Anda di halaman 1dari 54

DASAR-DASAR PERHOTELAN

Judul Elemen : Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu


global terkait dunia pariwisata dan perhotelan
Materi Pembelajaran : 1. Sejarah periwisata di Indonesia dan dunia
2. Manfaat dan dampak industry pariwisata
3. Sarana dan prasarana pendukung pariwisata
4. Daya tarik tempat-tempat wisata di indonesia
5. Online Travel Agent
Kelas : X Perhotelan
Alokasi Waktu : 24 JP (4x6x45 menit)
Jumlah Pertemuan : 5 × Pertemuan
Target Peserta didik : 1. Peserta didik regular/tipikal
2. Peserta didik dengan hambatan belajar
3. Peserta didik cerdas/berbakat/dengan
pencapaian tinggi (HOTS)

Fase Pencapaian : Pada akhir fase E,peserta didik mampu


menjelaskan tentang informasi dan wawasan
secara menyeluruh tentang pengembangan dan
pemutakhiran pengetahuan industry pariwisata
dan isu-isu global, objek dan daya tarik wisata
serta pengembangan daerah tujuan wisata yang
berkkhebinekaan global serta pemutakhiran
hotel systemsehingga mengispirasi dalam
membangun passion, vision dan kebanggaan
terhadap perkembangan industry pariwisata
dan perhotelan
Penyusun : Wayan Agus Setiawan, S.Pd

Pengarah Materi : Braja Eka Sukma, STr. CHA

Profil Pelajar Pancasila :  Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha


Esa, dan berakhlak Mulia
 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Bergotong Royong
 Kreatif
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Moda Pembelajaran : Luring & Daring
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, presentasi, observasi
Penilaian : Non-Cognitive and Cognitive Assessment
Sumber Belajar : E-Book, Modul, Youtube, Media Digital
Media Pembelajaran : Laptop, smartphone, Wifi / Internet
Pemahaman Bermakna : 1. Memahami sejarah pariwisata di Indonesia dan
dunia
2. Menjelaskan dampak pada industri pariwisata
3. Menyebutkan sarana dan sarana pendukung pada
industry pariwisata
4. Menjelaskan informasi sederhana tentang objek
dan daya tarik wisata
5. Melakukan pemesanan kamar melalui online
travel agent

Pertanyaan Pemantik Pertemuan 1


- Apakah anda ingin berwisata ke luar negeri?
- Apakah anda tahu sejarah pariwisata di dunia?
- Apakah anda pernah pergi berwisata dengan
keluarga?
- Apakah anda tahu sejarah pariwisata di
Indonesia?

Pertemuan 2
- Apakah anda suka berwisata?
- Apakah anda suka membeli oleh-oleh di tempat
wisata yang anda kunjungi?
- Bagaimana cara anda pergi ketempat wisata
dengan keluarga?
- Kemanakah tempat tujuan wisata yang sering
anda kunjungi?
- Mengapa anda menyukai tempat wisata tersebut?

Pertemuan 3 dan 4
- Apakah anda memiliki smartphone atau
computer yang bisa mengakses internet?
- Apakah anda pernah menginap di hotel?
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ASPEK MATERI STRATEGI PENILAIAN WAKTU


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI
& PPP
Proses Pada akhir fase 1. Peserta didik mampu C2 1. Sejarah PjBL Jenis: 30 JP
bisnis E, peserta didik menjelaskan sejarah perhotelan Diskusi Asesmen
industry mampu hotel di Indonesia dan nasional dan Observasi Diagnosis
perhotelan menjelaskan dunia C2 internasional Tanya jawab Formatif
tentang 2. Peserta didik mampu 2. Klasifikasi Sumatif
informasi dan mendeskripsikan hotel
C3
wawasan secara klasifikasi hotel berdasarkan Bentuk :
PPP : Mandiri,
menyeluruh 3. Peserta didik mampu bintang, Test tertulis,
berpikir kritis,
tentang konsep melakukan prosedur gotong royong, lokasi, plan Praktik
dasar industri tentang keselamatan kreatif dan tujuan Unjuk kerja
perhotelan, jenis kerja tamu
fasilitas dan 4. Peserta didik mampu menginap
layanan di hotel, menerapkan sanitasi 3. Pengertian
layanan di lingkungannya sanitasi dan
pendukung di 5. Peserta didik mampu manfaat
hotel serta menerapkan personal sanitasi di
Cleanliness hygiene didalam tempat kerja
(kebersihan), kehidupan sehari- 4. Pengertian
Health harinya di masa K3LH
(kesehatan), pendemi ini 5. Pengertian
safety(keamanan dan manfaat
) dan personal
Environmental hygiene
Sustainability
(lingkungan)
(CHSE)
Perkemba Pada akhir fase 1. Peserta didik mampu C2 1. Sejarah PjBL Jenis: 24 JP
ngan E,peserta didik memahami sejarah pariwisata di Diskusi Asesmen
penerapan mampu pariwisata di Indonesia Observasi Diagnosis
teknologi menjelaskan Indonesia dan dunia dan dunia Tanya jawab Formatif
dan isu- tentang Sumatif
2. Peserta didik mampu C2 2. Cara
isu global informasi dan
melakukan cara pemesanan
terkait wawasan secara Bentuk :
pemesanan kamar kamar
dunia menyeluruh Test tertulis,
hotel melalui online melalui
pariwisata tentang travel agent online travel
Praktik
dan pengembangan C2 agent
Unjuk kerja
perhotelan dan 3. Peserta didik mampu
pemutakhiran menjelaskan dampak 3. Manfaat dan
pengetahuan industry pariwisata dampak
industry C2 industry
4. Peserta didik mampu
pariwisata dan pariwisata
menyebutkan sarana
isu-isu global,
dan prasarana 4. Sarana dan
objek dan daya
pariwisata C2 prasarana
tarik wisata serta PPP : pada
pengembangan 5. Peserta didik mampu Bekhebinekaan industry
daerah tujuan menjelaskan informasi global, mandiri, pariwisata
wisata yang sederhana tentang gotong royong,
berkkhebinekaan objek dan daya tarik bernalar kritis, 5. Daya tarik
global serta wisata kreatif tempat-
pemutakhiran tempat
hotel wisata di
systemsehingga Indonesia
mengispirasi
6. Atraksi
dalam
wisata
membangun
passion, vision
dan kebanggaan
terhadap
perkembangan
industry
pariwisata dan
perhotelan
Profil Pada akhir fase 1. Peserta didik mampu C2 1. Pengertian PjBL Jenis: 36 JP
entreprene E, peserta didik mendeskripsikan profil wirausaha Observasi Asesmen
ur, job mampu dan karakteristik dan Diskusi Diagnosis
profile, mendeskripsikan wirausahaan karakteristik Tanya Jawab Formatif
peluang profil dan wirausahaan Sumatif
2. Peserta didik mampu C2
usaha dan karakteristik
memahami personal 2. Pengertian
pekerjaan/ seorang C2 Bentuk :
branding personal
profesi hotelier/entrepre Test tertulis,
branding
pelayanan neur, personal 3. Peserta didik mampu Praktik
asa branding, dan menjelaskan tentang 3. Pentingnya Unjuk kerja
perhotelan HAKI (Hak Ats Hak Atas Kekayaan C2 personal
Kekayaan Intelektual (HAKI) PPP : Beriman, branding
Intelektual)yang bertaqwa kepada
4. Peserta didik mampu Tuhan Yang 4. Cara
mampu
memahami manfaat dan Maha Esa dan meningkatka
membaca
tujuan Hak Atas berakhlak mulia, n personal
peluang pasar
Kekayaan Intelektual mandiri, bernalar branding
dan usaha
(HAKI) kritis, bergotong
perhotelan royong, kreatif, 5. Pengertian
5. Peserta didk mampu berkhebinekaan Hak
membuat sebuah usaha global Kekayaan
yang bermanfaat sesuai Intelektual
dengan passionnya (HAKI)
6. Peran dan
fungsi HAKI
7. Macam-
macam dan
prinsip-
prinsip
HAKI

Tahapan Pada akhir fase E, 1. Peserta didik mampu C3 1. Pembersihan PjBL Jenis: 60 JP
operasional peserta didik menerapka prosedur area kering Observasi Asesmen
perhotelan menerapkan pembersihan dan area Diskusi Diagnosis
secara Cleanliness,Health, peralatandan ruangan basah, teknik Tanya jawab Formatif
menyeluruh Safety & area kerja sesuai pembersihan Sumatif
dengan SOP C3 manual dan
dengan Environmental
layanan Sustainability mekanikal Bentuk :
2. Peserta didik mampu
prima (CHSE), personal Test tertulis,
melaksanakan 2. Pencegahan
(excellent grooming, service Praktik
prosedur pengendalian teradinya
service) attitude/hospitality resiko kerja C3 kebakaran
Unjuk kerja
attitude,teamwork,
and communication 3. Peserta didik mampu 3. Manfaat
skills. menerapkan personal personal
grooming dalam grooming
kehidupan sehari-hari C3 bagi siswa
4. Peserta didik mampu 4. Prosedur
melakukan service kerja yang
attitude/hospitality ada di room
attitude dalam proses C3 division
pembelajarannya PPP: Beriman,
bertaqwa kepada 5. Bekerjasama
5. Peserta didik mampu Tuhan Yang dengan
menerapkan teamwork Maha Esa dan kolega,
and coomunication berakhlak mulia, berkomunika
skill di dalam mandiri, bernalar si yang baik
lingkungannya dan kritis, bergotong dengan
communication cross royong, kreatif, sosial yang
culture berkhebinekaan berbeda
global
6. Peserta didik mampu 6. Prosedur
menerapkan prosedur memasuki
memasuki dan keluar dan keluar
hotel dimasa pendemi hotel
diantaranya scan premises
barcode di
Pelindungdiri

Dasar Pada akhir fase E, 1. Peserta mampu C2 1. Tujuan dan PjBL Asesmen 66 JP
penerapan peserta didik mampu memahami manfaat manfaat Observasi Diagnosis
layanan menjelaskan menjaga penampilan menjaga Diskusi Formatif
prima informasi dan diri C3 penampilan Tanya jawab Sumatif
wawasan secara diri
(excellent
menyeluruh tentang 2. Peserta didik mampu
service) Bentuk :
penampilan dan menerapkan motivasi 2. Tujuan dan
pada kerapian C3 Test tertulis,
kerja dalam manfaat
industry (Grooming), Praktik
pembelajaran motivasi
perhotelan motivasi kerja, kerja
Unjuk kerja
komunikasi dengan 3. Peserta didik mampu
kolega dan melakukan komunikasi C3 3. Etika
pelanggan, dengan kolega dan berkomunika
komunikasi dalam pelanggan si yang baik
lingkungan sosial dengan
yang beragam, sikap 4. Peserta didik mampu
kolega dan
pelayanan (Service menerapkan komunikasi C3 pelanggan
Attitude/hospitality dalam lingkungan social
attitude), bekerja yang beragam 4. Pengertian
dalamtim komunikasi
(teamwork) serta tata 5. Peserta didik mampu
di dalam
cara berkomunikasi melaksanakan sikap C3 lingkungan
yang baik pelayanan (service
social yang
(communication attitude/hospitality
beragam
skill), menangani attitude) C3
situasi konflik PPP : Beriman, 5. Manfaat
6. Peserta didik mampu bertaqwa kepada bekerjasama
dan melakukan cara Tuhan Yang didalam tim
bekerja dalam tim Maha Esa dan
(teamwork) berakhlak mulia, 6. Menangani
mandiri, bernalar situasi
7. Peserta didik mampu kritis, bergotong konflik di
menangani situasi royong, kreatif, tempat kerja
berkhebinekaan
konflik di tempat kerja global 7. Pemahaman
Cross
Culture
(lintas
budaya)
3. TUJUAN PEMBELAJARAN PER BAB

Pada Fase E yang pada umumnya ada pada SMK kelas X, maka yang menjadi tujuanpembelajaran pada setiap pelajaran adalah:

ELEMEN BAB TUJUAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN


Perkembanga Bab 2 a.Peserta didik mampu memahami sejarah pariwisata di 1
n penerapan Pengetahu Indonesia dan dunia
teknologi dan anIndustri b. Peserta didik mampu menjelaskan informasi 2
isu-isu global Pariwisata sederhana tentang objek dan daya tarik wisata
terkait dunia Obyek
dan Daya c.Peserta didik mampu menjelaskan dampak industry 2
pariwisata pariwisata
Tarik
dan Wisata
perhotelan d. Peserta didik mampu menyebutkan sarana dan 2
prasarana pariwisata

e.Peserta didik mampu melakukan cara pemesanan 3 dan 4


kamar hotel melalui online travel agent

TOTAL PERTEMUAN 4
PEMBELAJARAN LURING/DARING (270 MENIT)PERTEMUAN KE 1

Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (190 menit)


1. Peserta didik dan guru memulai dengan 1. Peserta didik melakukan observasi
berdoa bersama mencari sejarah pariwisata.
2. Peserta didik disapa dan melakukan 2. Dengan metode tanya jawab guru
pemeriksaan kehadiran bersama dengan memberikan pertanyaan mengenai:
guru a. Pengertian sejarah pariwisata di
3. Peserta didik bersama dengan guru dunia
membahas tentang kesepakatan yang b. Sejarah pariwisata di Indonesia
akan diterapkan dalam pembelajaran 3. Guru memberikan satu link sebagai
daring dan luring. acuan peserta didik melakukan
4. Peserta didik diberikan penjelasan observasi.
bahwa materi hari ini adalah tentang 4. Peserta didik diminta untuk membuat
pengertian sejarah pariwisata di dunia laporan tentang hasil pengamatannya.
dan di Indonesia. Dengan demikian 5. Sebagian peserta didik diminta untuk
wajib dikuasai peserta didik dan mempresentasikan laporan hasil
diminta untuk fokus menyiapkan pengamatannya.
catatan apabiladibutuhkan. 6. Sebagian peserta didik lainnya diminta
5. Peserta didik dan guru berdiskusi untuk menanggapi presentasi dari
melalui pertanyaan pemantik. peserta didik lainnya.
6. Peserta didik diberikan penjelasan 7. Guru memberikan pertanyaan-
bahwa hari ini akan melakukan pertanyaan yang bisa memancing
observasi untuk mencari sejarah penalaran peserta didik untuk
pariwisata di dunia dan indoneisia pada memberikan penilaian individu selama
social media dengan mencatat sumber presentasi berlangsung.
serta tautan atau link sumber media
tersebut. Laporan dibuat diketik dan
dipresentasikan.

Kegiatan Penutup (20 menit)


1. Menanyakan kesan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran
2. Membuat kesimpulan pembelajaran
3. Memberikan evaluasi secara lisan
4. Memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dengan membaca atau mencari
informasi tambahan setelah pulang sekolah.
5. Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

Referensi
1. Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia | Pariwisata (maritimtravel.com)
MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1

A. Mencari informasi pada industri pariwisata.


Sejarah Perkembangan pariwisata di dunia secara umum dibagi menjadi 3 (tiga) Fase, yaitu:
Zaman Pra Sejarah (Prehistory), Zaman Sejarah, dan Zaman Pasca Sejarah (Post History).

1. Sebelum Jaman Modern (Sebelum Tahun 1920)


Adanya perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa–bangsa primitif dari satu tempat ke
tempat lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Tahun 400 sebelum masehi mulai dianggap modern karena sudah mulai ada muhibah oleh
bangsa Sumeria dimana saat itu juga mulai ditemukan huruf, roda, dan fungsi uang dalam
perdangangan. Muhibah wisata pertama kali dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan
Polynesia untuk tujuan perdagangan.
Kemudian Muhibah wisata untuk bersenang–senang pertama kali dilakukan oleh Bangsa
Romawi pada abad I sampai abad V yang umumnya tujuan mereka bukan untuk kegiatan
rekreasi seperti pengertian wisata dewasa ini, tetapi kegiatan mereka lebih ditujukan untuk
menambah pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan ekonomi.
Tahun 1760–1850 terjadinya revolusi industri sehingga mengakibatkan perubahan dalam
kehidupan masyarakat, antara lain :
a. Dalam struktur masyarakat dan ekonomi Eropa terjadi pertambahan penduduk,
urbanisasi, timbulnya usaha–usaha yang berkaitan dengan pariwisata di kota–kota
industri, lapangan kerja meluas ke bidang industri, pergeseran penanaman modal dari
sektor pertanian ke usaha perantara seperti bank, termasuk perdangan internasional.
Hal–hal inilah yang menciptakan pasar wisata.
b. Meningkatnya tehnologi transportasi/sarana angkutan.
c. Munculnya agen perjalanan. Biro perjalanan pertama kali di dunia adalah Thomas Cook &
Son Ltd. Tahun 1840 (Inggris) & American Express Company Tahun 1841 (Amerika
Serikat).
d. Bangkitnya industri perhotelan. Perkembangan sistem transportasi juga mendorong
munculnya akomodasi (hotel) baik di stasiun–stasiun kereta api maupun di daerah
tujuan wisata. Disamping akomodasi, banyak pula restoran dan bar serta sejenisnya,
seperti kedai kopi dan teh yang timbul akibat urbanisasi.
e. Munculnya literatur–literatur mengenai usaha kepariwisataan, antara lain : “Guide du
Hotels to France” oleh Michelui ( 1900) dan “Guide to Hotels“ oleh Automobile
Association (1901).

2. Pariwisata Di Dunia Modern


Yang dimaksud dengan dunia modern adalah sesudah tahun 1919. Dimana hal ini ditandai
dengan pemakaian angkutan mobil untuk kepentingan perjalanan pribadi sesudah perang
dunia I (1914– 1918).
Perang dunia I ini memberi pengalaman kepada orang untuk mengenal negara lain sehingga
membangkitkan minat berwisata ke negara lain. Sehingga dengan adanya kesempatan
berwisata ke negara lain maka berkembang pula arti pariwisata internasional sebagai salah
satu alat untuk mencapai perdamaian dunia, dan berkembangnya penggunaan saranaangkutan
dari penggunaan mobil pribadi ke penggunaan pesawat terbang berkecepatan suara.
Pada tahun 1914, perusahaan kereta api di Inggris mengalami keruntuhan dalam
keuangan sehingga diambillah kebijaksanaan sebagai berikut ini : “Kereta api yang
bermesin uap diganti menjadi mesin diesel dan mesin bertenaga listrik serta Pengurangan
jalur kererta api yang kurang menguntungkan”.
Pada masa ini pula timbul sarana angkutan bertehnologi tinggi, seperti mobil dan pesawat
sebagai sarana transportasi wisata yang lebih nyaman serta lebih cepat.

3. Perkembangan Sarana Angkutan Di Abad XX


Pada abad ini, sejarah perkembangan pariwisata banyak dipengaruhi oleh perkembangan
sarana angkutan, yakni :
a. Motorisasi, Merupakan sarana angkutan yang berkekuatan motor tenaga listrik sebagai
pengganti mesin bertenaga uap. Akibat dari motorisasi ini adalah galaknya wisata
domestik, tumbuhnya penginapan–penginapan di sepanjang jalan raya, munculnya
pengusaha–pengusaha bus wisata (coach) tahun 1920, dan munculnya undang–undang
lalu lintas di Inggris tahun 1924– 1930.
b. Pesawat udara, Sebelum perang dunia II pesawat udara dipakai hanya untuk
kepentingan komersial, seperti pengangkutan surat–surat pos, paket-paket, dan lain–
lain.
c. Tetapi sejak tahun 1963 mulai diperkenalkan paket perjalanan wisata dengan
menggunkan pesawat terbang, seperti pesawat supersonik dan concorde dimana
perjalanan dapat ditempuh dengan nyaman dan waktu yang relatif singkat.
d. Timbulnya agen perjalanan, agen perjalanan umum, dan industri akomodasi. Hal ini
banyak disebabkan karena meningkatnya pendapatan per kapita penduduk terutama di
negara–negara maju, seperti Eropa, Amerika, Jepang, dan negara lainnya; dan naiknya
tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi rasa ingin tahu terhadap negara–
negara luar.

Analysis
Berdasarkan data diatas, Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia sudah dimulai sejak jaman
primitive yaitu dilakukan oleh bangsa primitive dengan melakukan perjalanan dari satu tempatke
tempat lain untuk kelangsungan hidup.
Lalu kemudian, sejarah perkembangan pariwisata dilakukan oleh bangsa Phoenesia dan
Polynesia dengan tujuan untuk perdagangan.
Setelah itu Bangsa Romawi melakukan perjalanan dengan tujuan untuk pengetahuan cara
hidup, sistem politik, dan ekonomi.
Dan sejarah perkembangan pariwisata selanjutnya dimulai setelah perang dunia ke 1, dimana
pariwisata dilakukan untuk rekreasi. Pada intinya kepariwisatan tidak hanya mempunyai tujuan
untuk rekreasi, tetapi ternyata mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
MATERI PEMBELAJARAN

A. Sejarah Pariwisata Di Indonesia


Perkembangan pariwisata di Indonesia yang saat ini semakin pesat sesungguhnya telah dirintis
sejak puluhan tahun sebelumnya. Periode perkembangan pariwisata di Indonesia diawali:
- Masa penjajahan belanda (Tahun 1910 – 1920)
- Masa penjajahan Jepang
- Setelah Indonesia Merdeka

1. Masa Penjajahan Belanda


Kegiatan kepariwisataan masa itu dimulai sejak tahun 1910 – 1920, sesudah keluarnya
keputusan Gubernur Jendral atas pembentukan Vereeneging Toesristen Verker (VTV) yang
merupakan suatu badan atau official tourist bureau pada masa itu. Kedudukan VTV selain
sebagai tourist goverm,ent office juga bertindak sebagai tour operator atau travel agent.
Meningkatnya perdanganan antara Benua eropa dan negara – negara di Asia dan Indonesia
pada khususnya, mengakibatkan ramainya lalulintas orang – orang yang bepergian ke
daerah ini dengan motif yang berbeda – beda sesuai dengan keperluan masing – masing.
Untuk dapat memberikan pelayanan kepada mereka yang melakukan perjalananmaka
berdirilah suatu Travel Agent di Batavia pada tahun 1926 yaitu Linssonne Lindeman
(LISLIND) yang berpusat di Negeri Belanda dan sekarang dikenal dengan nama NITOUR
(Netherlanshe Indische Touristen Bureau). Pada masa penjajahan Berlanda dapat dikatakan
bahwa kegiatan kepariwisataan hanya terbatas pada kalangan orang – orang kulit putih saja,
sehingga perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan adalah juga
monopoli Nitour, KLM, dan KPM masa itu.

Keadaan Akomodasi
Walaupun kunjungan wisatawan pada masa itu masih sangat terbatas, anamun di beberapa
kota dan tempat di Indonesia telah didirikan hotel untuk menjamin akomodasi bagi mereka
yang berkunjung ke daerah Hindia Belanda.Pertumbuhan usaha akomodasi baru dikenal
pada abad ke 19, itupun terbatas pada kota – kota besardekat pelabuhan. Fungsi hotel yang
utama hanya melayani tamu – tamu atau penumpang yang kapal yang baru datang dari
Belanda ataupun negara eropa lainnya yang kemudian dibawa dengan menggunkan kereta
– kereta yang ditarik dengan beberapa kuda karena belum ada kendaraan bermotor atau
mobil.
Menginjak abad ke 20 barulah hotel – hotel mulai berkembang ke kota daerah pedalaman
seperti losmen atau penginapan . Semenjek itulah fungsi hotel mulai dirasakan oleh
masyarakat banyak dan orang – orang menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan
derajatnyamasing – masing. Kemudian dari hal itu kita mengenal istilah penginapan besar
(hotel) dan penginapan kecil (losmen).
Berikut ini dapat dilihat jumlah hotel dan kamar yang tersedia di beberapa kota penting di
Indonesia tahun 1933 :
Tabel 1.1.
Jumlah Hotel dan Kamar Pada Beberpa Kota penting di Indonesia
KOTA HOTEL KAMAR JENIS KAMAR
Medan 10 353 Double/Single
Jakarta 37 1.601 Double/Single
Bandung 26 999 Double/Single
Surabaya 39 1.123 Double/Single
Denpasar 2 63 Double/Single
Jumlah 114 4.139 Double/single
Sumber : Himpunan Perintis Kepariwisataan Indonesia

Keadaan Transport
Satu – satunya airlines yang menghubungkan Indonesia dengan Belanda waktu itu adalah
KLM yang mempunyai kedudukan monopoli untuk operasi membawa penumpang antara
kedua daerah ini. Seperti halnya dengan KLM, dalam tahun 1927 angkutan laut juga
dimonopoli oleh KPM. Sedangkan angkutan penumpang dengan menggunkan kereta api
baru efektif di Pulau Jawa pada tanggal 1 Oktober 1927. Pada waktu itu para penumpang
yang hendak bepergian ke Pulau Jawa harus melakukan reservasi tempat duduk tiga jam
sebelum kereta api berangkat.
Pada tahun 1927 kegiatan tour sudah mulai dikembangkan terutama di Pulau Jawa dan
Sumatra yang diorganisir oleh LISLIND (Lissonne Lindeman) seperti misalnya :
- Fourteen days in Java motor and train combination tour operated by LSL
- Fourteen days in Sumatra.

Kebudayaan
Dalam tahun 1927 ternyata sudah datang ke daerah ini orang – orang penting yang
kenamaan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia, terutama tentang kesenian Jawa dan
Bali, antara lain:
- Mr. Leopold Chaikoswky, Conductor of syimphony orchestra Philadelpia is expected to
arrive at Java shortly for the purpose of making a study of Javanesse music.
- Dr. Rabindranath Tagore is expected to visit Java early in August, wit the object of
studying the influence of Hinduism on javanese religious concepts.

Promosi
- Tahun 1913
Dalam tahun ini Vereneging Teoristen Verker (VTV) menerbitkan sebuah Guide Book
yang bagus sekali mengenai daerah – daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Bali, Lombok, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, banten, dan Tanah
Toraja di Sulawesi.
- Tahun 1923
Pada tahun ini beredar surat kabar mingguan yang merupakan Java Touriost Guide yang
isinya antara lain mengenai Express Train Service, News from abroad in Brief, who-
where-when to hotels, postal news, dan sebagainya.
- Tahun 1926
Pada tahun ini sudah banyak promotion materials yang telah dipersiapkan oleh badan
– badan atau perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan. Di luar negeri,
yakni di Belanda pernah diterbitkan sebuah majalah “Tourism” yang banyak
mempromosikan Indonesia antara lain :
 come to Jaca, yang merupaan complete guide to Java
 Bandung, the mountain city to Netherland India
 Bandoeng
 Batavia, queen city of east
 The wayang wong or wayang orang Dan sebagainya
Dalam tahun 1926, berdasarkan catatan yang ada, diketahui bahwa jumlah wisatawan yang
mendatangi kantor VTV Batavia untuk meminta informasi mengenai tour adalah sebagi
berikut :
Tabel 1.2
Statistik kunjungan wisatan tahun 1926
NO BULAN JUMLAH WISATAWAN
(orang)
1 Juni 391
2 Juli 466
3 Agustus 1.259
4 September 2.070
5 Oktober 1.820
6 November 1.271
7 Desember 870
Sumber : Himpunan Perintis Kepariwisataan Indonesia

2. Masa Pendudukan Jepang


Berkobarnya perang dunia II yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang di Indonesia,
menyebabkan kedaan kepariwisataan menjadi terlantar. Dapat dikatakan bahwa orang – orang
tidak ada gairah atau kesempatan untuk mengadakan perjalanan. Objek – obje wisata tinggal
terbengkalai, jalan – jalan rusak karena ada penghancuran jembatan – jembatan untuk
menghalangi musuh masuk. Perhotelan sangat menyedihkan karena banyak hotel yang
diambiloleh pemerintah Jepang untuk dijadikan rumah sakit, dan asrama sebgai empat tinggal
perwira – perwira Jepang.
Setelah jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki, inflasi terjadi di mana – mana yang
mengakiatkan keadaan ekonomi rakyat tambah parah.

3. Setelah Indonesia Merdeka


Pada tahun 1946, sebagai akibat perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Tanah Air
Indonesia dari cengkraman penjajahan Belanda, maka pemerintah menghidupkan kembali
industri–industri yan mendukung perekonomian. Demikian juga di bidang pariwisata,
perhotelan mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga dikeluarkanlah Surat Keputusan
Wakil Presiden RI waktu itu (DR. Moch. Hatta) tentang pendirian suatu badan yang bertugas
unytuk melanjutkan perusahaan hotel bekas milik Belanda. Badan ii bernama HONET (hotel
national & Tourism). Semua hotel yang berada di bawah manajemen HONET diganti namanya
menjadi Hotel MERDEKA.
Dengan adanya perjanjian KMB (konfrensi Meja Bundar) dalam tahun 1949 maka menurut perjanjian itu
semua harta kekayaan harus diembalikan kepada pemiliknya. Karena itu HONET dibubarkan dan
dibentuklah satu – satunya badan hukum milik Indonesia
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP DAN KETERAMPILAN
SIKAP YANG DIAMATI
TANGGUNGJAWAB
NO NAMA DISIPLIN KERJASAMA KREATIFITAS

86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1
2
3
4
5
6

Rubrik Penilaian Sikap


NO ASPEK KRITERIA PENILAIAN NO ASPEK KRITERIA PENILAIAN
1. DISIPLIN 1. Hadir di kelas tepat waktu 3. PRAKARSA 1. Mengajukan saran/gagasan dalam kelas/kelompok
2. Mengikuti tatap muka dari awal hingga akhir 2. Mengajukan pernyataan yang mersangkut paut dengan materi
3. Rapih berpakaian sesuai ketentuan yang berlaku 3. Kreatif dalam belajar
4. Mengumpulkan tugas tepat waktu 4. Memberikan respon perkembangan kelompok
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi
71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi
56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi < 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
2. KERJASAMA 1. Tidak mendominasi di dalam kelas 4. TANGGUNG 1. Melakukan tugas
2. Menerima pendapat orang lain JAWAB 2. Komitmen terhadap tugas
3. Berbagi informasi dengan teman lain 3. Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
4. Bersikap toleran kepada teman lain 4. Peduli terhadap tugas
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi
71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi
56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi < 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
PENILIAN LAPORAN (PORTOFOLIO)

KETERAMPILAN YANG DIAMATI

Sistematikan
NO NAMA Laporan ditulis Perhitungan atau
Tulisan rapi dan penulisansesuai
tangan secara Isi laporan lengkap pembahasan
mudahdibaca arahan
individual logis/benar
pembimbing/guru

86-100

86-100

86-100

86-100

86-100
71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70
<56

<56

<56
<56

<56
1
2
3
4
5
6
7
8
9

NILAI
NILAI PEMENUHAN KRITERIA
86-100 5 Kriteria terpenuhi secara sempurna
71-85 4 Kriteria terpenuhi tetapi tetapi 1 kriteria kurang sempurna
56-70 3 Kriteria terpenuhi tetapi 2 kriteria kurang sempurna
< 56 Hanya 2 kriteria terpenuhi atau kurang dari 2
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

ASESMEN NON KOGNITIF

1. Bagaimana kabar anda hari ini?

2. Apakah sudah belajar di rumah tadi malam?

3. Apa kamu siap mengikuti pembelajaran hari ini?


ASESMEN
KOGNITIF

IDENTIFIKASI MATERI PERTANYAAN KEMUNGKINAN SKOR (KATEGORI) RENCANA TINDAK LANJUT


YANG AKAN DIUJIKAN JAWABAN

Peserta didik dapat Sebutkan fase sejarah Zaman Pra Sejarah Paham Utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan ke unit
memahami sejarah pariwisata di dunia (Prehistory), berikutnya.
pariwiata di dunia Zaman Sejarah,
dan Zaman Pasca
Sejarah (Post
History)

Tidak dapat Tidak Paham Mengamati dan memberikan


menjawab pertanyaanpada saat presentasi. Jika
peserta didiktidak mampu menjawab
maka guru memberikan pembelajaran
remedial
REFLEKSI GURU DAN SISWA

REFLEKSI GURU

NO DAFTAR PERTANYAAN YA TIDAK


1 Menurut anda, apakah pembelajaran hari ini berjalan lancar?
2 Apakah anda mengalami hambatan didalam proses pembelajaran hari ini?
3 Apakah hari ini semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik?
4 Apakah anda mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran hari
ini?
5 Apakah materi yang anda ajarkan hari ini sudah bisa menginspirasi
peserta didik hari ini?

REFLEKSI SISWA

Nama Siswa :
No Absen :

1. Bagaimana menurut anda pembelajaran hari ini di kelas?


2. Bisakah anda menjelaskan materi hari ini secara singkat?
3. Apa yang akan anda lakukan untuk mengembangkan pengetahan dan keterampilan yang
anda pelajari hari ini?
4. Apakah materi yang diajarkan pendidik hari ini bisa mengispirasi anda?
PEMBELAJARAN LURING/DARING (270 MENIT)
PERTEMUAN KE-2

Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (200 menit)


1. Peserta didik dan guru memulai dengan 1. Peserta didik melakukan observasi
berdoa bersama mencari definisi industri pariwisata.
2. Peserta didik disapa dan melakukan 2. Dengan metode tanya jawab guru
pemeriksaan kehadiran bersama dengan memberikan pertanyaan mengenai:
guru a. Pengertian industri pariwisata
3. Peserta didik bersama dengan guru b. Dampat dan manfaat industry
membahas tentang kesepakatan yang pariwisata
c. Daya tarik suatu kawasan wisata
akan diterapkan dalam pembelajaran
3. Guru memberikan satu link sebagai
daring dan luring.
acuan peserta didik melakukan
4. Peserta didik diberikan penjelasan
observasi.
bahwa materi hari ini adalah tentang
4. Peserta didik diminta untuk membuat
definisi industri pariwisata. Dengan
laporan tentang hasil pengamatannya.
demikian wajib dikuasai peserta didik
5. Sebagian peserta didik diminta untuk
dan diminta untuk fokus menyiapkan
mempresentasikan laporan hasil
catatan apabila dibutuhkan.
pengamatannya.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi
6. Sebagian peserta didik lainnya diminta
melalui pertanyaan pemantik.
untuk menanggapi presentasi dari
6. Peserta didik diberikan penjelasan
peserta didik lainnya.
bahwa hari ini akan melakukan
7. Guru memberikan pertanyaan-
observasi untuk mencari sejarah
pertanyaan yang bisa memancing
pariwisata di dunia pada social media
penalaran peserta didik untuk
dengan mencatat sumber serta tautan
memberikan penilaian individu selama
atau link sumber media tersebut.
presentasi berlangsung.
Laporan dibuat diketik dan
dipresentasikan.

Kegiatan Penutup (40 menit)


1. Menanyakan kesan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran
2. Membuat kesimpulan pembelajaran
3. Memberikan evaluasi secara lisan
4. Memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dengan membaca atau mencari
informasi tambahan setelah pulang sekolah.
5. Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

Referensi
1. Pengantar Industri Pariwisata : Definisi Kepariwisataan dan Pariwisata, dan Pengembangan
Pariwisata (jurnal-sdm.blogspot.com)
MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-3

Industri Pariwisata
Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai kumpulan dari
macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa- jasa
(goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler pada
umumnya, selama dalam perjalanannya. (Yoeti, 1985, p.9).
Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan organisasi, baik
pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan
pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang
bepergian. (Kusudianto, 1996, p.11)

Kepariwisataan dan Pariwisata


Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata
(Yoeti, 1997, p.194). Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
“Tourism is an integrated system and can be viewed in terms of demand and supply. The
demand is made up of domestic and international tourist market. The supply is comprised of
transportations, tourist attractions and activities, tourist facilities, services and related
infrastructure, and information and promotion. Visitors are defined as tourist and the remainderas
same-day visitors”.

Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti
keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan. Faktor
permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara. Sedangkan
faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-
fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta informasi dan promosi.

Pengertian Pariwisata
Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau
keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan
ilmu. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang
diperlukan, yaitu: (dikutip dari Ekonomi Pariwisata, hal 21)
a. Harus bersifat sementara
b. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.
c. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.
Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan hubungan-
hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat
tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah. (Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di
Indonesia, hal.3)
Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung,
yaitu :
a. Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa di
lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek tersebut
harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan
untuk berkunjung di obyek tersebut.
b. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa
melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax
berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama
makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah
untuk tinggal di sana.
c. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya
adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-
oleh. (Yoeti, 1985, p.164).
Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang terarah dan terpadu
terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik.
Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis
dan proporsional.
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka
faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata
tersebut. Karena sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari
pengembangan obyek wisata. Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata (1985,
p.181), mengatakan : “Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan
agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan
untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”.
Prasarana tersebut antara lain:
a. Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, terminal.
b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos
d. Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e. Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi
untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f. Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.
g. Pom bensin dan lain-lain.
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada
wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya
tergantung pada kedatangan wisatawan (Yoeti, 1984, p.184)
Sarana kepariwisataan tersebut adalah:
a. Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
b. Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang
melayani khusus pariwisata saja.
c. Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek
wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek
wisata tersebut.
d. Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene
mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek
tersebut.
Dalam pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan
sebaik mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk berkunjung
dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menyedot banyak pengunjung yang kelak
akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata
tersebut maupun pemerintah daerah.

1. Ciri-ciri Industri Pariwisata


Ciri-ciri produk industri pariwisata yang penting sebagai berikut:
a. Konsumen/wisatawan harus dibawa ke tempat produk yang ditawarkan itu berada dan
mereka tidak dapat meminta hasil produk industri pariwisata dibawa untuk ditawarkan.
b. Travel agent atau tour operator merupakan satu-satunya perantara yang dibutuhkan
dalam produksi industri pariwista.
c. Hasiil produk industri pariwista harus tampil sesuai waktunya seperti hasil industri
lainnya, misalnya Hari Raya Kasodo di gunung Bromo yang setiap tahun dirayakan
tidak bisa dirayakan setiap dua tahun sekali.
d. Permintaan/kunjungan wisatawan akan menurun Ketika terjadi peperangan, kerusuhan,
bencana alam.
e. Ketika konsumen akan membeli produk wisata konsumen bisa juga melihat brosur, atau
social media lain yang dibuat dengan tujuan untuk promosi.
f. Produk pariwisata bergantung pada tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat
digantikan oleh mesin.
g. Pembangunan dan pengembangan usaha produk industri pariwisata akan memerlukan
biaya besar dan mempunyai resiko yang sangat tinggi.

2. Unsur-Unsur Pariwisata
Berikut dibawah ini beberapa unsur-unsur pariwisata
a. Biro Perjalanan
Adalah badan usaha dimana melayani segala proses perjalanan pariwisata sedak
berangkat hingga kembali pulang, sehingga wisatawan memperoleh kenyamanan selama
perjalanan pariwisata.
b. Akomodasi
Adalah tempat untuk tinggal sementara atau bisa disebut menginap. Banyak sekali
pilihan tempat menginap saat melakukan perjalanan wisata saat ini, contohnya seperti
tempat tersebut seperti hotel, perkemahan, motel dll. Saat ini semakin berkembang
tempat untuk menginap khusunya dalam segi fasilitas serta berbagai macam kebutuhan,
seperti makan dan minum, fasilitas olah raga, fasilitas ruang pertemuan, fasilitasjamuan-
jamuan dll.
c. Transportasi
Adalah industri pada pariwisata yang menyediakan jasa angkutan. Jasa transportasi ini
meliputi angkutan darat, laut dan udara. Pengelolaan jasa angkutan ini banyak sekali
mulai yang di kelola oleh pihak swasta sampai pemerintah.
d. Jasa Boga dan Restoran
Adalah fasilitas dalam bidang makanan dan minuman pada saat berwisata, saat ini
industri jasa boga serta restoran dalam pariwisata sangat menguntungkan sebab dalam
setiap wisatawan pastinya selalu memerlukan makanan dan minuman sehingga mereka
pasti membelinya dan ingin mencoba berbagai jenis makanan atau minuman daerah
setempat.
e. Money Changer / Tempat Penukaran Uang
Suatu Tempat untuk menukarkan uang asing saat ini semakin berkembang, penukaran
mata uang asing ini tidak hanya dilakukan di bank saja tapi banyak sekali perusahaan
yang tersebar di tempat tertentu, khususnya di kota-kota besar yang selalu menyediakan
penukaran mata uang asing.
f. Atraksi Wisata
Adalah pertunjukan yang di adakan di tempat-tempat wisata. Pertunjukan tersebut
misalnya contohnya seperti tarian, musik, dll. Pertunjukan bisa dilakukan secara
tradisional atau secara modern, melalui industri atraksi wisata maka bisa meningkatkan
keunggulan daerah wisata setempat agar dikenal oleh banyak orang.
g. Oleh-Oleh atau Cindera Mata
Industri cindera mata sangat menguntungkan di daerah tempat wisata, sebab semua
orang yang berwisata biasanya selalu membeli cindera mata untuk di bawa pulang ke
rumah. Cindera mata ini biasanya berbentuk benda kerajinan tangan khas daerah
setempat.

Selain itu industri pariwisata juga memiliki manfaat antara lain:


a. Menambahkan kesempatan berusaha bagi penduduk maupun masyarakat yang tinggal di
sekitar objek wisata.
b. Sektor pariwisata bisa menyerap tenaga kerja yang bisa meningkatkan perolehan serta
kesejahteraan penduduk.
c. Perolehan negara meningkat berbentuk pajak baik dari para wisatawan yang datang atau
pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, dan keuntungan dari pertukaran mata
uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para wisatawan.
d. Terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan adanya
pariwisata, masyarakat selalu menjaga keutuhan serta kelestarian objek wisata, baik
objek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan dan peninggalan bersejarah atau
budaya-budaya tradisional masyarakat.

Tujuan Pariwisata
a. Untuk memakai waktu senggang, baik rekreasi(berlibur), kebutuhan kesehatan,
pelajaran dan pengetahuan serta untuk menjalankan ibadah atau olahraga
b. Untuk kebutuhan usaha atau bisnis, kunjungan keluarga, menjalankan tugas tugas dan
menghadiri konferensi. Apabila seseorang mengadakan perjalanan kurang dari 24 jam.

3. Organisasi pariwisata
Peran Penting Pariwisata Pariwisata memiliki peran penting di bidang ekonomi, khususnya
dalam hal penerimaan valuta asing, penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan usaha
baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Fungsi lembaga
kepariwisataan nasional secara umum, yakni:
a. Bertanggung jawab terhadap maju mundurnya pariwisata di suatu negara
b. Pembianaan, perencanaan, pengembangan dan promosi kepariwisataan baik dalm
lingkup lokal, nasional maupun internasional
c. Badan yang harus bertanggungjawab untuk mengadakan penelitian, memperbaiki
produk dan mengembangkan produk baru sesuai dengan ketentuan.
d. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan departemen yang berkaitan dengan
kegiatan kepariwisataan.
e. Badan yang mewakili negara dalam kegiatan dan percaturan kepariwisataan nasional
f. Badan yang bertanggungjawab dan berkewajiban menyebarluasklan arti dan pengertian
pariwisata kepada masyarakat luas, terutama arti penting bagi perekonomian bangsa dan
pembangunan daerah

Organisasi Pariwisata Nasional Pemerintah


Contoh negara yang menjadikan pariwisata sebagai leading sector dalam penentuan
kebijakan nasional adalah spanyol dan Malaysia yang menggabungkan pariwisata dengan
seni dan budaya dalam satu kementrian. Indonesia menggabungkan seni dan budaya dalam
satu kementrian yang disebut Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. Menurut WTO
(World Tourism Organization), struktur organisasi pariwisata pemerintah dapat dirangkumke
dalam empat kelompok, yakni:
a. Statistik dan penelitian
- Pengumpulan dan penyajian data statistik
- Pengoprasian sistem informasi manajemen
- Pelaksanaan studi dan penelitian
b. Perencanaan dan pengembangan
- Penyusunan kebijaksanaan perencanaan dan pengembangan
- Pengkoordinasian atas pelaksanaan pengembangan
- Penyusunan dan pengadministrasian standard (fasilitas dan pelayanan)
c. Promosi dan pemasaran
- Perencanaan promosi dan pemasaran
- Pengoperasian kantor promosi pariwisata di luar negeri
- Pengoperasian kantor penerangan pariwisata di dalam negeri
- Pendidikan dan pelatihan
- Penyusunan rencana dan program ketenaga kerja
- Penyusunan dan pengadministrasian standard diklat
d. Direktur Jenderal Pariwisata. Direktorat Jenderal Pariwisata berfungsi sebagai
merumuskan kebijaksanaan teknis, memberikan bimbingan, pembinaan, pemberian izin
di bidang kepariwisataan sesuai dengan Kebijaksanaan Menteri dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

Organisasi Pariwisata Nasional Non Pemerintah


Organsiasi kepariwisataan nasional non pemerintah, terdiri dari;
a. ASITA (Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies) Berdiri 7 Januari
1971, berdasarkan hasil Konvensi ASITA ke 3, dalam penyebutan dengan ASITA
berarti adalah asosiasi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia. ASITA merupakan
asosiasi yang beranggotakan Agenagen dan Biro Perjalanan. Maksud dan tujuan
ASITA:
- Mengusahakan, memajukan dan melindungi kepentingan perusahaan perjalanan
umumnya dan kepentingan anggota pada khususnya
- Menyempurnakan pemberian jasa untuk wisatawan, penyempurnaan pelayanan
angkutan darat, laut, dan udara serta peningkatan jasa dan mutu usaha perjalanan
sesuai program dan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pariwisata.
- Menjunjung tinggi dan mentaati serta melaksanakan tata krama usaha (kode etik)
perusahaan perjalanan Indonesia
b. PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Asosiasi yang terdiri dari para
pengusaha / pemilik hotel dan restoran seluruh Indonesia. Dibentuk 9 Februari 1969

Organisasi Pariwisata Regional Swasta


Organisasi pariwisata regional swasta, yakni ASEANTA (ASEAN Tourism Association)
Adapun tujuan pembentukan ASEANTA, yakni;
a. Menyatakan para anggota, menggalang kerjasama, memperkuat tali persaudaraan,saling
membantu dalam memajukan dan melindungi kepentingan anggota
b. Berusaha keras untuk mencapai fasilitas dan standar pelayanan terbaik bagi wisatawan
c. Meningkatkan harkat dan etika bisnis pariwisata dan berjuang untuk mencapai
profesionalisme
d. Memelihara dan meningkatkan hubungan baik antar para warga dan negara-negara
ASEAN
e. Mendukung, membantu, dan menggalakan arus wisatawan ke dan diantara negara-
negara ASEAN
f. Bertindak untuk dan atas nama anggota dalam berorganisasi dan mengajukan
rekomendasi mengenai segala upaya yang perlu dilakukan ke Instansi pemerintah dan
lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan dengan kepentingan para anggota dalam
lingkungan negara-negara ASEAN
g. Melayani dana atau memberi bantuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kepariwisataan kepada instansi pemerintah, badan atau lembaga nasional

Organisasi Pariwisata Internasional


Pemerintah Organisasi pariwisata internasional dan milik pemerintah, yakni World Toursim
Organization (WTO). WTO dibentuk dengan tujuan, mempromosikan dan mengembangkan
pariwisata, agar memberi andil bagi pembangunan ekonomi, saling pengertian internasional,
perdamaian, kesejahteraan san saling menghormati, berdasarkan hak-hak asasi dan
kemerdekaan bagi semua tanpa membedakan ras, jender, bahasa dan atauagama.

Organisasi Pariwisata Internasional Swasta


Organisasi pariwisata internasional swasta, antara lain;
a. World Tourism and Travel Council (WTTC) bergerak dikalangan cendikiawan,
eksekutif dan usahawan di Eropa (barat), Amerika (Utara). Kegiatan WTCC berupa
kajian-kajian ilmiah dan profesional di bidang kepariwisataan
b. Pasific Asia Travel Association (PATA) PATA terfokus pada upaya mempromosikan
kawasan Asia dan Pasifik sebagai tujuan wisata Internasional. PATA berkedudukan di
Honolulu, dan dirikan dengan tujuan: Menggalakan dan mendorong pengembangan
industri pariwisata dalam kawasan asia pasifik dengan kesadaran yang tinggi mengenai
pentingnya mempraktikkan etika lingkungan, yang merupakan sokoguru bagi konverensi
dan restorasi yang bertanggungjawab atas kombinasi yang unik dari sumber daya alam,
sosial dan budaya di kawasan asia pasifik
4. Dampak Pariwisata
Pariwisata merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan yang secara
langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak
terhadap masyarakat setempat. Kegiatan pariwisata dilakukan mulai dari keberangkatan
hingga di daerah tujuan di seluruh penjuru dunia Dampak pariwisata terjadi akibat interaksi
wisatawan dengan destinasi wisata. Elemen statik terjadi ketika wisatawan di destinasi
wisata. Kegiatannya tidak lepas dari faktor – faktor berikut:
a. Lama tinggal di destinasi wisata
b. Jenis aktifitas wisatawan
c. Tingkat penggunaan
d. Tingkat kepuasan wisatawan
e. Karakteristik sosio-ekonomi
Adapun destinasi wisata memiliki beberapa karakteristik:
a. Proses lingkungan
b. Struktur ekonomi
c. Organisasi politik
d. Tingkat pembangunan destinasi
e. Organisasi dan struktur social

Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi


Industri pariwisata memberikan dampak empat faktor terhadap aspek ekonomi, yakni:
a. Segala transaksi yang terjadi didalam industri pariwisata berupa pengalaman yang
dapat diceritakan keoada orang lain
b. Setiap wisatawan tiba di destinasi membutuhkan barang dan jasa tambahan
c. Produk pariwisata terpisah tetapi berhubungan langsung mempengaruhi ekonomi
d. Pariwisata merupakan ekspor yang tidak stabil

Beberapa dampak nyata pariwisata terhadap ekonomi, meliputi:


a. Devisa
b. Pendapatan masyarakat
c. Peluang kerja
d. Harga dan tarif
e. Distribusi manfaat dan keuntungan
f. Kepemilikan dan pengendalian
g. Pembangunan
h. Pendapatan pemerintah

Dampak negatif pariwiata terhadap perekonomian, meliputi:


a. Ketergantungan
b. Peningkatan inflasi dan nilai lahan
c. Peningkatan frekuensi impor

Dampak Pariwisata terhadap Sosial budaya secara langsung, yakni;


a. Wisatawan
b. Tuan rumah / masyarakat
c. Hubungan wisatwan dan masyarakat
Dampak sosial budaya terjadi apabila;
a. Wisatwan membutuhkan produk dan membelinya dari masyarakat
b. Wisatawan dan masyarakat secara bersama sama melakukan kegiatan wisata
c. Wisatawan dan masyarakat bertatap muka secara langsung dan bertukar informasi atau
ide
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP DAN KETERAMPILAN
SIKAP YANG DIAMATI
TANGGUNGJAWAB
NO NAMA DISIPLIN KERJASAMA KREATIFITAS

86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1
2
3
4
5
6

Rubrik Penilaian Sikap


NO ASPEK KRITERIA NO ASPEK KRITERIA
PENILAIAN PENILAIAN
1. DISIPLIN 1. Hadir di kelas tepat waktu 3. PRAKARSA 1. Mengajukan saran/gagasan dalam kelas/kelompok
2. Mengikuti tatap muka dari awal hingga akhir 2. Mengajukan pernyataan yang mersangkut paut dengan materi
3. Rapih berpakaian sesuai ketentuan yang berlaku 3. Kreatif dalam belajar
4. Mengumpulkan tugas tepat waktu 4. Memberikan respon perkembangan kelompok
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi
71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi
56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi < 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
2. KERJASAMA 1. Tidak mendominasi di dalam kelas 4. TANGGUNG 1. Melakukan tugas
2. Menerima pendapat orang lain JAWAB 2. Komitmen terhadap tugas
3. Berbagi informasi dengan teman lain 3. Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
4. Bersikap toleran kepada teman lain 4. Peduli terhadap tugas
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi
71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi
56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi < 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
30 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan
PENILIAN LAPORAN (PORTOFOLIO)

KETERAMPILAN YANG DIAMATI

Sistematikan
Laporan ditulis Perhitungan atau
NO NAMA Tulisan rapi dan penulisansesuai
tangan secara pembahasan
mudahdibaca arahan Isi laporan lengkap
individual logis/benar
pembimbing/guru

86-100

86-100

86-100

86-100

86-100
71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70
<56

<56

<56
<56

<56
1
2
3
4
5
6
7
8
9

NILAI
NILAI PEMENUHAN KRITERIA
86-100 5 Kriteria terpenuhi secara sempurna
71-85 4 Kriteria terpenuhi tetapi tetapi 1 kriteria kurang sempurna
56-70 3 Kriteria terpenuhi tetapi 2 kriteria kurang sempurna
< 56 Hanya 2 kriteria terpenuhi atau kurang dari 2

31 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan


LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

Asesmen Non Kognitif

1. Apakah anda senang hari ini?

2. Apakah anda siap untuk belajar hari ini?

32 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan


ASESMEN KOGNITIF

IDENTIFIKASI MATERI PERTANYAAN KEMUNGKINAN JAWABAN SKOR (KATEGORI) RENCANA TINDAK LANJUT
YANG AKAN DIUJIKAN

Peserta didik mampu Apakah arti dari Perjalanan dari satu tempat ke Paham Utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan ke
mejelaskan definisi Pariwisata? tempat lain, bersifat sementara, unit berikutnya.
industri pariwisata dilakukan perorangan maupun
kelompok, sebagai usaha
Peserta ddik mampu Bisakah anda mencari keseimbangan atau
menjelaskan dampak menyebutkan keserasian dan kebahagiaan
dampak dan dengan lingkungan hidup dalam
dan manfaat industry
manfaat suatu dimensi sosial, budaya, alam
pariwisata
industry dan ilmu
pariwisata
Peserta didik mampu
menjelaskan daya Bisakah anda Manfaat industry pariwisata antaa
tarik suatu kawasana menjelaskan daya laian
wisata tarik tempat - Meningkatkan Pajak Asli
wisata yang ada Daerah
di daerah anda - Mengurangi pengangguran
- Menciptakan lapangan kerja
- Membuat terkenal suatu
daerah

Daya tarik tempat wisata


Pantai Kuta
Sangeh
Pura Besakih
Tidak dapat menjawab Tidak Paham Mengamati dan memberikan
pertanyaanpada saat presentasi.
Jika peserta didiktidak mampu
menjawab maka guru
memberikan pembelajaran
remedial
PEMBELAJARAN LURING/DARING (270 MENIT)
PERTEMUAN KE-3

Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (200 menit)


1. Peserta didik dan guru memulai dengan 1. Peserta didik diberikan paparan tentang
berdoa bersama organisasi kepariwisataan.
2. Peserta didik disapa dan melakukan 2. Dengan metode tanya jawab guru
pemeriksaan kehadiran bersama dengan memberikan pertanyaan mengenai:
guru a. Pengertian Hotel
3. Peserta didik bersama dengan guru b. Departemen-departemen yang ada di
membahas tentang kesepakatan yang hotel
c. Struktur organisasi yang ada di
akan diterapkan dalam pembelajaran
departemen front office
daring dan luring.
3. Guru memberikan memberikan waktu
4. Peserta didik diberikan penjelasan
kepada peserta didik untuk melakukan
bahwa materi hari ini adalah tentang
observasi tentang isu global terkait
pemuktahiran teknologi di bidang
perhotelan yang ada di Indonesia
reservasi. Dengan demikian wajib
4. Peserta didik diminta untuk membuat
dikuasai peserta didik dan diminta
laporan tentang Struktur organisasi
untuk fokus menyiapkan catatan
yang ada di hotel
apabila dibutuhkan.
5. Sebagian peserta didik diminta untuk
5. Peserta didik dan guru berdiskusi
mempresentasikan laporan hasil
melalui pertanyaan pemantik.
observasinya.
6. Peserta didik diberikan penjelasan
6. Sebagian peserta didik lainnya diminta
bahwa hari ini akan melakukan
untuk menanggapi presentasi dari
observasi untuk mencari isu global
peserta didik lainnya.
terkait pariwisata pada social media
7. Guru memberikan pertanyaan-
dengan mencatat sumber serta tautan
pertanyaan yang bisa memancing
atau link sumber media tersebut.
penalaran peserta didik untuk
Laporan dibuat diketik dan
memberikan penilaian individu selama
dipresentasikan.
presentasi berlangsung.
Kegiatan Penutup (40 menit)
1. Menanyakan kesan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran
2. Membuat kesimpulan pembelajaran
3. Memberikan evaluasi secara lisan
4. Memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dengan membaca atau mencari
informasi tambahan setelah pulang sekolah.
5. Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

Referensi
√ Pengertian Pariwisata : Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan (pengajar.co.id)
Modul_Pengantar-Pariwisata-dan-Perhotelan.pdf (bsi.ac.id)

35 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan


PEMBELAJARAN LURING/DARING (270 MENIT)
PERTEMUAN KE-4

Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (200 menit)


1. Peserta didik dan guru memulai dengan 1. Peserta didik menentukan platform
berdoa bersama OTA yang akan digunakan
2. Peserta didik disapa dan melakukan 2. Peserta didik membuat langkah-langkah
pemeriksaan kehadiran bersama dengan di dalam proses reservasai kamar secara
guru online dan memberikan penjelasannya
3. Peserta didik bersama dengan guru 3. Guru memonitoring kemajuan proyek
membahas tentang kesepakatan yang tiap-tiap kelompok
akan diterapkan dalam pembelajaran 4. Peserta didik diminta untuk membuat
daring dan luring. laporan tentang reservasi kamar secara
4. Peserta didik diberikan pertanyaan online dalam bentuk presentasi dan
tentang aktivitas apa saja yang ada di dipresentasi secara bergiliran
hotel 5. Sebagian peserta didik lainnya diminta
5. Peserta didik dan guru berdiskusi untuk menanggapi presentasi dari
melalui pertanyaan pemantik. peserta didik lainnya.
6. Peserta didik diberikan penjelasan 6. Guru memberikan pertanyaan-
bahwa hari ini akan membuat sebuah pertanyaan yang bisa memancing
proyek tentang reservasi melalui online penalaran peserta didik untuk
travel agent. Laporan dibuat dalam memberikan penilaian individu selama
bentuk video dan dipresentasika presentasi berlangsung.
secara berkelompok

Kegiatan Penutup (40 menit)


1. Menanyakan kesan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran
2. Membuat kesimpulan pembelajaran
3. Memberikan evaluasi secara lisan
4. Memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dengan membaca atau mencari
informasi tambahan setelah pulang sekolah.
5. Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

Referensi
√ Pengertian Pariwisata : Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan (pengajar.co.id)
Modul_Pengantar-Pariwisata-dan-Perhotelan.pdf (bsi.ac.id)
STRUKTUR ORGANISASI HOTEL
Departemen Front Office

Pengertian Front Office merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris,
“Front” artinya depan dan “Office” artinya kantor. Jadi front office bisa diartikan sebuah
department di hotel yang letaknya dibagian depan dan tidak jauh dari lobby atau pintu
depan hotel.

Karena letaknya berada di paling depan, area ini menjadi yang paling sibuk karena
paling sering dilihat dan berhubungan langsung dengan setiap tamu yang datang.
Adapun front office juga juga disebut dengan guest service area (area pelayanan tamu),
sementara yang bertugas disana biasa disebut dengan guest service agent atau front
liner.

Pengertian front office adalah bagian atau department di sebuah hotel yang berada di bagian
paling depan dan bertanggung hawab terhadap segala proses pemesanan kamar, baik saat proses
check-in maupun check-out.
Adapun fungsi dan tugas bagian front office atau kantor depan adalah seperti berikut :

1. Melakukan penjualan kamar hotel

Ini merupakan fungsi dan tugas utama front office di sebuah hotel yaitu melakukan penjualan
kamar. Maksud menjual disini adalah menyewakan kamar yang ada kepada para tamu yang
datang.

Segala aktivitas yang berkaitan dengan menjual kamar hotel meliputi :

 Menerima pesanan kamar


 Menangani tamu yang datang langsung untuk memesan kamar (walk-in guest)
 Menangani tamu yang telah melakukan reservasi sebelumnya
 Melakukan pendaftaran tamu
 Menentukan kamar tamu

2. Menyampaikan segala informasi tentang hotel

Karena front office berada di bagian depan, maka department ini bertanggung jawab untuk
menyampaikan segala hal yang ditanyakan tamu mengenai informasi hotel yang meliputi :

 Semua produk layanan di dalam hotel


 Semua fasilitas umum hotel (area dalam maupun luar)

3. Mengkoordinasi pelayanan tamu

Untuk dapat melayani para tamu dengan baik mulai saat check-in sampai dengan check-out, front
office biasanya akan berkomunikasi dengan bagian department lain di hotel untuk mempermudah
proses yang ada terutama dalam menangani permasalahan termasuk keluhan tamu.

4. Menyusun laporan status kamar

Bagian front office harus menyusun laporan status kamar hotel dengan jelas dan memperbaruinya
setiap saat agar tidak mendapati kesulitan dalam menjualnya.

Pekerjaan front office disini sangat berhubungan dengan department housekeeping untuk
mendapatkan informasi status kamar. Adapun informasi yang harus disusun dan dilaporkan yaitu :

 Kamar yang siap huni


 Kamar yang sedang dibersihkan
 Kamar yang sedang dalam perbaikan
 Perpindahan kamar
 Kamar yang out-of-order
5. Mengurus pembayaran tamu

Front office berwenang dalam melaukan pencatatan segala keuangan dari transaksi tamu hotel
seperti pembayaran sewa kamar baik tunai maupun non-tunai ataupun deposito. Sedangkan untuk
pencatatan keuangan hotel secara menyeluruh dilakukan oleh bagian akuntansi.

Department front office disini melakukan kegiatan terkait, seperti :

 Mempersiapkan pembayaran tamu


 Membuka rekening tamu
 Menyusun rekening tamu
 Mencatat transaksi pada rekening tamu
 Membatasi jumlah kredit
 Melaksanakan prosedur check-out

6. Menyusun riwayat kunjungan tamu

Segala aktivitas yang ada di dalam hotel biasanya akan dicatat dalam bentuk database tidak
terkecuali riwayat kunjungan tamu. Data riwayat tamu seperti nafas kehidupan, karena apabila
tamu tersebut kembali lagi untuk menginap, maka pihak hotel telah mempunyai informasi penting
tentang tamu tersebut.

7. Melayani segala komunikasi via telepon, dll.

Sebuah hotel memang harus mempunyai standart pelayanan komunikasi yang baik termasuk
pelayanan komunikasi via telepon, faksimili, internet, email, dll.

Bagian front office wajib menangani layanan komunikasi tersebut, meliputi :

 Menerima semua pembicaran via telepon


 Menerima dan membalas komunikasi via email atau faksimili
 Melakukan layanan wake-up call
 Dll

8. Menangani barang bawaan tamu

Front Office harus melayani semua tamu yang datang dengan baik, termasuk dalam menangani
barang bawaan tamu untuk menginap. Adapun aktivitas yang berkaitan seperti :

 Menangani barang bawaan tamu yang datang


 Menanganni barang bawaan tamu yang akan check-out
 Menangani barang bawaan tamu yang melakukan perpindahan kamar
ONLINE TRAVEL AGENT

Perkembangan internet yang cukup pesat memberikan dampak pada perilaku konsumen maupun
kegiatan bisnis. Penggunaan internet sebagai perangkat komunikasi dan akses informasi semakin
meningkat dalam masyarakat (Casalo et al., 2007). Merujuk pada Kozinets (2002), internet
menjadi media yang sangat penting untuk mengakses informasi guna bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan.

Kehadiran internet juga merevolusi pengembangan bisnis di bidang tourism dari tradisional
menjadi online (Law, 2009), misal berkembangnya penjualan tiket transportasi dan akomodasi
secara online melalui Online Travel Agent (OTA) yang mulai banyak menggantikan keberadaan
travel agents tradisional (Inversini & Masiero, 2014).

Di Indonesia, bisnis travel tradisional sudah meredup, hampir 60% pemesanan tiket transportasi
dan hotel sudah menggunakan online booking melalui OTA, seperti traveloka, tiket.com, dan
booking.com (Mardiana, 2017). Perkembangan terkini, keberadaan OTA yang semakin banyak
menunjukkan dampak positif internet dalam sektor industri tourism. OTA merupakan salah bentuk
aplikasi internet yang memberikan kemudahan pada konsumen remaja untuk melakukan
perjalanan dengan memilih langsung akomodasi dan transportasi yang akan digunakan tanpa
melalui jalur intermediaries yang panjang. Peran internet menyebabkan OTA menjadi jalur
distribusi yang lebih efektif dibandingkan travel agent tradisional (Carroll & Siguaw, 2003;
Garces et al., 2004).
Riset pemasaran di bidang tourism dan hospitality banyak menekankan pada penggunaan
teknologi internet untuk menggantikan perangkat pemasaran tradisional dan mendorong praktik
pemasaran yang lebih kompetitif (Law et al., 2004; Oh et al., 2004).

Guna merespon fenomena empiris berkembangnya OTA di Indonesia, maka riset ini berfokus
pada pengungkapan faktor-faktor yang mempengaruhi niat pembelian konsumen remaja terhadap
OTA. Faktor-faktor yang dimaksud dikembangkan dengan dasar prospect theory (Kahneman &
Tversky, 1979) dan mental accounting theory (Thaler, 1985), yakni perceived value, perceived
trust, dan perceived price.

Riset ini juga merupakan respon dari saran penelitian Kim et al. (2012) untuk menempatkan
rerangka model penelitiannya dalam konteks penjualan tiket online. Konsumen remaja dipilih
sebagai subyek penelitian karena identik dengan sebagian besar traveler pengguna OTA dan
merupakan pasar potensial bagi industri tourism dan hospitality.

Respondenpenelitian merupakan remaja usia 17 – 25 tahun yang pernah melakukan pembelian


tiket transportasi maupun akomdasi melalui OTA, seperti traveloka, tiket.com, dan booking.com.
Sebanyak 256 responden yang memenuhi kriteria dianalisis dengan teknik Structural Equation
Modeling (SEM).

Niat pembelian tiket melalui OTA dipengaruhi secara positif oleh perceived value yang dirasakan
oleh konsumen remaja. Sementara perceived value dibangun melalui perceived trust dan
perceived price. Semakin tinggi perceived trust konsumen remaja pada OTA, semakin besar
perceived value yang dirasakan, yang pada akhirnya mendorong niat pembelian. Demikian pula
halnya dengan pengaruh tidak langsung perceived price pada niat pembelian.

Merujuk pada hasil penelitian tersebut, pihak OTA perlu selalu meningkatkan perceived trust dari
konsumen remaja, misal dengan menciptakan sistem online yang stabil dan reliabel, serta
pemenuhan komitmen layanan.Selain itu, perceived price juga harus selalu dipelihara dengan
menawarkan harga terjangkau, pemberian paket diskon dan promosi. Upaya-upaya tersebut
diharapkan mampu meningkat perceived value konsumen remaja pada OTA, yang pada akhirnya
juga meningkatkan niat pembelian. Adanya pembelian berulang secara terus- menerus akan
menciptakan masa depan OTA yang berkelanjutan.

Berikuti ini beberapa contoh platform Online Travel Agent


LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP DAN KETERAMPILAN
SIKAP YANG DIAMATI
TANGGUNGJAWAB
NO NAMA DISIPLIN KERJASAMA KREATIFITAS

86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56 86-100 71-85 56-70 <56
1
2
3
4
5
6

Rubrik Penilaian Sikap


NO ASPEK KRITERIA PENILAIAN NO ASPEK KRITERIA PENILAIAN
DISIPLIN 1. Hadir di kelas tepat waktu 3. PRAKARSA 1. Mengajukan saran/gagasan dalam kelas/kelompok
1. 2. Mengikuti tatap muka dari awal hingga akhir 2. Mengajukan pernyataan yang mersangkut paut dengan materi
3. Rapih berpakaian sesuai ketentuan yang berlaku 3. Kreatif dalam belajar
4. Mengumpulkan tugas tepat waktu 4. Memberikan respon perkembangan kelompok
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi
71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi
56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi < 56 Jika 1 kriteria terpenuhi
2. KERJASAMA 1. Tidak mendominasi di dalam kelas 4. TANGGUNG 1. Melakukan tugas
2. Menerima pendapat orang lain JAWAB 2. Komitmen terhadap tugas
3. Berbagi informasi dengan teman lain 3. Konsekwen terhadap tindakan yang dilakukan
4. Bersikap toleran kepada teman lain 4. Peduli terhadap tugas
86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi 86-100 = Jika 4 kriteria terpenuhi
71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi 71-85 = Jika 3 kriteria terpenuhi
56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi 56-70 = Jika 2 kriteria terpenuhi
< 56 Jika 1 kriteria terpenuhi < 56 Jika 1 kriteria terpenuhi

43 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan


PENILAIAN LAPORAN P R O J E C T W O R K (PRESENTASI)

KETERAMPILAN YANG DIAMATI

Langkah-langkah
Sudah memilih Kerjasama
NO NAMA Pengenalan reservasi sudah
platform OTA didalam
reservasi dilakukan dengan Materi yang
yang benar menjawab
sudah benar disampaikan
pertanyaan
disampaikan
dengan benar

86-100

86-100

86-100

86-100

86-100
71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70

71-85

56-70
<56

<56

<56
<56

<56
1
2
3
4
5
6
7
8
9

NILAI
NILAI PEMENUHAN KRITERIA
86-100 5 Kriteria terpenuhi secara sempurna
71-85 4 Kriteria terpenuhi tetapi tetapi 1 kriteria kurang sempurna
56-70 3 Kriteria terpenuhi tetapi 2 kriteria kurang sempurna
< 56 Hanya 2 kriteria terpenuhi atau kurang dari 2
44 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

Asesmen Non Kognitif

1. Bagaimana kabar anda hari ini?

2. Apakah anda sudah siap untuk mengikuti pembelajaran hari ini?

45 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan


ASESMEN
KOGNITIF

Identifikasi materi yang Kemungkinan


akan diujikan Pertanyaan Skor (Kategori) Rencana Tindak Lanjut
Jawaban
Mampu menyebutkan Apakah anda bisa menyebutkan Housekeeping Paham Utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan ke
departemen yg ada di hotel departemen yang ada di hotel Front Office
Food and Beverage unitberikutnya.
Engineering

Travel agent Kurang Paham Mengamati dan memberikan


pertanyaanpada saat presentasi.
Jika peserta didiktidak mampu
Mampu menjelaskan tugas dan Apakah anda bisa menjelaskan menjawab maka guru memberikan
Tugas dan tanggung jawabnya pembelaaran remidial
tanggung jawab departemen front secara singkat tugas dan tanggung adalah menerima pemesanan
office jawab petugas yang berada di kamar dan menyambut tamu
departemen front office yang tiba di hotel

Mampu menjelaskan cara Bisakah anda menjelaskan pemesanan OTA adalah salah sat
pemesanan kamar melalui kamar melalui OTA cara melakukan
platform OTA pemesanan kamar secara
online dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai
berikut
REFLEKSI GURU DAN SISWA

REFLEKSI GURU

NO DAFTAR PERTANYAAN YA TIDAK


1 Menurut anda, apakah pembelajaran hari ini berjalan lancar?
2 Apakah anda mengalami hambatan didalam proses pembelajaran hari ini?
3 Apakah hari ini semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik?
4 Apakah anda mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran hari
ini?
5 Apakah materi yang anda ajarkan hari ini sudah bisa menginspirasi
peserta didik hari ini?

REFLEKSI SISWA

Nama Siswa :
No Absen :

5. Bagaimana menurut anda pembelajaran hari ini di kelas?


6. Bisakah anda menjelaskan materi hari ini secara singkat?
7. Apa yang akan anda lakukan untuk mengembangkan pengetahan dan keterampilan yang
anda pelajari hari ini?
8. Apakah materi yang diajarkan pendidik hari ini bisa mengispirasi anda?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

NAMA SISWA :
KELAS :
NO ABSEN

A. ELEMEN : Perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global terkait


dunia pariwisata dan perhotelan

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E,peserta didik mampu


menjelaskan tentang informasi dan wawasan secara menyeluruh tentang
pengembangan dan pemutakhiran pengetahuan industry pariwisata dan isu-isu
global, objek dan daya tarik wisata serta pengembangan daerah tujuan wisata yang
berkkhebinekaan global serta pemutakhiran hotel systemsehingga mengispirasi
dalam membangun passion, vision dan kebanggaan terhadap perkembangan
industry pariwisata dan perhotelan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan diskusi, penugasan, tanya jawab, peserta didik
dapat melakukan pemesanan kamar melalui platform Online Travel Agent dengan mandiri

D. Materi
ONLINE TRAVEL AGENT

Perkembangan internet yang cukup pesat memberikan dampak pada perilaku konsumen maupun
kegiatan bisnis. Penggunaan internet sebagai perangkat komunikasi dan akses informasi semakin
meningkat dalam masyarakat (Casalo et al., 2007). Merujuk pada Kozinets (2002), internet menjadi
media yang sangat penting untuk mengakses informasi guna bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.

Kehadiran internet juga merevolusi pengembangan bisnis di bidang tourism dari tradisional menjadi
online (Law, 2009), misal berkembangnya penjualan tiket transportasi dan akomodasi secara online
melalui Online Travel Agent (OTA) yang mulai banyak menggantikan keberadaan travel agents
tradisional (Inversini & Masiero, 2014).

Di Indonesia, bisnis travel tradisional sudah meredup, hampir 60% pemesanan tiket transportasi dan
hotel sudah menggunakan online booking melalui OTA, seperti traveloka, tiket.com, dan
booking.com (Mardiana, 2017). Perkembangan terkini, keberadaan OTA yang semakin banyak
menunjukkan dampak positif internet dalam sektor industri tourism. OTA merupakan salah bentuk
aplikasi internet yang memberikan kemudahan pada konsumen remaja untuk melakukan perjalanan
dengan memilih langsung akomodasi dan transportasi yang akan digunakan tanpa melalui jalur
intermediaries yang panjang. Peran internet menyebabkan OTA menjadi jalur distribusi yang lebih
efektif dibandingkan travel agent tradisional (Carroll & Siguaw, 2003; Garces et al., 2004).
Riset pemasaran di bidang tourism dan hospitality banyak menekankan pada penggunaan teknologi
48 | Modul
internet untuk Dasar – Dasar Perhotelan
Ajarmenggantikan perangkat pemasaran tradisional dan mendorong praktik pemasaran
yang lebih kompetitif (Law et al., 2004; Oh et al., 2004).
E. Alat dan Bahan
Smartphone dan jaringan internet

F. Langkah-langkah Kegiatan
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan platform OTA yang akan ada di daerahnya
3. Masing-masing kelompok menentukan platform OTA yang akan digunakan
4. Masing-masing kelompok mendiskusikan flatform yang akan digunakan dan membuat langkah-
langkahna dalam bentuk video untuk dipresentasikan
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan penggunaan platform OTA yang dipilih dan
menjelaskan keuntunagn dan kelemahan platform yang dipilihnya

Pertanyaan
1. Berdasarkan paparan teman kalian, jelaska peranan bagian reservasi di hotel?

Jawaban:

2. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan Online Travel Agent!

Jawaban:

3. Bisakah anda menyebutkan contoh-contoh platform Online travel agent yang ada disekitar anda!

Jawaban:

4. Bisakah anda menyebutkan langkah-langkah didalammembaut reservasi hotel melalui salah satu
platform OTA!

Jawaban:

5. Bisakah anda menyimpulkankeuntungan dan kerugian menggunakan jasa Platform OTA


disbanding kan dengan pemesanan kamar secara konvensional!

Jawaban:

49 | Modul Ajar Dasar – Dasar Perhotelan


Pengayaan dan Remidial
REMIDIAL

BUATLAH VIDEO CARA MELAKUKAN


PEMESANAN KAMAR SECARA
KONVENSIONAL/WALK IN GUEST

PENGAYAAN

SILAHKAN DISIMAK VIDEO YANG


TERDAPAT PADA LINK DIBAWAH INI

https://www.youtube.com/watch?v=zC4I1QQ5fes
DAFTAR PUSTAKA

Bagyono, 2016, Hotel Front Office Bandung : Alfabeta


Ni Wayan Suwithi, dkk, 2008, Modul Akomodasi Perhotelan, Jakarta : Direktorat Pembinaan
SMK
Kementrian pendidikan indonesia 2016, Modul Guru Pembelaajar, Jakarta : Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaa Kependidikan Bisnis dan Pariwisata
√ Pengertian Pariwisata : Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan (pengajar.co.id)Modul_Pengantar-
Pariwisata-dan-Perhotelan.pdf (bsi.ac.id)
Pengantar Industri Pariwisata : Definisi Kepariwisataan dan Pariwisata, dan Pengembangan
Pariwisata (jurnal-sdm.blogspot.com)
Sejarah Perkembangan Pariwisata Dunia | Pariwisata (maritimtravel.com)
https://www.youtube.com/watch?v=zC4I1QQ5fes

Anda mungkin juga menyukai