Penyusun
FDK
2019
0
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I : PENDAHULUAN 4
A. Pengertian Skripsi 4
B. Kedudukan Skripsi 4
C. Tujuan Skripsi 5
2
B. Teknik Pendukung Penulisan Skripsi 66
1. Sistematika bab dan subbab 66
2. Kutipan 68
3. Catatan kaki 73
4. Daftar Pustaka 80
5. Transliterasi 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lamp 1 : Tim Penyusun Panduan Penulisan Skripsi FDK 85
Lamp 2 : Contoh sampul skripsi FDK 86
Lamp 3 : Contoh matrik proposal skripsi 87
Lamp 4 : Contoh persetujuan pembimbing 88
Lamp 5 : Contoh lembar pengesahan skripsi 89
Lamp 6 : Contoh lembar pernyataan keaslihan karya 90
Lamp 7 : Contoh abstrak Skripsi 91
Lamp 8 : Contoh kata pengantar 94
Lamp 9 : Contoh motto dan persembahan 95
Lamp 10 : Contoh daftar Isi Skripsi 96
Lamp 11 : Contoh menarasikan penelitian terdahulu 98
Lamp 12 : Contoh cara penulisan tabel 100
Lamp 13 : Contoh cara penulisan daftar table 101
Lamp 14 : Contoh cara penulisan daftar gambar 102
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Skripsi
Kompetensi sarjana adalah kemampuan pengembangan ilmu
pengetahuan. Kemampuan ini dibuktikan melalui penulisan skripsi.
Hasil penulisan skripsi ini diuji oleh tim penguji untuk memperoleh
penilaian kelayakan sebagai sarjana. Jadi, skripsi merupakan hasil
penelitian sebagai tugas akhir karya ilmiah di tingkat sarjana (S-1).
UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan pendidikan
di tingkat sarjana, di samping tingkat magister dan doktor.
Penyelenggaraan ini berorientasi pada integrasi Islam dan sains
yang dilambangkan dengan “menara kembar” (twins tower).
Integrasi ini menggambarkan kerja sama antara ilmu-ilmu
keislaman dan sains, sehingga keduanya menghasilkan pola pikir,
pola sikap, dan pola perilaku yang terpuji. Dalam penulisan skripsi,
integrasi tersebut dimuat dan dikembangkan. Karena itu, buku
panduan skripsi ini berbeda dengan panduan yang terdahulu,
karena ia mengarah pada integrasi ilmu-ilmu keislaman dan sains.
Di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), integrasi ilmu-
ilmu keislaman dan sains dikembangkan dalam lima wilayah
kajian, sesuai dengan lima program studi di FDK, yaitu komunikasi,
penyiaran, konseling, manajemen, dan pengembangan masyarakat.
Kelima wilayah kajian ini termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial,
sehingga sains yang dikembangkan adalah teori-teori sosial. Teori-
teori ini disentuhkan dengan ayat al-Qur’an dan penafsirannya,
radaksi hadis dan penjelasannya, serta pendapat para ulama.
Dengan demikian, corak skripsi di FDK UIN Sunan Ampel
integrasi, kolaborasi, dan sinergi antara sains dan Islam.
B. Kedudukan Skripsi
Skripsi merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh
setiap mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel Surabaya. Ia memiliki bobot enam SKS. Sebagai tugas
akhir, penulisan skripsi mengedepankan kerja mandiri dalam
bentuk penelitian lapangan, pustaka, aksi, hingga karya kreatif di
bawah arahan dosen pembimbing.
Skripsi berbentuk karya tulis yang menjelaskan atau
menggambarkan realitas sosial atau karya kreatif dan teknologi.
4
Karya tulis ini bergantung pada teknik penulisan kalimat,
penguasaan teori, dan pendalaman ilmu-ilmu keislaman. Oleh
karena itu, skripsi dapat diprogram setelah mahasiswa dinyatakan
lulus untuk semua mata kuliah dengan IPK yang dinilai baik.
C. Tujuan Skripsi
Program skripsi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Sunan Ampel Surabaya memiliki maksud dan tujuan sebagai
berikut.
1. Membangun kemampuan dan keterampilan mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama
mengikuti proses perkuliahan.
2. Melatih dan membiasakan mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi untuk berpikir kritis, solutif, dan inovatif melalui
proses pengerjaan skripsi yang dilakukannya.
3. Membantu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
dalam memadukan pengetahuan dan keterampilan untuk
mengamati, memahami, menganalisis, dan menjelaskan
masalah yang telah ditemukan.
5
BAB II
TATA CARA SKRIPSI
C. Proses Pembimbingan
1. Selama penyusunan proposal, mahasiwa wajib dibimbing oleh
dosen untuk menjamin kebenaran prosedur, relevansi materi,
teknik penulisan, logika penelitian, dan metodologi penelitian
yang digunakan.
6
2. Mahasiswa wajib membawa kartu konsultasi dan meminta paraf
pembimbing selama proses pembimbingan.
3. Mahasiswa wajib meminta persetujuan dosen dalam pengajuan
seminar proposal dan ujian skripsi.
4. Pembimbingan dosen meliputi :
a. Penyusunan dan penyelesaian proposal penelitian
b. Pendampingan mahasiswa dalam seminar proposal dan ujian
skripsi
c. Penyempurnaan proposal penelitian sesuai masukan dalam
seminar proposal
d. Penyelesaian skripsi
e. Revisi skripsi sesuai dengan masukan Tim Penguji Skripsi
5. Bila skripsi belum terselesaikan dalam dua semester,
mahasiswa dapat memperoleh perpanjangan dengan
pembimbing yang sama atau ganti pembimbing.
7
4. Proposal yang telah diseminarkan wajib disempurnakan dan
disahkan oleh pembimbing. Setelah itu, proposal diserahkan
kepada Ketua Program Studi untuk memperoleh ijin penelitian.
5. Mahasiswa wajib mengulang seminar proposal jika proposal
telah dinyatakan sebagai “tidak layak”.
E. Ujian Skripsi
Ujian skripsi memuat ketentuan dan persyaratan sebagai
berikut.
1. Ujian skripsi dapat dilakukan pada mahasiswa semester VII,
jika Indeks Prestasi Semester (IPS) 3,50 ke atas diperoleh
selama semester I – VI
2. Penilaian skripsi dilaksanakan saat ujian skripsi berlangsung.
3. Sekretaris Program Studi menerima pendaftaran ujian skripsi
dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Penyerahan bukti lulus seminar proposal skripsi
b. Penyerahan bukti transkrip nilai
c. Penyerahan bukti perolehan SKEK
d. Penyerahan bukti hafalan al-Qur’an
e. Penyerahan bukti lolos uji plagiasi Turnitin
f. Penyerahan bukti pelunasan SPP/UKT terakhir
g. Penyerahan skripsi yang telah disahkan oleh pembimbing
dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Skripsi yang akan diujikan dijilid dalam bentuk buku
dengan ukuran A5
b. Sampul (hard cover) skripsi berwarna coklat
4. Mahasiswa wajib menggunakan jas almamater saat ia
mengikuti ujian skripsi
5. Mahasiswa wajib membawa bahan referensi yang dijadikan
rujukan dalam skripsi
F. Revisi Skripsi
Revisi skripsi adalah perbaikan dan penyempurnaan skripsi
setelah diujikan dan dinyatakan lulus. Beberapa ketentuan
mengenai revisi skripsi sebagai berikut.
1. Revisi didasarkan pada masukan maupun catatan penguji
skripsi.
8
2. Batas waktu revisi skripsi adalah 15 hari setelah ujian skripsi.
Batasan ini meliputi tanda tangan pengesahan para dosen
penguji, tanda tangan Dekan, dan penjilidan.
3. Jika revisi skripsi melewati batas waktu, kelulusan mahasiswa
dapat dibatalkan
4. Mahasiswa menyerahkan satu eksemplar skripsi yang
berbentuk buku. Selain itu, satu keping Compact Disc (CD)
yang berisi skripsi lengkap dan summary skripsi juga
diserahkan.
G. Penilaian Skripsi
Penilaian skripsi dilaksanakan saat ujian skripsi berlangsung.
Ia meliputi empat komponen yang dinilai oleh masing-masing
dosen penguji. Rentang nilai adalah 0-100 untuk masing-masing
komponen. Dengan demikian, akumulasi nilai rata-rata dari para
dosen penguji untuk semua komponen adalah nilai skripsi. Berikut
adalah empat komponen yang diuji.
1. Metodologi penelitian : 25 %
2. Kemampuan bahasa tulis : 25 %
3. Materi skripsi : 25 %
4. Kemampuan mempertahankan : 25 %
Rumus perhitungan nilai akhir skripsi (NAS) adalah sebagai
berikut.
Keterangan :
NAS : Nilai Akhir Skripsi NPu3 : Nilai Penguji 3
NPu1 : Nilai Penguji 1 NPu4 : Nilai Penguji 4
NPu2 : Nilai Penguji 2 ∑ Pu : Jumlah Penguji
9
Gambar 1: Skema Seminar dan Skripsi
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya
10
BAB III
MATRIKS DAN PROPOSAL SKRIPSI
11
Gambar 2: Contoh Matrik Penelitian Skripsi
12
Matriks yang telah disetujui oleh Ketua Program Studi
dilanjutkan dengan pembuatan proposal. Dalam hal ini, mahasiswa
mendiskusikan kembali matriks tersebut dengan dosen
pembimbing yang telah ditunjuk oleh Ketua Jurusan. Jika dosen
pembimbing menolak matrik yang telah disetujui oleh Ketua
Program Studi, maka dosen pembimbing memberikan nota
keberatan pada matriks tersebut. Nota keberatan ini disampaikan
kepada Ketua Program Studi untuk dicatat secara administrasi.
Ketua Program Studi berhak menolak nota keberatan dari dosen
pembimbing jika ia berada di luar kajian program studi.
13
4. Tahap-Tahap
Penelitian
5. Teknik Pengumpulan
Data
6. Teknik Validitas Data
7. Teknik Analisis data
I. Sistematika I. Metode Penelitian I. Sistematika Pembahasan
Pembahasan 1. Pendekatan dan
Jenis Penelitian
2. Objek Penelitian
3. Populasi, Sampel,
dan Teknik
Sampling
4. Variabel, Dimensi,
dan Indikator
Penelitian
5. Tahap-Tahap
Penelitian
6. Teknik
Pengumpulan Data
7. Teknik Reliabilitas
dan Validitas
Instrumen
Penelitian
8. Teknik Analisis
data
J. Jadwal Penelitian J. Sistematika J. Jadwal Penelitian
Pembahasan
K. Jadwal Penelitian
14
D. Manfaat Penelitian D. Manfaat Karya D. Strategi Pemecahan
Kreatif Masalah
E. Penelitian Terdahulu E. Kajian Karya Kreatif E. Definisi Konsep
Terdahulu
F. Definisi Konsep F. Definisi Konsep F. Penelitian Terdahulu
G. Kerangka Teoretik G. Kerangka Teoretik
H. Metode Penelitian H. Metode PerancanganG. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan 1. Konsep Kreatif 1. Pendekatan penelitian
Jenis Penelitian 2. Sinopsis 2. Prosedur Penelitian
2. Unit Analisis 3. Durasi 3. Subyek Penelitian
3. Jenis dan Sumber 4. Pengumpulan data 4. Teknik Pengumpulan
Data Data
4. Tahap-Tahap 5. Teknik Validasi Data
Penelitian 6. Teknik Analisis Data
5. Teknik 7. Jadual Pendampingan
Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis
data
I. Sistematika J. Sistematika I. Sistematika Pembahasan
Pembahasan Pembahasan
J. Jadwal Penelitian K. Jadwal Penelitian J. Jadwal Penelitian
Tabel 1: Sistematika Proposal Skripsi
1. Judul Penelitian
Keseluruhan huruf dalam judul penelitian ditulis dengan huruf
kapital. Kalimat judul tidak berupa kalimat yang sempurna atau
pola SPO (Subyek, Predikat, Obyek), melainkan kalimat subyek
yang jelas. Kalimat judul: “Penyelesaian Masalah Kemalasan
Menggunakan Konseling Rasional Emotif” tidak dibenarkan,
melainkan kalimat: “Penyelesaian Masalah Kemalasan dengan
Konseling Rasional Emotif”. Demikian pula, penulisan judul
diupayakan untuk menghindari anak kalimat dalam kurung.
Kalimat judul: “Pola Merjer Kelembagaan Islam (Studi Kasus
Yayasan Wakaf Al-Falah Surabaya)” dinilai kurang tepat,
melainkan kalimat: “Pola Merjer Kelembagaan Islam di Yayasan
Wakaf Al-Falah Surabaya)”.
Judul penelitian yang dikemukakan di halaman sampul harus
menyertai logo UINSA, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa,
nama dosen pembimbing dan nomor induk pegawainya, nama
program studi, nama fakultas, nama universitas, dan tahun
15
penulisan. Logo UINSA yang dicantumkan harus memuat kata:
UIN Sunan Ampel Surabaya. Logo ini dicantumkan pada posisi
paling atas sebelah kiri. Berikut ini adalah contoh gambar sampul
proposal skripsi.
16
BAB IV
JENIS DAN SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Bagian Awal
Judul Penelitian (sampul)
Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)
Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan
17
skematisasi teori atau alur pikir penelitian yang didasarkan
pada teori)
o Perspektif Islam (sub-bab khusus)
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan
18
BAGIAN AWAL
Halaman Judul Penelitian
Halaman Judul (sampul luar dan dalam) berisi (1) Judul skripsi
secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital (untuk sub judul
diketik dengan huruf kecil) (2) Teks skripsi berbunyi “Diajukan
kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.) /Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom) (3)
Nama dan Nomor Induk Mahasiswa, diketik dengan huruf Kapital
(4) Nama lengkap Universitas, Fakultas dan Jurusan, Program
Studi…, diketik dengan huruf Kapital (5) bulan dan tahun lulus
ujian, diketik dengan huruf kapital.
19
Lembar Pernyataan Pertanggungjawaban Otentisitas Skripsi
Halaman ini berisi pernyataan secara legal formal bahwa: (a)
skripsi tersebut belum pernah diajukan kepada lembaga pendidikan
tinggi mana pun untuk mendapatkan gelar akademik apapun, (b)
skripsi tersebut benar-benar hasil karya mandiri penulis dan bukan
merupakan jiplakan atau plagiasi atas karya orang lain, dan (c)
penulis bersedia menanggung semua konsekuensi hukum bila
ternyata di kemudian hari diketahui atau terbukti secara sah dan
meyakinkan bahwa skripsi tersebut merupakan hasil plagiasi.
Abstrak
Penulisan abstrak skripsi ditulis dalam tiga Bahasa, yaitu
Indonesia, Inggris dan Arab
Kata ‘Abstrak’ ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital,
simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
Nama penulis diketik dengan jarak 2 (dua) spasi dari kata abstrak,
di tepi kiri dengan urutan: nama penulis koma, tahun kelulusan
titik. Judul Skripsi dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil
(kecuali huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dangan titik.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari skripsi yang
mencakup (1) masalah yang diteliti (dengan kalimat tanya,
sebagaimana dalam rumusan masalah), (2) metode yang
digunakan, (3) hasil penelitian dan (4) kesimpulan, (5) kata Kunci.
Teks abstrak diketik dengan spasi tunggal dan panjangnya tidak
lebih dari 1 (satu) halaman kertas A4 .
Kata Pengantar
Dalam kata pengantar, dicantumkan ucapan terima kasih penulis
yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan atau
pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan,
melaksanakan dan menyelesaikan penulisan skripsi. Tulisan ‘kata
pengantar’ diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar
diketik dengan spasi ganda. Panjang teks tidak lebih dari dua
halaman. Ucapan terima kasih yang ada pada kata pengantar ini
sebaiknya hanya ditujukan kepada mereka yang benar-benar terkait
dengan penelitian, seperti dosen pembimbing, key informan dan
yang lainnya (jadi tidak semua orang diberikan ucapan terima
20
kasih). Pada bagian akhir (pojok kanan bawah) dicantumkan kata
‘Penulis’ tanpa menyebut nama terang.
Daftar Isi
Di dalam halaman daftar isi dimuat Judul bab, judul sub bab, dan
judul anak sub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat
pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf
kapital. Sedangkan sub bab dan anak sub bab hanya huruf awalnya
saja yang diketik dengan huruf kapital dengan spasi tunggal. Daftar
isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan
isi.
Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel serta nomor
halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul
tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan
lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul
tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Untuk
penulisan daftar tabel menggunakan angka arab, dengan ketentuan
angka bagian pertama mengisyaratkan bab, dan angka bagian
kedua mengisyaratkan nomor tabel.
Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul
gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan lainnya diberi jarak
dua spasi. Untuk penulisan daftar gambar menggunakan angka
arab, dengan ketentuan angka bagian pertama mengisyaratkan bab,
dan angka bagian kedua mengisyaratkan nomor gambar.
21
BAGIAN INTI
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk
apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu dalam
pendahuluan memuat:
B. Rumusan Masalah
Bagian ini berisi tentang fokus apa yang akan diteliti dan rumusan
pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat dan
jelas yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya dan dapat diuji
secara empiris.
Contoh :
Skripsi dengan Judul “Budaya Komunikasi Masyarakat Osing
Banyuwangi : Studi di kecamatan Plampang Rejo Banyuwangi,
dapat menggunakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tradisi berkomunikasi masyarakat Osing di
Kecamatan Plampang Rejo Banyuwangi ?
2. Media tradisional apa yang digunakan masyarakat Osing di
Kecamatan Plampang Rejo Banyuwangi dalam
berkomunikasi ?
22
1. Apakah bentuk-bentuk kegiatan corporate social
responsibility (CSR) di PT Djarum Surabaya?
2. Bagaimanakah PT Djarum Surabaya menerapkan etika
bisnis melalui corporate social responsibility (CSR)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai
dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan mengacu pada isi dan
rumusan masalah. Tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk
kalimat pernyataan, misalnya memahami, menjelaskan,
menemukan, mengkritisi,dan seterusnya. Contoh, dengan
menggunakan rumusan masalah diatas, dapat ditulis tujuan
penelitian yaitu;
1. Memahami dan menjelaskan tradisi masyarakat Osing dalam
Berkomunikasi
2. Memahami dan menjelaskan model penerapan etika bisnis
yang dilakukan PT Jarum Melalui Corporate Socil
Responsibility-ya
3. Mengkritisi bingkai yang digunakan Republika dalam
mengemas berita terorisme di Indonesia.
4. Memahami dan menjelaskan model terapi muhasabah dalam
menumbuhkan kesadaran belajar remaja di Bratang Gede
Surabaya
5. Menemukan strategi pemberdayaan masyarakat dalam
mengelola sampah secara mandiri
6. dan seterusnya
D. Manfaat Penelitian
Bagian ini menjelaskan secara tegas untuk apa penelitian dilakukan,
baik secara teoretis maupun praktis. Secara umum manfaat
penelitian dinyatakan bahwa temuan penelitian akan memberikan
kontribusi dalam bentuk pengembangan khazanah keilmuan pada
jurusan serta masyarakat luas termasuk objek kajian yang diteliti.
Kegunaan praktis lebih ditekankan pada penerapan hasil penelitian
di lapangan masyarakat atau di lembaga-lembaga lain yang hendak
mengadopsi temuan penelitian.
23
1. Manfaat teoretik
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang
berhubungan dengan topik …...
b. Menjadi bahan masukan untuk pengembangan ilmu
bagi pihak-pihak tertentu
2. Kegunaan praktis
a. Memberikan informasi kepada para pengelola lembaga
akademik tentang realitas obyek penelitian sekaligus
memperoleh bekal aplikatif untuk memperbaikinya .
b. Menambah wawasan bagi para praktisi di bidang …
pada umumnya, bahwa …. Dapat dikembangkan di
masyarakat, lembaga dan seterusnya
E. Definisi Konsep
Bagian ini memberikan penjelasan mengenai beberapa konsep
yang digunakan dalam penelitian, agar terjadi kesamaan
interpretasi dan terhindar dari kekaburan. Bagian ini juga
memberikan keterangan rinci pada bagian-bagian yang
memerlukan uraian. Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan
dalam pembuatan definisi konsep, yaitu (1) Tidak semua kata
dalam judul didefinisikan, melainkan beberapa konsep kunci saja
dalam judul, (2) Nama organisasi, perusahaan, kelompok sosial,
nama kota atau desa, dan seterusnya tidak perlu didefinisikan, (3)
untuk mendefinisikan istilah, hendaknya menggunakan literatur
ilmiah. Dengan kata lain. jangan berhenti pada arti istilah saja,
apalagi hanya pada acuan kamus saja, melainkan harus ada
penjelasan teoretik yang amat komprehensif guna menyesuaikan
dengan topik skripsi. (4) langkah mendefinisikan konsep yang
sederhana sebagai berikut (a) lihat kamus atau ensiklopedi untuk
mengetahui arti etimologi konsep, (b) lihat literature/referensi
untuk mengetahui arti terminology atau istilah, (c) lihat realitas
lapangan untuk mengetahui dan membatasi konsep yang hendak
dikaji berdasarkan realitas lapangan.
24
F. Sistematika Pembahasan
Berisi uraian garis besar tentang pokok bahasan dalam setiap bab
penelitian, yang disusun mulai awal hingga akhir, mulai
pendahuluan hingga kesimpulan.
A. Kerangka Teoretik
Bagian ini perlu menampilkan beberapa referensi untuk menelaah
obyek kajian, dimulai dari pemahaman apa makna sebenarnya dari
setiap konsep yang ada dalam penelitian.
Hal lain yang penting adalah kerangka teoretik tidak cukup hanya
mencantumkan definisi dari sebuah konsep, tetapi harus pula
dijelaskan alur proses jalannya penelitian nanti. Dari sini, kerangka
teoritik diharapkan harus bisa memunculkan sejenis gambar,
model, diagram, figur, atau framework; yang bisa dikutip dari
konsep seorang tokoh ilmuwan atau merupakan hasil kreasi
peneliti sendiri yang berasal dari kombinasi beberapa model buatan
tokoh ilmuwan tersebut.
25
Contoh skema/kerangka Teoretik
“Budaya Komunikasi Masyarakat Osing Banyuwangi
menggunakan teori konstruksi social
Gambar 3.1
(Sumber : skema diadopsi dari NurSyam dalam Islam Pesisir, 2008)
26
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Pada bagian ini, perlu disajikan hasil penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Kegunaan dari
bagian ini adalah (1) menentukan orisinalitas penelitian, (2)
kekhasan dan keunggulan penelitian dibandingkan penelitian
lainnya, (3) kebaruan penelitian yang dilakukan.
Penelitian terdahulu dapat dicari dari berbagai sumber, misalnya
jurnal penelitian, laporan penelitian, skripsi, tesis maupun disertasi.
Penulisan penelitian terdahulu disajikan secara deskriptif.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merujuk pada identifikasi dan karakteristik lokasi
serta alasan memilih lokasi tersebut dari sisi keunikan, keunggulan
atau pertimbangan lainnya. Tidak semata-mata menyebut nama
dan alamat lokasi penelitian.
27
(data dari sumber utama, diperoleh secara langsung) dan data
sekunder (data pendukung, diperoleh secara tidak langsung)
D. Tahap-Tahap Penelitian
merupakan tahapan mahasiswa ketika melakukan penelitian.
Uraian tahapan penelitian menyesuaikan jenis penelitiannya,
apakah kuantitatif, kualitatif, pustaka dan seterusnya yang
dilakukan secara runtut dan sistematis.
28
observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa
sumber, metode, teori dengan cara silang dan kroscek), diskusi
dengan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil
dan lainnya.
29
dikaji, dapat berupa letak geografis, potret dan struktur sebuah
organisasi, program dan suasana sehari-hari, serta hal lainnya yang
dirasa peneliti perlu ditulis untuk dapat mendukung gambaran
penelitian (setting).
B. Penyajian Data
Bagian ini memaparkan data dan fakta yang didapat dari objek
penelitian, terutama yang terkait dengan rumusan masalah yang
diajukan. Hal ini berarti bahwa bagian ini harus sudah berisi
tentang ‘cikal bakal jawaban’ atas berbagai masalah yang diajukan
oleh peneliti, yang didasarkan atas hasil pengamatan di lapangan,
wawancara dengan informan serta instrumen penunjang lainnya
seperti dokumen resmi organisasi, foto, rekaman video dan lain
sebagainya. Karena itu, bagian ini menggunakan istilah ‘penyajian’,
karena memang didesain untuk menyajikan semua data-data yang
didapat dari lapangan. Mahasiswa diharapkan menampilkannya
secara utuh tentang semua elemen yang berkaitan dengan rumusan
masalah sehingga membantu untuk proses analisa data yang nanti
dilakukan setelah penulisan bagian ini.
BAB V: PENUTUP
Penutup adalah bab terakhir yang ada di dalam skripsi. Bab ini
merumuskan ulang dan menyimpulkan dari jawaban rumusan masalah
30
penelitian. Selain itu, perlu juga dibuatkan saran atau rekomendasi
praktis terkait dengan temuan penelitian dan juga penjelasan singkat
tentang keterbatasan penelitian. Adapun detail pembahasan tentang
masing-masing sub-babnya adalah sebagai berikut;
A. Simpulan
Isi simpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait
langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Catatan
yang dapat dimunculkan dalam membuat kesimpulan adalah (1)
Jangan membuat simpulan di luar rumusan masalah yang telah
disebutkan dalam bab pendahuluan. Jika rumusan masalahnya dua,
maka kesimpulannya juga dua point (2) Simpulan bukanlah
ringkasan dari satu bab atau beberapa bab (3) Sebisa mungkin
kalimat kesimpulan ditulis dalam bentuk bahasa yang singkat dan
jelas karena penggunaan bahasa yang terlalu panjang dan detail
seharusnya sudah ditulis dalam bab penyajian dan analisis data.
C. Keterbatasan Penelitian
Tidak bisa dipungkiri, peneliti akan merasa ada hal-hal yang
kurang terkait dari proses total penelitian skripsinya. Oleh
karenanya, sub-bab ini harus menjelaskan bagian-bagian mana
yang dirasa bisa membuat penelitian skripsinya kurang berjalan
maksimal. Dampak positif dari adanya sub-bab ‘keterbatasan
penelitian’ ini adalah adanya masukan dan pembelajaran bagi
peneliti-peneliti selanjutnya terutama di dalam topik yang sama
agar tidak mengulangi ‘kesalahan-kesalahan’ yang dilakukan
31
peneliti sekarang. Selain itu, bisa juga memberikan nilai lebih
untuk dilakukannya penelitian lanjutan untuk melengkapi
kelemahan atau kekurangan yang ada di penelitian sekarang.
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari skripsi memuat daftar pustaka atau semua referensi
yang dikutip oleh peneliti, dan beberapa lampiran yang dirasa perlu
untuk dicantumkan dalam skripsi semisal instrumen penelitian seperti
pedoman wawancara, pedoman observasi, transkrip hasil wawancara;
Surat Keterangan melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan
dosen pembimbing, dan sebagainya. Selain itu, biografi singkat
peneliti juga harus ditulis di segmen paling akhir dari bagian ini.
32
B. SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF
Sebagai penelitian dengan karakter yang dekat dengan penggunaan
angka-angka dan hitungan statistik, hal-hal yang disajikan dalam
laporan penelitian kuantitatif pada umumnya bersifat kompleks. Ini
bisa dilihat dari bagaimana proposal penelitian kuantitatif disusun,
mulai dari isi kajian terhadap berbagai teori yang bersifat subtantif dan
mendasar sampai kepada hal-hal yang bersifat operasional teknis.
Bagian Awal
Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Sistematika Pembahasan
33
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
D. Variabel dan Indikator Penelitian
E. Tahap-Tahap Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian
H. Teknik Analisis Data
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran dan Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (instrumen penelitian seperti
form hasil pengumpulan data semisal angket,
checklist, dan sebagainya; kalkulasi perhitungan; Surat
Keterangan melakukan penelitian, kartu konsultasi
dengan dosen pembimbing, dll)
Biografi peneliti
Penjelasan dan panduan penulisan tentang masing-masing bagian
dalam skripsi kuantitatif adalah sebagai berikut:
34
BAGIAN AWAL
Detail dan penjelasannya sama dengan model skripsi penelitian
kualitatif.
BAGIAN INTI
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk
apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu dalam
pendahuluan memuat:
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat dan
jelas yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya dan dapat diuji
secara empiris.
Contoh pertanyaan penelitian kuantitatif :
1. Bagaimanakah gambaran deskriptif efektivitas kepemimpinan
Dekan, motivasi kerja dan kinerja dosen-dosen di Fakultas
Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya?
2. Seberapa besar pengaruh efektivitas kepemimpinan Dekan
terhadap kinerja dosen-dosen di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya?
3. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dosen-
dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel
Surabaya?
35
4. Seberapa besar pengaruh efektivitas kepemimpinan Dekan dan
motivasi kerja terhadap kinerja dosen-dosen di Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai
dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan mengacu pada isi dan
rumusan masalah. Perbedaannya terletak pada cara
merumuskannya
Contoh :
penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis:
1. Gambaran aktual sekarang tentang efektivitas kepemimpinan
Dekan, motivasi kerja dan kinerja dosen-dosen di Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Pengaruh efektivitas kepemimpinan Dekan terhadap kinerja
dosen-dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel Surabaya.
3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dosen-dosen di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
4. Pengaruh efektivitas kepemimpinan Dekan dan motivasi kerja
terhadap kinerja dosen-dosen di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.”
D. Manfaat Penelitian
Bagian ini menjelaskan secara tegas untuk apa penelitian dilakukan,
baik secara teoretis maupun praktis. Secara umum manfaat
penelitian dinyatakan bahwa temuan penelitian akan memberikan
kontribusi bagi pribadi, dalam bentuk pengembangan khazanah
keilmuan jurusan serta masyarakat luas termasuk objek kajian yang
diteliti.
Contoh :
1. Kegunaan teoretik
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan
dengan topik … dan seterusnya
b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan
pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu guna
36
menjadikan skripsi ini menjadi acuan untuk penelitian
lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang
belum tercakup dalam penelitian ini.
2. Kegunaan praktis
a. Menambah wawasan bagi para praktisi pendidikan,
bahwa kinerja dosen itu dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor; di antaranya adalah efektivitas kepemimpinan
dekan dan motivasi kerja.
b. Sebagai bahan masukan kepada praktisi pendidikan
bahwa tujuan pendidikan nasional akan mudah tercapai
bila didukung oleh kualitas kinerja yang baik dari para
tenaga dosen.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-
sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak
langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil
data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana
mengukur suatu variabel.
Ada beberapa catatan dalam pembuatan definisi operasional, yaitu
(1) Tidak semua kata dalam judul didefinisikan, melainkan
beberapa konsep kunci yang ada dalam judul, (2) Nama lembaga,
nama desa dan seterusnya tidak perlu didefinisikan, (3) untuk
mendefinisikan istilah, gunakan literatur akademis, dengan kata
lain jangan berhenti pada arti istilah semata atau di kamus bahasa
saja, melainkan harus ada penjelasan yang berbasis teoritik yang
dianggap perlu untuk menyesuaikan dengan topik skripsi.
Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan untuk
memudahkan pengukuran konsep atau konstruk yang akan
diselidiki.
F. Sistematika Pembahasan
Berisi uraian garis besar tentang pokok bahasan dalam setiap bab
penelitian, yang disusun mulai awal hingga akhir, mulai
pendahuluan hingga kesimpulan.
37
BAB II : KAJIAN TEORETIK
Bab kedua adalah bagian skripsi yang menekankan pada aspek
elaborasi teori dan riset terdahulu. Bagian ini amat penting untuk
menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki landasan ilmiah dalam
melakukan penelitian. Mahasiswa harus meng-update cakrawala
berpikirnya tentang teori-teori kontemporer. Bahkan, silsilah
penelitiannya pun bisa diuraikan bilamana memang skripsinya
merupakan penelitian lanjutan dari riset sebelumnya yang memiliki
keserupaan topik. Selain itu, karena pendekatannya yang bersifat
kuantitatif, bab ini juga perlu ditampilkan tentang hipotesis penelitian,
yaitu dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang
diajukan. Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara
terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah
pula sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini
dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.
B. Kerangka Teori
Kerangka teoritik adalah suatu model konseptual tentang
bagaimana teori yang digunakan berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penelitian.
Istilah kerangka teoretik identik dengan paradigma atau kerangka
38
berpikir yang memiliki peran besar sebagai perspektif teori yang
membatasi area kajian penelitian. Adanya kerangka teoritik bisa
bermanfaat untuk membuat penelitian menjadi fokus, terarah, dan
tidak melebar ke mana-mana. Kerangka teoritik dibangun
berdasarkan konsep atau teori dari bebagai pendapat para ahli yang
kemudian diterjemahkan ke wilayah empirik sehingga bisa
diimplementasikan di dalam penelitian.
Contoh :
kerangka teoretik “Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan Dekan
dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen-Dosen di Fakultas
Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya”,
39
C. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian adalah model berpikir yang dipakai untuk
menjelaskan proses kesinambungan antara dua variabel atau lebih
di dalam penelitian. Untuk memudahkan pembacaan, paradigma
penelitian harus dibuat dalam bentuk gambar model dengan
mencantumkan rumusan pengolahan statistik untuk
menggambarkan alur dan proses pelaksanaan penelitian.
Contoh paradigma penelitian Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan
Dekan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen-Dosen di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya”.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling
tinggi tingkat kebenarannya. Secara prosedural, hipotesis
penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian teori, karena
hipotesis penelitian adalah rangkuman dari simpulan teoretis yang
40
diperoleh dari beberapa sumber kepustakaan. Rumusan hipotesis
bisa bersifat hipotesis nihil atau hipotesis alternatif.
B. Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik
lokasi dan alasan memilih lokasi tersebut. Selain itu, patut juga
dijelaskan tentang bagaimana nanti mahasiswa akan memasuki
lokasi itu.
41
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi adalah sekelompok obyek yang menjadi sasaran
penelitian. Populasi merupakan keseluruhan unit sampling secara
fisik yang dibatasi secara ketat oleh kriterium tertentu atau
keseluruhan dari hasil pengukuran (data). Sampel adalah bagian
dari populasi yang didesain untuk mewakili dari seluruh populasi.
Populasi adalah tempat diperlakukannya hasil-hasil penelitian
yang dilakukan dalam sampel. Oleh karena itu, karakteristik
populasi dan sampel harus sama, atau keadaan yang berlaku dalam
sampel hendaknya representatif dengan keadaan dalam populasi.
Di dalam bagian populasi dikemukakan karakteristik-karakteristik
pokok yang mungkin merupakan ciri utama dari populasi tersebut.
Setelah populasi dan jumlah besaran sampel dijelaskan;
selanjutnya dikemukakan cara penarikan sampel dari populasi.
Indikator-
No. Varibel Sub-Variabel
Indikator
1 Efektivitas a. (1)
kepemimpinan Kepemimpinan Mengutamakan
dekan (X1) berorientasi pencapaian
pada tugas tujuan
42
(initiating (2) Menilai
structure) pelaksanaan
tugas bawahan
(3) Menetapkan
batas waktu
pelaksanaan
tugas
(4) Menetapkan
standar tertentu
pada tugas
bawahan
(5) Memberi
petunjuk pada
bawahan
a. (1) Melibatkan
Kepemimpinan bawahan dalam
berorientasi pengambilan
pada human keputusan
relation (2) Bersikap
bersahabat
(3) Membina
hubungan
kerjasama
dengan baik
(4) Memberikan
dukungan
terhadap
bawahan
(5) Menghargai
ide atau gagasan
(6) Memberi
kepercayaan
kepada bawahan
2 Motivasi Kerja a. Motivasi (1) hubungan
eksternal antar pribadi
(2) penggajian
(honorarium)
43
(3) supervisi
dekan
(4) kondisi kerja
b. Motivasi (1) Minat
internal terhadap tugas
(2) dan
sebagainya ...
3 Kinerja Dosen a. Kompetensi (1) bersikap
Kepribadian terbuka
(2) dan
sebagainya ...
b. dan
sebagainya ..
E. Tahap-Tahap Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tahap-tahap yang dilakukan peneliti
dalam melakukan penelitian terhadap objek yang dikaji. Uraian
tahap ini dilakukan mulai awal hingga akhir kajian penelitian.
Yang perlu diperhatikan bahwa tahapan penelitian ini diuraikan
sesuai dengan pengalaman peneliti ketika akan, dan melakukan
penelitian lapangan.
44
G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian
Pada bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk
memperoleh validitas data. Validitas adalah derajat ketepatan
antara data yang terdapat di lapangan dan data yang dilaporkan
oleh peneliti. Validitas dikonsepsikan sebagai sejauh mana tes
mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur
yang tinggi validitasnya akan menghasilkan error pengukuran
yang kecil. Artinya skor setiap subjek yang diperoleh dari alat ukur
tersebut tidaklah jauh berbeda dari skor sesungguhnya.
B. Penyajian Data
Pada bagian ini dipaparkan mengenai data dan fakta variabel-
variabel penelitiannya. Data dan fakta ini, agar mudah
pemaparannya, hendaknya penyajiannya diatur dulu; misalnya,
jika data yang digunakan adalah data primer yang ditampung pada
lembaran kuesioner, maka lakukanlah proses pengaturan data;
misalnya, data diubah dalam bentuk tabel, diagram atau grafik.
Juga, data tersebut dihitung untuk mendapatkan nilai statistiknya,
seperti rata-rata, standart deviasi, persentase, modul, median, dan
sebagainya. Selanjutnya, data yang telah diatur tersebut
dimanipulasi atau ditransformasi dengan menggunakan dengan
45
alat-alat analisis, atau model-model yang sesuai dan mengarah
kepada hasil yang berguna untuk langkah berikutnya, yaitu
menguji hipotesis.
C. Pengujian Hipotesis
Hasil penghitungan statistik yang diperoleh sebelumnya dijadikan
dasar dalam pengujian hipotesis. Sebagaimana dikemukakan
sebelumnya, hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara
atas masalah yang diteliti. Oleh karena itu hipotesis tersebut masih
perlu diuji dengan menggunakan taraf signifikansi tertentu, bisa
0,01 (1 %) atau 0,05 (5 %). Untuk pengujiannya, hipotesis terlebih
dahulu dituliskan dalam bentuk nol yang biasa disebut hipotesis
nihil yaitu penyangkalan terhadap adanya hubungan antara
variabel yang diteliti sebagaimana tertuang dalam hipotesis
penelitian.
BAB V: PENUTUP
A. Simpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus
terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Catatan yang dapat dimunculkan dalam membuat simpulan adalah
(1) Jangan membuat simpulan di luar rumusan masalah yang telah
disebutkan dalam bab pendahuluan. Jika rumusan masalahnya dua,
maka simpulannya juga dua point (2) Simpulan bukanlah
ringkasan dari satu bab atau beberapa bab (3) Sebisa mungkin
46
kalimat simpulan ditulis dalam bentuk bahasa yang singkat dan
jelas (kalimat Pernyataan / Proposisi).
C. Keterbatasan Penelitian
Tidak bisa dipungkiri, peneliti akan merasa ada hal-hal yang
kurang terkait dari proses total penelitian skripsinya. Oleh
karenanya, sub-bab ini harus menjelaskan bagian-bagian mana
yang dirasa bisa membuat penelitian skripsinya kurang berjalan
maksimal. Dampak positif dari adanya sub-bab ‘keterbatasan
penelitian’ ini adalah adanya masukan dan pembelajaran bagi
peneliti-peneliti selanjutnya terutama di dalam topik yang sama
agar tidak mengulangi ‘kesalahan-kesalahan’ yang dilakukan
peneliti sekarang. Selain itu, dapat juga memberikan nilai lebih
untuk dilakukannya penelitian lanjutan.
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari skripsi kuantitatif memuat daftar pustaka atau semua
referensi yang dikutip oleh peneliti, dan beberapa lampiran yang
dirasa perlu untuk dicantumkan dalam skripsi semisal instrumen
penelitian sepertihalnya instrumen penelitian seperti form hasil
pengumpulan data semisal angket, checklist, dan sebagainya; skoring
kuantitatif, kalkulasi perhitungan; Surat Keterangan melakukan
penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing, dan
sebagainya. Selain itu, biografi singkat peneliti juga harus ditulis di
segmen paling akhir dari bagian ini.
47
C. SKRIPSI PENELITIAN PUSTAKA
Penelitian pustaka atau library research adalah riset yang berbasis
literature. Penelitian ini tergolong lazim dipakai untuk riset
kesejarahan, pengembangan teori dari masa ke masa, telaah pustaka,
dan sejenisnya. Desain skripsi yang menggunakan pendekatan
kepustakaan adalah bersifat fleksibel, terutama mengenai jumlah bab,
tergantung dari perkembangan penelitian kepustakaannya. Namun,
ada beberapa bab yang memang harus ada keseragaman.
Bagian Awal
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan
48
BAB III: METODE PENELITIAN PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Jenis dan Sumber Data
C. Teknik Analisis Data
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (Surat Keterangan melakukan
penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing,
dll)
Biografi peneliti
49
Jumlah bab pada skripsi pustaka ini disesuaikan dengan
pembahasannya.
Bagian Awal
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
50
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan
BAB V: PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (transkrip produk media ;
pemberitaan, artikel atau film. Surat Keterangan
melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan dosen
pembimbing, dll)
Biografi peneliti
51
BAGIAN AWAL
Detail penjelasannya sama dengan skrispi penelitian kuantitatif,
kualitatif dan pustaka
BAGIAN INTI.
BAB I : PENDAHULUAN
Isi dan detail penjelasan, secara subtansi sama dengan model di
Bab I di peneliian kualitatif, kuantitatif dan pustaka.
52
BAB V : PENUTUP
Berisi simpulan, rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Untuk
detail penjelasannya, secara subtantif sama dengan isi bab V di
model penelitian kualitatif
BAGIAN AKHIR
Detail penjelasannya secara subtantif sama dengan isi di bagian akhir
skirpsi penelitian kuantitatif, kualitatif dan pustaka.
Bagian Awal
Judul Penelitian (sampul)
Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)
53
Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Karya Kreatif
D. Manfaat Karya Kreatif
E. Metode Perancangan
1. Konsep Karya Kreatif
2. Sinopsis
3. Durasi
4. Pengumpulan Data
F. Sistematika Pembahasan
B. Profil Produk
1. Nilai Dakwah
2. Pendukung
3. Penghambat
4. Peluang
5. Benchmarking
54
B. Pembahasan Karya Kreatif (Analisis Data)
1. Perspektif Teori
2. Perspektif Islam
BAB V: PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasan karya Kreatif
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (transkrip produk media ;
pemberitaan, artikel atau film. Surat Keterangan
melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan
dosen pembimbing, dll)
Biografi peneliti
BAGIAN AWAL
Detail penjelasannya sebagaimana penjelasan di skripsi penelitian
kualitatif, kuantitatif, pustaka dan analisis teks media
BAGIAN INTI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan (idealitas dan realitas) baik kesenjangan teoretik
maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Perlu
juga dipaparkan alasan mendasar ebuah karya kreatif ditawarkan
sebagai salah satu pilihan dalam mengatasi permasalahan
tersebut.Termasuk dalam hal ini kebutuhan akan sebuah karya
kreatif itu dihadirkan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dalam arti keterbutuhan sebuah karya didasari oleh data
(kuantitatif dan kualitatif) yang dihasilkan dari riset atau survey
perilaku khalayak.
55
B. Rumusan Masalah
Ditulis dengan bentuk kalimat Tanya, yang menggambarkan
kebutuhan karya kreatif itu dihadirkan. Rumusan masalah yang
diajukan menyesuaikan dengan bentuk karya kreatif diproduksi
Contoh
Judul karya : Surabaya Social Entrepeneur Exibition (S2TE)
Rumusan Maslahnya :
Bagaimana masyarakat dapat mengenal lembaga-lembaga social
yang ada di Surabaya beserta potensi yang dimiliki ?
56
Karya kreatif ini memberikan manfaat pada upaya
menumbuhkembangkan kepekaan mahasiswa dalam kehidupan
masyarakat
D. Metode Perancangan
Menjelaskan tentang cara yang dilakukan mahasiswa dalam
menghasilkan karya kreatif. Mulai dari mendapatkan data awal
tentang keterbutuhan karya kreatif, hingga rancangan atau
kemasan karya kreatif.
F. Sinopsis
Menjelaskan alur atau ringkasan sebuah karya kreatif. Jika karya
itu berujud film, maka synopsis mengarah pada ringkasan dan alur
cerita dari film tersebut. Jika karya tersebut berbentuk event, maka
synopsis mengarah pada gambaran, mekanisme pelaksanaan event
dan seterusnya.
G. Durasi
Merujuk pada waktu lamanya sebuah produk karya kreatif. Misal
jika karya itu berbentuk film, maka durasi merupakan waktu /
lamanya sebuah film itu dinikmati. Jika sebuah event, maka durasi
merupakan waktu/lamanya sebuah event itu berlangsung, dan
seterusnya.
H. Pengumpulan data
Merupakan langkah teknik pembuat karya kreatif mengumpulkan
data, baik kuantitaif maupun kualitatif, yang kemudian dianalisis
57
menggunakan SWOT, untuk mengetahui kelebihan, kelemahan,
peluang dan ancaman sebuah karya kreatif diproduksi.
I. Sistematika Pembahasan
Berisi uraian garis besar tentang pokok bahasan dalam setiap bab
pad skripsi karya kreatif, yang disusun mulai awal hingga akhir,
mulai pendahuluan hingga simpulan.
A. Orisinalitas
Menjelaskan tentang tingkat keaslihan karya kreatif. Tidak salah
jika bagian ini juga berisi review karya kreatif yang telah ada untuk
kepentingan membedakan tingkat perbedaan dan speifikasi karya
yang dulu dengan karya kreatif yang sedang disusun mahasiswa.
B. Positioning karya
Menjelaskan tentang penentuan posisi karya keratif yang
dihasilkan, guna menunjukkan tingkat perbedaan, keunggulan dan
keunikan dibandingkan dengan karya karya sebelumnya.
C. Perspektif Islam
Menjelaskan kepentingan dan posisi karya kreatif yang dihasilkan
jika dipandang dalam perspektif Islam. Memiliki dampak dan
kebermafaatan karya tersebut bagi agama Islam.
D. Profil produk
merupakan penjelasan mengenai nama produknya secara verbal
maupun grafik yang mengangkat product value serta keunggulan
produk dibandingkan pesaing produk lainnya. Di dalam profil
produk karya kreatif ini disajikan (a) nilai dakwah dari karya
kreatif itu, (b) pendukung, (c) penghambat, (d) peluang dan, (e)
benchmarking
58
BAB III : DESAIN PRODUK
Bab ini berisi penjelasan tentang penggunaan media untuk produksi
karya kreatif berikut dasar argumetasinya, khalayak sasaran produk
karya kreatif hingg tahapan produksi sebuah karya kreatif. Pada bab
ini berisi :
A. Pemilihan media
Cukup banyak media yang dapat dijadikan sarana produk karya
kreatif. Apakah media yang bersifat representasional yang
mengandalkan daya kreatifitas alami, atau media yang berbasis
teknologi (mekanis). Penetapan media sebagai sarana produk karya
kreatif harus didasari alasan yang kuat dan rasional, termasuk
pertimbangan daya pengaruhnya bagi sebuah produk.
B. Khalayak sasaran
Harus dijelaskan karya kreatif yang dihasilkan diperuntukkan bagi
khalayak yang mana ?. Apakah anak-anak, remaja, dewasa, orang
tua, masyarakat atau lembaga. Kejelasan khalayak penikmat karya
kreatif akan memperjelas orientasi produk yang dihasilkan.
Tentunya disertai alasan yang jelas, bila disertai data riset
kebutuhan khalayak.
C. Tahapan Produksi
59
BAB IV : APLIKASI KARYA KREATIF DAN
PEMBAHASAN
B. Pembahasan
Merupakan analisisi yang dilakukan pembuat karya kreatif dalam
perspektif teoretis dan islam. Dalam perspektif teori, pembahasan
diarahkan pada pembacaan karya berdasarkan teori yang
digunakan pembuat. Dalam perspektif Islam, diarahkan pada upaya
pembacaan keberadaan sebuah karya kreatif dalam pandangan
Islam, apakah dari aspek kebermanfaatan sebuah karya atau
dampaknya bagi masyarakat Islam di Indonesia.
BAB V : PENUTUP
Berisi simpulan, rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Untuk
detail penjelasannya, secara subtantif sama dengan isi bab V di model
penelitian kualitatif, kuantitatif, pustaka dan analisis teks media.
60
G. SKRIPSI PENELITIAN AKSI
Skripsi Penelitian aksi adalah penelitian yang dilakukan secara
partisipatif diantara warga masyarakat dalam satu komunitas atau
lingkup social untuk mendorong terjadinya aksi-aksi transformative
(perubahan kondisi hidup yang lebih baik)
Sistematika penulisan skripsi karya kreatif dapat mengacu uraian
berikut ini:
Bagian Awal
Judul Penelitian (sampul)
Persetujuan Dosen Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Motto dan Persembahan
Pernyataan Otentisitas Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik lainnya (jika perlu)
Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Strategi Mencapai Tujuan
E. Sistematika Pembahasan
61
B. Prosedur Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Tehnik Pengumpulan Data
E. Tehnik Validasi Data
F. Tehnik Analisis Data
G. Jadual Pendampingan
BAB IX : PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian
62
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran: (transkrip produk media ;
pemberitaan, artikel atau film. Surat Keterangan
melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan dosen
pembimbing, dll)
Biografi peneliti
BAGIAN AWAL
Detail penjelasannya sebagaimana penjelasan di skripsi penelitian
kualitatif, kuantitatif, pustaka, analisis teks media dan karya kreatif
BAGIAN INTI
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab yang menjelaskan latar belakang hingga strategi
yang dirumuskan peneliti dalam mencapai tujuan peneliti, hingga
pembahasan yang hendak disampaikan penelitian aksi ini
63
BAB V : TEMUAN PROBLEM
Merupakan penjelasan terhadap problema yang ditemukan di
lapangan, tentunya temuan tersebut (minimal) mengacu pada
rumusan masalah yang diajukan pada bab 1
BAB IX : PENUTUP
Berisi simpulan, rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Untuk
detail penjelasannya, secara subtantif sama dengan isi bab V di model
penelitian kualitatif, kuantitatif, pustaka, analisis teks media, karya
kreatif.
64
BAB III
FORMAT PENULISAN SKRIPSI
A. Format Skripsi
1. Jenis dan Ukuran Kertas
Jenis kertas yang digunakan HVS putih ukuran A5 (14,8 cm
X 21,0 cm) dengan berat 80 gram
2. Jenis Huruf dan Ukuran Huruf
Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman,
dengan ukuran 12 punt.
3. Batasan Halaman Skripsi
Untuk jumlah halaman skripsi yang harus dipenuhi paling
sedikit (minimal) 70 halaman untuk skripsi kuantitatif,
kualitatif, pustaka, analisis teks media dan karya kreatif.
Sedangkan untuk skripsi riset aksi paling sedikit (minimal) 95
halaman , dengan pembagian sebagai berikut :
65
SKRIPSI PENELITIAN AKSI
BAB Jumlah Minimal Prosentase
Halaman
I 10 halaman 11 %
II 15 halaman 16 %
III 7 halaman 7%
IV 7 halaman 7%
V 13 halaman 14 %
VI 20 halaman 21 %
VII 15 halaman 16 %
VII 5 halaman 5%
IX 3 halaman 3%
Jumlah 95 halaman 100 %
66
dengan urutan bab diketik pada bagian tengah atas tanpa titik
dan garis bawah. Peringkat kedua, ditandai dengan huruf
kapital, misalnya A,B,C dan seterusnya, diakhiri tanda titik.
Peringkat ketiga, ditandai dengan angka arab, misalnya 1,2,3
dan seterusnya, diakhiri dengan titik. Peringkat keempat,
ditandai dengan huruf kecil, misalnya a, b, c dan seterusnya,
diakhiri titik. Jika masih terdapat sub subbab lagi, maka
digunakan angka arab yang diakhiri kurung tutup ( ).
Berkenaan dengan itu, semua kata dan sub bab mulai
peringkat kedua hingga peringkat kelima diawali dengan
huruf kapital.
Contoh :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
B. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
C. dst
1. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. dst
a) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
b) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
c) dst
1) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2) Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3) dst
(a) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
(b) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
(c) dst
(1) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
(2) dst
67
2. Kutipan
Kutipan yang digunakan terdiri atas kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan
yang berupa teks asli dari sumber rujukan tanpa ada tanda
perubahan. Dalam penerapannya, untuk memastikan
keakuratan terjemahan dengan teks asli, kutipan langsung dari
sumber rujukan harus ditulis aslinya. Berdasarkan sumbernya,
maka penulisan kutipan dapat dibagi sebagai berikut :
a. Kutipan Langsung kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis di antara
tanda kutip (“…..“) sebagai bagian yang terpadu dalam
teks utama, dan diikuti oleh nama penulis, dengan jarak
antar baris 2 (dua) spasi.
Contoh :
Menurut Dowling dan Welch, “target utama dari konsep
manajerial”1
1
Dowling dan Welch. 2004. International Human
Resource Management: Managing People in a
Multinational Context. London, Thompson Learning, hal.
14.
68
b. Kutipan Langsung 40 Kata atau Lebih 5 Baris
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih dari 5 baris ditulis
tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang
mendahului, ditulis 1.2 cm dari garis tepi sebelah kiri atau
7 ketukan (space bar)dari sisi kiri, dan diketik dengan
spasi tunggal, dengan ukuran huruf 12 font.
Contoh :
Dalam mengkaji problema yang terkait dengan beban
kerja antara pekerja full-time dengan part-time,
Zeytinoglu berpendapat bahwa :
““Some people have been working [in X
workplace] for 14-15 years full-time [hours], and
some of them even working close to 40 hours a
week at a part-time wage. And that again causes
a lot of stress, I think, and anxiety within them,
because they see everybody else doing the same
job they’re doing for triple the pay that they’re
getting, and yet they’re not being considered for
being hired [for full-time permanent positions]”2
2
Zeytinoglu, W. Lillevik, Seaton dan J. Moruz. 2004.
“Part-Time and Casual Work in Retail Trade: Stress and
other Factors Affecting the Workplace.” Industrial
Relations, Vol. 59, Issue 3, hal. 529.
69
Contoh : Kata yang dibuang
“... Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pembinaan di masyarakat … diharapkan harus
memperhatikan kondisi setempat”3
3
Abdul Hakim Haekal. Metode Pemberdayaan
Masyarakat. (Surabaya : Usaha Abadi, 2003), 54.
4
Nurudin. Komunikasi Massa. (Malang : Cespur Press,
2002),107.
70
Jadilah orang yang murni dari semua sifat diri
Bahwa kamu bisa melihat intisari dirimu yang
sangat berkilauan
Betul, Lihatlah ke dalam hatimu, sebuah
pengetahuan nabi
Dengan tanpa buku, tanpa guru privat, dan tanpa
pendidik 3
3
Dikutip dalam Reynold A. Nicholson. The Mystics of
Islam. (Bloomington : World Wisdom Inc, 2002), 50.
71
1
al-Qur’an, Al-Hasyr : 18
4
Lihat riwayatnya dalam Abú ‘Abd Allah Muhammad bin
Ismá’íl bin Ibráhím bin Mughírah al-Bukhárí, Sahíh al-
Bukhárí, juz. IX, (Beirut : Dár al-Fikr, 1981), 147-148.
72
kutipan ditulis dalam bahasa asing (Inggris, Arab, Jerman,
dll), maka kutipan tidak langsung dapat ditulis dengan
bahasa Indonesia. Akan tetapi kutipan itu ditulis dengan
cara (1) diintegrasikan dalam teks tanpa diapit tanda petik,
(2) jarak spasi ganda sehingga tampak seolah-olah bukan
kutipan.
Contoh :
Berbahasa dan bernalar merupakan dua aktivitas yang tidak
dapat dipisahkan. Berkenaan dengan itu, ketika seseorang
berbahasa, ia sesungguhnya sedang mengaktualisasikan hasil
proses bernalar. Oleh karena itu, ketidakjelasan pesan yang
disampaikan seseorang melalui bahasa dapat disebabkan oleh
ketidakteraturan proses penalaran.4 Dengan demikian,
pemberdayaan potensi dasar seseorang perlu diarahkan.
4
Jos Daniel Parera, Belajar Mengemukakan Pendapat.
(Jakarta : Penerbit Erlangga, 1991), 129.
3. Catatan Kaki
Catatan kaki merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
menandai identitas sumber rujukan. Bentuk penandaan ini
digunakan agar pembaca dapat mengetahui identitas sumber
rujukan secara langsung pada halaman tempat kutipan berada.
Oleh karena itulah, dalam penulisannya catatan kaki
dipisahkan dari teks sebelumnya dengan jarak dua spasi.
Pemisahan itu dilakukan dengan cara mencantumkan garis
sepanjang 14 spasi dari margin kiri. Antara catatan kaki dan
jarak catatan kaki pertama terdapat garis pemisah berjarak 1
spasi.
Pengetikan angka arab satu dalam catatan kaki pertama
dimulai dan ditulis sejajar dengan margin kiri. Begitu pula
dengan bagian selanjutnya.
skripsi ditulis dengan menggunakan model UIN Sunan Ampel
Surabaya dengan penekanan pada nama pengarang dahulu,
73
dan begitu seterusnya sesuai dengan jenis pustaka yang
dikutip. Untuk penulisan nama pengarang, semua nama
panjang pengarang (maksimal tiga kata) harus ditulis semua.
Kalau lebih dari tiga kata, maka sebagian nama pengarang
bisa disingkat. Nama depan ditulis lebih dahulu, tidak perlu
dibalik sepertihalnya daftar pustaka.
Satu hal yang perlu diketahui, penulisan angka pada catatan
kaki harus terus hingga akhir penulisan, sehingga tidak setiap
bab, angka catatan kaki berganti angka 1, melainkan terus
melanjutkan angka catatan kaki dari bab sebelumnya.
Berikut ini pedoman teknis penulisan catatan kaki:
74
c. Catatan Kaki yang rujukannya diambil dari buku
editorial yang berisi kumpulan artikel
Contoh :
1
Zairi (ed.), Best practice: process innovation
management. (Oxford : Butterworth-Heinemann, 1999),
23.
Contoh :
1
Dennis Briscoe, "Talent management and the global
learning organization" dalam Vlad Vaiman dan Charles
M. Vance (ed.) Smart talent management: building
knowledge assets for competitive advantage. (UK :
Edward Elgar Publishing Limited, 2008), 202.
2
Liz Jones dan Bridget Somekh, “Observation.” dalam
Bridget Somekh dan Cathy Lewin (ed.). Research
methods in the social sciences. (London : SAGE
Publications, 2005), 138-145.
75
f. Catatan kaki yang rujukannya diambil dari ‘buku
online’ dengan corporate author, yakni pengarang
sekaligus sebagai penerbit bukunya
Contoh :
1
Institute of Medicine (US) 2006. Organ donation:
opportunities for action, The Online Books Page, viewed
11 June 2007, http://onlinebooks.library.upenn.edu/
new.html.
76
i. Catatan kaki dari rujukan internet berupa artikel
dari jurnal (jurnal online)
Contoh :
1
Chumaidi, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan
Pengembangan Tesnya”, Jurnal Ilmu pendidikan,
(online), jilid 5, no.4, diakses pada Januari 2000 dari
http ://www.malang.ac.id
j. Catatan kaki yang rujukannya dari artikel dalam
majalah dan koran
Contoh :
1
Suryadarma,. “Processor dan Interface: Komunikasi
Data,” Info Komputer, vol. IV, April, 1990, 46-48
2
Muhammad Huda, “Menyiasati Krisis
Multidimensional Bangsa”, Jawa Pos, 13 Nopember,
1991, 6.
3
Waterford, ‘Bill of Rights gets it wrong’, Canberra
Times, 30 May, 2007, 11.
77
l. Catatan kaki dari rujukan Skripsi
Contoh :
5
Hadi Ahmad Fadil. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Kelompok PKK Dalam Mengatasi Masalah sampah di
Desa Meluwur Kecamatan Glagah Kabupaten
Lamongan”, Skripsi, Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2018, 56.
78
0. Catatan kaki dari rujukan internet berupa karya
individual
Contoh :
1
Hotchcock dan Hall., A Survey of STM Online Journal,
1990-1995 ; The calm before the Storm, diakses pada
tanggal 12 juni 1996 dari
http ://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey. html
2
Aun Falestien Faletehan, Sudahkah SDM kita punya
Daya Saing?, diakses pada tanggal 25 Desember 2010
dari http://www.sunan-
ampel.ac.id/index.php?option=com_content&view
=article&id=912%3Asudahkah-sdm-kita-punya-daya-
saing&catid=45%3Akolom-p-rektor&lang=in
1
E.C. Martins dan F. Terblanche. "Building
organisational culture that stimulates creativity and
innovation." European Journal of Innovation
Management, vol. 6, no.1, 2003, 70.
79
2
E.C. Martins dan F. Terblanche, Building organisational
culture, 73.
3
Robert M. Fulmer & Philip A. Gibbs. "Lifelong learning
at the corporate university," Career Development
International, vol. 2, no.5, 1998, 177.
4
M. Ahmad. Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta : Pustaka
Al-Kautsar, 2003), 24.
5
Su Mi Dahlgaard-Park. "Learning from east to west dan
west to east," The TQM Magazine, vol. 18, no. 3, 2006,
217.
6
E.C. Martins dan F. Terblanche, Building organisational
culture, hal. 65.
4. Daftar Pustaka
Daftar pustaka dicantumkan sebagai sumber referensi agar
pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber rujukan yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Dengan cara itu,
pembaca yang ingin menyelidiki dan atau mengidentifikasi
sumber rujukan aslinya dapat menggunakan daftar pustaka
sebagai referensi langsung. Itulah sebabnya, sumber referensi
yang tidak dikutip dalam karangan tidak boleh dicantumkan
dalam daftar pustaka.
Di samping itu, penulisan daftar pustaka memiliki kriteria ini.
Daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Nama penulis disusun
menurut alfabet dan hanya ditulis nama keluarganya saja
(nama belakang), sementara nama depan dan tengah cukup
disingkat saja. Gelar akademik seseorang tidak boleh
dicantumkan, meskipun gelar nama pengarang dicantumkan
di buku secara lengkap. Masing-masing sumber pustaka
ditulis dalam jarak satu spasi, sementara antar sumber pustaka
ditulis dalam jarak 2 spasi. Baris kedua dan selanjutnya dari
setiap sumber pustaka ditulis agak menjorok ke dalam
sebanyak 7 ketukan.
Daftar pustaka skripsi ditulis dengan menggunakan model
pengembangan dari ‘Harvard’ Author-Date Referencing
style; yakni dengan penekanan pada nama pengarang dahulu
(hanya nama belakang yang ditulis, sedangkan nama depan
80
dan tengah cukup diambil inisialnya saja), kemudian tahun
penerbitan, dan begitu seterusnya sesuai dengan jenis pustaka
yang dikutip. Jika tidak ada nama pengarang, maka judul
artikelnya yang ditulis lebih dahulu.
Penjelasan lebih lanjut bisa dilihat dalam bahasan berikut ini:
Contoh :
‘Internet pioneer to oversee network redesign’, Canberra
Times, 28 Mei, 2007.
‘Mining interests persevere’, Perth Daily, 17 November,
2005.
Ahmad, M,. Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta : Pustaka Al-
Kautsar, 2003.
AM: news & current affairs, radio program, ABC Radio,
Sydney, 23 April, podcast diakses pada 28 Mei 2007
dari http://abc.net.au/news/subscribe/amrss.sml.
Arifin, B., Mengenal Tuhan, Surabaya : PT Bina Ilmu, 1961.
Australian Principals Associations Professional Development
Council (APAPDC), Learn: lead: succeed: a resource
to support the building of leadership in Australian
schools, APAPDC, Hindmarsh, SA. 2004,.
CHL Consulting Co. Ltd., (unpub.), ‘A tourism development
strategy for North Tipperary’ [Draft report],
commissioned by North Tipperary County Council et
al., October, 2003.
Chumaidi, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan
Pengembangan Tesnya”, Jurnal Ilmu pendidikan,
(online), jilid 5, no.4, diakses pada Januari 2000 dari
http ://www.malang.ac.id
Clark, E., ‘Enforcement, not shortage of laws, at the heart of
spam’s virulent growth’, Canberra Times, 13 July,
diakses pada 25 July 2003 dari
http://www.canberratimes.com.au.
81
Cochrane, A., Understanding urban policy: a critical
approach, Malden MA : Blackwell Publishing, 2007.,
Duffy, A, Deakin, V, Narkiewicz, E. & Wilson, K., Guide to
writing in biomedical sciences, University of Canberra,
ACT. 2001.
Faletehan, A.F., Performance Management in Australia and
Indonesia, Germany: VDM Verlag Dr. Muller, 2010.
Flood, R.L.. Rethinking The Fifth Discipline: Learning within
the unknowable, London: Routledge, 2001.
Hundy, R & Cameron, S., ‘Risk factors for sporadic human
infection’, Journal of Communicable Diseases
Australia, vol. 28, no. 1, diakses pada 2 Desember 2005
dari
http://pandora.nla.gov.au/pan/10754/20040610/www.c
da.gov.au/ pubs/cdi/cdicur.htm.
Huriyati, R.. Bauran pemasaran dan loyalitas konsumen,
Bandung : Alfabeta, 2008.
Institute of Medicine (US), , Organ donation: opportunities
for action, The Online Books Page, diakses pada 11
Juni 2007 dari
http://onlinebooks.library.upenn.edu/new.html.
International Development Research Centre (IDRC),
Biodiversity, equity and the environment: a review of
research for development, Ottawa : IDRC, 1998.
Klein, S., Community participation, Lecture notes distributed
in the course CD1206 Associated leadership,
University of Canberra : ACT, 12 Desember 2005,.
Littlejohn, SW & Foss, KA.. Theories of human
communication, 8th edn, Southbank, Vic : Thomas
Wadsworth, 2005
Martins, EC. dan Terblanche, F. "Building organisational
culture that stimulates creativity and innovation."
European Journal of Innovation Management, vol. 6,
no. 1, 2003.
82
Richards, KC., ‘Views on globalization’, in HL Vivaldi (ed.),
Australia in a global world, Century, North Ryde :
NSW. 1997
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi,
Bandung :Alfabeta, 2008.
Waterford, J., ‘Bill of Rights gets it wrong’, Canberra Times,
30 May, 2007
Widdowson, D, Holloway, S & Murray, A., 006341 Customs
management theory & practice 2: study guide,
University of Canberra : Centre for Customs & Excise
Studies, ACT. 2007
Zairi, M (ed.), Best practice: process innovation management,
Oxford : Butterworth-Heinemann, 1999.
5. Transliterasi
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalihhurufan dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin disini
ialah penyalinan huruf-hurufarab dengan huruf-huruf latin
beserta perangkatnya
Ada beberapa prinsip yang harus diketahui dalam transliterasi,
yaitu
a. Sejalan dengan Ejaan Yang disempurnakan
b. Huruf Arab yang belum ada padanannya dalam
huruf latin dicarikan padanan dengan cara memberi
tambahan tanda diakritik dengan dasar“ satu fonem
satu lambang”
c. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi
masyarakat umum.
83
Rumusan singkat penulisan transliterasi, sebagai berikut
Contoh
84
Lampiran 1
85
Lampiran 2
Sampul Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Ukuran
3x3 cm
2 ketukan / spasi
86
Lampiran 3 : Matrik proposal skripsi
Surabaya, ………………
…………………………….. …………………………………..
NIP NIM
87
Lampiran 4 :Lembar Persetujuan Pembimbing
Nama : ……………………………………………………
NIM : ……………………………………………………
Program Studi : ……………………………………………………
Judul Skripsi : ……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
Surabaya, …………………………
Menyetujui
Pembimbing,
……………………………
NIP.
88
Lampiran 5 : Lembar Pengesahan Ujian Skripsi
SKRIPSI
Disusun Oleh
Fatimatuz Zahro
BO ……
Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana Strata Satu
Pada tanggal 21 Juni 2019
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
……………………………….. ………………………………..
NIP. NIP.
Penguji III Penguji IV
……………………………….. ………………………………..
NIP. NIP.
89
Lampiran 6 : Lembar pernyataan keaslihan karya
90
Lampiran 7 : Abstrak dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab
ABSTRAK
Ahmad Misbahul Munir, NIM. B0…….., 2019. Komunikasi Literasi
Sampah pada Masyarakat Jemur Wonosari Surabaya.
91
ABSTRACT
Ahmad Misbahul Munir, NIM. B0…….., 2019. Waste Literacy
Communication in Surabaya Jemur Wonosari Community
This study aims to explore the response of the community and RT,
RW management in the Jemur Wonosari Surabaya to the problem of waste,
and explain the pattern of communication networks developed by the
community and RT, RW management in solving waste problems.
To describe the two problems, researchers used a qualitative
method with a participatory approach in the frame of ecological
communication theory, ecoliteration and participatory communication.
The results of this study that (1) the community responds to the
problem of waste through (a) The institution by forming an independent
waste management group, (b) waste literacy communication activities
through “gethok tular” communication, media and social marketing, (2) RT
and RW management Jemur Wonosari responds to the problem of waste
through the formulation of local policies, guidance and provision of
infrastructure
The aspects of community autopoeisis are stronger and more
responsive than the RT and RW management, that evidenced by the
formation of communication networks (internal and external) waste
management in the community (formally and informally)
92
مستخلص البحث
أحمد مصباح منير ،رقم التسجيل .BO...................االتصاالت لمحو األمية حول الزبالة
في مجتمع جمور ونوساري سورابايا .
يهدف هذا البحث إلى االستكشاف الستجابة المجتمع ومنظمي RW ، RTفي منطقة جمور
ونوساري سورابايا حول مشكلة الزبالة ،ويهدف ايضا الي بيان أنماط شبكات االتصاالت
التي طورها المجتمع ومسؤولي RW ، RTفي حل مشكلة تلك الزبالة.
والجل وصف هتين المشكلتين ،استخدم الباحث الطريقة النوعية مع النهج التشاركي في
إطار نظرية االتصال البيئي ،ومحو االمية البيئية ,واالتصاالت التشاركية.
وأما نتائج هذا البحث فهي تشير إلى أن .)1 :المجتمع استجاب مشكلة الزبالة من خالل (أ)
الجانب المؤسسي من حيث تشكيل مجموعات مستقلة إلدارة الزبالة ( ،ب) اقامة أنشطة
االتصاالت لمحو أمية حول الزبالة من خالل االتصال مع وسائل اإلعالم والتسويق عبر
جمور ونوساري وسائل االتصاالت االجتماعيية - )2 .استجاب منظمي RW، RT
سورابايا مشكلة الزبالة من خالل إعداد السياسات المحلية والتوجيه وتوفير البنية التحتية.
ويعد جانب ( Autopoeisisجهد المجتمع لتطوير النفس ) من المجتمع أقوى مما ينتج عنه
منطمي RW, RTاستجابة أكثر وذلك كما يتضح من تشكيل شبكات إدارة الزبالة (الداخلية
والخارجية) في المجتمع بشكل رسمي وغير رسمي.
93
Lampiran 8 : Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Penulis.
94
Lampiran 9 : Motto dan Persembahan
Motto
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada
di dalam hati mereka, karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan
berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qowlan
Baligha-perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. QS. al-Nisa’ :
63
Persembahan
95
Lampiran 10 : Contoh Daftar Isi Skripsi berjudul
“Dakwah dan Prilaku Masyarakat Digital ; Studi
di Kampung Jojoran III Surabaya”
Daftar Isi
Halaman
Judul Penelitian (sampul) i
Persetujuan Dosen Pembimbing ii
Pengesahan Tim Penguji iii
Motto dan Persembahan iv
Pernyataan Otentisitas Skripsi v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi viii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar xi
Daftar Grafik l xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …
B. Rumusan Masalah …
C. Tujuan Penelitian …
D. Manfaat Penelitian …
E. Definisi Konsep …
F. Sistematika Pembahasan
96
F. Penelitian Terdahulu
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
C. Keterbatasn Penelitian
97
Lampiran 11 : Contoh narasi penelitian terdahulu, untuk penelitian
yang berjudul “ Motif dan Interaksi Sosial Perusahaan
Media dengan Khalayak Melalui Media Sosial”
1
Astrianasari , “Penggunaan Twitter Sebagai Fungsi Komunikasi Massa.”
Skripsi pada Binus Indonesia tahun 2010
2
Dosi Aprilinda Paldewa “ Motif Penggunaan dan Interaksi Sosial di
Twitter”. Skripsi pada Universitas Islam Bandung, 2011
98
Ketiga, penelitian Fadjar Syuderajat dan Kenanga Puspitasari3
menyatakan bahwa Proses aksi dan komunikasi media sosial GMF
AeroAsia , tahapan pelaksanaan dilakukan sesuai dengan timeline
yang ada. Namun untuk media sosial tertentu seperti linkedin,
instagram, dan youtube tidak terdapat timeline pasti, posting
dilakukan sebagaimana terdapat topik yang akan dipublikasikan
melalui media sosial. Konten yang dibahas merupakan sesuai dengan
ide perencanaan dan fact finding data. Frekuensi posting secara
berkala namun belum teratur waktunya. Feedback kolom komentar
kurang direspon dengan baik oleh admin media sosial.
Keempat, penelitian yang dilakukan Reza Fajar Pratama 4
menyatakan bahwa penggunaan media sosial Facebook dan Twitter di
Pos Indonesia mempunyai pengaruh sebesar 69% terhadap citra
perusahaan dan sisanya 31% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak dijelaskan dalam penelitian ini
Berdasarkan penelitian tersebut, kekhasan dan perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada aspek fokus
yang dikaji yaitu penggunaan akun media sosial oleh perusahaan
media untuk memenuhi motif informasi, hiburan dan interaksi sosial
bagi penggunanya.
3
Fadjar Syuderajat dan Kenanga Puspitasari. “Pengelolaan Media Sosial oleh
Unit Corporate Communication PT GMF Aeroasia” Jurnal Komuniti, Vol. 9,
No. 2, September 2017
4
Reza Fajar Pratama, “Pengaruh penggunaan media sosial facebook dan
twitter terhadap pencitraan perusahaan (studi di pt pos indonesia)” Tugas
Akhir pada Telkom University, tahun 2011
99
Lampiran 12 : Cara Penulisan Tabel
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk RW.09 Kelurahan Jemursari Surabaya
100
Lampiran 13 : Cara Penulisan Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Jumlah penduduk RT.09 Jemursari 10
1.2 jumlah pos kamling di RT. 09 Jemursari 23
1.3 Jumlah aparat Hansip di RW.09 Jemursari 50
101
Lampiran 14 : Cara penulisan daftar gmbar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
102