Anda di halaman 1dari 26

MEMBERIKAN UMPAN BALIK MENGENAI KEAMANAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran:
Mengetahui jenis bahaya ditempat kerja Mengetahui tanda-tanda peringatan bahaya di tempat kerja Mengetahui situasi yang dapat menimbulkan bahaya Mengetahui karakteristik pelanggan yang mencurigakan Cepat dan tanggap dalam situasi darurat Apresiatif terhadap pencegahan terjadinya situasi darurat Menerapkan penanganan situasi darurat sesuai SOP Mengikuti tanda-tanda bahaya di tempat kerja Menentukan langkah dalam situasi darurat Mengoperasikan perlengkapan situasi darurat

A. Jenis-jenis Bahaya di Tempat Kerja


Bahaya Khusus Bahaya Umum

Bahaya Khusus
Bahaya yang bersifat khusus adalah bahaya yang bersifat material dan biasanya ditimbulkan dari sarana dan prasarana tempat kerja. Contoh: Keadaan lingkungan kerja yang tidak aman Gedung yang tinggi dengan pondasi yang tidak seimbang Struktur tanah yang tidak sesuai dengan standar IMB Instalasi listrik yang tidak teratur Tidak adanya peralatan keamanan dan pelindung saat bekerja.

Bahaya Umum
Bahaya yang bersifat umum adalah bahaya yang bersifat immaterial, bahaya tersebut timbul dari proses kerja. Contoh: Bekerja dengan tidak memenuhi keselamatan kerja Tidak beristirahat Memaksakan kerja kondisi badan selagi unfit Terjadinya konfik dan mis komunikasi yang membuat tidak kondusif di tempat kerja Lalai atau ceroboh Tidak mengikuti prosedur kerja

Sikap dan tindakan profesional yang perlu dilakukan oleh karyawan terhadap bahaya umum adalah:
Bersikap cepat dan tanggap terhadap hal-hal yang diperkirakan dapat membahayakan Mengamati (observasi) terhadap hal-hal yang dapat membahayakan Mengidentifikasi satu persatu hal-hal yang akan membahayakan tersebut Menganalisis secara teoritis baik dan buruknya untuk jangka panjang Menyimpulkan dan membuat solusi secara tertulis hasil pengamatan tersebut Diajukan kepada bagian yang menangani permasalahan tersebut diperusahaan untuk ditindaklanjuti kepada atasannya.

ILO 1962 menyampaikan beberapa klasifikasi penyebab kecelakaan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
Jatuh Tertimpa benda jatuh Terjepit Pengaruh suhu tinggi Pengaruh arus listrik

B. Tanda-tanda Peringatan Bahaya di Tempat Kerja


1. 2. 3. 4. Tanda Peringatan Perhatian untuk Pencegahan (Preventif) Tanda Peringatan Terjadinya Bahaya di Tempat Kerja Jenis-Jenis Peralatan Peringatan Terjadinya Bahaya Perlengkapan Situasi Darurat Kebakaran

1. Tanda Peringatan Perhatian untuk Pencegahan(Preventif)


Yaitu tanda-tanda yang digunakan untuk mengantisipasi akan terjadinya kerawanan-kerawanan bahaya apabila kita melanggarnya Tanda peringatan tersebut misalnya:

Peringatan bahaya dengan warna sebagai tanda perhatian Peringatan bahaya dengan gambar Peringatan bahaya dengan cara labelling Peringatan bahaya dengan himbauan Peringatan bahaya dengan bahasa tubuh

2. Tanda Peringatan Terjadinya Bahaya di Tempat Kerja


Tanda peringatan bahaya ini berkembang sesuai dengan perkembangan budaya manusia. Tanda peringatan ini biasanya berupa nada. Tanda tersebut adalah: Sistem Manual adalah alat yang harus dibunyikan atau dinyalakan dengan cara memijit atau menekan tombol yang tersedia, seperti klakson dan bel. Sistem Digital, alat yang dirancang secara otomatis berbunyi atau menyala bila terjadi hal-hal yang membahayakan, seperti pengamanan pencurian, deteksi barang-barang berbahaya

3. Jenis-jenis Peralatan Peringatan Terjadinya Bahaya


Alarm Kebakaran Bunyi sirine ambulance Alarm kebocoran gas Alarm pencurian Suara tembakan peringatan

4. Perlengkapan Situasi Darurat Kebakaran


Alat pemadam kebakaran dengan bahan kimia kering Alat pemadam kebakaran dengan menggunakan karbondioksida

C. Mengidentifikasi Situasi yang Membahayakan


1. 2. Bahaya dari lingkungan Teknis Tekno-Struktural (Bahaya yang terkandung dari lingkungan kerja) Bahaya dari lingkungan Nonteknis (Bahaya yang ditimbulkan dari sikap dan tindakan pekerja)

Bahaya dari lingkungan Teknis Tekno-Struktural (Bahaya yang terkandung dari lingkungan kerja) Mesin Alat angkutan Peraltan kerja Bahan kimia Lingkungan kerja yang kotor Tempat/ruang kerja yang tidak representatif (memenuhi) Sarana dan prasarana kerja yang tidak layak pakai

Bahaya dari lingkungan Nonteknis (bahaya yang ditimbulkan dari sikap dan tindakan pekerja) Tidak mengikuti prosedur dan tata tertib kerja Tidak mentaati peraturan kerja Menentang kebijakan pimpinan perusahaan Menyampaikan aspirasi dengan emosional Kelelahan kelengahan

D. Karakteristik Tamu atau Pelanggan yang Mencurigakan


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berbelit-belit dalam berbicara Tatapan Mata Tidak Fokus Lirikan Mata Cepat Tidak ada Kesimpulan Pembicaraan Mengulur Waktu Posisi Tubuh Berpaling dari Hadapan Lawan Bicara (Pelayan) Tidak ada kesesuaian antara bahasa

E. Cepat dan Tanggap Dalam Situasi Darurat


Untuk mengatasi situasi darurat dengan cepat dan tanggap dibutuhkan mental dan keterampilan sebagai berikut: 1. Mental dalam Situasi Darurat
Berani memberikan pertolongan Hati-hati dalam memberikan pertolongan Teliti dalam memberikan pertolongan Bertanggung jawab dalam penanganan pertolongan

2.

Keterampilan dalam Situasi Darurat


Mengidentifikasi isu-isu yang membutuhkan perhatian Mendata bagian yang memerlukan penanganan Memberikan solusi terhadap situasi darurat Menyampaikan permasalahan pada pihak atasan di perusahaan Memberikan laporan kepada pihak yang berwenang baik polisi maupun pemerintah setempat.

F. Apresiatif terhadap pencegahan terjadinya situasi darurat Apresiatif adalah penghargaan atau penilaian langsung, dalam hal ini upaya penilaian terhadap pencegahan terjadinya situasi darurat dengan cara tahapan sebagai berikut: Orientasi adalah tahap merumuskan masalah dan mengidenrifikasi aspek-aspek masalah terjadinya situasi darurat
Preparasi adalah tahap berusaha untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah situasi darurat.

Inkubasi adalah tahap pengolahan berfikir untuk mencari solusi pencegahan terjadinya situasi darurat.
Verifikasi adalah tahap pengujian dan penelitian terhadap pemecahan masalah yang akan diajukan kepada pmpinan perusahaan.

G. Penanganan Situasi Darurat Sesuai Standard Operating Procedure (SOP)


Situasi darurat yang harus diperhatikan adalah penanganannya. Penanganan tersebut harus mengikuti prosedur yang berlaku diperusahaan secara sistem organisasi dan secara teknis.
Penanganan situasi darurat sesuai sistem organisasi yaitu dalam penanganan dan pelaporannya kepada pihak yang terkait dan berwenang di perusahaan tersebut. Penanganan situasi darurat secara teknis yaitu pemakaian peralatan situasi darurat sesuai dengan pedoman pemakaian alat.

Prosedur keamanan dan keselamatan yang harus diberlakukan di dunia industri adalah sebagai berikut: a. Substitusi b. Isolasi c. Ventilasi Umum d. Ventilasi Keluar e. Menyediakan Alat Perlindungan Perorangan f. Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja

g. Penyuluhan Sebelum Bekerja


h. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Secara Berkala i. Pendidikan Tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja

H. Mengikuti Tanda-Tanda Bahaya di Tempat Kerja

Mengikuti tanda-tanda bahaya merupakan suatu hak dan kewajiban bagi karyawan. Adapun hak dan kewajiban karyawan terhadap tanda-tanda bahaya di tempat kerja adalah sebagi berikut: Kewajiban
a. Memenuhi dan mentaati peraturan dan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku di perusahaan b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan c. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pagawai pengawas atay ahli keselamatan dan kesehatan kerja

Hak a. Meminta kepada pimpinan atau pengurus agar dilasanakannya semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan di tempat kerja. b. Menyatakan keberatan melakukan pakerjaan bila syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat perlindungan diri yang diwajibkan tidak memenuhi syarat, kecuali dalam hal khusus yang ditetapkan oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.

Kerugian kerugian yang dialami akibat dari tidak mengikutinya tanda-tanda peringatan berbahaya diantaranya bisa terjadinya kecelakaan kerja atau disebut dengan kecelakaan industri. Kerugian tersebut adalah sebagai berikut:
Kerugian dari segi Nonekonomis Kerugian dari segi ekonomis a. Terjadinya kerusakan mesin, peralatan, dan bahan luka/cedera yang dialami tenaga kerja bangunan b. Ketidakstabilan kondisi badan b. Kematian c. Biaya pengobatan dan perawatan korban c. Tunjangan kecelakaan d. Hilanganya waktu kerja e. Menurunnya jumlah dan mutu produksi

I. Menentukan langkah-langkah dalam situasi darurat

1.

Pikirkan apa yang akan kita kerjakan Apakah efektif dan efisien Pakailah atau gunakan perlengkapan yang dibutuhkan Gunakan peringatan tanda bahaya bila diperlukan Amankan barang dan dokumen yang lebih penting Lakukan tindakan dengan hati-hati

J. Mengoperasikan perlengkapan situasi darurat

1. Alarm Kebakaran Sirine Ambulan Alarm Kebocoran Gas Alarm Pencurian Suara Tembakan Peringatan

Anda mungkin juga menyukai