Himpunan penyelesaian dari persamaan  x  adalah ….
6 3 2
A. 8 D. 1
B. 1 E. 8
C. 0

Pembahasan:
3x  5 1 1
 x  (kedua ruas  6)
6 3 2
3x  5  2 x  3
3x  2 x  3  5
x 8
Jawaban: E

8. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan x2  2 x  3  0 maka persamaan


kuadrat yang akar-akarnya 2x1 dan 2x2 dari akar-akar persamaan tersebut adalah
....
A. x2  4 x  12  0 D. x2  5x  30  0
B. x  4 x  6  0
2
E. x2  6 x  30  0
C. x2  4 x  12  0

Pembahasan:
Pers. Kuadrat x2  2 x  3  0 , akar-akarnya Pers. kuadrat baru:
x1 dan x2 . Didapat: a  1, b  2, c  3 . x 2  (   ) x    0
b
x1  x2      2
2 x 2  (4) x  (12)  0
a 1 x 2  4 x  12  0
c 3
x1  x2    3
a 1
Akar-akar pers. Baru:   2x1 dan   2x2 .
    2  x1  x2   2  2   4
    2 x1  2 x2  4  x1  x2   4  3  12
Jawaban: A

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Persamaan dan Pertidaksamaan 21


6. Akar-akar dari x2  6 x  7  0 adalah ….
A. x1  7 dan x2  1 D. x1  2 dan x2  4
B. x1  7 dan x2  1 E. x1  7 dan x2  1
C. x1  2 dan x 2   7

Pembahasan:
x2  6 x  7  0
( x  7)( x  1)  0
x7 0 x 1  0
x1  7 x2  1
Jawaban: A

9. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2  4 x  12  0 , x  R adalah ….


A. x  2  x  6, x  R D. x x  2 atau x  6, x  R
B. x  6  x  2, x  R E. x x  6 atau x  2, x  R
C. x  2  x  6, x  R
Pembahasan:
x 2  4 x  12  0
( x  6)( x  2)  0
x6 0 x2 0
x1  6 x2  2
Garis bilangan: karena a bertanda +, maka daerah yang paling kanan bertanda +.
++++  ++++

6 2
Penyelesaiannya adalah daerah yang bertanda negatif karena tanda
pertidaksamaan ≤ 0. Jadi, HP  x  6  x  2, x  R .
Jawaban: B

22 Persamaan dan Pertidaksamaan Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1. Jika x dan y adalah penyelesaian dari sistem persamaan 2 x  3 y  3 dan
3x  y  10 , maka nilai 2x  y adalah ….
A. 3 D. 6
B. 4 E. 7
C. 5
(UN 2010 AKP Paket P43/No.5)
(UN 2011 AKP Semua Paket)
(UN 2013 AKP)

3 x  2 y  11  0
2. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear  adalah
2 x  3 y  9  0
….
A. {(1, 3)} D. {(3, 1)}
B. {(1, 3)} E. {(3, 1)}
C. {(3, 1)}
(UN 2007 AKP Paket 43/No.7)

4 x  3 y  13
3. Jika x dan y adalah penyelesaian dari sistem persamaan  , maka nilai
x  y  4
2x  y adalah ….
A. 1 D. 5
B. 3 E. 7
C. 4
(UN 2010 AKP Paket P10/No.4)
(UN 2012 AKP Semua Paket)

4. Jika x dan y merupakan penyelesaian dari sistem persamaan x  2 y  5 dan


5 y  2 x  7 , maka nilai x  y  ....
A. 14 D. 3
B. 11 E. 4
C. 8
(UN 2009 AKP Paket P43/No.5)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.3)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Persamaan dan Pertidaksamaan 23


5. Harga 5 kg gula dan 30 kg beras Rp410.000,00 sedangkan harga 2 kg gula dan 60
kg beras Rp740.000,00. Harga 2 kg gula dan 5 kg beras adalah ....
A. Rp22.000,00 D. Rp80.000,00
B. Rp32.000,00 E. Rp154.000,00
C. Rp74.000,00
(UN 2012 AKP Paket A63/No.4)
(UN 2012 AKP Paket C36/No.4)

6. Indah membeli 7 buku tulis dan 3 pensil dengan harga Rp27.000,00, sedangkan
Kiky membeli 6 buku tulis dan 4 pensil dengan harga Rp26.000,00. Harga 8 buku
tulis dan 2 pensil adalah ....
A. Rp28.000,00 D. Rp32.000,00
B. Rp30.000,00 E. Rp33.000,00
C. Rp31.000,00
(UN 2012 AKP Paket B24/No.4)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.4)

7. Sebuah hotel mempunyai dua tipe kamar yang masing-masing berdaya


tampung 3 orang dan 2 orang. Jika jumlah kamar seluruhnya 32 dengan daya
tampung keseluruhan 84 orang, maka banyak kamar yang berdaya tampung 2
orang adalah ....
A. 6 D. 24
B. 12 E. 20
C. 14
(UN 2012 AKP Paket D48/No.4)

8. Wati membeli 4 donat dan 2 coklat seharga Rp6000,00. Tari membeli 3 donat dan
4 coklat dengan harga Rp10.000,00. Jika Andi membeli sebuah donat dan coklat
dengan membayar Rp5.000,00, maka uang kembalian Andi adalah ….
A. Rp2.200,00 D. Rp2.800,00
B. Rp2.400,00 E. Rp4.600,00
C. Rp2.600,00

9. Lukman, Fahmi, dan Amel membeli 2 jenis barang pada toko yang sama.
Lukman membeli 2 barang A dan 2 barang B dengan membayar Rp50.000,00.
Fahmi membeli 3 barang A dan 2 barang B dengan membayar Rp65.000,00. Jika
Amel membawa uang senilai Rp100.000,00 dan ia membeli 5 barang A dan 2
barang B, sisa uang Amel adalah ....
A. Rp5.000,00 D. Rp80.000,00
B. Rp10.000,00 E. Rp95.000,00
C. Rp15.000,00
(UN 2015 AKP)

24 Persamaan dan Pertidaksamaan Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


10. Tujuh tahun lalu umur ayah sama dengan 6 kali umur Budi. Empat tahun yang
akan datang 2 kali umur ayah sama dengan 5 kali umur Budi ditambah 9 tahun.
Umur ayah sekarang adalah ….
A. 39 tahun D. 54 tahun
B. 43 tahun E. 78 tahun
C. 49 tahun

11. Lima tahun yang akan datang, jumlah umur kakak dan adik adalah 6 kali
selisihnya. Sekarang, umur kakak 6 tahun lebih dari umur adik. Umur kakak
sekarang adalah …
A. 21 tahun D. 10 tahun
B. 16 tahun E. 6 tahun
C. 15 tahun

12. Empat tahun yang lalu umur Pak Ahmad lima kali umur Budi. Empat belas tahun
yang akan datang umur Pak Ahmad akan menjadi dua kali umur Budi. Jumlah
umur Pak Ahmad dan umur Budi sekarang adalah… tahun.
A. 54 D. 36
B. 44 E. 34
C. 140

4x  5 2x  4
13. Nilai x yang memenuhi persamaan   2 adalah ….
3 2
A. 5 D. 2
B. 2 E. 5
C. 1
(UN 2012 PSP Paket A63/No.9)

7 x  4 2x  7
14. Nilai x yang memenuhi persamaan 6 x  12   adalah ….
2 5
22
A.  D. 105
3
22
B. E. 126
3
C. 6
(UN 2011 PSP Paket 43/No.10)
(UN 2010 PSP Paket P10/No.8)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Persamaan dan Pertidaksamaan 25


x 3 1 x  2 2
15. Nilai x yang memenuhi persamaan    adalah ….
2 3 3 4
A. 8 D. 4
B. 6 E. 3
C. 5
(UN 2012 PSP Paket A63/No.9)

x3
16. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan  2 x  1 untuk x  R adalah
2
….
 2   4 
A. x x   , x  R D. x x  , x  R
 3   3 
 1   4 
B. x x   , x  R E. x x  , x  R
 3   3 
 1 
C. x x   , x  R
 3 
(UN 2008 AKP Paket P10/No.3)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.4)

2 1
17. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear (3  x)  ( x  2)  4 ,
3 3
dengan x  R adalah ….
A. x x  8, x  R D. x x  4, x  R
B. x x  4, x  R E. x x  8, x  R
C. x x  4, x  R
(UN 2007 AKP Paket 10/No.8)

18. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2 x  10  3x  7 dengan x  R


adalah ….
A. x x  3, x  R D. x x  4, x  R
B. x x  3, x  R E. x x  6, x  R
C. x x  4, x  R
(UN 2007 AKP Paket 43/No.8)

26 Persamaan dan Pertidaksamaan Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


7x  4 2x  8
19. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linier   8 adalah ….
2 4
A. x  8 D. x  2
B. x  6 E.  x  1
C. x  4
(UN 2012 PSP Paket A63/No.10)

2x  6 3  x 4x  3
20. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan   adalah ....
4 3 6
A. x  6 D. x  6
B. x  6 E. x  12
C. x  6
(UN 2011 PSP Paket 43/No.11)
(UN 2010 PSP Paket P43/No.8)

21. Jika akar-akar persamaan kuadrat adalah 2 dan 3 maka persamaan kuadratnya
adalah ….
A. x2  5x  6  0 D. x2  x  6  0
B. x  5x  6  0
2
E. x 2  x  6  0
C. x2  5x  6  0
(UN 2004 AKP Paket P2/No.6)

22. Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan 12  11x  2 x2  0 berturut-turut


adalah ….
A. 5 12 dan 6 D. 2 34 dan 6
B. 2 34 dan 1 12 E. 5 12 dan 6
C. 2 34 dan 1 12
(UN 2005 AKP Paket P2/No.3)

23. Jika x1 dan x2 merupakan akar-akar dari persamaan kuadrat 2 x2  6 x  8  0 , nilai


dari  x1  x2   2 x1 x2 adalah ….
2

A. −1 D. 17
B. 1 E. 22
C. 10
(UN 2010 PSP Paket P43/No.10)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Persamaan dan Pertidaksamaan 27


24. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x2  10 x  11  0 adalah ….
A. x  11  x  1, x  R D. x x  1 atau x  11, x  R
B. x  1  x  11, x  R E. x x  11 atau x  1, x  R
C. x x  1 atau x  11, x  R
(UN 2010 AKP Paket P10/No.8)

25. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat 2 x2  5x  2  0 adalah ….


 
A. x 2  x  5 D.
1
 x x  atau x  2
 2 
 1   1 
B.  x x  atau x  5 E.  x  x  2
 2   2 
 1 
C.  x  x  5
 2 
(UN 2011 AKP Semua Paket)
(UN 2013 AKP)

26. Himpunan penyelesaian dari 12  4 x  x 2  0 , adalah ….


A. x 2  x  6 ; x  R D. x x  6 atau x  2 ; x  R
B. x  6  x  2 ; x  R E. x x  6 atau x  2 ; x  R
C. x  2  x  6 ; x  R
(UN 2009 AKP Paket P43/No.4)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.6)

27. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat x2  3x  15  2 x  x 2


adalah ….
 5  5
A.  x x  3 atau x    D. x  3  x  
 2  2
 5   5 
B.  x x  3 atau x   E.  x   x  3
 2  2 
 5 
C.  x x   atau x  3
 2 
(UN 2010 AKP Paket P43/No.7)
(UN 2012 AKP Semua Paket)

28 Persamaan dan Pertidaksamaan Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


28. Diketahui  dan  merupakan akar-akar persamaan kuadrat x2  3x  4  0 .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya   2  dan    2  adalah ….
A. x2  6 x  7  0 D. x2  x  2  0
B. x2  7 x  6  0 E. x2  x  2  0
C. x2  7 x  6  0
(UN 2010 PSP Paket P43/No.12)

29. Diketahui  dan  merupakan akar-akar persamaan kuadrat x2  4 x  5  0 .


Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya   2  dan    2  adalah ….
A. x2  7 x  8  0 D. x2  4 x  7  0
B. x2  8x  7  0 E. x2  8x  7  0
C. x2  8x  7  0
(UN 2012 PSP Paket A63/No.11)

30. Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan 2 x2  x  5  0 , maka persamaan


1 1
kuadrat yang akar-akarnya dan adalah ….
2x1 2x2
A. 5 x 2  2 x  1  0 D. 10 x2  x  1  0
B. 5 x  2 x  1  0
2
E. 10 x2  x  1  0
C. 10 x2  2 x  1  0
(UN 2008 AKP Paket P10/No.4)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.3)

31. Jika m dan n akar-akar persamaan kuadrat x2  2 x  3  0 . Persamaan kuadrat


1 1
yang akar-akarnya dan adalah ….
m2 n2
A. 11x 2  6 x  1  0 D. 11x2  3x  2  0
B. 11x  6 x  1  0
2
E. 11x2  3x  2  0
C. 11x 2  6 x  1  0

32. Jika x1  1 dan x2  3 adalah akar-akar dari suatu persamaan kuadrat, maka
persamaan kuadrat yang akar-akarnya 3x1 dan 3x2 adalah ….
A. x2  6 x  27  0 D. x2  6 x  27  0
B. x  6 x  27  0
2
E. x2  6 x  12  0
C. x2  6 x  27  0
(UN 2006 AKP Paket P2/No.5)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Persamaan dan Pertidaksamaan 29


1. Pengertian Matriks
Matriks adalah suatu susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Bentuk umum matriks:

a. Ordo matriks
Ordo (ukuran) matriks adalah banyak baris dan kolom yang dimiliki matriks
yang bersangkutan. Am×n berarti matriks A berordo m×n, artinya matriks A
memiliki m buah baris dan n buah kolom.
b. Kesamaan matriks
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama, jika:
1) Ordonya sama,
2) Nilai tiap elemen yang seletak (bersesuaian) sama.
c. Transpose matriks
Matriks transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-
elemen baris menjadi elemen pada kolom dan elemen-elemen kolom menjadi
elemen pada baris.
a d 
a b c   
Misal: A    , maka A   b e  .
T

d e f  c f 
 

30 Matriks Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


2. Operasi Matriks
a. Penjumlahan dan pengurangan matriks
Dua matriks A dan B dapat dijumlahkan atau dikurangkan bila ordo
baris  kolom kedua matriks tersebut sama. Hasil jumlah atau selisih didapat
dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan elemen-elemen yang seletak
dari kedua matriks tersebut.
a b  p q
Misalkan: A    , dan B    . Maka:
c d  r s
a b   p q a  p b  q
AB    dan
c d   r s   c  r d  s
a b   p q a  p b  q
AB   
c d   r s   c  r d  s
b. Perkalian matriks
1) Perkalian matriks dengan skalar (bilangan)
a b a b  k  a k b 
Jika A    , maka kA  k   .
c d c d   k c k d 
2) Perkalian matriks (A) dengan matriks (B)
Dua matriks A dan matriks B dapat dikalikan jika banyak kolom matriks A
sama dengan banyak baris matriks B. Misalkan ordo matriks A adalah
(m  n) dan ordo matriks B adalah (n  p) , maka ordo matriks AB adalah
(m  p) . Perhatikan gambar di bawah ini.

Contoh:
a b  p  ap  bq 
A  dan B     AB   .
c d q  cp  dq 

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Matriks 31


3. Determinan dan Invers Matriks
a. Determinan matriks
Determinan matriks A dilambangkan dengan A atau det A.
1) Matriks Ordo 2 × 2
a b
Misal A    . Maka determinan matriks A :
c d
a b
A   ad  bc .
c d
2) Matriks Ordo 3 × 3
a b c 
Misal A   d e f  . Maka determinan matriks A dapat dicari dengan
g h i 
 
menggunakan metode Sarrus. Pertama tulis kembali elemen-elemen matriks
kolom ke-1 dan 2 di sebelah kanan matriks A.
a b c a b
Determinan matriks A = A  d e f d e
g h i g h

Determinan A = A  aei  bfg  cdh  ceg  afh  bdi .


b. Invers matriks
1) Invers matriks ordo 2 × 2
a b
Jika A    . Maka invers matriks A :
c d
1  d b  1  d b 
A1     .
A  c a  ad  bc  c a 
2) Matriks A singular, jika determinan A = 0.
3) Jika A, dan B diketahui dengan matriks A, B dan X masing-masing matriks
berordo 2 × 2, maka matriks X dapat ditentukan:
a) Untuk AX = B,  X  A1B
b) Untuk XA = B,  X  BA1
syarat: matriks A nonsingular dengan invers A1

32 Matriks Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


a 8   1 2 a 
1. Diketahui matriks A , B , jika A  BT . Maka
 b 2c  d 6
a  b  c  d  ….
A. 8 D. 2
B. 6 E. 8
C. 2

Pembahasan:
A  BT 2c  6
 a 8   1 d  c 3
6
   2
 b 2c   2 a 6 
d 8
Didapat:
Jadi,
a  1 a  b  c  d  1  (2)  3  8  2
b  2a
b  2(1)  2 Jawaban: C

 1 2   3 4 
2. Matriks P berordo (2  2) yang memenuhi P     adalah ….
 3 6  12 7 
 4 6   22 6 
A.   D.  
 9 1   15 13 
 4 2   2 6 
B.   E.  
15 1   9 13 
 4 6 
C.  
 9 13 

Pembahasan:
 1 2   3 4   3  (1) 4  2 
P   P 
 3 6  12 7   12  3 7  (6) 
 3 4   1 2   4 6 
P   P 
12 7   3 6   9 1 
Jawaban: A

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Matriks 33


 3 2  0 1
3. Jika A    dan B    . Maka AB = ….
 2 1   1 2 
 2 7   2 4
A.   D.  
 1 0  1 0
 2 7   2 4 
B.   E.  
 1 0 1 0
 2 7 
C.  
 1 0 

Pembahasan:
 3 2  0 1   2 7 
AB     AB   
 2 1  1 2   1 0 
 3  0  2  (1) 3  1  2  2 
AB    Jawaban: A
 2  0  1  (1) 2  1  1  2 

5 2
4. Invers dari A    adalah ….
3 1
 5 2  1 2 
A.   D.  
 3 0   3 5 
 1 2   1 2 
B.   E.  
 3 5   3 5 
 1 2 
C.  
 3 5 

Pembahasan:
1  1 2  1  1 2 
A 1    A 1   
5  1  2  3  3 5  1  3 5 
1  1 2   1 2 
A 1    A 1   
5  6  3 5   3 5 

Jawaban: E

34 Matriks Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


 2 3 4 
5. Determinan matriks  3 1 1  adalah ….
 6 2 4 
 
A. 22 D. 6
B. 18 E. 4
C. 12

Pembahasan:
2 3 4 2 3
 3 1 1 3 1
6 2 4 6 2
 2  1  (4)  (3)  (1)  6  4  3  2  6  1  4  2  (1)  2  (4)  3  (3)
 (8)  18  24  24  (4)  36
 8  18  24  24  4  36
 22
Jawaban: A

 3a 4c   6 3b 
1. Diketahui: A =  , B =   , dan A = B . Nilai b + c = ….
0 b  0 2a 
A. 3 D. 7
B. 5 E. 9
C. 6
(UN 2005 AKP Paket P2/No.9)

 2 3  2 3   3 4  a 2
2. Diketahui matriks A   ; B ; C ; D .
1 2  1 2   2 0   4 b 
Jika AB  Ct  D , maka a  b  ….
A. 3 D. 1
B. 2 E. 3
C. 1
(UN 2007 AKP Paket 43/No.10)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Matriks 35


a 5 
2 a b 3   
3. Jika A   , B3 7  dan A  BT , maka nilai a, b, dan c
 5 7 2 c   3 a  4b 
 
pada matriks di atas berturut-turut adalah ….
A. 2, 1, dan 3 D. 2, 3, dan 6
B. 2, 1, dan 6 E. 2, 6, dan 1
C. 2, 3, dan 1
(UN 2007 AKP Paket 10/No.10)

3 x y 6  1
4. Diketahui A    dan B    . Jika A  B maka nilai x dan y
1 5  2 10  2
berturut-turut adalah ….
A. 6 dan 3 D. 3 dan 0
B. 3 dan 10 E. 0 dan 3
C. 3 dan 6
(UN 2007 AKP Paket 43/No.11)

 3c b  c 3 4 
5. Nilai a  b  c dari    adalah ….
 2a  1 8  b a  b
A. 2 D. 2
B. 1 E. 3
C. 1
(UN 2009 AKP Paket P43/No.8)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.8)

 8 9   8 3 
Diketahui M    dan N    . Jika M  N maka nilai x
T
6.
 x  y 11   9 3 x  y 
dan y yang memenuhi adalah ….
A. x  5, y  4 D. x  2, y  5
B. x  4, y   5 E. x  2, y  5
C. x  3, y  5
(UN 2011 PSP Paket 43/No.13)

36 Matriks Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1 2  3 6 
7. Jika 2Q     , maka matriks Q adalah ….
 3 4   4 8 
1 2
3 8   
A.   D.  1 2 
 7 4  2 
1 2
2 4   
B.   E.  1 6 
 1 4  2 
2 4 
C.  
 1 12 
(UN 2007 AKP Paket P10/No.11)

 2 7   5 3  1 3 
8.    
Diketahui matriks A   5 3  ; B   1 0  , dan C   4 2  .
7 9   2 1  0 5
     
Hasil dari (A  C) – (A  B) adalah ….
8 0  8 8 
   
A.  3 2  D.  5 2
 2 6  2 6 
  
 6 0  6 8 
   
B.  5 2  E.  5 2 
 2 6   2 6 
  
 6 0
 
C.  5 2
 2 6 

(UN 2012 AKP Paket B24/No.7)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.7)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Matriks 37


 3 5  1 1   1 3 
9. Diketahui matriks A   2 2  ; B   3 2  , dan C   5 1  .
   
 1 3   4 3  2 3 
     
Maka nilai A  B  2C adalah ....
 4 0   0 12 
   
A.  9 6  D.  9 2 
 1 12   1 12 
  
 0 12   0 12 
   
B.  9 2  E.  9 2 
 1 12   1 12 
   
 0 12 
 
C.  9 2 
 1 12 
 
(UN 2012 AKP Paket C36/No.7)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.7)

1 0  1 2   4 1
10. Diketahui matriks A   2 3  , B   4 3  ,  
C   2 0  .
 1 4  2 5   3 4 
     
Hasil dari (A  C)  B  ….
 5 2   3 0
   
A.  4 6  D.  8 0 
 1 13   1 3 
   
0 1  3 2 
   
B.  2 3 E.  8 0 
1 4  6 5 
   
 6 1 
 
C.  4 0 
 6 5 
 
(UN 2012 AKP Paket A63/No.7)

38 Matriks Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


 3 2 
1
11. Diketahui matriks A   1 5  dan B    , maka A  B adalah ….
 4 1  3
 
3  9 
   
A.  16  D.  14 
1  7 
   
5 1
   
B.  16  E.  16 
1 3
   
4
 
C.  16 
1
 
(UN 2012 AKP Paket C36/No.8)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.8)

3 5
 2 
12. Diketahui matriks P   0 1 dan Q    , maka P  Q adalah ....
 1 2  3
 
 6 15 
 
A.  0 3  D.  9 3 8
2 6 
 
 9 
 
B.  5  E. 9 5 4
 8 
 
 9 
 
C.  3 
 8 
 
(UN 2012 AKP Paket B24/No.8)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.8)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Matriks 39


 3 4
2
13. Diketahui A   2 1  dan B    , maka AB = ….
 4 2  1
 
 2   2 
   
A.  3  D.  5 
 4   6 
   
 2   6 
   
B.  5  E.  4 
 6   8 
   
 6 
 
C.  3 
 5 
 
(UN 2012 AKP Paket A63/No.8)

3 1 5
14. Matriks M =   dan matriks N =   . Matriks M × N = ….
 4 6  2
 15 5 
A.   D. 17 32 
 8 12 
 15 8 
B.   E.  32 17 
 58 12 
 17 
C.  
 32 
(UN 2004 AKP Paket P2/No.13)

1
15. Hasil kali dari  3 4      ….
 2 
3 4 
A.   D.  5
 1 2 
B. 3 8 E. 5
 5 
C.  
 5 
(UN 2010 AKP Paket P43/No.9)

40 Matriks Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


 2 3  2 3 
16. Diketahui P   , Q    . Transpose dari Q  P adalah ….
1 4  4 5 
 1 3   8 9 
A.   D.  
 6 8  14 17 
 1 6   8 14 
B.   E.  
 3 8   9 17 
 3 1 
C.  
 8 6 
(UN 2008 AKP Paket P10/No.21)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.22)

2 3
 2 1 3   
17. Diketahui matriks C    dan D   1 4  , maka C  D  ….
 4 2 1  2
 1
 1 13  1 13 
A.   D.  
 4 5  4 5 
 1 13   1 8
B.   E.  
 4 5   4 5 
 1 8 
C.  
 4 5 
(UN 2011 AKP Semua Paket)

 2 
 1 2 3 
18. Hasil kali matriks    3  adalah ….
 0 2 1   1 
 
 2 
A. 1 7  D.  
 1 
 5 
B.  7 1 E.  
 7 
 1 
C.  
 7 
(UN 2009 AKP Paket P43/No.7)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.7)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Matriks 41


1 3 
19. Jika matriks P   2 1 dan Q    maka 2PQ  ….
 4 1
 4 
A.  4 14  D.  
 14 
 2 
B. 2 7  E.  
 7 
C.  4 7 
(UN 2010 AKP Paket P10/No.9)

 2 3   2 3 1
20. Diketahui P    dan Q    . Hasil dari P  Q adalah ….
1 4   3 2 4 
 13 12 14   13 0 14 
A.   D.  
 10 11 15   10 11 15 
 13 0 14   13 0 14 
B.   E.  
 10 11 15   10 11 15 
 13 0 14 
C.  
 10 11 15 
(UN 2013 AKP)

 6 3
21. Diketahui matriks A    , invers dari matriks A adalah ….
 2 2
 1 1  1 1
3  2  3 2
A.   D.  
  1 1  1 2 
   
 3   3 
 1 1  1 1
3  2  3 2
B.   E.  
1 1    3 2 
   
 3   2 
 1 1
 3 2
C.  
1 1 
 
 3 

42 Matriks Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


 2 3
22. Invers dari matriks M    adalah ….
 5 8
 8 3   8 5 
A.   D.  
 5 2   3 2 
 8 5   2 3 
B.   E.  
 3 2   5 8 
 2 3 
C.  
 5 8 
(UN 2013 AKP)

 1 3
23. Jika P    maka invers matriks P adalah ….
 2 5
5 3   5 3 
A.   D.  
 2 1   2 1 
 5 3   5 3 
B.   E.  
 2 1 2 1 
 5 3 
C.  
 2 1 
(UN 2009 AKP Paket P43/No.9)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.9)

 2 4 
24. Invers matriks   adalah ….
 2 3 
1  2 4  1  3 4
 2.  4   2.3  2 3   
A. D.
2.3   2.  4   2 2 
1 2 4 1  3 4 
 
 2.  4  2.3  2 2 
B. E.
2.3   2.  4   2 3 
1  3 2 
C.  
2.3   2.  4   4 2 
(UN 2011 AKP Semua Paket)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Matriks 43


3 1  1
25. Jika diketahui matriks A    . Invers matriks A atau A adalah ….
 2 1
1 1   1 1 
5 5   5 5 
A.   D.  
 2 3   2 3 
   
5 5   5 5 
 3 1   1 1 
 5 5  5 5 
B.   E.  
 2 1  2 3 
   
 5 5  5 5 
 1 1 
C.  
 2 3 
(UN 2010 AKP Paket P43/No.10
(UN 2012 AKP Semua Paket)

 5 4
26. Invers dari matriks   adalah ….
 2 2
 1 2  1 2 
A.   D.  
 1 5   1 5

 2  2
1 2  1 2 
B.   E.  
5 5
1   1  
 2  2
 1 2
C.  
 1 5 
 2
(UN 2006 AKP Paket P2/No.11)

44 Matriks Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


8 4
27. Invers matriks   adalah ….
6 2
 1   1 1
 1 2   4 2 
A.   D.  
 3  1   3 1 
   
 4 4  4 
 1  1 1
 1 2  4 2
B.   E.  
 3 1   3 1 
   
 4 4   4 
 1 
 1 2 
C.  
 3 1
 
4 4
(UN 2010 AKP Paket P10/No.10)

 1 2 3   3 1 2 
28. Diketahui matriks A   2 0 3  , B   2 4 3  dan A  B  C . Nilai
 
 1 5 4  1 2 3
   
determinan dari matriks C adalah ….
A. 96 D. 96
B. 92 E. 112
C. 92
(UN 2010 PSP Paket P43/No.16)

1 2 3
29. Jika matriks A   4 1 5  , determinan dari matriks A adalah ….
 3 2 4
 
A. 14 D. 7
B. 7 E. 14
C. 0
(UN 2008 AKP Paket P10/No.22)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.23)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Matriks 45


1. Pengertian Program Linier
Program linier adalah suatu teknik penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-
hari, misalkan pada bidang industri, atau ekonomi. Program linier menggunakan
model matematika dalam bentuk sistem pertidaksamaan linier dan fungsi linier.

2. Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linier


a. Langkah-langkah menentukan daerah penyelesaian jika diketahui sistem
pertidaksamaan linier adalah:
1) Menggambar garis yang mempunyai persamaan ax  by  c .
2) Menentukan sembarang titik A  x1 , y1  yang tidak terletak pada garis
ax  by  c .
3) Mensubtitusikan nilai  x1 , y1  ke dalam pertidaksamaan.
4) Jika pertidaksamaan benar, maka daerah yang memuat titik A  x1 , y1 
merupakan daerah penyelesaian. Namun, jika pertidaksamaan salah, maka
daerah itu bukan daerah penyelesaian.
b. Langkah-langkah menentukan sistem pertidaksamaan linier jika diketahui
daerah penyelesaiannya adalah:
1) Menentukan persamaan garis, perhatikan gambar di bawah ini:
a) Jika garis diketahui gradien (m) dan melalui titik  x1 , y1  , maka
persamaan garis: y  y1  m( x  x1 ) .
b) Jika garis diketahui melalui dua titik  x1 , y1  dan  x2 , y2  , maka
y2  y1
persamaan garis: y  y1  ( x  x1 ) .
x2  x1
c) Jika garis memotong sumbu X di (b, 0) dan memotong sumbu Y di
(0, a) , maka persamaan garis: ax  by  ab

46 Program Linier Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


2) Menentukan sembarang titik pada daerah penyelesaian (daerah yang
diarsir) A  x1 , y1  .
3) Mensubtitusikan nilai  x1 , y1  ke dalam persamaan.
4) Jika hasil pada ruas kiri lebih kecil dari ruas kanan maka tanda ≤ (lebih
kecil atau sama dengan).
5) Jika hasil pada ruas kiri lebih besar dari ruas kanan maka tanda ≥ (lebih
besar atau sama dengan).

3. Penyelesaian Program Linier


Langkah-langkah penyelesaian program linier adalah:
a. Menerjemahkan masalah tersebut ke dalam model matematika dalam bentuk
sistem pertidaksamaan linier dua variabel.
b. Menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier tersebut.
c. Menentukan fungsi tujuan (bentuk objektif) f ( x, y)  ax  by .
d. Hitunglah nilai optimum dari bentuk objektif, yaitu nilai tertinggi (maksimum)
atau nilai terendah (minimum) dari ax  by untuk  x, y  anggota daerah
penyelesaian.

4. Menentukan Nilai Optimum


a. Metode titik sudut
Mensubtitusikan  x, y  semua titik sudut yang terdapat pada daerah
penyelesaian, ke fungsi tujuan (bentuk objektif) f ( x, y)  ax  by . Sehingga
di dapat nilai yang dicari, nilai tertinggi (maksimum) atau nilai terendah
(minimum).
b. Metode garis selidik ax  by  k , untuk k  R .
1) Jika garis ax  by  k merupakan garis sejajar yang berada paling kanan
atau paling ujung dari daerah penyelesaian, maka k merupakan nilai
maksimum dari ax  by .
2) Jika garis ax  by  k merupakan garis sejajar yang berada paling kiri dari
daerah penyelesaian, maka k merupakan nilai minimum dari ax  by .

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Program Linier 47


1. Daerah yang diarsir pada gambar di samping
adalah himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan ….
A. 5x  3 y  30, x  2 y  4; x  0; y  0
B. 5x  3 y  30, x  2 y  4; x  0; y  0
C. 3x  5 y  30, 2 x  y  4; x  0; y  0
D. 3x  5 y  30, 2 x  y  4; x  0; y  0
E. 3x  5 y  30, 2 x  y  4; x  0; y  0

Pembahasan:
Garis I: memotong sumbu (0,6) dan (10,0). Didapat persamaan:
6 x  10 y  60 (kedua ruas : 2)
3x  5 y  30
Mensubtitusikan titik uji misal (0,0).
3(0)  5(0) ... 30
0  30
Maka di dapat: 3x  5 y  30 .
Garis II: memotong sumbu (0,4) dan (2,0). Didapat persamaan:
4 x  2 y  8 (kedua ruas :  2)
2x  y  4
Mensubtitusikan titik uji misal (0,0).
2(0)  (0) ... 4
04
Maka di dapat: 2 x  y  4 .
Sehingga di dapat sistem pertidaksamaan:
3x  5 y  30, 2 x  y  4; x  0; y  0
Jawaban: D

48 Program Linier Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


2. Tempat parkir seluas 360 m2 dapat menampung tidak lebih dari 30 kendaraan.
Untuk parkir sebuah sedan diperlukan rata-rata 6 m2, dan sebuah bus 24 m2. Jika
banyak sedan dinyatakan dengan x dan banyak bus dinyatakan dengan y, maka
model matematika dari penyataan di atas adalah ....
A. x  y  30; x  4 y  60; x  0; y  0
B. x  y  30;4 x  y  60; x  0; y  0
C. x  y  30;4 x  y  60; x  0; y  0
D. x  y  30; x  4 y  60; x  0; y  0
E. x  y  30;4 x  y  60; x  0; y  0

Pembahasan:
Misal: Jumlah sedan = x
Jumlah bis =y
Sedan Mobil Kapasitas
Jml Mobil x y 30
Lahan (m2) 6 24 360
Model Matematika:
Fungsi kendala:
 Jumlah sedan dan bis yang dapat ditampung tidak lebih dari 30.
x  y  30
 Jumlah luas lahan yang dipakai sedan dan bis tidak lebih dari luas lahan parkir
6 x  24 y  360 (kedua ruas : 6)
x  4 y  60
 Karena jumlah sedan dan bis tidak mungkin bilangan negatif, maka
x  0; y  0 .
Kesimpulan:
x  y  30 ; x  4 y  60 ; x  0; y  0 .
Jawaban: A

3. Daerah yang diarsir pada gambar di samping


merupakan daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear. Nilai maksimum fungsi
obyektif f ( x, y)  x  3 y adalah ....
A. 8
B. 10
C. 14
D. 18
E. 22

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Program Linier 49


Pembahasan:
Titik uji (1,3), (2,2), (5,3), (6,4), (3,5).
Perhitungan nilai dari fungsi obyektif
(x, y) f ( x, y)  x  3 y Hasil
(1, 3) 1 + 3(3) 10
(2, 2) 2 + 3(2) 8
(5, 3) 5 + 3(3) 14
(6, 4) 6 + 3(4) 18
(3, 5) 3 + 3(5) 18
Jadi, nilai maks = 18.
Jawaban: D

1. Daerah yang diarsir pada gambar di samping


merupakan daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier. Nilai maksimum fungsi
obyektif f ( x, y)  5x  2 y adalah ….
A. 9
B. 29
C. 31
D. 32
E. 33
(UN 2004 AKP Paket P2/No.11)

2. Perhatikan grafik berikut!


Nilai maksimum dari fungsi obyektif
f ( x, y)  8x  6 y pada daerah penyelesaian
yang diarsir adalah ….
A. 152
B. 144
C. 136
D. 134
E. 132
(UN 2011 AKP Semua Paket)

50 Program Linier Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


3. Perhatikan gambar berikut ini!

Daerah yang diarsir pada gambar di atas ini merupakan daerah penyelesaian dari
suatu sistem pertidaksamaan. Nilai minimum yang memenuhi fungsi objektif
P  4 x  3 y adalah ….
A. 12 D. 18
B. 15 E. 24
C. 17
(UN 2006 AKP Paket P2/No.09)

4. Nilai minimum fungsi tujuan z  30 x  10 y dari


daerah yang diarsir pada grafik di samping
adalah ….
A. 50
B. 55
C. 80
D. 100
E. 165
(UN 2010 AKP Paket P43/No.6)

5. Daerah yang diarsir pada grafik di samping ini


merupakan penyelesaian dari suatu model
matematika. Nilai minimum fungsi obyektif
f ( x, y)  5x  4 y adalah ….
A. 20
B. 24
C. 26
D. 28
E. 40
(UN 2010 AKP Paket P10/No.5)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Program Linier 51


6. Nilai maksimum dari fungsi objektif f  x, y   2 x  3 y yang memenuhi sistem
pertidaksamaan x  2 y  10 ; x  y  7 ; x  0 ; y  0 dan x, y  bilangan real
adalah ….
A. 14 D. 17
B. 15 E. 18
C. 16
(UN 2011 PSP Paket 43/No.19)
(UN 2010 PSP Paket P10/No.18)

7. Nilai maksimum dari z  5 x  y pada daerah penyelesaian sistem


pertidaksamaan: 2 x  y  12 , x  2 y  12 , x  0, y  0 adalah ….
A. 6 D. 30
B. 12 E. 60
C. 24
(UN 2008 AKP Paket P10/No.20)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.20)

8. Daerah yang diarsir pada gambar di samping adalah


himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
….
A. x  y  25;3x  4 y  84; x  0; y  0
B. x  y  25;3x  4 y  84; x  0; y  0
C. x  y  25;3x  4 y  84; x  0; y  0
D. x  y  25;4 x  3 y  84; x  0; y  0
E. x  y  25;4 x  3 y  84; x  0; y  0
(UN 2005 AKP Paket P2/No.7)
(UN 2013 AKP)

9. Daerah yang diarsir pada gambar di samping adalah


daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan ….
A. 5x  2 y  20; x  y  8; x  0; y  0
B. 5x  2 y  20; x  y  8; x  0; y  0
C. 5x  2 y  20; x  y  8; x  0; y  0
D. 2 x  5 y  20; x  y  8; x  0; y  0
E. 2 x  5 y  20; x  y  8; x  0; y  0
(UN 2009 AKP Paket P43/No.3)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.5)

52 Program Linier Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


10. Daerah yang diarsir pada grafik di samping adalah
daerah penyelesaian suatu program linier. Sistem
pertidaksamaan yang memenuhi adalah ….
A. x  y  6;2 x  y  8; x  0; y  0
B. x  y  6;2 x  y  8; x  0; y  0
C. x  y  6;2 x  y  8; x  0; y  0
D. x  y  6; x  2 y  8; x  0; y  0
E. x  y  6; x  2 y  8; x  0; y  0
(UN 2010 AKP Paket P43/No.8)

11. Daerah yang diarsir pada grafik di samping


menunjukkan himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan ….
A. 7 x  4 y  280; x  2 y  80; x  0; y  0
B. 7 x  4 y  280; x  2 y  80; x  0; y  0
C. 4 x  7 y  280;2 x  y  80; x  0; y  0
D. 4 x  7 y  280;2 x  y  80; x  0; y  0
E. 4 x  7 y  280;2 x  y  80; x  0; y  0
(UN 2010 AKP Paket P10/No.7)

12. Sistem pertidaksamaan yang menunjukkan daerah


yang diarsir pada grafik di samping adalah ....
A. x  0; y  0;2 x  5 y  10;6 x  3 y  18
B. x  0; y  0;2 x  5 y  10;6 x  3 y  18
C. x  0; y  0;2 x  5 y  10;6 x  3 y  18
D. x  0; y  0;5 x  2 y  10;3x  6 y  18
E. x  0; y  0;5 x  2 y  10;3x  6 y  18
(UN 2011 AKP Semua Paket)

13. Daerah yang diarsir pada gambar di samping


ini merupakan himpunan penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan ….
A. 4 x  3 y  12; x  y  6; x  0; y  0
B. 3x  4 y  12; x  y  6; x  0; y  0
C. 3x  2 y  12;2 x  y  6; x  0; y  0
D. 2 x  3 y  12;2 x  y  6; x  0; y  0
E. 2 x  3 y  12;2 x  y  6; x  0; y  0
(UN 2013 AKP)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Program Linier 53


14. Perhatikan grafik di samping! Sistem
pertidaksamaan linier yang memenuhi untuk
daerah penyelesaian (daerah yang diarsir) pada
sketsa grafik di samping adalah ….
A. 5x  6 y  30; x  y  1; x  4; y  0
B. 5x  6 y  30; x  y  1; x  4; y  0
C. 5x  6 y  30; x  y  1; x  4; y  0
D. 5x  6 y  30; x  y  1; x  4; y  0
E. 5x  6 y  30; x  y  1; x  4; y  0
(UN 2010 PSP Paket P43/No.17)

15. Sistem pertidaksamaan yang memenuhi daerah yang


diarsir pada grafik di samping adalah ….
A. x  y  10;2 x  y  12;2 x  5 y  20; x, y  0
B. x  y  10;2 x  y  12;2 x  5 y  20; x, y  0
C. x  y  10;2 x  y  12;2 x  5 y  20; x, y  0
D. x  y  10; x  2 y  12;5x  2 y  20; x, y  0
E. x  y  10; x  2 y  12;5x  2 y  20; x, y  0
(UN 2010 PSP Paket P10/No.16)

16. Seorang pengrajin akan membuat barang A dan barang B. Persediaan bahan baku
270 kg dan waktu kerja mesin 17 jam. Untuk membuat barang A diperlukan
bahan baku 20 kg dan kerja mesin selama 2 jam. Barang B memerlukan bahan
baku 30 kg dan kerja mesin selama satu jam. Jika x menyatakan banyaknya
barang A yang akan dibuat dan y banyaknya barang B, maka model matematika
dari permasalahan di atas adalah ....
A. 20 x  30 y  270;2 x  y  17; x  0; y  0
B. 20 x  30 y  270;2 x  y  17; x  0; y  0
C. 20 x  30 y  270;2 x  y  17; x  0; y  0
D. 30 x  20 y  270;2 x  y  17; x  0; y  0
E. 30 x  20 y  270; x  2 y  17; x  0; y  0
(UN 2012 AKP Paket C36/No.5)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.5)

54 Program Linier Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


17. Ibu Ambar akan membuat dua jenis roti. Untuk membuat roti jenis I diperlukan
80 gram tepung dan 40 gram mentega, dan untuk roti jenis II diperlukan 60 gram
tepung dan 20 gram mentega. Bahan yang tersedia 4,8 kg tepung dan 2 kg
mentega. Jika x menyatakan banyak roti jenis I, y menyatakan banyak roti II,
maka model matematika dari persoalan di atas adalah ….
A. 4 x  3 y  240;2 x  y  100; x  0; y  0
B. 4 x  3 y  240;2 x  y  100; x  0; y  0
C. 4 x  3 y  240;2 x  y  100; x  0; y  0
D. 3x  4 y  240;2 x  y  100; x  0; y  0
E. 3x  4 y  240;2 x  y  100; x  0; y  0
(UN 2007 AKP Paket 10/No.12)

18. Harga perbungkus lilin A Rp8.000,00 dan lilin B Rp4.000,00. Jika pedagang
hanya mempunyai modal Rp3.200,000,00 dan kiosnya hanya mampu
menampung 500 bungkus lilin, maka model matematika dari permasalahan di
atas adalah ….
A. x  y  500;2 x  y  800; x  0; y  0
B. x  y  500;2 x  y  800; x  0; y  0
C. x  y  500; x  2 y  800; x  0; y  0
D. x  y  500; x  2 y  800; x  0; y  0
E. x  y  500;2 x  y  800; x  0; y  0
(UN 2011 AKP Semua Paket)

19. Seorang pengusaha roti ingin membuat 2 jenis roti, roti jenis I memerlukan 200
gram tepung dan 350 gram gula, roti jenis II memerlukan 250 gram tepung dan
450 gram gula. Pengusaha itu memiliki 14 kg tepung dan 20 kg gula. Jika x dan y
berturut-turut rnenyatakan banyak roti jenis I dan banyak roti jenis II, maka
model matematika dari permasalahan tersebut adalah ….
A. 200 x  350 y  14.000;250 x  450 y  20.000; x  0; y  0
B. 200 x  250 y  14.000;350 x  450 y  20.000; x  0; y  0
C. 200 x  450 y  14.000;350 x  250 y  20.000; x  0; y  0
D. 250 x  200 y  14.000;450 x  350 y  20.000; x  0; y  0
E. 350 x  450 y  14.000;200 x  250 y  20.000; x  0; y  0
(UN 2007 AKP Paket 43/No.12)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Program Linier 55


20. Suatu lahan seluas 10.000 m2 akan dibangun rumah tipe A dan tipe B. Untuk tipe
A dibutuhkan lahan seluas 75 m2 dan tipe B 100 m2. Jumlah rumah yang
dibangun paling banyak 125 unit. Jika x menyatakan banyaknya tipe A yang akan
dibangun dan y menyatakan banyaknya tipe B yang akan dibangun, maka model
matematikanya adalah ....
A. x  y  125;3x  4 y  400; x  0, y  0
B. x  y  125;3x  4 y  400; x  0, y  0
C. x  y  125;4 x  3 y  400; x  0, y  0
D. x  y  125;3x  4 y  400; x  0, y  0
E. x  y  125;3x  4 y  400; x  0, y  0
(UN 2012 AKP Paket A63/No.5)

21. Harga 1 kg telur ayam negeri Rp12.500,00 dan harga 1 kg telur ayam kampung
Rp20.000,00. Seorang pedagang memiliki modal Rp600.000,00 sedang kios
miliknya hanya dapat menampung 40 kg telur. Jika pedagang tersebut membeli x
kg telur ayam negeri dan y kg telur ayam kampung maka model matematika dari
persoalan di atas adalah ….
A. x  0; y  0;5x  8 y  240; x  y  40
B. x  0; y  0;5x  8 y  240; x  y  40
C. x  0; y  0;5x  8 y  240; x  y  40
D. x  0; y  0;5x  8 y  240; x  y  40
E. x  0; y  0;5x  8 y  240; x  y  40
(UN 2009 AKP Paket P43/No.6)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.4)

22. Seorang pedagang paling sedikit menyewa 28 kendaraan untuk jenis truk dan
colt, dengan jumlah yang diangkut paling banyak 272 karung. Truk dapat
rnengangkut tidak lebih dari 14 karung dan colt 8 karung. Ongkos sewa truk
Rp500.000,00 dan colt Rp300.000,00. Jika x menyatakan banyaknya truk dan y
menyatakan banyaknya colt, maka model rnatematika dari permasalahan di atas
adalah ….
A. x  y  28;7 x  4 y  136; x  0; y  0
B. x  y  28;7 x  4 y  136; x  0; y  0
C. x  y  28;7 x  4 y  136; x  0; y  0
D. x  y  28;7 x  4 y  136; x  0; y  0
E. x  y  28;4 x  7 y  136; x  0; y  0
(UN 2010 AKP Paket P10/No.6)

56 Program Linier Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


23. Suatu rombongan wisatawan terdiri dari 18 orang akan menginap di wisma yang
mempunyai 2 tipe kamar. Tipe I ditempati 3 orang dan tipe II ditempati 2 orang,
sedangkan kamar yang tersedia hanya 7. Jika x menyatakan banyaknya kamar
Tipe I dan y menyatakan banyaknya kamar tipe II, model matematika dari
persoalan tersebut adalah ….
A. 3x  2 y  18; x  y  7; x  0; y  0
B. 2 x  3 y  18; x  y  7; x  0; y  0
C. 3x  2 y  18; x  y  7; x  0; y  0
D. 2 x  3 y  18; x  y  7; x  0; y  0
E. x  y  18;3x  2 y  7; x  0; y  0
(UN 2013 AKP)

24. Sebuah rumah sakit memerlukan paling sedikit 15.000 unit kalori dan 13.000 unit
protein setiap harinya. Setiap 1 kg daging sapi mengandung 500 unit kalori dan
200 unit protein. Sedangkan setiap kg ikan basah mengandung 300 unit kalori dan
400 protein. Jika x menyatakan banyaknya kg daging sapi dan y menyatakan
banyaknya kg ikan basah, maka model matematika dari permasalahan di atas
adalah ….
A. 5x  3 y  56; x  2 y  150; x  0; y  0
B. 5x  3 y  150; x  2 y  65; x  0; y  0
C. 5x  3 y  150; x  2 y  65; x  0; y  0
D. 3x  5 y  150;2 x  y  65; x  0; y  0
E. 3x  5 y  150;2 x  y  65; x  0; y  0
(UN 2010 AKP Paket P43/No.4)

25. Pemerintah suatu kota menyediakan tanah seluas 1000 m2 untuk membangun kios
tipe A dan tipe B. Untuk membangun kios tipe A memerlukan tanah seluas 4 m2,
sedangkan kios tipe B memerlukan tanah seluas 6 m2. Banyak kios yang dapat
dibangun maksimal 175 unit. Jika x menyatakan banyaknya kios tipe A dan y
menyatakan banyaknya kios tipe B, maka model matematika yang memenuhi
permasalahan tersebut adalah ....
A. x  y  175;3x  2 y  500; x  0; y  0
B. x  y  175;3x  2 y  500; x  0; y  0
C. x  y  175;2 x  3 y  500; x  0; y  0
D. x  y  175;2 x  3 y  500; x  0; y  0
E. x  y  175;2 x  3 y  500; x  0; y  0
(UN 2012 AKP Paket B24/No.5)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.5)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Program Linier 57


26. Seorang pengusaha mainan anak akan membeli beberapa boneka panda dan
kelinci, tidak lebih dari 25 buah. Harga sebuah boneka panda Rp60.000,00 dan
sebuah boneka kelinci Rp80.000,00. Modal yang dimiliki Rp1.680.000,00. Jika
laba penjualan satu buah boneka panda Rp20.000,00 dan satu buah boneka
kelinci Rp30.000,00, maka laba maksimumnya adalah ….
A. Rp750.000,00 D. Rp560.000,00
B. Rp590.000,00 E. Rp500.000,00
C. Rp630.000,00
(UN 2011 PSP Paket 43/No.1)

27. Seorang penjahit akan membuat 2 jenis pakaian. Untuk membuat pakaian jenis I
memerlukan 1 m kain polos dan 1,5 m kain bermotif, sedangkan pakaian jenis II
memerlukan 2 m kain polos dan 0,5 kain bermotif. Bahan yang tersedia adalah 30
m kain polos dan 15 m kain bermotif. Jika penjahit tersebut mendapatkan
keuntungan untuk pakaian jenis I sebesar Rp15.000,00 dan untuk pakaian jenis II
sebesar Rp20.000,00. Keuntunggan maksimum yang didapat penjahit tersebut
adalah ….
A. Rp600.000,00 D. Rp300.000,00
B. Rp450.000,00 E. Rp135.000,00
C. Rp330.000,00
(UN 2010 PSP Paket P43/No.18)

28. Perhatikan grafik berikut!


Dari gambar di atas, yang
merupakan daerah penyelesaian
dari sistem pertidaksamaan
5 x  y  15 ; x  y  9 ; x  6 y  18
; x  0 ; y  0 adalah daerah ….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
(UN 2007 AKP Paket 43/No.13)

58 Program Linier Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


29. Seorang pembuat kue setiap harinya membuat dua jenis roti untuk di jual. Setiap
kue jenis A ongkos pembuatannya Rp2.000,00 dengan keuntungannya Rp800,00,
kue jenis B ongkos pembuatannya Rp3.000,00 keuntungannya Rp900,00. Apabila
yang tersedia setiap harinya Rp1.000.000,00. Sedangkan paling banyak ia hanya
mampu membuat 400 kue setiap hari. Keuntungan terbesar pembuat kue adalah
….
A. Rp300.000,00 D. Rp360.000,00
B. Rp320.000,00 E. Rp400.000,00
C. Rp340.000,00
(UN 2012 PSP Paket A63/No.19)

30. Perhatikan grafik berikut!


Daerah penyelesaian yang memenuhi sistem
pertidaksamaan 5 x  2 y  20 ; 7 x  10 y  70 ;
2 x  5 y  20 ; x  0 ; y  0 adalah ….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
(UN 2007 AKP Paket 10/No.13)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Program Linier 59


1. Satuan Sudut
1. Satuan sudut terdiri dari derajat dan radian.
1 
2. 1  keliling lingkaran = radian.
360 180
3. Satu radian adalah besar sudut pusat lingkaran yang menghadap busur
lingkaran yang pangjangnya sama dengan jari-jari lingkaran.
180 
1 rad   1 rad  57,3 1   1  0,01745 rad
 180

2. Keliling dan Luas Bangun Datar


No Bangun Datar Gambar
1. Persegi
Keliling: ( K )  4s
Luas: ( L)  s2

2. Persegi Panjang
Keliling: ( K )  2(p l)
Luas: ( L)  p  l

3. Segitiga
Keliling: ( K )  a  b  c
1
Luas: ( L)   a  t
2

60 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


No Bangun Datar Gambar
4. Jajargenjang
Keliling: ( K )  2(s1  s 2 )
Luas: ( L)  a  t

4. Belah ketupat
Keliling: ( K )  4s
1
Luas: ( L)   d1  d 2
2

4. Layang-layang
Keliling: ( K )  2(a  b)
1
Luas: ( L)   d1  d 2
2

5. Trapesium
Keliling:
(K) = jumlah panjang semua sisi.
1
Luas: ( L)   (a + b)  t
2

6. Lingkaran
Keliling: ( K )  2 r
Luas: ( L)   r 2
22
Dengan   atau 3,14 dan d  2r .
7
Panjang Busur :
besar sudut pusat
  keliling lingkaran
360
Luas Juring :
besar sudut pusat
  luas lingkaran
360

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Bangun Datar 61


3. Transformasi Geometri

1. Translasi (Pergeseran)
a
 Translasi oleh  
b
a
T  
Pemetaan : A( x, y ) 
 
 A '( x  a, y  b)
b

Persamaan Matriks Transformasi :


 x '   1 0  x   a 
      
 y '   0 1  y   b 

2. Dilatasi (Perbesaran)
 Dilatasi O, k 
 
A( x, y )   A '(kx, ky )
D O, k
Pemetaan :
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   k 0  x 
   
 y '   0 k  y 

 Dilatasi  P(a, b), k 


 
A( x, y )   A '( x ', y ')
P ( a ,b ), k

Pemetaan : x '  k(x - a)+ a


y '  k(y - b)+ b
Persamaan Matriks Transformasi :
 x ' a   k 0  x  a 
   
 y ' b   0 k  y  b 

3. Refleksi (Pencerminan)
 Refleksi terhadap Sumbu Y (x = 0)
Pemetaan : A( x, y) 
M sbY
 A '( x, y)
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   1 0  x 
   
 y '   0 1  y 

62 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


 Refleksi terhadap garis x = a
Pemetaan : A( x, y) 
M x a
 A '(2a  x, y )
Persamaan Matriks Transformasi :
 x ' a   1 0  x  a 
   
 y '   0 1  y 

 Refleksi terhadap Sumbu X (y = 0)


Pemetaan : A( x, y) 
M sbX
 A '( x,  y )
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   1 0  x 
   
 y '   0 1 y 

 Refleksi terhadap garis y = b


A( x, y)   A '( x,2b  y )
M y b
Pemetaan :
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   1 0  x 
   
 y ' b   0 1 y  b 

 Refleksi terhadap titik asal O(0,0)


A( x, y)  A '( x,  y)
M O( 0,0)
Pemetaan :
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   1 0  x 
   
 y '   0 1 y 

 Refleksi terhadap titik P(a,b)


A( x, y)  A '( x,  y)
M O ( 0,0)
Pemetaan :
Persamaan Matriks Transformasi :
 x ' a   1 0  x  a 
   
 y ' b   0 1 y  b 

 Refleksi terhadap garis y = x


A( x, y)   A '( y, x)
M yx
Pemetaan :
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   0 1  x 
   
 y '   1 0  y 

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Bangun Datar 63


 Refleksi terhadap garis y = −x
A( x, y)   A '( y,  x)
M y  x
Pemetaan :
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   0 1 x 
   
 y '   1 0  y 

4. Rotasi (Perputaran)
 Rotasi terhadap O, 90
Pemetaan : A( x, y) 
R90
 A '( y, x)
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   0 1 x 
   
 y '   1 0  y 

 Rotasi terhadap O, 90


Pemetaan : A( x, y) 
R90
 A '( y,  x)
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   0 1  x 
   
 y '   1 0  y 

 Rotasi terhadap  P(a, b), 90


A ' a   y  b  , b   x  a 
R
Pemetaan : A( x, y ) 
 P ( a ,b ), 90

Persamaan Matriks Transformasi :


 x ' a   0 1 x  a 
   
 y ' b   1 0  y  b 

 Rotasi terhadap  P(a, b), 90


A ' a   y  b  , b   x  a 
R
Pemetaan : A( x, y ) 
 P ( a ,b ), 90

Persamaan Matriks Transformasi :


 x ' a   0 1  x  a 
   
 y ' b   1 0  y  b 

64 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


 Rotasi terhadap O, 180 atau O, 180
Pemetaan : A( x, y) 
R180
 A '( x,  y)
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   1 0  x 
   
 y '   0 1 y 

 Rotasi terhadap  P(a, b), 180 atau  P(a, b), 180


A '  2a  x,2b  y 
R
Pemetaan : A( x, y) 
 P ( a ,b ),90

Persamaan Matriks Transformasi :


 x ' a   1 0  x  a 
   
 y ' b   0 1 y  b 

 Rotasi terhadap O, 


 
D O,
A( x, y )   A '( x ', y ')
Pemetaan : x '  x cos   ysin 
y '  x sin   y cos 
Persamaan Matriks Transformasi :
 x '   cos   sin   x 
   
 y '   sin  cos   y 

 Rotasi terhadap  P(a, b), 


 
D P ( a ,b ),
A( x, y )  A '( x ', y ')
Pemetaan : x '   x  a  cos   y  b  sin   a
y '   x  a  sin    y  b  cos  b
Persamaan Matriks Transformasi :
 x ' a   cos   sin   x  a 
   
 y ' b   sin  cos   y  b 

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Bangun Datar 65


1. Keliling daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini adalah ...
A. 33 cm
B. 54 cm
C. 61 cm
D. 68 cm
E. 73 cm

Pembahasan:
Keliling adalah panjang semua sisi membatasi daerah yang diarsir.
22 1 22
K  2(10,5)  7  7   7
7 2 7
 21  7  22  11
 61
Jawaban: C

2. Luas daerah yang diarsir pada gambar di


samping adalah ...
A. 42 cm2
B. 84 cm2
C. 119 cm2
D. 124 cm2
E. 157 cm2

Pembahasan:
1
Luas daerah yang diarsir = luas persegi –4 × luas lingkaran. Jadi,
4
1 22
L  (14  14)  (4    7  7)
4 7
 196  154
 42 cm 2
Jawaban: A

66 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


3. Kebun Pak Rizal berbentuk belah ketupat. Panjang kedua diagonalnya 16 m dan
12 m. Disekeliling kebun ditanami pohon dengan jarak antar pohon 2 m. Banyak
pohon yang ditanam adalah ….
A. 19 pohon D. 28 pohon
B. 20 pohon E. 48 pohon
C. 21 pohon

Pembahasan:
Gambar kebun: Keliling kebun = keliling belah
ketupat.
K  4s  4 10  40 m
Banyak pohon yang ditanam:
40
 1
2
 19 pohon
Jawaban: A
s  82  62  64  36  100  10

4. Sebuah kolam berbentuk persegi panjang 8 m × 7 m. Jika sekeliling kolam dibuat


jalan dari keramik selebar 1 m dan harga keramik Rp125.000,00 per m2. Dana
yang diperlukan untuk membeli keramik adalah ….
A. Rp3.250.000,00 D. Rp4.250.000,00
B. Rp3.500.000,00 E. Rp7.000.000,00
C. Rp3.750.000,00

Pembahasan:
Gambar kolam: Luas keramik = Luas daerah diarsir.
 (10  9)  (8  7)  90  56  34 m2
Dana yang diperlukan untuk membeli
keramik:
 34 125.000
 4.250.000
Jadi, dana yang diperlukan untuk
membeli keramik adalah
Rp4.250.000,00.
Jawaban: D

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Bangun Datar 67


1. Luas daerah yang diarsir pada gambar di
samping adalah ….
A. 119 cm2
B. 98 cm2
C. 63 cm2
D. 42 cm2
E. 21 cm2
(UN 2004 AKP Paket P2/No.5)

2. Sebuah ruangan sekeliling bagian atasnya (plafon) akan dipasang lis dari kayu.
Jika panjang ruangan 680 cm dan lebarnya 400 cm, panjang lis kayu yang
diperlukan adalah ….
A. 10,8 m D. 20,16 m
B. 12,8 m E. 21,6 m
C. 14,8 m
(UN 2006 AKP Paket P2/No.4)

3. Perhatikan gambar berikut ini!

22
Jika   , maka luas daerah yang diarsir pada gambar di atas adalah ….
7
A. 21,43 cm2 D. 78,57 cm2
2
B. 31,43 cm E. 100 cm2
C. 68,57 cm2
(UN 2007 AKP Paket 43/No.14)

68 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


4. Perhatikan gambar berikut!

 22 
Luas daerah yang diarsir pada gambar di atas adalah ....    
 7 
A. 784 cm2 D. 308 cm2
B. 616 cm2 E. 98 cm2
C. 378 cm2
(UN 2007 AKP Paket 10/No.14)

5. Perhatikan gambar bagian dinding sebuah rumah di samping! Luas permukaan


bagian dinding tanpa jendela tersebut adalah ....
A. 9,5 m2
B. 10 m2
C. 10,5 m2
D. 11 m2
E. 12 m2
(UN 2009 AKP Paket P43/No.20)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.20)

 22 
6. Luas daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini adalah ….  π   .
 7 

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Bangun Datar 69


A. 217 cm2 D. 424 cm2
B. 325 cm2 E. 462 cm2
C. 400 cm2
(UN 2010 AKP Paket P10/No.21)

7. Perhatikan gambar disamping !


Jika panjang sisi setiap persegi = 7 cm, luas bagian
yang diarsir adalah ....
A. 392 cm2
B. 273 cm2
C. 167 cm2
D. 150 cm2
E. 141 cm2
(UN 2012 AKP Paket A63/No.20)
(UN 2012 AKP Paket C36/No.20)

8. Luas daerah yang diarsir pada gambar di bawah, jika diketahui keliling lingkaran
 22 
adalah 44 cm?  π   .
 7 

A. 154 cm2 D. 304 cm2


B. 170 cm2 E. 324 cm2
C. 198 cm2
(UN 2010 AKP Paket P43/No.20)
(UN 2011 AKP Semua Paket)

9. Luas daerah yang diarsir pada gambar di samping,


jika panjang AB = 35 cm dan CD = 20 cm adalah ....
A. 350 cm2
B. 410 cm2
C. 512,5 cm2
D. 612,5 cm2
E. 962,5 cm2
(UN 2012 AKP Paket D48/No.20)

70 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


10. Perhatikan gambar!
Luas daerah yang diarsir adalah ….
A. 96 cm2
B. 112 cm2
C. 136 cm2
D. 252 cm2
E. 293 cm2
(UN 2013 AKP)

11. Perhatikan gambar berikut!

22
Jika   , maka luas daerah yang diarsir adalah ....
7
A. 133 cm2 D. 287 cm2
B. 210 cm2 E. 364 cm2
2
C. 240 cm
(UN 2012 AKP Paket B24/No.20)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.20)

12. Keliling bangun yang diarsir pada gambar di


 22 
samping adalah ….  π   .
 7 
A. 58 cm
B. 78 cm
C. 96 cm
D. 116 cm
E. 132 cm
(UN 2010 AKP Paket P10/No.20)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Bangun Datar 71


13. Perhatikan gambar berikut!

Keliling bangun di atas adalah ….


A. 65 cm D. 87 cm
B. 66 cm E. 108 cm
C. 86 cm
(UN 2008 AKP Paket P10/No.5)
(UN 2008 AKP Paket P10/No.6)

22
14. Pada gambar di samping, Jika π  maka
7
keliling bidang yang diarsir adalah ....
A. 36 cm
B. 34,5 cm
C. 33 cm
D. 31,5 cm
E. 30 cm
(UN 2009 AKP Paket P43/No.19)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.19)

15. Perhatikan gambar berikut!


keliling bangun datar pada daerah yang
diarsir dari gambar tersebut adalah ….
A. 56 cm
B. 62 cm
C. 67 cm
D. 72 cm
E. 83 cm
(UN 2011 AKP Semua Paket)

72 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


 22 
16. Keliling gambar yang diarsir di bawah ini adalah …  π   .
 7 

A. 15 cm D. 46 cm
B. 30 cm E. 52 cm
C. 38 cm
(UN 2010 AKP Paket P43/No.21)
(UN 2012 AKP Semua Paket)

17. Suatu segitiga dengan titik sudut A(1, 1), B(5, 1), dan C(5, 4), bayangan titik
5
sudut segitiga ABC pada translasi T   adalah ....
 2
A. A’(6, 3), B’(10, 3), C’(10, 6) D. A’(3, 3), B’(8, 3), C’(8, 6)
B. A’(3, 6), B’(8, 6), C’(8, 9) E. A’(1, 3), B’(5, 3), C’(5, 6)
C. A’(6, 3), B’(8, 3), C’(8, 6)

18. Koordinat titik sudut suatu segitiga adalah A(2, 1), B(7, 2), dan C(3, 7). Segitiga
tersebut diputar terhadap pusat O(0, 0) sebesar 90°. Koordinat titik bayangannya
adalah ....
A. A’(2, 1), B’(2, 7), dan C’(7, 3)
B. A’(−1, 2), B’(−2, 7), dan C’(−7, 3)
C. A’(−2, −1), B’(−2, −7), dan C’(−7, −3)
D. A’(1, −2), B’(7, −2), dan C’(3, −7)
E. A’(−1, 2), B’(−7, 2), dan C’(−3, 7)

19. Bayangan ∆ABC dengan A(−1, 4), B(2, 5), dan C(−4, 0) jika direfleksikan
terhadap garis y = −x adalah ....
A. A’(4, 1), B’(5, −2), dan C’(2, −4)
B. A’(−4, 1), B’(−5, −2), dan C’(0, 4)
C. A’(4, −1), B’(5, 2), dan C’(0, −4)
D. A’(4, 1), B’(5, 2), dan C’(0, 4)
E. A’(−4, −1), B’(4, 2), dan C’(0, −4)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Bangun Datar 73


20. Bayangan titik A(−2, 5) jika direfleksikan pada x = −3 dilanjutkan pada x = 4
adalah ....
A. (−2, 30) D. (12, 5)
B. (−12, 5) E. (−2, −30)
C. (−5, 12)

21. Bayangan titik P(5, 4) jika didilatasikan dengan faktor skala −4 dan pusat (−2, 3)
adalah ....
A. (−30, −1) D. (−14, −7)
B. (−30, 7) E. (−14, −1)
C. (−26, −1)

22. Titik P direfleksikan pada y = −3 dilanjutkan pada y = 4 diperoleh P’(−1, 3).


Koordinat P adalah ....
A. (−12, −1) D. (−1, 11)
B. (1, 11) E. (−1, −11)
C. (11, 1)

23. Titik A(a, b) direfleksikan terhadap garis y = −3 diperoleh A’(−1, 3). Koordinat
titik A adalah ....
A. (−1, −9) D. (3, 9)
B. (−1, −10) E. (1, −11)
C. (−3, −9)

 0 2
24. Diketahui T1 adalah transformasi yang bersesuaian dengan matriks  .
 2 0
Koordinat bayangan titik P(2, −4) oleh T1 adalah ....
A. (−8, 4) D. (20, 8)
B. (4, −12) E. (20, 12)
C. (4, 12)

25. Titik A(−7, 3) dirotasikan sejauh 180° searah putaran jarum jam. Bayangan titik
A adalah ....
A. (7, −3) D. (−3, 7)
B. (−7, −3) E. (−3, −7)
C. (7, 3)

26. Diketahui ∆PQR dengan titik-titik sudut P(1, 3), Q(1, −4), dan R(−2, 1). Jika
∆PQR direfleksikan terhadap sumbu x kemudian dilanjutkan dengan dilatasi
O, 1 , maka koordinat bayangannya adalah ....

74 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


A. P’(−1, 3), Q’(1, −4), dan R’(2, −1)
B. P’(−1, 3), Q’(−1, −4), dan R’(2, 1)
C. P’(1, 3), Q’(1, −4), dan R’(2, −1)
D. P’(1, 3), Q’(1, 4), dan R’(2, −1)
E. P’(1, 3), Q’(1, 4), dan R’(2, 1)

27. Dengan dilatasi O, 2 segitiga PQR menjadi segitiga P’Q’R’. Jika P(3, 2),
Q(8, 2), dan R(3, 6) dengan satuan panjang cm, maka luas segitiga P’Q’R’ adalah
....
A. 10 cm2 D. 40 cm2
2
B. 20 cm E. 90 cm2
2
C. 30 cm

28. Jika garis 3x  2 y  6 ditranslasikan terhadap T(2, 3), maka bayangan garis
tersebut adalah ....
A. 3x  2 y  6 D. 3x  2 y  4
B. 3x  2 y  3 E. 3x  2 y  11
C. 3x  2 y  4

29. Garis y  3x  1 dirotasi terhadap pusat (0, 0) sebesar 90° berlawanan arah
putaran jarum jam. Persamaan banyangannya adalah ....
A.  x  3 y  1 D.  x  y  1
B. x  3 y  1 E. 3x  y  1
C.  x  3 y  1

 5 2
30. Garis dengan persamaan y  3x  5 ditransformasikan oleh matriks  .
2 1
Bayangannya adalah ....
A. y  3x  5 D. y  x  5
B. y  x  5 E. y   x  5
C. y  3x  5

1 2 
31. Suatu garis setelah ditransformasikan oleh matriks   menghasilkan
 7 15 
bayangan y  4 x  1 , persamaan garis tersebut adalah ....
A. 7 y  3x  1 D. 67 y  7 x  1
B. 45 y  9 x  1 E. 67 y  7 x  1
C. 67 y  9 x  1

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Bangun Datar 75


32. Persamaan bayangan garis 2 y  5x  10  0 oleh rotasi O,90 dilanjutkan
refleksi terhadap garis y   x adalah ....
A. 5 y  2 x  10  0 D. 2 y  5x  10  0
B. 5 y  2 x  10  0 E. 2 y  5x  10  0
C. 2 y  5 x  10  0

33. Hasil dilatasi ∆ABC dengan A(−1,−2), B(7,−2) dan C(7,4) terhadap O, 4
mempunyai keliling ….
A. 256 cm D. 96 cm
B. 196 cm E. 69 cm
C. 169 cm

34. Persamaan bayangan garis 2 x  4 y  3  0 yang direfleksikan terhadap garis


1 3
y  x , kemudian dilanjutkan oleh matriks   adalah ….
 2 4
A. 6x  5 y  3  0 D. 6x  5 y  3  0
B. 6x  5 y  3  0 E. 6x  5 y  5  0
C. 6x  5 y  3  0


35. Persamaan peta suatu kurva oleh rotasi dengan pusat O bersudut  , dilanjutkan
2
refleksi terhadap garis y   x adalah 5x  2 y  10  0 . Persamaan kurva semula
adalah …
1 2
A. x   y  1 D. x  y  2
5 5
2 1
B. x  y  2 E. x  y  1
5 5
2
C. x   y  2
5

76 Bangun Datar Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1. Relasi dan Fungsi
a. Relasi
Relasi adalah aturan yang dapat menghubungkan dua himpunan. Relasi dapat
dinyatakan dengan 3 cara:
1) Kata-kata
2) Diagram panah
3) Diagram cartesius
4) Himpunan pasangan berurutan
b. Fungsi atau Pemetaan
Pemetaan atau fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi
yang menghubungkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.
Notasi : f : x  y atau y  f ( x) dibaca: “f memetakan x ke y”.

2. Fungsi Linier (Garis Lurus)


a. Pengertian Fungsi Linier
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang kedua variabelnya berpangkat satu.
Bentuk umum: y  f ( x)  ax  b dengan a, b  R dan a  0 .
Grafik fungsi linier berbentuk garis lurus. Fungsi f ( x)  ax  b dapat
dinyatakan dalam persamaan garis y  ax  b .
b. Menggambar Grafik fungsi Linier
Persamaan umum:
1) Menentukan titik potong grafik terhadap sumbu x (syarat y = 0)
subtitusi y = 0 ke pers. y  ax  b diperoleh titik   ,0 
b
 a 
2) Menentukan titik potong grafik terhadap sumbu y (syarat x = 0)
subtitusi x = 0 ke pers. y  ax  b diperoleh titik  0,b  .
3) Menggambar garis yang menghubungkan kedua titik tersebut.

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 77


c. Menentukan Gradien Garis Lurus (m).
1) Jika diketahui garis melalui titik  x1 , y1  dan  x2 , y2 
y2  y1
m
x2  x1
2) Jika diketahui persamaan garis y  mx  b
m = gradien (m = koefesien dari x)
3) Jika diketahui persamaan garis ax  by  c
a
m
b
d. Menentukan Persamaan Garis Lurus
1) Persamaan garis lurus melalui titik pangkal dengan gradien m.
y  mx
2) Persamaan garis lurus melalui titik  x1 , y1  dengan gradien m adalah
y  y1  m( x  x1 )
3) Persamaan garis lurus melalui titik  x1 , y1  dan titik  x2 , y2  gradien m
adalah
y  y1 x  x1

y2  y1 x2  x1
4) Persamaan garis lurus yang memotong sumbu x di (a,0) dan sumbu y di (0,b)
adalah
bx  ay  ab .
5) Syarat dua buah garis lurus sejajar m1  m 2 .
6) Syarat dua buah garis lurus tegak lurus m1 .m 2  1 .
7) Syarat dua buah garis lurus berpotongan m1  m 2 .

3. Fungsi Kuadrat
a. Grafik Fungsi Kuadrat
Persamaan Umum : y  ax2  bx  c dengan a, b, c  R dan a  0 .
D  b2  4ac disebut Diskriminan.
1) Titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu x dan sumbu y.
1) syarat titik potong sumbu x  f ( x)  y  0 .
2) syarat titik potong sumbu y  x  0 .
b
2) Sumbu Simetris, x  
2a
3) Titik Balik, Titik Puncak/ Ekstrim/ Maksimum/ Minimum fungsi kuadrat

xp , yp : 

78 Fungsi Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


b D
xp   dan y p   atau y p diperoleh dengan memasukkan nilai x p
2a 4a
ke fungsi kuadrat y  ax2  bx  c .
4) Grafik fungsi kuadrat jika ditinjau dari a dan D  b2  4ac
a) Jika a  0 (negatif) maka parabola terbuka ke bawah, jika a  0 maka
parabola terbuka ke atas.
b) Jika D  0 maka parabola memotong sumbu x di 2 titik.
c) Jika D  0 maka parabola memotong sumbu x di 1 titik.
d) Jika D  0 maka parabola tidak memotong atau menyinggung sumbu x.
b. Persamaan Fungsi Kuadrat
Cara menentukan persamaan fungsi kuadrat.
1) Jika diketahui fungsi kuadrat memotong sumbu x pada dua titik ( x1 dan x2 )
dan melalui sebuah titik  x3 , y3  .
y  a ( x  x1 )( x  x2 )

 
2) Jika diketahui fungsi kuadrat mempunyai titik puncak x p , y p dan melalui
suatu titik tertentu.
y  a( x  x p )2  y p
3) Jika diketahui fungsi kuadrat memotong minimal 3 titik.
y  ax2  bx  c

4. Aplikasi Fungsi
a. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menyatakan hubungan antara banyaknya
barang yang diminta dengan variabel harga. Hukum permintaan berbunyi “Bila
harga naik maka jumlah permintaan akan menurun dan sebaliknya bila harga
turun maka jumlah permintan akan bertambah”.
Bentuk umum: P  b  aQ
Dimana, P = harga barang per satuan unit (Price)
Q = Jumlah barang (Quantity)
b = harga barang saat Q = 0
a = koefesien Q, dengan a  0 .
b. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menyatakan hubungan antara harga
barang dan jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran berbunyi: “Bila
harga naik maka penawaran akan bertambah, dan sebaliknya bila harga turun
maka penawaran akan berkurang”.
Bentuk umum: P  aQ  b

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 79


Dimana, P = harga barang per satuan unit (Price)
Q = Jumlah barang (Quantity)
b = harga barang saat Q = 0
a = koefesien Q, dengan a  0 .
c. Keseimbangan Pasar
1) Titik keseimbangan pasar atau titik Equilibrium (E) menunjukkan
keseimbangan pasar yang terjadi jika harga yang diminta sama dengan harga
yang ditawarkan. Titik E(Q,P) merupakan titik potong antara fingsi
permintaan dan fungsi penawaran.
2) Pengaruh pajak pada keseimbangan pasar
Jika E merupakan titik keseimbangan pasar sebelum kena pajak t per unit,
maka E (Q1 , P1 ) .
Jika Et merupakan titik keseimbangan pasar sesudah kena pajak t per unit,
maka Et (Qt , Pt ) .
Sehingga didapat:
a) Besar kenaikan harga adalah Pt  P1
b) Besar pajak total adalah Qt  t
3) Pengaruh subsidi pada keseimbangan pasar
Jika E merupakan titik keseimbangan pasar sebelum kena subsidi s per unit,
maka E (Q1 , P1 ) .
Jika Es merupakan titik keseimbangan pasar sesudah kena subsidi s per unit,
maka Es (Qs , Ps ) .
Sehingga didapat:
a) Besar penurunan harga adalah P1  Ps
b) Besar subsidi total adalah Qs  s
d. Fungsi Biaya dan Penerimaan
1) Fungsi biaya: C = FC + VC
dengan:
C = Biaya total
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
2) Fungsi Penerimaan: Rx  X  P
Rx = Penerimaaan yang diperoleh perusahaan
X = Banyak barang
P = Harga barang per unit
e. Titik Pulang Pokok
Titik pulang pokok adalah keadaan ketika total penerimaan sama dengan total
biaya yang dikeluarkan.
Rx  C

80 Fungsi Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


dengan
Rx = Penerimaaan yang diperoleh perusahaan
C = Biaya total produksi

1. Persamaan garis lurus yang melalui titik (3,2) dan sejajar garis dengan
persamaan x  4  2 y adalah ….
A. 2 x  3 y  5 D. x  2 y  7
B. 2 x  3 y  7 E. 2 x  3 y  5
C. x  2 y  5

Pembahasan:
Terlebih dahulu mencari gradien (m): y  y1  m( x  x1 )
x  4  2y
1
a 1 y  (2)   ( x  (3))
x  2 y  4  m1     2
b 2 1
Syarat dua garis saling sejajar : m2  m1 y  2   ( x  3)
2
1 2( y  2)  1( x  3)
m2  m1  
2 2 y  4  x  3
didapat persamaan garis baru dengan
1 2 y  x  3  4
m   dan melalui titik 2 y  x  7
2
 x1  3, y1  2 sehingga:
Jawaban : D

2. Persamaan garis yang mempunyai gradien 5 dan melalui titik (1,1) adalah ….
A. y  5 x  4 D. y  5x  6
B. y  5 x  6 E. y  5x  6
C. y  5x  4

Pembahasan:
m = 5 dan  x1  1, y1  1 y  1  5x  5
y  y1  m( x  x1 ) y  5x  5  1
y  1  5( x  (1)) y  5x  6
y  1  5( x  1) Jawaban : B
3. Persamaan garis yang melalui titik (1,1) dan titik (2,6) adalah ….

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 81


A. y  5x  4 D. y  5 x  6
B. y  5x  6 E. y  5 x  6
C. y  5 x  4

Pembahasan:
Misal: 1( y  1)  5( x  1)
 x1  1, y1  1 dan  x2  2, y2  6  y  1  5x  5
y  y1 x  x1  y  5x  5  1

y2  y1 x2  x1  y  5x  4 (kedua ruas  1)
y 1 x  (1) y  5 x  4

6 1 2  (1)
y 1 x 1
 (perkalian silang) Jawaban : C
5 1

4. Persamaan garis yang melalui titik A(3,2) dan tegak lurus garis dengan
persamaan 3x  y  2 adalah ….
A. 3x  3 y  1  0 D. x  3 y  3  0
B. 3x  y  10  0 E. x  3 y  3  0
C. 3 x  3 y  3  0

Pembahasan:
Terlebih dahulu mencari gradien (m): y  y1  m( x  x1 )
3
3x  y  2  m1    3 1
y  2  ( x  3)
1 3
Syarat dua garis saling tegak lurus : 3( y  2)  ( x  3)
1
m2   3y  6  x  3
m1
3y  x  6  3  0
1 1 1
m2     3y  x  3  0 (semua ruas  1)
m1 3 3
didapat persamaan garis baru dengan x  3y  3  0
1
m  dan melalui titik  x1  3, y1  2 
3
sehingga: Jawaban : C

82 Fungsi Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


5. Perhatikan gambar disamping!
Persamaan grafik fungsi disamping adalah ….
A. y  x2  2 x  8
B. y   x2  2 x  8
C. y   x2  2x  8
1
D. y  x 2  x  4
2
1
E. y   x 2  x  4
2

Pembahasan:
Grafik memotong sumbu x di titik maka persamaan fungsi:
(2,0), (4,0), serta (0,4). 1
y   ( x  (2))( x  4)
menentukan a terlebih dahulu:: 2
y  a( x  x1 )( x  x2 ) 1
y   ( x  2)( x  4)
4  a(0  (2))(0  4) 2
4  a(2)(4) 1
y   ( x 2  2 x  8)
4  8a 2
1
a
4 y   x2  x  4
8 2
1
a Jawaban : E
2

6. Nilai maksimum dari fungsi kuadrat f ( x)   x2  2x  15 adalah ….


A. 32 D. 16
B. 16 E. 32
C. 1

Pembahasan:
f ( x)   x2  2x  15 didapat (a = 1, b = 2, c = 15).
D
Nilai maksimum: y  
4a
b  4ac
2
2  4  (1) 15
2
4  60 64
y      16
4a 4  (1) 4 4
Jawaban : D

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 83


7. Koordinat titik balik minimum grafik fungsi kuadrat dengan persamaan
y  2x2  4x  12 adalah ….
A. (14,1) D. (1,14)
B. (1,14) E. (14,1)
C. (1,10)

Pembahasan:
y  2x2  4x  12 didapat (a = 2, b = 4, c = 12).
b D
Titik balik minimum: x p   dan y p   .
2a 4a
b 4 4
xp       1
2a 22 4
D 42  4  2  (12) 16  96 112
yp       14
4a 42 8 8
Jadi, koordinat titik balik minimum adalah (1,14).
Jawaban : B

8. Diketahui p menyatakan harga dan q menyatakan jumlah barang. Jumlah barang


pada keseimbangan pasar dari fungsi permintaan p  8q  400 dan fungsi
penawaran p  600  2q , maka jumlah barang pada titik keseimbangan pasar
adalah ….
A. 580 D. 400
B. 560 E. 100
C. 500

Pembahasan:
subtitusikan p  8q  400 ke p  600  2q , didapat:
8q  400  600  2q
8q  2q  600  400
10q  1000
1000
q
10
q  100
Jawaban : E

84 Fungsi Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1. Berikut ini yang merupakan grafik dari fungsi 2 y  3x  6  0 adalah ....
A. D.

B. E.

C.

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 85


2. Perhatikan grafik berikut.

Persamaan garis yang sesuai dengan grafik tersebut adalah ....


A. y  4 x  4 D. 4 y  x  4
B. y  4 x  4 E. 4 y  x  4
C. 4 y  4 x  4

3. Persamaan garis yang melalui titik (1,2) dan sejajar garis dengan persamaan
y  2 x  3 adalah ….
A. y  2 x D. y  4 x  2
B. y  2 x  4 E. y  4 x  2
C. y  2 x  4
(UN 2004 AKP Paket P2/No.7)

4. Persamaan garis yang melalui titik (2,1) dan (4,3) adalah ….


A. 6 y  4 x  2  0 D. 2 y  5 x  8  0
B. 6 y  4 x  3  0 E. 2 y  5x  1  0
C. 6 y  2 x  2  0
(UN 2005 AKP Paket P2/No.4)

5. Persamaan garis yang melalui titik (1,8) dan sejajar dengan persamaan
8 x  2 y  3  0 adalah ….
A. 4 x  y  7  0 D. 4 x  y  7  0
B. 4 x  y  4  0 E. 4 x  y  12  0
C. 4 x  y  4  0
(UN 2006 AKP Paket P2/No.6)

6. Persamaan garis yang melalui titik (2,1) dan tegak lurus garis x  3 y adalah ....
A. 3 y  x  1 D. 3x  y  7
B. 3 y  x  5 E. x  y  1
C. 3 x  y  5
(UN 2007 AKP Paket 43/No.5)

86 Fungsi Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


7. Persamaan garis lurus yang melalui titik (1,2) dan tegak lurus garis y  2 x  4
adalah ....
A. x  y  3 D. x  2 y  3
B. x  y  1 E. 2 y  x  3
C. x  2 y  5
(UN 2007 AKP Paket 10/No.5)

8. Persamaan garis yang melalui titik A(2,3) dan tegak lurus garis dengan
persamaan 2 x  3 y  5  0 adalah ….
A. 3x  2 y  12 D. 2 y  3x  12
B. 3x  2 y  12 E. 2 y  3x  12
C. 3 x  2 y  12
(UN 2008 AKP Paket P10/No.18)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.19)

9. Persamaan garis lurus yang melalui titik (5,2) dan sejajar garis dengan
persamaan y  2 x  4 adalah ….
A. y  2 x  8 D. y  2 x  8
B. y  2 x  12 E. y  2 x  12
C. y  2 x  8
(UN 2009 AKP Paket P43/No.12)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.12)

10. Jika p menyatakan harga, x menyatakan jumlah barang, fungsi penawaran adalah
p  8 x  600 dan fungsi permintaan adalah p  400  2 x maka titik
keseimbangan pasarnya adalah ….
A. (100, 100) D. (200, 100)
B. (100, 200) E. (200, 200)
C. (100, 600)
(UN 2004 AKP Paket P2/No.9)

11. Suatu perusahaan memproduksi barang yang harga jualnya Rp1.000,00 per unit.
Jika biaya tetap yang dikeluarkan adalah Rp500.000,00, biaya variabel per unit
Rp500,00 dan jumlah barang yang terjual oleh perusahaan 2.000 unit maka
keuntungan yang diperoleh adalah ….
A. Rp500.000,00 D. Rp2.000.000,00
B. Rp1.000.000,00 E. Rp2.500.000,00
C. Rp1.500.000,00
(UN 2004 AKP Paket P2/No.31)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 87


12. Fungsi permintaan dan penawaran terhadap sejenis barang masing-masing adalah
p  13  3q dan p  2q  3 . Jika p menyatakan harga dan q menyatakan jumlah,
maka harga pada keseimbangan pasar adalah ….
A. 2 D. 7
B. 4 E. 10
C. 5
(UN 2006 AKP Paket P2/No.7)
1
13. Jika fungsi permintaan: p  11  2q dan fungsi penawaran p  q  1 , maka
2
kuantitas barang (q) pada keseimbangan pasar adalah ….
A. 3 D. 6
B. 4 E. 7
C. 5
(UN 2007 AKP Paket 10/No.7)

14. Fungsi permintaan suatu barang memenuhi persamaan p  2q  400 , sedangkan
fungsi penawarannya adalah p  8q  600 . Jika p menyatakan harga dan q
menyatakan jumlah barang, maka harga barang (p) pada keseimbangan pasar
adalah ….
A. 400 D. 150
B. 300 E. 100
C. 200
(UN 2009 AKP Paket P43/No.13)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.13)

15. Fungsi permintaan suatu barang D : p  4q  16 dan fungsi penawaran


S: p  q  1 . Jika p menyatakan harga barang dan q menyatakan jumlah barang,
maka jumlah permintaan barang pada saat terjadi keseimbangan pasar adalah ….
A. 2 D. 5
B. 3 E. 6
C. 4
(UN 2010 AKP Paket P43/No.14)

16. Fungsi permintaan suatu barang D : 2P  28 – Q dan fungsi penawaran


S: 4P  Q  32 . Jika P menyatakan harga barang dan Q menyatakan jumlah
barang, maka harga pada keseimbangan pasar adalah ….
A. 8 D. 16
B. 10 E. 20
C. 15
(UN 2010 AKP Paket P10/No.13)

88 Fungsi Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


17. Fungsi penawaran dan fungsi permintaan suatu barang berturut-turut adalah
P  3Q – 100 dan P  400 – 2Q . Jika P menyatakan harga dan Q menyatakan
jumlah barang maka titik keseimbangan pasar terjadi pada …
A. (200, 100) D. (100, 400)
B. (100, 200) E. (700, 100)
C. (300, 100)
(UN 2011 AKP Semua Paket)

18. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran suatu barang dinyatakan P  14  2Q


dan P  3Q  4 . Jika Q menyatakan jumlah barang, P menyatakan harga barang
maka titik keseimbangan pasarnya adalah ....
A. (2, 1) D. (10, 2)
B. (1, 2) E. (2, 10)
C. (5, 10)
(UN 2012 AKP Paket C36/No.12)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.12)

19. Diketahui fungsi permintaan P  500  4Q , dan fungsi penawaran P  2Q  80 .


Jika P menyatakan harga barang dan Q menyatakan jumlah barang,
keseimbangan pasar terjadi pada titik (Q,P) yaitu ….
A. (50, 220) D. (70, 210)
B. (210, 70) E. (70, 220)
C. (220, 70)
(UN 2013 AKP)

20. Fungsi permintaan dan penawaran suatu barang dinyatakan Q  –P  12 dan


Q  2P – 3 . Jika P menyatakan harga barang dan Q kuantitas barang, maka
keseimbangan pasar terjadi pada ....
A. Q = 7 dan P = 5 D. Q = 3 dan P = 9
B. Q = 5 dan P = 7 E. Q = 4 dan P = 5
C. Q = 9 dan P = 3
(UN 2012 AKP Paket E51/No.12)

21. Nilai minimum grafik fungsi y  x2  4 x  3 adalah ….


A. 2 D. 2
B. 1 E. 3
C. 1
(UN 2004 AKP Paket P2/No.8)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 89


22. Koordinat titik balik minimum dari grafik fungsi f ( x)  2x2  4x  5 adalah ….
A. (2, 5) D. (1, 11)
B. (1, 3) E. (2, 17)
C. (1, 7)
(UN 2005 AKP Paket P2/No.5)

23. Titik puncak (ekstrim) dari grafik fungsi kuadrat f ( x)  2x2  8x  5 adalah ….
A. (4, 3) D. (2, 3)
B. (2, 3) E. ( 2, 3)
C. (2, 13)
(UN 2009 AKP Paket P43/No.14)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.14)

24. Titik ekstrim dari fungsi kuadrat y  x2  2 x  3 adalah …


A. (1, 4) D. (1, 4)
B. (1, 4) E. (4, 1)
C. (1, 4)
(UN 2010 AKP Paket P43/No.13)
(UN 2011 AKP Semua Paket)

25. Koordinat titik balik maksimum dari fungsi f ( x)  6  ( x  4)2 adalah …


A. (4, 6) D. (2, 6)
B. (4, 6) E. (4, 6)
C. (2, 6)
(UN 2010 AKP Paket P10/No.14)

26. Persamaan grafik berikut ini!

Persamaan grafik fungsi kuadrat di atas adalah ….

90 Fungsi Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1 2
A. y x  2x  4 D. y  x2  4x
2
1 2
B. y  x2  4x E. y x  2x  2
2
1 2
C. y x  2x
2
(UN 2007 AKP Paket 43/No.6)

27. Perhatikan grafik berikut!

Persamaan grafik fungsi kuadrat di atas adalah ....


A. y   x2  4x  3 D. y  3x2  10 x  3
B. y  x2  4 x  3 E. y  4x2  13x  3
C. y  2 x2  7 x  3
(UN 2007 AKP Paket 10/No.6)

28. Persamaan grafik fungsi kuadrat disamping


ini adalah ....
A. y   x2  2x  1
B. y   x2  2x  5
C. y  1x2  2x  3
D. y  x2  2 x  3
E. y   x2  2 x  3
(UN 2012 AKP Paket A63/No.13)
(UN 2012 AKP Paket B24/No.13)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 91


29. Disajikan grafik fungsi sebagai berikut.

Fungsi kuadrat yang grafiknya seperti gambar di atas adalah ….


A. y  x2  4x  4 D. y   x2  4x  4
B. y  x2  2 x  4 E. y   x2  4x  4
C. y  x2  4 x  4
(UN 2008 AKP Paket P10/No.19)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.18)

30. Persamaan gafik fungsi kuadrat di


samping adalah ....
A. y  x2  3x  3
B. y  2x2  8x  3
C. y  x2  4 x  3
D. y  x2  4 x  3
E. y  x2  3x  4
(UN 2012 AKP Paket E51/No.13)

92 Fungsi Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


31. Persamaan grafik fungsi kuadrat berikut adalah ....

1
A. y   x2  2 x  6 D. y  x2  2 x  6
6
1 2
B. y  x  2 x  6 E. y  x2  2 x  6
6
C. y  6x2  2x  36
(UN 2012 AKP Paket C36/No.13)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.13)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Fungsi 93


1. Pengertian Barisan dan deret
a. Pola bilangan adalah aturan yang dimiliki oleh deretan bilangan.
b. Barisan bilangan: deretan bilangan yang mempunyai pola tertentu.
Notasi: U1, U2, U3, …, Un ,dimana Un menyatakan suku ke-n.
c. Deret bilangan: penjumlahan suku-suku suatu barisan bilangan.
Notasi: U1 + U2 + U3 + … + Un.
d. Jumlah bilangan-bilangan dari deretan bilangan yang mempunyai pola dapat
dituliskan dengan notasi sigma    .
n
Secara Umum: a
k 1
k  a1  a2  a3  ...  an 1  an .

Contoh:
4

 (3k )  3  (1)  3  (2)  3  (3)  3  (4)


k 1

 3  6  9  12  30

2. Barisan dan Deret Aritmatika


a. Barisan aritmatika
Syarat: U2  U1 = U3  U2 = Un  Un1 = b (selalu tetap)
b. Rumus suku ke-n barisan aritmatika
Rumus suku ke-n dari barisan aritmatika adalah
Un = a + (n  1) b
Ket:
Un = suku ke-n
a = suku pertama
b = U2  U1 = Un  Un1
n = banyak suku

94 Barisan dan Deret Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


c. Jumlah n suku pertama deret aritmatika
Jumlah n suku pertama deret aritmatika adalah
n
Sn  (a  U n )
2
atau
n
Sn  2a  (n  1)b
2
Catatan:
a  Un
Ut  , dimana Ut = suku tengah suatu deret.
2
U n  S n  S n 1

3. Barisan dan Deret Geometri


a. Barisan geometri
U U U
Syarat: 2  3  n  r (r = rasio yang besarnya selalu tetap)
U1 U 2 U n 1
b. Rumus suku ke-n barisan geometri
Rumus suku ke-n dari barisan geometri adalah
U n  ar n1
Ket:
Un = suku ke-n
a = suku pertama
U U
r = 2  n
U1 U n 1
n = banyak suku
c. Jumlah n suku pertama deret geometri
Jumlah n suku pertama deret geometri adalah
1) Untuk r > 1
a(r n  1)
Sn 
(r  1)
2) Untuk r < 1
a(1  r n )
Sn 
(1  r )
Catatan:
U t  a  U n , dimana Ut = suku tengah suatu deret.
U n  S n  S n 1

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Barisan dan Deret 95


4. Deret Geometri Tak Hingga
Jumlah deret geometri tak hingga:
a
S  , syarat 1 < r < 1.
1 r

1. Diketahui suatu barisan bilangan : 5, 9, 13, 17, …. Rumus suku ke-n barisan
tersebut adalah ...
A. Un = 4 + n D. Un = 1 + 4n
B. Un = 3 + 2n E. Un = 1 + 6n
C. Un = 2 + 3n

Pembahasan:
5, 9, 13, 17, …. U n  a  (n  1)b
Mempunyai selisih yang tetap:
U n  5  (n  1)  4
U2  U1 = U3  U2 = 4
Berarti barisan aritmatika. U n  5  4n  4
U n  5  4  4n
Rumus suku ke-n dari barisan
U n  1  4n
aritmatika adalah
Jawaban: D

2. Jika suku ke-7 barisan aritmatika adalah 22 dan suku ke-12 adalah 37 maka suku
ke-14 adalah ...
A. 31 D. 43
B. 39 E. 46
C. 40

Pembahasan:
U12  37  a  11b  37 a  18  22
U 7  22  a  6b  22 a  22  18
5b  15 a4
15
b  U14  a  13b
5
 4  13  3
b 3
 4  39
a  6b  22
 43
a  6(3)  22 Jawaban: D

96 Barisan dan Deret Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


3. Pada tahun pertama seorang karyawan mendapat gaji pokok Rp300.000,00
sebulan. Jika setiap tahun gaji pokoknya dinaikkan sebesar Rp25.000,00 maka
jumlah gaji pokok karyawan tersebut selama 10 tahun pertama adalah ...
A. Rp37.125.000,00 D. Rp41.125.000,00
B. Rp38.700.000,00 E. Rp49.500.000,00
C. Rp39.000.000,00

Pembahasan:
Permasalahan di atas adalah deret Jumlah gaji pokok karyawan tersebut
aritmatika. Karena yg diminta adalah selama 10 tahun pertama adalah S10.
jumlah gaji pokok karyawan tersebut n
selama 10 tahun pertama, maka Sn  2 2a  (n  1)b
dihitung gaji selama 1 tahun terlebih
10
dahulu sebagai suku pertama (a). S10  2  360.000  (10  1)  300.000
Gaji selama 1 tahun adalah 2
12  300.000  3.600.000 S10  57.200.000  9  300.000
Kenaikan selama 1 tahun sebagai S10  57.200.000  2.700.000
beda (b) adalah
12  25.000  300.000 S10  59.900.000
S10  49.500.000
Jawaban: E

4. Suatu barisan geometri diketahui suku keempat adalah 16 dan suku ketujuh
adalah 128. Suku pertama dari barisan geometri tersebut adalah ...
A. 2 D. 6
B. 3 E. 8
C. 4

Pembahasan:
U 7  128  ar 6  128 ar 3  16
U 4  16  ar 3  16 a  23  16
ar 6 128 a  8  16

ar 3 16 16
a
r3  8 8
r2 a2
Jawaban: A

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Barisan dan Deret 97


5. Jika jumlah suatu deret geometri tak hingga adalah 12 dan suku pertamanya 8,
maka rasio deret geometri tersebut adalah ...
3 1
A.  D.
4 3
2 2
B.  E.
3 3
1
C. 
3

Pembahasan:
a 2
S  1 r 
1 r 3
8 2
12  r 1
1 r 3
12(1  r )  8 1
r
8 3
1 r  Jawaban: D
12

1. Toko Bakery pada sebuah SMK memproduksi roti pada bulan pertama 2.500
potong, bulan kedua 2.800 potong, bulan ketiga 3.100 potong, dan seterusnya
setiap bulan bertambah secara tetap. Banyak roti yang diproduksi pada akhir
tahun pertama adalah ….
A. 5.800 potong D. 49.800 potong
B. 21.000 potong E. 99.600 potong
C. 30.000 potong
(UN 2004 AKP Paket P2/No.14)

2. Pada bulan pertama, Eli bertugas sebagai sales kosmetik. Ia dapat menjual
kosmetik seharga Rp3.000.000,00. Pada setiap bulan berikutnya, ia dapat
meningkatkan penjualannya sebesar Rp200.000,00. Setelah 1 tahun bekerja, Eli
dapat menjual kosmetik seharga ....
A. Rp36.200.000,00 D. Rp49.200.000,00
B. Rp38.200.000,00 E. Rp58.200.000,00
C. Rp39.200.000,00
(UN 2008 AKP Paket P10/No.9)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.11)

98 Barisan dan Deret Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


3. Satu lembaga kursus pada bulan pertama dapat meluluskan sebanyak 6 orang.
pada setiap bulan berikutnya banyak lulusan selalu bertambah 6 orang,
Banyaknya lulusan pada 6 bulan pertama adalah ....
A. 144 orang D. 126 orang
B. 132 orang E. 120 orang
C. 129 orang
(UN 2007 AKP Paket 43/No.29)

4. Iuran bulanan warga setiap tahun selalu naik Rp5.000,00 dari tahun sebelumnya.
Jika iuran warga pada tahun pertama Rp10.000,00 per bulan, maka jumlah total
iuran warga tersebut setelah 8 tahun adalah ….
A. Rp180.000,00 D. Rp2.640.000,00
B. Rp1.100.000,00 E. Rp3.200.000,00
C. Rp1.800.000,00
(UN 2006 AKP Paket P2/No.12)

5. Mulai masuk SD kelas I, seorang siswa mendapat bantuan sebesar Rp 10.000,00


setiap bulan dari BAZIS. Setiap naik kelas bantuan tersebut ditambah sebesar
Rp2.500,00 pada setiap bulannya dan seterusnya sampai kelas VI. Jumlah
bantuan yang diterima siswa tersebut selama 6 tahun adalah ....
A. Rp757.500,00 D. Rp2.340.000,00
B. Rp1.170.000,00 E. Rp6.750.000,00
C. Rp1.260.000,00
(UN 2009 AKP Paket P43/No.18)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.16)

6. Jumlah produksi suatu pabrik pada setiap bulannya membentuk deret aritmetika.
Jika banyak produksi pada bulan keempat 17 ton dan jumlah produksi selama
empat bulan pertama 44 ton, maka banyak produksi pada bulan kelima adalah ….
A. 20 ton D. 23 ton
B. 21 ton E. 24 ton
C. 22 ton
(UN 2010 AKP Paket P43/No.17)
(UN 2010 AKP Paket P10/No.17)

7. Rumus umum jumlah n suku pertama suatu barisan aritrnetika adalah


Sn  3n 2  10n . Suku ke-5 (U5) barisan tersebut adalah ....
A. 8 D. 25
B. 17 E. 71
C. 23
(UN 2007 AKP Paket 10/No.27)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Barisan dan Deret 99


8. Diketahui barisan aritmetika dengan S9 = 108 dan S8 = 88 , nilai U 6 barisan
tersebut adalah ....
A. 10 D. 18
B. 12 E. 22
C. 14
(UN 2007 AKP Paket 43/No.27)

9. Dalam suatu deret aritmetika diketahui U 3  8 dan U10  29 . Jumlah 10 suku


pertama (S10) deret tersebut adalah ….
A. 147 D. 185
B. 155 E. 195
C. 180
(UN 2007 AKP Paket 10/No.29)

10. Diketahui suku ke-5 dan suku ke-9 dari suatu barisan bilangan aritmetika adalah
18 dan 6. Suku ke-3 barisan tersebut adalah ….
A. 9 D. 21
B. 12 E. 24
C. 15
(UN 2010 AKP Paket P43/No.18)

11. Hasil penjualan barang produksi suatu perusahaan setiap tahun mengalami
kenaikan Rp1.000.000.000,00. Jika penjualan barang pada tahun ke-3
Rp5.000.000.000,00, jumlah hasil penjualan selama 5 tahun adalah ….
A. Rp6.000.000.000,00 D. Rp25.000.000.000,00
B. Rp7.000.000.000,00 E. Rp30.000.000.000,00
C. Rp13.000.000.000,00
(UN 2013 AKP)

12. Setiap 5 tahun, jumlah penduduk di sebuah kota bertambah menjadi 2 kali lipat
dari jumlah semula. Jika ditaksir pada tahun 2008 nanti penduduknya mencapai 4
juta orang, maka jumlah penduduk kota itu pada tahun 1983 adalah ....
A. 250.000 potong D. 62.500 potong
B. 133.333 potong E. 31.250 potong
C. 125.000 potong
(UN 2007 AKP Paket 10/No.28)

100 Barisan dan Deret Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


13. Gaji Pak Slamet pada tahun pertama Rp400.000,00 perbulan. Jika gaji Pak
Slamet pada tahun kedua Rp450.000,00 perbulan, dan pada tahun ketiga
Rp500.000,00 perbulan, begitu seterusnya. Maka jumlah gaji Pak Slamet selama
lima tahun adalah ….
A. Rp24.000.000,00 D. Rp26.400.000,00
B. Rp24.500.000,00 E. Rp30.000.000,00
C. Rp25.000.000,00
(UN 2011 PSP Paket 43/No.40)

14. Diketahui barisan aritmatika dengan suku pertama adalah 3, suku kelima adalah
19 dan suku terakhir adalah 31, maka banyak suku pada barisan tersebut adalah
….
A. 8 D. 13
B. 9 E. 19
C. 11
(UN 2011 AKP Semua Paket)

15. Suatu barisan aritmatika mempunyai suku kedua = 12 dan suku kelima = 9.
Suku ke-10 barisan tersebut adalah ….
A. 44 D. 10
B. 7 E. 68
C. 3
(UN 2010 AKP Paket P10/No.16)

16. Banyaknya suku pada barisan aritmatika : 5,2, 1, ..., 31 adalah ….


A. 7 D. 15
B. 11 E. 17
C. 13
(UN 2012 AKP Paket A63/No.16)
(UN 2012 AKP Paket B24/No.16)

17. Rumus suku ke-n barisan untuk barisan 1, 1, 3, 5, 7, … adalah ….


A. Un  n  2 D. Un  2n  3
B. Un  2n  1 E. Un  3n  2
C. Un  2n  2
(UN 2010 AKP Paket P43/No.15)
(UN 2010 AKP Paket P10/No.15)
(UN 2012 AKP Semua Paket)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Barisan dan Deret 101


18. Panjang sisi-sisi segitiga membentuk barisan aritmatika. Jika keliling segitiga
tersebut 57 cm dan sisi terpanjangnya 23 cm, maka panjang sisi terpendeknya
adalah ….
A. 20 D. 12
B. 19 E. 10
C. 15
(UN 2011 AKP Semua Paket)

19. Banyaknya suku dari barisan bilangan 2, 2, 6, ..., 34 adalah ....
A. 12 D. 9
B. 11 E. 7
C. 10
(UN 2012 AKP Paket C36/No.16)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.16)

20. Diketahui barisan aritmatika dengan suku ke-3 adalah 2 dan suku ke-6 adalah
10. Suku ke-15 adalah ….
A. 16 D. 50
B. 20 E. 66
C. 46
(UN 2013 AKP)

21. Diketahui barisan aritmetika sebagai berikut: 10, 13, 16, ..., 43. Banyaknya
suku barisan adalah ....
A. 10 D. 29
B. 11 E. 30
C. 12
(UN 2012 AKP Paket E51/No.16)

22. Lima suku pertama bilangan yang rumus umumnya Un = 5n – 4 adalah ...
A. 1, 6, 11, 16, 21 D. 9, 14, 19, 24, 29
B. 4, 9, 14, 19, 2 E. 10, 15, 20, 25, 3
C. 5, 9, 13, 17, 2
(UN 2012 AKP Paket A63/No.15)

23. Diketahui deret aritmatika dengan suku ke-3 adalah 8 dan suku ke-8 adalah 23.
Jumlah 5 suku pertama deret tersebut ….
A. 15 D. 43
B. 26 E. 51
C. 40
(UN 2011 PSP Paket 43/No.30)
(UN 2012 PSP Paket A63/No.26)

102 Barisan dan Deret Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


24. Suatu tali dibagi menjadi 5 bagian dengan panjang membentuk suatu barisan
geometri. Jika tali yang paling panjang 81 cm dan tali yang paling pendek 16 cm,
maka panjang tali ke-3 adalah ....
A. 24 cm D. 54 cm
B. 36 cm E. 72 cm
C. 48 cm
(UN 2007 AKP Paket 43/No.28)

25. Jika suku pertama suatu barisan geometri = 3 dan suku ke-3 = 12 maka suku ke-5
adalah ….
A. 24 D. 64
B. 36 E. 96
C. 48
(UN 2010 AKP Paket P43/No.16)

26. Dari suatu barisan geometri diketahui U 2  64 dan U 5  8 . Suku pertama barisan
tersebut adalah ....
A. 128 D. 96
B. 126 E. 84
C. 124
(UN 2008 AKP Paket P10/No.10)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.9)

27. Dari suatu barisan geometri, diketahui U 5  48 dan U 7  192 . Jika r  0 maka
suku pertama barisan tersebut adalah ….
A. 3 D. 3
B. 2 E. 6
C. 2
(UN 2009 AKP Paket P43/No.15)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.17)

28. Diketahui barisan geometri U 3  5 dan U 7  405 . Suku ke-8 dari barisan tersebut
adalah ….
A. 3.937 D. 1.215
B. 3.645 E. 1.125
C. 1.823
(UN 2010 AKP Paket P10/No.18)
(UN 2011 AKP Semua Paket)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Barisan dan Deret 103


29. Diketahui barisan geometri: 2, 4, 8, …, 1.024. Banyak suku bilangan pada barisan
tersebut adalah ….
A. 6 D. 9
B. 7 E. 10
C. 8
(UN 2013 AKP)

30. Diketahui barisan geometri: 3, 6, 12, ..., 768. Banyak suku barisan tersebut adalah
....
A. 6 D. 9
B. 7 E. 10
C. 8
(UN 2015 AKP)

31. Rumus umum dari barisan: 0, 3, 8, 15, … adalah Un  ….


A. 3n  3 D. n2  1
B. n  1 E. (n  1)2
C. 3n2  1
(UN 2009 AKP Paket P43/No.17)

32. Suku pertama dan suku ke-4 suatu deret geometri berturut-turut adalah 4 dan 108.
Jumlah 5 suku pertama deret tersebut adalah ….
A. 848 cm D. 268 cm
B. 484 cm E. 160 cm
C. 362 cm

33. Jumlah pendaftar calon siswa baru di suatu SMK pada tahun 2006 sebanyak 270
siswa. Jika tiap tahun rata-ratanya bertambah sepertiga dari jumlah siswa
sebelumnya, maka banyaknya siswa pendaftar pada tahun 2008 adalah ….
A. 300 D. 390
B. 330 E. 480
C. 360
(UN 2009 PSP Paket P43/No.22)

1
34. Jumlah tak hingga dari deret geometri dengan suku pertama 12 dan rasio
3
adalah ….
A. 4 D. 24
B. 9 E. 36
C. 18
(UN 2005 AKP Paket P2/No.10)

104 Barisan dan Deret Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


3
35. Jika jumlah tak hingga suatu deret geometri adalah 20 dan rasio , maka suku
5
pertama deret tersebut adalah ....
A. 12 D. 6
B. 10 E. 4
C. 8
(UN 2007 AKP Paket 43/No.30)

36. Jumlah suatu deret geometri tak hingga adalah 10. Jika suku pertamanya 2, maka
rasionya adalah ….
4 2
A. D.
5 5
3 1
B. E.
4 5
1
C.
2
(UN 2007 AKP Paket 10/No.30)

1 3
37. Suatu deret geometri rasionya (r )   . Jumlah tak hingga sukunya  . Suku
3 8
pertama (a) deret tersebut adalah ….
3 1
A. D.
4 8
1 1
B. E.
2 16
1
C.
4
(UN 2008 AKP Paket P10/No.11)

38. Jumlah tak hingga deret geometri adalah 40 dan suku pertamanya 16. Rasio dari
deret geometri tersebut adalah ....
1 2
A. D.
5 3
2 3
B. E.
5 4
3
C.
5
(UN 2009 AKP Paket P43/No.16)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.18)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Barisan dan Deret 105


39. Dari suatu deret geometri tak hingga, diketahui jumlahnya  S   15 dan suku
pertamanya (a)  3 . Rasio ( r ) deret tersebut adalah ….
1 4
A. D.
5 5
1 5
B. E.
3 6
2
C.
3
(UN 2010 AKP Paket P43/No.19)
(UN 2010 AKP Paket P10/No.19)

40. Diketahui barisan bilangan 2, 5, 10, 17, …, maka rumus suku ke-n barisan
tersebut adalah ….
A. Un  n 2  n  4 D. Un  n 2  1
B. Un  n 2  n E. Un  n 2  1
C. Un  n 2  n
(UN 2011 AKP Semua Paket)
(UN 2013 AKP)

2
41. Jumlah deret geometri tak hingga 18 dan rasionya  . Suku pertama deret
3
tersebut adalah ....
A. 5 D. 45
B. 15 E. 75
C. 30
(UN 2012 AKP Paket A63/No.17)
(UN 2012 AKP Paket C36/No.17)

1
42. Jumlah deret geometri tak hingga dari 18  9  4  ... adalah:
2
A. 36 D. 5
B. 16 E. 4
C. 8
(UN 2012 AKP Paket D48/No.17)

106 Barisan dan Deret Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


3
43. Diketahui rasio suatu deret geometri tak hingga  dan suku pertamanya 14,
4
maka jumlah tak hingga deret tersebut adalah ....
A. 8 D. 8
B. 7 E. 14
C. 7
(UN 2012 AKP Paket B24/No.17)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.17)

44. Rumus suku ke-n dari barisan bilangan adalah Un  2n – n 2 . Empat suku pertama
barisan tersebut adalah ....
A. 3, 8, 15, 24 D. 1, 0, 3, –8
B. 0, 1, 2, 3 E. 1, 0,  7, 14
C. 1, 2, 3, 4
(UN 2012 AKP Paket D48/No.15)

45. Diketahui jumlah deret geometri tak hingga 35 dengan suku pertama adalah 25.
Rasionya dari deret geometri tersebut adalah ….
1 4
A. D.
7 7
2 5
B. E.
7 7
3
C.
7
(UN 2013 AKP)

46. Suatu barisan bilangan dirumuskan dengan Un  8n  2n 2 . Barisan bilangan


tersebut adalah ....
A. 10, 18, 42, 64, … D. 10, 20, 36, 48, …
B. 10, 24, 42, 64, … E. 10, 24, 36, 48, ...
C. 10, 24, 36, 64, …
(UN 2012 AKP Paket B24/No.15)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.15)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Barisan dan Deret 107


47. Bola pingpong dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 2 m dan memantul tegak lurus
3
lantai. Jika setiap kali bola memantul mencapai ketinggian dari ketinggian
4
sebelumnya. Panjang lintasan bola dari awal jatuh sampai dengan berhenti adalah
....
A. 14 m D. 9 m
B. 12 m E. 8 m
C. 10 m
(UN 2012 AKP Paket A63/No.18)
(UN 2012 AKP Paket C36/No.18)

48. Sebuah bola jatuh dari ketinggian 6 meter dan memantul tegak lurus lantai. Jika
1
setiap kali bola memantul ketinggian bola dari ketinggian sebelumnya,
2
panjang lintasan bola seluruhnya sampai berhenti adalah ....
A. 6 m D. 18 m
B. 12 m E. 24 m
C. 15 m
(UN 2012 AKP Paket D48/No.18)

49. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 8 m dan memantul tegak lurus lantai. Jika
3
setiap kali bola memantul mencapai ketinggian dari ketinggian sebelumnya.
5
Panjang lintasan bola dari awal jatuh sampai berhenti ....
A. 12 m D. 44 m
B. 20 m E. 52 m
C. 32 m
(UN 2012 AKP Paket B24/No.18)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.18)

108 Barisan dan Deret Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1. Kaidah Pencacahan
a. Aturan Pengisian Tempat
Jika suatu unsur dapat dibentuk dengan menggunakan cara yang sama, yaitu n
dan m, maka banyaknya susunan ada n × m cara.
b. Faktorial
n!  n(n  1)(n  2)(n  3)...3.2.1 (n = bilangan asli)
0!  1

2. Permutasi
a. Permutasi adalah susunan yang berbeda yang dapat terbentuk dari r unsur,
yang diambil dari n unsur atau sebagian unsur.
n!
P( n,r )  ( cara penulisan lainnya: Prn , n Pr , n Pr )
(n  r )!
dengan n = banyaknya unsur yang berbeda
r = unsur yang akan dibentuk
P = permutasi
b. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama
n!
n Pa ,b ,...,c 
a!b!...c!
c. Permutasi siklik
P( siklis )  (n  1)!

3. Kombinasi
Kombinasi adalah penyusunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan
urutannya.
n!
C( n,r )  ( cara penulisan lainnya: Crn , n Cr )
(n  r)!r!

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 109


4. Peluang Kejadian
a. Ruang Sampel (S)
Ruang sampel adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan hasil
yang mungkin dari suatu percobaan.
b. Titik Sampel
Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel.
c. Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel (peristiwa).
d. Peluang
Peluang terjadinya kejadian A, ditulis P(A).
n( A)
P( A) 
n( S )
Ket:
n(A) = banyaknya anggota A
n(S) = banyak anggota ruang sampel
e. Nilai Kisaran Peluang
Nilai kisaran P(A) ialah 0 ≤ P(A) ≤ 1
Jika P(A) = 0, maka A disebut kemustahilan.
Jika P(A) = 1, maka A disebut kepastian.
f. Frekuensi Harapan
F ( A)  P( A)  n
dengan:
F(A) = Frekuensi harapan kejadian muncul A
P(A) = Peluang kejadian muncul A
n = banyaknya percobaan

5. Kejadian Majemuk
a. Peluang komplemen suatu kejadian
Jika peluang kejadian A di tulis P(A), maka peluang bukan A ditulis P(Ac).
Jika P(A) = p, maka P(Ac) = 1  p atau P(A) + P(Ac) = 1.
b. Kejadian saling lepas
P( A  B)  P( A)  P( B)
c. Kejadian saling bebas
P( A  B)  P( A)  P( B)
d. Kejadian bersyarat
Peluang terjadinya kejadian A jika kejadian B telah terjadi disebut peluang
bersyarat ditulis dengan P(A/B).
P( A  B )
P( A / B)  , dengan P(B) > 0
P( B)

110 Peluang Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


1. Banyaknya bilangan terdiri dari empat angka yang disusun dari angka 1, 2, 3, 4, 5
dan 6, serta tidak ada angka yang berulang adalah ….
A. 15 D. 648
B. 180 E. 1.296
C. 360

Pembahasan:
Karena tidak ada angka yang berulang maka angka yang telah digunakan tidak
dapat dipilih kembali.
banyaknya susunan bilangan = 6 × 5 × 4 × 3 = 360 cara
Jawaban : C

2. Dari 5 orang tokoh masyarakat suatu daerah akan dipilih 3 orang untuk
menduduki jabatan Ketua RT, Sekretaris, dan Bendahara. Maka banyaknya
susunan yang mungkin terjadi dari pemilihan tersebut adalah ….
A. 10 susunan D. 40 susunan
B. 20 susunan E. 60 susunan
C. 24 susunan

Pembahasan:
Dari 5 orang akan dipilih 3 orang 5!
dengan jabatan Ketua RT, Sekretaris, P 
(5  3)!
5 3

dan Bendahara. Permasalahan itu dapat


5!
5 P3 
diselesaikan dengan menggunakan
permutasi: 2!
n! 5  4  3  2!
n Pr  5 P3 
(n  r )! 2!
5 P3  60

Jawaban : E

3. Dari 10 orang pemain bola voli akan dibentuk tim bola voli yang terdiri dari 6
orang. Banyak tim berbeda yang dapat dibentuk adalah ….
A. 96 tim D. 320 tim
B. 120 tim E. 494 tim
C. 210 tim

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 111


Pembahasan:
Dari 10 orang dipilih 6 orang tanpa 10!
memperhatikan posisi/ jabatan. 10 C6 
4!6!
Permasalahan tersebut dapat
10  9  8  7  6!
diselesaikan dengan kombinasi. 10 C6 
n! 4!6!
n Cr  10  9  8  7
(n  r )!r! 10 C6 
4  3  2 1
10!
10 C6  C  210
(10  6)!6! 10 6

Jawaban : C

4. Dua buah dadu dilempar sekaligus sebanyak satu kali. Peluang munculnya kedua
mata dadu berjumlah 7 atau 10 adalah ….
1 1
A. D.
4 12
1 1
B. E.
5 54
5
C.
36

Pembahasan:
Dua buah dadu (masing-masing Kejadian A dan B saling lepas karena
mempunyai 6 mata), didapat A  B    n( A  B)  0
n(S) = 6 × 6 = 36. Peluang kejadian A atau kejadian B:
Misalkan A = kejadian muncul mata P( A  B)  P( A)  P( B)
dadu berjumlah 7.
A = {(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), P( A  B)  6  3  9
(6,1)} 36 36 36
n(A) = 6 1
P( A  B) 
n( A) 6 4
P( A)  
n( S ) 36
Misalkan B = kejadian muncul mata
dadu berjumlah 10.
B = {(4,6), (5,5), (6,4)}
n(B) = 3
n( B ) 3
P( B)  
n( S ) 36 Jawaban : A

112 Peluang Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


5. Sebuah perusahaan mempunyai peluang untuk menjual hasil produksinya 0,65.
Jika diproduksi 2.500.000 unit barang, maka diperkirakan banyak hasil produksi
yang tidak terjual adalah ….
A. 625.000 unit D. 1.375.000 unit
B. 875.000 unit E. 1.625.000 unit
C. 1.125.000 unit

Pembahasan:
Misal, peluang terjualnya hasil produksinya = P(X)
P(X) = 0,65
Peluang hasil produksi yang tidak terjual = P(Xc)
P(Xc) = 1  P(X) = 1  0,65 = 0,35
Perkiraan hasil produksi yang tidak terjual = n × P(Xc)
= 2.500.000 × 0,35
= 875.000 unit
Jawaban : B

1. Dua buah dadu dilempar bersama 1 kali, peluang muncul angka berjumlah 9
adalah ….
1 6
A. D.
36 36
2 9
B. E.
36 36
4
C.
36
(UN 2004 AKP Paket P2/No.16)

2. Dalam sebuah kotak terdapat 3 bola berwarna merah dan 3 bola berwarna putih.
Jika dari kotak tersebut diambil 2 bola sekaligus, peluang terambil kedua bola
tersebut berbeda warna adalah ….
3 1
A. D.
5 5
3 1
B. E.
10 6
2
C.
9
(UN 2005 AKP Paket P2/No.12)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 113


3. Sebuah tim pemain catur terdiri dari 3 orang. Bila ada 7 calon pemain, berapa
banyak cara untuk membentuk tim pemain catur tersebut?
A. 10 cara D. 30 cara
B. 13 cara E. 35 cara
C. 21 cara
(UN 2005 AKP Paket P2/No.11)

4. Ada 8 siswa baru yang belum saling mengenal satu sama lain. Apabila mereka
ingin berkenalan dengan berjabat tangan, maka banyak jabat tangan yang terjadi
adalah ….
A. 8 D. 28
B. 10 E. 56
C. 16
(UN 2004 AKP Paket P2/No.15)

5. Banyak bilangan terdiri dari 6 angka yang dapat disusun dari 3 buah angka 2 dan
3 buah angka 5 adalah ….
A. 12 D. 60
B. 20 E. 120
C. 30
(UN 2006 AKP Paket P2/No.13)

6. Sebuah kotak berisi 10 buah bola yang terdiri dari 6 bola warna merah dan 4 bola
warna putih. Jika dari kotak itu akan diambil 3 bola sekaligus secara acak
(random), maka banyaknya kejadian yang mungkin terambil 1 bola merah dan 2
bola putih adalah ....
A. 32 D. 42
B. 36 E. 46
C. 40
(UN 2007 AKP Paket 43/No.24)

7. Banyak susunan huruf berbeda yang dapat dibentuk dari kata “TERTIB” adalah
....
A. 60 D. 360
B. 120 E. 480
C. 240
(UN 2015 AKP)

114 Peluang Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


8. Dalam sebuah kotak terdapat 2 bola biru, 5 bola merah dan 3 bola kuning. Dari
dalam kotak tersebut diambil sebuah bola secara acak. Peluang terambilnya bola
berwarna kuning atau biru adalah ….
1 3
A. D.
6 5
1 5
B. E.
5 6
1
C.
2
(UN 2006 AKP Paket P2/No.14)

9. Dua buah dadu dilempar bersama-sama satu kali. Peluang munculnya mata dadu
berjumlah lebih besar sama dengan 10 adalah ....
1 1
A. D.
2 5
1 1
B. E.
3 6
1
C.
4
(UN 2007 AKP Paket 43/No.25)

10. Dua buah dadu dilempar bersama-sama sebanyak 108 kali. Frekuensi harapan
muncul mata dadu berjumlah 8 atau berjumlah 5 adalah ....
A. 12 kali D. 72 kali
B. 15 kali E. 90 kali
C. 27 kali
(UN 2007 AKP Paket 43/No.26)

11. Dari 6 siswa akan dipilih 4 siswa sebagai pengurus kelas. Banyak susunan yang
mungkin terjadi adalah ....
A. 30 susunan D. 12 susunan
B. 24 susunan E. 6 susunan
C. 15 susunan
(UN 2007 AKP Paket 10/No.24)

12. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama sebanyak 108 kali. Frekuensi
harapan muncul mata dadu berjumlah lebih kecil dari 5 adalah ….
A. 54 kali D. 18 kali
B. 36 kali E. 9 kali
C. 27 kali
(UN 2007 AKP Paket 10/No.26)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 115


13. Dalam pemilihan panitia perpisahan suatu sekolah, akan dipilih 3 orang masing-
masing untuk menduduki jabatan ketua, sekretaris dan bendahara. Jika yang akan
dipilih terdiri dari 4 laki-laki dan 2 perempuan dan sekretaris yang terpilih harus
wanita, maka banyak susunan berbeda yang mungkin dari hasil pemilihan panitia
tersebut adalah ….
A. 40 D. 14
B. 24 E. 12
C. 20
(UN 2008 AKP Paket P10/No.24)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.25)

14. Suatu keluarga yang belum mempunyai anak, mengharapkan akan mempunyai
tiga orang anak. Peluang keluarga tersebut mempunyai paling sedikit dua anak
laki-laki adalah ….
3 1
A. D.
4 3
1 1
B. E.
2 8
3
C.
8
(UN 2007 AKP Paket 10/No.25)

15. Dari l0 siswa akan dipilih 4 siswa untuk mewakili sekolahnya pada pertandingan
catur beregu. Banyak susunan berbeda dari hasil pemilihan tersebut adalah ….
A. 63 D. 315
B. 64 E. 400
C. 210
(UN 2008 AKP Paket P10/No.25)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.24)

16. Sebuah dadu dilempar satu kali. Peluang muncul mata dadu yang merupakan
bilangan prima genap adalah ....
5 1
A. D.
6 3
2 1
B. E.
3 6
1
C.
2
(UN 2008 AKP Paket P10/No.26)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.27)

116 Peluang Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


17. Pada sebuah desa, peluang seorang balita terserang penyakit campak adalah 0,02.
Jika banyak balita di desa tersebut tercatat sebanyak 150 orang, maka banyak
balita yang terserang penyakit campak ada ... orang.
A. 2 D. 17
B. 3 E. 30
C. 15
(UN 2008 AKP Paket P10/No.27)
(UN 2008 AKP Paket P28/No.28)

18. Dua buah dadu dilempar sekaligus sebanyak satu kali. Peluang kejadian muncul
jumlah kedua mata dadu sama dengan 7 atau 10 adalah ....
1 7
A. D.
4 8
1 11
B. E.
2 12
3
C.
4
(UN 2008 AKP Paket P10/No.28)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.26)
(UN 2015 AKP)

19. Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali.
Peluang muncul mata dadu bilangan ganjil bukan prima pada mata dadu dan
angka pada uang logam adalah ....
1 4
A. D.
12 12
2 6
B. E.
12 12
3
C.
12
(UN 2015 AKP)

20. Dalam suatu rapat disediakan 8 kursi, peserta rapat yang hadir hanya 5 orang.
Berapa cara mereka untuk mengambil posisi tempat duduk?
A. 6.720 D. 840
B. 3.360 E. 56
C. 1.680
(UN 2010 AKP Paket P43/No.23)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 117


21. Suatu kotak berisi 6 bola berwarna hijau dan 3 bola berwarna kuning. Dari kotak
tersebut diambil 3 bola sekaligus secara acak. Peluang terambilnya ketiga bola
berwarna hijau adalah ....
1 1
A. D.
21 3
2 2
B. E.
21 3
5
C.
21
(UN 2009 AKP Paket P43/No.21)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.23)

22. Dari 8 orang siswa akan dipilih 3 orang untuk menduduki jabatan ketua,
sekretaris, dan bendahara. Banyaknya susunan berbeda yang dapat dibentuk dari
pemilihan tersebut adalah ….
A. 1.680 D. 56
B. 336 E. 24
C. 112
(UN 2009 AKP Paket P43/No.23)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.21)

23. Banyaknya susunan berbeda dari 6 orang yang duduk mengelilingi suatu meja
bundar, apabila ada dua orang tertentu yang harus duduk berdampingan adalah ....
A. 12 D. 120
B. 24 E. 720
C. 48
(UN 2015 AKP)

24. Gulungan kertas kecil masing-masing berisi angka 0 sampai dengan 9 diambil
satu secara acak. Peluang terambil angka 2 atau angka lebih dari 7 adalah ....
3 4
A. D.
10 9
4 10
B. E.
10 9
9
C.
10
(UN 2015 AKP)

118 Peluang Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


25. Pada sebuah perusahaan terdapat 7 orang satpam, akan dibuat daftar piket yang
setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang. Banyaknya susunan yang berbeda pada
kelompok satpam tersebut adalah ….
A. 4 D. 35
B. 21 E. 42
C. 25
(UN 2009 AKP Paket P43/No.24)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.22)

26. Pada sebuah kotak terdapat 25 kelereng berwarna hijau dan 35 kelereng berwarna
kuning, jika diambil sebuah kelereng secara acak peluang terambilnya kelereng
berwarna hijau adalah ....
1 7
A. D.
12 12
2 5
B. E.
5 7
5
C.
12
(UN 2009 AKP Paket P43/No.22)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.24)

27. Tiga buah dadu dilempar undi bersama-sama satu kali. Peluang munculnya angka
yang sama pada ketiga dadu adalah ....
1 4
A. D.
36 36
2 5
B. E.
36 36
3
C.
36
(UN 2010 AKP Paket P43/No.22)

28. Dua keping uang logam dilempar undi bersama-sama dengan sebuah dadu.
Peluang munculnya dua gambar pada mata uang dan mata 4 pada dadu adalah ....
1 3
A. D.
24 8
1 5
B. E.
10 12
1
C.
8
(UN 2010 AKP Paket P43/No.25)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 119


29. Dari 6 siswa akan diambil 3 orang untuk mengikuti lomba debat bahasa Inggris.
Banyaknya susunan peserta dapat dibentuk adalah ....
A. 20 D. 360
B. 40 E. 720
C. 120
(UN 2010 AKP Paket P43/No.24)

30. Banyaknya cara dari 6 orang untuk menempati 2 buah kursi adalah ....
A. 6 D. 20
B. 10 E. 30
C. 15
(UN 2010 AKP Paket P10/No.22)

31. Dari 10 orang atlit renang, akan diambil 8 orang untuk mengikuti lomba renang.
Banyaknya susunan berbeda kelompok atlit renang yang dapat dibentuk adalah
….
A. 45 D. 360
B. 90 E. 5.040
C. 120
(UN 2010 AKP Paket P10/No.23)

32. Jika tiga keping uang logam dilempar undi, maka peluang muncul sedikitnya dua
gambar adalah ....
1 1
A. D.
8 2
1 5
B. E.
4 8
3
C.
8
(UN 2010 AKP Paket P10/No.24)

33. Sebuah kotak berisi 3 bola berwarna hijau dan 5 bola berwarna biru. Jika diambil
2 bola sekaligus secara acak, peluang terambil 2 bola berlainan adalah ....
3 20
A. D.
28 28
12 21
B. E.
28 28
15
C.
28
(UN 2012 AKP Paket A63/No.24)

120 Peluang Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


34. Dari 8 siswa berprestasi akan dipilih 5 orang secara acak untuk disertakan pada
lomba Debat Bahasa Inggris. Banyaknya kelompok yang terbentuk dengan satu
orang harus selalu ikut lomba adalah ....
A. 12 kelompok D. 336 kelompok
B. 35 kelompok E. 6.720 kelompok
C. 112 kelompok
(UN 2011 AKP Semua Paket)

35. Sebuah dadu dan sebuah uang logam dilempar undi bersama-sama satu kali.
Peluang kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil dan angka pada uang logam
adalah ....
1 3
A. D.
16 4
1
B. E. 1
4
1
C.
2
(UN 2010 AKP Paket P10/No.25)

36. Dalam sebuah kotak terdapat 5 kelereng biru dan 3 kelereng hijau. Dari kotak itu
diambil 3 kelereng sekaligus secara acak. Peluang terambil ketiganya kelereng
biru adalah ....
60 10
A. D.
336 58
30 5
B. E.
168 28
10
C.
84
(UN 2011 AKP Semua Paket)

37. Sebuah dadu dilambungkan satu kali. Peluang muncul mata dadu bilangan prima
yang ganjil adalah ....
5 1
A. D.
6 3
2 1
B. E.
3 4
1
C.
2
(UN 2012 AKP Paket A63/No.23)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 121


38. Banyaknya bilangan yang terdiri dari tiga angka berlainan yang dapat dibentuk
dari angka-angka 2, 3, 4, 5, 6, 7 adalah ....
A. 120 cara D. 20 cara
B. 60 cara E. 15 cara
C. 35 cara
(UN 2012 AKP Paket A63/No.21)

39. Dari 6 siswa baru yang belum saling mengenal, akan berkenalan dengan berjabat
tangan satu sama lain, maka jabatan tangan yang akan terjadi sebanyak ....
A. 12 kali D. 16 kali
B. 13 kali E. 18 kali
C. 15 kali
(UN 2012 AKP Paket A63/No.22)
(UN 2012 AKP Paket C36/No.22)

40. Dari angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 akan dibentuk 4 bilangan dengan syarat tidak ada
pengulangan. Banyaknya bilangan ganjil yang dapat dibentuk adalah ....
A. 480 D. 256
B. 360 E. 180
C. 420
(UN 2011 AKP Semua Paket)

41. Banyak bilangan yang terdiri dari empat angka berlainan yang dapat dibentuk
dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 adalah ....
A. 1.296 D. 30
B. 420 E. 24
C. 360
(UN 2012 AKP Paket B24/No.21)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.21)

42. Bilangan yang terdiri dari tiga angka yang berbeda dan bernilai lebih dari 500
akan disusun dari angka 4, 5, 6, 7, dan 8. Banyak bilangan yang dapat disusun
adalah ....
A. 48 D. 100
B. 56 E. 125
C. 72
(UN 2015 AKP)

122 Peluang Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


43. Sebuah dadu dilambungkan satu kali. Peluang muncul mata dadu bilangan ganjil
adalah ….
1 4
A. D.
6 6
2 6
B. E.
6 6
3
C.
6
(UN 2012 AKP Paket B24/No.23)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.23)

44. Dari 8 orang tokoh masyarakat akan dipilih 3 orang masing-masing sebagai
ketua, sekretaris, dan bendahara RW. Banyak susunan yang mungkin dari
pemilihan tersebut adalah ....
A. 56 D. 366
B. 280 E. 1.680
C. 336
(UN 2012 AKP Paket C36/No.21)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.21)

45. Dua dadu dilambungkan secara bersamaan. Peluang muncul mata dadu pertama
lebih dari 3 dan mata dadu kedua kurang dari 4 adalah ....
1 9
A. D.
36 36
2 12
B. E.
36 36
8
C.
36
(UN 2012 AKP Paket B24/No.24)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.24)

46. Sekolah akan memilih 4 siswa dari 10 siswa untuk mengikuti magang di
perusahaan. Banyak cara sekolah memilih keempat siswa adalah ....
A. 42 D. 720
B. 120 E. 5.040
C. 210
(UN 2012 AKP Paket B24/No.22)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.22)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 123


47. Sebuah dadu dilambungkan satu kali, peluang muncul mata dadu lebih dari 2
adalah ....
1 2
A. D.
6 3
1 3
B. E.
3 4
1
C.
2
(UN 2012 AKP Paket C36/No.23)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.23)

48. Pada sebuah kotak terdapat 10 bola warna merah dan 5 bola warna putih. Jika
diambil dua bola secara acak dan berurutan satu persatu tanpa pengembalian,
maka peluang terambilnya dua bola berwarna merah adalah ....
3 2
A. D.
7 12
2 2
B. E.
8 15
2
C.
10
(UN 2012 AKP Paket C36/No.24)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.24)

49. Dari 7 siswa baru yang belum saling mengenal, akan berkenalan dengan
berjabat tangan satu sama lain, maka jabatan tangan yang akan terjadi sebanyak
....
A. 12 kali D. 21 kali
B. 13 kali E. 27 kali
C. 15 kali
(UN 2012 AKP Paket D48/No.22)

50. Jika 4 kendaraan bermotor akan parkir di halaman sekolah, banyak susunan
kendaraan bermotor yang mungkin akan diparkir adalah ….
A. 5 D. 48
B. 20 E. 120
C. 24
(UN 2013 AKP)

124 Peluang Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


51. Dari 10 orang yang menduduki peringkat pertama kelas akan dikirim 2 siswa
untuk mengikuti OST (Olimpiade Sains Terapan). Banyak pilihan yang dapat
dibuat adalah ….
A. 5 D. 45
B. 10 E. 90
C. 20
(UN 2013 AKP)

52. Suatu dadu dilempar undi 72 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu kurang
dari 4 adalah ….
A. 12 D. 48
B. 24 E. 60
C. 36
(UN 2013 AKP)

53. Sebuah kotak berisi 12 kelereng yang terdiri dari 7 kelereng putih dan 5 kelereng
hijau. Apabila dari kotak tersebut diambil 3 buah kelereng sekaligus, peluang
terambilnya 2 kelereng putih dan 1 kelereng hijau adalah ....
19 22
A. D.
44 46
20 32
B. E.
44 46
21
C.
44
(UN 2015 AKP)

54. Dalam sebuah kantong terdapat 3 bola kuning dan 4 bola hijau. Jika bola diambil
satu persatu dengan pengembalian, peluang terambilnya bola pertama dan kedua
berwarna hijau adalah ….
1 1
A. D.
9 2
1 25
B. E.
4 49
16
C.
49
(UN 2013 AKP)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Peluang 125


1. Pengertian statistik
a. Statistika adalah ilmu tentang sekumpulan konsep serta metode yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data serta
menarik kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut.
b. Populasi adalah himpunan semua objek yang menjadi bahan studi, penelitian
atau pembicaraan.
c. Sampel adalah himpunan bagian populasi yang kita amati/ teliti.

2. Penyajian Data
a. Penyajian data dalam bentuk diagram/ grafik
1) Diagram garis: menggambarkan data yang terus menerus atau
berkesinambungan.
2) Diagram batang: menyajikan data yang variabelnya berbentuk kategori atau
atribut.
3) Diagram lingkaran: menggambarkan proporsi masing-masing kategori data
yang digambarkan dalam satu lingkaran.
a) Penyajian data dengan bentuk persen
Banyak data X
%X  100%
Banyak populasi data (N)
Banyak data X  (%X)  Banyak populasi data (N)
b) Penyajian data dengan bentuk sudut
Banyak data X
X   360
Banyak populasi data (N)
 X 
Banyak data X     Banyak populasi data (N)
 360 

126 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


b. Penyajian data dalam bentuk tabel
Untuk data yang dikelompokkan, tabel berbentuk distribusi frekuensi, langkah
membuatnya:
1) Jangkauan adalah selisih data terbesar (maksimum) dengan data terkecil
(minimum).
J  X maks  X min
2) Banyaknya kelompok/kelas
Dengan aturan Sturges: k  1  3,3log n  hasilnya dibulatkan ke atas
Ket: k = banyaknya kelas
n = banyaknya data
3) Panjang/ Interval kelas
J
P
k
Ket: P = panjang kelas
J = jangkauan
k = banyaknya kelas

3. Ukuran pemusatan Data


a. Mean (Rata-Rata)
1) Mean data tunggal
n

x1  x2  x3  ...  xn x i
x  i 1

n n
Menggunakan rata-rata sementara xs :  
x  xs 
 x  x 
i s

n
Rata-rata data tunggal berfrekuensi (f) :

x
 fi xi
 fi
Rata-rata data tunggal berfrekuensi (f) dengan menggunakan rata-rata
 
sementara xs :

x  xs 
 f x  x 
i i s

 fi
2) Mean data kelompok

x
 fi xi
 fi

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 127


Menggunakan rata-rata sementara xs :
x  xs 
 f x  x 
i i s

f i

b. Median (Nilai tengah)


Median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan dari data
terkecil sampai data terbesar.
1) Median data tunggal
a) Jika (n) ganjil maka mediannya adalah nilai data yang ditengah atau nilai
n 1
data yang ke- , sehingga median Me  x n 1 .
2 2
b) Jika (n) genap maka mediannya adalah rata-rata dari dua nilai data yang
n n
di tengah atau rata-rata data ke- , dan ke-  1 , jadi median
2 2
1 
Me   x n  x n  .
2 2 1
2 

Misal:
2, 3, 5, 6, 8  Me = 5
35
2, 3, 5, 7  Me = 4
2
2) Median data kelompok
n
Letak kelas Me: kelas yang memuat data pada urutan ke- .
2
 n  fk 
1
Me  tb   2  p
 fm 
Ket:
tb = tepi bawah kelas median
n = banyaknya data
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Median
fm = frekuensi kelas Median
p = panjang kelas
c. Modus (Nilai sering muncul)
1) Modus data tunggal
Modus adalah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai
frekuensi paling besar.
Misal: 2, 4, 6, 8, 8, 8 Modus = 8

128 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


2) Modus data kelompok
Tentukan letak kelas modus dengan melihat frekuensi yang paling besar.
 d1 
Mo  tb    p
 d1  d 2 
Ket:
tb = tepi bawah kelas modus
d1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
d2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya
p = panjang kelas
d. Rata-Rata Harmonis (H)
1) Rata-rata harmonis data tunggal
n
H n
1
x
i 1 i

2) Rata-rata harmonis data kelompok

H
 fi
f
 xi
i
e. Rata-Rata Ukur/ Rata-Rata Geometris (G)
1) Rata-rata geometris data tunggal
G n x1  x2  x3  ...  xn
2) Rata-rata geometris data kelompok

log G 
  fi log xi 
 fi
4. Ukuran Penyebaran Data
a. Jangkauan/ Range
J  X maks  X min
b. Simpangan Rata-Rata
1) Simpangan rata-rata data tunggal
n

 x x i
SR  i 1

n
2) Simpangan rata-rata data kelompok
n

 f x x i i
SR  i 1

f i

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 129


Ket:
SR = simpangan rata-rata
xi = data ke-i
x = nilai rata-rata
f i = n = banyaknya data
c. Ragam/ Varians
1) Ragam/ Varians data tunggal

 x  x
n 2
i
Ragam  S 2   i 1

n
2) Ragam/ Varians data kelompok
 f x 
2

fx 
2 i i

Ragam  S 2

i i
f i

f i

d. Simpangan Baku/ Simpangan Standar/ Simpangan Deviasi


1) Simpangan baku data tunggal

  x  x
n 2
i
S i 1
n
2) Simpangan baku data kelompok

 f x 
2

fx 
2 i i

S
i i
f i

f i

e. Kuartil
Kuartil membagi data menjadi empat bagian yang sama setelah data diurutkan.
Kuartil ada tiga yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah atau median (Q2), dan
kuartil atas (Q3).
Langkah mencari kuartil:
a) Susunlah data menurut urutannya
b) Tentukan letak kuartilnya, dan
c) Tentukan nilai kuartilnya
1) Kuartil data tunggal
i
Letak Q1 = data ke- (n  1) , dengan i = 1, 2, dan 3.
4

130 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


2) Kuartil data kelompok
i
Letak kelas kuartil ke-i pada data berkelompok = n
4
Nilai kuartil ke-i pada data berkelompok:
 i n  fk 
Qi  tb   4   p
 f
 Q 
Ket:
Qi = Kuartil ke-i, dimana i = 1, 2, dan 3
tb = tepi bawah kelas kuartil ke-i
n = banyaknya data
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil ke-i
fQ = frekuensi kelas kuartil ke-i
p = panjang kelas
3) Jangkauan antar kuartil (Hamparan) = Q3  Q1
1
4) Jangkauan semi interkuartil disebut juga simpangan kuartil   Q3  Q1 
2
f. Desil
Desil membagi data menjadi 10 bagian yang sama setelah data diurutkan.
1) Desil data tunggal
i
Letak Di = data ke- (n  1) , dengan i = 1, 2, 3, …, 9
10
2) Desil data kelompok
i
Letak kelas desil ke-i pada data berkelompok = n
10
Nilai desil ke-i pada data berkelompok:
 i n  fk 
Di  tb   10  p
 fD 
Ket:
Qi = Desil ke-i, dimana i = 1, 2, 3, …, 9
tb = tepi bawah kelas desil ke-i
n = banyaknya data
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas desil ke-i
fD = frekuensi kelas desil ke-i
p = panjang kelas
g. Persentil
Persentil membagi data menjadi 100 bagian yang sama setelah data diurutkan.
1) Persentil data tunggal
i
Letak Pi = data ke- (n  1) , dengan i = 1, 2, 3, …, 98, 99
100

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 131


2) Persentil data kelompok
i
Letak kelas persentil ke-i pada data berkelompok = n
100
Nilai persentil ke-i pada data berkelompok:
 i n  fk 
Pi  tb   100  p
 fP 
Ket:
Qi = Persentil ke-i, dimana i = 1, 2, 3, …, 98, 99
tb = tepi bawah kelas persentil ke-i
n = banyaknya data
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil ke-i
fP = frekuensi kelas persentil ke-i
p = panjang kelas
h. Nilai Standar/ Angka Baku
x x
Z i
S
Ket:
Z = angka baku
S = simpangan baku
xi = nilai sebuah data
x = nilai rata-rata
i. Koefisien Variansi
S
KV   100%
x
Ket:
KV = koefisien variansi
S = simpangan baku
x = nilai rata-rata

1. Dari 1.000 data, diketahui nilai terkecil dan terbesar masing-masing 33 dan 107.
Jika data tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi nilai
kelompok, maka intervalnya (panjang kelas) adalah ….
A. 11 D. 7
B. 10 E. 3
C. 8

132 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


Pembahasan:
Jangkauan:
J  X maks  X min
J  107  33  74
Banyak Kelas (k):
k  1  3,3log n
k  1  3,3  (log1000)
k  1  3,3  (3)
k  1  9,9
k  10,9
k  11
Panjang kelas:
J 74
P   6,727  7
k 11
Jawaban: D

2. Diagram lingkaran di samping menyatakan jenis


ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 500
siswa. Banyak siswa yang tidak mengikuti ekstra
kurikuler Paskibra adalah ...
A. 200 siswa
B. 250 siswa
C. 300 siswa
D. 350 siswa
E. 375 siswa

Pembahasan:
% siswa yang tidak mengikuti paskibra
= 100%  %paskibra = 100%  30% = 70%.
Jumlah siswa yang tidak mengikuti paskibra:
 70%  500
70
  500
100
 350 siswa
Jawaban: D

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 133


3. Perhatikan tabel berikut! Nilai Frekuensi
Jika nilai rata-rata data di samping adalah 7, 5 6
maka X adalah …. 6 8
A. 18 7 10
B. 16 8 X
C. 12 9 4
D. 10
E. 7

Pembahasan:
Nilai (x) f x f
5 6 30
6 8 48
7 10 70
8 X 8X
9 4 36
 f  28  X  f  x  184  8 X
Nilai rata-rata:

x
fx i i

f i

184  8 X
7
28  X
7  28  X   184  8 X
196  7 X  184  8 X
8 X  7 X  196  184
X  12
Jawaban: C

4. Perhatikan tabel berikut!


Rata-rata (mean) dari data pada tabel Subsidi (puluh
F
distribusi frekuensi di samping adalah …. ribuan rupiah)
A. 27,10 36 – 40 20
B. 38,86 41 – 45 8
C. 45,17 46 – 50 18
D. 52,45 51 – 55 14
E. 53,76 Jumlah 60

134 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


Pembahasan:
Subsidi xi fi f i  xi Rata-rata:
36 – 40
41 – 45
38
43
20
8
760
344 x
 fi xi
46 – 50 48 18 864  fi
51 – 55 53 14 742 2710
x
Jumlah 60 2.710 60
x  45,17
Jawaban: C

5. Perhatikan tabel berikut ini! Nilai F


Median dari data pada tabel di samping 70 – 74 4
adalah …. 75 – 79 5
A. 85,0 80 – 84 14
B. 85,1
85 – 89 17
C. 85,7
90 – 94 10
D. 86,0
Jumlah 50
E. 88,1

Pembahasan:
Median: data ke- 502 = data ke-25. Median:
Nilai f fk  1 n  fk 
70 – 74 4 4 Me  tb   2  p
75 – 79 5 9  fm 
80 – 84 14 23  25  23 
Kelas Me  84,5   5
85 – 89 17 40  17 
Median
90 – 94 10 50  2
Jumlah 50 Me  84,5     5
Kelas median:  17 
85 – 89 17 40 Me  84,5   0,12   5
Didapat: Me  84,5  0,6
tb = 85  0,5 = 84,5 Me  85,1
p = 75  70 = 5
fk = 23
fm = 17
Jawaban: B

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 135


6. Hasil pengukuran panjang potongan besi disajikan dalam tabel berikut.
Panjang
F
(cm)
101 – 105 2
106 – 110 8
111 – 115 22
116 – 120 40
121 – 125 18
126 – 130 7
131 – 136 3
Modus dari data tersebut adalah ….
A. 116,00 cm D. 117,75 cm
B. 116,50 cm E. 118,00 cm
C. 117,00 cm

Pembahasan:
Kelas Modus: kelas yg memiliki Modus:
frekuensi terbesar.  d1 
Panjang Mo  tb    p
f  d1  d 2 
(cm)
101 – 105 2  18 
Mo  115,5   5
106 – 110 8  18  22 
111 – 115 22
 18 
116 – 120 40
Kelas Mo  115,5     5
121 – 125 18 Modus  40 
126 – 130 7 Mo  115,5   0, 45   5
131 – 136 3 Mo  115,5  2, 25
Didapat:
Mo  117,75
tb = 116  0,5 = 115,5
d1 = 40  22 = 18
d2 = 40  18 = 22
p = 106  101 = 5 Jawaban: D

7. Dari tabel distribusi frekuensi berikut ini: Berat Badan F


Kuartil bawahnya (Q1) adalah ….
36 – 45 5
A. 50,5
46 – 55 10
B. 52,5
56 – 65 12
C. 53,5
66 – 75 7
D. 54,5
E. 55,5 76 – 85 6

136 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


Pembahasan:
Kuartil bawahnya (Q1): Kuartil bawahnya (Q1):
data ke- 14  40 = data ke-10.  i n  fk 
Qi  tb   4 p
Berat  f Q 
Badan
f fk  
36 – 45 5 5  10  5 
Kelas Q1  45,5     10
46 – 55 10 15  10 
56 – 65 12 Q1
 5
66 – 75 7 Q1  45,5     10
 10 
76 – 85 6
Didapat: Q1  45,5  5
tb = 46  0,5 = 45,5 Q1  50,5
p = 46  36 = 10
fk = 5
fQ = 10 Jawaban: A

8. Desil ke-8 dari data pada tabel berikut Nilai F


adalah …. 31 – 37 2
A. 58,5 38 – 44 5
B. 59 45 – 51 10
C. 60,5 52 – 58 21
D. 63,5 59 – 65 14
E. 59,5
66 – 72 6
73 – 79 2
Pembahasan:
Desil ke-8, data ke- 108  60 = data ke-48. Desil ke-8:
Nilai f fk  i n  fk 
Di  tb   10  p
31 – 37 2 2  fD 
38 – 44 5 7
 48  38 
45 – 51 10 17 D8  58,5   7
52 – 58 21 38  14 
Kelas
59 – 65 14 52  10 
D8 D8  58,5     7
66 – 72 6  14 
73 – 79 2
D8  58,5  5
Didapat:
tb = 59  0,5 = 58,5 D8  63,5
p = 38  31 = 7
fk = 38 ; fD = 14 Jawaban: D

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 137


9. Hasil ulangan program akuntansi sebagai berikut:
Nilai persentil ke-40 adalah …. Nilai Frek
A. 66,17 50 – 59 7
B. 71,50 60 – 69 10
C. 72,50 70 – 79 15
D. 76,17 80 – 89 12
E. 77,17 90 – 99 6
Jumlah 50
Pembahasan:
40
Persentil ke-40, data ke- 100  50 = data Persentil ke-40:
ke-20.  i n  fk 
Pi  tb   100  p
Nilai f fk  fP 
50 – 59 7 7
60 – 69 10 17  20  17 
P40  69,5     10
70 – 79 15 32
Kelas  15 
80 – 89 12 P20  3
90 – 99 6 P40  69,5     10
 15 
Jumlah 50
P40  69,5  2
Didapat:
tb = 70  0,5 = 69,5 P40  71,5
p = 60  50 = 10
fk = 17
fp = 15 Jawaban: B

10. Simpangan rata-rata dari data 32, 50, 55, 28, 35 adalah ….
A. 10 D. 50
B. 32 E. 55
C. 40

Pembahasan:

Langkah pertama menentukan rata-rata x : 


32  50  55  28  35
x
5
200
x  40
5

138 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


Selanjutnya,
n

x i x
SR  i 1

n
32  40  50  40  55  40  28  40  35  40
SR 
5
8  10  15  12  5
SR 
5
50
SR 
5
SR  10
Jawaban: A

11. Simpangan baku dari sekelompok data tunggal: 7, 3, 5, 4, 6, 5 adalah ….


1
A. 2 D. 5
3
1 1
B. 3 E. 15
3 3
2
C. 3
3

Pembahasan:

Langkah pertama menentukan rata-rata x : 


7 35 4 65
x
6
30
x 5
6
Selanjutnya,

 x 
n 2
i x
S i 1

n
(7  5) 2  (3  5) 2  (5  5) 2  (4  5) 2  (6  5) 2  (5  5) 2
S
6
4  4  0 11 0
S
6

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 139


10
S
6
merasionalkan penyebut
10 6
S 
6 6
60
S
6
2 15
S
6
1
S  15
3
Jawaban: E

12. Nilai rata- rata dan standar deviasi ulangan mata pelajaran Matematika suatu
kelas masing-masing adalah 70 dan 4. Jika angka baku (z score) Budi adalah 2,
maka nilai ulangan Budi adalah ….
A. 78 D. 68
B. 74 E. 62
C. 72

Pembahasan:
xi  x
Z
S
x  70
2 i
4
xi  70  8
xi  8  70
xi  78
Jawaban: A

13. Dari sekelompok data diketahui nilai rata-rata = 4,5 dan koefisien variasinya =
4%. Simpangan standar data tersebut adalah ….
A. 0,01 D. 0,89
B. 0,11 E. 1,80
C. 0,18

140 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


Pembahasan:
S
KV   100%
x
S
4%   100%
4,5
4%  4,5
S
100%
S  0,18
Jawaban: C

1. Diagram lingkaran di samping menyatakan jenis


kegiatan ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti
oleh 500 siswa. Banyak siswa yang tidak mengikuti
ekstra kurikuler Paskibra adalah ....
A. 200 siswa
B. 250 siswa
C. 300 siswa
D. 350 siswa
E. 375 siswa
(UN 2004 AKP Paket P2/No.25)

2. Diagram di samping menunjukkan agama yang


dianut siswa SMU “Z”. Jika jumlah siswa yang
beragama Hindu 15 orang, banyaknya siswa yang
beragama Islam adalah ….
A. 90 orang
B. 80 orang
C. 70 orang
D. 60 orang
E. 50 orang
(UN 2005 AKP Paket P2/No.21)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 141


3. Diagram di bawah menunjukkan anggaran belanja sebuah keluarga yang
berpenghasilan Rp1.800.000,00 per bulan. Bagian I = biaya makan, bagian II =
biaya pakaian, bagian III = biaya listrik, bagian IV = biaya lain-lain, dan bagian
V = disimpan di bank. Berapa uang yang disimpan di bank?
A. Rp270.000,00
B. Rp468.000,00
C. Rp774.000,00
D. Rp1.026.000,00
E. Rp1.530.000,00
(UN 2008 AKP Paket P10/No.31)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.30)

4. Tempat tinggal siswa berdasarkan Kecamatan pada suatu SMK di Jakarta Selatan
disajikan dalam bentuk diagram lingkaran di bawah ini.
Keterangan;
A = Kec. Kebayoran Lama
B = Kec. Pesanggrahan
C = Kec. Cilandak
D = Kec. Kebayoran Baru
Jika siswa yang tinggal di kecamatan Kebayoran
Lama ada 480 orang, maka siswa yang tinggal di
kecamatan Kebayoran Baru adalah ....
A. 135 orang D. 316 orang
B. 160 orang E. 427 orang
C. 213 orang
(UN 2011 AKP Semua Paket)
(UN 2013 AKP)

5. Banyaknya buku yang terjual pada sebuah pameran dinyatakan dengan diagram
di samping, jika buku ilmu pengetahuan dan psikologi terjual sebanyak 150 buah,
maka banyaknya buku komputer yang terjual adalah... buah.
A. 20
B. 30
C. 50
D. 60
E. 75
(UN 2009 AKP Paket P43/No.25)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.25)

142 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


6. Diagram lingkaran di samping menyatakan banyak
siswa pada suatu SMK tahun 2008 berdasarkan
tingkat pendidikan orang tua mereka. Persentase
banyak siswa yang tingkat pendidikan orang tua
mereka SMP adalah ….
A. 27,27%
B. 27,72%
C. 28,32%
D. 38,62%
E. 29,12%
(UN 2010 AKP Paket P43/No.32)

7. Diagram di samping menunjukkan besarnya upah per hari dari 500 orang
karyawan sebuah pabrik. Banyaknya karyawan yang upahnya lebih dari
Rp45.000,00 perhari adalah ….
A. 50 orang
B. 125 orang
C. 150 orang
D. 225 orang
E. 250 orang
(UN 2010 AKP Paket P10/No.26)

8. Diagram berikut menggambarkan data pendaftar siswa baru pada sebuah SMK
dari tahun 2000 sampai 2005.

Banyak pendaftar paling besar pada grafik di atas terjadi pada tahun ....
A. 2001 D. 2004
B. 2002 E. 2005
C. 2003
(UN 2007 AKP Paket 43/No.19)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 143


9. Perhatikan gambar di samping!
Berdasarkan diagram berikut
pernyataan yang benar adalah siswa
yang mendapatkan ....
A. Nilai 8 paling sedikit
B. Nilai 4 ada 9 peserta
C. Nilai 5 ada 8 peserta
D. Nilai 7 lebih sedikit dari nilai 8
E. Nilai 5 dan 6 sama dengan
banyak nilai 8 dan 9
(UN 2012 AKP Paket C36/No.25)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.25)

10. Perhatikan gambar di samping!

Berdasarkan grafik tersebut pernyataan yang benar adalah ....


A. Pada jam 05.30 suhu badan B lebih panas dari suhu badan A dan C
B. Pada jam 06.00 suhu badan A sama dengan suhu badan C
C. Suhu badan C selalu menurun setiap 30 menit
D. Suhu badan A selalu stabil dan normal
E. Pada jam 06.30 suhu badan B lebih tinggi dari suhu badan C
(UN 2012 AKP Paket B24/No.25)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.25)

144 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


11. Korban banjir di suatu daerah disajikan dengan diagram batang di bawah ini.

Dari data di atas jumlah korban banjir yang luka dan meninggal adalah ….
A. 72 orang D. 40 orang
B. 62 orang E. 10 orang
C. 50 orang
(UN 2007 AKP Paket 10/No.19)

12. Seorang suster mencatat suhu badan pasien yang dirawat setiap 1 jam selama 5
jam seperti tampak pada diagram garis di bawah.

Pernyataan yang benar dari grafik tersebut adalah ....


A. Suhu badan pasien pada pukul 09.30 adalah 37°C
B. Suhu badan pasien pada pukul 12.00 adalah 37,5°C
C. Suhu badan tertinggi terjadi pada pukul 11.00
D. Suhu badan pasien pada dua jam terakhir naik
E. Terjadi kenaikan suhu badan pada dua jam pertama pencatatan
(UN 2012 AKP Paket A63/No.25)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 145


13. Perhatikan diagram batang berikut!

Berdasarkan data di atas, banyak pendaftar antara pilihan 1 dan 2 yang relatif
berimbang ada pada program keahlian ....
A. Akuntansi
B. Administrasi Perkantoran (Adm. Perk.)
C. Penjualan
D. Multimedia
E. TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan)
(UN 2008 AKP Paket P10/No.30)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.29)

14. Perbandingan antara pendapatan


pada tahun 2001 dan 2002
berdasarkan diagram di samping
adalah ….
A. 8 : 14
B. 8 : 11
C. 11 : 8
D. 6 : 7
E. 5 : 6
(UN 2004 AKP Paket P2/No.35)

146 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


15. Cermati diagram batang berikut ini!

Keterangan:
Q = Produktif
R = Bahasa Inggris
S = Bahasa Indonesia
T = IPA
Persentase siswa yang gemar mata pelajaran IPA adalah ….
A. 10 % D. 25 %
B. 15 % E. 40 %
C. 20 %
(UN 2011 PSP Paket 43/No.36)

16. Dari 60 buah data diketahui data tertinggi 62 dan terendah 27. Jika data tersebut
disusun dalam distribusi frekuensi dengan bantuan Aturan Sturgess, maka
interval (panjang kelas) adalah …. (log 60 = 1,778)
A. 4 D. 9
B. 5 E. 10
C. 7
(UN 2010 PSP Paket P43/No.27)

17. Dari data hasil pengukuran tinggi badan sebanyak 80 siswa, diketahui tinggi
badan maksimum 172 cm dan tinggi badan rninimum 143 cm, Jika log 80 = 1,9
dan data tersebut akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi nilai kelompok,
maka interval kelasnya adalah ….
A. 12 D. 6
B. 10 E. 4
C. 8
(UN 2008 AKP Paket P10/No.29)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.31)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 147


18. Rata-rata nilai ulangan matematika dari 10 orang siswa adalah 55. Jika
digabungkan dengan 5 orang siswa lainnya, rata-ratanya menjadi 53. Rata-rata
nilai kelima orang tersebut adalah ....
A. 40 D. 49
B. 43 E. 52
C. 46
(UN 2008 AKP Paket P10/No.32)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.35)

19. Rata-rata nilai ulangan matematika dari 39 siswa adalah 6,5. Jika Agung yang
merupakan siswa dari kelas tersebut mengikuti ulangan susulan, maka nilai rata-
ratanya menjadi 6,4. Nilai ulangan matematika Agung adalah ....
A. 2,5 D. 6,3
B. 5,5 E. 7,2
C. 6,0
(UN 2011 AKP Semua Paket)

20. Nilai rata-rata ulangan matematika kelas XII pemasaran 7,25. Jika nilai rata-rata
dari 32 siswa wanita kelas tersebut 7,5 dan nilai rata-rata siswa pria 7,0, maka
jumlah siswa pria dalam kelas tersebut adalah ....
A. 28 orang D. 34 orang
B. 30 orang E. 36 orang
C. 32 orang
(UN 2012 AKP Paket A63/No.26)

21. Nilai rata-rata ulangan umum kelas XII Pemasaran 1 adalah 75,5. Jika rata-rata
dari 22 siswa pria 80 dan nilai rata-rata siswa wanita 70, jumlah siswa wanita di
kelas tersebut adalah ....
A. 18 orang D. 24 orang
B. 20 orang E. 28 orang
C. 22 orang
(UN 2012 AKP Paket B24/No.26)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.26)

22. Nilai rata-rata ulangan matematika dari kelas XII Akuntansi dan pemasaran 6,95.
Jika nilai rata-rata kelas akuntansi yang terdiri dari 38 siswa adalah 8,00 dan rata-
rata nilai kelas pemasaran 6,00, maka jumlah siswa kelas pemasaran adalah ….
A. 36 D. 40
B. 37 E. 42
C. 39
(UN 2012 AKP Paket C36/No.26)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.26)

148 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


23. Rata-rata berat badan sekelompok anak adalah 54 kg. Jika ditambahkan dengan
seorang anak yang beratnya 63 kg. Berat rata-ratanya menjadi 55,5 kg. Jumlah
anak semula adalah … orang.
A. 4 D. 7
B. 5 E. 8
C. 6
(UN 2013 AKP)

24. Nilai hasil ulangan matematika dari 40 siswa Nilai Frekuensi


tersaji pada tabel di samping. Rata-rata hitung
5 5
nilai matematika tersebut adalah ….
6 7
A. 7,05
7 8
B. 7,25
C. 7,43 8 10
D. 7,63 9 6
E. 7,68 10 4
(UN 2011 PSP Paket 43/No.26)

25. Perhatikan tabel berikut ini!


Nilai Frekuensi
70 – 74 4
75 – 79 5
80 – 84 14
85 – 89 17
90 – 94 10
50
Rata-rata hitung data pada tabel diatas adalah ….
A. 84,40 D. 88,98
B. 86,48 E. 89,60
C. 86,90
(UN 2006 AKP Paket P2/No.22)

26. Dari tabel distribusi frekuensi di samping, nilai Nilai Frekuensi


rata-ratanya adalah ….
45 – 49 2
A. 62,6
50 – 54 5
B. 63,6
55 – 59 10
C. 64,6
60 – 64 14
D. 65
65 – 69 9
E. 68
70 – 74 7
(UN 2005 AKP Paket P2/No.27)
75 – 79 3

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 149


27. Tabel di samping adalah hasil ulangan matematika.
Nilai rata-rata hasil ulangan tersebut adalah ... Nilai Frekuensi
A. 68,60 50 – 54 3
B. 64,60 55 – 59 5
C. 63,40 60 – 64 15
D. 62,60 65 – 69 17
E. 62,40 70 – 74 10
(UN 2012 AKP Paket A63/No.27)
(UN 2012 AKP Paket B24/No.27)

28. Tinggi badan 40 orang anggota Paskibra di suatu SMK disajikan pada tabel
berikut ini:
Tinggi (cm) Frekuensi
150 – 154 3
155 – 159 4
160 – 164 16
165 – 169 10
170 – 174 6
175 – 179 1
Rata-rata tinggi badan dari data di atas adalah ….
A. 145,87 cm D. 173,84 cm
B. 153,87 cm E. 174,50 cm
C. 163,88 cm
(UN 2007 AKP Paket 10/No.20)

29. Perhatikan distribusi frekuensi di samping! Nilai Frekuensi


Rata-rata nilai dari data tersebut adalah …. 1–5 3
A. 14 6 – 10 4
B. 15 11 – 15 7
C. 16 16 – 20 10
D. 17 21 – 25 6
E. 18
(UN 2010 AKP Paket P43/No.31)   30
f

30. Perhatikan tabel distribusi frekuensi di bawah ini!


Nilai Frekuensi
40 – 44 4
45 – 49 8
50 – 54 12
55 – 59 9
60 – 64 7
Nilai rata-rata hitung dari data tersebut adalah ….

150 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


A. 51,38 D. 53,13
B. 52,07 E. 53,38
C. 52,88
(UN 2012 AKP Paket E51/No.27)

31. Data berat badan 20 karyawan suatu


Berat (Kg) Frekuensi
perusahaan tersaji dalam tabel distribusi
32 – 34 3
frekuensi berikut. Rata-rata hitung dari berat
35 – 37 2
badan karyawan adalah ….
38 – 40 1
A. 14,70 kg
41 – 43 3
B. 17,40 kg
44 – 46 6
C. 20,00 kg
47 – 49 4
D. 24,45 kg
50 – 52 1
E. 42,45 kg
(UN 2013 AKP)

32. Rata-rata harga penjualan handpone yang Harga


disajikan pada tabel distribusi frekuensi di Frekuensi
(puluhan ribu)
samping adalah .... 16 – 30 12
A. Rp475.000,00 31 – 45 45
B. Rp482.000,00 46 – 60 10
C. Rp503.000,00 61 – 75 15
D. Rp522.000.00 76 – 90 18
E. Rp540.000,00
(UN 2010 AKP Paket P10/No.27)  f  100

33. Cermatilah tabel distribusi frekuensi berikut!


Nilai Frekuensi
29,0 – 33,9 2
34,0 – 38,9 5
39,0 – 43,9 8
44,0 – 48,9 6
49,0 – 53,9 4
Nilai rata-rata hitung pada data di atas adalah ....
A. 40,00 D. 41,65
B. 40,45 E. 42,45
C. 41,25
(UN 2012 AKP Paket C36/No.27)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.27)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 151


34. Tabel di bawah ini merupakan data pasien penderita diabetes pada sebuah rumah
sakit berdasarkan usia.
Usia (Tahun) Frekuensi
40 – 46 8
47 – 53 14
54 – 60 21
61 – 67 25
68 – 74 22
75 – 81 10
Modus dari data tersebut adalah ….
A. 64 tahun D. 67,5 tahun
B. 64,5 tahun E. 68 tahun
C. 65 tahun
(UN 2009 AKP Paket P43/No.29)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.29)

35. Perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut!


Nilai Frekuensi
54 – 62 5
63 – 71 7
72 – 80 12
81 – 89 4
90 – 98 2
Modus dari data tersebut adalah ....
A. 65,96 D. 74,96
B. 69,62 E. 79,69
C. 70,26
(UN 2008 AKP Paket P10/No.35)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.34)

36. Perhatikan histogram berikut!


Modus dari data di samping adalah
….
A. 66,72
B. 71,35
C. 72,59
D. 74,79
E. 78,50
(UN 2010 AKP Paket P43/No.30)

152 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


37. Perhatikan histogram di samping!
Modus dari data tersebut adalah ....
A. 61,83
B. 65,17
C. 66,17
D. 68,90
E. 69,13
(UN 2010 AKP Paket P10/No.29)

38. Perhatikan histogram berikut ini.

Modus dari data di atas adalah ….


A. 138,50 D. 144,50
B. 141,83 E. 145,17
C. 143,50
(UN 2006 AKP Paket P2/No.24)

39. Tabel di samping adalah tabel berat 100


Berat (kg) Frekuensi
karung cengkih dalam kg terdekat.
70 – 72 5
Modus data tersebut adalah ….
73 – 75 15
A. 76,50 kg
B. 77,00 kg 76 – 78 43
C. 77,25 kg 79 – 81 29
D. 77,50 kg 82 – 84 8
E. 78,50 kg
(UN 2004 AKP Paket P2/No.26)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 153


40. Modus dari tabel distribusi frekuensi di Nilai Frekuensi
samping adalah ....
26 – 30 7
A. 36,0
31 – 35 12
B. 38,0
36 – 40 18
C. 38,5
D. 40,5 41 – 45 14
E. 42,5 46 – 50 10
(UN 2012 AKP Paket A63/No.28) 51 – 55 11

41. Perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut!


Nilai Frekuensi
40 – 49,9 9
50 – 59,9 16
60 – 69,9 18
70 – 79,9 24
80 – 89,9 12
90 – 99,9 11
Modus dari data tersebut adalah ....
A. 70,12 D. 73,28
B. 70,78 E. 73,83
C. 78,00
(UN 2012 AKP Paket B24/No.28)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.28)

42. Perhatikan data berikut!


Nilai Frekuensi
50 – 54 6
55 – 59 8
60 – 64 15
65 – 69 7
70 – 74 10
75 – 79 4
Modus dari data di atas adalah ….
7 7
A. 59,5  4 D. 59,5  5
78 68
7 7
B. 64,5  5 E. 59,5  4
78 68
7
C. 59,5  5
78
(UN 2011 AKP Semua Paket)

154 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


43. Perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut!
Data Frekuensi
40,0 – 49,9 8
50,0 – 59,9 10
60,0 – 69,9 22
70,0 – 79,9 28
80,0 – 89,9 14
90,0 – 99,9 6
Modus dari data tersebut adalah ....
A. 69,55 D. 72,95
B. 70,35 E. 74,00
C. 72,50
(UN 2012 AKP Paket C36/No.28)
(UN 2012 AKP Paket E51/No.28)

44. Perhatikan tabel distribusi berikut.


Nilai Frekuensi
12 – 16 2
17 – 21 5
22 – 26 10
27 – 31 8
32 – 36 9
37 – 41 6
Modus dari data tersebut adalah ....
A. 17,93 D. 29,83
B. 22,93 E. 30,07
C. 25,07
(UN 2015 AKP)

45. Tabel distribusi frekuensi di samping


Nilai Frekuensi
mempunyai median ….
10 – 19 3
A. 36,5
…–… 7
B. 37,65
…–… 10
C. 38,6
…–… 8
D. 38,65
50 – 59 6
E. 38,75
(UN 2004 AKP Paket P2/No.36)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 155


46. Median dari data pada tabel distribusi frekuensi
di samping adalah .... Nilai Frekuensi
A. 18 6 – 10 3
B. 17,5 11 – 15 5
C. 16 16 – 20 9
D. 15,5 21 – 25 6
E. 15 26 – 30 2
(UN 2009 AKP Paket P43/No.27)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.27)

47. Perhatikan tabel frekuensi berikut!


Nilai Frekuensi
50 – 58 7
59 – 67 12
68 – 76 18
77 – 85 10
86 – 94 3
Median dari data pada tabel di atas adalah ....
A. 70,5 D. 76,5
B. 72 E. 79,5
C. 75
(UN 2007 AKP Paket 43/No.20)

48. Perhatikan histogram di bawah ini!

Median dari data di atas adalah ....


A. 74,5 D. 77,5
B. 75,5 E. 78,5
C. 76,5
(UN 2008 AKP Paket P10/No.34)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.33)

156 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


49. Perhatikan tabel berikut ini!
Nilai Frekuensi
70 – 74 4
75 – 79 5
80 – 84 14
85 – 89 17
90 – 94 10
50
Median dari data pada tabel di atas adalah ….
A. 85,0 D. 86,0
B. 85,1 E. 88,1
C. 85,7
(UN 2006 AKP Paket P2/No.23)

50. Perhatikan tabel berikut!


Nilai Frekuensi
5,5 5
6 10
6,5 12
7 10
8 7
8,5 6
9 4
Median dari data tersebut adalah ....
A. 6,25 D. 7
B. 6,5 E. 7,5
C. 6,75
(UN 2008 AKP Paket P10/No.33)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.32)

51. Median dari data pada tabel distribusi Nilai Frekuensi


frekuensi di samping adalah …. 49 – 58 10
A. 66,83 59 – 68 15
B. 74,52 69 – 78 30
C. 76,83 79 – 88 20
D. 84,52 89 – 98 25
E. 86,83
(UN 2010 AKP Paket P10/No.28)   100
f

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 157


52. Perhatikan histogram berikut!

Jika daerah yang diarsir menunjukkan kelas median, maka median data tersebut
adalah ....
A. 57,5 D. 59,0
B. 58,0 E. 59,5
C. 58,5
(UN 2009 AKP Paket P43/No.28)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.28)

53. Histogram berikut menggambarkan nilai ulangan Matematika 30 siswa kelas XII.

Median dari nilai ulangan Matematika adalah ….


A. 74,5 D. 79,5
B. 76,5 E. 81,5
C. 78,5
(UN 2013 AKP)

158 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


54. Perhatikan tabel frekuensi berikut! Nilai Frekuensi
Median dari data di samping adalah .... 42 – 46 3
A. 54,0 47 – 51 8
B. 54,8 52 – 56 10
C. 56,0 57 – 61 9
D. 56,5 62 – 66 6
E. 58,5 67 – 71 4
(UN 2010 AKP Paket P43/No.29)
 f  40
55. Perhatikan tabel frekuensi berikut!
Nilai Frekuensi
5 3
6 12
7 20
8 10
9 5
Kuartil ke-3 dari data di atas adalah ….
A. 7,75 D. 8,50
B. 8,00 E. 8,75
C. 8,25
(UN 2009 AKP Paket P43/No.31)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.31)

56. Perhatikan tabel frekuensi berikut!


Nilai Frekuensi
40 – 49 7
50 – 59 6
60 – 69 10
70 – 79 8
80 – 89 9
Kuartil ke-3 dari data di atas adalah ….
A. 54,50 D. 78,50
B. 60,50 E. 78,75
C. 78,25

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 159


57. Nilai kuartil bawah (Q1) dari data hasil ulangan Nilai Frekuensi
matematika di bawah ini adalah ....
40 – 49 4
A. 58,57
50 – 59 5
B. 59,75
60 – 69 14
C. 59,57
70 – 79 10
D. 59,97
80 – 89 4
E. 60,21
90 – 99 3

58. Perhatikan tabel data berikut ini!


Nilai 5 6 7 8 9
Frekuensi 2 5 5 4 3
Simpangan kuartil dari nilai tersebut adalah ….
A. 1 D. 6
B. 2 E. 8
C. 5
(UN 2010 PSP Paket P43/No.35)

59. Rata-rata harmonis dari data 3, 2, 4, 3 adalah ….


12 17
A. D.
48 12
17 48
B. E.
48 17
12
C.
17
(UN 2010 PSP Paket P43/No.35)

60. Nilai ulangan Fisika tiga orang siswa berturut-turut adalah 6, 4, dan 6. Berapakah
rata-rata harmonis nilai ketiga orang tersebut?
3 3
A. 6 D. 5
7 7
1 1
B. 6 E. 5
7 7
5
C. 5
7
(UN 2010 PSP Paket P43/No.29)

160 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


61. Perhatikan tabel berikut ini!
Nilai Frekuensi
20 – 29 4
30 – 39 8
40 – 49 10
50 – 59 20
60 – 69 36
70 – 79 10
80 – 89 9
90 – 99 3
100
Persentil ke-10 (P10) dari data pada tabel distribusi frekuensi di atas adalah ….
A. 29,5 D. 42
B. 34,5 E. 47
C. 37
(UN 2006 AKP Paket P2/No.25)

62. Persentil ke-30 dari data pada tabel di Nilai Frekuensi


samping adalah ….
1–3 3
A. 4,1
4–6 9
B. 5,0
7–9 11
C. 5,1
10 – 12 7
D. 5,2
E. 5,5
(UN 2004 AKP Paket P2/No.38)

63. Perhatikan tabel frekuensi berikut!


Nilai Frekuensi
42 – 46 4
47 – 51 10
52 – 56 28
57 – 61 18
62 – 66 7
67 – 71 3
 f  70
P40 dari data pada tabel di atas adalah ….
A. 55,5 D. 54,0
B. 55,2 E. 53,5
C. 54,5
(UN 2011 AKP Semua Paket)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 161


64. Perhatikan tabel berikut!
Desil ke-6 dari data di samping adalah …. Nilai Frekuensi
A. 74,0 55 – 59 5
B. 74,5 60 – 64 2
C. 76,5 65 – 69 8
D. 78,0 70 – 74 10
E. 79,0 75 – 79 12
(UN 2013 AKP) 80 – 84 3

65. Tinggi badan 30 siswa tercatat seperti pada tabel frekuensi berikut:
Desil ke-6 dari data di atas adalah ….
A. 156,17 cm Tinggi Badan
Frekuensi
B. 157,75 cm (cm)
C. 157,88 cm 140 – 149 10
D. 158,25 cm 150 – 159 12
E. 158,75 cm 160 – 169 6
(UN 2007 AKP Paket 43/No.21) 170 – 179 2

66. Perhatikan tabel distribusi frekuensi di bawah ini!


Nilai Frekuensi
30 – 34 2
35 – 39 3
40 – 44 5
45 – 49 15
50 – 54 25
55 – 59 20
60 – 64 10
Desil ke-8 dari data pada tabel di atas adalah ....
A. 58,0 D. 56,5
B. 57,5 E. 56,0
C. 57,3
(UN 2007 AKP Paket 10/No.21)

67. Perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut!


Nilai Frekuensi
145 – 153 14
154 – 162 17
163 – 171 26
172 – 180 13
Desil ke-5 (D5) dari data pada tabel di atas adalah ....

162 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


A. 125,35 D. 170,50
B. 152,50 E. 182,65
C. 163,88
(UN 2008 AKP Paket P10/No.38)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.36)

68. Diketahui nilai ulangan matematika 5 siswa adalah 5, 7, 8, 4, 6. Simpangan rata-


rata data tersebut adalah ….
A. 1 D. 2
B. 1,2 E. 6
C. 1,5
(UN 2004 AKP Paket P2/No.37)

69. Simpangan rata-rata dari 3,5,2,7,8 adalah ....


A. 0,5 D. 2,5
B. 1,5 E. 5,0
C. 2,0
(UN 2008 AKP Paket P10/No.36)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.38)

70. Simpangan rata-rata dari data: 10, 9, 6, 8, 7 adalah ….


A. 1,2 D. 0
B. 1,1 E. 1,0
C. 1,0
(UN 2009 AKP Paket P43/No.30)
(UN 2009 AKP Paket P10/No.30)

71. Simpangan rata-rata dari data 8, 4, 4, 6, 8 adalah ....


A. 0,4 D. 2,0
B. 0,5 E. 3,2
C. 1,6
(UN 2010 AKP Paket P43/No.28)

72. Simpangan rata-rata dari data 8, 5, 13, 15, 14, 5 adalah ....
A. 5 D. 2
B. 4 E. 1
C. 3
(UN 2010 AKP Paket P10/No.30)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 163


73. Simpangan rata-rata dari hasil ulangan matematika 3, 5, 8, 4, 6, 10 adalah ....
A. 1,00 D. 2,67
B. 1,60 E. 6,00
C. 2,00
(UN 2012 AKP Paket A63/No.29)
(UN 2012 AKP Paket B24/No.29)

74. Simpangan rata-rata dari data 5, 6, 7, 8, 9, adalah ....


A. 7 D. 1,2
B. 5 E. 1,0
C. 0
(UN 2012 AKP Paket E51/No.29)

75. Simpangan rata-rata dari nilai ulangan harian 4, 8, 5, 7, 7, 5 adalah ....


A. 0,22 D. 2,00
B. 0,75 E. 6,00
C. 1,33
(UN 2012 AKP Paket C36/No.29)
(UN 2012 AKP Paket D48/No.29)

76. Simpangan standar dari: 4, 6, 6, 7, 8. dan 8 adalah ….


A. 1,90 D. 1,99
B. 1,92 E. 2,02
C. 1,96
(UN 2008 AKP Paket P10/No.37)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.37)

77. Simpangan baku dari data 4, 5, 7, 3, dan 11 adalah ….


A. 3 D. 3 2
B. 2 2 E. 4
C. 2 63
(UN 2011 AKP Semua Paket)

78. Simpangan baku dari data 6, 8, 7, 4, 5, 6 adalah ….


A. 1, 25 D. 2, 25
B. 1,50 E. 2,67
C. 1,67
(UN 2013 AKP)

164 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


79. Dari sekelompok data diketahui nilai rata-rata = 4,5 dan koefesien variasinya =
4%. Simpangan baku data tersebut adalah ….
A. 0,01 D. 0,89
B. 0,11 E. 1,80
C. 0,18
(UN 2004 AKP Paket P2/No.27)

80. Rata-rata dan koefisien variasi sekelompok data berturut-turut adalah 75 dan
2,5%. Simpangan baku kelompok data tersebut adalah ....
A. 1,50 D. 2,88
B. 1,88 E. 3,00
C. 2,50
(UN 2008 AKP Paket P10/No.40)
(UN 2008 AKP Paket P43/No.39)

81. Rata-rata pemakaian sepeda balap merek “X” dapat dipakai dalam kondisi prima
adalah 24 bulan dan koefisien variasinya 40%. Simpangan baku pemakaian
sepeda tersebut adalah ...
A. 0,1 D. 96
B. 9,6 E. 167
C. 60
(UN 2006 AKP Paket P2/No.26)

82. Jika nilai rata-rata matematika kelas III adalah 70 dan simpangan standarnya 5,6
maka koefisien variansinya adalah ....
A. 0,8% D. 8%
B. 1,25% E. 12,5%
C. 1,4%
(UN 2007 AKP Paket 10/No.23)

83. Rata-rata nilai ujian mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XIIA adalah 7,2. Jika
besarnya koefisien variasi 22,5% maka simpangan bakunya adalah ….
A. 1,75 D. 1,62
B. 1,70 E. 1,60
C. 1,68

84. Koefisien variasi dari sekumpulan data adalah 4,5% dengan simpangan standar
1,8. Rata-rata hitung ( x ) dari data tersebut adalah ....
A. 25 D. 63
B. 40 E. 81
C. 52
(UN 2010 AKP Paket P10/No.31)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 165


85. Jika koefisien variasi dan simpangan baku dari sekelompok data adalah 8% dan
4,2, maka nilai rata-rata dari data tersebut ….
A. 42,6 D. 56,2
B. 45,2 E. 60,1
C. 52,5
(UN 2011 AKP Semua Paket)

86. Nilai koefisien variasi dari ujian sekolah untuk pelajaran matematika kelas XII
Akuntansi 4%. Jika simpangan baku 0,3, maka nilai rata-rata kelas tersebut
adalah ...
A. 7,0 D. 8,0
B. 7,4 E. 8,5
C. 7,5
(UN 2012 AKP Paket A63/No.30)

87. Jika nilai rata-rata dari sekelompok data adalah 8 dan koefisien variasinya 5%,
maka simpangan standar dari data tersebut adalah ....
A. 16,00 D. 0,63
B. 4,00 E. 0,40
C. 1,60
(UN 2010 AKP Paket P43/No.27)

88. Jika koefisien variasi dan simpangan baku berturut-turut adalah 5% dan 3,
maka nilai rata-rata adalah ....
A. 80 D. 30
B. 60 E. 25
C. 50

89. Rata-rata dan koofesien variansi dari sekumpulan data berturut-turut 6 dan 15%.
Simpangan baku dari data tersebut adalah ....
A. 0,70 D. 1,00
B. 0,80 E. 1,02
C. 0,90
(UN 2015 AKP)

90. Hasil suatu penelitian mempunyai rata-rata 24 dengan simpangan baku 1,8.
Koefisien variasi data tersebut adalah ….
A. 5,7% D. 33,75%
B. 7,5% E. 75%
C. 13,3%
(UN 2013 AKP)

166 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


91. Nilai koefisien variasi dari ulangan harian matematika kelas XII pemasaran 5%.
Jika nilai rata-rata 7,2, maka simpangan baku kelas tersebut adalah ....
A. 0,14 D. 2,78
B. 0,36 E. 3,60
C. 1,44
(UN 2012 AKP Paket C36/No.30)

92. Nilai ulangan matematika sekelompok anak adalah 60, sedangkan simpangan
standarnya adalah 8. Bila angka baku seorang anak 0,875. Berapakah nilai
ulangan anak tersebut?
A. 67 D. 73
B. 69 E. 77
C. 70
(UN 2005 AKP Paket P2/No.28)

93. Rata-rata hasil menjahit pakaian pada sebuah konveksi dalam sehari adalah 12
potong dengan standar deviasi 0,25. Jika salah seorang karyawan berhasil
menyelesaikan 14 potong sehari, maka angka baku untuk karyawan tersebut
adalah ….
A. 5 D. 48
B. 8 E. 56
C. 16
(UN 2007 AKP Paket 43/No.22)

94. Rata-rata nilai ulangan matematika di suatu kelas adalah 78,4 sedangkan
simpangan standarnya 1,5. Jika Ali adalah salah satu siswa kelas tersebut dan
angka baku nilai ulangan matematikanya adalah 2,4, maka nilai ulangan
matematika Ali adalah ....
A. 79,25 D. 80,80
B. 79,95 E. 82,00
C. 80,00
(UN 2008 AKP Paket P10/No.39)

95. Rata-rata dan simpangan standar hasil ulangan matematika suatu kelas masing-
masing 6 dan 0,50, Angka baku dari siswa yang mendapat nilai 8 adalah ....
A. 5 D. 4
B. 4 E. 5
C. 2,8
(UN 2007 AKP Paket 10/No.22)

Adnan Puspa Wijaya, S.Pd Statistik 167


96. Rata-rata dan simpangan baku nilai ulangan matematika suatu kelas 7,64 dan
0,15. Jika Arsad siswa pada kelas tersebut dan angka bakunya 1,4 maka nilai
ulangan matematika Arsad adalah ....
A. 7,85 D. 9,04
B. 8,71 E. 9,33
C. 8,89
(UN 2009 AKP Paket P43/No.33)

97. Simpangan baku nilai ulangan matematika sekelompok siswa adalah 2. Jika Bayu
salah satu siswa pada kelompok tersebut mendapat nilai 80 dan angka baku 1,5,
maka rata-rata nilai ulangan kelompok tersebut adalah ....
A. 54,7 D. 78,7
B. 60,0 E. 83,0
C. 77,0
(UN 2010 AKP Paket P43/No.26)

98. Rata-rata jumlah jam lembur karyawan dalam satu bulan di sebuah Mini Market
adalah 42 jam. Jika seorang karyawan mendapat jam lembur 46 jam dengan
simpangan standar 1,5 maka angka bakunya adalah ....
A. 2,40 D. 3,75
B. 2,67 E. 3,92
C. 2,84
(UN 2010 AKP Paket P10/No.32)

99. Nilai rata-rata dan simpangan baku ulangan matematika pada kelas XII PMl
adalah 6,8 dan 2,0. Jika Prasetyo merupakan salah satu siswa kelas tersebut dan
mempunyai angka baku 0,2, maka nilai ulangan Prasetyo adalah ….
A. 6,4 D. 7,6
B. 6,8 E. 7,8
C. 7,4
(UN 2011 AKP Semua Paket)

100. Simpangan baku nilai ulangan IPA dari suatu kelas adalah 1,7. Jika Amara
merupakan siswa di kelas tersebut mendapat nilai 82,6 dan angka bakunya 4,
rata-rata nilai ulangan IPA adalah ….
A. 80,3 D. 75,8
B. 78,6 E. 52,6
C. 76,9
(UN 2013 AKP)

168 Statistik Adnan Puspa Wijaya, S.Pd


DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2016. Kisi-Kisi Ujian Nasional SMK (Kelompok Akuntansi, dan Pemasaran)
tahun ajaran 2015/2016. Jakarta: BSNP.
Idris, Zaenudin, dan Sri Kurnianingsih. SPM Matematika SMK Akuntansi dan
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Masrihani, Tuti, dkk. 2008. Matematika Program Keahlian Akuntansi dan Penjualan
untuk SMK dan MAK kelas X. Jakarta: Erlangga.
_________________. 2008. Matematika Program Keahlian Akuntansi dan Penjualan
untuk SMK dan MAK kelas XI. Jakarta: Erlangga.
_________________. 2008. Matematika Program Keahlian Akuntansi dan Penjualan
untuk SMK dan MAK kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Naskah Ujian Nasional Matematika SMK dan MAK Kelompok Akuntansi dan
Pemasaran tahun 2004 – 2015.
To’ali. 2008. Matematika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
____. 2008. Matematika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
____. 2008. Matematika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Daftar Pustaka 169


Catatan:
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai