Anda di halaman 1dari 80

 Kata wisata berasal dari Jawa Kuno

”wisata” merupakan kata kerja yang berarti:


1) Bepergian bersama-sama
2) Piknik

 Pari berarti: segala, semua


 Pariwisata dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang berhubungan dengan
”bepergian bersama-sama”
 Wisata adalah kegiatan perjalanan atau
sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan
secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata.
 Wisatawan adalah orang yang melakukan
kegiatan wisata.
 Pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta
usaha-usaha yang terkait bidang tersebut.
 Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
 Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan atau
mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha
sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang
tersebut.
 Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang
menjadi sasaran wisata.
 Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas
tertentu yang dibangun atau disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
 Akomodasi
 Jasa Boga dan Restoran
 Transportasi dan Jasa Angkutan
 Tempat Penukaran Uang (Money Changer)
 Atraksi Wisata
 Cinderamata
 Biro Perjalanan
 Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal
sementara, dapat berupa hotel, losmen,
guest house, pondok, cottage inn,
perkemahan, caravan, bag packer, dan
sebagainya.
 Adalah industri yang bergerak dalam bidang
penyediaan makanan dan minuman, yang
dikelola secara komersial. Jenis usaha ini
dapat dibedakan dalam manajemennya,
yaitu cara pengelolaannya, apakah dikelola
secara mandiri maupun terkait dengan usaha
lain
 Adalah bidang usaha jasa yang bergerak
dalam bidang angkutan.

 Transportasi dapat dilakukan melalui darat,


laut, dan udara
 Tempat penukaran mata uang asing (money
changer) kini telah berkembang dengan
pesat. Penukaran uang tidak hanya dilakukan
di bank, melainkan juga pada perusahaan-
perusahaan money changer yang tersebar di
tempat-tempat strategis, terutama di kota-
kota besar.
 Atraksi wisata dapat berupa pertunjukan tari,
musik, upacara adat dan lain-lain sesuai
dengan budaya setempat. Pertunjukan ini
dapat dilaksanakan secara tradisional
maupun modern.
 Adalah oleh-oleh atau kenang-kenangan
yang dapat dibawa oleh wisatawan pada saat
kembali ke tempat asalnya. Cindera mata ini
biasanya berupa benda-benda kerajinan
tangan yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga memberikan suatu keindahan seni
dan sifatnya khas untuk tiap daerah
 Adalah suatu badan usaha di mana
operasionalnya meliputi pelayanan semua
proses perjalanan dari seseorang sejak
berangkat hingga kembali, sehingga mereka
merasa nyaman selama perjalanan.
NO. ASPEK MANFAAT DAMPAK
NEGATIF
1. Ekonomi • Menambah devisa Harga barang dan
• Membuka kesempatan jasa pelayanan
berusaha menjadi naik,
• Menambah lapangan karena
kerja banyaknya
• Meningkatkan pengunjung atau
pendapatan wisatawan yang
masyarakat dan dianggap selalu
Pemerintah membawa uang
• Mendorong banyak
pembangunan Daerah
NO. ASPEK MANFAAT DAMPAK
NEGATIF
2. Sosial • Pelestarian budaya Penduduk
Budaya dan adat khususnya remaja
• Meningkatkan suka mengikuti
kecerdasan pola hidup para
masyarakat. wisatawan yang
• Meningkatkan tidak sesuai
kesehatan jasmani dengan budaya
dan rohani dan kepribadian
• Mengurangi konflik bangsa kita
sosial sendiri.
NO. ASPEK MANFAAT DAMPAK NEGATIF

3. Berbangsa • Mempererat Banyaknya peluang &


dan persatuan pemanfaatan
Bernegara dan kesatuan wisatawan juga
• Menumbuhkan mengundang perilaku
rasa memiliki dan yang tidak bertanggung
kecintaan jawab misalnya:
terhadap tanah air pemerasan, perjudian,
• Memelihara prostitusi, pencurian,
hubungan baik pengedaran
secara barang barang terlarang,
Internasional penipuan dan lain
sebagainya
NO. ASPEK MANFAAT DAMPAK NEGATIF
4. Berbangsa • Melestarikan Terjadi pengrusakan
dan lingkungan lingkungan,
Bernegara • Menumbuhkan baik karena
suasana hidup tenang pembangunan
dan bersih prasarana dan sarana
• Meningkatkan kes pariwisata,
egaran fisik dan maupun karena ulah
mental pengunjung atau
• Memperoleh nilai tangantangan
tambah atas jahil orang yang
pemanfaatan dari tidak
lingkungan yang ada bertanggung jawab.
 Keragaman dan keindahan alam
 Keragaman suku dan adat istiadat
Keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat,
dan sebagainya
 Sapta pesona merupakan sebutan bagi 7 unsur
pengembangan dan pengelolaan daya tarik
wisata di indonesia. Sapta Pesona terdiri dari:
1. Aman.
2. Tertib.
3. Bersih.
4. Sejuk.
5. Indah.
6. Ramah.
7. Kenangan.
 Aman (Keamanan).
Tujuan: menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan dan
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga wisatawan tidak
merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya.
 Bentuk Aksi:
1. Tidak mengganggu wisatawan.
2. Menolong dan melindungi wisatawan.
3. Bersahabat terhadap wisatawan.
4. Memelihara keamanan lingkungan.
5. Membantu memberi informasi kepada wisatawan.
6. Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular.
7. Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas
publik.
 Tertib (Ketertiban)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang tertib bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
nenberikan layanan teratur dan efektif bagi wisatawan.
 Bentuk Aksi:
1. Mewujudkan budaya antri.
2. Memelihara lingkungandengan mentaati peraturan
yang berlaku.
3. Disiplin/tepat waktu.
4. Serba teratur, rapi dan lancar.
5. Seua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat
menunjukkan keteraturan yang tinggi.
 Bersih (Kebersihan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang bersih bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
memberikan layanan higienis bagi wisatawan.
 Bentuk Aksi:
1. Tidak membuang sampah/limbah sembarangan.
2. Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan daya
tarik wisata.
3. Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis.
4. Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan
minuman yang bersih.
5. Pakaian dan penampilan petugas yang bersih dan rapi.
 Sejuk (kesejukan)
Tujuan: menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
menawarkan suasana yang nyaman dan rasa ”betah” bagi
wisatawan, sehingga mendorong lama tinggal dan kunjungan
lebih panjang.

 Bentuk Aksi:
1. Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.
2. Memelihara penghijauan di daya tarik wisata serta jalur
wisata.
3. Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel,
penginapan, restoran, alat transportasi dan tempat lainnya.
 Indah (Keindahan)
Tujuan: Menciptakan Lingkungan yang indah bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
menawarkan suasana yang menarik dan menumbuhkan kesan
yang mendalam bagi wisatawan, sehingga mendorong promosi
ke kalangan/pasar yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang.
 Bentuk Aksi:
1. Menjaga keindahan daya tarik wisata dalam tatanan yang
harmoni dan alami.
2. Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib,
dan serasi serta menjaga karakter lokal.
3. Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh
sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural.
 Ramah (Keramah tamahan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya
kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang
akrab, bersahabat serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan,
sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang
positif bagi prospek pasar yang lebih luas.
 Bentuk Aksi:
1. Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu
wisatawan.
2. Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.
3. Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang
terpuji.
4. Menampilkan senyum dan keramahtamahan yang tulus.
 Kenangan.
 Tujuan: menciptakan memori yang berkesan bagi
wisatawan, sehingga pengalaman perjalanan/kunjungan
wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam
benak wisatawan, dan menumbuhkan motivasi untuk
berkunjung ulang.
 Bentuk Aksi:
1. Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.
2. Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang
bersih, sehat dan menarik.
3. Menyediakan cenderamata yang menarik, unik/khas
serta mudah dibawa.
 Hotel adalah perusahaan yang menyediakan
jasa-jasa dalam bentuk akomodasi (penginapan)
serta menyajikan hidangan dan fasilitas lain yang
memenuhi syarat-syarat comfort dan bertujuan
komersial
 Hotel mulai dikenal sejakpermulaan abad
masehi, dengan adanya usaha penyewaan
kamar untuk orang yang melakukan
perjalanan.
 Hotel sebagaimana jenis akomodasi lain
berasal dari kata ”Inn” yang dapat diartikan
sebagai usaha menyewakan sebagian dari
rumahnya kepada orang lain yang memerlukan
kamar untuk menginap
 Pada tahun 1129 telah tercatat adanya inn di Kota
Canterburry,Inggris, sedangkan di Amerika Serikat
inn tertua dibangun pada tahun 1607
 Tahun 1794 di Kota New York dibangun sebuah
hotel yang diberi nama City Hotel yang mempunyai
kamar sebanyak 73 kamar
 Pada tahun 1829 dibangun Hotel dengan nama”The
Tremont House” yang kemudian oleh sebagian para
ahli dianggap sebagai cikal bakalnya Perhotelan
modern
 Di Indonesia sendiri di zaman penjajahan
Belanda dan pada masa sebelum kemerdekaan
di tahun 1945 telah banyak didirikan hotel besar
berskala internasional,terutama di kota-kota
besar seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya,
Medan, Semarang, Yogyakarta, dan lain-lainnya.
Tercatat Hotel Des Indes di Jakarta dan Hotel
Savoy Homann di Bandung, Hotel Bali Beach di
Bali sering digunakan untuk menerima tamu-
tamu negara
Hotel des Indes
 Empat karakteristik khusus, yaitu produk :
1. Nyata (tangible),
2. Tidak nyata (intangible),
3. Bersifat ”perishable”
4. Bersifat ”non perishable”
Produk bersifat perishable artinya bahwa produk tersebut hanya
bisa dijual saat ini adalah produk tidak tahan lama yang dapat
disimpan di gudang. Contohnya kamar hotel, bahan makanan
segar yang tidak dapat disimpan seperti sayur-mayur
Produk yang bersifat non perishable misalnya minuman keras,
soft drink, perlengkapan tamu (guest supply and amenities).
No. Dasar Klasifikasi Penjelasan
1. Berdasarkan Kelas ➢ Hotel melati
➢ Hotel bintang satu(*)
➢ Hotel bintang dua (**)
➢ Hotel bintang tiga (***)
➢ Hotel bintang empat (****)
➢ Hotel bintang lima (*****)
2. Berdasarkan Plan ➢ Full American Plan
➢ Modified American Plan
➢ Continental Plan
➢ European Plan
3. Berdasarkan Ukuran ➢ Hotel Kecil/Small Hotel
➢ Hotel Sedang/Medium Hotel
➢ Hotel Besar/Large Hotel
No. Dasar Klasifikasi Penjelasan
4. Berdasarkan Lokasi ➢ City Hotel
➢ Resort Hotel
5. Berdasarkan Area ➢ Downtown Hotel
➢ Suburb Hotel
➢ Country Hotel
➢ Airport Hotel
➢ Motel
➢ Inn
6. Berdasarkan Maksud Kunjungan ➢ Business Hotel
Tamu ➢ Tourism Hotel
➢ Sport Hotel
➢ Pilgrim hotel
➢ Cure Hotel
➢ Casino Hotel
No. Dasar Klasifikasi Penjelasan
7. Lamanya Tamu Menginap ➢ Transit Hotel
➢ Semi Residential Hotel
➢ Residential Hotel
8. Aspek Bentuk Bangunan ➢ Pondok Wisata
➢ Cottage
➢ Montel
9. Wujud Fisik ➢ Produk Nyata (Tangibel)
➢ Produk Tidak Nyata (Intangible)
Klasifikasi Hotel Bintang Persyaratan
➢ Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar
* ➢ Kamar mandi di dalam
➢ Luas kamar standar, minimum 20 m2

➢ Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar


** ➢ Kamar suite minimum 1 kamar
➢ Kamar mandi di dalam
➢ Luas kamar standar, minimum 22 m2
➢ Luas kamar suite, minimum 44 m2

➢ Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar


*** ➢ Kamar suite minimum 2 kamar
➢ Kamar mandi di dalam
➢ Luas kamar standar, minimum 24 m2
➢ Luas kamar suite, minimum 48 m2
Klasifikasi Hotel Bintang Persyaratan

➢ Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar


**** ➢

Kamar suite minimum 3 kamar
Kamar mandi di dalam
➢ Luas kamar standar, minimum 24 m2
➢ Luas kamar suite, minimum 48 m2

➢ Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar


***** ➢

Kamar suite minimum 4 kamar
Kamar mandi di dalam
➢ Luas kamar standar, minimum 26 m2
➢ Luas kamar suite, minimum 52 m2
 American Plan
Sistem perencanaan harga kamar di mana harga yang dibayarkan
sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga
makan (meals)

 American Plan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:


➢ Full American Plan (FAP)
Harga kamar sudah termasuk tiga kali makan (pagi, siang dan
malam)
➢ Modified American Plan (MAP)
Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan, di mana
salah satu di antaranya harus makan pagi (breakfast), seperti:
• Kamar + makan pagi + makan siang
• Kamar + makan pagi + makan malam
 Continental Plan/Bermuda Plan
Adalah perencanaan harga kamar di mana harga
kamar tersebut sudah termasuk dengan kontinental
breakfast.
 European Plan
Tamu yang menginap hanya membayar untuk
kamar saja.
 Keistimewaannya:
• Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel
• Memudahkan system billing (Pembayaraan saat
check out)
 Small hotel
Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di
bawah 150 kamar
 Medium hotel
Adalah hotel dengan ukuran sedang, di mana dalam
medium hotel ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
• Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar.
• Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600
kamar
 Large Hotel
Large hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel
besar dengan jumlah kamar diatas 600 (enam ratus)
kamar
 City hotel
Hotel yang terletak di dalam kota, di mana
sebagaian besar tamunya yang menginap
adalah memiliki kegiatan berbisnis

 Resort Hotel
Hotel yang terletak di kawasan wisata, di mana
sebagian besar tamunya tidak melakukan
kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak rekreasi
 Suburb Hotel
Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan
kota satelit yaitu pertemuan antara dua kota madya

 Airport Hotel
Adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan
atau area pelabuhan udara atau sekitar bandar udara.

 Urban Hotel
Adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota
besar atau hotel yang terletak di daerah perkotaan yang
baru, yang tadinya masih berupa desa.
 Business hotel
Hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, di sini biasanya menyediakan
ruang-ruang meeting dan convensi.
 Resort/Tourism Hotel
Hotel yang kebanyakan tamunya adalah para wisatawan, baik domestik maupun
manca negara.
 Casino hotel
Adalah hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan
berjudi.
 Pilgrim hotel
Hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah. Seperti
hotel-hotel di Arab (pada saat musim haji) dan Lourdes di Perancis.
 Cure Hotel
Adalah hotel yang tamu-tamunya adalah tamu yang sedang dalam proses
pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.
 Transit hotel
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya dalam
waktu yang singkat,rata-rata satu malam
 Semi residential hotel
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari
satu malam, tetapi jangka waktu menginap tetap
singkat, berkisar antara 1 minggu sd. 1 bulan
 Residential hotel
Tamu yang menginap di hotel ini cukup lama, paling
sedikit satu bulan.
 Produk nyata (tangible)
➢ Lokasi
➢ Fasilitas

 Produk tidak nyata (intangible)


Produk tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaitan
pelayanan dan pembentukan citra suatu produk dan hotel
Di dalam bisnis perhotelan intangible diberikan bersamaan
dengan penjualan produk tangible
Rasa bersahabat, sopan santun, keramahtamahan dan rasa
hormat dari seluruh karyawan merupakan salah satu contoh
produk intangible yang sederhana tetapi sangat berdampak
pada pembentukan citra hotel
 Independent Hotels/Hotel yang Berdiri Sendiri

Hotel jenis ini pada umumnya tidak mempunyai hubungan


kepemilikan atau pada pengelolaannya tidak berinduk
pada perusahaan lain, yang biasanya hotel-hotel kecil milik
keluarga dan dikelola tanpa mengikuti prosedur maupun
pengoperasian tertentu dari orang lain

 Chain Hotel

Hotel-hotel yang tidak berdiri sendiri yang tergolong dalam


jaringan hotel
 Perusahaan Induk (Parent Company)

Yaitu hotel-hotel yang berada di bawah kepemilikan


perusahaan lain atau merupakan unit perusahaan
tersebut. Induk perusahaan akan memberikan patokan
cara-cara mengelola dan kebijakan-kebijakan atas hotel-
hotel yang dimilikinya

Perusahaan Chain Hotels yang terkenal di dunia adalah


Hilton Intercontinental Inc., Intercontinental Hotels,. Hyatt
Intercontinental, The Ritz Carlton, Four Seasons, dan lain-
lain
 Kontrak Manajemen (Management Contract)
Yaitu hotel-hotel yang memisahkan antara
kepemilikan dengan pengelolaannya. Pemilik hotel
membeli jasa pengelolaan dari perusahaan lain
dengan membayar sejumlah uang sesuai dengan
perjanjian sebelumnya.
Contoh: Hilton dan Sheraton yang menawarkan jasa
demikian berdasarkan kemampuan pengalaman
mereka
 Waralaba (Franchise)

Suatu bentuk kerjasama dalam hal pengelolaan, yang


mana pemilik hotel mengelola hotelnya dengan
memakai cara atau pola yang diciptakan serta
dikembangkan oleh perusahaan atau hotel-hotel lainnya,
atau dengan kata lain pemilik ”membeli” cara-cara atau
resep pengoperasian dari perusahaan lain misalnya
Nikko Jakarta, Hotel Ciputra
 Kelompok Referal (Referal Group)
Suatu bentuk gabungan hotel yang berdiri sendiri
(independent) untuk tujuan bersama seperti dalam
hal: pemasaran, sistem pemesanan kamar dan lain-
lain yang dianggap akan lebih menguntungkan
apabila hal ini dilakukan bersama-sama tanpa harus
mengubah sifat kepemilikannya.
Kelompok yang sejenis ini dan terbesar di dunia
adalah Best Western International di Amerika Serikat.
 Operasi Kantor Depan (Front Office)
 Tatagraha
 Layanan Makanan dan Minuman
 Layanan Cucian (Laundry Service)
 Departemen Minor (Pusat Bisnis)
 Tujuan dari kantor depan hotel adalah
sebagai berikut:

a) Meningkatkan tingkat hunian kamar serta


pendapatan hotel dari tahun ke tahun.
b) Meningkatkan jumlah tamu langganan.
c) Memenuhi kebutuhan dan kepuasan tamu
secara baik, tepat dan cepat kepada tamu.
d) Membentuk citra hotel yang positif.
 Fungsi-fungsi sebagai berikut:
➢ Menjual kamar, kegiatan yang dilakukan antara lain: menerima
pemesanan
kamar, melakukan pendaftaran tamu, memblok kamar.
➢ Memberikan informasi mengenai seluruh produk, fasilitas, pelayanan, dan
aktivitas yang ada di hotel maupun di luar hotel.
➢ Mengkoordinasikan kepada bagian lain yang terkait dalam rangka
memenuhi keinginan tamu serta memberikan pelayanan yang maksimal.
➢ Melaporkan status kamar yang terkini.
➢ Mencatat, memeriksa pembayaran tamu serta menangani rekening tamu.
➢ Membuat laporan yang dibutuhan oleh hotel.
➢ Memberikan pelayanan telekomunikasi untuk tamu.
➢ Memberikan pelayanan barang bawaan tamu.
➢ Menyelesaikan keluhan tamu.
 Fungsi Tata Graha

Menjaga kebersihan, kerapihan dan kelengkapan


kamarkamar tamu, restoran, bar dan tempat-
tempat umum dalam hotel termasuk tempat-
tempat untuk karyawan kecuali dapur (kitchen).
 Order Taker
Memastikan tamu yang menginginkan
pelayanan housekeeping yang berhubungan
dengan kondisi kamar (tambahan fasilitas
maupun kerusakan)
 Kebersihan Area Umum (PublicArea)
 Melaksanakan Kebersihan Kamar Tamu
 Layanan Linen dan Pakaian Tamu
 Greeting dan tawarkan bantuan.
 Dengarkan dengan baik dan konfirmasikan permintaan tamu (bila perlu
dicatat) untuk menghindari kesalahan
 Beritahukan pada tamu jangka waktu yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan tersebut.
 Segera follow up / laksanakan segera permintaan tamu sesuai dengan jangka
waktu yang disepakati.
 Laporkan peminjaman ke Housekeeping ( masukkan ke dalam log book &
formulir permintaan )
 Identifikasi barang yang diminta
 Memilih barang
 Mengirim barang
 Meletakkan & menata barang jika diperlukan sesuai dengan fungsinya
 Menjelaskan cara penggunaan/ prosedur pemakaian alat sesuai dengan
keamanan dan keselamatan kerja.
 Memberitahukan standar batas waktu maksimalpemakaian ( sesuai
kesepakatan ) dan akan diambil apabila sudah selesai
 Menawarkan bantuan lain bila diperlukan.
 Mohon ijin pada tamu apabila sudah selesai melayani permintaan tamu tsb
dengan ramah dan sopan
 Fungsi utama dari divisi makanan dan minuman adalah
menyediakan, menjual dan menyajikan dengan layanan
yang kepada pelanggan dan yang terpenting adalah
unsur pelayanannya atau service yang diberikan kepada
tamu/pelanggan

 Dua fungsi ruang F & B :


1. Ruang/area yang dapat menghasilkan keuntungan
yang disebut revenue producing areas
2. Ruang atau area yang memberikan dukungan dalam
pelayanan seperti dapur(kitchen),gudang umum(store)
dan lain-lain
 Melaksanakan usaha pengembangan produk
makanan dan minuman
 Merencanakan kegiatan yang dapat menarik tamu
untuk kegiatan yang dapat menarik tamu untuk
makan dan minum di restoran hotel
 Melakukan pembelian bahan makanan dan
minuman
 Penyimpanan makanan dan minuman
 Melakukan pengolahan makanan dan minuman
 Penyajian makanan dan minuman
 Perhitungan produk makanan dan minuman
 Restoran
“outlet” dari bagian makanan dan minuman yang fungsinya menjual dan
melayani makanan dan minuman kepada tamu hotel, baik yang menginap
maupun yang tidak menginap
 Bar
Tempat dimana tamu dapat memesan dan menikmati minuman baik
alkohol maupun tidak non alkohol, ada dua macam bar yaitu public bar
adalah tempat tamu memesan dan menikmati minuman yang dipesannya
ditempat itu dan service bar untuk keperluan pemesan dari room service
 Room service
Outlet yang mempunyai fungsi utama untuk melayani pemesanan
makanan dan minuman ke kamar tamu
 Function room
Tempat yang dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan seperti pesta,
rapat dll, bagian yang menangani kegiatan tersebut dinamakan banquet
 Silver ware/table ware
Peralatan makan yang dibuat dari logam yang
dilapisi perak atau stainless steel

 Glassware
Peralatan yang terbuat dari gelas

 Chinaware/crockery (pecah belah)


Barang keramik yang dibuat dari bahan tanah liat
yang diproses dengan pemanasan yang tinggi.
 Sebagai tempat untuk memberikan
layanan pencucian linen hotel, uniform
karyawan maupun pakaian tamu yang
kotor (house laundry maupun Guest
Laundry).
 Housekeeping dept.
 Front Office dept.
 Engenering dept.
 Purchasing &Accounting dept.
 Personnel dept.
 Laundry Manager
 Assisten Maundry Manager
 Laundry Supervisor
 Valet Supervisor
 Dry Cleaning Supervisor
 Checker
 Marker
 Sorter
 Washer/Extract
 Tumbler
 Presser
 Finisher
 Departemen yang ada di hotel yang
mendukung kegiatan hotel dan sebagai
fasilitas pendukung yang dibutuhkan
oleh tamu hotel
 Pusat bisnis (business center)
 Ruang rapat (meeting room)
 Ruang perjamuan(banquet room/hall)
 Swimming Pool/Kolam renang
 Fitness center
 Salon
 Spa
 Drug store

Anda mungkin juga menyukai