Anda di halaman 1dari 6

Dislokasi

Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pegerakan atom-atom di dalam sistem kristal
logam akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis (perubahan dimensi
secara permanen).

Jenis-jenis dislokasi :
1. Dislokasi pinggir atau dislokasi garis/sisi
Dimana terdapat sebuah bidang atom extra atau setengah bidang atom, dan sisinya berakhir
ditengah-tengah (di dalam) kristal.

2. Dislokasi sekrup (screw) atau ulir


Adalah dislokasi yang terjadi karena gaya geser dimana bagian atas depan kristal bergeser ke
kanan sebesar satu atom terhadap bagian bawah

3. Dislokasi campuran
Adalah dislokasi pada material dimana terdapat kedua jenis dislokasi diatas. Dalam banyak
bahan, dislokasi dapat ditemukan di mana garis arah dan Burgers vektor yang tidak tegak lurus
atau paralel dan dislokasi ini disebut dislokasi campuran, yang terdiri dari karakter ulir dan
karakter tepi.
SISTEM SLIP

Gerakan dislokasi pada suatu bahan tidak sama kesetiap arah , ada bidang yang disukai
(prefer plane) untuk terjadi gerakan dislokasi . Bidang ini disebut bidang slip . Sedangkan arah
gerakan disebut arah slip. Gabungan dari keduanya disebut sistem slip.

Proses dimana deformasi plastis terjadi karena gerakan dislokasi disebut slip. Bidangnya
disebut bidang slip. Gerakan dislokasi bisa digambarkan seperti gerakan seekor ulat

SLIP PADA KRISTAL TUNGGAL

Kristal tunggal logam memiliki sejumlah sistem slip yang berbeda yang mampu
beroperasi.
Tegangan geser yang diselesaikan biasanya berbeda untuk masing-masing karena
orientasi masing-masing relatif terhadap sumbu tegangan (sudut f dan l) juga berbeda. Namun,
satu sistem slip umumnya berorientasi paling baik yaitu, memiliki tegangan geser terbesar,

Deformasi Plastik Materi Politritstalline

Deformasi dan slip dalam bahan polikristalin agak lebih kompleks. Karena
orientasi kristalografi acak dari banyak butiran-butiran, arah slip bervariasi dari satu butir ke
butir lainnya. Untuk masing-masing, gerakan dislokasi terjadi di sepanjang sistem slip yang
memiliki orientasi paling menguntungkan, seperti yang didefinisikan sebelumnya.

Deformasi oleh Twinning

Deformasi karena twinning adalah deformasi yang terjadi karena terbentuknya twin karena gaya
geser yang diberikan (gb atas) Jumlah deformasi twin pada keseluruhaan deformasi biasanya
sedikit dibandingkan dengan slip.

Konsep kembar diperkenalkan dalam Bagian 4.6 yaitu, gaya geser dapat menghasilkan
perpindahan atom sedemikian rupa sehingga pada satu sisi bidang (batas kembar), atom
ditempatkan pada posisi bayangan cermin atom di sisi yang lain

MEKANISME PENGUATAN PADA LOGAM

1. Penguatan dengan Penghalusan Butir

Ukuran butir atau diameter butir rata-rata dalam logam polikristal mempengaruhi sifat
mekanik. Butiran yang berdekatan biasanya memiliki orientasi kristalografi yang berbeda.

Bahan berbutir halus (yang memiliki butiran kecil) lebih keras dan kuat dari yang
berbutir kasar karena yang pertama memiliki luas batas butir yang lebih besar untuk
menghambat gerakan dislokasi.

pengurangan ukuran butir tidak hanya meningkatkan kekuatan, tetapi juga ketangguhan
dari banyaknya paduan.

2. Penguatan Larutan Padat


Teknik lain untuk memperkuat dan mengeraskan logam adalah paduan dengan atom
pengotor yang masuk ke dalam larutan padat dengan substitusi atau interstisial. Oleh karena itu,
ini bias disebut dengan penguatan solusi lunak. Logam dengan kemurnian tinggi selalu lebih
lembut dan lebih lemah daripada paduan yang terdiri dari logam dasar yang sama. Peningkatan
konsentrasi pengotor menghasilkan peningkatan kekuatan tarik dan luluh

3. Pengerasan Regangan

Pengerasan regangan adalah fenomena di mana logam ulet menjadi lebih keras dan kuat
karena plastis cacat. Atau bisa juga disebut pengerasan kerja, karena suhu di mana deformasi
terjadi adalah “dingin” relatif terhadap suhu leleh mutlak dari logam, kerja dingin. Sebagian
besar logam saring mengeras pada suhu kamar

PEMULIHAN, REKRISTALISASI, DAN PERTUMBUHAN BUTIR

Annealing atau Anil merupakan perlakuan panas yang dilakukan pada logam hasil pengerjaan
dingin atau cold working. Perlakuan panas ini bertujuan untuk mendapatkan kembali atau
merecovery sifat-sifat fisik yang berubah selama proses deformasi dingin dan mendapatkan sifat-
sifat mekanik yang lebih sesuai dengan aplikasinya.

Mekanisme Annealing
Proses perlakuan panas anil yang dilakukan pada logam yang telah mengalami pengerjaan dingin
akan mengalami perubahan secara berurutan, yaitu sebagai berikut:
1. Pemulihan atau Recovery
2. Rekristalisasi atau Recrystallization
3. Pertumbuhan Butir atau Grain Growth
Poligonisasi merupakan pembentukan sub batas butir dengan mekanisme pergerakan
kekosongan atau vacancies dari atom untuk menghasilkan pergerakan dan pemanjatan dislokasi.
Pada proses pemulihan ini kekuatan logam sedikit berkurang dan keuletan mengalami
peningkatan.

Rekristalisasi adalah pembentukan satu set baru butiran-butiran bebas regangan dan galur (yaitu,
memiliki kira-kira dimensi sama di semua arah) yang memiliki dislokasi rendah kepadatan dan
karakteristik kondisi precold-bekerja.
Bentuk bemtuk carbbon antara lain adalah

1. Alomorf

Adalah salah satu benetuk dari karbon yang bersumber dari serpihan gergaji, batu bara, dan
tumbuhan. Dimana jika diaktifkan dapat digunakan untuk absorbsi gas berancun dan brbau.

2. Intan

Intan adalah salah satu bentuk dari carbon yang memiliki struktur tunggal tetrahedral dan
memiliki kerapatan yang sangat tinggi. Intan sendiri diolah dengan temperatur yang tinggi yaitu
sekitar 9000 k dan tekanan yang tinggi, intan ditemukan didalam lapisan kerak bumi terdalam

3. Grafela

Merupakam bentuk karbon yang memiliki struktur heksagonal tunggal. Grafela memilikim
kelatan yang lebih kuat daei pada baja, seperti yang terdapat dalam pensil dengan meniliki
struktur tunggal brtlapis lapis

4. Grafit

Adalah alotrop karbon yang dipengaruhi oleh sifat kimia dan fisiknya, dimana sifat grafit
dipengeruhi oleh luas permukaannya, dimana grafit berbentuk setrbuk memilikimlluas
permukaan yang besar dengan sedikit daya tarik memudahkan untuk menyerap gas berbau.

5. Fullerena

Adalah karbon yang meliki struktur berongga misalnya berbentuk bola atau tabung berongga
yang digunakan untuk mengukur ukran nano metr atau sepermiliyar meter.

Polimer

Klasifikasi polimer terdiri dari beberapa yaitu:

1. Berdasarkan struktur rantainya


- Rantai lurus
- Rantai bercabang
- Rantai campura
2. Berdasarkan sifat termalnya
1. Polimer termoplastik

Merupakan polimer yang ketika dipanasakan dan kemudian didinginkan kembali akan
kembali kebentuk semula

2. Polimer termostatik
Polimer yang ketika dipanskan tidak dapat kembali kebentuk semula lagi
3. Berdasarkan monomernya
1. Homopolimer
2. Heteropolimer (kopolomer)
1. Kopolimeer acak
2. Kopolimwe selang sling
3. Kopolimer blok
4. Kopolimer cangkok
3. Berdasrkan fasa
1. Polimer kristalin
2. Polimer amorf

Tahap tahap reaksi polimer

1. Reaksi adiisi
Tahapannya
1. Inisiasi
2. Propagsi = sisi aktif bereaksi dengan monomer membentuk rantai yang panjang
3. Terminasi = proses pengehentian dengan melibatkan tranfer atom dari ujung yang
satu ke yang lainnya

Anda mungkin juga menyukai