Anda di halaman 1dari 7

JENIS RESIN DAN PROSES PEMBUATAN POLA RESIN

Oleh :

Ajang Saeful Anwar


213331001
3 FE A

1. Jenis Resin Yang Sering di Gunakan Pada Pola Pengecoran Logam

Bahan Resin

Resin digunakan dalam proses pembuatan pola karena memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan bahan lainnya, seperti kekuatan, ketahanan gesek, kehalusan permukaan,
kemudahan pengerjaan dan lain-lain. Pengerjaannya dilakukan pada suhu kamar sehingga tidak
memerlukan peralatan yang mahal dan pengerjaannya tidak terlalu sulit. Resin memiliki fasa
cair sehingga memiliki keunggulan dapat membentuk bagian yang cukup sulit dan memiliki
ketepatan ukuran yang baik.
1) Jenis Jenis Resin

Jenis-jenis bahan sintetis / plastic yang sering digunakan dalam pembuatan pola di
klasifikasikan ke dalam 3 golongan, yaitu :
a) Epoxy Resin
Bahan epoxy resin memiliki karakteristik, sbb :
- Mampu menahan beban tekan yang tinggi
- Tahan terhadap panas relatif tinggi
- Baik untuk benda dangan ketepatan ukuran yang tinggi
- Tahan kelembaban

b) Polyurethane Resin
Bahan polyurethane resin memiliki karakteristik, sbb :
- Waktu pengerasannya cepat
- Pemuluran dan kelenturan tinggi
- Tahan kelembaban
- Tahan aus
c) Silicon Rubber
Bahan silicon rubber memiliki karakteristik, sbb :
- Elastisitas tinggi (lentur seperti karet)
- Tahan terhadap temperatur tinggi
- Permukaannya halus
Produk/ bahan resin yang sering digunakan dalam industri pengecoran logam
Kental,
Sangat keras,
HY
CIBAGEIGY 100:10 BIRU 45 Getas, Tahan
2404
Gesek,
Tahan Aus.
Encer, Keras,
HY Tahan
CIBAGEIGY 100:20 PALE 180
5162 Aus,
Ulet.
Encer, Keras,
Getas,
HY 956 CIBAGEIGY 100:15 BENING 720
Sulit
dimachining.
Encer, Keras,
Tahan
SG 700
EBALTA 100:15 MERAH 15 Gesek,
B
Permukaan
Licin
Kental,Keras
SR EBALTA 100:12.5 PUTIH 60
,Elastis, Ulet
Pada pengaplikasiannya dibengkel pola resin sering digunakan dalam pembuatan negative
dari pola yang akan dibuat dengan cara pembuatan pola awal terlebih dahulu lalu bentukan
negatifenya akan dijiplak/ dibentuk oleh resin. Resin juga dipakai untuk pembuatan pola yang
dipasang pada plat pola dengan bantuan negative yang telah dibuat. Untuk silicon rubber
biasanya digunakan untuk membentuk/ menjiplak bentukan yang sulit/ rumit yang
memerlukan ke elastisan yang tinggi sehingga bentuk yang diinginkan tercapaidan dapat
mudah / bias dicabut (dilepaskan) dari pola awal/bentukan yang dijiplak.

Resin yang biasa digunakan di bengkel pola POLMAN adalah merek ebalta tipe SG 700.
SG 700 terdiri dari SG 700 A sebagai komponen resinnya dan SG 700 B sebagai komponen
hardenernya. Perbandingan atau rasio dalam pencampuran pembuatan resin SG 700 yaitu
100:15, 15 untuk rasio hardenernya.
Keuntungan :
- Lebih cepat pembuatannya dibandingkan dengan logam
- Kekuatannya baik
- Awet dibandingkan dengan kayu
- Tidak korosif
- Tidak terpengaruh kelembaban
- Tidak berpori
- Mudah melekat dengan kayu

Kerugian :
- Sulit untuk menghilangkannya/ melenyapkan sampahnya.
- Memerlukan banyak kebutuhan yang menyangkut masalah pencegahan dalam.
keselamatan kerja.
- Tidak tahan panas (dibanding pola logam).
- Bahan sintetis ini tidak akan dapat berharga kembali.

2) Metode Pembuatan Pola Resin


Pembuatan pola dengan resin memerlukan pola awal, pola awal ini dibuat dengan
ukuran sesuai dengan benda castingnya, yang telah diberi kaidah-kaidah dalam pembuatan
pola. Syarat penting untuk pola awal ialah memiliki kehalusan permukaan yang baik dan
kemiringan.

Hal tersebut mempengaruhi permukaan dari bentuk negatif resin dan saat mencabut
pola awal dari bentuk negatifnya. Pembuatan pola resin ini memiliki dua metode, yaitu
metode laminasi dan metode cor.

a. Metode laminasi

Metode laminasi ini menggunakan resin OH4, resin ini memiliki karakteristik
lebih kental sehingga mudah saat dilaminasi.

Berikut langkah kerja proses pembuatan pola laminasi.


1) Siapkan pola awal dan haluskan permukaanya ( pola yang digunakan adalah pola elbow
145° dengan gambar terlampir ).
2) Siapkan base plate / landasan belahan negative sepasang dan dipena diameter 10 mm
dengan bahan multiplek tebal 15 mm ukuran 255 x180 mm dan dilubangi mengikuti
kontur parting line pola awal dan dilebihkan 7 – 10 mm.
3) Siapkan pena silver steel diameter 10 mm panjang 30 mm sebanyak 2 buah.
4) Siapkan alas / landasan pola awal dari multiplek tebal 15 mm dengan ukuran 255 x 180
mm.
5) Pasang pola awal BB pada landasan dengan posisi seperti gambar dan di sekrup dari
belakang landasan atau di lem di beberapa titik.
6) Beri lilin pada bagian pola yang bertemu dengan landasan pola awal dengan
menggunakan alat bola baja R1 mm.
7) Siapkan fibre glass untuk penguat resin coating dengan ukuran seluas permukaan awal.
8) Oleskan bahan pemisah pasta pada permukaan pola awal dan landasan pola.
9) Gosok perlahan dengan kain apfal, kemudian gosok dengan keras.
10) Oleskan bahan pemisah pada permukaan pola awal, kemudian gosok perlahan dan
gosok keras dengan penekanan lebih lunak dari langkah no. 9.
11) Ulangi langkah no.10 dengan penggosokan semakin lunak sehingga terbentuk suatu
lapisan tipis yang mengkilap.
12) Pasang base olate negative BB di atas landasan dan tidak menyentuh pola awal.
13) Jepit base plate negative BB pada landasan dengan menggunakan klem.
14) Timbang resin OH 4 sebanyak ….gr dan pengeras SR sebanyak ….gr kemudian diaduk
hingga rata.
15) Lapiskan resin OH 4 pada permukaan pola awal dan landasan.
16) Biarkan hingga lapisan resin pertamatik( kondisi dimana resin mulai mengeras dan
tidak lengket di kulit )
17) Timbang resin OH 4 sebanyak ….gr dan pengeras SR sebanyak ….gr kemudian diaduk
hingga rata.
18) Lapiskan resin OH 4 di atas lapisan resin yang pertama.
19) Biarkan hingga lapisan resin kedua.
20) Ketika resin lapisan kedua belum mengeras, lapiskan fibre glass di atas lapisan resin
ketiga merata.
21) Timbang resin pengikat( Araldite M ) sebanyak …..gr dan pengeras HY 956 sebanyak
…..gr, kemudian aduk hingga rata.
22) Oleskan resin Araldite M merata pada fibre glass, biarkan hingga mengeras ± 12 jam.
23) Lepas klem dan landasan pola awal dari negating dan polaawal BB.
24) Jika pola awal terdiri dari dua belahan maka belahan lain ( BA ) ditangkupkan pada
pola awal BB berdasarkan pena penepat pada pola dan dilem pada beberapa titik.
25) Ulangi langkah no. 6 sampai no. 11.
26) Pasang base plate negative BA diatas negatif BB dan tidak menyentuh pola awal.
27) Jepit base plate negatif BA dengan BB menggunakan klem.
28) Ulangi langkah no. 14 sampai no. 22.
29) Lepas klem dari negative.
30) Lepaskan negatif BA dari negatif BB.
31) Keluarkan pola awal dari negative.
32) Pola BA dan BB.
33) Finising permukaan negative pola.
b. Metode Cor

Metode pengerjaan resin dengan cara penuangan digunakan untuk jenis jenis resin
yang mempunyai tingkat keenceran dan mampu alir yang baik seperti SG700 dan CW
2215 , dan terbatas pada benda benda berukuran kecil karena metode ini memiliki
karakteristik sebagai berikut :

- Proses pembuatannya cepat karena resin yang digunakan biasanya memiliki waktu
pengerjaan yang sedikit. 
- Reaksi kimia eksotherm menimbulkan panas, semakin besar volume benda maka
semakin besar juga panas yang ditimbulkan.
- Setelah mengeras volume akan menyusut. 
- Boros bahan yang digunakan sehingga harganya akan mahal karena seluruh volume
terisin oleh resin. 
Adapun besar/tebalnya benda yang layak dituang dengan resin maksimum bola ø 50mm.

Untuk penghematan bahan metode ini dapat dimodifikasi dengan cara penuangan
permukaan, yaitu dengan cara menggunakan pengisian dari kayu pejal untuk mengurangi
volume resin yang dibutuhkan. Cara ini umumnya dilakukan dengan penuangan tertutup.
Metode cor pengerjaan resin dalam pembuatan pola pengecoran ada 2 yaitu:

- Metode Penuangan Terbuka

Metode pengerjaan resin dimana resin di tuangankan pada obyek cetakan (negative, dsb)
yang terbuka, tidak ada yang menghalangi.

- Metode Penuangan Tertutup


Metode pengerjaan resin dimana yang dituangankan pada obyek ( cetakan negative ) yang
ditutupi oleh kayu atau logam yang dilubangi. Penuangan melalui lubang penuangan resin
yang terdapat pada penutup dan cetakan harus dimiringkan 10 0 - 150 untuk mendorong
keluar udara yang terjebak dalam rongga penuangan.
3) Metode Pembuatan Pola Resin Pada Plat Pola

Pada umumnya pembuatan pola resin pada plat pola menggunaka cara penungan
karena lebih mudah saat pelepasan dan juga lebih lebih dalam proses pengerjaannya,
sehingga cara ini menjadi cara yang umumnya digunakan pada industri pengecoran logam.

Berikut cara pembutan pola resin pada plat pola :

1) Buatlah garis sumbu dan buatlah tempat untuk menyimpan pola, jumlah tempat sesuai
yang diingkan dalam plat pola.
2) Bor dengan menggunakan mata bor ø 20 mm di setiap tempat yang akan di tuangkan
resin.
3) Setelah membuat pola resin negatifnya pasangkan pada bagian depan plat pola dan
sesuaikan pada tempat yang akan dijadikan pola.
4) Oleskan gemuk pada pola negative agar memudahka saat proses pencabutan.
5) Sesuaikan dengan garis sumbu yang telah dibuat.
6) Pasang klem agar tidak terjadinya cross join.
7) Tuangkan cairan resin, kedalam saluran tuang yang telah dibuat oleh mata bor.
8) Tunggu sekitar 30 menit.
9) Lepaskan klem dan lepaskan pola negative dari plat pola.
10) Lakukan kembali cara no.3-8 sebanyak jumlah pola yang diingkan

Anda mungkin juga menyukai