Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN

PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

Tujuan – Mempelajari bahan cetakan yang digunakan pada praktikum ini, mempelajari dan mengetahui pembuatan
inti untuk rongga cetakan untuk membuat produk coran, mempelajari dan mengetahui fungsi dari komposisi untuk
bahan cetakan, mengetahui jumlah pasir yang digunakan pada bagian cope and drag.

I. PENDAHULUAN 1.4 Keterangan Praktikum


1.1 Latar Belakang 1. Dosen Mata Kuliah :Pradoto Ambardi
Rangka tuang atau sering disebut rangka cetak ST., MT.
(frame) yang berfungsi sebagai tempat membuat 2. Kepala Laboratorium :Ressy Noor Rafiq
cetakan pasir. Rangka cetak dapat dibuat dari plat baja, ST., M.Eng
besi atau kayu.. Rangka cetak biasanya terdiri dari 2 3. Asisten Wali :Zakaria Fakhrudin
pasang bingkai dapat di pisahkan yang saat proses 4. Laboran :Joko Purwanto
penuangan disatukan. Bingkai bagian atas disebut cope 5. Hari/Tanggal :Sabtu, 18
dan bagian bawah disebut drag. Kedua bingkai di ikat Desember 2021
oleh pin. Inti adalah pasir yang dibentuk dan 6. Waktu :08.00 – 17.00
dipadatkan kemudian ditempatkan pada rongga cetakan 7. Tempat :Laboratorium
untuk mencegah masuknya logam cair ke bagian- Teknik Produksi
bagian yang didesain berbentuk lubang atau berongga 8. Fakultas :Teknologi
dalam suatu coran. Macam-macam inti dibedakan Manufaktur
berdasar pengikatnya atau cara pembuatannya, antara 9. Jurusan :Teknik Metalurgi
lain: inti minyak, kulit, CO2, udara dan sebagainya, 10. Unversitas :Universitas
disamping pasir dengan pengikat tanah lempung. Jenderal Achmad
Pembuatan inti membutuhkan kotak inti sebagai tempat Yani
untuk mencetak inti (Arianto, 2016).
1.5 Gambar Hasil yang ingin dicapai
1.2 Perumusan Masalah Pada praktikum pembuatan cetakan dan inti
Adapun perumusan masalah yang dibahas praktikan dapat membuat rangka cetak sesuai dengan
dalam praktikum ini adalah: pola yang dibuat, pasir cetak dengan komposisi yang
1. Bagaimana penentuan bahan cetakan? sesuai dan inti untuk mengisi bagian silinder produk.
2. Bagaimana tahapan proses pembuatan cetakan?
3. Bagaimana proses pembuatan inti menggunakan
RCS (Resin Coated Sand)?
4. Bagaimana komposisi pada bahan cetakan
pasir?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan-batasan masalah yang dibahas Gambar 1.1 Rangka Cetak
dalam praktikum ini adalah:
1. Jenis cetakan yang dipakai pasir green sand.
2. Pasir yang digunakan pada proses pembuatan
cetakan yaitu pasir silika lama 60% dan pasir
silika baru 40%.
3. Bahan yang digunakan untuk membuat
rangkacetak yaitu kayu.
4. Pembuatan inti menggunaka Resin Coated
Sand. Gambar 1.2 Pasir Cetak

1
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

adalah pada umumnya mesin bekerja tanpa


menimbulkan suara bising. Kekurangannya: karena
pengepresan dilakukan dari permukaan atas, maka
bagian yang paling padat adalah pada permukaan dan
kepadatan semakin berkurang kearah pola. (Arianto,
Gambar 1.3 Pembuatan Inti 2016).
2. Mesin Pengguncang
II. TEORI DASAR
Keuntungan cara ini adalah pasir cetak dapat
Rangka tuang atau sering disebut rangka cetak
mencapai kepadatan maksimum di sekitar pola, tetapi
(frame) yang berfungsi sebagai tempat membuat
bagian pasir yang jauh dari pola kekerasannya kurang.
cetakan pasir. Rangka cetak dapat dibuat dari plat baja,
Selain itu, mesin pengguncang menimbulkan suara
besi atau kayu. Rangka cetak (frame) harus mampu
bising dan banyak kerusakan pada pola akibat
mempertahankan bentuk apabila cetakan menerima
guncangan (Arianto, 2016).
beban dari logm cair maupun saat dipindah-pindahkan.
3. Mesin Guncang-Desak
Rangka cetak dapat berbentuk persegi panjang, segi
Mesin ini mengkombinasikan guncangan dan
empat atau lingkaran. Pemilihan macam dan bentuk
desakan pada pembuatan cetakan pasir. Jika kedalaman
rangka cetak disesuaikan dengan benda yang akan
rangka cetak tidak terlalu besar, kup dan drag dapat
dibuat, bahan, volume, tingkat kerumitan, dan jumlah
dibuat secara bersamaan (Arianto, 2016).
produk. Rangka cetak biasanya terdiri dari 2 pasang
4. Mesin Pelempar Pasir
bingkai dapat di pisahkan yang saat proses penuangan
Pada mesin ini pasir cetak dimasukkan ke dalam
disatukan. Bingkai bagian atas disebut cope dan bagian
rangka cetak dengan cara dihempaskan oleh sudu-sudu
bawah disebut drag. Kedua bingkai di ikat oleh pin
yang berputar cepat menggunakan roda pelempar.
(Arianto, 2016).
Hempasan secara bertumpuk-tumpuk akan
Pemilihan mesin pembuat cetakan dilakukan
menghasilkan kepadatan yang baik di sekitar pola dan
dengan memperhatikan ukuran, bentuk, berat, jumlah
juga pada seluruh cetakan. (Arianto, 2016).
produksi coran dan sebagainya. Coran berukuran kecil
Inti adalah pasir yang dibentuk dan dipadatkan
dibuat dengan mesin pembuat cetakan kecil. Namun
kemudian ditempatkan pada rongga cetakan untuk
demikian, terkadang mesin berukuran besar dipakai
mencegah masuknya logam cair ke bagian-bagian yang
untuk coran kecil dengan cara dibuat cetakan-cetakan
didesain berbentuk lubang atau berongga dalam suatu
kecil dalam jumlah banyak dalam satu rangka cetakan
coran. Macam-macam inti dibedakan berdasar
secara bersamaan sehingga lebih efisien. Mesin-mesin
pengikatnya atau cara pembuatannya, antara lain: inti
pembuat cetakan dan inti, antar lain: mesin pendesak,
minyak, kulit, CO2, udara dan sebagainya, disamping
mesin pengguncang, mesin guncang-desak, mesin
pasir dengan pengikat tanah lempung. Pembuatan inti
tekanan tinggi, mesin desak tiup, pelempar pasir
membutuhkan kotak inti sebagai tempat untuk
(Arianto, 2016).
mencetak inti (Arianto, 2016).
1. Mesin Pendesak
Prinsip kerja dari mesin ini adalah menekan pasir
cetak di dalam rangka cetak. Keuntungan mesin ini

2
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

a. Kotak ini ini terbuat dari kayu atau tripleks dan 4. Telapak inti untuk penghalang (sebagian).
diukir dengan pahat. Sesuai untuk membuat inti 5. Telapak inti lebih.
dengan ukuran kecil. 6. Telapak inti berhubungan.
b. Kotak inti biasa berbentuk persegi dengan Pembuatan model/inti dengan resin pembuatan
permukaan yang terluas merupakan permukaan model inti dari pasir dapat dilakukan dengan
tumbuk. Bagian-bagian menonjol terdapat di membentuk cetakan dari pola inti terlebih dahulu, yang
samping atau di dasar. baik cetakan pola inti dibuat dari bahan resin
c. Kotak inti lengkung dipakai untuk membuat inti (fireglass). Bentuk pola (model) dibuat dari kayu
dengan diameter besar yang terbagi menjadi sesuai dengan bentuk sebenarnya. Langkah-langkah
beberapa bagian yang sama. kerja pembuatannya dapat dilakukan sebagai berikut
d. Kotak inti setengah dengan pelat penyapu berupa (Surdia, 1998):
setengah kotak dengan sebuah penggeret yang a. Model (pattern) inti yang telah dibentuk sesuai
dapat diputar di sekeliling poros pada kedua ujung dengan bentuk yang dibutuhkan dihaluskan
kotak. permukaannya, kehalusan permukaan ini penting
e. Kotak inti untuk membuat tebal dipakai untuk dimana akan menghasilkan permukaan cetakan
membuat inti yang bertebal tetap. yang halus pula disamping akan mudah melepaskan
f. Kotak inti untuk mesin pembuat cetakan digunakan hasil cetakan dari dalam cetakan tersebut.
dengan memasangnya pada mesin pembuat cetakan. b. Poleskan “Mould release wax keseluruh permukaan
Ukurannya harus cocok dengan ukuran mesin. Di model hingga rata dan yakinkan pori-pori dari kayu
dalam kotak dipasang pola. Penggunaannya jika dapat tertutup dengan lapisan ini. Mould release
benda coran harus mempunyai ketelitian tinggi atau wax berfungsi sebagai pemisah antara cetakan
sukar untuk membuat cetakan dengan tangan. dengan pola, model (pattern) sehingga cetakan
Inti adalah bagian dari cetakan yang dibuat akan mudah dilepas.
terpisah. Fungsi inti adalah untuk membuat profil c. Persiapkan resin diperlukan kurang lebih ¼ kg
didalam maupun diluar benda. Inti lebih dikenal untuk dapat dicampur dengan talk ± 10 sampai 20 % dari
membuat lubang pada coran. Inti ditempatkan pada volumenya, kemudian diaduk hingga rata. Jika
telapak inti pada cetakan utama. Pada pembuatan pola terlalu kental dapat diencerkan dengan “Stieren
untuk benda-benda berlubang harus diperhitungkan Monomer” secukupnya tidak terlalu encer karena
penempatan telapak inti. Telapak inti merupakan akan mengurangi kekuatan hasil cetakan.
bagian yang menyatu dengan pola. Telapak inti ini d. Selanjutnya siapkan pula “Hardener” atau resin-
berfungsi untuk meletakkan inti pada cetakan saat katalis, biasanya kebutuhan katalis ini ± 20 sampai
penuangan, memegang inti, menyalurkan udara dan 25 cc tiap 1 kg resin.
gas. Telapak inti memiliki bentuk bermacam-macam e. Persiapkan pula ”metch” atau serat fibre ± 40 x 40
sesuai penempatannya (Arianto, 2016). cm.
1. Telapak inti mendatar bertumpu dua. f. Mangkok kecil untuk adonan serta kuas dan sabun
2. Telapak inti dasar tegak. cuci.
3. Telapak inti tegak bertumpu dua.

3
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

g. Tuangkan resin ke dalam mangkuk dan berikan 5


sampai 10 tetes katalis dan diaduk hingga rata.
(lakukan secara cepat karena bahan ini akan cepat
mengeras), dan dengan menggunakan kuas oleskan
keseluruh permukaan.
h. Lepaskan serabut fibre dari lembarannya dan
bubuhkan pada model kemudian oleskan kembali
resin dengan gerakan sedikit menekan dengan
menggunakan kuas hingga serat larut pada resin
tersebut.
i. Lakukan poin g dan poin h berulang-ulang hingga
mencapai ketebalan yang memadai (± 3mm) dan
biarkan pda udara terbuka kira-kira 5 sampi 10
menit.
j. Potong/rapihkan sisa serabut (Metz)yang keluar
dari bentuk pola (model) dengan menggunakan
pisau (cutter).
k. Setelah benar-benar kering keluarkan model dari
dalam cetakan.
Model Inti (teras) dibuat dari pasir minyak
setelah pembentukan, teras dikeringkan dan dipoles
dengan cairan serbuk batu bara. Teras dengan bahan
pasir minyak ini dimana pengikatnya adalah minyak
setelah penuangan minyak akan terbakar sehingga teras
mudah untuk dikeluarkan (Surdia, 1998).

III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Prosedur Kerja
3.1.1 Skema Proses
a. Rangka Cetak
Siapkan alat dan bahan

Ukur dimensi kayu

Potong kayu sesuai ukuran

Haluskan permukaan kayu

Rakit hasil potongan kayu

Letakan pola diantara rangka cetak

4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 3.1 Skema Proses Rangka Cetak

b. Pembuatan Inti
Siapkan alat dan bahan

bentuk aluminium foil menjadi silinder

Massukan aluminium foil pada cetakan

Masukkan RCS kedalam cetakan

Padatkan RCS

Letakkan cetakan pada ragum

Bakar cetakan

Keluarkan aluminium foil

Buka aluminium foil

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 3.2 Skema Proses Pembuatan Inti
c. Pembuatan Pasir Cetak
Siapkan alat dan bahan

Lakukan perhitungan bahan

Timbang pasir silika lama dan pasir silika baru


dan bentonit

Masukkan pasir silika lama dan pasir silika


baru

Mixing pasir silika lama, pasir silika baru

Masukkan bentonit

Mixing pasir silika lama, pasir silika baru dan


bentonit

Tambahkan gula tetes

5
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

Aduk hingga homogen 3. Kayu dipotong sesuai ukuran yang telah


dihitung.
Tambahkan air 4. Permukaan kayu dihaluskan
menggunakan mesin gerinda.
A 5. Kayu yang telah dibuat di rakit
menggunakan paku.
6. Pola intake manifold diletakkan pada
rangka cetak yang telah dibuat.
7. Analisa dan pembahasan dilakukan.
A 8. Kesimpulan dibuat.

b. Pembuatan Inti
Aduk kembali hingga homogen 1. Alat dan bahan disiapkan untuk
pembuatan inti.
Analisa dan pembahasan 2. Aluminium foil dibentuk menjadi bentuk
silinder menyesuaikan dengan cetakan.
Kesimpulan
3. Aluminium foil dimasukkan kedalam
Gambar 3.3 Skema Proses Pembuatan
cetakan yang berbentuk silinder.
Pasir Cetak
4. Resin coated sand dimasukkan pada
cetakan yang telah ada aluminium foil.
d. Pembuatan Cetakan 5. Resin coated sand dengan pendorong inti
dipadatkan.
Siapkan alat dan bahan 6. Cetakan diletakkan pada ragum untuk
proses pembakaran.
Taburkan talk pada permukaan pola 7. Cetakan inti dibakar dengan pembakar
dengan keseluruhan bagian inti ±3 menit.
Masukkan pasir pada bagian drag 8. Inti pada cetakan dikeluarkan dengan
perlahan dan menggunakan alat
Masukkan pasir pada bagian cope
pendorong inti.
9. aluminium foil pada inti dibuka.
Angkat pouring basin dan sprue
10. Analisa dan pembahasan dilakukan.
Keluarkan pola dari rangka cetak 11. Kesimpulan dibuat.

Letakkan inti c. Pembuatan Pasir Cetak


1. Alat dan bahan disiapkan untuk
Analisa dan pembahasan pembuatan pasir cetak.
2. Proses perhitungan bahan dilakukan
Kesimpulan sesuai dengan produk intake manifold.
Gambar 3.4 Skema Proses Pembuatan 3. Pasir silika lama, pasir silika baru dan
Cetakan bentonit ditimbang sesuai dengan yang
dibutuhkan.
4. Masukkan pasir silika lama dan pasir
3.1.2 Penjelasan Skema Proses
silika baru kedalam mixer.
a. Rangka Cetak
5. Pasir silika lama, pasir silika baru yang
1. Alat dan bahan disiapkan untuk
telah dihitung dimixing hingga homogen
pembuatan rangka cetak.
selama 10 menit.
2. Dimensi kayu diukur sesuai rangka yang
6. Bentonit dimasukkan kedalam mixer
akan dicetak.
yang telah berisi pasir silika dan

6
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

dimixing hingga homogen selama 10 16. Sekop : 1 buah


menit. 17. Labu erlenmeyer : 2 buah
7. Pasir dipindahkan pada tempat yang 18. Ragum : 2 buah
lebih luas dan gula tetes ditambahkan 19. Palu karet : 2 buah
pada pasir yang telah diaduk. 20. Palu kayu : 2 buah
8. Diaduk hingga homogen. 21. Gelas ukur : 2 buah
9. Air ditambahkan sesuai dengan 22. Ember : 3 buah
perhitungan. 23. Kikir : 3 buah
10. Diaduk kembali hingga homogen. 3.2.2 Bahan
11. Analisa dan pembahasan dilakukan. 1. Kayu : secukupnya
12. Kesimpulan dibuat. 2. Triplek :
secukupnya
d. Pembuatan Pasir Cetak 3. Paku : secukupnya
1. Alat dan bahan disiapkan untuk 4. Resin Coated Sand : secukupnya
pembuatan cetakan. 5. Sarung tangan : secukupnya
2. Talk ditaburkan pada permukaan pola 6. Talk : secukupnya
pada bagian cope dan drag yang telah 7. Amplas 320 mesh : secukupnya
ada pada rangka cetak. 8. Aluminium foil : secukupnya
3. Pasir dimasukkan pada bagian drag dan 9. Gas portable : 1 buah
dipadatkan menggunakan palu agar pasir 10. Pulpen : 1 buah
tidak rontok ketika proses pencabutan. 11. Pasir silika lama : 15,85 kg
4. Pasir dimasukkan pada bagian cope dan 12. Pasir silika baru : 10,57 kg
dipadatkan. 13. Bentonit : 3,07 kg
5. Pouring basin dan sprue diangkat dari 14. Air : 0,922 kg
cetakan dengan perlahan. 15. Gula tetes : 0,307 kg
6. Pola dilepaskan dengan perlahan dengan
mengangkat bagian cope. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
7. Inti diletakkan pada bagian tengah intake 4.1 Pengumpulan Data
manifold. Tabel 4.1 Data Perhitungan Cetakan dan Inti
8. Analisa dan pembahasan dilakukan.
Panjang : 30,5 cm
9. Kesimpulan dibuat. Dimensi rangka Lebar : 26,5 cm
cetak drag dan cope Tinggi cope : 12,3 cm
3.2 Peralatan dan Bahan Tinggi drag : 7,5 cm
3.2.1 Peralatan
Volume rangka Vcope : 0,00994 m3
1. Gergaji kayu : 1 buah drag dan cope Vdrag : 0,00606 m3
2. Gergaji besi : 1 buah
3. Tang : 1 buah Wcope : 19,10 kg
Berat Total
Wdrag : 11,64 kg
4. Ayakan : 1 buah Ρpasir = 1922 kg/m3
Wtotal : 30,74 kg
5. Cetakan inti : 1 buah
6. Mesin gerinda : 1 buah W pasir silika : 26,43 kg
7. Kacamata safety : 1 buah Pasir silika (86%) Pasir lama (60%) : 15,85 kg
Pasir baru (40%) : 10,57 kg
8. Mal lingkaran : 1 buah
9. Penggaris 30 cm : 1 buah Bentonit (10%) 3,07 kg
10. Meteran : 1 buah Air (3%) 0,922 kg
11. Kuas : 1 buah
12. Neraca digital : 1 buah Gula tetes (1%) 0,307 kg
13. Pematik : 1 buah
14. Timbangan mekanik : 1 buah 4.2 Pengolahan Data
15. Pendorong inti : 1 buah 1. Volume rangka

7
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

Diketahui :p = 30,5 cm c. Pasir baru (40%)


l = 26,5 cm 40
tcope = 12,3 cm
Pasir lama (40 %) = W pasir silika ×
100
tdrag = 7,5 cm 60
Ditanya : Volume cope dan drag? =26,43 kg ×
100
Jawab :
= 15,85 kg
a. Vcope =p×l×t
= 30,5 × 26,5 × 12,3
4. Bentonit (10%)
= 0,00994 m3
b. Vdrag =p×l×t 10
Bentonit (10 %) = W total ×
= 30,5 × 26,5 × 7,5 100
= 0,00606 m3 10
=30,74 kg ×
100
2. Berat Total = 3,07 kg
Diketahui : ρpasir = 1922 kg/m3
Vcope = 0,00994 m3
Vdrag = 0,00606 m3 5. Air (3%)
Ditanya : Wtotal? 3
Jawab : Air (3 %) = W total ×
100
a. Wcope = Vcope × ρpasir
3
= 0,00994 m3 × 1922 kg/m3 = 30,74 kg ×
= 19,10 kg 100
= 0,922 kg

b. Wdrag = Vdrag × ρpasir 6. Gula tetes (1%)


= 0,00606 m3 × 1922 kg/m3 1
Gula tetes (1 %) = W total ×
= 11,64 kg 100
c. Wtotal = Wcope + Wdrag 1
= 19,10 kg + 11,64 kg
=30,74 kg ×
100
= 30,74 kg = 0,307 kg
4.3 Pembahasan
3. Pasir Silika Pada praktikum ini praktikan membuat rangka
Diketahui : Wtotal = 30,74 kg cetak yang berfungsi sebagai penyangga dari pola dan
Ditanya : Wpasir silika? sebagai tempat membuat cetakan pasir. Rangka cetak
Jawab : ini dibuat menggunakan bahan dasar kayu. Kayu
a. Pasir Silika (86%) digunakan pada praktikum ini karena mudah
86 dikerjakan dengan tangan maupun mesin. Rangka cetak
W pasir silika = W total ×
100 terdiri dari 2 bagian bingkai yang dapat dipisahkan saat
86 proses penuangan disatukan, bagian atas yaitu cope dan
= 30,74 kg × bagian bawah yaitu drag. Pada saat pemilihan kayu
100
= 26,43 kg memilihnya kayu yang permukaan nya rata agar mudah
b. Pasir lama (60%) di proses, rangka cetak harus memiliki kemampuan
60 untuk menahan agar tidak terjadi pergeseran pada saat
Pasir lama (60 %) = W pasir silika × pemindahan. Rangka cetak ini memiliki panjang 30,5
100
cm, lebar 26,5 cm, tinggi cope 12,3 cm dan tinggi drag
60 7,5 cm. Pada bagian drag ditambahkan 5 cm dari tinggi
=26,43 kg ×
100 pola bagian drag yang tujuannya untuk menghindari
= 15,85 kg kegagalan kebocoran logam cair. Rangka cetak yang

8
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

dibuat terdapat frame yang berfungsi untuk menahan rendah tetapi memiliki kekuatan yang lebih tinggi
parting line ketika dimasukkan diantara kedua rangka karena luas bidang kontaknya lebih besar dan rongga-
cetak bagian cope dan drag. Pengunci rangka cetak rongga kecil, sehingga kerapatannya tinggi
dibuat yang fungsinya sebagai pengunci rangka cetak Komposisi untuk membuat cetakan pasir basah
agar tidak terjadi pergeseran. Setelah kayu dipotong yang digunakan yaitu pair silika 86% yang terdiri dari
sesuai dengan bentuk yang diinginkan bagian potongan pasir silika lam 60% dan pasir silika baru 40%,
kayu tersebut dirakit atau assembling dan jika terdapat bentonit 10%, Air 3% dan gula tetes 1%. Penggunaan
sebuah celah bisa ditutup menggunakan serbuk kayu campuran pasir silika lama dan pasir silikia baru karena
yang sudah dicampur dengan lem agar serbuk kayu pasir silika lama lebih ekonomis dan pasir silika lama
menempel. Parameter dari pembuatan rangka cetak ini masih mengandung bahan pengikat untuk
harus presisi agar saat dilakukan pemadatan pasir cetak meminimalisir penggunaan bahan pengikat. Pasir silika
rangka cetak tidak pecah dan mencegah agar tidak ada yang dibutuhkan untuk produk intake manifold ini
celah yang dapat mengakibatkan logam cair saat proses sebanyak 26,43 kg yang dimana pasir silika lama
penuangan mengalami kebocoran. Pada pembuatan sebanyak 15,85 kg dan pasir silika baru sebanyak 10,57
rangka cetak ini juga menggunakan triplek untuk kg. Bentonit yang digunakan sebanyak 3,07 kg, air
menutup bagian drag yang sudah diisi dengan pasir sebanyak 0,922 kg dan gula tetes sebanyak 0,307 kg.
cetak agar pasir tidak runtuh. Tinggi sprue dapat menentukan banyaknya bahan yang
Praktikum ini juga membuat pasir cetak, pasir digunakan semakin tinggi sprue makan akan semakin
cetak yang di gunakan yaitu cetakan pasir basah atau banyak bahan yang digunakan begitupun sebaliknya.
green san molding. Pasir ini merupakan cetakan sekali Fungsi dari bentonit yaitu sebagai bahan pengikat,
pakai karena pada saat pembongkaran produk pasir untuk meningkatkan kekuatan tekan pasir, mencegah
cetak tersebut diruntuhkan. Kelebihan dari green sand terjadinya burn-in dan untuk meningkatkan ketahanan
molding ini yaitu mudah saat proses pembuatan, mudah panas dari cetakan, penggunaan bentonit yang terlalu
didapatkan dan ekonomis, green sand molding juga banyak bisa menutupi ronga antar butir dan
memiliki kekurangan yaitu cetakan tidak bisa dipakai menyebabkan permeabilitas turun hingga
berulang kali dan juga kekurangan pada hasil produk menyebabkan cacat. Proses pembuatan pasir cetak itu
yang hasil permukaan produknya kasar. Kekuatan pasir dengan cara pasir silika lama dan pasir silika baru di
dipengaruhi oleh kadar air dan kadar lempung, apabila mixing hingga homogen pada mesin mixer selama 10
kadar lempung tetap dan kadar air bertambah maka menit setalah itu masukkan bentonit dan homogenkan
kekuatan akan meningkat sampai titik maksimal tapi selama 10 menit. Setelah homogen pasir silika yang
akan turun pada titik tertentu yang dapat menurunkan telah tercampur dipindahkan ke tempat yang lebih luas
kekuatan pasir cetak. Pasir dengan pengikat tanah dan ditambahkan gula tetes yang berfungsi sebagai
lempung atau bentonit yang dikeringkan mempunyai perekat pada pasir cetak, gula tetes yang berlebihan
permeabilitas dan kekuatan tekan yang meningkat akan menghasilkan cacat blow-hole pada permukaan
dibandingkan dalam keadaan basah, karena air yang produk coran, yang disebabkan terperangkapnya udara
diserap pada permukaan butir tanah lempung dan dalam rongga cetak. Setelah gula tetes homogen di
bentonit dihilangkan. kekuatan pasir cetak kering lebih tambahkan air, air ini berfungsi untuk mengaktifkan
tinggi kalau kadar air mula lebih besar. Pasir cetak fungsi dari bentonit. Jika tidak ditambahkan dengan air
yang digunakan harus mempunyai sifat mampu bentuk kemampuan ikat antar butir tidak ada dan akan
dan kekuatan tekan yang baik, permeabilitas yang menyebabkan pasir cetak tidak menggumpal.
sesuai, ukuran butir yang bentuknya baik atau Penambahan air yang terlalu banyak juga akan
berbentuk rounded, tidak berekasi dengan logam cair, menyebabkan butir pasir terikat dengan yang lainnya
tahan panas dan mampu ambruk yang baik. Butir pasir dan akan menurunkan kekuatan tekan. Penambahan air
yang berbentuk rounded memiliki permeabilitas yang dilakukan diakhir karena agar bahan pelekat secara
tinggi karena luas bidang kontak antar butir sedikit homogen sudah tercampur rata pada pasir terlebih
sehingga rongga yang tebentuk besar akan tetapi dahulu sebelum dilakukan penambahan air, untuk
memiliki kekuatan yang rendah daripada butir pasir membantu bentonit dan gula tetes bereaksi pada pasir
yang berbentuk angular, angular memiliki bentuk silika sebagai bahan pelekat, penambahan air diakhir
butiran yang bersudut dan memiliki permeabilitas yang juga untuk menghindari penguapan pada air.

9
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEBURAN DAN
PEMBEKUAN LOGAM
Famie Qifatiana_2613191034_Kelompok 8
Laboratorium Teknik Produksi Asisten : Zakaria Fakhrudin_2613181053
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknologi Manufaktur
Sabtu, 18 Desember 2021
Pembuatan Cetakan dan Inti

Produk intake manifold menggunakan inti VI. SARAN


tujuannya untuk mencegah pengisian logam cair pada Menggunakan bahan dengan seminim mungkin
bagian yang akan berbentuk silinder, pembuatan inti agar tidak boros.
menggunakan RCS (resin coated sand) tidak
menggunakan CO2 proses. Pembuatan inti ini dilapisi VII. DAFTAR PUSTAKA
oleh aluminium foil dan dilakukan proses pembakaran. Soemowidagdo, Arianto Leman. Membuat Cetakan
RCS ini merupakan pasir yang mengandung resin Pasir dan Inti. Kementerian Pendidikan Dan
dimana nanti resin akan berperan sebagai bahan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan
pengikat dan bereaksi pada saat proses pembakaran. Tenaga Kependidikan: Jakarta. 2016.
Fungsi dari aluminium foil untuk memudahkan Sudjana, Hardi. Teknik Pengecoran Logam. Direktorat
pelepasan inti pada cetakan inti. Proses pembakaran Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan:
akan langsung mengeras dan membentuk inti, pada Jakarta. 2008: 158-160.
proses pembakaran harus dilakukan secara merata dan
tidak terlalu lama maupun sebentar. Jika proses
pembakaran terlalu lama kekuatan inti akan mudah
getas dan warna nya akan gelap sedangkan pembuatan
inti yang terlalu sebentar akan menghasilkan inti
mudah pecah karena belum terikat sepenuhnya.
Parameter pembuatan inti yaitu adanya perubahan
warna kuning kecoklatan dan inti tidak getas.
Pola diletakkan pada rangka cetak yang sudah
jadi. Pola diberi talk yang tujuannya untuk
memudahkan proses pelepasan pola. Pada saat
memasukan pasir cetak ke dalam rangka cetak
menggunakan ayakan pasir agar pasir dalam rangka
cetak butirnya kecil, agar memiliki permeabilitas yang
baik yang tujuannya membebaskan gas-gas yang
terdapat dalam rongga cetak pada saat penuangan
logam cair. Pengisian pasir dilakukan pemadatan
menggunakan palu karet, pemadatan ini untuk
menghasilkan kekuatan pasir sehingga mampu
menahan tekanan dari luar dan saat proses pelepasan
pola tidak runtuh.

V. KESIMPULAN
1. Bahan cetakan yang digunakan yaitu
campuran pasir silika lama dan pasir silika
baru, bentonit, gula tetes dan air.
2. Untuk pembuatan inti menggunakan bahan
resin coated sand yang dimasukkan kedalam
aluminium foil dalam cetakan dan dilakukan
proses pembakaran selama ± 3 menit.
3. Bentonit berfungsi sebagai bahan pengikat
dan untuk meningkatkan kekuatan tekan
pasir, gula tetes berfungsi sebagai perekat
pada pasir cetak dan air berfungsi untuk
mengaktifkan fungsi dari bentonit.
4. Pasir yang digunakan pada bagian cope
sebanyak 19,10 kg dan pada bagian drag
sebanyak 11,64 kg.

10

Anda mungkin juga menyukai