Oleh :
Bahan Resin
Resin digunakan dalam proses pembuatan pola karena memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan bahan lainnya, seperti kekuatan, ketahanan gesek, kehalusan permukaan,
kemudahan pengerjaan dan lain-lain. Pengerjaannya dilakukan pada suhu kamar sehingga tidak
memerlukan peralatan yang mahal dan pengerjaannya tidak terlalu sulit. Resin memiliki fasa
cair sehingga memiliki keunggulan dapat membentuk bagian yang cukup sulit dan memiliki
ketepatan ukuran yang baik.
1) Jenis Jenis Resin
Jenis-jenis bahan sintetis / plastic yang sering digunakan dalam pembuatan pola di
klasifikasikan ke dalam 3 golongan, yaitu :
a) Epoxy Resin
Bahan epoxy resin memiliki karakteristik, sbb :
- Mampu menahan beban tekan yang tinggi
- Tahan terhadap panas relatif tinggi
- Baik untuk benda dangan ketepatan ukuran yang tinggi
- Tahan kelembaban
b) Polyurethane Resin
Bahan polyurethane resin memiliki karakteristik, sbb :
- Waktu pengerasannya cepat
- Pemuluran dan kelenturan tinggi
- Tahan kelembaban
- Tahan aus
c) Silicon Rubber
Bahan silicon rubber memiliki karakteristik, sbb :
- Elastisitas tinggi (lentur seperti karet)
- Tahan terhadap temperatur tinggi
- Permukaannya halus
Produk/ bahan resin yang sering digunakan dalam industri pengecoran logam
Kental,
Sangat keras,
HY
CIBAGEIGY 100:10 BIRU 45 Getas, Tahan
2404
Gesek,
Tahan Aus.
Encer, Keras,
HY Tahan
CIBAGEIGY 100:20 PALE 180
5162 Aus,
Ulet.
Encer, Keras,
Getas,
HY 956 CIBAGEIGY 100:15 BENING 720
Sulit
dimachining.
Encer, Keras,
Tahan
SG 700
EBALTA 100:15 MERAH 15 Gesek,
B
Permukaan
Licin
Kental,Keras
SR EBALTA 100:12.5 PUTIH 60
,Elastis, Ulet
Pada pengaplikasiannya dibengkel pola resin sering digunakan dalam pembuatan negative
dari pola yang akan dibuat dengan cara pembuatan pola awal terlebih dahulu lalu bentukan
negatifenya akan dijiplak/ dibentuk oleh resin. Resin juga dipakai untuk pembuatan pola yang
dipasang pada plat pola dengan bantuan negative yang telah dibuat. Untuk silicon rubber
biasanya digunakan untuk membentuk/ menjiplak bentukan yang sulit/ rumit yang
memerlukan ke elastisan yang tinggi sehingga bentuk yang diinginkan tercapaidan dapat
mudah / bias dicabut (dilepaskan) dari pola awal/bentukan yang dijiplak.
Resin yang biasa digunakan di bengkel pola POLMAN adalah merek ebalta tipe SG 700.
SG 700 terdiri dari SG 700 A sebagai komponen resinnya dan SG 700 B sebagai komponen
hardenernya. Perbandingan atau rasio dalam pencampuran pembuatan resin SG 700 yaitu
100:15, 15 untuk rasio hardenernya.
Keuntungan :
- Lebih cepat pembuatannya dibandingkan dengan logam
- Kekuatannya baik
- Awet dibandingkan dengan kayu
- Tidak korosif
- Tidak terpengaruh kelembaban
- Tidak berpori
- Mudah melekat dengan kayu
Kerugian :
- Sulit untuk menghilangkannya/ melenyapkan sampahnya.
- Memerlukan banyak kebutuhan yang menyangkut masalah pencegahan dalam.
keselamatan kerja.
- Tidak tahan panas (dibanding pola logam).
- Bahan sintetis ini tidak akan dapat berharga kembali.
Hal tersebut mempengaruhi permukaan dari bentuk negatif resin dan saat mencabut
pola awal dari bentuk negatifnya. Pembuatan pola resin ini memiliki dua metode, yaitu
metode laminasi dan metode cor.
a. Metode laminasi
Metode laminasi ini menggunakan resin OH4, resin ini memiliki karakteristik
lebih kental sehingga mudah saat dilaminasi.
Metode pengerjaan resin dengan cara penuangan digunakan untuk jenis jenis resin
yang mempunyai tingkat keenceran dan mampu alir yang baik seperti SG700 dan CW
2215 , dan terbatas pada benda benda berukuran kecil karena metode ini memiliki
karakteristik sebagai berikut :
- Proses pembuatannya cepat karena resin yang digunakan biasanya memiliki waktu
pengerjaan yang sedikit.
- Reaksi kimia eksotherm menimbulkan panas, semakin besar volume benda maka
semakin besar juga panas yang ditimbulkan.
- Setelah mengeras volume akan menyusut.
- Boros bahan yang digunakan sehingga harganya akan mahal karena seluruh volume
terisin oleh resin.
Adapun besar/tebalnya benda yang layak dituang dengan resin maksimum bola ø 50mm.
Untuk penghematan bahan metode ini dapat dimodifikasi dengan cara penuangan
permukaan, yaitu dengan cara menggunakan pengisian dari kayu pejal untuk mengurangi
volume resin yang dibutuhkan. Cara ini umumnya dilakukan dengan penuangan tertutup.
Metode cor pengerjaan resin dalam pembuatan pola pengecoran ada 2 yaitu:
Metode pengerjaan resin dimana resin di tuangankan pada obyek cetakan (negative, dsb)
yang terbuka, tidak ada yang menghalangi.
Pada umumnya pembuatan pola resin pada plat pola menggunaka cara penungan
karena lebih mudah saat pelepasan dan juga lebih lebih dalam proses pengerjaannya,
sehingga cara ini menjadi cara yang umumnya digunakan pada industri pengecoran logam.
1) Buatlah garis sumbu dan buatlah tempat untuk menyimpan pola, jumlah tempat sesuai
yang diingkan dalam plat pola.
2) Bor dengan menggunakan mata bor ø 20 mm di setiap tempat yang akan di tuangkan
resin.
3) Setelah membuat pola resin negatifnya pasangkan pada bagian depan plat pola dan
sesuaikan pada tempat yang akan dijadikan pola.
4) Oleskan gemuk pada pola negative agar memudahka saat proses pencabutan.
5) Sesuaikan dengan garis sumbu yang telah dibuat.
6) Pasang klem agar tidak terjadinya cross join.
7) Tuangkan cairan resin, kedalam saluran tuang yang telah dibuat oleh mata bor.
8) Tunggu sekitar 30 menit.
9) Lepaskan klem dan lepaskan pola negative dari plat pola.
10) Lakukan kembali cara no.3-8 sebanyak jumlah pola yang diingkan