Anda di halaman 1dari 5

tanda tanda peringatan bahaya di tempat

kerja dan umum


A. Jenis-jenis Bahaya di Tempat Kerja
Kondisi bahaya di tempat kerja memiliki 2 sifat:

1. Bahaya khusus

Bahaya khusus adalah bahaya yang timbul dari sarana dan prasarana

2. Bahaya umum

Adalah bahaya yang timbu dari diri seseorang

B. Tanda-tanda Peringatan Bahaya di Tempat Kerja


Tanda Peringatan Bahaya Untuk Pencegahan (Preventif)
Tanda peringatan tersebut misalnya sebagai berikut:

Peringatan bahaya dengan warna sebagai tanda perhatian


Peringatan bahaya dengan tanda gambar
Peringatan bahaya dengan cara labelling
Pringatan bahaya dengan himbauan
Peringatan bahaya dengan bahasa tubuh
Tanda Peringatan Terjadinya Bahaya di Tempat Kerja
Pada zaman sekarang terdapat dua jenis sistem yang digunakan untuk tanda
terjadinya bahaya. Tanda tersebut adalah:

a. Sistem manual

Adalah system yang menggunakan manusia

b. Sistem digital

Adalah system yang menggunakan tenaga computer

Jenis-jenis Peralatan Peringatan Bahaya


Contohnya:

Alarm kebakaran
Bunyi sirine ambulance
Alarm kebocoran gas
Alarm pencurian
Suara tembakan peringatan
Perlengkapan situasi Darurat Kebakaran
Alat pemadam kebakaran dengan bahan kimia kering

Alat pemadam kebakaran dengan menggunakan karbondioksida

C. Mengidentifikasi Situasi Yang membahayakan


Ditinjau dari segi lingkungan kerja, kondisi berbahaya di lingkungan kerja dapat
timbul dari:
Lingkungan khusus (teknis)

Bahaya ini merupakan potensi bahaya yang terkandung dari


lingkungan kerja.

Lingkungan umum (nonteknis)

Bahaya ini ditimbulkan dari sikap kerja dan tindakan pekerja.

D. Karakterisrik Tamu atau Pelanggan yang Mencurigakan


Antara lain:

1. Berbelit-belit dalam berbicara

2. Tatapan mata tidak fokus

3. Lirikan mata cepat

4. Tidak ada kesimpulan pembicaraan

5. Mengulur waktu

6. Posisi tubuh berpaling dari hadapan lawan bicara

7. Tidak ada kesesuaian antara bahasa lisan dan bahasa tubuh

Sikap dan tindakan yang di perlukan dalam menghadapi dan menangani pelanggan yang
mencurigakan:

Antara lain :

1. Cepat tanggap terhadap kewaspadaan

2. Bersikap apresiatif

3. Bersikap tenang

4. Segera melaporkan kepada pihak yang berwenang jika pelanggan tersebut


berpotensi menimbulkan bahaya.
5. Prosedural dalam melakukan pelaporan

6. Mintalan batuan keada pihak yang berwenang jika perlu

E. Cepat Tanggap Dalam Situasi Darurat


Untuk dapat menanganisituasi darurat denang cepat dan tanggap, maka di
butuhkan sikap berikut ini, diantaranya:

1. Mental dalam situasi darurat

Antara lain:

Berani memberikan pertolongan


Hati-hati dalam memberikan pertolongan
Teliti dalam memberikan pertolongan
Bertanggung jawab dalam penanganan pertolongan
2. Keterampilan dalam situasi darurat

Antara lain:

Mengidentifikasi isu-isu yang membutuhkan perhatian


Mendata bagian yang memerlukan penanganan
Memberikan solusi terhadap situasi darurat
Menyampaikan permasalahan pada pihak atasan di perusahaan
Memberikan laporan kepada pihak yang berwenang.
F. Apresiatif Terhadap Pencegahan Terjadinya situasi Darurat
Apresiatif adalah penghargaan atau penilaian langsung. (upaya penilaian terhadap
pencegahan terjadinya situasi darurat)

Tahapan proses apresiatif terhadap pencegahan terjadinya situasi darurat:

Orientasi: tahap rumusan masalah dan mengidentifikasi aspek-aspek masalah


terjadinya situasi darurat

Preparasi: tahap berusaha untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi


yang relevan dengan situasi darurat

Inkubasi: tahap pengolahan berpikir untuk mencari solusi pencegahan terjadinya


situasi darurat

Iluminasi: tahap diperolehnya pemecahan masalah terhadap terjadinya situasi


darurat

Verifikasi adalah tahap pengujian dan penilaian terhadap pemecahan masalah


yang akan diajukan kepda pimpinan perusahaan.
G. Penanganan Situasi Darurat Sesuai SOP
Penanganan situasi darurat terjadi yang perlu diperhatikan penanganannya.
Penanganan tersebut harus mengikuti prosedur yang berlaku di perusahaan secara
sistem organisasi dan secara teknis

Penanganan situasi darurat sesuai sistem organisasi


Adalah dalam penanganan dan pelaporannya kepada pihak yang terkait dan
berwenang di perusahaan tersebut.

Penanganan situasi darurat secara teknis


Adalah pemakaian peralatan situasi darurat sesuai dengan pedoman pemakaian
alat.

Dengan memperhatikan penyakit akibat kerja di atas maka prosedur yang harus di
tempuh perusahan adalah sebagai berikut

Substitusi: upaya untuk mengganti bahan-bahan dan peralatan yang sekiranya


berbahaya dengan bahan dan peralatan yang lebih aman.
Isolasi: uapaya untuk membuat ruangan tertentu sebagai tempat peralatan yang
membahayakan, seperti mesin yang menimbulkan gmuruh, gas atau uap.
Ventilasi keluar: upaya untuk mempersiapkan alat hisap udara dari ruangan
kerja, agar bahan-bahan yang berbahaya dapat langsung keluar tanpa
mencemari udara dalam ruang kerja.
Menyediakan alat perlindungan perorangan: menyediakan perlengkapan
peralatan keamanan kerja perorangan, seperti sarung tangan, sepatu, topi,
masker, kacamata dan penutup telinga.
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
Penyuluhan sebelum bekerja
Pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala
Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

H. Mengikuti Tanda-tanda Bahaya di Tempat Kerja
Mengikuti tanda-tanda bahaya di tempat kerja merupakan hak dan kewajiban bagi
karyawan.

Kewajiban tenaga kerja terhadap tanda-tanda bahaya di tempat kerja

Memenuhi dan mentaati peraturan dan persyaratan keselamatan dan kesehatan


kerja yang berlaku di perusahaan
Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan
Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan dan kesehatan kerja.
Hak tenaga kerja terhadap tanda-tanda bahaya di tempat kerja

Meminta kepada pimpinan atau pengurus agar dilaksanakannya semua syarat


keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan di tempat kerja
Menyatakan keberatan melakukan pekerjaan bila syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta alat perlindungan diri yang diwajibkan tidak memenuhi
syarat.
Kerugian yang dialami akibat tidak mengikuti tanda-tanda peringatan bahaya di tempat
kerja.

Kerugian dari segi ekonomis


Terjadinya kerusakan mesin
Biaya pengobatan dan perawatan korban
Tunjangan kecelakaan
Hilangnya waktu kerja
Menurunnya jumlah dan mutu prod
Kerugian dari segi nonekonomis
Luka/cedera yang dialami tenaga kerja
Ketidakstabilan kondisi badan
Kematian
I. Menentukan Langkah-langkah dalam Situasi Darurat
Untuk menentukan langkah dalam situasi darurat hendaknya berpikir terlebih
dahulu sebelum bertindak.

Langkah-langkah tersebut adalah

Pikirkan apa yang akan kita kerjakan


Apakah efektif dan efisien
Pakailah atau gunakan perlengkapan yang dibutuhkan
Gunakan peringatan tanda bahaya bila perlu
Amankan barang dan dokumen yang lebih penting
Lakukan tindakan dengan hati-hati
J. Mengoperasikan Perlengkapan Situasi Darurat
Jenis-jenis peralatan peringatan terjadinya bahaya
Diantaranya adalah:

Alarm kebakaran
Sirine ambulance
Alarm kebocoran gas
Alarm pencurian
Suara tembakan peringatan
Perlengkapan situasi darurat kebakaran

Diantaranya adalah:

Alat pemadam kebakaran dengan bahan kimia kering


Alat pemadam kebakaran dengan menggunakan Karbiondioksida

Anda mungkin juga menyukai