Anda di halaman 1dari 8

FRAKTUR

Fraktur sederhana adalah pemisahan bagian menjadi dua potongan atau lebih potongan
dalam kondisi tekanan yang statis (misalnya, konstan atau perlahan-lahan berubah dengan
waktu) dan pada suhu yang relatif rendah dengan suhu leleh material. Tegangan yang terjadi
kemungkinan adalah tarik, tekan, geser atau torsi, namun pembahasan ini terbatas pada patah
yang terjadi akibat beban tarik uniaxial.
JENIS-JENIS FRAKTUR
Fraktur dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
1 Fraktur Ductile
2 Fraktur Brittle
FRAKTUR DUCTILE
Fraktur Ductile atau kita sebut patah ulet adalah patah yang diakibatkan beban statis, jika
beban dihilangkan maka penjalaran retak akan berhenti. Patah ulet ini ditandai dengan
penyerapan energy dengan disertai adanya deformasi plastis yang cukup besar di sekitar patahan
Nampak kasar, berserabut (fibrous), dan berwarna kelabu. Selain itu komposisi material juga
mempengaruhi jenis patahan yang dihasilkan, jadi bukan karena pengaruh beban saja. Biasanya
struktur bainit pada material sering terjadi patahan ulet.
CIRI-CIRI FRACTURE DUCTILE
Pada patahannya terdapat garis-garis serabut (fibrosa)
Berserat
Warnanya buram
Terjadi deformasi plastis
FRACTURE BRITTLE
Fraktur Brittle atau kita sebut fraktur getas adalah patahan yang terjadi akibat tegangan
normal, permukaannya terlihat bentuk granular , berkilat dan memantulakan cahaya serta tidak
didahului deformasi plastis.
CIRI-CIRI FRAKTUR BRITTLE
Permukaannya terlihat bentuk granular berkilat memantulkan cahaya
KONSENTRASI TEGANGAN
Kekuatan Fraktur diukur pada bahan rapuh ,sebagian besar secara signifikan lebih rendah
daripada yang diprediksikan oleh perhitungan teoritis berdasarkan energy ikatan atom.
Perbedaan ini dijelaskan oleh kehadiran sangat kecil, kecacatan mikroskopis atau retakan yang
selalu ada dalam kondisi normal di permukaan dan didalam tubuh material . Kekurangan ini dapat
menimbulkan kecepatan fraktur karena konsentrasi tegangan akan menjadi tinggi pada titik
material yang cacat.
MEKANIKA FAKTUR
Mekanika Fraktur adalah disiplin yang menganalisa kegagalan material berdasarkan celah
dan kelemahan pada material. Dengan mekanika fraktur kita dapat mengetahui tingkat tegangan
pada celah-celah material yang dapat mengakibatkan kegagalan.
KETANGGUHAN PATAHAN
Sebuah istilah umum untuk langkah-langkah perlawanan terhadap perpanjangan retak.
Istilah ini kadang-kadang terbatas pada hasil tes fraktur mekanik, yang langsung diterapkan pada
pengendalian fraktur. Namun istilah umumnya mencakup hasil dari tes sederhana specimen
berlekuk atau pre-cracked tidak didasarkan pada analisis fraktur mekanik. Hasil dari uji yang
terakhir sering digunakan untuk control fraktur, berdasarkan pengalaman baiklayanan atau
korelasi empiris dengan tes fraktur mekanik.


FRAKTUR BRITTLE PADA KERAMIK
Pada suhu ruangan, keramik baik bentuk kristal dan bentuk non kristalin hampir selalu mengalami
fraktur sebelum berdeformasi plastis dalam menanggapi beban tarik. Selain itu, mekanisme patah
getas (brittle) dan prinsip-prinsip fraktur mekanik yang dikembangkan sebelumnya akan dibahas
pada bab ini.

FRAKTUR PADA POLIMER
Kekuatan Fraktur dari bahan polimer yang relative rendah terhadap material logam dan keramik.
Sebagai aturan umum, modus dari fraktur polimer dibagi 2 yaitu :
Polimer Termoseting
Polimer Termoplastik
POLIMER TERMOSETING
Polimer Termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini
dipanaskan maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan
polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila
polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
CIRI-CIRI POLIMER TERMOSETING
1. Keras dan Kaku
2. Jika dipanaskan akan mengeras
3. Tidak dapat dibentuk ulang (sukar di daur ulang)
4. Tidak dapat larut dalam larutan apapun
5. Jika dipanaskan tidak dapat meleleh
6. Tahan terhadap asam basa
POLIMER TERMOPLASTIK
Polimer Termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika
polimer jenis ini dipanaskan maka akan melelh, dan jika didinginkan akan mengeras. Proses
tersebut dapat terjadi beberapa kali, sehingga polimer jenis ini dapat didaur ulang dalam berbagai
bentuk cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer baru.
CIRI-CIRI POLIMER TERMOPLASTIK
1. Tidak tahan terhadap panas
2. Jika dipanaskan akan melunak
3. Jika didinginkan akan mengeras
4. Mudah untuk diregangkan
5. Flexibel
6. Titik leleh rendah
7. Dapat dibentuk ulang (Didaur ulang)

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG FRAKTUR BRITTLE PADA POLIMER
Suhu
Peningkatan tingkat regangan
Kehadiran takik Tajam
Peningkatan ketebalan specimen
Modifikasi struktur polimer
TRANSISI KONDISI ULET KE KONDISI RAPUH
Salah satu fungsi dari Tes Charpy dan Izod adalah untuk menentukan apakah suatu material
mengalami transisi dari keadaan ulet ke keadaan rapuh dengan penurunan suhu, jika demikian
pada kisaran suhu berapa hal itu dapat terjadi. Transisi ini diwakili untuk baja dengan kurva A
pada gambar dibawah, di suhu yang lebih tinggi energy CVN relative besar , dalam kaitannya
dengan keuletan modus fraktur. Jika suhu diturunkan, energy impact turun drastis pada rentang
suhu yang relative sempit.

FATIGUE
Fatigue atau kelelahan adalah bentuk kegagalan pada struktur yang dinamis dan yang tekanannya
berfluktuasi contohnya adalah jembatan pesawat dan mesin.

RETAKAN INISIASI DAN PROPAGASI
Proses kegagalan kelelahan ditandai dengan tiga langkah yang berbeda :
1. Retak inisiasi = dimana celah pada suatu bentuk berkonsntrasi tegangan yang tinggi.
2. Perambatan Retak = selama ini kemajuan retak bertahap dengan masing-masing siklus
tegangan
3. Kegagalan Akhir = yang terjadi sangat cepat sekali, maju retak telah mencapai kondisi
kritis.
EFEK LINGKUNGAN
Faktor lingkungan juga mempengaruhi perilakuk kelalahan (fatigue) pada material contohnya
adalah thermal fatigue yaitu kelelahan akibat pengaruh suhu lingkungan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai