Anda di halaman 1dari 12

Abrasif merupakan material, biasanya mineral, yang digunakan

untuk membentuk atau menyelesaikan benda kerja dengan


cara menggosok, yang mengakibatkan bagian dari benda kerja
menjadi semakin pudar. Abrasive sangatlah umum
penggunaannya dalam berbagai industri, dan teknologi. Hal ini
menimbulkan variasi yang besar dalam komposisi fisik dan
kimia abrasive serta bentuk abrasif. Kegunaan umum untuk
abrasive termasuk grinding, polishing, buffing, mengasah,
pemotongan, pengeboran, mengasah, menjilat, dan
pengamplasan
Abrasives umumnya mengandalkan pada perbedaan dalam
kekerasan antara abrasive dan bahan yang dikerjakan, dimana
abrasive selalu lebih keras. Biasanya, bahan yang digunakan
sebagai abrasive adalah baik mineral keras atau batu sintetis, beberapa di antaranya mungkin secara
kimia dan secara fisik identik dengan sebagai mineral yang terjadi secara alami tetapi juga tidak bisa
disebut sebagai mineral tidak muncul secara alami. Contohnya seperti intan, corundum, kalsium
karbonat, dan lain-lain.
DOWNLOAD MATERI DISINI

Beberapa faktor yang akan mempengaruhi dalam pemakaian abrasive meliputi:
Perbedaan kekerasan antara abrasive dan benda kerja, semakin keras abrasive semakin cepat.
Grain Size, semakin kasar butirannya akan semakin cepat berpengaruh pada benda kerja
Adhesi antara butir, antara butir dan penahan, antara butir dan matriks
Penggunaan pelumas / pendingin / pengerjaan logam cairan
Beberapa contoh abrasive alami adalah:
Kalsium karbonat
Emery (tidak murni korundum)
Diamont Dust (berlian sintetis yang digunakan secara ekstensif)
Novaculite
Debu Batu Apung
Pasir
Beberapa mineral abrasif (seperti alumina zirkonia) terjadi secara alami tetapi cukup langka atau
cukup lebih sulit / mahal sehingga untuk mendapatkannya harus dibuat dalam industri. Contoh
abrasive buatan meliputi:
Borazon (cubic boron nitride or CBN)
Ceramic
Ceramic aluminium oxide
Ceramic iron oxide
Corundum (alumina or aluminium oxide)
Dry ice
Glass powder
Steel abrasive
Silicon carbide (carborundum)
Zirconia alumina


Macam-macam batu gerinda.
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda
dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari
beberapa jenis batu gerinda :

a. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,
countersink, mata bor, dan sebagainya.
b. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut,
dan sebagainya.
c. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat
keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis
produk.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang
berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda
pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda, putih dan hijau.

Bagian-bagian Mesin Gerinda
Bagian badan mesin yang biasanya
terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat
sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya
adalah untuk menopang meja kerja dan
menopang kepala rumah spindel.
Bagian poros spindel merupakan
bagian yang kritis karena harus berputar
dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya
pemotongan pada batu gerindanya dalam
berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses
gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan
pada meja ini.

Power Transmission
Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran.
Power Transmission gerinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah
atau mengikis benda kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan
pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.


Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan
pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan
mempengaruhi hasil dari penggerindaan.

Bagian-Bagian dari Roda Gerinda.

Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a. Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
b. Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama
pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran
dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.

Pembuatan Roda Gerinda.

Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan
dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42- 45 C. Ukuran
terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda gerinda kemudian di
vitrify kan pada suhu antara 1200- 1300C dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali.
Proses pendinginan kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan
demi keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.

Aksi Potong (pemotongan).

Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam. Apabila
diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda kerja, akan memotong beram-
beram yang kemudian menjadi merah dan panas karena gesekan yang keras.

Bahan Asah/Pengasah.

Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride dan intan
yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai sekarang. Bahan-bahan
tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan, mempunyai sifat dan bentuk yang
berbeda-beda :
a. Amril
adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran yang
bermacam-macam.
b. Corundum
adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril dan
corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.

c. Silicon carbide
adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur tinggi listrik.
Pekerjaan ini memakan waktu 36 jam pada temperatur 2000C. Setelah itu silicon carbide
diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-
hijauan.

d. Alumunium oxide
yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur
dalam temperatur 2100C. Batangan-batangan dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi
butiran-butiran kecil.

e. Boron nitride
adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut mempunyai bentuk
kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya stabil hingga 1400C.

f. I ntan
adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini dibuat untuk
pembuatan proses industri.

Perekat.
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi roda
gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang digunakan dan masing-
masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri :



a. Vitrified bonds
adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada suhu kira-kira
1100 1350C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan pukulan tapi tidak berubah
karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini
tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong karena tidak dapat
menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam persentase yang
baik sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat
dengan mudah ditentukan oleh proses vitrified.

b. Silicate bonds (mineral bond)
Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng ditambahkan
sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam
cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260C selama 2 4 hari. Dengan perekat ini butiran-
butiran pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut pulder
acting yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.

c. Shellac bonds (organik bond)
Roda gerinda shellac dapat dibuat tipis 3 mm atau kurang. Serbuk shellac dicampur dengan
butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap
butiran pengasah. Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk
pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.

d. Rubber bonds (organik bond).
Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen
pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.

d. Synthetic resin bond bakelite
adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong yang tipis.
Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan
menggerinda las.

LANGKAH KERJA PENGGUNAAN MESIN GERINDA

Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda kerja.
Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir gerinda yang melekat
menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang
berputar menggesek permukaan benda kerja. Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor
utama, hasil akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan. Dua operasi
penggerindaan yang akan dijelaskan adalah kerja gerinda permukaan dan kerja gerinda silinder
luar dan dalam.
Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman gambar kerja
b. Pencekaman benda kerja
c. Pemeriksaaan air pendingin
d. Pemeriksaan ketajaman roda gerinda
e. Pengaturan putaran
f. Penyetelan panjang langkah dan dalamnya pemakanan
g. Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong)
h. Penggerindaan benda kerja
i. Pemeriksaan hasil gerinda

Syarat utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
roda gerinda ialah :

a. Sifat fisik dari material yang akan digerinda
mempengaruhi pemilihan dari bahan asah. Gunakan roda
gerinda alumunium oksida untuk material-material berkekuatan
tarik yang tinggi. Seperti contoh baja karbon, baja campuran,
baja kecepatan tinggi, besi tempa, perunggu dll. Gunakan roda
gerinda silicon carbide untuk material berkekuatan tarik yang
rendah. Contoh besi kelabu, kuningan, alumunium, tembaga,
granite, karet, kulit dan lain lain. Gunakan roda gerinda keras untuk material yang lunak dan
gunakan roda gerinda lunak untuk material yang keras. Bila menggerinda material keras, butiran-
butiran lebih cepat tumpul dari material lunak, maka lunaknya perekat diperlukan untuk
memudahkan butiran-butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengan tujuan
memunculkan butiran-butiran baru sebagai penggantinya. Material lunak kurang cepat
penumpulan butiran-butirannya. Perekat kuat memungkinkan pemegangan butiran-butiran lebih
lama.



b. Banyaknya material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi
pemilihan dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar dan
berpori-pori untuk pemakanan banyak. Gunakan roda gerinda berbutiran halus untuk
penyelesaian yang baik. Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk material liat dan
berbutiran halus untuk material keras. Disini kecepatan produksi bukan faktor yang penting,
gunakan roda gerinda elastis untuk penyelesaian yang terbaik.

Menggerinda Permukaan.
Menggerinda permukaan adalah mengerjakan penggerindaan pada permukaan yang lurus.
Jenis gerinda permukaan antara lain :

a. Memotong atau menipiskan permukaan yang panjang dan
gerinda bentuk. Benda kerja diletakkan pada meja mesin yang
diikat dengan magnit. Roda gerinda dipasang pada poros yang
letaknya horizontal. Pamakanannya bergerak menurun dan diatur
antara 1/1000 sampai 5/100 mm setiap gerak pemakanannya.

b.Gerinda permukaan lainnya adalah menggerinda benda kerja
yang dipasang pada kepala tetap (cekam), dan diantara dua senter.
Untuk benda kerja yang dijepit antara dua senter, dapat menggunakan permukaan depan roda
gerinda. Agar permukaan benda kerja rata, permukaan depan roda gerinda di truing minimum 1
derajat kearah pusat sumbu.
Menggerinda silinder.

a. Menggerinda silinder luar.
Dilakukan dengan gerak memanjang untuk benda kerja panjang, dan gerak tegak lurus
untuk benda yang tebalnya tidak melebihi tebal roda gerinda. Gerak tegak lurus juga dilakukan
untuk gerinda bentuk.

b. Menggerinda silinder dalam.
Dilakukan sesuai posisi benda kerja, yaitu benda kerja dapat berputar misalnya bentuk
ring, pelana (bush), dan benda kerja tidak dapat berputar, misal bentuk jig dan dies.

Anda mungkin juga menyukai