Anda di halaman 1dari 17

Teknologi Bahan dan Korosi Kelompok 5:

Aditya Agung
Agus Waluyo
Rafi Nurachman
Farchan Mufatis
Logam adalah unsurkimiayang mempunyai
sifat- sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik
dan panas, sertamempunyaititik cair tinggi
 Penguatan Regangan

Logam akan naik kekerasannya bila logam tersebut mengalami deformasi


plastis akibat pengerjaan dingin (cold work). Fenomena ini disebut
pengerasan regangan (strain hardening) atau penguatan regangan (strain
stengthening).
 Penguatan dengan Transformasi Martensit

Transformasi martensit adalah transformasi tanpa difusi, oleh karena itu


martensit terbentuk tanpa pertukaran posisi atom bertetangga.
Sehubungan dengan itu, hubungan orientasi yang diamati adalah akibat
langsung dari pergerakan atom yang terjadipada waktu transformasi
 Penguatan dengan Penghalusan Butir
Salah satu metode penguatan pada logam dengan memperkecil
atau memperhalus struktur mikronya
 Penguatan larutan Padat

Pada penguatan ini dimana logam murni yang bersifat sangat lunak.
Penambahan atom asing yang larutpadat akan menaikkan kekuatannya.
Penguatan ini disebut solid solution strengthening
 Penguatan Fasa Kedua

Penambahan unsur paduan pada suatu logam seringkali menghasilkan


fasa kedua yang berupa senyawa.Contohnya besi yang dipadu dengan
karbon akan memilikifasa ferit(α) dan senyawa Fe3C (sementit)
 Penguatan dengan Disperse

Penguatan dispersi terjadi pada peroses metalurgi serbuk/powder


metalurgi dimana proses komposisi yang diikuti oleh proses sintering
dilakukan pada pencampuran serbuk kertas kepada serbuk matriks yang
bersifat ulet
 Penguatan Endapan

Usaha penguatan dengan fasa kedua dapat ditingkatkan lagi dengan


mengusahakan agar fasa kedua yang terjadi berbentuk halus dan
tersebar merata sehingga kekuatannya meningkat
 Penguatan dengan Texture

Proses deformasi seperti Roling Extrusi dan proses penarikan kawat akan
menyebabkan butir-butir logam mengarah pada orientasi tertentu.Kondisi
ini disebut freferet orientasi. Orientasi-orientasi butirnya tidak acak lagi,
melainkan mengarah pada orientasi tertentu
Perpatahan bisa diartikanpemisahan atau pemecahan suatu benda

padat menjadi 2 bagian atau lebih yang diakibatkan adanya tegangan.

Perpatahan dapat terjadi dalam berbagai macam cara yaitu tergantung

pada keadaan tegangan, laju pemberian tegangan, dan suhu.


Mekanisme patah lelah di awali timbulnya inti retak akibat pergerakan
dislokasi siklik, dilanjutkan dengan pertumbuhan menjadi micro crack,
kemudian tumbuh menjadi macro crack, selanjutnya berkembang
(propagasi) hingga terjadi patah lelah.
1. Patah Ulet
Patah ulet disertai adanya deformasi plastis disekitar patahan.
Permukaan patahan nampakberserabut.

2. Patah Getas

Patah getas menjalar dengan kecepatan tinggi dari pada patah ulet.
Patah getas hamper tidak disertai dengan deformasi plastis. Permukaan
patah getas kelihatan mengkilap, berbutir(gramular)&relatif rata.
3. PatahFatik
Beban yang berubah-ubah atau berulang- ulang dapat
mengakibatkan patah lelahberawal dari lokasi yang mengalami pemuasatan
tegangan
4. PatahMulur
Sifat untuk meregang bila di bebani, regangan ini terjadi suhu yang
tinggi & tegangan yang lebih rendah dari pada tegangan luluh, sehingga
terjadi perubahan bentukplastik&kemudian patah,hal ini disebutmulur.
Kelelahan merupakan suatu kegagalan lelah terjadi ketika sebuah bahan

telah mengalami siklus tegangan & regangan yang menghasilkan

kerusakan yang permanan, juga dapat terjadi dibawah atau diatas

teganganluluh.
 Pada pembebanan rendah dalam uji tarik hubungan antara tegangan &

regangan linier deformasi elastic,dimana hubungan tersebut masih dalam

daerah deformasi elastic, dikenal sebagai hokum Hooke, deformasi yang

mempunyai hubungan tegangan &regangan linier (proposional) disebut

deformasi elastis.

Anda mungkin juga menyukai