Anda di halaman 1dari 103

Tim

Penyusun
FDK

2019
0
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang


Maha Esa. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, serta para keluarga, sahabat, dan umatnya. Pedoman penulisan
skripsi bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel Surabaya dapat diselesaikan karena pertolongan Allah.
Pedoman penulisan skripsi memberikan orientasi dan arahan
bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Bagi dosen, pedoman
ini bisa menjadi parameter pembimbingan skripsi. Melalui pedoman
ini, dosen memberikan penilaian dan mahasiswa mempertahankan
argumentasinya. Selain itu, pedoman tersebut menjadi rujukan dalam
penulisan karya ilmiah di lingkungan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Akhirnya, karakteristik dan
identitas keilmuan akademik Fakultas Dakwah dam Komunikasi UIN
Sunan Ampel Suarabaya dapat ditunjukkan oleh buku pedoman
penulisan skripsi.
Pedoman ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan,
meskipun ia diupayakan untuk dikerjakan secara sempurna. Untuk itu,
saran dan kritik demi perbaikan pedoman ini diharapkan dengan
sangat. Semoga pedoman ini dapat memberikan energi positif dan
kemanfaatan bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi. amin.

Surabaya, 1 Oktober 2019

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2

BAB I : PENDAHULUAN 4
A. Pengertian Skripsi 4
B. Kedudukan Skripsi 4
C. Tujuan Skripsi 5

BAB II : TATA CARA SKRIPSI 6


A. Syarat dan Prosedur Program Skripsi 6
B. Penunjukan Pembimbing Skripsi 6
C. Proses Pembimbingan 6
D. Seminar Proposal Skripsi 7
E. Ujian Skripsi 8
F. Revisi Skripsi 8
G. Penilaian Skripsi 9

Bab III : MATRIKS DAN PROPOSAL SKRIPSI 11


A. Sistematika Penulisan Matriks Skripsi 11
B. Sistematika Penulisan Proposal Skripsi 13

BAB IV : JENIS DAN SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI


A. Skripsi Penelitian Kualitatif 17
B. Skripsi Penelitian Kuantitatif 33
C. Skripsi Penelitian Pustaka 48
D. Skripsi Penelitian Teks Media 50
E. Skripsi Penelitian Karya Kreatif 53
F. Skripsi Penelitian Aksi 61

BAB V : FORMAT PENULISAN SKRIPSI 65


A. Format Skripsi 65
1. Jenis dan Ukuran Kertas 65
2. Jenis Huruf dan Ukuran Huruf 65
3. Batasan Halaman Skripsi 65
4. Margin Spasi dan Warna Cover 66

2
B. Teknik Pendukung Penulisan Skripsi 66
1. Sistematika bab dan subbab 66
2. Kutipan 68
3. Catatan kaki 73
4. Daftar Pustaka 80
5. Transliterasi 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lamp 1 : Tim Penyusun Panduan Penulisan Skripsi FDK 85
Lamp 2 : Contoh sampul skripsi FDK 86
Lamp 3 : Contoh matrik proposal skripsi 87
Lamp 4 : Contoh persetujuan pembimbing 88
Lamp 5 : Contoh lembar pengesahan skripsi 89
Lamp 6 : Contoh lembar pernyataan keaslihan karya 90
Lamp 7 : Contoh abstrak Skripsi 91
Lamp 8 : Contoh kata pengantar 94
Lamp 9 : Contoh motto dan persembahan 95
Lamp 10 : Contoh daftar Isi Skripsi 96
Lamp 11 : Contoh menarasikan penelitian terdahulu 98
Lamp 12 : Contoh cara penulisan tabel 100
Lamp 13 : Contoh cara penulisan daftar table 101
Lamp 14 : Contoh cara penulisan daftar gambar 102

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Skripsi
Kompetensi sarjana adalah kemampuan pengembangan ilmu
pengetahuan. Kemampuan ini dibuktikan melalui penulisan skripsi.
Hasil penulisan skripsi ini diuji oleh tim penguji untuk memperoleh
penilaian kelayakan sebagai sarjana. Jadi, skripsi merupakan hasil
penelitian sebagai tugas akhir karya ilmiah di tingkat sarjana (S-1).
UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan pendidikan
di tingkat sarjana, di samping tingkat magister dan doktor.
Penyelenggaraan ini berorientasi pada integrasi Islam dan sains
yang dilambangkan dengan “menara kembar” (twins tower).
Integrasi ini menggambarkan kerja sama antara ilmu-ilmu
keislaman dan sains, sehingga keduanya menghasilkan pola pikir,
pola sikap, dan pola perilaku yang terpuji. Dalam penulisan skripsi,
integrasi tersebut dimuat dan dikembangkan. Karena itu, buku
panduan skripsi ini berbeda dengan panduan yang terdahulu,
karena ia mengarah pada integrasi ilmu-ilmu keislaman dan sains.
Di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), integrasi ilmu-
ilmu keislaman dan sains dikembangkan dalam lima wilayah
kajian, sesuai dengan lima program studi di FDK, yaitu komunikasi,
penyiaran, konseling, manajemen, dan pengembangan masyarakat.
Kelima wilayah kajian ini termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial,
sehingga sains yang dikembangkan adalah teori-teori sosial. Teori-
teori ini disentuhkan dengan ayat al-Qur’an dan penafsirannya,
radaksi hadis dan penjelasannya, serta pendapat para ulama.
Dengan demikian, corak skripsi di FDK UIN Sunan Ampel
integrasi, kolaborasi, dan sinergi antara sains dan Islam.

B. Kedudukan Skripsi
Skripsi merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh
setiap mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel Surabaya. Ia memiliki bobot enam SKS. Sebagai tugas
akhir, penulisan skripsi mengedepankan kerja mandiri dalam
bentuk penelitian lapangan, pustaka, aksi, hingga karya kreatif di
bawah arahan dosen pembimbing.
Skripsi berbentuk karya tulis yang menjelaskan atau
menggambarkan realitas sosial atau karya kreatif dan teknologi.

4
Karya tulis ini bergantung pada teknik penulisan kalimat,
penguasaan teori, dan pendalaman ilmu-ilmu keislaman. Oleh
karena itu, skripsi dapat diprogram setelah mahasiswa dinyatakan
lulus untuk semua mata kuliah dengan IPK yang dinilai baik.

C. Tujuan Skripsi
Program skripsi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Sunan Ampel Surabaya memiliki maksud dan tujuan sebagai
berikut.
1. Membangun kemampuan dan keterampilan mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama
mengikuti proses perkuliahan.
2. Melatih dan membiasakan mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi untuk berpikir kritis, solutif, dan inovatif melalui
proses pengerjaan skripsi yang dilakukannya.
3. Membantu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
dalam memadukan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengamati, memahami, menganalisis, dan menjelaskan
masalah yang telah ditemukan.

5
BAB II
TATA CARA SKRIPSI

A. Syarat dan Prosedur Program Skripsi


1. Syarat Program Skripsi
a. Mahasiswa telah memperoleh minimal 120 SKS
b. Mahasiswa telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian.
c. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,50
d. Mahasiswa memprogram skripsi

2. Prosedur Program Skripsi


a. Mahasiswa menyerahkan matrik proposal skripsi kepada
Sekretaris Program Studi
b. Sekretaris Program Studi melakukan verifikasi atas
persyaratan program skripsi.
c. Matrik proposal skripsi yang telah disetujui akan disahkan
oleh Ketua Program Studi.
d. Ketua Jurusan menunjuk dosen pembimbing dengan
koordinasi Ketua Program Studi.
e. Matrik yang telah disetujui segera dilanjutkan dengan
pembuatan proposal penelitian yang diarahkan oleh dosen
pembimbing
f. Mahasiswa mengikuti seminar proposal skripsi setelah
proposalnya disetujui oleh dosen pembimbing

B. Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi


1. Penunjukan dosen pembimbing skripsi menjadi kewenangan
Ketua Jurusan dengan koordinasi bersama Ketua Program Studi.
2. Penunjukkan dosen pembimbing didasarkan pada kompetensi
dosen pada bidang penelitian yang dilakukan mahasiswa
3. Penugasan dosen pembimbing dilakukan oleh Dekan atas
usulan Ketua Program Studi yang berkoordinasi dengan Ketua
Jurusan.

C. Proses Pembimbingan
1. Selama penyusunan proposal, mahasiwa wajib dibimbing oleh
dosen untuk menjamin kebenaran prosedur, relevansi materi,
teknik penulisan, logika penelitian, dan metodologi penelitian
yang digunakan.

6
2. Mahasiswa wajib membawa kartu konsultasi dan meminta paraf
pembimbing selama proses pembimbingan.
3. Mahasiswa wajib meminta persetujuan dosen dalam pengajuan
seminar proposal dan ujian skripsi.
4. Pembimbingan dosen meliputi :
a. Penyusunan dan penyelesaian proposal penelitian
b. Pendampingan mahasiswa dalam seminar proposal dan ujian
skripsi
c. Penyempurnaan proposal penelitian sesuai masukan dalam
seminar proposal
d. Penyelesaian skripsi
e. Revisi skripsi sesuai dengan masukan Tim Penguji Skripsi
5. Bila skripsi belum terselesaikan dalam dua semester,
mahasiswa dapat memperoleh perpanjangan dengan
pembimbing yang sama atau ganti pembimbing.

D. Seminar Proposal Skripsi


Seminar proposal dimaksudkan untuk mengetahui persiapan
mahasiswa sebelum penelitian di lapangan. Karena itu, ketentuan
dalam seminar proposal adalah sebagai berikut.
1. Seminar proposal skripsi adalah media komunikasi antara
pembimbing, mahasiswa, dan dosen lain yang memiliki
kesamaan minat tentang topik penelitian. Seminar ini
diharapkan adanya saran perbaikan.
2. Mahasiswa mendaftarkan proposal skripsi kepada Sekretaris
Prodi dengan penyertaan persyaratan berikut ini.
a. Proposal skripsi yang telah disetujui oleh dosen pembimbing
b. Transkrip nilai sementara atau surat keterangan perolehan
SKS dari prodi atau program studi
3. Ketentuan proposal skripsi yang layak diseminarkan adalah
sebagai berikut.
a. Proposal memenuhi ketentuan teknik penulisan karya ilmiah.
b. Proposal menyertakan instrumen (angket untuk kuantitatif,
pedoman wawancara dan observasi untuk kualitatif)
c. Masalah yang diteliti dapat dikaji dengan perspektif
keilmuan jurusan dan prodi.
d. Topik penelitian menarik dan baru.
e. Ada konsistensi antara masalah, tujuan, teori, dan metode
yang digunakan

7
4. Proposal yang telah diseminarkan wajib disempurnakan dan
disahkan oleh pembimbing. Setelah itu, proposal diserahkan
kepada Ketua Program Studi untuk memperoleh ijin penelitian.
5. Mahasiswa wajib mengulang seminar proposal jika proposal
telah dinyatakan sebagai “tidak layak”.

E. Ujian Skripsi
Ujian skripsi memuat ketentuan dan persyaratan sebagai
berikut.
1. Ujian skripsi dapat dilakukan pada mahasiswa semester VII,
jika Indeks Prestasi Semester (IPS) 3,50 ke atas diperoleh
selama semester I – VI
2. Penilaian skripsi dilaksanakan saat ujian skripsi berlangsung.
3. Sekretaris Program Studi menerima pendaftaran ujian skripsi
dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Penyerahan bukti lulus seminar proposal skripsi
b. Penyerahan bukti transkrip nilai
c. Penyerahan bukti perolehan SKEK
d. Penyerahan bukti hafalan al-Qur’an
e. Penyerahan bukti lolos uji plagiasi Turnitin
f. Penyerahan bukti pelunasan SPP/UKT terakhir
g. Penyerahan skripsi yang telah disahkan oleh pembimbing
dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Skripsi yang akan diujikan dijilid dalam bentuk buku
dengan ukuran A5
b. Sampul (hard cover) skripsi berwarna coklat
4. Mahasiswa wajib menggunakan jas almamater saat ia
mengikuti ujian skripsi
5. Mahasiswa wajib membawa bahan referensi yang dijadikan
rujukan dalam skripsi

F. Revisi Skripsi
Revisi skripsi adalah perbaikan dan penyempurnaan skripsi
setelah diujikan dan dinyatakan lulus. Beberapa ketentuan
mengenai revisi skripsi sebagai berikut.
1. Revisi didasarkan pada masukan maupun catatan penguji
skripsi.

8
2. Batas waktu revisi skripsi adalah 15 hari setelah ujian skripsi.
Batasan ini meliputi tanda tangan pengesahan para dosen
penguji, tanda tangan Dekan, dan penjilidan.
3. Jika revisi skripsi melewati batas waktu, kelulusan mahasiswa
dapat dibatalkan
4. Mahasiswa menyerahkan satu eksemplar skripsi yang
berbentuk buku. Selain itu, satu keping Compact Disc (CD)
yang berisi skripsi lengkap dan summary skripsi juga
diserahkan.

G. Penilaian Skripsi
Penilaian skripsi dilaksanakan saat ujian skripsi berlangsung.
Ia meliputi empat komponen yang dinilai oleh masing-masing
dosen penguji. Rentang nilai adalah 0-100 untuk masing-masing
komponen. Dengan demikian, akumulasi nilai rata-rata dari para
dosen penguji untuk semua komponen adalah nilai skripsi. Berikut
adalah empat komponen yang diuji.
1. Metodologi penelitian : 25 %
2. Kemampuan bahasa tulis : 25 %
3. Materi skripsi : 25 %
4. Kemampuan mempertahankan : 25 %
Rumus perhitungan nilai akhir skripsi (NAS) adalah sebagai
berikut.

NPu1 + Npu2 + Npu3 + NPu4


NAS =
∑ Pu

Keterangan :
NAS : Nilai Akhir Skripsi NPu3 : Nilai Penguji 3
NPu1 : Nilai Penguji 1 NPu4 : Nilai Penguji 4
NPu2 : Nilai Penguji 2 ∑ Pu : Jumlah Penguji

9
Gambar 1: Skema Seminar dan Skripsi
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya

10
BAB III
MATRIKS DAN PROPOSAL SKRIPSI

A. Sistematika Penulisan Matriks Skripsi


Secara umum, masalah penelitian yang diajukan mahasiswa
adalah problematika aktual kontemporer yang sesuai dengan
lingkup kelimuan dakwah dan komunikasi. Masalah ini memiliki
daya tarik dan keunikan yang dikemukakan dalam latar belakang
masalah. Tentu saja, data lapangan disertakan sebagai pembuktian.
Oleh karena itu, masalah penelitian baru dapat dirumuskan setelah
penggalian data awal di lapangan.
Matriks proposal skripsi adalah langkah awal bagi mahasiswa
yang hendak menyusun skripsi. Matriks berupa form usulan skripsi
yang didesain untuk menguraikan secara singkat dan lugas tentang
alasan utama pengambilan judul skripsi. Matrik ini diajukan oleh
mahasiswa kepada Sekretaris Program Studi untuk didaftarkan
secara adminsitratif. Dalam hal ini, diskusi tentang matriks
diperlukan antara mahasiswa dan Sekretaris maupun Ketua
Program Studi. Diskusi ini menekankan pada wilayah kajian
program studi. Matriks penelitian yang berada di luar kajian
program studi tidak bisa diterima. Persetujuan matriks tersebut
menjadi otoritas Ketua Program Studi. Matrik yang telah disetujui
dibubuhkan tanda tangan Ketua program Studi.
Format matriks skripsi ditulis secara singkat dalam huruf
Times New Roman, ukuran huruf 12, kertas A4, maksimal 3
halaman, jarak baris 1 spasi, dan margin kertas: kanan 4 cm, atas 4
cm, kiri 3 cm, bawah 3 cm. Format ini memuat Latar Belakang
Masalah, Rumsan Masalah, Metode Penelitian, Penelitian
Terdahulu, dan Judul penelitian. Masing-masing muatan ini dapat
dijelaskan dalam contoh matriks skripsi sebagai berikut

11
Gambar 2: Contoh Matrik Penelitian Skripsi

12
Matriks yang telah disetujui oleh Ketua Program Studi
dilanjutkan dengan pembuatan proposal. Dalam hal ini, mahasiswa
mendiskusikan kembali matriks tersebut dengan dosen
pembimbing yang telah ditunjuk oleh Ketua Jurusan. Jika dosen
pembimbing menolak matrik yang telah disetujui oleh Ketua
Program Studi, maka dosen pembimbing memberikan nota
keberatan pada matriks tersebut. Nota keberatan ini disampaikan
kepada Ketua Program Studi untuk dicatat secara administrasi.
Ketua Program Studi berhak menolak nota keberatan dari dosen
pembimbing jika ia berada di luar kajian program studi.

B. Sistematika Penulisan Proposal


Proposal penelitian adalah rancangan atau rencana yang
disusun oleh seorang peneliti untuk melakukan penelitian.
Proposal penelitian menentukan jenis penelitian, sehingga muatan
dan sistematika proposal terdapat sedikit perbedaan sesuai dengan
jenis penelitiannya. Sistematika proposal dapat dijelaskan dalam
tabel sebagai berikut.
Penelitian Lapangan (field research) Penelitian
Kualitatif Kuantitatif Kepustakaan
(library research)
o Judul Penelitian o Judul Penelitian o Judul Penelitian (sampul)
(sampul) (sampul) o Persetujuan Dosen
o Persetujuan Dosen o Persetujuan Dosen Pembimbing
Pembimbing Pembimbing
A. Latar Belakang A. Latar Belakang A. Latar Belakang Masalah
Masalah Masalah
B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian C. Tujuan Penelitian C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian D. Manfaat Penelitian D. Manfaat Penelitian
E. Penelitian Terdahulu E. Penelitian Terdahulu E. Penelitian Terdahulu
yang Relevan yang Relevan yang Relevan
F. Definisi Konsep F. Definisi Operasional F. Definisi Konsep
G. Kerangka Teoretik G. Kerangka Teoretik G. Kerangka Teoretik
H. Metode Penelitian H. Hipotesis H. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis 1. Pendekatan dan Jenis
Penelitian Penelitian
2. Objek Penelitian 2. Jenis dan Sumber Data
3. Jenis dan Sumber 3. Tahap-tahap penelitian
Data 4. Teknik Analisis data

13
4. Tahap-Tahap
Penelitian
5. Teknik Pengumpulan
Data
6. Teknik Validitas Data
7. Teknik Analisis data
I. Sistematika I. Metode Penelitian I. Sistematika Pembahasan
Pembahasan 1. Pendekatan dan
Jenis Penelitian
2. Objek Penelitian
3. Populasi, Sampel,
dan Teknik
Sampling
4. Variabel, Dimensi,
dan Indikator
Penelitian
5. Tahap-Tahap
Penelitian
6. Teknik
Pengumpulan Data
7. Teknik Reliabilitas
dan Validitas
Instrumen
Penelitian
8. Teknik Analisis
data
J. Jadwal Penelitian J. Sistematika J. Jadwal Penelitian
Pembahasan
K. Jadwal Penelitian

Penelitian Teks Media Penelitian Karya Penelitian Aksi


Kreatif
o Judul Penelitian o Judul Penelitian o Judul Penelitian (sampul)
(sampul) (sampul) o Persetujuan Dosen
o Persetujuan Dosen o Persetujuan Dosen Pembimbing
Pembimbing Pembimbing
A. Latar Belakang A. Latar Belakang A. Latar Belakang Masalah
Masalah Masalah
B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian C. Tujuan Karya KreatifC. Tujuan Penelitian

14
D. Manfaat Penelitian D. Manfaat Karya D. Strategi Pemecahan
Kreatif Masalah
E. Penelitian Terdahulu E. Kajian Karya Kreatif E. Definisi Konsep
Terdahulu
F. Definisi Konsep F. Definisi Konsep F. Penelitian Terdahulu
G. Kerangka Teoretik G. Kerangka Teoretik
H. Metode Penelitian H. Metode PerancanganG. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan 1. Konsep Kreatif 1. Pendekatan penelitian
Jenis Penelitian 2. Sinopsis 2. Prosedur Penelitian
2. Unit Analisis 3. Durasi 3. Subyek Penelitian
3. Jenis dan Sumber 4. Pengumpulan data 4. Teknik Pengumpulan
Data Data
4. Tahap-Tahap 5. Teknik Validasi Data
Penelitian 6. Teknik Analisis Data
5. Teknik 7. Jadual Pendampingan
Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis
data
I. Sistematika J. Sistematika I. Sistematika Pembahasan
Pembahasan Pembahasan
J. Jadwal Penelitian K. Jadwal Penelitian J. Jadwal Penelitian
Tabel 1: Sistematika Proposal Skripsi

1. Judul Penelitian
Keseluruhan huruf dalam judul penelitian ditulis dengan huruf
kapital. Kalimat judul tidak berupa kalimat yang sempurna atau
pola SPO (Subyek, Predikat, Obyek), melainkan kalimat subyek
yang jelas. Kalimat judul: “Penyelesaian Masalah Kemalasan
Menggunakan Konseling Rasional Emotif” tidak dibenarkan,
melainkan kalimat: “Penyelesaian Masalah Kemalasan dengan
Konseling Rasional Emotif”. Demikian pula, penulisan judul
diupayakan untuk menghindari anak kalimat dalam kurung.
Kalimat judul: “Pola Merjer Kelembagaan Islam (Studi Kasus
Yayasan Wakaf Al-Falah Surabaya)” dinilai kurang tepat,
melainkan kalimat: “Pola Merjer Kelembagaan Islam di Yayasan
Wakaf Al-Falah Surabaya)”.
Judul penelitian yang dikemukakan di halaman sampul harus
menyertai logo UINSA, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa,
nama dosen pembimbing dan nomor induk pegawainya, nama
program studi, nama fakultas, nama universitas, dan tahun

15
penulisan. Logo UINSA yang dicantumkan harus memuat kata:
UIN Sunan Ampel Surabaya. Logo ini dicantumkan pada posisi
paling atas sebelah kiri. Berikut ini adalah contoh gambar sampul
proposal skripsi.

Gambar 3: Halaman Sampul Proposal Skripsi

16
BAB IV
JENIS DAN SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

A. SKRIPSI PENELITIAN KUALITATIF


Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara
menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistic kontekstual) melalui
pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti
sebagai instrumen kunci. Penelitian ini cenderung menggunakan
analisis dengan pola pikir induktif. Proses dan makna dari sudut
pandang subjek lebih ditonjolkan, oleh karena itu, laporan penelitian
kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
mendalam

Bagian Awal
Judul Penelitian (sampul)
Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)
Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan

BAB II: KAJIAN TEORETIK


A. Kerangka Teoretik (berisi penjelasan konseptual terkait
dengan tema penelitian, teori yang digunakan dan

17
skematisasi teori atau alur pikir penelitian yang didasarkan
pada teori)
o Perspektif Islam (sub-bab khusus)
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

BAB III: METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Jenis dan Sumber Data
D. Tahap-Tahap Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Validitas Data
G. Teknik Analisis Data

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Subyek Penelitian
B. Penyajian data
C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data)
1. Perspektif Teori
2. Perspektif Islam
BAB V: PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (instrumen penelitian seperti
pedoman wawancara, pedoman observasi, transkrip hasil
wawancara; Surat Keterangan melakukan penelitian, kartu
konsultasi dengan dosen pembimbing, dll)
Biografi peneliti

Penjelasan dan panduan penulisan tentang masing-masing bagian


dalam skripsi kualitatif adalah sebagai berikut:

18
BAGIAN AWAL
Halaman Judul Penelitian
Halaman Judul (sampul luar dan dalam) berisi (1) Judul skripsi
secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital (untuk sub judul
diketik dengan huruf kecil) (2) Teks skripsi berbunyi “Diajukan
kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.) /Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom) (3)
Nama dan Nomor Induk Mahasiswa, diketik dengan huruf Kapital
(4) Nama lengkap Universitas, Fakultas dan Jurusan, Program
Studi…, diketik dengan huruf Kapital (5) bulan dan tahun lulus
ujian, diketik dengan huruf kapital.

Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing


Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing
adalah (1) teks Skripsi oleh ……….. ini disetujui dan siap untuk
diuji (2) Nama kota, tanggal, bulan serta tahun persetujuan (3)
Nama lengkap dosen pembimbing dan Nomor Induk Pegawai
(NIP).

Lembar Pengesahan Tim Penguji


Hal-hal yang dicantumkan pada lembar pengesahan ini adalah (1)
teks skripsi oleh ….. telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Skripsi (2) nama kota, tanggal, bulan dan tahun pengujian (3) teks,
Mengesahkan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel, Dekan (nama lengkap dan NIP) (4)
nama lengkap dan NIP tim penguji, yang terdiri dari, Penguji I dan
Penguji II, Penguji III, Penguji IV.

Lembar Motto dan Persembahan


Lembar sebaiknya dijadikan satu halaman dan berisi (1) motto
penulis skripsi, dapat diambil dari ayat suci al-Qur’an, Hadith, kata
mutiara, kalimat bijak yang memotivasi dari pemikiran tokoh atau
yang lain, dengan catatan harus dicantumkan sumbernya dan
memiliki kesinambungan dengan topik skripsi (2) persembahan
penulis skripsi yang ditujukan pada seseorang atau yang lain, dan
diupayakan maksimal 30 kata.

19
Lembar Pernyataan Pertanggungjawaban Otentisitas Skripsi
Halaman ini berisi pernyataan secara legal formal bahwa: (a)
skripsi tersebut belum pernah diajukan kepada lembaga pendidikan
tinggi mana pun untuk mendapatkan gelar akademik apapun, (b)
skripsi tersebut benar-benar hasil karya mandiri penulis dan bukan
merupakan jiplakan atau plagiasi atas karya orang lain, dan (c)
penulis bersedia menanggung semua konsekuensi hukum bila
ternyata di kemudian hari diketahui atau terbukti secara sah dan
meyakinkan bahwa skripsi tersebut merupakan hasil plagiasi.

Abstrak
Penulisan abstrak skripsi ditulis dalam tiga Bahasa, yaitu
Indonesia, Inggris dan Arab
Kata ‘Abstrak’ ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital,
simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
Nama penulis diketik dengan jarak 2 (dua) spasi dari kata abstrak,
di tepi kiri dengan urutan: nama penulis koma, tahun kelulusan
titik. Judul Skripsi dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil
(kecuali huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dangan titik.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari skripsi yang
mencakup (1) masalah yang diteliti (dengan kalimat tanya,
sebagaimana dalam rumusan masalah), (2) metode yang
digunakan, (3) hasil penelitian dan (4) kesimpulan, (5) kata Kunci.
Teks abstrak diketik dengan spasi tunggal dan panjangnya tidak
lebih dari 1 (satu) halaman kertas A4 .

Kata Pengantar
Dalam kata pengantar, dicantumkan ucapan terima kasih penulis
yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan atau
pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan,
melaksanakan dan menyelesaikan penulisan skripsi. Tulisan ‘kata
pengantar’ diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar
diketik dengan spasi ganda. Panjang teks tidak lebih dari dua
halaman. Ucapan terima kasih yang ada pada kata pengantar ini
sebaiknya hanya ditujukan kepada mereka yang benar-benar terkait
dengan penelitian, seperti dosen pembimbing, key informan dan
yang lainnya (jadi tidak semua orang diberikan ucapan terima

20
kasih). Pada bagian akhir (pojok kanan bawah) dicantumkan kata
‘Penulis’ tanpa menyebut nama terang.

Daftar Isi
Di dalam halaman daftar isi dimuat Judul bab, judul sub bab, dan
judul anak sub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat
pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf
kapital. Sedangkan sub bab dan anak sub bab hanya huruf awalnya
saja yang diketik dengan huruf kapital dengan spasi tunggal. Daftar
isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan
isi.

Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel serta nomor
halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul
tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan
lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul
tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Untuk
penulisan daftar tabel menggunakan angka arab, dengan ketentuan
angka bagian pertama mengisyaratkan bab, dan angka bagian
kedua mengisyaratkan nomor tabel.

Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul
gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan lainnya diberi jarak
dua spasi. Untuk penulisan daftar gambar menggunakan angka
arab, dengan ketentuan angka bagian pertama mengisyaratkan bab,
dan angka bagian kedua mengisyaratkan nomor gambar.

Daftar Grafik lainnya


Jika dalam suatu skripsi banyak digunakan tanda-tanda lain yang
mempunyai makna essensial (misalnya singkatan atau lambang
lainnya), maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang-
lambang itu.

21
BAGIAN INTI

BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk
apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu dalam
pendahuluan memuat:

A. Latar Belakang Masalah


Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara
harapan dengan kenyataan (idealitas dan realitas) baik kesenjangan
teoretik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang
diteliti. Di dalam latar belakang masalah dipaparkan secara ringkas
teori, hasil-hasil penelitian lain, kesimpulan seminar dan diskusi
ilmiah ataupun pengalaman-pengalaman pribadi yang terkait erat
dengan pokok masalah yang diteliti, serta alasan rasional
ketertarikan peneliti untuk melakukan riset tentang topik yang
dijadikan fokus penelitian. Dengan demikian, masalah yang dipilih
untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

B. Rumusan Masalah
Bagian ini berisi tentang fokus apa yang akan diteliti dan rumusan
pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat dan
jelas yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya dan dapat diuji
secara empiris.
Contoh :
Skripsi dengan Judul “Budaya Komunikasi Masyarakat Osing
Banyuwangi : Studi di kecamatan Plampang Rejo Banyuwangi,
dapat menggunakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tradisi berkomunikasi masyarakat Osing di
Kecamatan Plampang Rejo Banyuwangi ?
2. Media tradisional apa yang digunakan masyarakat Osing di
Kecamatan Plampang Rejo Banyuwangi dalam
berkomunikasi ?

skripsi dengan judul “Implementasi etika bisnis melalui corporate


social responsibility (CSR) di PT Djarum Surabaya” bisa
menggunakan rumusan masalah sebagai berikut:

22
1. Apakah bentuk-bentuk kegiatan corporate social
responsibility (CSR) di PT Djarum Surabaya?
2. Bagaimanakah PT Djarum Surabaya menerapkan etika
bisnis melalui corporate social responsibility (CSR)?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai
dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan mengacu pada isi dan
rumusan masalah. Tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk
kalimat pernyataan, misalnya memahami, menjelaskan,
menemukan, mengkritisi,dan seterusnya. Contoh, dengan
menggunakan rumusan masalah diatas, dapat ditulis tujuan
penelitian yaitu;
1. Memahami dan menjelaskan tradisi masyarakat Osing dalam
Berkomunikasi
2. Memahami dan menjelaskan model penerapan etika bisnis
yang dilakukan PT Jarum Melalui Corporate Socil
Responsibility-ya
3. Mengkritisi bingkai yang digunakan Republika dalam
mengemas berita terorisme di Indonesia.
4. Memahami dan menjelaskan model terapi muhasabah dalam
menumbuhkan kesadaran belajar remaja di Bratang Gede
Surabaya
5. Menemukan strategi pemberdayaan masyarakat dalam
mengelola sampah secara mandiri
6. dan seterusnya

D. Manfaat Penelitian
Bagian ini menjelaskan secara tegas untuk apa penelitian dilakukan,
baik secara teoretis maupun praktis. Secara umum manfaat
penelitian dinyatakan bahwa temuan penelitian akan memberikan
kontribusi dalam bentuk pengembangan khazanah keilmuan pada
jurusan serta masyarakat luas termasuk objek kajian yang diteliti.
Kegunaan praktis lebih ditekankan pada penerapan hasil penelitian
di lapangan masyarakat atau di lembaga-lembaga lain yang hendak
mengadopsi temuan penelitian.

23
1. Manfaat teoretik
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang
berhubungan dengan topik …...
b. Menjadi bahan masukan untuk pengembangan ilmu
bagi pihak-pihak tertentu

2. Kegunaan praktis
a. Memberikan informasi kepada para pengelola lembaga
akademik tentang realitas obyek penelitian sekaligus
memperoleh bekal aplikatif untuk memperbaikinya .
b. Menambah wawasan bagi para praktisi di bidang …
pada umumnya, bahwa …. Dapat dikembangkan di
masyarakat, lembaga dan seterusnya

E. Definisi Konsep
Bagian ini memberikan penjelasan mengenai beberapa konsep
yang digunakan dalam penelitian, agar terjadi kesamaan
interpretasi dan terhindar dari kekaburan. Bagian ini juga
memberikan keterangan rinci pada bagian-bagian yang
memerlukan uraian. Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan
dalam pembuatan definisi konsep, yaitu (1) Tidak semua kata
dalam judul didefinisikan, melainkan beberapa konsep kunci saja
dalam judul, (2) Nama organisasi, perusahaan, kelompok sosial,
nama kota atau desa, dan seterusnya tidak perlu didefinisikan, (3)
untuk mendefinisikan istilah, hendaknya menggunakan literatur
ilmiah. Dengan kata lain. jangan berhenti pada arti istilah saja,
apalagi hanya pada acuan kamus saja, melainkan harus ada
penjelasan teoretik yang amat komprehensif guna menyesuaikan
dengan topik skripsi. (4) langkah mendefinisikan konsep yang
sederhana sebagai berikut (a) lihat kamus atau ensiklopedi untuk
mengetahui arti etimologi konsep, (b) lihat literature/referensi
untuk mengetahui arti terminology atau istilah, (c) lihat realitas
lapangan untuk mengetahui dan membatasi konsep yang hendak
dikaji berdasarkan realitas lapangan.

24
F. Sistematika Pembahasan
Berisi uraian garis besar tentang pokok bahasan dalam setiap bab
penelitian, yang disusun mulai awal hingga akhir, mulai
pendahuluan hingga kesimpulan.

BAB II : KAJIAN TEORETIK


Bab kedua adalah bagian skripsi yang menekankan pada aspek
elaborasi teori dan riset terdahulu. Bagian ingin menunjukkan bahwa
mahasiswa memiliki landasan ilmiah dalam melakukan penelitian.
Mahasiswa juga harus meng-update terus cakrawala berpikirnya
tentang teori-teori kontemporer. Bahkan, silsilah penelitiannya pun
bisa diuraikan bilamana memang skripsinya merupakan penelitian
lanjutan dari riset sebelumnya yang memiliki keserupaan topik.

A. Kerangka Teoretik
Bagian ini perlu menampilkan beberapa referensi untuk menelaah
obyek kajian, dimulai dari pemahaman apa makna sebenarnya dari
setiap konsep yang ada dalam penelitian.

Bagian ini juga akan menjelaskan tentang teori yang digunakan


untuk menganalisis masalah penelitian, hingga menyajikan
kerangka teoretik, yaitu suatu model konseptual bagaimana teori
yang digunakan berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasikan sebagai masalah penelitian. kerangka teoretik
bermanfaat untuk membuat penelitian menjadi fokus, terarah, dan
tidak melebar ke mana-mana. Kerangka teoritik dibangun
berdasarkan konsep atau teori dari berbagai pendapat para ahli
yang kemudian diterjemahkan ke wilayah empirik sehingga bisa
diimplementasikan di dalam penelitian.

Hal lain yang penting adalah kerangka teoretik tidak cukup hanya
mencantumkan definisi dari sebuah konsep, tetapi harus pula
dijelaskan alur proses jalannya penelitian nanti. Dari sini, kerangka
teoritik diharapkan harus bisa memunculkan sejenis gambar,
model, diagram, figur, atau framework; yang bisa dikutip dari
konsep seorang tokoh ilmuwan atau merupakan hasil kreasi
peneliti sendiri yang berasal dari kombinasi beberapa model buatan
tokoh ilmuwan tersebut.

25
Contoh skema/kerangka Teoretik
“Budaya Komunikasi Masyarakat Osing Banyuwangi
menggunakan teori konstruksi social

Gambar 3.1
(Sumber : skema diadopsi dari NurSyam dalam Islam Pesisir, 2008)

Selanjutnya, dalam kerangka teoretik ini dibuat sub bab khusus


yang berisi pembahasan teoretik perspektif Islam. Artinya perlu
ada sub bab yang menelaah tema skripsi dari perspektif Islam
(Qur’an, Haditrs, Ijma’ atau pemikiran ulama Islam)

26
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Pada bagian ini, perlu disajikan hasil penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Kegunaan dari
bagian ini adalah (1) menentukan orisinalitas penelitian, (2)
kekhasan dan keunggulan penelitian dibandingkan penelitian
lainnya, (3) kebaruan penelitian yang dilakukan.
Penelitian terdahulu dapat dicari dari berbagai sumber, misalnya
jurnal penelitian, laporan penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi.
Penulisan penelitian terdahulu disajikan secara deskriptif.

BAB III : METODE PENELITIAN


Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akann digunakan.
Penjelasannya harus operasional, sehingga tergambar langkah-
langkah teknis pelaksanaaan penelitian.
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan upaya peneliti dalam memahami
subyek yang diteliti (cara pandang), berikut alasan penggunaan
pendekatan tersebut. penelitian kualitatif mengenal banyak ragam
pendekatan, misalnya, misalnya studi kasus, Grounded Theory,
Etnografi, fenomenologi, budaya, politik dan seterusnya yang
semuanya disesuaikan dengan realitas kajian.
Jenis penelitian mengacu pada model sajian data yang akan
ditampilkan. Misalnya, deskriptif, eksplanatif dan seterusnya.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merujuk pada identifikasi dan karakteristik lokasi
serta alasan memilih lokasi tersebut dari sisi keunikan, keunggulan
atau pertimbangan lainnya. Tidak semata-mata menyebut nama
dan alamat lokasi penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data


Jenis data merujuk sifat dari data, apakah bersifat kualitatif (data
non angka, yang diperoleh melalui observasi, wawancara, FGD
dan lain-lain) atau data bersifat kuantitatif (angka, yang diperoleh
dari mengolah angket, atau dokumen statistic)
Sumber data merujuk pada berasal dari mana data itu diperoleh
berikut karakteristiknya. Sumber data ada dua, yaitu data Primer

27
(data dari sumber utama, diperoleh secara langsung) dan data
sekunder (data pendukung, diperoleh secara tidak langsung)

D. Tahap-Tahap Penelitian
merupakan tahapan mahasiswa ketika melakukan penelitian.
Uraian tahapan penelitian menyesuaikan jenis penelitiannya,
apakah kuantitatif, kualitatif, pustaka dan seterusnya yang
dilakukan secara runtut dan sistematis.

E. Teknik Pengumpulan Data


Bagian ini menguraikan teknik yang digunakan peneliti dalam
menggali data penelitian. Di antara teknik yang bisa dipakai untuk
kualitatif adalah (1) Interview, baik yang semi-structured, in-depth
interviews, unstructured, dan sebagainya; (2) Observasi, baik yang
participant observation, non-participant, dan sebagainya; (3)
Dokumentasi yang bersumber dari company profile, university
newsletters, laporan keuangan, internal correspondence, riset
pemasaran, press release, hasil penelitian akademisi, dan
sebagainya; (4) Focused Group Discussion (FGD) yang berupa
diskusi terarah dengan sampel tertentu; (5) dan sebagainya. Hal
penting lain yang harus dijelaskan di bagian ini adalah bagaimana
cara dan prosedur yang akan dilakukan peneliti untuk penggalian
data tersebut. Kemudian terkait pula dengan kurun waktu berapa
lama yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data dan
memformatnya menjadi inti sari penelitian. Dari sini, maka perlu
juga peneliti mencantumkan alat apa saja yang digunakan untuk
menunjang proses penggalian data seperti Diary notes, Interview
notes, Photographs, Video Recorder, dan sebagainya.

F. Teknik Validitas Data


Data yang terkumpul perlu dilakukan seleksi sebagai bahan
masukan untuk penarikan kesimpulan. Data yang salah akan
menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah pula. Menimbang
besarnya peranan data, maka keabsahan data menjadi sangat vital.
Keabsahan data ini dikenal sebagai validitas data. Pada bagian ini
memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan data. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang valid,
maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan beberapa
cara seperti teknik perpanjangan keikutsertaan peneliti di lapangan,

28
observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa
sumber, metode, teori dengan cara silang dan kroscek), diskusi
dengan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil
dan lainnya.

G. Teknik Analisis Data


Pada bagian ini diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan, hasil
observasi, dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan
hasil temuannya. Dalam penelitian kualitatif, analisis data
dilakukan selama dan setelah pengumpulan data. Jadi, yang
membedakan dengan penelitian kuantitatif, proses analisis data
kualitatif sejatinya sudah dimulai ketika pengumpulan data
dilakukan. Untuk lebih konkritnya, data-data yang sudah ada itu
dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu yang lazim
digunakan untuk model kualitatif seperti halnya Model Analisis
Template, Model Analisis Editing, Model Quasi-Statistical, Model
Immersion/Crystallisasi, Analisa Domain, Dari Induksi ke Deduksi,
Analisis taksonomi, komponensial, typologi, Constant
Comparison, Analisis Fenomenologi, Analisis Narasi, Logical
Analysis, dan sebagainya.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


Bab ini sebenarnya bisa dikatakan sebagai inti dari penelitian
mengingat disinilah kondisi riil di lapangan dan hasil penelitian
dipaparkan. Bab ini menyampaikan profil utuh dari obyek yang diteliti
sekaligus permasalahan yang dihadapinya. Dalam penelitian yang
mengambil sampel organisasi sebagai obyek penelitian, tentu tidak
semua cerita tentang profil organisasi itu ditulis. Cantumkan saja mana
yang dianggap paling penting untuk diketahui pembaca dan tekankan
pada hal-hal yang berkenaan dengan permasalahan penelitian. Data-
data terkait dengan rumusan masalah harus disajikan secara tuntas di
sini, sehingga jawaban penelitian sudah bisa ditemukan hanya dengan
membaca bab ini. Adapun urutan sub-babnya adalah sebagai berikut;

A. Gambaran Umum Subyek Penelitian


Pada bagian ini, subyek penelitian akan dipaparkan dengan
secukupnya agar pembaca mengetahui hal-ikhwal objek penelitian
tersebut. Gambaran tersebut berisi tentang kondisi subyek yang

29
dikaji, dapat berupa letak geografis, potret dan struktur sebuah
organisasi, program dan suasana sehari-hari, serta hal lainnya yang
dirasa peneliti perlu ditulis untuk dapat mendukung gambaran
penelitian (setting).

B. Penyajian Data
Bagian ini memaparkan data dan fakta yang didapat dari objek
penelitian, terutama yang terkait dengan rumusan masalah yang
diajukan. Hal ini berarti bahwa bagian ini harus sudah berisi
tentang ‘cikal bakal jawaban’ atas berbagai masalah yang diajukan
oleh peneliti, yang didasarkan atas hasil pengamatan di lapangan,
wawancara dengan informan serta instrumen penunjang lainnya
seperti dokumen resmi organisasi, foto, rekaman video dan lain
sebagainya. Karena itu, bagian ini menggunakan istilah ‘penyajian’,
karena memang didesain untuk menyajikan semua data-data yang
didapat dari lapangan. Mahasiswa diharapkan menampilkannya
secara utuh tentang semua elemen yang berkaitan dengan rumusan
masalah sehingga membantu untuk proses analisa data yang nanti
dilakukan setelah penulisan bagian ini.

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data)


Setelah objek kajian diteliti dan kemudian data dipaparkan secara
utuh di bagian ‘penyajian data’, maka pada bagian ini, peneliti
harus melakukan pembahasan terhadap temuan yang dihasilkan.
Pembahasan ini mencakup dua hal,
1. Perspektif teoretis, dengan cara mengoperasionalkan teori
yang digunakan dan dihadapkan dengan temuan yang
dihasilkan di lapangan. Hasilnya adalah perspektif teoretis
terhadap temuan.
2. Perspektif Keislaman. Pembahasan ini mencoba memberikan
perspektif keislaman terhadap temuan peneliti di lapangan. Di
bagian inilah peneliti berkontribusi melakukan integrasi
keilmuan dengan memberikan cara pandang keislaman ketika
berhadapan dengan temuan hasil penelitian di lapangan.

BAB V: PENUTUP
Penutup adalah bab terakhir yang ada di dalam skripsi. Bab ini
merumuskan ulang dan menyimpulkan dari jawaban rumusan masalah

30
penelitian. Selain itu, perlu juga dibuatkan saran atau rekomendasi
praktis terkait dengan temuan penelitian dan juga penjelasan singkat
tentang keterbatasan penelitian. Adapun detail pembahasan tentang
masing-masing sub-babnya adalah sebagai berikut;

A. Simpulan
Isi simpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait
langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Catatan
yang dapat dimunculkan dalam membuat kesimpulan adalah (1)
Jangan membuat simpulan di luar rumusan masalah yang telah
disebutkan dalam bab pendahuluan. Jika rumusan masalahnya dua,
maka kesimpulannya juga dua point (2) Simpulan bukanlah
ringkasan dari satu bab atau beberapa bab (3) Sebisa mungkin
kalimat kesimpulan ditulis dalam bentuk bahasa yang singkat dan
jelas karena penggunaan bahasa yang terlalu panjang dan detail
seharusnya sudah ditulis dalam bab penyajian dan analisis data.

B. Saran dan Rekomendasi


Saran yang diajukan bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan dan simpulan hasil penelitian. Jika ada hal positif yang
terkait dari hasil penelitian, maka bisa disarankan kepada lembaga-
lembaga lain untuk menjadikannya sebagai model percontohan.
Bilamana terkait dengan kelemahan atau hal negatif dari hasil
penelitian, saran juga bisa diutarakan peneliti supaya dilakukan
perbaikan oleh beberapa pihak terkait yang bersinggungan
langsung dengan fokus masalah. Semua saran yang ditulis,
seyogyanya ditulis dalam bahasa yang jelas, fokus dan praktis.
Selain itu, saran bisa juga berupa rekomendasi untuk penelitian
lanjutan yang terkait dengan hasil penelitian.

C. Keterbatasan Penelitian
Tidak bisa dipungkiri, peneliti akan merasa ada hal-hal yang
kurang terkait dari proses total penelitian skripsinya. Oleh
karenanya, sub-bab ini harus menjelaskan bagian-bagian mana
yang dirasa bisa membuat penelitian skripsinya kurang berjalan
maksimal. Dampak positif dari adanya sub-bab ‘keterbatasan
penelitian’ ini adalah adanya masukan dan pembelajaran bagi
peneliti-peneliti selanjutnya terutama di dalam topik yang sama
agar tidak mengulangi ‘kesalahan-kesalahan’ yang dilakukan

31
peneliti sekarang. Selain itu, bisa juga memberikan nilai lebih
untuk dilakukannya penelitian lanjutan untuk melengkapi
kelemahan atau kekurangan yang ada di penelitian sekarang.

BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari skripsi memuat daftar pustaka atau semua referensi
yang dikutip oleh peneliti, dan beberapa lampiran yang dirasa perlu
untuk dicantumkan dalam skripsi semisal instrumen penelitian seperti
pedoman wawancara, pedoman observasi, transkrip hasil wawancara;
Surat Keterangan melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan
dosen pembimbing, dan sebagainya. Selain itu, biografi singkat
peneliti juga harus ditulis di segmen paling akhir dari bagian ini.

32
B. SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF
Sebagai penelitian dengan karakter yang dekat dengan penggunaan
angka-angka dan hitungan statistik, hal-hal yang disajikan dalam
laporan penelitian kuantitatif pada umumnya bersifat kompleks. Ini
bisa dilihat dari bagaimana proposal penelitian kuantitatif disusun,
mulai dari isi kajian terhadap berbagai teori yang bersifat subtantif dan
mendasar sampai kepada hal-hal yang bersifat operasional teknis.

Bagian Awal

Judul Penelitian (sampul)


Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Pertanggungjawaban Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)

Bagian Inti

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Sistematika Pembahasan

BAB II: KAJIAN TEORETIK


A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
B. Kerangka Teori
o Perspektif Islam (sub-bab khusus)
C. Paradigma Penelitian
D. Hipotesis Penelitian

33
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
D. Variabel dan Indikator Penelitian
E. Tahap-Tahap Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian
H. Teknik Analisis Data

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMEBAHASAN


A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
B. Penyajian Data
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perspektif Teoretis
2. Perspektif Keislaman

BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran dan Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian

Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (instrumen penelitian seperti
form hasil pengumpulan data semisal angket,
checklist, dan sebagainya; kalkulasi perhitungan; Surat
Keterangan melakukan penelitian, kartu konsultasi
dengan dosen pembimbing, dll)
Biografi peneliti
Penjelasan dan panduan penulisan tentang masing-masing bagian
dalam skripsi kuantitatif adalah sebagai berikut:

34
BAGIAN AWAL
Detail dan penjelasannya sama dengan model skripsi penelitian
kualitatif.

BAGIAN INTI

BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk
apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu dalam
pendahuluan memuat:

A. Latar Belakang Masalah


Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara
harapan dengan kenyataan (idealitas dan realitas) baik kesenjangan
teoretik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang
diteliti. Di dalam latar belakang masalah dipaparkan secara ringkas
teori, hasil-hasil penelitian lain, kesimpulan seminar dan diskusi
ilmiah ataupun pengalaman-pengalaman pribadi yang terkait erat
dengan pokok masalah yang diteliti, serta alasan rasional
ketertarikan peneliti untuk melakukan riset tentang topik yang
dijadikan fokus penelitian. Dengan demikian, masalah yang dipilih
untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat dan
jelas yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya dan dapat diuji
secara empiris.
Contoh pertanyaan penelitian kuantitatif :
1. Bagaimanakah gambaran deskriptif efektivitas kepemimpinan
Dekan, motivasi kerja dan kinerja dosen-dosen di Fakultas
Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya?
2. Seberapa besar pengaruh efektivitas kepemimpinan Dekan
terhadap kinerja dosen-dosen di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya?
3. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dosen-
dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel
Surabaya?

35
4. Seberapa besar pengaruh efektivitas kepemimpinan Dekan dan
motivasi kerja terhadap kinerja dosen-dosen di Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai
dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan mengacu pada isi dan
rumusan masalah. Perbedaannya terletak pada cara
merumuskannya
Contoh :
penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis:
1. Gambaran aktual sekarang tentang efektivitas kepemimpinan
Dekan, motivasi kerja dan kinerja dosen-dosen di Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Pengaruh efektivitas kepemimpinan Dekan terhadap kinerja
dosen-dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel Surabaya.
3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dosen-dosen di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
4. Pengaruh efektivitas kepemimpinan Dekan dan motivasi kerja
terhadap kinerja dosen-dosen di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.”

D. Manfaat Penelitian
Bagian ini menjelaskan secara tegas untuk apa penelitian dilakukan,
baik secara teoretis maupun praktis. Secara umum manfaat
penelitian dinyatakan bahwa temuan penelitian akan memberikan
kontribusi bagi pribadi, dalam bentuk pengembangan khazanah
keilmuan jurusan serta masyarakat luas termasuk objek kajian yang
diteliti.
Contoh :
1. Kegunaan teoretik
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan
dengan topik … dan seterusnya
b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan
pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu guna

36
menjadikan skripsi ini menjadi acuan untuk penelitian
lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang
belum tercakup dalam penelitian ini.

2. Kegunaan praktis
a. Menambah wawasan bagi para praktisi pendidikan,
bahwa kinerja dosen itu dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor; di antaranya adalah efektivitas kepemimpinan
dekan dan motivasi kerja.
b. Sebagai bahan masukan kepada praktisi pendidikan
bahwa tujuan pendidikan nasional akan mudah tercapai
bila didukung oleh kualitas kinerja yang baik dari para
tenaga dosen.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-
sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak
langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil
data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana
mengukur suatu variabel.
Ada beberapa catatan dalam pembuatan definisi operasional, yaitu
(1) Tidak semua kata dalam judul didefinisikan, melainkan
beberapa konsep kunci yang ada dalam judul, (2) Nama lembaga,
nama desa dan seterusnya tidak perlu didefinisikan, (3) untuk
mendefinisikan istilah, gunakan literatur akademis, dengan kata
lain jangan berhenti pada arti istilah semata atau di kamus bahasa
saja, melainkan harus ada penjelasan yang berbasis teoritik yang
dianggap perlu untuk menyesuaikan dengan topik skripsi.
Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan untuk
memudahkan pengukuran konsep atau konstruk yang akan
diselidiki.

F. Sistematika Pembahasan
Berisi uraian garis besar tentang pokok bahasan dalam setiap bab
penelitian, yang disusun mulai awal hingga akhir, mulai
pendahuluan hingga kesimpulan.

37
BAB II : KAJIAN TEORETIK
Bab kedua adalah bagian skripsi yang menekankan pada aspek
elaborasi teori dan riset terdahulu. Bagian ini amat penting untuk
menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki landasan ilmiah dalam
melakukan penelitian. Mahasiswa harus meng-update cakrawala
berpikirnya tentang teori-teori kontemporer. Bahkan, silsilah
penelitiannya pun bisa diuraikan bilamana memang skripsinya
merupakan penelitian lanjutan dari riset sebelumnya yang memiliki
keserupaan topik. Selain itu, karena pendekatannya yang bersifat
kuantitatif, bab ini juga perlu ditampilkan tentang hipotesis penelitian,
yaitu dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang
diajukan. Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara
terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah
pula sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini
dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan


Bagian ini berisi upaya peneliti menyakinkan, bahwa skripsi ini
bukan asal penelitian seenaknya saja, melainkan yang berbasis dari
kajian ilmiah yang sudah ada sebelumnya, yang dibuktikan dengan
penelusuran berbagai sumber-sumber pustaka.
Hasil-hasil dari penelitian terdahulu dapat dicari dari berbagai
sumber, misalnya di jurnal penelitian, laporan penelitian, skripsi,
tesis maupun disertasi, terbitan resmi pemerintah atau lembaga lain.
Untuk teknis penyampaian atau penulisan hasil penelitian
terdahulu, dapat mengikuti alur sebagai berikut; sebutkan nama
peneliti, judul, tempat dan tahun penelitian dan kesimpulan.
Setelah hasil penelitian terdahulu tersebut dikupas, maka peneliti
harus menunjukkan karakter atau ciri khas yang membedakan
skripsinya dengan penelitian orang tersebut. Persamaan dan
perbedaan antara skripsi yang akan dikerjakan dengan sejumlah
hasil penelitian terdahulu harus diulas secara singkat.

B. Kerangka Teori
Kerangka teoritik adalah suatu model konseptual tentang
bagaimana teori yang digunakan berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penelitian.
Istilah kerangka teoretik identik dengan paradigma atau kerangka

38
berpikir yang memiliki peran besar sebagai perspektif teori yang
membatasi area kajian penelitian. Adanya kerangka teoritik bisa
bermanfaat untuk membuat penelitian menjadi fokus, terarah, dan
tidak melebar ke mana-mana. Kerangka teoritik dibangun
berdasarkan konsep atau teori dari bebagai pendapat para ahli yang
kemudian diterjemahkan ke wilayah empirik sehingga bisa
diimplementasikan di dalam penelitian.

Contoh :
kerangka teoretik “Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan Dekan
dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen-Dosen di Fakultas
Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya”,

Sebagai ciri khas yang paling membedakan penulisan skripsi


Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan Fakultas di kampus-
kampus lain, harus ada kajian khusus tentang pembahasan teoretik
perspektif Islam.

39
C. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian adalah model berpikir yang dipakai untuk
menjelaskan proses kesinambungan antara dua variabel atau lebih
di dalam penelitian. Untuk memudahkan pembacaan, paradigma
penelitian harus dibuat dalam bentuk gambar model dengan
mencantumkan rumusan pengolahan statistik untuk
menggambarkan alur dan proses pelaksanaan penelitian.
Contoh paradigma penelitian Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan
Dekan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen-Dosen di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya”.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling
tinggi tingkat kebenarannya. Secara prosedural, hipotesis
penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian teori, karena
hipotesis penelitian adalah rangkuman dari simpulan teoretis yang

40
diperoleh dari beberapa sumber kepustakaan. Rumusan hipotesis
bisa bersifat hipotesis nihil atau hipotesis alternatif.

Contoh hipotesis “Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan Dekan dan


Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen-Dosen di Fakultas Dakwah
UIM Sunan Ampel Surabaya” :
1. Efektivitas kepemimpinan Dekan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dosen-dosen di Fakultas Dakwah IAIN Sunan
Ampel Surabaya.
2. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen-
dosen di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Efektivitas kepemimpinan Dekan dan motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen-dosen di
Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya

BAB III : METODE PENELITIAN


Dalam bab ini dijelaskan secara rinci tentang metode dan teknik yang
digunakan dalam melakukan penelitian di lapangan. Sebisa mungkin
untuk menghindari pembahasan yang terlalu teoritis, seperti yang
biasa tertulis di buku teks atau diktat metodologi penelitian. Karena
itu, penulisan bab ini harus lebih operasional dan ‘siap pakai’, dengan
menggunakan bahasa sendiri yang selaras dengan fokus penelitian.
Adapun urutannya sebagai berikut :
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan bahwa pendekatan yang digunakan
dalam skripsi ini adalah pendekatan survey, studi kasus dan
seterusnya dengan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa
pendekatan ini digunakan. Di samping itu, peneliti perlu juga
mengemukakan jenis penelitian yang dipakai. jenis penelitian yang
bisa dipakai untuk kuantitatif di antaranya adalah Studi Korelasi,
Studi Komparatif, Penelitian Asosiatif, dan lain sebagainya.

B. Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik
lokasi dan alasan memilih lokasi tersebut. Selain itu, patut juga
dijelaskan tentang bagaimana nanti mahasiswa akan memasuki
lokasi itu.

41
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi adalah sekelompok obyek yang menjadi sasaran
penelitian. Populasi merupakan keseluruhan unit sampling secara
fisik yang dibatasi secara ketat oleh kriterium tertentu atau
keseluruhan dari hasil pengukuran (data). Sampel adalah bagian
dari populasi yang didesain untuk mewakili dari seluruh populasi.
Populasi adalah tempat diperlakukannya hasil-hasil penelitian
yang dilakukan dalam sampel. Oleh karena itu, karakteristik
populasi dan sampel harus sama, atau keadaan yang berlaku dalam
sampel hendaknya representatif dengan keadaan dalam populasi.
Di dalam bagian populasi dikemukakan karakteristik-karakteristik
pokok yang mungkin merupakan ciri utama dari populasi tersebut.
Setelah populasi dan jumlah besaran sampel dijelaskan;
selanjutnya dikemukakan cara penarikan sampel dari populasi.

D. Variabel dan Indikator Penelitian


Variabel dalam penelitian perlu ditentukan agar alur hubungan dua
atau lebih variabel dalam penelitian dapat dipastikan secara tegas
dan jelas. Penentuan variabel dalam suatu penelitian berkisar pada
variabel bebas (independent variable), variabel tergantung atau
terikat (dependent variable) maupun variabel kontrol (intervening
variable). Setelah itu, ditentukan pula indikator penelitian.
Indikator variabel penelitian adalah alat ukur variabel. Fungsi dari
indikator variabel adalah mendeteksi secara penuh variabel yang
akan diukur, sehingga keberadaan indikator harus jelas dalam
variabel yang akan diukur.
Contoh variable penelitian “Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan
Dekan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen-Dosen di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya”,
maka variabel, sub-variable dan indikator penelitian yang bisa
dipakai adalah:

Indikator-
No. Varibel Sub-Variabel
Indikator
1 Efektivitas a. (1)
kepemimpinan Kepemimpinan Mengutamakan
dekan (X1) berorientasi pencapaian
pada tugas tujuan

42
(initiating (2) Menilai
structure) pelaksanaan
tugas bawahan
(3) Menetapkan
batas waktu
pelaksanaan
tugas
(4) Menetapkan
standar tertentu
pada tugas
bawahan
(5) Memberi
petunjuk pada
bawahan
a. (1) Melibatkan
Kepemimpinan bawahan dalam
berorientasi pengambilan
pada human keputusan
relation (2) Bersikap
bersahabat
(3) Membina
hubungan
kerjasama
dengan baik
(4) Memberikan
dukungan
terhadap
bawahan
(5) Menghargai
ide atau gagasan
(6) Memberi
kepercayaan
kepada bawahan
2 Motivasi Kerja a. Motivasi (1) hubungan
eksternal antar pribadi
(2) penggajian
(honorarium)

43
(3) supervisi
dekan
(4) kondisi kerja
b. Motivasi (1) Minat
internal terhadap tugas
(2) dan
sebagainya ...
3 Kinerja Dosen a. Kompetensi (1) bersikap
Kepribadian terbuka
(2) dan
sebagainya ...
b. dan
sebagainya ..

E. Tahap-Tahap Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tahap-tahap yang dilakukan peneliti
dalam melakukan penelitian terhadap objek yang dikaji. Uraian
tahap ini dilakukan mulai awal hingga akhir kajian penelitian.
Yang perlu diperhatikan bahwa tahapan penelitian ini diuraikan
sesuai dengan pengalaman peneliti ketika akan, dan melakukan
penelitian lapangan.

F. Teknik Pengumpulan Data


Bagian ini menguraikan instrumen dan cara yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Pada bagian
instrumen, dikemukakan deskripsi tentang alat yang digunakan
untuk memperoleh data penelitian dan alasan pemilihannya. Jika
instrumen dikembangkan sendiri oleh peneliti perlu dikemukakan
prosedur pengembangannya serta informasi tentang tingkat
kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas)-nya. Jika
instrumen yang digunakan diadaptasikan dari instrumen yang
sudah ada, tingkat kesahihan dan keandalannya perlu ditunjukkan.
Sedangkan daftar pertanyaan yang dimuat dalam instrumen cukup
disertakan pada daftar lampiran.

44
G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian
Pada bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk
memperoleh validitas data. Validitas adalah derajat ketepatan
antara data yang terdapat di lapangan dan data yang dilaporkan
oleh peneliti. Validitas dikonsepsikan sebagai sejauh mana tes
mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur
yang tinggi validitasnya akan menghasilkan error pengukuran
yang kecil. Artinya skor setiap subjek yang diperoleh dari alat ukur
tersebut tidaklah jauh berbeda dari skor sesungguhnya.

H. Teknik Analisis Data


Pada bagian ini diuraikan proses penyebaran, pemantauan dan
penganalisaan angket-angket dan juga bahan-bahan yang lain agar
peneliti dapat menyajikan temuannya. Kemudian, data-data yang
sudah ada itu dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian


Pada bagian ini, objek penelitian dipaparkan secukupnya agar
pembaca mengetahui hal-ikhwal objek penelitian tersebut.
Gambaran itu berisi tentang kondisi objek yang dikaji, dapat
berupa letak geografis, potret dan struktur sebuah organisasi,
program dan suasana sehari-hari, serta hal lainnya yang dirasa
peneliti perlu ditulis untuk dapat mendukung gambaran penelitian
(setting).

B. Penyajian Data
Pada bagian ini dipaparkan mengenai data dan fakta variabel-
variabel penelitiannya. Data dan fakta ini, agar mudah
pemaparannya, hendaknya penyajiannya diatur dulu; misalnya,
jika data yang digunakan adalah data primer yang ditampung pada
lembaran kuesioner, maka lakukanlah proses pengaturan data;
misalnya, data diubah dalam bentuk tabel, diagram atau grafik.
Juga, data tersebut dihitung untuk mendapatkan nilai statistiknya,
seperti rata-rata, standart deviasi, persentase, modul, median, dan
sebagainya. Selanjutnya, data yang telah diatur tersebut
dimanipulasi atau ditransformasi dengan menggunakan dengan

45
alat-alat analisis, atau model-model yang sesuai dan mengarah
kepada hasil yang berguna untuk langkah berikutnya, yaitu
menguji hipotesis.

C. Pengujian Hipotesis
Hasil penghitungan statistik yang diperoleh sebelumnya dijadikan
dasar dalam pengujian hipotesis. Sebagaimana dikemukakan
sebelumnya, hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara
atas masalah yang diteliti. Oleh karena itu hipotesis tersebut masih
perlu diuji dengan menggunakan taraf signifikansi tertentu, bisa
0,01 (1 %) atau 0,05 (5 %). Untuk pengujiannya, hipotesis terlebih
dahulu dituliskan dalam bentuk nol yang biasa disebut hipotesis
nihil yaitu penyangkalan terhadap adanya hubungan antara
variabel yang diteliti sebagaimana tertuang dalam hipotesis
penelitian.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Bagian ini berisi paparan tentang argumentasi dalam perspektif
teoretis dan Islam terhadap hasil pengujian hipotesis.
Dalam perspektif teoreris peneliti menjelaskan mengapa hipotesis
penelitian ditolak atau tidak terbukti, maka berikan alasan-alasan
mengapa tidak terbukti. Mungkin dalam pengumpulan datanya
terdapat hal-hal yang melemahkan penelitian ini, atau mungkin alat
analisisnya kurang tepat, atau teori yang digunakan kurang relevan,
atau memang faktanya demikian.
Dalam perspektif keislaman, peneliti memberikan argumentasi
yang didasarkan nilai-nilai Islam ketika hipotesis ditolak atau
diterima. Singkatnya memberikan cara pandang Islam ketika
menganalisis temuan.

BAB V: PENUTUP
A. Simpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus
terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Catatan yang dapat dimunculkan dalam membuat simpulan adalah
(1) Jangan membuat simpulan di luar rumusan masalah yang telah
disebutkan dalam bab pendahuluan. Jika rumusan masalahnya dua,
maka simpulannya juga dua point (2) Simpulan bukanlah
ringkasan dari satu bab atau beberapa bab (3) Sebisa mungkin

46
kalimat simpulan ditulis dalam bentuk bahasa yang singkat dan
jelas (kalimat Pernyataan / Proposisi).

B. Saran dan Rekomendasi


Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Jika ada
hal positif yang terkait dari hasil penelitian, maka bisa disarankan
kepada lembaga-lembaga lain untuk menjadikannya sebagai model
percontohan. Bilamana terkait dengan kelemahan atau hal negatif
dari hasil penelitian, saran juga bisa diutarakan peneliti supaya
dilakukan perbaikan oleh beberapa pihak terkait yang
bersinggungan langsung dengan fokus masalah. Semua saran yang
ditulis, seyogyanya ditulis dalam bahasa yang jelas, fokus dan
praktis. Selain itu, saran bisa juga berupa rekomendasi untuk
penelitian lanjutan yang terkait dengan hasil penelitian.

C. Keterbatasan Penelitian
Tidak bisa dipungkiri, peneliti akan merasa ada hal-hal yang
kurang terkait dari proses total penelitian skripsinya. Oleh
karenanya, sub-bab ini harus menjelaskan bagian-bagian mana
yang dirasa bisa membuat penelitian skripsinya kurang berjalan
maksimal. Dampak positif dari adanya sub-bab ‘keterbatasan
penelitian’ ini adalah adanya masukan dan pembelajaran bagi
peneliti-peneliti selanjutnya terutama di dalam topik yang sama
agar tidak mengulangi ‘kesalahan-kesalahan’ yang dilakukan
peneliti sekarang. Selain itu, dapat juga memberikan nilai lebih
untuk dilakukannya penelitian lanjutan.

BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari skripsi kuantitatif memuat daftar pustaka atau semua
referensi yang dikutip oleh peneliti, dan beberapa lampiran yang
dirasa perlu untuk dicantumkan dalam skripsi semisal instrumen
penelitian sepertihalnya instrumen penelitian seperti form hasil
pengumpulan data semisal angket, checklist, dan sebagainya; skoring
kuantitatif, kalkulasi perhitungan; Surat Keterangan melakukan
penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing, dan
sebagainya. Selain itu, biografi singkat peneliti juga harus ditulis di
segmen paling akhir dari bagian ini.

47
C. SKRIPSI PENELITIAN PUSTAKA
Penelitian pustaka atau library research adalah riset yang berbasis
literature. Penelitian ini tergolong lazim dipakai untuk riset
kesejarahan, pengembangan teori dari masa ke masa, telaah pustaka,
dan sejenisnya. Desain skripsi yang menggunakan pendekatan
kepustakaan adalah bersifat fleksibel, terutama mengenai jumlah bab,
tergantung dari perkembangan penelitian kepustakaannya. Namun,
ada beberapa bab yang memang harus ada keseragaman.

Bagian Awal

Judul Penelitian (sampul)


Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)
Bagian Inti

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan

BAB II: KAJIAN TEORETIK


A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
B. Kerangka Teori
b. Perspektif Islam (sub-bab khusus)

48
BAB III: METODE PENELITIAN PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Jenis dan Sumber Data
C. Teknik Analisis Data

BAB IV: PEMBAHASAN PENELITIAN


A. (tergantung konteks dan tema penelitian)
B. (tergantung konteks dan tema penelitian)
C. ...

BAB V: PEMBAHASAN PENELITIAN (bila diperlukan)


A. (tergantung konteks dan tema penelitian)
B. (tergantung konteks dan tema penelitian)
C. ...

BAB VI: PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran dan Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian
Bagian Akhir

Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (Surat Keterangan melakukan
penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing,
dll)
Biografi peneliti

Penjelasan dan panduan penulisan tentang masing-masing bagian


dalam skripsi pustaka adalah sebagai berikut:
 Secara umum penjabaran masing-masing bagian pada skripsi
penelitian pustaka tdak berbeda jauh denga skripsi dengan
basis penelitian kualitatif dan kuantitatif.
 Penjabaran pada bagian isi skripsi pustaka ini disesuaikan
dengan konteks dan tema penelitian, atau minimal berisi
jawaban terhadap rumusan masalah

49
 Jumlah bab pada skripsi pustaka ini disesuaikan dengan
pembahasannya.

D. SKRIPSI PENELITIAN ANALISIS TEKS


MEDIA
Penelitian anallisis teks media adalah penelitian yang memfokuskan
pada analisis kritis terhadap produk media. Penelitian ini mengenal 2
(dua) jenis, pertama, kuantitatif yaitu analisis isi kuantitatif (untuk
detail operasionalnya mengikuti pola skripsi kuantitatif). Kedua,
kualitatif, yaitu analisis wacana kritis, framing, semiotika, modalitas
dan lainnya.
Desain skripsi yang menggunakan model analisis teks media,
mengutamakan cara pandang kritis. Sehingga skripsi ini tidak sekedar
mendeskripsikan tetapi mengkritisi dan membongkar ideologi
(kepentingan) dibalik produk media. Sistematika penulisan skripsi
analisis teks media dapat mengacu uraian berikut ini:

Bagian Awal

Judul Penelitian (sampul)


Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)
Bagian Inti

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

50
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan

BAB II: KAJIAN TEORETIK


A. Kerangka Teoretik (berisi penjelasan konseptual terkait
dengan tema penelitian, teori yang digunakan dan
skematisasi teori atau alur pikir penelitian yang
didasarkan pada teori)
 Perspektif Islam (sub-bab khusus)
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

BAB III: METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Unit Analisis
C. Jenis dan Sumber Data
D. Tahap-Tahap Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Subyek Penelitian
B. Penyajian data
C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data)
1. Perspektif Teori
2. Perspektif Islam

BAB V: PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian
Bagian Akhir

Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (transkrip produk media ;
pemberitaan, artikel atau film. Surat Keterangan
melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan dosen
pembimbing, dll)
Biografi peneliti

51
BAGIAN AWAL
Detail penjelasannya sama dengan skrispi penelitian kuantitatif,
kualitatif dan pustaka

BAGIAN INTI.
BAB I : PENDAHULUAN
Isi dan detail penjelasan, secara subtansi sama dengan model di
Bab I di peneliian kualitatif, kuantitatif dan pustaka.

BAB II : KAJIAN TEORETIK


Berisi kajian teoretik yang mengupas penjelasan konseptual terkait
dengan tema, teori dan alur pikir penelitian, serta penelitian
terdahulu. Untuk detail penjelasan, secara subtansi sama dengan
model di Bab II di peneliian kualitatif, kuantitatif dan pustaka

BAB III : METODE PENELITIAN


Berisi tentag metode penelitian, yang menjelaskan langkah-
langkah operasional dalam melakukan penelitian. Detail
penjelasannya secara subtantif sama dengan model Bab III di
penelitian kuantitatif, kualitatif dan pustaka.
Sebagai catatan, yang membedakan pada penelitian analisis teks
media adalah keberadaan sub bab unit analisis.
Unit analisis adalah bagian-bagian dari produk media yang akan
dianalisis, misalnya ; narasinya, gambar dan pengambilannya,
dialog, colour background, setting, soundtracknya, foto, caption,
gaya selingkung dan seterysnya, bergantung jenis produk media
yang dikaji. Dengan demikian, unit analisis tidak sekedar
menunjuk jenis produk media, tapi detail produk media yang akan
dianalisis

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berisi sajian data dan pembahasan (analisis). Detail penjelasannya
secara subtantif sama dengan isi bab IV di model penelitian
kualitatif

52
BAB V : PENUTUP
Berisi simpulan, rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Untuk
detail penjelasannya, secara subtantif sama dengan isi bab V di
model penelitian kualitatif

BAGIAN AKHIR
Detail penjelasannya secara subtantif sama dengan isi di bagian akhir
skirpsi penelitian kuantitatif, kualitatif dan pustaka.

F. SKRIPSI PENELITIAN KARYA KREATIF


Skripsi karya kreatif adalah peneltian yang memfokuskan pada upaya
menghasilkan karya kreatif di bidang apapun sesuai dengan
kompetensi program studi. Skripsi karya kreatif dapat berwujud karya
film (documenter, dakwah, dst), event (exhibition, dakwah, training
dst), karya radio (program radio dakwah, talkshow dst), karya media
online, dan seterusnya.
Desain skripsi yang menggunakan model analisis teks media,
mengutamakan cara pandang kritis dan kreatif (out of the box)
sehingga skripsi ini tidak sekedar membuat karya, tapi ada
argumentasi sebuah karya kreatif itu perlu dilahirkan.
Sistematika penulisan skripsi karya kreatif dapat mengacu uraian
berikut ini:

Bagian Awal
Judul Penelitian (sampul)
Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)

53
Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Karya Kreatif
D. Manfaat Karya Kreatif
E. Metode Perancangan
1. Konsep Karya Kreatif
2. Sinopsis
3. Durasi
4. Pengumpulan Data
F. Sistematika Pembahasan

BAB II: KAJIAN TEORETIK DAN PROFIL PRODUK


A. Kerangka Teoretik
1. Orisinalitas
2. Positioning Karya
3. Perspektif Islam (sub-bab khusus)

B. Profil Produk
1. Nilai Dakwah
2. Pendukung
3. Penghambat
4. Peluang
5. Benchmarking

BAB III: DESAIN PRODUK


A. Konsep Media
1. Pemilihan media dan alasan
2. Khalayak sasaran
B. Tahapan Produksi
1. Pra Produksi
2. Produksi
3. Pascaproduksi
C. Anggaran Biaya

BAB IV: APLIKASI KARYA KREATIF DAN


PEMBAHASAN
A. Eksekusi Karya Kreatif

54
B. Pembahasan Karya Kreatif (Analisis Data)
1. Perspektif Teori
2. Perspektif Islam

BAB V: PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasan karya Kreatif
Bagian Akhir

Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (transkrip produk media ;
pemberitaan, artikel atau film. Surat Keterangan
melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan
dosen pembimbing, dll)
Biografi peneliti

BAGIAN AWAL
Detail penjelasannya sebagaimana penjelasan di skripsi penelitian
kualitatif, kuantitatif, pustaka dan analisis teks media

BAGIAN INTI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan (idealitas dan realitas) baik kesenjangan teoretik
maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Perlu
juga dipaparkan alasan mendasar ebuah karya kreatif ditawarkan
sebagai salah satu pilihan dalam mengatasi permasalahan
tersebut.Termasuk dalam hal ini kebutuhan akan sebuah karya
kreatif itu dihadirkan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dalam arti keterbutuhan sebuah karya didasari oleh data
(kuantitatif dan kualitatif) yang dihasilkan dari riset atau survey
perilaku khalayak.

55
B. Rumusan Masalah
Ditulis dengan bentuk kalimat Tanya, yang menggambarkan
kebutuhan karya kreatif itu dihadirkan. Rumusan masalah yang
diajukan menyesuaikan dengan bentuk karya kreatif diproduksi
Contoh
Judul karya : Surabaya Social Entrepeneur Exibition (S2TE)
Rumusan Maslahnya :
Bagaimana masyarakat dapat mengenal lembaga-lembaga social
yang ada di Surabaya beserta potensi yang dimiliki ?

Judul karya : Film Dokumenter “Supratman ; Sang Difabel Juru


Dakwah”
Rumusan masalahnya
Bagaimana menerapkan teknik DoP (Director of Photography)
dalam memvisualkan tokoh Supratman seorang juru dakwah yang
menyandang difabel tuna daksa dalam film dokumenter dengan
gaya expository?

C. Tujuan Karya Kreatif


Menjelaskan untuk apa karya kreatif dibuat atau diproduksi
sehingga memperjelas keberadaan karya kreatif
Contoh
1. Mengenalkan lembaga sosial yang ada di Surabaya beserta asset
dan unit usaha yang dimiliki (potensi kelembagaan)
2. Menjelaskan penerapan teknik DOP (Director of Photography)
dalam memvisualkan tokoh Supratman seorang juru dakwah
yang menyandang difabel tuna daksa dalam film dokumenter
dengan gaya expository

D. Manfaat Karya Kreatif


Secara umum manfaat karya kreatif dinyatakan bahwa produk
karya kreatif akan memberikan kontribusi bagi pribadi, masyarakat
dan perguruan tinggi.
Contoh
Judul karya : Surabaya Social Entrepeneur Exibition (S2TE)
Manfaat karya kreatif
1. Bagi Mahasiswa

56
Karya kreatif ini memberikan manfaat pada upaya
menumbuhkembangkan kepekaan mahasiswa dalam kehidupan
masyarakat

2. Bagi Lembaga Sosial


Sevagai wadah publikasi hasil karya dan asset yang dimiliki
lenbaga Sosial

3. Bagi Fakultas Dakwah dan Komunikasi


Sebagai wujud kontribusi dharma pendidikan daam
pengembangan social kemasyarakatan.

D. Metode Perancangan
Menjelaskan tentang cara yang dilakukan mahasiswa dalam
menghasilkan karya kreatif. Mulai dari mendapatkan data awal
tentang keterbutuhan karya kreatif, hingga rancangan atau
kemasan karya kreatif.

E. Konsep karya kretif


Menjelaskan tentang konsep karya kreatif yang dirancang. Mulai
dari nama, bentuk hingga detail karya kreatif

F. Sinopsis
Menjelaskan alur atau ringkasan sebuah karya kreatif. Jika karya
itu berujud film, maka synopsis mengarah pada ringkasan dan alur
cerita dari film tersebut. Jika karya tersebut berbentuk event, maka
synopsis mengarah pada gambaran, mekanisme pelaksanaan event
dan seterusnya.

G. Durasi
Merujuk pada waktu lamanya sebuah produk karya kreatif. Misal
jika karya itu berbentuk film, maka durasi merupakan waktu /
lamanya sebuah film itu dinikmati. Jika sebuah event, maka durasi
merupakan waktu/lamanya sebuah event itu berlangsung, dan
seterusnya.

H. Pengumpulan data
Merupakan langkah teknik pembuat karya kreatif mengumpulkan
data, baik kuantitaif maupun kualitatif, yang kemudian dianalisis

57
menggunakan SWOT, untuk mengetahui kelebihan, kelemahan,
peluang dan ancaman sebuah karya kreatif diproduksi.

I. Sistematika Pembahasan
Berisi uraian garis besar tentang pokok bahasan dalam setiap bab
pad skripsi karya kreatif, yang disusun mulai awal hingga akhir,
mulai pendahuluan hingga simpulan.

BAB II : KAJIAN TEORETIK DAN PROFIL PRODUK


Pada bab ini menjelaskan kemampuan elaborasi konsep teoretis
dengan hasil penelitian atau karya kreatif terdahulu. Dalam bab ini
berisi :

A. Orisinalitas
Menjelaskan tentang tingkat keaslihan karya kreatif. Tidak salah
jika bagian ini juga berisi review karya kreatif yang telah ada untuk
kepentingan membedakan tingkat perbedaan dan speifikasi karya
yang dulu dengan karya kreatif yang sedang disusun mahasiswa.

B. Positioning karya
Menjelaskan tentang penentuan posisi karya keratif yang
dihasilkan, guna menunjukkan tingkat perbedaan, keunggulan dan
keunikan dibandingkan dengan karya karya sebelumnya.

C. Perspektif Islam
Menjelaskan kepentingan dan posisi karya kreatif yang dihasilkan
jika dipandang dalam perspektif Islam. Memiliki dampak dan
kebermafaatan karya tersebut bagi agama Islam.

D. Profil produk
merupakan penjelasan mengenai nama produknya secara verbal
maupun grafik yang mengangkat product value serta keunggulan
produk dibandingkan pesaing produk lainnya. Di dalam profil
produk karya kreatif ini disajikan (a) nilai dakwah dari karya
kreatif itu, (b) pendukung, (c) penghambat, (d) peluang dan, (e)
benchmarking

58
BAB III : DESAIN PRODUK
Bab ini berisi penjelasan tentang penggunaan media untuk produksi
karya kreatif berikut dasar argumetasinya, khalayak sasaran produk
karya kreatif hingg tahapan produksi sebuah karya kreatif. Pada bab
ini berisi :

A. Pemilihan media
Cukup banyak media yang dapat dijadikan sarana produk karya
kreatif. Apakah media yang bersifat representasional yang
mengandalkan daya kreatifitas alami, atau media yang berbasis
teknologi (mekanis). Penetapan media sebagai sarana produk karya
kreatif harus didasari alasan yang kuat dan rasional, termasuk
pertimbangan daya pengaruhnya bagi sebuah produk.

B. Khalayak sasaran
Harus dijelaskan karya kreatif yang dihasilkan diperuntukkan bagi
khalayak yang mana ?. Apakah anak-anak, remaja, dewasa, orang
tua, masyarakat atau lembaga. Kejelasan khalayak penikmat karya
kreatif akan memperjelas orientasi produk yang dihasilkan.
Tentunya disertai alasan yang jelas, bila disertai data riset
kebutuhan khalayak.

C. Tahapan Produksi

Berisi penjelasan langkah-langkah teknis pembuatan karya kreatif.


Diawali tahap pra produksi berisi perancangan hingga wujud dari
rancangan karya, dilanjutkan dengan tahap produksi berisi
penjelasan operasional bagaimana karya tersebut dibuat, disusun
atau dijalankan. Terakhir menguraikan tahap pascaproduksi yang
berisi langkah teknis setelah karya tersebut diproduksi. Misalnya
melakukan launching produk hingga release produk (karya kreatif).
Terakhir dalam bab ini diuraiakan penggunaan biaya yang
didasarkan pada anggaran yang ditetapkan.

59
BAB IV : APLIKASI KARYA KREATIF DAN
PEMBAHASAN

A. Eksekusi Karya Kreatif


Berisi penjelasan tentang prosedur, mekanisme menjalankan /
mengoperasionalkan karya kreatif hingga dapat dinikmati/
digunakan/dijalankan.

B. Pembahasan
Merupakan analisisi yang dilakukan pembuat karya kreatif dalam
perspektif teoretis dan islam. Dalam perspektif teori, pembahasan
diarahkan pada pembacaan karya berdasarkan teori yang
digunakan pembuat. Dalam perspektif Islam, diarahkan pada upaya
pembacaan keberadaan sebuah karya kreatif dalam pandangan
Islam, apakah dari aspek kebermanfaatan sebuah karya atau
dampaknya bagi masyarakat Islam di Indonesia.

BAB V : PENUTUP
Berisi simpulan, rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Untuk
detail penjelasannya, secara subtantif sama dengan isi bab V di model
penelitian kualitatif, kuantitatif, pustaka dan analisis teks media.

60
G. SKRIPSI PENELITIAN AKSI
Skripsi Penelitian aksi adalah penelitian yang dilakukan secara
partisipatif diantara warga masyarakat dalam satu komunitas atau
lingkup social untuk mendorong terjadinya aksi-aksi transformative
(perubahan kondisi hidup yang lebih baik)
Sistematika penulisan skripsi karya kreatif dapat mengacu uraian
berikut ini:

Bagian Awal
Judul Penelitian (sampul)
Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)
Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Strategi Mencapai Tujuan
E. Sistematika Pembahasan

BAB II: KAJIAN TEORETIK


A. Kerangka Teoretik (berisi penjelasan konseptual terkait
dengan tema penelitian, teori yang digunakan dan
skematisasi teori atau alur pikir penelitian yang
didasarkan pada teori)
 Perspektif Islam (sub-bab khusus)
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

BAB III: METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

61
B. Prosedur Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Tehnik Pengumpulan Data
E. Tehnik Validasi Data
F. Tehnik Analisis Data
G. Jadual Pendampingan

BAB IV: PROFIL LOKASI PENELITIAN


A. Kondisi Geografis
B. Kondisi Demografi
C. Kondisi Pendukung

BAB V: TEMUAN PROBLEM


A. Eksplanasi Problem (disesuaikan dengan uraian
problem yang diajukan pada Bab 1)

BAB VI : DINAMIKA PROSES PENGORGANISASIAN


A.. Proses Awal
B. Proses Pendekatan
C. Melakukan Riset Bersama
D. Merumuskan Hasil Riset
E. Merencanakan Tindakan
F. Mengorganisir Komunitas
G. Keberlangsungan Program

BAB VII : AKSI PERUBAHAN


A.. Strategi Aksi
B. Implementasi Aksi

BAB VIII : EVALUASI DAN REFLEKSI


A. Evaluasi Program
B. Refleksi Keberlanjutan
C. Refleksi Program Dalam Perspektif Islam

BAB IX : PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian

62
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (transkrip produk media ;
pemberitaan, artikel atau film. Surat Keterangan
melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan dosen
pembimbing, dll)
Biografi peneliti

BAGIAN AWAL
Detail penjelasannya sebagaimana penjelasan di skripsi penelitian
kualitatif, kuantitatif, pustaka, analisis teks media dan karya kreatif

BAGIAN INTI

BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab yang menjelaskan latar belakang hingga strategi
yang dirumuskan peneliti dalam mencapai tujuan peneliti, hingga
pembahasan yang hendak disampaikan penelitian aksi ini

BAB II : KAJIAN TEORETIK


Merupakan peneliti dalam memberikan penjelasan konseptual
terkait dengan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian,
dan penyajian alur pikir penelitian. Penjelasan konsep yang
mendasarkan pada perspektif keislaman juga dilakukan untuk
melihat kekhasan penelitian. Ditutup dengan kajian penelitian
terdahulu untuk menentukan posisi dan orisinalitas penelitian yang
dilakukan

BAB III : METODE PENELITIAN


Merupakan penjelasan operasional terkait dengan langkah teknis
yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan, mengelola,
mengalisis dan memvalidasi data hingga merumuskan jadual
pendampingan yang akan dilakukan.

BAB IV : PROFIL LOKASI PENELITIAN


Merupakan penjelasan penelitian terkait dengan lokasi penelitian,
yang berisi penjelasan secara kewilayahan hingga potensi
kewilayahan lokasi penelitian

63
BAB V : TEMUAN PROBLEM
Merupakan penjelasan terhadap problema yang ditemukan di
lapangan, tentunya temuan tersebut (minimal) mengacu pada
rumusan masalah yang diajukan pada bab 1

BAB VI : DINAMIKA PROSES PENGORGANISASIAN


Merupakan penjelasan operasional tentang rangkaian
pengorganisasian yang dilakukan peneliti/pendamping selama di
lokasi. Pengorganisasian dilakukan secara sistematis melalui
tahapan yang jelas, mulai dari pendekatan hingga pada kepastian
dalam melaksanakan program secara berkelanjutan.

BAB VII : AKSI PERUBAHAN


Merupakan langkah taktis peneliti/pendamping dalam
merumuskan strategi yang mendasari aksi pemberdayaan
/pendampingan hingga implementasi aksi

BAB VIII : EVALUASI DAN REFLEKSI


Merupakan penjelasan peneliti dalam mengevaluasi program yang
telah dijalankan bersama masyarakat/komunitas, dan
merefleksikan hasil evaluasi program tersebut guna menjamin
keberlanjutan program baik secara praksis, teoretis dan keislaman
(perspektif)

BAB IX : PENUTUP
Berisi simpulan, rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Untuk
detail penjelasannya, secara subtantif sama dengan isi bab V di model
penelitian kualitatif, kuantitatif, pustaka, analisis teks media, karya
kreatif.

64
BAB III
FORMAT PENULISAN SKRIPSI

A. Format Skripsi
1. Jenis dan Ukuran Kertas
Jenis kertas yang digunakan HVS putih ukuran A5 (14,8 cm
X 21,0 cm) dengan berat 80 gram
2. Jenis Huruf dan Ukuran Huruf
Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman,
dengan ukuran 12 punt.
3. Batasan Halaman Skripsi
Untuk jumlah halaman skripsi yang harus dipenuhi paling
sedikit (minimal) 70 halaman untuk skripsi kuantitatif,
kualitatif, pustaka, analisis teks media dan karya kreatif.
Sedangkan untuk skripsi riset aksi paling sedikit (minimal) 95
halaman , dengan pembagian sebagai berikut :

SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF,


KUALITATIF, PUSTAKA, ANALISIS TEKS
MEDIA DAN KARYA KREATIF
BAB Jumlah Minimal Prosentase
Halaman
I 10 halaman 14 %
II 15 halaman 22 %
III 5 halaman 7 %
IV 35 halaman 50 %
V 5 halaman 7 %
Jumlah 70 halaman 100 %

65
SKRIPSI PENELITIAN AKSI
BAB Jumlah Minimal Prosentase
Halaman
I 10 halaman 11 %
II 15 halaman 16 %
III 7 halaman 7%
IV 7 halaman 7%
V 13 halaman 14 %
VI 20 halaman 21 %
VII 15 halaman 16 %
VII 5 halaman 5%
IX 3 halaman 3%
Jumlah 95 halaman 100 %

1. Jarak Tepi (Margin) dan Pengetikan


Tepi atas : 2 cm
Tepi bawah : 1,5 cm
Tepi kanan : 2 cm
Tepi kiri : 2 cm
Pengetikan antar halaman dilakukan bolak-balik (seperti buku)

5. Spasi / jarak antarbaris


Jarak antar baris dalam teks skripsi adalah spasi 1 (tunggal)
6. Warna cover
Untuk matriks, tidak perlu diberi sampul, cukup di staples saja.
Untuk proposal dan skripsi diberi cover menggunakan warna
coklat muda (WARNA PENCIRI FDK)

B. Teknik Pendukung Penulisan Skripsi


Ada 5 (lima) hal yang perlu diperhatikan dalam teknis penulisan
skripsi, yaitu (1) sistematika bab dan subbab, (2) kutipan, (3)
catatan kaki, (4) daftar pustaka (5) transliterasi

1. Sistematika Bab dan Subbab


Sistematika penulisan bab, subbab dan sub-subbab yang
digunakan berikut ini. Peringkat pertama, kata bab ditulis
dengan huruf kapital dan diikuti angka romawi besar sesuai

66
dengan urutan bab diketik pada bagian tengah atas tanpa titik
dan garis bawah. Peringkat kedua, ditandai dengan huruf
kapital, misalnya A,B,C dan seterusnya, diakhiri tanda titik.
Peringkat ketiga, ditandai dengan angka arab, misalnya 1,2,3
dan seterusnya, diakhiri dengan titik. Peringkat keempat,
ditandai dengan huruf kecil, misalnya a, b, c dan seterusnya,
diakhiri titik. Jika masih terdapat sub subbab lagi, maka
digunakan angka arab yang diakhiri kurung tutup ( ).
Berkenaan dengan itu, semua kata dan sub bab mulai
peringkat kedua hingga peringkat kelima diawali dengan
huruf kapital.
Contoh :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
B. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
C. dst
1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. dst
a) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
b) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
c) dst
1) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2) Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3) dst
(a) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
(b) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
(c) dst
(1) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
(2) dst

67
2. Kutipan
Kutipan yang digunakan terdiri atas kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan
yang berupa teks asli dari sumber rujukan tanpa ada tanda
perubahan. Dalam penerapannya, untuk memastikan
keakuratan terjemahan dengan teks asli, kutipan langsung dari
sumber rujukan harus ditulis aslinya. Berdasarkan sumbernya,
maka penulisan kutipan dapat dibagi sebagai berikut :
a. Kutipan Langsung kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis di antara
tanda kutip (“…..“) sebagai bagian yang terpadu dalam
teks utama, dan diikuti oleh nama penulis, dengan jarak
antar baris 2 (dua) spasi.
Contoh :
Menurut Dowling dan Welch, “target utama dari konsep

development adalah untuk meningkatkan kemampuan

SDM dalam kaitannya dengan beberapa posisi SDM di

masa depan yang biasanya dikaitkan dengan keterampilan

manajerial”1

1
Dowling dan Welch. 2004. International Human
Resource Management: Managing People in a
Multinational Context. London, Thompson Learning, hal.
14.

68
b. Kutipan Langsung 40 Kata atau Lebih 5 Baris
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih dari 5 baris ditulis
tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang
mendahului, ditulis 1.2 cm dari garis tepi sebelah kiri atau
7 ketukan (space bar)dari sisi kiri, dan diketik dengan
spasi tunggal, dengan ukuran huruf 12 font.
Contoh :
Dalam mengkaji problema yang terkait dengan beban
kerja antara pekerja full-time dengan part-time,
Zeytinoglu berpendapat bahwa :
““Some people have been working [in X
workplace] for 14-15 years full-time [hours], and
some of them even working close to 40 hours a
week at a part-time wage. And that again causes
a lot of stress, I think, and anxiety within them,
because they see everybody else doing the same
job they’re doing for triple the pay that they’re
getting, and yet they’re not being considered for
being hired [for full-time permanent positions]”2

2
Zeytinoglu, W. Lillevik, Seaton dan J. Moruz. 2004.
“Part-Time and Casual Work in Retail Trade: Stress and
other Factors Affecting the Workplace.” Industrial
Relations, Vol. 59, Issue 3, hal. 529.

c. Kutipan Langsung yang Sebagian Dihilangkan


Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam
kalimat yang dibuang baik pada awal, tengah atau akhir
kata, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga
titik (…), untuk beberapa kalimat yang dibuang baik pada
awal, tengah atau akhir kalimat, maka kalimat yang
dibuang diganti dengan empat titik (….),

69
Contoh : Kata yang dibuang
“... Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pembinaan di masyarakat … diharapkan harus
memperhatikan kondisi setempat”3

Contoh : Kalimat yang dibuang


“Gangguan yang berhubungan dengan saluran mungkin
ada…. Tetapi tidak demikian dengan gangguan semantic
atau psikologis....”4

3
Abdul Hakim Haekal. Metode Pemberdayaan
Masyarakat. (Surabaya : Usaha Abadi, 2003), 54.
4
Nurudin. Komunikasi Massa. (Malang : Cespur Press,
2002),107.

d. Kutipan Langsung yang Berbentuk Prosa


Kutipan yang berbentuk prosa yang panjangnya tidak
lebih dari lima baris dimasukkan sebagai bagian dari teks
karya tulis dan dituliskan di antara tanda petik rangkap
(“…”). Bila macam tulisan yang dikutip berbeda dengan
macam tulisan teks (latin dengan arab atau sebaliknya),
maka dipisahkan dari teks dan diketik sedemikian rupa
sehingga tidak melanggar norma penulisan ilmiah dan
estetika.
e. Kutipan Langsung yang Berbentuk Puisi
Yang dimaksud puisi di sini adalah termasuk “kata-kata
mutiara”. Kutipan yang berbentuk puisi yang terdiri dari
satu baris dimasukkan sebagai bagian dari teks karya tulis
dan dituliskan di antara tanda petik rangkap (“….”).
Puisi yang terdiri dari dua baris atau lebih dipisahkan
penulisannya dari teks karya tulis, tanpa tanda petik
rangkap sebelum dan sesudahnya.
Contoh :

70
Jadilah orang yang murni dari semua sifat diri
Bahwa kamu bisa melihat intisari dirimu yang
sangat berkilauan
Betul, Lihatlah ke dalam hatimu, sebuah
pengetahuan nabi
Dengan tanpa buku, tanpa guru privat, dan tanpa
pendidik 3

3
Dikutip dalam Reynold A. Nicholson. The Mystics of
Islam. (Bloomington : World Wisdom Inc, 2002), 50.

f. Kutipan Langsung dari Ayat al-Qur’an atau al-


Hadith
Kutipan ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadith dituliskan
dengan huruf Arab, sebagaimana aslinya. Caranya sama
dengan yang tersebut pada kutipan bentuk prosa. Khusus
mengenai kutipan ayat-ayat al-Qur’an perlu disebutkan
nama surat serta nomor ayat yang dikutip pada akhir
kutipan. Untuk yang tersebut akhir ini, nama dan nomor
ayat dituliskan dengan dilengkapi dengan sanad dan
rawinya.
Contoh : Kutipan yang berasal dari ayat al-Qur’an
Tidak bisa dipungkiri, perencanaan adalah sesuatu yang
sangat vital dalam kehidupan kita sebagai pelaku
organisasi. Dalam alQuran sendiri pun, Tuhan berfirman:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah


kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan
bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 1

71
1
al-Qur’an, Al-Hasyr : 18

Contoh : Kutipan yang berasal dari al-Hadith


Kutipan hadits sama halnya dengan mengutip ayat
alQur’an. Hanya saja, untuk hadith harus ditulis siapa
rawi dan dari kitab mana hadith itu diambil.
Menulis ayat alQuran dan hadith tidak harus
menggunakan bahasa Arab dan kemudian ditulis
terjemahannya. Cara lain untuk mengutip keduanya bisa
juga dengan menggabungkan terjemahannya ke dalam
paragraph, sebagaimana contoh berikut:
Perenungan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan —
termasuk filsafat di dalamnya— ialah salah satu
pemberi inspirasi kuat untuk mengenal Tuhan secara
lebih dekat. Di dalam sebuah hadíth Qudsí, Allah
berfirman, “Aku adalah sebagaimana perkiraan
hamba-Ku terhadap-Ku.”4 Jadi, ada yang
memperkirakan bahwa Allah itu cukup didekati
dengan tasawuf yang sederhana saja, tanpa
mengusung konsep filsafat yang rumit; tapi ada juga
yang berpandangan sebaliknya.

4
Lihat riwayatnya dalam Abú ‘Abd Allah Muhammad bin
Ismá’íl bin Ibráhím bin Mughírah al-Bukhárí, Sahíh al-
Bukhárí, juz. IX, (Beirut : Dár al-Fikr, 1981), 147-148.

g. Kutipan Tidak Langsung


Adalah kutipan yang berisi isi pokok pikiran dari sumber
rujukan yang ditulis dengan bahasa pengutip. Jika sumber

72
kutipan ditulis dalam bahasa asing (Inggris, Arab, Jerman,
dll), maka kutipan tidak langsung dapat ditulis dengan
bahasa Indonesia. Akan tetapi kutipan itu ditulis dengan
cara (1) diintegrasikan dalam teks tanpa diapit tanda petik,
(2) jarak spasi ganda sehingga tampak seolah-olah bukan
kutipan.
Contoh :
Berbahasa dan bernalar merupakan dua aktivitas yang tidak
dapat dipisahkan. Berkenaan dengan itu, ketika seseorang
berbahasa, ia sesungguhnya sedang mengaktualisasikan hasil
proses bernalar. Oleh karena itu, ketidakjelasan pesan yang
disampaikan seseorang melalui bahasa dapat disebabkan oleh
ketidakteraturan proses penalaran.4 Dengan demikian,
pemberdayaan potensi dasar seseorang perlu diarahkan.

4
Jos Daniel Parera, Belajar Mengemukakan Pendapat.
(Jakarta : Penerbit Erlangga, 1991), 129.

3. Catatan Kaki
Catatan kaki merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
menandai identitas sumber rujukan. Bentuk penandaan ini
digunakan agar pembaca dapat mengetahui identitas sumber
rujukan secara langsung pada halaman tempat kutipan berada.
Oleh karena itulah, dalam penulisannya catatan kaki
dipisahkan dari teks sebelumnya dengan jarak dua spasi.
Pemisahan itu dilakukan dengan cara mencantumkan garis
sepanjang 14 spasi dari margin kiri. Antara catatan kaki dan
jarak catatan kaki pertama terdapat garis pemisah berjarak 1
spasi.
Pengetikan angka arab satu dalam catatan kaki pertama
dimulai dan ditulis sejajar dengan margin kiri. Begitu pula
dengan bagian selanjutnya.
skripsi ditulis dengan menggunakan model UIN Sunan Ampel
Surabaya dengan penekanan pada nama pengarang dahulu,

73
dan begitu seterusnya sesuai dengan jenis pustaka yang
dikutip. Untuk penulisan nama pengarang, semua nama
panjang pengarang (maksimal tiga kata) harus ditulis semua.
Kalau lebih dari tiga kata, maka sebagian nama pengarang
bisa disingkat. Nama depan ditulis lebih dahulu, tidak perlu
dibalik sepertihalnya daftar pustaka.
Satu hal yang perlu diketahui, penulisan angka pada catatan
kaki harus terus hingga akhir penulisan, sehingga tidak setiap
bab, angka catatan kaki berganti angka 1, melainkan terus
melanjutkan angka catatan kaki dari bab sebelumnya.
Berikut ini pedoman teknis penulisan catatan kaki:

a. Catatan kaki yang rujukannya diambil dari buku


(satu pengarang)
Contoh :
1
Robert Louis Flood, 2001 Rethinking the fifth discipline:
learning within the unknowable. (London : Routledge,
2001). 45.
2
Ratih Huriyati. Bauran pemasaran dan loyalitas
konsumen. (Bandung : Alfabeta, 2008), 67.

b. Catatan kaki yang rujukannya diambil dari buku


(dua pengarang atau lebih)
Contoh :
3
Monle Lee dan Carla Johnson. Prinsip-prinsip pokok
periklanan dalam perspektif global, terj. Haris Munandar.
(Jakarta : Kencana, 2007) , 55.

74
c. Catatan Kaki yang rujukannya diambil dari buku
editorial yang berisi kumpulan artikel
Contoh :
1
Zairi (ed.), Best practice: process innovation
management. (Oxford : Butterworth-Heinemann, 1999),
23.

d. Catatan Kaki yang rujukannya diambil dari sebuah


tulisan, artikel atau chapter yang bersumber dari
buku editorial. Jika editornya satu orang, maka
cukup menggunakan singkatan (ed). Jika editornya
lebih dari satu, maka menggunakan singkatan (eds).

Contoh :
1
Dennis Briscoe, "Talent management and the global
learning organization" dalam Vlad Vaiman dan Charles
M. Vance (ed.) Smart talent management: building
knowledge assets for competitive advantage. (UK :
Edward Elgar Publishing Limited, 2008), 202.
2
Liz Jones dan Bridget Somekh, “Observation.” dalam
Bridget Somekh dan Cathy Lewin (ed.). Research
methods in the social sciences. (London : SAGE
Publications, 2005), 138-145.

e. Catatan kaki yang rujukannya diambil dari buku


dengan corporate author, yakni pengarang sekaligus
sebagai penerbit bukunya
Contoh :
1
International Development Research Centre (IDRC),
Biodiversity, equity and the environment: a review of
research for development. (Ottawa : IDRC, 1998). 34-39.

75
f. Catatan kaki yang rujukannya diambil dari ‘buku
online’ dengan corporate author, yakni pengarang
sekaligus sebagai penerbit bukunya
Contoh :
1
Institute of Medicine (US) 2006. Organ donation:
opportunities for action, The Online Books Page, viewed
11 June 2007, http://onlinebooks.library.upenn.edu/
new.html.

g. Catatan kaki yang rujukannya diambil dari laporan


komisi dengan corporate author sebagai
pengarangnya.
Contoh :
1
CHL Consulting Co. Ltd., 2003 (unpub.). ‘A tourism
development strategy for North Tipperary’ [Draft
report], commissioned by North Tipperary County
Council et al., October, pp. 1-63.

h. Catatan kaki yang rujukannya diambil dari jurnal


ilmiah
Contoh :
2
Su Mi Dahlgaard-Park, "Learning from east to west dan
west to east," The TQM Magazine, vol. 18, no. 3, 2006,
217
3
Robert M. Fulmer & Philip A. Gibbs. "Lifelong learning
at the corporate university," Career Development
International, vol. 2, no.5, 1998, 177.
4
E.C. Martins dan F. Terblanche. "Building
organisational culture that stimulates creativity and
innovation." European Journal of Innovation
Management, vol. 6, no.1, 2003, 70.

76
i. Catatan kaki dari rujukan internet berupa artikel
dari jurnal (jurnal online)
Contoh :
1
Chumaidi, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan
Pengembangan Tesnya”, Jurnal Ilmu pendidikan,
(online), jilid 5, no.4, diakses pada Januari 2000 dari
http ://www.malang.ac.id
j. Catatan kaki yang rujukannya dari artikel dalam
majalah dan koran
Contoh :
1
Suryadarma,. “Processor dan Interface: Komunikasi
Data,” Info Komputer, vol. IV, April, 1990, 46-48
2
Muhammad Huda, “Menyiasati Krisis
Multidimensional Bangsa”, Jawa Pos, 13 Nopember,
1991, 6.
3
Waterford, ‘Bill of Rights gets it wrong’, Canberra
Times, 30 May, 2007, 11.

Jika rujukan dari koran atau majalah tersebut tidak


ada penulisnya, maka cara penulisannya sebagai
berikut :
3
Jawa Pos, Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, 22
April, 1995, 3.

k. Catatan kaki dari karya terjemahan


Contoh :
5
Ary Jacod dan Razavieh, Pengantar Penelitian
Pendidikan, terj. Arief Furchan, ( Surabaya : Usaha
Nasional, 1995), 167.

77
l. Catatan kaki dari rujukan Skripsi
Contoh :
5
Hadi Ahmad Fadil. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Kelompok PKK Dalam Mengatasi Masalah sampah di
Desa Meluwur Kecamatan Glagah Kabupaten
Lamongan”, Skripsi, Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2018, 56.

m. Catatan kaki dari rujukan makalah yang disajikan


dalam seminar
Contoh :
5
Nurul Huda. Penulisan Laporan Penelitian Untuk
Jurnal, Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian
Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang
Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP, Malang, 12
September. 1991.

n. Catatan kaki dari perkuliahan dosen yang tidak


dipublish
Contoh :
5
Klein. Community participation, Lecture notes
distributed in the course CD1206 Associated leadership,
12 Desember 2005, University of Canberra, ACT.
6
Bambang Subandi, “Manajemen Masjid di Perkotaan”,
catatan perkuliahan di kelas matakuliah Manajemen
Masjid, 02 maret 2011, Jurusan Manajemen Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya.

78
0. Catatan kaki dari rujukan internet berupa karya
individual
Contoh :
1
Hotchcock dan Hall., A Survey of STM Online Journal,
1990-1995 ; The calm before the Storm, diakses pada
tanggal 12 juni 1996 dari
http ://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey. html
2
Aun Falestien Faletehan, Sudahkah SDM kita punya
Daya Saing?, diakses pada tanggal 25 Desember 2010
dari http://www.sunan-
ampel.ac.id/index.php?option=com_content&view
=article&id=912%3Asudahkah-sdm-kita-punya-daya-
saing&catid=45%3Akolom-p-rektor&lang=in

p. Catatan kaki dari rujukan internet berupa E-mail


pribadi
Contoh :
1
Wayne Rooney, (rooney@gmail.com), Manajemen
sport untuk dosen-dosen IAIN Surabaya. 1 Februari, 2011.
E-mail kepada Abdur Rahman Chudlorie
(chudlorie@sunan-ampel.ac.id)

Untuk kasus tertentu dalam penggunaan catatan kaki, jika


sumber pustaka yang akan dikutip untuk kedua kalinya, maka
kutipan yang kedua cukup ditulis nama pengarang, judul buku
atau artikel (ditulis miring), dan halaman kutipan. Kalaupun
judul bukunya panjang, maka bisa dihilangkan bagian
akhirnya. Sebagai contoh:

1
E.C. Martins dan F. Terblanche. "Building
organisational culture that stimulates creativity and
innovation." European Journal of Innovation
Management, vol. 6, no.1, 2003, 70.

79
2
E.C. Martins dan F. Terblanche, Building organisational
culture, 73.
3
Robert M. Fulmer & Philip A. Gibbs. "Lifelong learning
at the corporate university," Career Development
International, vol. 2, no.5, 1998, 177.
4
M. Ahmad. Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta : Pustaka
Al-Kautsar, 2003), 24.
5
Su Mi Dahlgaard-Park. "Learning from east to west dan
west to east," The TQM Magazine, vol. 18, no. 3, 2006,
217.
6
E.C. Martins dan F. Terblanche, Building organisational
culture, hal. 65.

4. Daftar Pustaka
Daftar pustaka dicantumkan sebagai sumber referensi agar
pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber rujukan yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Dengan cara itu,
pembaca yang ingin menyelidiki dan atau mengidentifikasi
sumber rujukan aslinya dapat menggunakan daftar pustaka
sebagai referensi langsung. Itulah sebabnya, sumber referensi
yang tidak dikutip dalam karangan tidak boleh dicantumkan
dalam daftar pustaka.
Di samping itu, penulisan daftar pustaka memiliki kriteria ini.
Daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Nama penulis disusun
menurut alfabet dan hanya ditulis nama keluarganya saja
(nama belakang), sementara nama depan dan tengah cukup
disingkat saja. Gelar akademik seseorang tidak boleh
dicantumkan, meskipun gelar nama pengarang dicantumkan
di buku secara lengkap. Masing-masing sumber pustaka
ditulis dalam jarak satu spasi, sementara antar sumber pustaka
ditulis dalam jarak 2 spasi. Baris kedua dan selanjutnya dari
setiap sumber pustaka ditulis agak menjorok ke dalam
sebanyak 7 ketukan.
Daftar pustaka skripsi ditulis dengan menggunakan model
pengembangan dari ‘Harvard’ Author-Date Referencing
style; yakni dengan penekanan pada nama pengarang dahulu
(hanya nama belakang yang ditulis, sedangkan nama depan

80
dan tengah cukup diambil inisialnya saja), kemudian tahun
penerbitan, dan begitu seterusnya sesuai dengan jenis pustaka
yang dikutip. Jika tidak ada nama pengarang, maka judul
artikelnya yang ditulis lebih dahulu.
Penjelasan lebih lanjut bisa dilihat dalam bahasan berikut ini:
Contoh :
‘Internet pioneer to oversee network redesign’, Canberra
Times, 28 Mei, 2007.
‘Mining interests persevere’, Perth Daily, 17 November,
2005.
Ahmad, M,. Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta : Pustaka Al-
Kautsar, 2003.
AM: news & current affairs, radio program, ABC Radio,
Sydney, 23 April, podcast diakses pada 28 Mei 2007
dari http://abc.net.au/news/subscribe/amrss.sml.
Arifin, B., Mengenal Tuhan, Surabaya : PT Bina Ilmu, 1961.
Australian Principals Associations Professional Development
Council (APAPDC), Learn: lead: succeed: a resource
to support the building of leadership in Australian
schools, APAPDC, Hindmarsh, SA. 2004,.
CHL Consulting Co. Ltd., (unpub.), ‘A tourism development
strategy for North Tipperary’ [Draft report],
commissioned by North Tipperary County Council et
al., October, 2003.
Chumaidi, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan
Pengembangan Tesnya”, Jurnal Ilmu pendidikan,
(online), jilid 5, no.4, diakses pada Januari 2000 dari
http ://www.malang.ac.id
Clark, E., ‘Enforcement, not shortage of laws, at the heart of
spam’s virulent growth’, Canberra Times, 13 July,
diakses pada 25 July 2003 dari
http://www.canberratimes.com.au.

81
Cochrane, A., Understanding urban policy: a critical
approach, Malden MA : Blackwell Publishing, 2007.,
Duffy, A, Deakin, V, Narkiewicz, E. & Wilson, K., Guide to
writing in biomedical sciences, University of Canberra,
ACT. 2001.
Faletehan, A.F., Performance Management in Australia and
Indonesia, Germany: VDM Verlag Dr. Muller, 2010.
Flood, R.L.. Rethinking The Fifth Discipline: Learning within
the unknowable, London: Routledge, 2001.
Hundy, R & Cameron, S., ‘Risk factors for sporadic human
infection’, Journal of Communicable Diseases
Australia, vol. 28, no. 1, diakses pada 2 Desember 2005
dari
http://pandora.nla.gov.au/pan/10754/20040610/www.c
da.gov.au/ pubs/cdi/cdicur.htm.
Huriyati, R.. Bauran pemasaran dan loyalitas konsumen,
Bandung : Alfabeta, 2008.
Institute of Medicine (US), , Organ donation: opportunities
for action, The Online Books Page, diakses pada 11
Juni 2007 dari
http://onlinebooks.library.upenn.edu/new.html.
International Development Research Centre (IDRC),
Biodiversity, equity and the environment: a review of
research for development, Ottawa : IDRC, 1998.
Klein, S., Community participation, Lecture notes distributed
in the course CD1206 Associated leadership,
University of Canberra : ACT, 12 Desember 2005,.
Littlejohn, SW & Foss, KA.. Theories of human
communication, 8th edn, Southbank, Vic : Thomas
Wadsworth, 2005
Martins, EC. dan Terblanche, F. "Building organisational
culture that stimulates creativity and innovation."
European Journal of Innovation Management, vol. 6,
no. 1, 2003.

82
Richards, KC., ‘Views on globalization’, in HL Vivaldi (ed.),
Australia in a global world, Century, North Ryde :
NSW. 1997
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi,
Bandung :Alfabeta, 2008.
Waterford, J., ‘Bill of Rights gets it wrong’, Canberra Times,
30 May, 2007
Widdowson, D, Holloway, S & Murray, A., 006341 Customs
management theory & practice 2: study guide,
University of Canberra : Centre for Customs & Excise
Studies, ACT. 2007
Zairi, M (ed.), Best practice: process innovation management,
Oxford : Butterworth-Heinemann, 1999.

5. Transliterasi
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalihhurufan dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin disini
ialah penyalinan huruf-hurufarab dengan huruf-huruf latin
beserta perangkatnya
Ada beberapa prinsip yang harus diketahui dalam transliterasi,
yaitu
a. Sejalan dengan Ejaan Yang disempurnakan
b. Huruf Arab yang belum ada padanannya dalam
huruf latin dicarikan padanan dengan cara memberi
tambahan tanda diakritik dengan dasar“ satu fonem
satu lambang”
c. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi
masyarakat umum.

83
Rumusan singkat penulisan transliterasi, sebagai berikut

Contoh

Huruf Arab Trasliterasi latin

Al-hamd li al-Allah rabb al-


'ālamīn
‫هول‬ Hawla
‫روضة االطفال‬ Rawdah al-athfāl
‫المدينة المنورة‬ Al-Madīnah al-
Munawwarah
‫فعل‬ Fa’ala

84
Lampiran 1

Tim Penyusun Buku Panduan Penulisan Skripsi


Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Ampel Surabaya

Penanggung Jawab : Dr. Moch. Choirul Arif, M.Fil.I


(Wakil Dekan bidang Akademik dan
Kelembagaan)

Ketua : Dr. Abdullah Sattar, Fil.I


Anggota : Dr. Moh. Anshori, M.Fil.I
Dr. Ries Dyah Fitriani, M.Si
Bambang Subandi, M.Ag
Muhammad Thohir, M.Pd.I

85
Lampiran 2
Sampul Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Ukuran
3x3 cm

2 ketukan / spasi

Supratman ; Sang Difabel Juru Dakwah (14 punt)


2 ketukan/spasi

Skripsi (14 punt)


Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya, Guna memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) (12 punt)
2 ketukan/spasi

Oleh (12 punt)


Muhammad Ali Syaria’ati (12 punt)
NIM. B71225055 (12 punt)
2 ketukan/spasi

Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (12 punt)


Fakultas Dakwah dan Komunikasi (12 punt)
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (12 punt)
Surabaya 2019 (12 punt)

86
Lampiran 3 : Matrik proposal skripsi

MATRIK PROPOSAL SKRIPSI

Latar Belakang Masalah


………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Rumusan Masalah
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Judul Penelitian
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Metode Penelitian
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Hasil Penelitian Terdahulu dan Referensi Terkait


(minimal gunakan 5 jurnal penelitian)
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Surabaya, ………………

Ketua Prodi Pemohon

…………………………….. …………………………………..
NIP NIM

87
Lampiran 4 :Lembar Persetujuan Pembimbing

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : ……………………………………………………
NIM : ……………………………………………………
Program Studi : ……………………………………………………
Judul Skripsi : ……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Surabaya, …………………………

Menyetujui
Pembimbing,

……………………………
NIP.

88
Lampiran 5 : Lembar Pengesahan Ujian Skripsi

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

DAKWAH DAN PRILAKU MASYARAKAT DIGITAL

SKRIPSI

Disusun Oleh
Fatimatuz Zahro
BO ……

Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana Strata Satu
Pada tanggal 21 Juni 2019

Tim Penguji
Penguji I Penguji II

……………………………….. ………………………………..
NIP. NIP.
Penguji III Penguji IV

……………………………….. ………………………………..
NIP. NIP.

Surabaya, 21 Juni 2019


Dekan,

Dr. H. Abdul Halim, M.Ag


NIP. 196307251991031003

89
Lampiran 6 : Lembar pernyataan keaslihan karya

PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


nama : Fatimatuz Zahro
NIM : BO…
Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Dakwah


dan Perilaku Masyarakat Digital adalah benar merupakan karya
sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi tersebut diberi
tanda sitasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar dan


ditemukan pelanggaran atas karya skripsi ini, saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya
peroleh dari skripsi tersebut.

Malang, 21 Juni 2019


Yang membuat pernyataan
Materi
6000
Fatimatuz Zahro
NIM

90
Lampiran 7 : Abstrak dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab

ABSTRAK
Ahmad Misbahul Munir, NIM. B0…….., 2019. Komunikasi Literasi
Sampah pada Masyarakat Jemur Wonosari Surabaya.

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi respon masyarakat


dan Pengurus RT, RW di wilayah Jemur Wonosari Surabaya terhadap
masalah sampah, serta menjelaskan pola jejaring komunikasi yang
dikembangkan masyarakat dan pengurus RT, RW dalam
menyelesaikan persoalan sampah tersebut.
Untuk mendeskripsikan kedua persoalan itu, peneliti
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan partisipatoris
dalam bingkai teori komunikasi ekologis, ekoliterasi dan komunikasi
partisipatoris.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) masyarakat
merespon permasalahan sampah melalui (a) aspek kelembagaan
dengan membentuk kelompok pengelola sampah mandiri, (b) aktifitas
komunikasi literasi sampah melalui komunikasi gethok tular,
bermedia dan pemasaran social. (2) pengurus RT dan RW Jemur
Wonosari merespon permasalahan sampah melalui penyusunan
kebijakan local, pembinaan dan penyediaan sarana prasarana.
aspek autopoeisis (upaya mengembangkan diri) masyarakat
lebih kuat yang berujung pada respon masyarakat lebih cepat tanggap
dibandingkan dengan pengurus RT dan RW, yang dibuktikan
terbentuknya jejaring komunikasi (internal dan eksternal) pengelolaan
sampah di masyarakat baik secara formal maupun informal.

Kata Kunci : Komunikasi, Literasi Sampah, Autopoeisis

91
ABSTRACT
Ahmad Misbahul Munir, NIM. B0…….., 2019. Waste Literacy
Communication in Surabaya Jemur Wonosari Community

This study aims to explore the response of the community and RT,
RW management in the Jemur Wonosari Surabaya to the problem of waste,
and explain the pattern of communication networks developed by the
community and RT, RW management in solving waste problems.
To describe the two problems, researchers used a qualitative
method with a participatory approach in the frame of ecological
communication theory, ecoliteration and participatory communication.
The results of this study that (1) the community responds to the
problem of waste through (a) The institution by forming an independent
waste management group, (b) waste literacy communication activities
through “gethok tular” communication, media and social marketing, (2) RT
and RW management Jemur Wonosari responds to the problem of waste
through the formulation of local policies, guidance and provision of
infrastructure
The aspects of community autopoeisis are stronger and more
responsive than the RT and RW management, that evidenced by the
formation of communication networks (internal and external) waste
management in the community (formally and informally)

Keyword : Communication, Waste Literacy, Autopoeisis

92
‫مستخلص البحث‬
‫أحمد مصباح منير ‪ ،‬رقم التسجيل‪ .BO...................‬االتصاالت لمحو األمية حول الزبالة‬
‫في مجتمع جمور ونوساري سورابايا ‪.‬‬

‫يهدف هذا البحث إلى االستكشاف الستجابة المجتمع ومنظمي ‪ RW ، RT‬في منطقة جمور‬
‫ونوساري سورابايا حول مشكلة الزبالة ‪ ،‬ويهدف ايضا الي بيان أنماط شبكات االتصاالت‬
‫التي طورها المجتمع ومسؤولي ‪ RW ، RT‬في حل مشكلة تلك الزبالة‪.‬‬
‫والجل وصف هتين المشكلتين ‪ ،‬استخدم الباحث الطريقة النوعية مع النهج التشاركي في‬
‫إطار نظرية االتصال البيئي ‪ ،‬ومحو االمية البيئية‪ ,‬واالتصاالت التشاركية‪.‬‬
‫وأما نتائج هذا البحث فهي تشير إلى أن‪ .)1 :‬المجتمع استجاب مشكلة الزبالة من خالل (أ)‬
‫الجانب المؤسسي من حيث تشكيل مجموعات مستقلة إلدارة الزبالة ‪( ،‬ب) اقامة أنشطة‬
‫االتصاالت لمحو أمية حول الزبالة من خالل االتصال مع وسائل اإلعالم والتسويق عبر‬
‫جمور ونوساري‬ ‫وسائل االتصاالت االجتماعيية‪ - )2 .‬استجاب منظمي ‪RW، RT‬‬
‫سورابايا مشكلة الزبالة من خالل إعداد السياسات المحلية والتوجيه وتوفير البنية التحتية‪.‬‬
‫ويعد جانب ‪( Autopoeisis‬جهد المجتمع لتطوير النفس ) من المجتمع أقوى مما ينتج عنه‬
‫منطمي‪ RW, RT‬استجابة أكثر وذلك كما يتضح من تشكيل شبكات إدارة الزبالة (الداخلية‬
‫والخارجية) في المجتمع بشكل رسمي وغير رسمي‪.‬‬

‫كلمات أساسية‪ :‬االتصاالت ‪ ،‬ومحو األمية حول الزبالة ‪Autopoeisis ،‬‬

‫‪93‬‬
Lampiran 8 : Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah ,S.W.T, atas segala


rakhmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Dakwah dan Perilaku Masyarakat Digital”.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun dalam upaya untuk
menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) pada Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak,


oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Prof. H. Masdar Hilmy, S.Ag., MA., Ph.D selaku Rektor UIN
Sunan Ampel Surabaya,
2. Dr. H. Abdul Halim, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya,
3. Dr. H. Abdul Syakur, M.Ag selaku Kaprodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel Surabaya.
4. Dr. Hj. Luluk Fikri Zuhriyah, M.Ag, selaku pembimbing yang
senantiasa sabar dan memotivasi penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
5. Komunitas Masyarakat Digital Surabaya yang berkenan
menyediakan waktunya untuk penelitian yang penulis lakukan.
6. Semua pihak yang telah membantu penelitian ini berjalan lancar.

Akhirnya, semoga amal baik yang telah bapak/ibu berikan kepada


penulis mendapatkan balasan sebaik-baiknya dari Allah SWT.

Penulis.

94
Lampiran 9 : Motto dan Persembahan

Motto

Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada
di dalam hati mereka, karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan
berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qowlan
Baligha-perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. QS. al-Nisa’ :
63

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku, yang telah


mendidikku, hingga aku mengerti arti kehidupan, dan semua guru-
guruku yang telah mencerahkan kehidupanku dengan ilmu
pengetahuan yang dimiliki, serta untuk saudara-saudaraku.

95
Lampiran 10 : Contoh Daftar Isi Skripsi berjudul
“Dakwah dan Prilaku Masyarakat Digital ; Studi
di Kampung Jojoran III Surabaya”

Daftar Isi
Halaman
Judul Penelitian (sampul) i
Persetujuan Dosen Pembimbing ii
Pengesahan Tim Penguji iii
Motto dan Persembahan iv
Pernyataan Otentisitas Skripsi v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi viii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar xi
Daftar Grafik l xii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …
B. Rumusan Masalah …
C. Tujuan Penelitian …
D. Manfaat Penelitian …
E. Definisi Konsep …
F. Sistematika Pembahasan

BAB II : DAKWAH DAN MASYARAKAT DIGITAL


A. Dakwah di Era Digital
1. Pengertian Dakwah Digital
2. Pola Dakwah Digital
3. Strategi Dakwah di Masyarakat Digital
B. Masyarakat Digital …
1. Pengertian Masyarakat Digital
2. Pola Relasi Masyarakat Digital
3. Perilaku Bermedia Masyarakat Digital
C. Perilaku Bermedia Dalam Perspektf Islam
D. Teori Ekologi Media
E. Kerangka Pikir Penelitian

96
F. Penelitian Terdahulu

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian …
B. Lokasi Penelitian …
C. Jenis dan Sumber Data …
D. Tahap-Tahap Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Validitas Data
G. Teknik Analisis Data

BAB IV : DAKWAH DAN PRILAKU MASYARAKAT DIGITAL


A. Masyarakat Kampung Jojoran III Surabaya
1. Kondisi Geografis
2. Kondisi Kependudukan
3. Kondisi Pendidikan dan Ekoomi
4. Kondisi Sosial dan Keagamaan
5. Struktur Kepengurusan Kampung Jojoran III
B. Prilaku Bermedia Masyarakat di Kampung Jojoran III
C. Strategi Dakwah Digital di Masyarakat Kampung Jojoran
III
D. Pembahasan
1. Perspektif Teori Ekologi Media
2. Perspektif Islam

BAB V : PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasn Penelitian

97
Lampiran 11 : Contoh narasi penelitian terdahulu, untuk penelitian
yang berjudul “ Motif dan Interaksi Sosial Perusahaan
Media dengan Khalayak Melalui Media Sosial”

Hasil penelitian terdahulu, baik yang berasal dari jurnal


maupun dari penelitian lain dijadikan referensi pembanding dalam
penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu tersebut disampaikan
sebagai berikut :
Pertama, penelitian Astrianasari1 menyatakan bahwa twitter
dapat memenuhi fungsi informasi karena pada saat ini banyak akun
twitter yang memberikan informasi seperti kondisi lalu lintas, info
tempat wisata maupun berita. Twitter juga dapat memenuhi fungsi
pendidikan, melalui media sosial ini masyarakat bisa belajar hal-hal
baru tidak hanya melalui buku saja. Misalnya akun @ayatquran yang
berisi ayat-ayat Al-quran dan mengajarkan followersnya untuk selalu
ingat kepada Allah. Terakhir twitter dapat memenuhi fungsi untuk
mempengaruhi, masyarakat yang haus akan informasi akan mudah
terpengaruh dengan postingan-postingan yang ada di twitter. Namun
penggunanya harus bisa membedakan mana yang baik dan tidak.
Kedua, penelitian Dosi Aprilinda Paldewa 2 menyatakan
bahwa Twitter digunakan oleh mahasiswa untuk mencari hal-hal yang
disukainya seperti fotografi, sastra, fashion hingga wirausaha. Hal ini
dikarenakan twitter simple dan mudah untuk digunakan, informasi
yang didapatkan dapat menjadi bahan obrolan di dunia nyata. Pesan-
pesan yang diposting oleh informan pun beragam mulai dari curahan
hati, guyonan, kritikan dan lain sebagainya. Postingan yang tidak
disukai adalah bernada galau maupun mencaci maki suatu hal. Semua
informan merasa percaya diri ketika memiliki akun twitter hal ini
terlihat dari jumlah postingan mereka. Twitter dapat digunakan
sebagai sarana untuk berinteraksi mengingat ada followers ada yang
tinggalnya berjauhan. Twitter juga dapat digunakan sebagai media
hiburan.

1
Astrianasari , “Penggunaan Twitter Sebagai Fungsi Komunikasi Massa.”
Skripsi pada Binus Indonesia tahun 2010
2
Dosi Aprilinda Paldewa “ Motif Penggunaan dan Interaksi Sosial di
Twitter”. Skripsi pada Universitas Islam Bandung, 2011

98
Ketiga, penelitian Fadjar Syuderajat dan Kenanga Puspitasari3
menyatakan bahwa Proses aksi dan komunikasi media sosial GMF
AeroAsia , tahapan pelaksanaan dilakukan sesuai dengan timeline
yang ada. Namun untuk media sosial tertentu seperti linkedin,
instagram, dan youtube tidak terdapat timeline pasti, posting
dilakukan sebagaimana terdapat topik yang akan dipublikasikan
melalui media sosial. Konten yang dibahas merupakan sesuai dengan
ide perencanaan dan fact finding data. Frekuensi posting secara
berkala namun belum teratur waktunya. Feedback kolom komentar
kurang direspon dengan baik oleh admin media sosial.
Keempat, penelitian yang dilakukan Reza Fajar Pratama 4
menyatakan bahwa penggunaan media sosial Facebook dan Twitter di
Pos Indonesia mempunyai pengaruh sebesar 69% terhadap citra
perusahaan dan sisanya 31% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak dijelaskan dalam penelitian ini
Berdasarkan penelitian tersebut, kekhasan dan perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada aspek fokus
yang dikaji yaitu penggunaan akun media sosial oleh perusahaan
media untuk memenuhi motif informasi, hiburan dan interaksi sosial
bagi penggunanya.

3
Fadjar Syuderajat dan Kenanga Puspitasari. “Pengelolaan Media Sosial oleh
Unit Corporate Communication PT GMF Aeroasia” Jurnal Komuniti, Vol. 9,
No. 2, September 2017
4
Reza Fajar Pratama, “Pengaruh penggunaan media sosial facebook dan
twitter terhadap pencitraan perusahaan (studi di pt pos indonesia)” Tugas
Akhir pada Telkom University, tahun 2011

99
Lampiran 12 : Cara Penulisan Tabel

Tabel 1.1
Jumlah Penduduk RW.09 Kelurahan Jemursari Surabaya

No Rukun Tetangga Jumlah Penduduk Total


(RT) Laki-Laki Perempuan
1 01 45 45 90
2 02 75 30 105
3 03 50 70 120
4 04 50 35 85
5 05 50 80 130
530

Sumber : Diolah dari arsip kependudukan RW 09 Kelurahan


Jemursari Surabaya

100
Lampiran 13 : Cara Penulisan Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1.1 Jumlah penduduk RT.09 Jemursari 10
1.2 jumlah pos kamling di RT. 09 Jemursari 23
1.3 Jumlah aparat Hansip di RW.09 Jemursari 50

101
Lampiran 14 : Cara penulisan daftar gmbar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gambar denah lahan tandus 87


3.2 Gambar lokasi perkampungan percontohan 99
3.3 dst

102

Anda mungkin juga menyukai