Pertemuan 2
- Apakah anda suka berwisata?
- Apakah anda suka membeli oleh-oleh di tempat
wisata yang anda kunjungi?
- Bagaimana cara anda pergi ketempat wisata
dengan keluarga?
- Kemanakah tempat tujuan wisata yang sering
anda kunjungi?
- Mengapa anda menyukai tempat wisata tersebut?
Pertemuan 3 dan 4
- Apakah anda memiliki smartphone atau
computer yang bisa mengakses internet?
- Apakah anda pernah menginap di hotel?
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Tahapan Pada akhir fase E, 1. Peserta didik mampu C3 1. Pembersihan PjBL Jenis: 60 JP
operasional peserta didik menerapka prosedur area kering Observasi Asesmen
perhotelan menerapkan pembersihan dan area Diskusi Diagnosis
secara Cleanliness,Health, peralatandan ruangan basah, teknik Tanya jawab Formatif
menyeluruh Safety & area kerja sesuai pembersihan Sumatif
dengan SOP C3 manual dan
dengan Environmental
layanan Sustainability mekanikal Bentuk :
2. Peserta didik mampu
prima (CHSE), personal Test tertulis,
melaksanakan 2. Pencegahan
(excellent grooming, service Praktik
prosedur pengendalian teradinya
service) attitude/hospitality resiko kerja C3 kebakaran
Unjuk kerja
attitude,teamwork,
and communication 3. Peserta didik mampu 3. Manfaat
skills. menerapkan personal personal
grooming dalam grooming
kehidupan sehari-hari C3 bagi siswa
4. Peserta didik mampu 4. Prosedur
melakukan service kerja yang
attitude/hospitality ada di room
attitude dalam proses C3 division
pembelajarannya PPP: Beriman,
bertaqwa kepada 5. Bekerjasama
5. Peserta didik mampu Tuhan Yang dengan
menerapkan teamwork Maha Esa dan kolega,
and coomunication berakhlak mulia, berkomunika
skill di dalam mandiri, bernalar si yang baik
lingkungannya dan kritis, bergotong dengan
communication cross royong, kreatif, sosial yang
culture berkhebinekaan berbeda
global
6. Peserta didik mampu 6. Prosedur
menerapkan prosedur memasuki
memasuki dan keluar dan keluar
hotel dimasa pendemi hotel
diantaranya scan premises
barcode di
Pelindungdiri
Dasar Pada akhir fase E, 1. Peserta mampu C2 1. Tujuan dan PjBL Asesmen 66 JP
penerapan peserta didik mampu memahami manfaat manfaat Observasi Diagnosis
layanan menjelaskan menjaga penampilan menjaga Diskusi Formatif
prima informasi dan diri C3 penampilan Tanya jawab Sumatif
wawasan secara diri
(excellent
menyeluruh tentang 2. Peserta didik mampu
service) Bentuk :
penampilan dan menerapkan motivasi 2. Tujuan dan
pada kerapian C3 Test tertulis,
kerja dalam manfaat
industry (Grooming), Praktik
pembelajaran motivasi
perhotelan motivasi kerja, kerja
Unjuk kerja
komunikasi dengan 3. Peserta didik mampu
kolega dan melakukan komunikasi C3 3. Etika
pelanggan, dengan kolega dan berkomunika
komunikasi dalam pelanggan si yang baik
lingkungan sosial dengan
yang beragam, sikap 4. Peserta didik mampu
kolega dan
pelayanan (Service menerapkan komunikasi C3 pelanggan
Attitude/hospitality dalam lingkungan social
attitude), bekerja yang beragam 4. Pengertian
dalamtim komunikasi
(teamwork) serta tata 5. Peserta didik mampu
di dalam
cara berkomunikasi melaksanakan sikap C3 lingkungan
yang baik pelayanan (service
social yang
(communication attitude/hospitality
beragam
skill), menangani attitude) C3
situasi konflik PPP : Beriman, 5. Manfaat
6. Peserta didik mampu bertaqwa kepada bekerjasama
dan melakukan cara Tuhan Yang didalam tim
bekerja dalam tim Maha Esa dan
(teamwork) berakhlak mulia, 6. Menangani
mandiri, bernalar situasi
7. Peserta didik mampu kritis, bergotong konflik di
menangani situasi royong, kreatif, tempat kerja
berkhebinekaan
konflik di tempat kerja global 7. Pemahaman
Cross
Culture
(lintas
budaya)
3. TUJUAN PEMBELAJARAN PER BAB
Pada Fase E yang pada umumnya ada pada SMK kelas X, maka yang menjadi tujuanpembelajaran pada setiap pelajaran adalah:
TOTAL PERTEMUAN 4
PEMBELAJARAN LURING/DARING (270 MENIT)PERTEMUAN KE 1
Referensi
1. Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia | Pariwisata (maritimtravel.com)
MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Analysis
Berdasarkan data diatas, Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia sudah dimulai sejak jaman
primitive yaitu dilakukan oleh bangsa primitive dengan melakukan perjalanan dari satu tempatke
tempat lain untuk kelangsungan hidup.
Lalu kemudian, sejarah perkembangan pariwisata dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan
Polynesia dengan tujuan untuk perdagangan.
Setelah itu Bangsa Romawi melakukan perjalanan dengan tujuan untuk pengetahuan cara
hidup, sistem politik, dan ekonomi.
Dan sejarah perkembangan pariwisata selanjutnya dimulai setelah perang dunia ke 1, dimana
pariwisata dilakukan untuk rekreasi. Pada intinya kepariwisatan tidak hanya mempunyai tujuan
untuk rekreasi, tetapi ternyata mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
MATERI PEMBELAJARAN
Keadaan Akomodasi
Walaupun kunjungan wisatawan pada masa itu masih sangat terbatas, anamun di beberapa
kota dan tempat di Indonesia telah didirikan hotel untuk menjamin akomodasi bagi mereka
yang berkunjung ke daerah Hindia Belanda.Pertumbuhan usaha akomodasi baru dikenal
pada abad ke 19, itupun terbatas pada kota – kota besardekat pelabuhan. Fungsi hotel yang
utama hanya melayani tamu – tamu atau penumpang yang kapal yang baru datang dari
Belanda ataupun negara eropa lainnya yang kemudian dibawa dengan menggunkan kereta
– kereta yang ditarik dengan beberapa kuda karena belum ada kendaraan bermotor atau
mobil.
Menginjak abad ke 20 barulah hotel – hotel mulai berkembang ke kota daerah pedalaman
seperti losmen atau penginapan . Semenjek itulah fungsi hotel mulai dirasakan oleh
masyarakat banyak dan orang – orang menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan
derajatnyamasing – masing. Kemudian dari hal itu kita mengenal istilah penginapan besar
(hotel) dan penginapan kecil (losmen).
Berikut ini dapat dilihat jumlah hotel dan kamar yang tersedia di beberapa kota penting di
Indonesia tahun 1933 :
Tabel 1.1.
Jumlah Hotel dan Kamar Pada Beberpa Kota penting di Indonesia
KOTA HOTEL KAMAR JENIS KAMAR
Medan 10 353 Double/Single
Jakarta 37 1.601 Double/Single
Bandung 26 999 Double/Single
Surabaya 39 1.123 Double/Single
Denpasar 2 63 Double/Single
Jumlah 114 4.139 Double/single
Sumber : Himpunan Perintis Kepariwisataan Indonesia
Keadaan Transport
Satu – satunya airlines yang menghubungkan Indonesia dengan Belanda waktu itu adalah
KLM yang mempunyai kedudukan monopoli untuk operasi membawa penumpang antara
kedua daerah ini. Seperti halnya dengan KLM, dalam tahun 1927 angkutan laut juga
dimonopoli oleh KPM. Sedangkan angkutan penumpang dengan menggunkan kereta api
baru efektif di Pulau Jawa pada tanggal 1 Oktober 1927. Pada waktu itu para penumpang
yang hendak bepergian ke Pulau Jawa harus melakukan reservasi tempat duduk tiga jam
sebelum kereta api berangkat.
Pada tahun 1927 kegiatan tour sudah mulai dikembangkan terutama di Pulau Jawa dan
Sumatra yang diorganisir oleh LISLIND (Lissonne Lindeman) seperti misalnya :
- Fourteen days in Java motor and train combination tour operated by LSL
- Fourteen days in Sumatra.
Kebudayaan
Dalam tahun 1927 ternyata sudah datang ke daerah ini orang – orang penting yang
kenamaan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia, terutama tentang kesenian Jawa dan
Bali, antara lain:
- Mr. Leopold Chaikoswky, Conductor of syimphony orchestra Philadelpia is expected to
arrive at Java shortly for the purpose of making a study of Javanesse music.
- Dr. Rabindranath Tagore is expected to visit Java early in August, wit the object of
studying the influence of Hinduism on javanese religious concepts.
Promosi
- Tahun 1913
Dalam tahun ini Vereneging Teoristen Verker (VTV) menerbitkan sebuah Guide Book
yang bagus sekali mengenai daerah – daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Bali, Lombok, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, banten, dan Tanah
Toraja di Sulawesi.
- Tahun 1923
Pada tahun ini beredar surat kabar mingguan yang merupakan Java Touriost Guide yang
isinya antara lain mengenai Express Train Service, News from abroad in Brief, who-
where-when to hotels, postal news, dan sebagainya.
- Tahun 1926
Pada tahun ini sudah banyak promotion materials yang telah dipersiapkan oleh badan
– badan atau perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan. Di luar negeri,
yakni di Belanda pernah diterbitkan sebuah majalah “Tourism” yang banyak
mempromosikan Indonesia antara lain :
come to Jaca, yang merupaan complete guide to Java
Bandung, the mountain city to Netherland India
Bandoeng
Batavia, queen city of east
The wayang wong or wayang orang Dan sebagainya
Dalam tahun 1926, berdasarkan catatan yang ada, diketahui bahwa jumlah wisatawan yang
mendatangi kantor VTV Batavia untuk meminta informasi mengenai tour adalah sebagi
berikut :
Tabel 1.2
Statistik kunjungan wisatan tahun 1926
NO BULAN JUMLAH WISATAWAN
(orang)
1 Juni 391
2 Juli 466
3 Agustus 1.259
4 September 2.070
5 Oktober 1.820
6 November 1.271
7 Desember 870
Sumber : Himpunan Perintis Kepariwisataan Indonesia
86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1
2
3
4
5
6
Sistematikan
NO NAMA Laporan ditulis Perhitungan atau
Tulisan rapi dan penulisansesuai
tangan secara Isi laporan lengkap pembahasan
mudahdibaca arahan
individual logis/benar
pembimbing/guru
86-100
86-100
86-100
86-100
86-100
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
<56
<56
<56
<56
<56
1
2
3
4
5
6
7
8
9
NILAI
NILAI PEMENUHAN KRITERIA
86-100 5 Kriteria terpenuhi secara sempurna
71-85 4 Kriteria terpenuhi tetapi tetapi 1 kriteria kurang sempurna
56-70 3 Kriteria terpenuhi tetapi 2 kriteria kurang sempurna
< 56 Hanya 2 kriteria terpenuhi atau kurang dari 2
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK
Peserta didik dapat Sebutkan fase sejarah Zaman Pra Sejarah Paham Utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan ke unit
memahami sejarah pariwisata di dunia (Prehistory), berikutnya.
pariwiata di dunia Zaman Sejarah,
dan Zaman Pasca
Sejarah (Post
History)
REFLEKSI GURU
REFLEKSI SISWA
Nama Siswa :
No Absen :
Referensi
1. Pengantar Industri Pariwisata : Definisi Kepariwisataan dan Pariwisata, dan Pengembangan
Pariwisata (jurnal-sdm.blogspot.com)
MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-3
Industri Pariwisata
Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai kumpulan dari
macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa- jasa
(goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler pada
umumnya, selama dalam perjalanannya. (Yoeti, 1985, p.9).
Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan organisasi, baik
pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan
pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang
bepergian. (Kusudianto, 1996, p.11)
Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti
keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan. Faktor
permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara. Sedangkan
faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-
fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta informasi dan promosi.
Pengertian Pariwisata
Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau
keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan
ilmu. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang
diperlukan, yaitu: (dikutip dari Ekonomi Pariwisata, hal 21)
a. Harus bersifat sementara
b. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.
c. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.
Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan hubungan-
hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat
tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah. (Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di
Indonesia, hal.3)
Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung,
yaitu :
a. Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa di
lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek tersebut
harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan
untuk berkunjung di obyek tersebut.
b. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa
melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax
berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama
makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah
untuk tinggal di sana.
c. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya
adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-
oleh. (Yoeti, 1985, p.164).
Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang terarah dan terpadu
terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik.
Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis
dan proporsional.
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka
faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata
tersebut. Karena sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari
pengembangan obyek wisata. Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata (1985,
p.181), mengatakan : “Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan
agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan
untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”.
Prasarana tersebut antara lain:
a. Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, terminal.
b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos
d. Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e. Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi
untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f. Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.
g. Pom bensin dan lain-lain.
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada
wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya
tergantung pada kedatangan wisatawan (Yoeti, 1984, p.184)
Sarana kepariwisataan tersebut adalah:
a. Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
b. Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang
melayani khusus pariwisata saja.
c. Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek
wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek
wisata tersebut.
d. Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene
mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek
tersebut.
Dalam pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan
sebaik mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk berkunjung
dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menyedot banyak pengunjung yang kelak
akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata
tersebut maupun pemerintah daerah.
2. Unsur-Unsur Pariwisata
Berikut dibawah ini beberapa unsur-unsur pariwisata
a. Biro Perjalanan
Adalah badan usaha dimana melayani segala proses perjalanan pariwisata sedak
berangkat hingga kembali pulang, sehingga wisatawan memperoleh kenyamanan selama
perjalanan pariwisata.
b. Akomodasi
Adalah tempat untuk tinggal sementara atau bisa disebut menginap. Banyak sekali
pilihan tempat menginap saat melakukan perjalanan wisata saat ini, contohnya seperti
tempat tersebut seperti hotel, perkemahan, motel dll. Saat ini semakin berkembang
tempat untuk menginap khusunya dalam segi fasilitas serta berbagai macam kebutuhan,
seperti makan dan minum, fasilitas olah raga, fasilitas ruang pertemuan, fasilitasjamuan-
jamuan dll.
c. Transportasi
Adalah industri pada pariwisata yang menyediakan jasa angkutan. Jasa transportasi ini
meliputi angkutan darat, laut dan udara. Pengelolaan jasa angkutan ini banyak sekali
mulai yang di kelola oleh pihak swasta sampai pemerintah.
d. Jasa Boga dan Restoran
Adalah fasilitas dalam bidang makanan dan minuman pada saat berwisata, saat ini
industri jasa boga serta restoran dalam pariwisata sangat menguntungkan sebab dalam
setiap wisatawan pastinya selalu memerlukan makanan dan minuman sehingga mereka
pasti membelinya dan ingin mencoba berbagai jenis makanan atau minuman daerah
setempat.
e. Money Changer / Tempat Penukaran Uang
Suatu Tempat untuk menukarkan uang asing saat ini semakin berkembang, penukaran
mata uang asing ini tidak hanya dilakukan di bank saja tapi banyak sekali perusahaan
yang tersebar di tempat tertentu, khususnya di kota-kota besar yang selalu menyediakan
penukaran mata uang asing.
f. Atraksi Wisata
Adalah pertunjukan yang di adakan di tempat-tempat wisata. Pertunjukan tersebut
misalnya contohnya seperti tarian, musik, dll. Pertunjukan bisa dilakukan secara
tradisional atau secara modern, melalui industri atraksi wisata maka bisa meningkatkan
keunggulan daerah wisata setempat agar dikenal oleh banyak orang.
g. Oleh-Oleh atau Cindera Mata
Industri cindera mata sangat menguntungkan di daerah tempat wisata, sebab semua
orang yang berwisata biasanya selalu membeli cindera mata untuk di bawa pulang ke
rumah. Cindera mata ini biasanya berbentuk benda kerajinan tangan khas daerah
setempat.
Tujuan Pariwisata
a. Untuk memakai waktu senggang, baik rekreasi(berlibur), kebutuhan kesehatan,
pelajaran dan pengetahuan serta untuk menjalankan ibadah atau olahraga
b. Untuk kebutuhan usaha atau bisnis, kunjungan keluarga, menjalankan tugas tugas dan
menghadiri konferensi. Apabila seseorang mengadakan perjalanan kurang dari 24 jam.
3. Organisasi pariwisata
Peran Penting Pariwisata Pariwisata memiliki peran penting di bidang ekonomi, khususnya
dalam hal penerimaan valuta asing, penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan usaha
baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Fungsi lembaga
kepariwisataan nasional secara umum, yakni:
a. Bertanggung jawab terhadap maju mundurnya pariwisata di suatu negara
b. Pembianaan, perencanaan, pengembangan dan promosi kepariwisataan baik dalm
lingkup lokal, nasional maupun internasional
c. Badan yang harus bertanggungjawab untuk mengadakan penelitian, memperbaiki
produk dan mengembangkan produk baru sesuai dengan ketentuan.
d. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan departemen yang berkaitan dengan
kegiatan kepariwisataan.
e. Badan yang mewakili negara dalam kegiatan dan percaturan kepariwisataan nasional
f. Badan yang bertanggungjawab dan berkewajiban menyebarluasklan arti dan pengertian
pariwisata kepada masyarakat luas, terutama arti penting bagi perekonomian bangsa dan
pembangunan daerah
86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1
2
3
4
5
6
Sistematikan
Laporan ditulis Perhitungan atau
NO NAMA Tulisan rapi dan penulisansesuai
tangan secara pembahasan
mudahdibaca arahan Isi laporan lengkap
individual logis/benar
pembimbing/guru
86-100
86-100
86-100
86-100
86-100
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
<56
<56
<56
<56
<56
1
2
3
4
5
6
7
8
9
NILAI
NILAI PEMENUHAN KRITERIA
86-100 5 Kriteria terpenuhi secara sempurna
71-85 4 Kriteria terpenuhi tetapi tetapi 1 kriteria kurang sempurna
56-70 3 Kriteria terpenuhi tetapi 2 kriteria kurang sempurna
< 56 Hanya 2 kriteria terpenuhi atau kurang dari 2
IDENTIFIKASI MATERI PERTANYAAN KEMUNGKINAN JAWABAN SKOR (KATEGORI) RENCANA TINDAK LANJUT
YANG AKAN DIUJIKAN
Peserta didik mampu Apakah arti dari Perjalanan dari satu tempat ke Paham Utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan ke
mejelaskan definisi Pariwisata? tempat lain, bersifat sementara, unit berikutnya.
industri pariwisata dilakukan perorangan maupun
kelompok, sebagai usaha
Peserta ddik mampu Bisakah anda mencari keseimbangan atau
menjelaskan dampak menyebutkan keserasian dan kebahagiaan
dampak dan dengan lingkungan hidup dalam
dan manfaat industry
manfaat suatu dimensi sosial, budaya, alam
pariwisata
industry dan ilmu
pariwisata
Peserta didik mampu
menjelaskan daya Bisakah anda Manfaat industry pariwisata antaa
tarik suatu kawasana menjelaskan daya laian
wisata tarik tempat - Meningkatkan Pajak Asli
wisata yang ada Daerah
di daerah anda - Mengurangi pengangguran
- Menciptakan lapangan kerja
- Membuat terkenal suatu
daerah
Referensi
√ Pengertian Pariwisata : Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan (pengajar.co.id)
Modul_Pengantar-Pariwisata-dan-Perhotelan.pdf (bsi.ac.id)
Referensi
√ Pengertian Pariwisata : Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan (pengajar.co.id)
Modul_Pengantar-Pariwisata-dan-Perhotelan.pdf (bsi.ac.id)
STRUKTUR ORGANISASI HOTEL
Departemen Front Office
Pengertian Front Office merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris,
“Front” artinya depan dan “Office” artinya kantor. Jadi front office bisa diartikan sebuah
department di hotel yang letaknya dibagian depan dan tidak jauh dari lobby atau pintu
depan hotel.
Karena letaknya berada di paling depan, area ini menjadi yang paling sibuk karena
paling sering dilihat dan berhubungan langsung dengan setiap tamu yang datang.
Adapun front office juga juga disebut dengan guest service area (area pelayanan tamu),
sementara yang bertugas disana biasa disebut dengan guest service agent atau front
liner.
Pengertian front office adalah bagian atau department di sebuah hotel yang berada di bagian
paling depan dan bertanggung hawab terhadap segala proses pemesanan kamar, baik saat proses
check-in maupun check-out.
Adapun fungsi dan tugas bagian front office atau kantor depan adalah seperti berikut :
Ini merupakan fungsi dan tugas utama front office di sebuah hotel yaitu melakukan penjualan
kamar. Maksud menjual disini adalah menyewakan kamar yang ada kepada para tamu yang
datang.
Karena front office berada di bagian depan, maka department ini bertanggung jawab untuk
menyampaikan segala hal yang ditanyakan tamu mengenai informasi hotel yang meliputi :
Untuk dapat melayani para tamu dengan baik mulai saat check-in sampai dengan check-out, front
office biasanya akan berkomunikasi dengan bagian department lain di hotel untuk mempermudah
proses yang ada terutama dalam menangani permasalahan termasuk keluhan tamu.
Bagian front office harus menyusun laporan status kamar hotel dengan jelas dan memperbaruinya
setiap saat agar tidak mendapati kesulitan dalam menjualnya.
Pekerjaan front office disini sangat berhubungan dengan department housekeeping untuk
mendapatkan informasi status kamar. Adapun informasi yang harus disusun dan dilaporkan yaitu :
Front office berwenang dalam melaukan pencatatan segala keuangan dari transaksi tamu hotel
seperti pembayaran sewa kamar baik tunai maupun non-tunai ataupun deposito. Sedangkan untuk
pencatatan keuangan hotel secara menyeluruh dilakukan oleh bagian akuntansi.
Segala aktivitas yang ada di dalam hotel biasanya akan dicatat dalam bentuk database tidak
terkecuali riwayat kunjungan tamu. Data riwayat tamu seperti nafas kehidupan, karena apabila
tamu tersebut kembali lagi untuk menginap, maka pihak hotel telah mempunyai informasi penting
tentang tamu tersebut.
Sebuah hotel memang harus mempunyai standart pelayanan komunikasi yang baik termasuk
pelayanan komunikasi via telepon, faksimili, internet, email, dll.
Front Office harus melayani semua tamu yang datang dengan baik, termasuk dalam menangani
barang bawaan tamu untuk menginap. Adapun aktivitas yang berkaitan seperti :
Perkembangan internet yang cukup pesat memberikan dampak pada perilaku konsumen maupun
kegiatan bisnis. Penggunaan internet sebagai perangkat komunikasi dan akses informasi semakin
meningkat dalam masyarakat (Casalo et al., 2007). Merujuk pada Kozinets (2002), internet
menjadi media yang sangat penting untuk mengakses informasi guna bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan.
Kehadiran internet juga merevolusi pengembangan bisnis di bidang tourism dari tradisional
menjadi online (Law, 2009), misal berkembangnya penjualan tiket transportasi dan akomodasi
secara online melalui Online Travel Agent (OTA) yang mulai banyak menggantikan keberadaan
travel agents tradisional (Inversini & Masiero, 2014).
Di Indonesia, bisnis travel tradisional sudah meredup, hampir 60% pemesanan tiket transportasi
dan hotel sudah menggunakan online booking melalui OTA, seperti traveloka, tiket.com, dan
booking.com (Mardiana, 2017). Perkembangan terkini, keberadaan OTA yang semakin banyak
menunjukkan dampak positif internet dalam sektor industri tourism. OTA merupakan salah bentuk
aplikasi internet yang memberikan kemudahan pada konsumen remaja untuk melakukan
perjalanan dengan memilih langsung akomodasi dan transportasi yang akan digunakan tanpa
melalui jalur intermediaries yang panjang. Peran internet menyebabkan OTA menjadi jalur
distribusi yang lebih efektif dibandingkan travel agent tradisional (Carroll & Siguaw, 2003;
Garces et al., 2004).
Riset pemasaran di bidang tourism dan hospitality banyak menekankan pada penggunaan
teknologi internet untuk menggantikan perangkat pemasaran tradisional dan mendorong praktik
pemasaran yang lebih kompetitif (Law et al., 2004; Oh et al., 2004).
Guna merespon fenomena empiris berkembangnya OTA di Indonesia, maka riset ini berfokus
pada pengungkapan faktor-faktor yang mempengaruhi niat pembelian konsumen remaja terhadap
OTA. Faktor-faktor yang dimaksud dikembangkan dengan dasar prospect theory (Kahneman &
Tversky, 1979) dan mental accounting theory (Thaler, 1985), yakni perceived value, perceived
trust, dan perceived price.
Riset ini juga merupakan respon dari saran penelitian Kim et al. (2012) untuk menempatkan
rerangka model penelitiannya dalam konteks penjualan tiket online. Konsumen remaja dipilih
sebagai subyek penelitian karena identik dengan sebagian besar traveler pengguna OTA dan
merupakan pasar potensial bagi industri tourism dan hospitality.
Niat pembelian tiket melalui OTA dipengaruhi secara positif oleh perceived value yang dirasakan
oleh konsumen remaja. Sementara perceived value dibangun melalui perceived trust dan
perceived price. Semakin tinggi perceived trust konsumen remaja pada OTA, semakin besar
perceived value yang dirasakan, yang pada akhirnya mendorong niat pembelian. Demikian pula
halnya dengan pengaruh tidak langsung perceived price pada niat pembelian.
Merujuk pada hasil penelitian tersebut, pihak OTA perlu selalu meningkatkan perceived trust dari
konsumen remaja, misal dengan menciptakan sistem online yang stabil dan reliabel, serta
pemenuhan komitmen layanan.Selain itu, perceived price juga harus selalu dipelihara dengan
menawarkan harga terjangkau, pemberian paket diskon dan promosi. Upaya-upaya tersebut
diharapkan mampu meningkat perceived value konsumen remaja pada OTA, yang pada akhirnya
juga meningkatkan niat pembelian. Adanya pembelian berulang secara terus- menerus akan
menciptakan masa depan OTA yang berkelanjutan.
86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1
2
3
4
5
6
Langkah-langkah
Sudah memilih Kerjasama
NO NAMA Pengenalan reservasi sudah
platform OTA didalam
reservasi dilakukan dengan Materi yang
yang benar menjawab
sudah benar disampaikan
pertanyaan
disampaikan
dengan benar
86-100
86-100
86-100
86-100
86-100
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
71-85
56-70
<56
<56
<56
<56
<56
1
2
3
4
5
6
7
8
9
NILAI
NILAI PEMENUHAN KRITERIA
86-100 5 Kriteria terpenuhi secara sempurna
71-85 4 Kriteria terpenuhi tetapi tetapi 1 kriteria kurang sempurna
56-70 3 Kriteria terpenuhi tetapi 2 kriteria kurang sempurna
< 56 Hanya 2 kriteria terpenuhi atau kurang dari 2
44 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK
Mampu menjelaskan cara Bisakah anda menjelaskan pemesanan OTA adalah salah sat
pemesanan kamar melalui kamar melalui OTA cara melakukan
platform OTA pemesanan kamar secara
online dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai
berikut
REFLEKSI GURU DAN SISWA
REFLEKSI GURU
REFLEKSI SISWA
Nama Siswa :
No Absen :
NAMA SISWA :
KELAS :
NO ABSEN
C. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan diskusi, penugasan, tanya jawab, peserta didik
dapat melakukan pemesanan kamar melalui platform Online Travel Agent dengan mandiri
D. Materi
ONLINE TRAVEL AGENT
Perkembangan internet yang cukup pesat memberikan dampak pada perilaku konsumen maupun
kegiatan bisnis. Penggunaan internet sebagai perangkat komunikasi dan akses informasi semakin
meningkat dalam masyarakat (Casalo et al., 2007). Merujuk pada Kozinets (2002), internet menjadi
media yang sangat penting untuk mengakses informasi guna bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
Kehadiran internet juga merevolusi pengembangan bisnis di bidang tourism dari tradisional menjadi
online (Law, 2009), misal berkembangnya penjualan tiket transportasi dan akomodasi secara online
melalui Online Travel Agent (OTA) yang mulai banyak menggantikan keberadaan travel agents
tradisional (Inversini & Masiero, 2014).
Di Indonesia, bisnis travel tradisional sudah meredup, hampir 60% pemesanan tiket transportasi dan
hotel sudah menggunakan online booking melalui OTA, seperti traveloka, tiket.com, dan
booking.com (Mardiana, 2017). Perkembangan terkini, keberadaan OTA yang semakin banyak
menunjukkan dampak positif internet dalam sektor industri tourism. OTA merupakan salah bentuk
aplikasi internet yang memberikan kemudahan pada konsumen remaja untuk melakukan perjalanan
dengan memilih langsung akomodasi dan transportasi yang akan digunakan tanpa melalui jalur
intermediaries yang panjang. Peran internet menyebabkan OTA menjadi jalur distribusi yang lebih
efektif dibandingkan travel agent tradisional (Carroll & Siguaw, 2003; Garces et al., 2004).
Riset pemasaran di bidang tourism dan hospitality banyak menekankan pada penggunaan teknologi
48 | Modul
internet untuk Dasar – Dasar Perhotelan
Ajarmenggantikan perangkat pemasaran tradisional dan mendorong praktik pemasaran
yang lebih kompetitif (Law et al., 2004; Oh et al., 2004).
E. Alat dan Bahan
Smartphone dan jaringan internet
F. Langkah-langkah Kegiatan
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan platform OTA yang akan ada di daerahnya
3. Masing-masing kelompok menentukan platform OTA yang akan digunakan
4. Masing-masing kelompok mendiskusikan flatform yang akan digunakan dan membuat langkah-
langkahna dalam bentuk video untuk dipresentasikan
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan penggunaan platform OTA yang dipilih dan
menjelaskan keuntunagn dan kelemahan platform yang dipilihnya
Pertanyaan
1. Berdasarkan paparan teman kalian, jelaska peranan bagian reservasi di hotel?
Jawaban:
2. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan Online Travel Agent!
Jawaban:
3. Bisakah anda menyebutkan contoh-contoh platform Online travel agent yang ada disekitar anda!
Jawaban:
4. Bisakah anda menyebutkan langkah-langkah didalammembaut reservasi hotel melalui salah satu
platform OTA!
Jawaban:
Jawaban:
PENGAYAAN
https://www.youtube.com/watch?v=zC4I1QQ5fes
DAFTAR PUSTAKA