Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin
meningkat. Sejarah membuktikan bahwa teknologi membawa manusia
keberadaban yang tinggi, dengan terpenuhinya segala kebutuhan secara mudah dan
tepat. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat menuntut masyarakat
untuk selalu beradaptasi, pada bidang teknologi erat kaitannya dengan suatu proses
produksi. Selama pembangunan jangka panjang hingga sekarang produk-produk
mesin industri menunjukkan kemajuan sangat pesat terutama dari keragaman
produk yang dihasilkan.
Pada bidang pembangunan juga membutuhkan mesin untuk mempercepat
proses pembangunan. Tidak hanya cepat yang dibutuhkan dalam proses
pembangunan, konsumen juga meminta kualitas yang baik. Kualitas yang baik
salah satunya dapat diperoleh jika menggunakan suatu mesin. Hal ini dikarenakan
jika tangan manusia yang membuat hasilnya tidaklah sama. Salah satu bahan
bangunan yang masih digunakan di dalam pembangunan adalah batu bata merah.
Batu bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah
yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman
modern seperti saat ini. Batu bata merah sudah menjadi salah satu bahan wajib
dalam pembangunan rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak
digunakan daripada bata ringan atau batako press, hal ini dikarenakan selain sudah
teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini tidak susah. Bata merah yang
dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dikeringkan
dan selanjutnya dibakar dengan suhu tinggi sehingga benar-benar kering, mengeras
dan bewarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan bukan sembarang tanah,
tapi tanah yang liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Hal ini
menjadikan rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa
lebih nyaman dan sejuk. Batu bata merah lebih kuat dan kokoh serta tahan lama,
sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding rumah. Selain itu material batu bata
merah sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri
bagi bangunan dari bahaya api.

1
2

Spesifikasi batu bata dari alat pencetak batu bata ini memiliki spesifikasi
sebagai berikut (Munasih & Priyasmanu, 2016:31).
1. Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dikeringkan dan
dibakar. Tidak semua tanah liat bisa digunakan. Tanah yang dapat digunakan
pada pembuatan batu bata adalah tanah lempung yang berkerangka dasar silikat
yang mempunyai diameter kurang dari 4 mikrometer.
2. Standar batu bata merah di Indonesia menetapkan ukuran standar sebagai
berikut: Panjang 230 mm, lebar 110 mm dan tebal 50 mm.
3. Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
Di kecamatan Trowulan Mojokerto khususnya desa Nglinguk terdapat
beberapa kelompok usaha pembuat batu bata merah. Dari hasil pengamatan tanah
liat disana cukup bagus karena tanahnya menghasilkan sifat plastis saat basah, keras
saat kering, sedangkan bila dibakar akan menjadi padat dan kuat sehingga cukup
bagus untuk dibuat batu bata merah. Batu bata yang dihasilkan mempunyai
karakteristik tersendiri yaitu ringan dan kuat karena adanya unsur tambahan
sehingga mampu membuat karakteristik batu bata sebagaimana disebutkan di atas.
Dikarenakan hal yang demikian produk yang dihasilkan cukup laris, tetapi kapasitas
produknya relatif kecil karena produksi dilakukan secara manual tidak
menggunakan mesin. Saat ini industri kecil batu bata ini hanya mampu
memproduksi batu bata lebih kurang 2800 buah batu bata basah perhari dengan
tenaga kerja 4 orang, sehingga permintaan pelanggan (pedagang bahan bangunan
dan pribadi-pribadi) tidak terpenuhi, seringkali beberapa pelanggan sudah membeli
disaat batu bata belum dibakar (masih mentah) dan banyak diantara pelanggan yang
sudah memesan jauh hari sebelum batu bata dibuat. Kapasitas produksi belum dapat
ditingkatkan, karena rendahnya kemampuan modal. Modal yang digunakan hanya
modal keluarga karena perusahaan tersebut hanya berupa usaha keluarga.
Keterbatasan modal merupakan kendala utama dalam meningkatkan kapasitas
produksi karena belum mampu mempekerjakan tenaga kerja yang lebih banyak dan
membeli peralatan (mesin) untuk mengolah dan memproses bahan baku.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis membuat rancangan mesin
pencetak batu bata merah dengan menggunakan pemotong sistem pneumatik.
Selain untuk meringankan beban pengusaha kecil rumahan juga untuk melengkapi
3

mata kuliah penulis yaitu mata kuliah perancangan mesin. Mesin ini didesain
sederhana dan semurah mungkin supaya dapat meringankan beban para pengusaha
batu bata merah rumahan. Keunggulan dari mesin ini adalah kualitas kepadatan
yang bagus dan rata dalam hal kualitas karena yang mengerjakan adalah mesin.
Berbeda dengan kualitas tangan manusia hasilnya bisa jadi bagus namun tidak rata.
Mesin ini juga mempunyai kecepatan mencetak yang bagus sehingga dalam sehari
dapat memproduksi 7677 buah batu bata merah. Tentunya alat ini sangat berguna
bagi pengusaha batu bata merah rumahan.
Spesifikasi mesin cetak batu bata dengan sistem pemotong pneumatik adalah:
1. Daya = 5,5 HP.
2. Panjang mesin = 175 cm.
3. Batu bata yang dihasilkan = panjang 230 mm.
= lebar 110 mm.
= tebal 50 mm.
= berat 2-4 kg/biji.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari perencanaan
mesin ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana membuat rancangan awal mesin pencetak bata merah otomatis
dengan menggunakan sistem pemotong pneumatik?
2. Bagaimana membuat rancangan perhitungan dari komponen-komponen mesin
pencetak bata merah otomatis dengan menggunakan sistem pemotong
pneumatik?
3. Apa manfaat bagi mahasiswa dalam membuat rancangan mesin pencetak bata
merah otomatis dengan menggunakan sistem pemotong pneumatik?
4. Apa manfaat utama dalam perancangan mesin ini?

C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka batasan masalah yang dibahas
dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut.
1. Perancangan perhitungan terdiri dari poros, pasak, roda gigi, bantalan, screw,
v belt, puli dan pneumatik.
4

2. Kapasitas mesin pencetak batu bata merah dengan sistem exrusi mencapai 50
buah batu bata merah per menit.
3. Pengoperasian dan perawatan mesin batu bata merah dengan sistem extrusi.
4. Analisis biaya pembuatan mesin batu bata merah dengan sistem exrusi.

D. Tujuan
Tujuan secara khusus dari perencanaan mesin pencetak batu bata merah
dengan sistem extrusi adalah.
1. Merencanakan konstruksi serta bagian-bagian utama mesin pencetak batu bata
merah dengan menggunaka pemotong sistem pneumatik.
2. Merencanakan perhitungan dari komponen-komponen mesin pencetak batu
bata merah dengan menggunakan pemotong sistem pneumatik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara melaksanakan perancangan mesin mulai
dari prosedur dan tata cara melakukan perhitungan perencanaan mesin
pencetak batu bata merah dengan menggunaka pemotong sistem pneumatik.
4. Bila diaplikasikan dengan yang sesungguhnya dapat menciptakan sebuah
mesin yang dapat membantu meringankan pekerjaan menusia, terutama tujuan
terkait yaitu batu bata yang berkualitas bagus dan hemat waktu dan tenaga.

E. Manfaat
Manfaat dari perencanaan mesin pencetak batu bata merah dengan
menggunaka pemotong sistem pneumatik adalah sebagai berikut.
1. Bagi Pemerintah
Membantu meringankan tugas pemerintah dalam meningkatkan taraf
perekonomian masyarakat pedesaan terutama dalam bidang pembuatan batu
bata merah.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi dan
juga sebagai rujukan bagi mahasiswa lain guna menambah wawasan ide
kreatif.
3. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan dan mengembangkan produktifitas pembuatan batu bata
merah.
5

4. Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang dikuasai selama mengikuti kagiatan
perkuliahan khususnya mata kuliah elemen mesin 1 dan 2, dengan
pengaplikasian ilmu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai