Anda di halaman 1dari 2

Rina Jamil/STKIP

Aku dan KAMMI

Aku yang dulu tidak tahu organisasi apa pun kecuali OSIS, ketika aku memasuki dunia perkuliahan
tujuan ku hanya satu menyelesaikan kuliah pada waktunya. Tidak ada niat sedikit pun untuk
mengikuti organisasi apa pun. Karena kalah itu, kata organisasi adalah racun bagi ku, yang hanya
akan menghancurkan masa-masa perkuliahanku, kakakku juga pernah berkata “Fokus saja pada
kuliahmu tanpa perlu mengikuti organisasi apa pun,” itulah kalimat yang tertanam dalam benakku.
Karena terlalu banyak kata-kata negatif yang aku dengar diluar sana mengenai sebuah organisasi.
Padahal tidak semua organisasi itu sama, dan yang terlihat, banyak yang mengikuti organisasi
kuliahnya terbengkalai dan itu alasanku untuk tidak berorganisasi sama sekali. Sampai suatu ketika,
datanglah seorang teman, ah, ... bukan teman melainkan sahabat yang berhati malaikat. Dia
menghampiriku dengan senyum yang tulus lalu menawarkan aku untuk ikut mendaftar di sebuah
organisasi KAMMI.

Mendengar kata KAMMI dahulunya memang sedikit aneh atau bahkan sebuah kata asing yang ku
dengar saat itu. Banyak pertanyaan yang muncul di benakku. Misalnya apa itu KAMMI ? Apa yang
kita diperoleh bila bergabung dengan KAMMI ? Apa gunanya bila berorganisasi ?Dan mungkin masih
banyak lagi pertanyaan yang muncul kala itu, maklumlah saat itu aku masih belum tahu apa pun
tentang organisasi. Aku hanya menanggapi dengan senyum, dia dengan wajah yang ceria memberiku
sebuah formulir pendaftaran dengan tanpa beban dia menjelaskan padaku apa itu KAMMI. KAMMI
atau Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia adalah sebuah organisasi Islami yang sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, organisasi ini dipisah antara laki-laki dan perempuan
pokoknya bagus kalau ikut organisasi ini, kita lebih banyak belajar tentang Agama. Katanya
menjelaskan, “Kamu ikut yah, aku juga loh, kita sama-sama belajar disini.” Lanjutnya lagi. Aku hanya
menyimak apa yang disampaikan, sejujurnya aku malas ikut organisasi karena sudah tertanam
paradigma-paradigma aneh mengenai sebuah organisasi dalam diriku. Namun, aku tak enak
menolak ajakannya, aku mengiyakan untuk ikut organisasi tersebut. Aku pun mengambil formulir
yang disodorkannya dan menaruhnya ke dalam tasku. “Jangan lupa besok dikembalikan.” Ucapnya
mengingatkan. “Oke.” Balasku singkat.

Esok harinya aku mengembalikan formulir yang sudah ku isi. Hari demi hari berlalu, kemudian aku
menerima sebuah telepon dari nomor tidak ku kenali. Sebenarnya aku paling tidak suka mengangkat
telepon dari nomor yang tidak jelas. Namun, tidak tahu kenapa jemariku refleks menekan tombol
hijau dan, “Halo, Assalamualaikum dengan dek Rina?” tanya orang di seberang. “Iya benar, maaf
siapa yah?” tanyaku balik. “Afwan dek, hari ini ada Pra DM (Pra Daurah Marhalah) KAMMI, apa bisa
ke kampus?” tanyanya lagi, mau menolak tapi tak mampu menyampaikan. Hanya kata, “Iya kak,
bisa” itulah yang keluar dari bibir ini. Aku menyesali diri sendiri kenapa harus diangkat tadi, tetapi
mau bagaimana lagi semua sudah terjadi dan akhirnya aku pun mengikuti Pra DM tersebut.

Ketika Pra DM itu berlangsung, aku tidak melihat sosok sahabatku. ‘Dimana dia?’ aku membatin.
Sosok yang kucari tak nampak bahkan sampai Pra DM itu selesai. Aku mulai ogah-ogahan untuk ikut,
yang ngajakin untuk ikut dia, tapi kenapa mala dia yang tidak ikut. Setelah selesai kami disuruh balik
ke kosan masing-masing. “Besok jam 4 sudah mulai DM I selama 2 hari disini” kata salah seorang dari
kader KAMMI. Keesokan harinya, aku benar-benar lupa dengan adanya DM tersebut. Aku pun tak
tahu apa yang sedang ku lakukan selama sehari itu, bahkan sampai ada 2 panggilan terlewat dari
nomor yang tidak kukenal. ‘Ah, nomor tidak dikenal lagi’ batinku. Aku sama sekali tidak peduli
karena kali ini aku benar-benar lupa.
Pagi harinya, sekitar pukul 8 lewat aku kembali di telepon dari nomor yang sama. Kali ini aku sendiri
yang berinisiatif untuk mengangkatnya, “Halo, Assalamualaikum, dek bisa datang ke kampus?, hari
ini DM terakhir.” Katanya menjelaskan. “Oh , iya kak, maaf kemarin saya lupa kalau ada DM” kataku
menjelaskan karena malu. “oh iya, tidak apa-apa dek, hari ini bisa ikut DM kan?” tanyanya lagi
dengan penuh kesabaran. Sebenarnya aku ingin menolak karena malu, kemarin tidak ikut hadir dan
hari ini adalah hari terakhir DM dan aku hanya ikut hari terakhir kan tidak enakkan. Tapi lagi-lagi aku
tidak mampu berkata tidak, “Emangnya masih bisa yah, kak?” tanyaku asal. “Masih, kesini aja dek”
balasnya masih dengan kelembutan. Tanpa pikir panjang aku pun mengiyakan dan ikut DM terakhir.
Disinilah aku, bersama dengan kader-kader KAMMI, satu kata yang mampu ku ungkapkan setelah
beberapa jam mengikuti DM adalah ‘NYAMAN’ itulah kata yang tepat untuk ku deskripsikan saat ini.

Sampai suatu ketika, aku lagi-lagi dibuat kagum oleh sesosok Murobbiyah yang luar biasa, sosok
yang sangat aku kagumi, yah, aku mengagumi sosoknya. Dia dengan sabar mengajar, mendidik,
memotivasi dan memberikan apa yang diketahuinya kepada kami. Sosok yang tidak hanya ku anggap
sebagai seorang kakak, tetapi juga sebagai guru, sahabat, bahkan juga sebagai sosok ibu. Disini, aku
kembali tersadar bahwa KAMMI berbeda dengan organisasi lainnya, dia bedah dan aku sangat
bersyukur bisa bergabung dengan KAMMI. Akhirnya aku sadar satu hal, yang membuat kuliah
seseorang itu terbengkalai itu bukan karena organisasinya melainkan pribadi mereka sendiri yang tak
mampu mengatur waktunya dengan sebaik-baiknya. Karena jika kita mampu mengatur waktu maka
kuliah dan organisasi yang kita ikuti akan sesuai dengan yang kita rencanakan.

Akhirnya aku bisa membuktikan pada kakakku bahwa aku dan KAMMI berbeda. Aku yang tidak akan
membuat kuliahku terbengkalai hanya karena sebuah organisasi dan KAMMI tidak seperti organisasi
lainnya yang mencampur baurkan antara laki-laki dan perempuan. KAMMI merupakan wadah
perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan
bangsa dan negara Indonesia yang islami. Inilah salah satu prinsip KAMMI yang sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai keagamaan. KAMMI yang aku kenal adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada
aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang berdasar AL-Qur’an dan Sunnah
mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban). Untuk itu, bagi kamu
yang ingin mengetahui lebih jauh tentang KAMMI, ayok gabunglah bersama kami. Aku dan KAMMI
akan menunggu eksistensi mu di acara recruitmen KAMMI.

Anda mungkin juga menyukai