Anda di halaman 1dari 3

Sistem Kristal (www.scribd.

com/doc/16168948/TUJUH-SISTEM-KRISTAL

Dasar pengelompokan atau penggolongan kristal tersebut adalah:


-masing sumbukristal

7 Sistem Kristal :
1. Sistem Isometrik
Sistem ini disebut juga sisem regular, bahkan dikenal sebagai kubus
atau kubik. Jumlah sumbukristalnya 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang lainya. Masing-
masing sumbu sama panjangnya.

System ini memiliki tiga kelas, dmana unsur simetrinya berbeda :
a. Kelas spinel atau holohedral, contoh : magnetit,intan, spinel, dll.
b.Kelas pirit, contoh : pirit.
c.Kelas tetrahidrit, contoh : zinc blende

Sistem kubus ini terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Sistem kubik pemusatanruang ( dcc)
2. Sistem kubik pemusatansisi( fcc )
3. Sistem kubik sederhana(sc)


2. Sistem Tetragonal
1. Sistem ini memiliki kesamaan dengan system isometrik dimana sistem ini juga memiliki 3
sumbu Kristal yang masing-masing tegak lurus.
2. Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang yangsama sedangkan sumbuc berlainan, dapat
lebih panjang maupun lebih pendek(umumnya lebih panjang). Contoh : Zerkon,
Skeelit,Kasiterit, Rutil, Idokras/ Vesuvianit, kalkopirit, melilit, dll

Sistem kristal tetragonal dapat dibagi menjadi tujuh kelas, yaitu :
1. Kelas Ditetragonal Dipyramidal
2. Kelas Tetragonal Trapezohedral
3. Kelas Ditetragonal Pyramidal
4. Kelas Tetragonal Scalahedral
5. Kelas Tetragonal Dipyramidal
6. Kelas Tetragonal Disphenoidal
7. Kelas Tetragonal Pyramidal
3 Sistem Rombis / Orthorombrik
Sistem ini dikenal juga dengan sebutan orthorombisdan mempunyai 3 sumbu kristal yang saling
tegak lurusdengan yang lainya. Ketiga sumbu kristal tersebutmempunyai panjang yang
berbeda. Contoh: Topaz,Selestin, Staurolit, Anhidrit, Barit, Aragonit, Brukit,Enstatit, Lawsonit,
Olivin, Silimanit, dll
Sistem orthorombik dibagi menjadi tiga kelas simetri,yaitu :
1. Kelas orthorombik dipiramidal
2. Kelas orthorombik disphenoidal
3. Kelas orthorombik piramidal
4. Sistem Heksagonal
Perpotongannya simetri membentuk sudut 120
o
antar bagian positif tiapsumbu. Pada sistem ini
tidak ada perbedaan antara sumbu positif dan negatifuntuk setiapsumbu a membuat sebuah
sudut 60
o

menjadi sistim trigonal dan sistim heksagonal.
Perbedaanya adalah bahwa pada kristal kristal yang bersistim trigonal sumbu c merupakan
sumbu simetri bernilai tiga (3-fold symmetry), sedangkan pada
sistimheksagonal sumbu c merupakan sebuah sumbu simetribernilai 6 (6-fold symmetry).

Contoh sistim heksagonal:Kuarsa, Apatit, Beril, Nefelin, Turmalin, dll.
Contoh sistim trigonal:
Brusit,Kalsit,Korundum, Dolomit , dan sebagainya

Terdapat tujuh kelas dalamsistem ini, yaitu ;
1. Kelas Dihexagonal Dipyramidal
2. Kelas Hexagonal Trapezohedral 3. Kelas Dihexagonal Pyramidal
4. Kelas Ditrigonal Dipyramidal
5. Kelas Hexagonal Dipyramidal
6. Kelas Trigonal Dipyramidal 7. Kelas Hexagonal Pyramidal
5. Sistem Trigonal
Kebanyakan ahli memasukan sistem ini dalam sistem heksagonal, demikian pula cara
pengambarannya memiliki kemiripan atau sama. Perbedaannya pada trigonal setelah terbentuk
bidang dasar, yang berbentuk segi 6 kemudian dibuat segitiga dengan menggabungan dua titik
sudut yang melewati satu sudutnya.Mempunyai 3 sisi perputaran sumbu

Sistem trigonal terbagi menjadi lima kelas sistem, yaitu :
1. KelasHexagonal Scalenohedral
2. KelasTrigonal Trapezohedral
3. KelasDitrigonal Pyramidal
4. KelasRhombohedral
5. KelasTrigonal Pyramidal
6. Sistem Monoklin
Monoklin hanya memiliki satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a
tegak lurusterhadap sumbu b, sedangkan sumbu b tegak lurusdengan dengan c, tetapi sumbu c
tidak tegak lurus terhadap sumbu a. ketiga sumbu ini mempunyai panjang yang tidak sama,
umumnya sumbu c yang yang paling panjang dan sumbu b yang paling pendek. Sumbu a danb
ini disebut sumbu klino dan sumbu orto. Contoh:Ortoklas, Augit, Gipsum, Klorit, Diopsida,
Vepidot,Monazit, Muskovit, Sfen, Talk, dll

7. Sistem Triklin
Pada sistem ini memiliki tiga sumbu yang tidaksaling tegak lurus satu dengan yang lainanya.
Padadasarnya ketiga sumbu itu memiliki panjang yangbebeda-beda. Contoh: Plagioklas, Kianit,
Rodonit,Mikroklin, Wolastonit, dll
Sistem triklin terbagi men j a d i 2 k e l a s , y a i t u :
1. Kelas pinakoid
2. Kelas pedial


Dengan mempelajari dan melakukan praktikum tentang Kristalografi yang menjadi
bagian dari praktikum Kristalografi dan Mineralogi. Dapat saya ambil kesimpulan bahwa
betapa pentingnya untuk dapat mengenal, mengetahui dan menguasai ilmu tentang kristal
dalam studi Geologi. Karena kristal sendiri adalah merupakan salah satu dasar yang paling
penting dalam ilmu Geologi itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan oleh kristal menjadi salah
satu dasar untuk mempelajari ilmu tentang mineral yang akan dipelajari pada tahap
selanjutnya.
Jika tidak menguasai dan mengenal tentang kristal, akan sangat sulit untuk
selanjutnya memmahami Mineralogi, dan mineral itu sendiri adalah pembentuk batuan,
sedangkan batuan itu adalah inti dari Geologi. Hal ini juga menyebabkan Kristalografi dan
Mineralogi menjadi syarat untuk dapat melanjutkan studi pada mata kuliah dan praktikum
Petrologi yang akan dipelajari selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai