HAKIKAT PENDIDIKAN
Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Filsafat Ilmu Pendidikan Islam Program Pascasarjana
IAIN Fattahul Muluk Papua
Dosen Pengampu :
Dr. H. Marwan Sileuw, S.Ag., M.Pd
Oleh :
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR
II
membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan pada tulisan-tulisan
selanjutnya.
Akhirnya, mudah-mudahan Allah SWT. senantiasa membimbing kita agar
dapat membuka pintu-pintu ilmu bagi kita semua untuk menggapai ridha-Nya.
Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.
Merauke, 21 November 2021
Penulis,
III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
A. Latar Belakang..............................................................................................5
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan...........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
A. KESIMPULAN...............................................................................................11
B. SARAN...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kualitas pendidikan di
Indonesia masih sangat memprihatinkan, peserta didik yang seharusnya
mendapat pendidikan yang layak masih belum bisa mendapatkan haknya
sebagai peserta didik, Ini menandakan peran serta masyarakat , pemerintah
maupun rasa kepedulian dari masing-masing individu belum
mampu menyadari akan pentingnya pendidikan terutama dalam
tahap perkembangan peserta didik.
5
Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia,
peletak dasar yang kuat pendidikan Nasional yang progresif untuk generasi
sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan
sebagai berikut :
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek dan
tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-
bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup , kehidupan
dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.
Tokoh ini adalah sebagai pelopor dan peletak dasar dari perguruan
taman siswa. Baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Penjelasan Peserta didik peserta didik berstatus sebagai subjek
didik" Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena
peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonomi yang ingin diakui
keberadaannya. ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik
ialah ada Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga
merupakan insan yang unik Individu yang sedang berkembang Individu
yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi dan
Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri orang yang pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas adalah, sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dari hakikat dan dasar pendidikan Islam.
2. Tujuan hidup dan tujuan pendidikan.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
6
BAB II
PEMBAHASAN
1
Tarbawy : Jurnal Pendidikan Islam https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/tar
7
mutlak, tetapi bersifat relatif karena keterbatasan kemampuan pikir dan daya
nalar manusia mengkaji kandungan, nilai dan makna wahyu Allah. Karena itu
dalam perjalanannya, pada aspek tertentu, teori atau konsep pendidikan Islam
dapat saja berubah atau menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan
manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.2
2
Ahmad Syar’I, Filsafat Pendidikan Islam, (Palangkara Raya :CV. Narasi Raya, 2020 ),53.
3
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1992), h. 46
8
hidupnya, seperti seorang nahkoda kapal yang kehilangan arah
ditengah lautan lepas. Kapal tersebut lama kelamaan akan tenggelam karena
kehabisan energi dan hantaman ombak dan badai.
Oleh karena itu mengetahui tujuan hidup merupakan hal yang penting.
Untuk mengetahui hakikat dan tujuan hidup harus dipahami untuk apa dulu
manusia hidup. Manusia harus mempertanyakan kembali, berasal dari
manakah ia?, akan kemana?4
Ada orang yang menganggap bahwa hakikat hidupnya hanya
persenyawaan unsur-unsur material. Jika manusia mati, maka musnah pula
kehidupan ini. Menurut mereka hidup ini adalah untuk memuaskan hawa
nafsu. Sedangkan orang yang menganggap hidup ini dari Allah akan kembali
kepada Allah, ia akan menyesuaikan hidupnya dengan tujuan Allah
menjadikannya (Jumranshah, 2008:111).
ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ اعْ ُب ُد ْوا َر َّب ُك ُم الَّ ِذيْ َخ َل َق ُك ْم َوالَّ ِذي َْن ِمنْ َق ْبلِ ُكم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتقُ ْو ۙ َن
”Hai manusia, beribadahkan kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan
kamu dan orang orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa kepada
Allah”.6
4
Haris Hermawan,Filsafat Pendidikan Islam, ( Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen
Agama Republik Indonesia),114.
5
. Al-Quran Al-Fattah, ( Bandung: CV Mikraj Khazanah Ilmu, 2011),Hal 263.
6
. Ibid.,Hal.3
9
ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ەۙ ُحنَفَ ۤا َء َويُقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َوي ُْؤتُوا هّٰللا
ِ َِو َمٓا اُ ِمر ُْٓوا اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوا َ ُم ْخل
َ ِال َّز ٰكوةَ َو ٰذل
ك ِدي ُْن ْالقَيِّ َم ِة
“Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus”
(Q.S. Al-Bayyinah :5).7
7
.Ibid.,Hal. 303
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian- uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Pendidikan Islam adalah suatu pendidikan yang melatih perasaan
murid-murid dengan cara begitu rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan,
keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan, sangat
dipengaruhi oleh nilai spritual dan sangat sadar akan nilai etis Islam.
a. Allah SWT
b. Para Nabi
c. Kedua Orang Tua
d. Orang Lain
11
pendidikan aqliyah dan qalbiyah, sehingga menghasilkan manusia muslim
yang pintar secara intelektual sekaligus terpuji secara moral.8
2. Tujuan hidup dan tujuan pendidikan
Setelah menyimak beberapa pandangan diatas, dapat dirumuskan tujuan akhir
pendidikan Islam sebagai berikut :
a. Menjadi Hamba Allah.
b. Menjadi Manusia Muttaqin.
c. Menjadi Khalifah Allah Fil Al-Ard
d. Menjadi Manusia Sejahtera di dunia dan Akherat.9
B. SARAN
.................................................Berdasarkan kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendid
adalah Allah Swt., pada Nabi dan Rasul, dan para ulama. Tugas pendidik
Muslim, dengan demikian, adalah meniru para pendidik ideal tersebut,
terutama memiliki dan menerapkan kepribadian para pendidik ideal tersebut.
Para pendidik Muslim, lebih lanjut, harus berakhlak dengan akhlak Allah,
sehingga pendidik Muslim memiliki dan menampilkan sifat jamaliyah dan
sifat jalaliyah Allah Swt.
sebagai Maha Pendidik. Demikian juga, para pendidik Muslim harus
meneladani sifat-sifat para Nabi dan Rasul. Secara teologis, ada empat sifat
wajib Nabi: siddik, amanah, tabligh dan fathanah, serta empat sifat mustahil:
kazib, khiyanat, kitman dan jahil atau ghaflah (pelupa). Karenanya, pendidik
Muslim haruslah menjadi sosok yang siddiq, amanah, tabligh dan fathanah.
Kemudian, para pendidik juga harus meneladani. kepribadian para
ulama di dunia Muslim. Sekadar contoh, Imam Syafi‘i selalu menjaga
wuduknya, sehingga pendiri mazhab Syafi’iyah ini selalu dalam keadaan suci
dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Karena itu pula, para pendidik
juga harus suci dengan menjaga wuduk.
8
. Tarbawy : Jurnal Pendidikan Islam.op.cid.149
9
. Ahmad Syar’I. op.cid. hal 73
12
DAFTAR PUSTAKA
13