GEOLOGI
Sub Materi :
Geodinamika
Kristalografi
Mineralogi
Petrologi
Stratigrafi
Paleontologi
Geomorfologi
Geologi Struktur
Peta Geologi
Geologi Page 1
Geodinamika
Dalam bidang geofisika, geodinamika merupakan salah satu cabang ilmunya yang merupakan
penggabungan dari ilmu matematika, fisika, dan kimia dalam dalam menjelaskan dinamika atau
pergerakan aktif dari struktur bumi. Menurut beberapa ahli, geodinamika adalah ilmu yang
menjelaskan proses kedinamikaan yang mengatur sebagian besar struktur lapisan bumi.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, geodinamika dewasa ini dikaitkan dengan bidang ilmu
tektonik karena adanya hubungan dengan pembentukan patahan dan lempengan bumi. Secara
umum, geodinamika adalah suatu ilmu yang memelajari perpindahan material yang ada di bumi
terjadi karena adanya proses deformasi batuan yang bersifat plastis, elastis, dan brittle.
Lapisan Bumi
Struktur Bumi adalah terdiri atas barbagai macam lapisan yang berurutan dari luar hingga ke
dalam inti Buumi. Beberapa struktur lapisan bumi yang menyusun Bumi antara lain sebagai
berikut:
Kerak Bumi
Kerak Bumi merupakan lapisan bumi yang paling luar dan merupakan tempat hidupnya seluruh
makhluk hidup di bumi. Kerak memiliki dua jenis yakni :
1. Kerak Benua
Merupakan kerak dengan ketebalan paling besar yakni 70 Km, komposisi terdiri dari Silikon dan
Alumunium, massa jenis atau densitas sebesar 2,7 g/cm3. Umumnya banyak terdapat batuan
beku, sedimen, dan metamorf.
2. Kerak Samudra
Merupakan kerak dengan massa jenis terbesar yaitu 2,9 – 3,0 g/cm3, memiliki komposisi Silikon
dan Magnesium, ketebalan 7 – 10 km, banyak terdapat batuan rijang dan mineral silica.
Mantel Bumi
Lapisan paling tebal dari seluruh lapisan bumi, ketebalannya bisa mencapai 2.900 km, terdiri dari
Astenosfer dan Litosfer.
1. Astenosfer
Lapisan mantel bumi yang paling atas yang bersifat elastis dan cair, tempat dari Lava terbentuk
dan mengalir keluar akibat gerak tektonik
Geologi Page 2
2. Litosfer
Lapisan mantel bumi paling bawah yang mengandung bebatuan keras dan padat, tempat
Lempeng dan tektonik beraktivitas.
Inti Luar
Merupakan Lapisan cair bumi yang berada di kedalaman 2.200km+ di bawah bumi yang
mengandung Besi dan Nikel. Memiliki suhu sekitar 4000 – 6000 Kelvin yang mengakibatkan
terbentuk medan magnet bumi.
Inti Dalam
Merupakan Lapisan padat bumi yang memiliki jari – jari sekitar 1.220 km menurut studi
Seismologi. Memiliki kandungan besi dan nikel serta suhu yang mencapai 5.700 K yang setara
dengan panas permukaan dari Matahari.
Lalu ada juga nama batas kerak antar Lapisan Bumi, Yaitu
Mohorivicic Discontinuity
Diskontinuitas Mohorovicic adalah batas antara kerak bumi dan mantel bumi. Dalam ilmu
geologi, istilah diskontinuitas digunakan untuk menunjukkan lapisan imaginer yang menjadi
batas perubahan cepat rambat gelombang seismik. Pada kerak samudera, lapisan ini berada pada
kedalaman sekitar 8 kilometer
Diskontinuitas Gutenberg merupakan batas antara inti dan mantel Bumi yang terletak di antara
mantel silikat dan inti luarnya yang mengandung besi dan nikel. Batas ini terletak pada
kedalaman kira-kira 2.891 km di bawah permukaan Bumi.
Diskontinuitas Lehmann adalah peningkatan mendadak kecepatan gelombang-P dan gelombang-S pada
kedalaman 220 km, yang ditemukan oleh seismolog Inge Lehmann. Ketebalannya 220 km.
Kristalografi
Kristalografi merupakan cabang dari mineralogi yang terfokus pada sistem kristal. Sedangkan
kristal sendiri adalah suatu padatan yang secara esensial memiliki suatu pola difraksi tertentu.
ecara sederhana kristal merupakan zat padat yang terdiri atas susunan atam dan molekul yang
teratur. Hal ini dapat dilihat dari permukaan kristal yang berupa bidang datar dan rata, mengikuti
suatu pola tertentu. Bidang yang terlihat rata pada krital ini dinamakan muka kristal.
Geologi Page 3
1. Bentuk Kristal
Terdapat beberapa tahap untuk menjadi sebuah batuan kristal, dan setiap tahap yang terjadi pada
batuan kristal akan berpengaruh pada sifat – sifat dari kristal. Bentuk – bentuk Kristal yang
dimaksud adalah
Pada fase ini cairan yang merupakan bahan dasar pembentukan kristal mengalami proses
pembekukan atau pemadatan sehingga membentuk batuan kristal. Proses ini sangat dipengaruhi
oleh perubahan suhu lingkungan.
Pembentukan kristal bisa dapat berasal dari perubahan gas dalam hal ini uap menjadi padatan,
tanpa harus melalui tahap cair terlebih dahulu. Bentuk kristal yang dihasilkan biasanya
berukuran lebih kecil dan juga berbentu rangka. Kristal yang dihasilkan merupakan hasil dari
proses sublimasi gas – gas yang memadat akibat dari perubahan lingkungan. Gas – gas ini
berasal dari aktivitas gunung api, kemudian gas – gas tersebut membeku karena adanya
perubahan suhu.
Proses pembentukan kristal ini biasanya terjadi pada agregat kristal di bawah pengaruh dari
tekanan dan juga temperatur. Hanya strukturnya saja yang berubah namun unsur – unsur kimia di
dalamnya tetap. Pada proses ini batuan kristal sudah terbentuk sebelumnya akibat dari suhu dan
tekanan, sehingga kristal tersebut berubah bentuk dari segi unsur – unsur fisik saja.
2. Sistem Kristalografi
Untuk mempermudah dalam memahami bentuk kristal, dibuatlah pengkelompokkan yang lebih
sistematis. Pengkelompokkan ini berdasarkan perbandingan panjang, letak atau posisi, jumlah
dan nilai sumbu tegak. Berdasarkan sifat simetrinya, bentuk kristal dibagi menjadi bidang simetri
dan sumbu simetri. Sistem Kristal itu ada 7, yaitu :
Sistem Isometrik
Geologi Page 4
Beberapa mineral yang memakai sistem kristal isometrik yaitu galena, emas, flourite, pyrite, dan
halite. Sistem isometrik merupakan sistem yang paling simetri dalam ruang 3 dimensi.
Sistem Tetragonal
Sistem Hexagonal
Sistem Trigonal
Geologi Page 5
titik sudutnya. Contoh dari mineral sistem ini yaitu cinnaber dan tourmaline.
Sistem Orthorhombik
Sistem Monoklin
Sistem Triklin
Geologi Page 6